Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN

IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DI WONOKUSUMO,


SURABAYA

Relationship between Characteristic and Behavior of Mothers on immunization complience in


Wonokusumo Surabaya

Alfiyan Dharma Yuda1, Ira Nurmala2


1
FKM UA, yudaalfiyan@gmail.com
2
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, iranurmala@fkm.unair.ac.id
Alamat Korespondensi: Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ,
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan Upaya Kesehatan yang Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Pelayanan imunisasi merupakan bagian
dari upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan penyakit. Indikator yang digunakan untuk menilai
keberhasilan program imunisasi adalah angka Universal Child Immunization (UCI). Hasil cakupan imunisasi
Puskesmas Wonokusumo sebesar 95,6% dengan target 90%, sehingga dapat dikatakan telah melebihi target
yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan rancang bangun cross sectional. Pengambilan sampel secara acak
menggunakan metode guy. Cara penghitungan metode guy ialah 10% dari populasi sehingga didapatkan sampel
sejumlah 78 responden. Responden penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita usia 1 sampai 5 tahun,
ibu hamil serta ibu dalam usia subur (wanita usia subur). Teknik pengumpulan data primer diperoleh dari
kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan Puskemas Wonokusumo dan Dinas Kesehatan Kota
Surabaya. Penelitian dilakukan di lingkungan RW 15 Kelurahan Wonokusumo. Hasil penelitian uji statistik
bivariat menunjukkan terdapat hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dengan kepatuhan
imunisasi dengan p = 0,00 (p<0,05). Saran penelitian, bagi Puskesmas Wonokusumo diharapkan dapat
memberikan pelatihan pada masyarakat dan kader posyandu tentang pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap
imunisasi dan kepatuhan imunisasi sedangkan bagi masyarakat diharapkan dapat lebih aktif dan berperan serta
dalam upaya pelaksanaan imunisasi.

Kata Kunci: karakteristik ibu, kepatuhan imunisasi, perilaku ibu

ABSTRACT
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) is a form of activity or Community Based Health Efforts in the management
and held from, by, for and with the community. Immunization services are part of the effort to prevent and cut
the chain of transmission of disease. The indicator used to assess the success of the immunization program is
the number of Universal Child Immunization (UCI). Immunization coverage in Puskesmas Wonokusumo was
95.6% with a target of 90% so it can be said has exceeded the target set. This study used cross sectional design.
Random sampling using the guy method. How to calculate the method guy is 10% of the population so that
obtained a sample of 78 respondents. Primary data collection techniques obtained from questionnaires while
secondary data obtained from reports Wonokusumo Puskemas and Surabaya City Health Office. The research
was conducted in RW 15 Wonokusumo Urban Village. The result of bivariate statistic test shows that there is
relation of characteristic, knowledge, attitude, and action of mother with immunization compliance with p> α,
0,00> 0,05. Puskesmas Wonokusumo is expected to provide training to the community and posyandu cadres
about knowledge, attitude and actions on immunization and immunization compliance whereas for the society
expected to be more active and participate in the effort of immunization implementation. Researchers are further
expected to investigate any relationship analysis that may affect immunization compliance.

Keywords: mother characteristics, immunization compliance, mother behavior

©2018 FKM_UNAIR All right reserved. Open access under CC BY – SA license doi: 10.20473/jbe.v6i1.2018. 114-123
Received 27 March 2017, received in revised form 21 February 2018, Accepted 22 February 2018, Published online: 18 March 2018
115 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 6 Nomor 1, Januari 2018, hlm. 114-123

