BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sarief (1985), pupuk adalah setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah
atau disemprotkan pada tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang
Pupuk sangat penting bagi tanaman dan apabila kekurangan Ca, Mg dan P
kerja enzim dalam siklus asam sitrat yang penting untuk respirasi terhambat dan
pertumbuhan generatif. Contohnya pada pupuk alam, pupuk alam dapat diperoleh
dari sumber daya alam yang ada dan umumnya terdapat pada batuan.Pupuk alam
dapat diperoleh dari batuan dolomit. Hal ini dikarenakan batuan dolomit memilik
potensi kandungan Ca dan Mg yang sangat tinggi, sehingga sangat prospek jika
Dolomit merupakan salah satu contoh bahan galian industri penting yang
oleh mineralogis Perancis bernama Deodat de Dolomique pada tahun 1791 dari
tetatpi mempunyai sifat yang tidak sama dengan batugamping yaitu pada saat
ditetesi larutan asam batuan dolomit tidak membuih. Mineral yang tidak larut
Dolostone(Lalu, 2010).
batuan sedimen. Ciri fisik mineral Dolomit ini berwarna putih keabu-abuan atau
kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batu gamping, yaitu berkisar
antara 3,50 – 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 – 2,90, berbutir halus
hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.
unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Mineral yang termasuk dalam rumpun
mineral karbonat ini, secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO
dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis
lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya
mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang,
luas dan dalam jumlah relatif banyak. Hingga saat ini, mula jadi mineral dolomit
masih menjadi tanda tanya dan masih diperdebatkan oleh para ahli. Proses
hidrotermal adalah salah satu teori mula jadi dolomit. Walaupun demikian ada
A. Cara primer, merupakan sedimentasi langsung dari air laut yang belum
adanya tekanan air yang banyak mengandung unsur magnesium dan prosesnya
berlangsung dalam waktu lama. Semakin tua umur batugamping, semakin besar
Dolomit terdapat dalam batuan segala umur, terutama yang lebih tua dari Holosen
kembali menjadi mineral kalsit. Secara umum proses dolomitisasi dapat terjadi
sebagai berikut :
- Pencampuran antara air laut dan air tanah dalam lapisan batugamping;
dari mineral kalsit yang satu ke mineral kalsit lain atau yang dari mineral
lempung;
- Proses hidrotermal
dibawahnya.
menentukan nama dolomit tersebut. Adapun tata nama batu gamping berdasarkan
Tabel 2.1Tata Nama Batu Gamping Berdasarkan Kandungan Dolomit dan Magnesium, Pettijhon
(1990)
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, karena sumber magnesium berasal dari air
laut sedang batu gamping menjadi dolomit karena proses pelindihan leaching.
Maka kebanyakan secara stratigrafis dolomit didapatkan dibagian bawah seri batu
Sebagai salah satu rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis
mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4%
Dolomit yang ada di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu
adalah pengotor yang paling utama, disamping kwarsa, rijang, pirit dan mineral
lempung.Dalam mineral dolomit terdapat juga ion-ion pengotor, terutama ion besi
(Fe).
lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis
antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah
tedapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Madura, dan Papua. Selain itu sebenarnya dolomit juga terbesar didaerah lain,
namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada
umumnya berwarna putih abu-abu dan putih, serta termasuk batu gamping
dolomitan.
juta m3.
ini bersifat keras dan pejal, kompak serta kristalin. Di daerah Socah,
Cebakan dolomite disini berwarna putih agak lunak dan sarang, dengan
Dijumpai didaerah G. Kajal, analisa batu gamping yang diambil dari bongkahan
lepas yang berasal dari dap[ur bakar batu gamping dekat Kajal ( antara Bukit
Dijumpai di daerah Dairi ( Desa Kempawa Kecamatan Tanah Pinem) Karo ( Desa
Kuta Kepar, Kecamatan Tiganderket, Desa Lau Buluh Kecamatan Kuta Buluh).
Dijumpai di daerah Tonasa, beberapa contoh batu gamping yang berasal dari
dolomit yang berumur Eosen dan merupakan lensa-lensa dalam batu gamping.
G. Propinsi Papua
Terdapat di daerah Abe Pantai , sekitar G. Sehajiro, G. Mer, dan Tanah hitam
(Suhala.S dan Arifin.M, 1997), mengatakan bahwa bahan galian dolomit dapat
dimanfaatkan diberbagai sektor industri. Kegunaan yang paling besar adalah pada
pembuatan bahan baku pupuk atau kapur pertanian.Dolomit juga dapat digunakan
pada industri cat sebagai pengisi (filler), industri kaca, plastik, kertas, bahan
pembuat semen, sorel, sea water magnesia, industri alkali, pembersih air, industri
dimulai dari tahap eksplorasi, tahapan ini bertujuan untuk menentukan jumlah
mineral logam, karena sebaran fisik bahan galian industri biasanya lebih mudah
umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah
penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat, pasir dan koral dikupas terlebih
alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling untuk mendapatkan
dolomit yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang disesuaikan
dengan permintaan.
Dalam pembuatan pupuk ada beberapa ketentuan untuk dinyatakan layak sebagai
Standardisasi Nasional), adapun syarat mutu dari bahan baku pupuk terkhususnya
untuk pupuk yang berasal dari batuan dolomit atau pupuk dolomit terdapat pada
1. MgO, % Min 18
2. CaO, % Min 29
Standar ini merupakan revisi dari SNI 02-2804-1992, menetapkan syarat mutu,
pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, syarat penandaan dan pengemasan
pupuk dolomit. Pupuk dolomit merupakan pupuk yang berasal dari bahan mineral
alam yang mengandung unsur hara magnesium dan kalsium berbentuk bubuk
kadar magnesium sebagai MgO, kadar kalsium sebagai CaO, kadar Al2O3 +
Fe2O3, Kadar air, kadar silikat sebagai SiO2, kehalusan dan daya netralisasi.
Pupuk dolomit yang diproduksi menggunakan bahan baku batu kapur yang
memiliki kadar / presentasi Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang Tinggi,
sangat bermanfaat untuk Pengapuran tanah masam dan untuk Pupuk bagi tanah
dan tanaman yang berfungsi mensuplai unsur Kalsium (CaO) dan Magnesium
dicampur merata diatas tanah pada waktu tanah terakhir yang biasanya
kemudian diaduk merata dengan pupuk dan tanah pada dasar lubang,
dengan cara sebar merata dalam larikan sejajar baris tanaman, sekeliling
batang tanaman atau ditempatkan pada lubang yang dibuat dikanan – kiri
tanaman
dicampurkan pada tanah pada waktu pengolahan tanah secara merata dan
2.8. Pertanian
keberadaan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman berada pada keadaan
dengan cara menggiling batuan dolomit hasil penambangan. Rumus kimia pupuk
alkali yang cukup tinggi ini membuat pupuk dolomit sangat cocok digunakan
terikat oleh ion aluminium dan besi dapat terlepas sehingga bisa dimanfaatkan
petani.
Hal ini menyebabkan tidak terserapnya unsure hara dalam tanah seperti
kenaikan unsur aluminium, tembaga, zat besi, seng, dan mangaan dalam
tanah.