Anda di halaman 1dari 17

5/26/2015

Nano 2

dwinurahmanto

Top-down
Metode top-down (pengecilan ukuran) adalah
memecah partikel berukuran besar menjadi
partikel berukuran nanometer.
• Pearl/Ball Milling
• High-pressure homogenization

1
5/26/2015

Pearl/Ball Milling
• Milling atau penggilingan merupakan metode
mekanis untuk pengecilan ukuran partikel
yang tertua. Dalam metode ini material
menjadi obyek tekanan dan gesekan yang
menghasilkan pecahnya partikel.

Pearl/Ball Milling
• Milling container yang berisi milling pearls
atau bola-bola dengan ukuran besar
• Container milling dapat bersifat static atau
bergerak yang menyebabkan bola-bola
didalamnya juga bergerak sehingga dapat
memecah serbuk partikel dalam container.

2
5/26/2015

High-pressure homogenization

PISTON GAP HOMOGENIZATION

High-pressure homogenization

JET-STREAM HOMOGEN

3
5/26/2015

High-pressure homogenization
• Piston gap homogenization bekerja dengan
cara memompa suspensi agar melewati celah
kecil dengan ukuran 5-20µm sehingga terjadi
pengecilan partikel terdispersi
• Metode dengan jet stream homogenization
bekerja melalui mekanisme tabrakan suspensi
yang disemprotkan dengan kecepatan tinggi
sehingga terjadi pemecahan partikel.

Bottom-up
• Metode bottom-up (penyusunan atom-atom)
adalah memulai dari atom-atom atau molekul-
molekul atau kluster-kluster yang disassembly
membentuk partikel berukuran nanometer
yang dikehendaki

4
5/26/2015

Supercritical Fluid

Supercritical Fluid
• Supercritical fluid terjadi pada temperature di
atas temperature kritisnya dan tekanan di atas
tekanan kritisnya.
• Supercritical fluid merupakan media yang unik
karena memiliki difusifitas lebih tinggi dari
cairan solvent pada umumnya, memiliki
viskositas lebih rendah dari gas, dan densitas
yang dapat diatur berdasarkan tekanan.

5
5/26/2015

Supercritical Fluid
• Supercritical CO2 paling banyak digunakan
karena nontoksik, noninflamabel, murah dan
digunakan sebagai solvent dalam RESS (rapid
expansion of supercritical solution dan SAS (
supercritical antisolvent).

RESS (Rapid Expansion of supercritical


solution)

6
5/26/2015

RESS
• Dalam RESS supercritical CO2 digunakan
sebagai solvent obat-obat yang dapat larut di
dalamnya.
• Larutan obat dalam supercritical CO2
disemprotkan dalam container dengan
pengurangan tekanan, sehingga supercritical
CO2 akan berubah menjadi gas dan
dikeluarkan dari container untuk memperoleh
partikel dalam ukuran nano.

SAS (Supercritical antisolvent)

7
5/26/2015

SAS
• Supercritical CO2 dalam SAS berfungsi sebagai
antisolvent dimana bahan obat tidak larut
didalamnya.
• Obat dalam pelarut organik disemprotkan melalui
fine nozzle ke dalam container berisi supercritical
CO2 sehingga kelarutannya menurun
(presipitasi), selanjutnya dilakukan penurunan
tekanan sehingga gas CO2 dapat dikeluarkan
melalui vessel dan serbuk nanopartikel yang
dihasilkan kemudian dikumpulkan

Emulsifikasi Polimer

8
5/26/2015

Emulsifikasi Polimer
• Emulsi dapat digunakan untuk memproduksi
nanopartikel melalui pelarutan obat dan
polimer dalam solvent yang tidak campur
dengan air, kemudian air dan surfaktan
sebagai penstabil diteteskan pada campuran
obat-polimer.
• Pengerasan droplet dilakukan dengan
penguapan solvent kemudian fase air
dipisahkan melalui liofilisasi.

Produksi Nanokristal Menggunakan


Spray Drying

9
5/26/2015

Spray Dry
• Semprot kering atau spray drying adalah suatu
proses perubahan dari bentuk cair (larutan,
dispersi atau pasta) menjadi bentuk partikel-
partikel kering oleh suatu proses
penyemprotan bahan ke dalam medium
pengering yang panas

Spray Dry
• nanosuspensi dihasilkan melalui high pressure
homogenization kemudian nanosuspensi
disemprotkan dalam udara panas pada kamar
pengering sehingga diperoleh serbuk kering.

10
5/26/2015

Produksi dalam Hot Melted Matrice

Hot Melted Matrice


• Produksi nanopartikel dengan hot melted matrice
dilakukan pada obat-obat yang tahan panas.
• Bahan obat dan solid matrix dilelehkan sehingga
diperoleh makroosuspensi dalam melted matrice,
selanjutnya dengan high pressure omogenization
dihasilkan nanokristal dalam melted matrice dan
didinginkan.
• Padatan yang dihasilkan kemudian diserbukkan.

11
5/26/2015

• Serbuk nanopartikel hasil spray maupun


proses lain seperti hot melted matrice dapat
dimasukkan dalam cangkang kapsul atau
dilakukan tabletasi

Karakterisasi Nanopartikel
• SEM (Scanning Electron Microscopy)
• PSA (Partiicle size analyzer)

12
5/26/2015

SEM (Scanning Electron Microscopy)


• SEM merupakan suatu mikroskop electron yang
mampu untuk menghasilkan gambar beresolusi
tinggi dari sebuah permukaan sampel.
• Gambar yang dihasilkan oleh SEM memiliki
karakteristik penampilan tiga dimensi, dan dapat
digunakan untuk menentukan struktur
permukaan dari sampel.
• Hasil gambar dari SEM hanya ditampilkan dalam
warna hitam putih.

13
5/26/2015

PSA (Partiicle size analyzer)


• Lebih akurat, hal ini disebabkan partikel
didispersikan ke dalam media sehingga ukuran
partikel yang terukur adalah ukuran dari single
partikel.
• Hasil pengukuran berupa bentuk distribusi
sehingga dapat menggambarkan keseluruhan
kondisi sampel.
• Rentang pengukuran dari 0.6 nanometer
sampai 7 mikrometer

analisa yang dapat dilakukan dengan


PSA
• Menganalisa ukuran partikel
• Menganalisa nilai zeta potensial dari suatu
larutan sampel
• Mengukur tegangan permukaan partikel
• Mengetahui ukuran partikel tegangan
permukaan dari densitas pada emulsi yang
digunakan pada produk-produk industry
minuman

14
5/26/2015

Loading capacity
• Loading efficiency dan loading capacity
nanopartikel ditentukan dengan
ultrasentrifugasi sampel.
• Jumlah bahan aktif bebas ditentukan pada
supernatant menggunakan supernatant
nanopartikel kosong (tidak di-loading dengan
bahan aktif) sebagai blanko.

Loading capacity
Loading Capacity=(A-B)/Cx100
Loading Efficiency=(A-B)/Ax100

Dimana :
A=total jumlah bahan aktiv
B=Bahan aktif bebas
C=Berat nanopartikel

15
5/26/2015

Uji Pelepasan In Vitro


• Side by side diffusion cells with artificial
membran

• Dialysis bag diffusion technique

16
5/26/2015

17

Anda mungkin juga menyukai