PENDAHULUAN Berdasarkan data Kemenkes RI cakupan UCI


pada tahun 2010 adalah 75,3% sedangkan pada
Kemenkes RI berupaya dengan sungguh-
tahun 2011 pencapaian UCI menjadi 74,1%. Fakta
sungguh untuk mencapai target Millennium
tersebut diperkuat oleh laporan organisasi medis
Development Goals (MDG’s) pada tahun 2015.
kemanusiaan dunia atau dokter lintas batas yang
Target utama MDG’s adalah menurunkan angka
menyebutkan bahwa Indonesia termasuk 1 dari 6
kesakitan/kematian ibu dan anak, serta
negara yang teridentifikasi memiliki jumlah
pengendalian penyakit infeksi human
tertinggi anak-anak yang tidak terjangkau
immunodeficiency virus (HIV) / acquired
imunisasinya. Menurut Medecins Sans Frontieres
immunodeficiency syndrome (AIDS), tuberkulosis
(MSF), sebanyak 70% dari anak-anak tidak
(TB), malaria termasuk Penyakit yang Dapat
terjangkau imunisasi rutin (Fida, 2012).
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Program
Menurut Ranuh dkk (2011), Kejadian Ikutan
imunisasi merupakan program prioritas intervensi
Paska Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit
kesehatan masyarakat dalam usaha melindungi
dan kematian yang terjadi di dalam masa satu bulan
anak dari kesakitan dan kematian akibat PD3I
setelah imunisasi. KIPI disebabkan oleh 5 faktor.
(Kemenkes RI, 2012).
Pertama, karena kesalahan program atau teknik
Posyandu merupakan UKBM yang di kelola dan
pelaksanaan. Kedua, reaksi suntikan. Ketiga,
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
induksi vaksin. Keempat, faktor kebetulan dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kelima, penyebab yang tidak diketahui. Proporsi
kesehatan. Posyandu memberdayakan dan
cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia dapat
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
diketahui pada Gambar 1 sebagai berikut:
memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan
kesehatan dasar mempercepat penurunan angka
kematian bayi, didalam kegiatan posyandu terdapat
kegiatan imunisasi (Kemenkes, 2011).
Pelayanan imunisasi merupakan upaya
pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan
pada (PD3I. Indikator yang digunakan untuk
menilai keberhasilan program imunisasi adalah
angka UCI (Kemenkes RI, 2013).
Imunisasi adalah proses untuk membuat sistem
pertahanan tubuh kebal terhadap invasi
mikroorganisme (bakteri dan virus) yang dapat
Sumber: Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme
Kemenkes RI
menyerang tubuh. Penyakit yang dapat dicegah
Gambar 1. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
dengan imunisasi adalah polio, campak,
pada Bayi di Indonesia Tahun 2008-
gondongan, rubella, difteri, tetanus, batuk rejan,
2015
meningitis, cacar air dan hepatitis B. Tujuan
imunisasi untuk memberikan kekebalan kepada
Informasi pada Gambar 1 mengenai proporsi
bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian
cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada
bayi (Kemenkes RI, 2011).
tahun 2010 sebesar 53,8% dan tahun 2013 sebesar
Keberhasilan program imunisasi di Indonesia
59,2%. Cakupan imunisasi di wilayah Indonesia
telah terbukti sejak beberapa dasawarsa terakhir ini.
sebagian besar belum mencapai standar cakupan
Pertama, keberhasilan dalam pembasmian atau
yang sudah ditentukan. Beberapa provinsi yang
eradikasi cacar pada tahun 1974. Cacar merupakan
sudah mencapai angka cakupan standar yaitu salah
penyakit menular sangat cepat menyebar dan
satunya provinsi Jawa Timur dengan cakupan
banyak menimbulkan kesakitan, kecacatan dan dan
sebesar 98,48%. Persentase ini berdasarkan buku
kematian. Kedua, penderita polio sudah tidak
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015.
ditemukan lagi di Indonesia sejak tahun 2006, dan
Cakupan imunisasi pada desa/kelurahan UCI di
diharapkan pada tahun 2018 seluruh dunia bebas
Indonesia terjadi fluktuasi dari tahun ke tahun.
polio. Ketiga, penurunan lebih dari 90% angka
Persentase cakupan imunisasi pada desa/kelurahan
kesakitan dan kematian akibat penyakit difteri,
UCI pada tahun 2007 hingga 2015 sebagai berikut
pertusis, tetanus, dan campak bila dibandingkan
pada Gambar 2:
dengan 20 tahun yang lalu (Kemenkes RI, 2013).
Alfiyan Dharma Yuda., Ira Nurmala., Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap…116

Cakupan Imunisasi di Kota Surabaya untuk


imunisasi hepatitis < 7 hari sebesar 84,95%.
Cakupan imunisasi BCG (92,15%). Cakupan
imunisasi DPT+HB3 (92,18%). Cakupan imunisasi
polio (91,71%). Cakupan imunisasi campak
(93.75%). Cakupan imunisasi dasar lengkap di kota
Surabaya tahun 2015 adalah 93,77% (Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, 2015).
Pelayanan imunisasi dasar yang diberikan di
Sumber: Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit wilayah puskesmas Wonokusumo antara lain
Kemenkes RI imunisasi BCG, DPT, polio, campak. Petugas
Gambar 2. Cakupan Imunisasi Desa/Kelurahan puskesmas Wonokusumo melaksanakan kegiatan
UCI di Indonesia tahun 2007-2015 imunisasi didampingi oleh kader posyandu. Kader
posyandu 1 pos terdiri dari 3 orang. Kader
Informasi pada Gambar 2 mengenai cakupan posyandu selain melaksanakan tugas sebagai kader
desa/kelurahan UCI di Indonesia tiap tahun posyandu juga membantu tenaga puskesmas
mengalami peningkatan. Penurunan terjadi pada memberikan dukungan kepada ibu.
tahun 2015 sebesar 82,2 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui suatu hubungan karakteristik,
pengetahuan, sikap , dan tindakan ibu terhadap
kepatuhan imunisasi di posyandu imunisasi di RW
15 Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Kota
Surabaya.

METODE

Desain penelitian yang digunakan dalah cross


sectional. Populasi penelitian adalah seluruh warga
Sumber: Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit RW 15, Kelurahan Wonokusumo, Kota Surabaya
Kemenkes RI sejumlah 780 KK. Pengambilan sampel secara acak
Gambar 3. Cakupan Desa/Kelurahan UCI di menggunakan metode guy. Cara penghitungan
Indonesia tahun 2015 metode guy ialah 10% dari populasi sehingga
didapatkan sampel sejumlah 78 responden.
Informasi pada Gambar 3 mengenai cakupan Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang
UCI di provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 sebagai responden adalah ibu yang memiliki anak
sebesar 76,47 %. Cakupan ini mengalami balita usia 1 sampai 5 tahun, ibu hamil serta ibu
penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 yakni dalam usia subur (wanita usia subur). Pengambilan
87,50 %. Cakupan desa atau kelurahan UCI pada sampel dilakukan menggunakan teknik simple
tahun 2011 sampai 2015 mengalami peningkatan random sampling.
sebesar 76,47%. Cakupan imunisasi di Kota Variabel dalam penelitian ini adalah
Surabaya dapat diketahui pada Gambar 4 sebagai karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan ibu,
berikut: kepatuhan imunisasi. Pengumpulan data primer
dilakukan melalui indepth interview dan kuesioner.
Indepth interview dilakukan pada tokoh masyarakat
di wilayah RW 15 Wonokusumo, tenaga kader
posyandu, dan tenaga puskesmas Wonokusumo.
Kuesioner terdiri dari 30 pertanyaaan meliputi 10
pertanyaan tentang pengetahuan, 10 pertanyaan
yaitu tentang sikap, dan 10 pertanyaan tentang
tindakan mengenai imunisasi. Data primer
dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi
Square untuk melihat hubungan antarvariabel
dengan kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p
Gambar 4. Cakupan Imunisasi Dasar di Kota <0,05. Pengumpulan data sekunder diantaranya
Surabaya tahun 2015 data cakupan imunisasi diperoleh dari laporan
117 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 6 Nomor 1, Januari 2018, hlm. 114-123

Puskemas Wonokusumo dan Dinas Kesehatan Kota Hasil penelitian pada Tabel 1 menunjukkan
Surabaya. bahwa sebagian besar respoonden berumur 25-30
tahun sebanyak 35 responden (45%). Tingkat
HASIL pendidikan responden sebagian besar tamat SMP.
Pekerjaan responden sebagian besar sebagai ibu
Imunisasi Dasar rumah tangga. Hasil uji statistik bivariat
Hasil wawancara dengan kader posyandu menunjukkan terdapat hubungan umur, pendidikan,
terdapat faktor presdisposisi dan faktor pendorong dan pekerjaan responden terhadap kepatuhan
yang menyebabkan ibu tidak patuh mengikuti imunisasi sebesar p = 0,00 (p < 0,05).
kegiatan imunisasi. Faktor presdisposisi yaitu
rendahnya partisipasi ibu balita terhadap mengikuti Perilaku Ibu
kegiatan imunisasi karena malas menunggu. Faktor
Perilaku ibu terdiri dari pengetahuan, sikap dan
pendorong yaitu kurangnya pelatihan terhadap
tindakan ibu. Gambaran perilaku ibu dapat
kader mengenai 5 meja posyandu.
diketahui sebagai berikut:
Berdasarkan data sekunder cakupan imunisasi di
RW 15 Wonokusumo sebesar 95,6%. Hal ini berarti
Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Responden
bahwa telah melebihi target yang ditetapkan.
dengan Kepatuhan Imunisasi di RW 15
Cakupan imunisasi yang berada diatas target
Wonokusumo
tersebut dapat berhasil karena ibu balita minta
Kepatuhan Imunisasi
dijemput oleh kader saat posyandu. Hal ini terjadi Total
sebab ibu balita malas untuk menunggu terlalu lama Pengetahuan Iya Tidak
di posyandu serta faktor pertama adalah kurangnya n % n % n %
informasi. Faktor kedua mengenai reaksi KIPI yang Baik 5 6 0 0 5 6
menyebabkan dukungan keluarga terhadap Cukup 45 58 18 23 63 81
imunisasi berkurang. Dukungan keluarga Kurang 0 0 10 13 10 13
berkurang disebabkan karena paska imunisasi anak Total 50 64 28 36 78 100
atau balita menderita demam atau sakit. p value = 0,00

Karakteristik Ibu Penilaian terhadap pengetahuan dibagi dalam 3


Karakteristik responden di RW 15 kategori antara lain baik, cukup dan kurang.
Wonokusumo meliputi umur, pendidikan, serta Kategori kurang dengan skor 0-10, kategori cukup
pekerjaan dari responden. dengan skor 11-20, dan kategori baik dengan skor
21-30.
Tabel 1. Karakteristik responden di RW 15 Hasil penelitian pada Tabel 2 menunjukkan
Wonokusumo bahwa sebanyak 45 responden dengan tingkat
Frekuensi Persentase pengetahuan cukup (58%) patuh terhadap
Karakteristik imunisasi. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan
(n) (%)
Umur terdapat hubungan pengetahuan terhadap
15 - 20 tahun 2 3 kepatuhan imunisasi dengan p = 0,00 (p < 0,05).
25 - 30 tahun 35 45 Sikap responden terhadap kepatuhan imunisasi
30 – 35 tahun 34 44 dapat diketahui pada Tabel 3 sebagai berikut:
40 tahun keatas 7 8
Tingkat Pendidikan Tabel 3. Distribusi Sikap Responden dengan
Tidak sekolah 10 13 Kepatuhan Imunisasi di RW 15
SD 18 23 Wonokusumo
SMP 30 38 Kepatuhan Imunisasi
Total
SMA 20 26 Sikap Iya Tidak
Jenis Pekerjaan n % n % n %
Pedagang 20 25,6 Baik 7 9 0 0 7 9
Ibu Rumah Tangga 53 67,9 Cukup 43 55 17 22 60 77
Swasta 5 6,5 Kurang 0 0 11 14 11 14
Total 78 100 Total 50 64 28 36 78 100
p value = 0,00 p value = 0,00
Alfiyan Dharma Yuda., Ira Nurmala., Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap…118

Penilaian terhadap sikap dibagi dalam 3 kategori bayi harus dalam kondisi sehat karena imunisasi
antara lain baik, cukup dan kurang. Kategori kurang merupakan pemberian virus dengan memasukkan
dengan skor 0-10, kategori cukup dengan skor 11- virus, bakteri, atau bagian dari bakteri ke dalam
20, dan kategori baik dengan skor 21-30. tubuh dan kemudian menimbulkan antibodi.
Hasil penelitian pada Tabel 3 menunjukkan
bahwa sebanyak 43 responden dengan tingkat sikap Karakteristik Ibu
cukup (55%) patuh terhadap imunisasi. Hasil uji Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 45%
statistik bivariat menunjukkan terdapat hubungan responden berada kelompok umur 25-30 tahun.
sikap terhadap kepatuhan imunisasi dengan p = 0,00 Kelompok umur 25 -35 tahun termasuk kategori
(p < 0,05). usia dewasa. Menurut Karina (2012), menyebutkan
Tindakan responden terhadap kepatuhan semakin cukup umur individu maka akan semakin
imunisasi dapat diketahui pada Tabel 4 sebagai banyak pengalaman hidup dan semakin mudah
berikut: untuk menerima suatu perubahan perilaku.
Semakin cukup umur individu, tingkat kematangan
Tabel 4. Distribusi Tindakan Responden dengan dalam berpikir juga akan semakin baik dan
Kepatuhan Imunisasi di RW 15 meningkat dalam pembentukan kegiatan atau
Wonokusumo program kesehatan.
Kepatuhan Imunisasi Hasil penelitian juga menunjukkan sebanyak
Tindakan Total 38% responden tingkat pendidikan adalah tamat
Iya Tidak
n % n % n % SMP. Menurut Notoatmodjo (2010), memaparkan
Baik 45 58 0 0 45 58 bahwa salah satu faktor yang menentukan status
Cukup 5 6 18 23 23 29 kesehatan masyarakat adalah adalah karakteristik
Kurang 0 0 10 13 10 13 individu seperti pendidikan. Pendidikan menjadi
Total 50 64 28 36 78 100 hal yang sangat penting dalam mempengaruhi atau
p value = 0,00 mendorong pengetahuan. Individu yang
mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi akan
PEMBAHASAN lebih mudah menerima dan menyerap serta
memahami informasi. Ibu dengan tingkat
Imunisasi dasar pendidikan rendah akan mendapat kesulitan untuk
Imunisasi merupakan usaha pemberian menerima informasi yang ada tentang kelengkapan
kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan imunisasi. Pendidikan yang dimiliki oleh seseorang
vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti adalah berbeda-beda juga akan mempengaruhi
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. seseorang dalam pengambilan keputusan
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan (Rahmawati, 2013).
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu Menurut penelitian Makamban et al (2014),
antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen menyatakan bahwa pendidikan rendah memberikan
yang serupa, tidak terjadi penyakit (Ranuh dkk, efek negatif terhadap responden untuk
2011). mengimunisasi anaknya sampai lengkap,
Pelayanan imunisasi dasar diberikan oleh sebaliknya pendidikan tinggi memberikan efek
petugas puskesmas Wonokusumo antara lain positif terhadap responden untuk mengimunisasi
imunisasi BCG, DPT, polio, campak. Menurut anaknya sampai lengkap. Pendidikan rendah
Hanum (2010), imunisasi memberikan 2 kekebalan meningkatkan ketidakpatuhan pemberian imunisasi
tubuh yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif. dasar lengkap sedangkan pendidikan tinggi
Kekebalan aktif adalah pemberian kuman atau meningkatkan kepatuhan pemberian imunisasi
racun yang sudah dilemahkan atau dimatikan dasar lengkap.
dengan tujuan merangsang tubuh memproduksi Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67,9 %
antibodi sendiri. Kekebalan aktif dibagi menjadi responden dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah
dua yaitu kekebalan aktif alami dan kekebalan aktif Tangga (IRT). Menurut penelitian yang dilakukan
buatan. Kekebalan aktif alami, dimana tubuh anak oleh Rachman (2013), memaparkan bahwa
membuat kekebalan sendiri setelah sembuh dari pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
suatu penyakit. Kekebalan aktif buatan adalah yaitu mempengaruhi ibu dalam melengkapi status
kekebalan diperoleh setelah orang mendapatkan imunisasi dasar pada balita umur 1 sampai 5 tahun.
vaksinasi imunisasi yaitu BCG, DPT, campak, HB, Ibu yang bekerja diharapkan meluangkan sedikit
dan polio. Syarat pemberian imunisasi dasar adalah waktunya untuk mengikuti kegiatan imunisasi,
karena kegiatan imunisasi sangat penting untuk
119 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 6 Nomor 1, Januari 2018, hlm. 114-123

mencegah penyakit menular seperti TBC, dipteri, seseorang yang berpengetahuan tinggi akan
pertusis, tetanus, hepatitis B, dan campak. cenderung mempunyai perilaku yang baik dalam
bidang kesehatan dalam hal ini untuk
Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi mengimunisasikan anaknya. Menurut Widiastuti
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 58% (2008), memaparkan faktor yang mempengaruhi
responden dengan tingkat pengetahuan cukup patuh pemberian imunisasi dasar lengkap adalah
terhadap imunisasi. Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan ibu dari hasil uji statistik didapatkan
pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, bahwa faktor yang paling mempengaruhi adalah
atau hasil tahu yang diperoleh dari seseorang pengetahuan ibu.
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya Menurut Ismet (2013), menyebutkan terdapat
seperti melalui mata, hidung, telinga dan faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu
sebagainya. yaitu pemberian informasi oleh orang lain. Semakin
Pengetahuan cukup yang diperoleh responden banyak ibu memperoleh informasi tentang
tidak terlepas dari peran tenaga puskesmas selaku imunisasi dasar lengkap maka semakin baik pula
penanggung jawab wilayah RW 15 Wonokusumo pengetahuannya, sebaliknya semakin sedikit
serta peran kader posyandu yang memberikan informasi tentang imunisasi dasar yang diperoleh
informasi tentang imunisasi. Menurut penelitian maka semakin kurang pengetahuannya. Semakin
yang dilakukan oleh Kusyanti (2015), menyebutkan baik pengetahuan seseorang, makin mudah
bahwa informasi merupakan hal penting dalam menerima informasi sehingga semakin baik pula
penyampaian materi atau pengetahuan atau berita, pengetahuan yang dimiliki. Apabila ibu memiliki
informasi yang disampaikan secara jelas, singkat, pengetahuan baik tetapi tidak ada kemauan untuk
padat akan mudah diterima dan diserap oleh mengimunisasikan anaknya dapat menyebabkan
responden. Informasi yang paling banyak dari ketidakpatuhan ibu dalam pemberian imunisasi
tenaga kesehatan melalui petugas puskesmas dasar lengkap.
Wonokusumo dan kader posyandu di wilayah RW Menurut Azwar (2011), menyebutkan bahwa
15 Wonokusumo. pengetahuan diperlukan dalam menimbulkan sikap
Pengetahuan imunisasi mengenai program dan tindakan setiap hari, sehingga dapat dikatakan
imunisasi dasar lengkap yang diketahui oleh ibu. bahwa pengetahuan merupakan domain yang
Penyakit yang dapat dicegah dengan menggunakan sangat penting terhadap pembentukan tindakan
imunisasi BCG yaitu penyakit TBC, berapa kali seseorang. Pengetahuan tentang penyakit
imunisasi BCG diberikan pada bayi yaitu satu kali mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
pada saat umur 1 bulan. Penyakit yang dapat penyakit sehingga dapat mempengaruhi perilaku
dicegah dengan pemberian imunisasi hepatitis b, seseorang untuk mengurangi ancaman dari suatu
berapa kali imunisasi hb 0 diberikan, imunisasi hb penyakit
0 diberikan setelah bayi lahir. Penyakit yang dapat
dicegah dengan pemberizn imunisasi DPT, Sikap Ibu tentang Imunisasi
imunisasi DPT diberikan berapa kali pada bayi, Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55%
DPT diberikan saat, penyakit yang dapat dicegah responden patuh terhadap imunisasi. Menurut
dengan imunisasi DPT, DPT diberikan saat, Notoadmojo (2007), menyebutkan bahwa sikap
penyakit yang dapat dicegah dengan DPT. Penyakit merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek
yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan
polio, yaitu usia diberikan imunisasi polio yaitu terhadap obyek sehingga diperlukan proses sampai
pada bulan 1, ke 3 serta ke 4, berapa kali imunisasi penerimaan terhadap suatu obyek atau kegiatan
polio diberikan, usia pertama kali diberikan tertentu.
pemberian imunisasi polio. Penyakit yang dapat Sikap ibu terhadap imunisasi berpengaruh pada
dicegah dengan pemberian imunisasi campak, kepatuhan ibu untuk mengimunisasikan dasar pada
berapa kali imunisasi campak diberikan, anaknya. Ibu dengan tingkat sikap yang baik maka
mendapatkan imunisasi dasar di pelayanan, ibu akan mengikuti kegiatan imunisasi dengan
mendapatkan imunisasi dasar saat usia. teratur. Sikap ibu mengenai imunisasi adalah setuju
Tingkat pengetahuan imunisasi cukup atau tidak setuju dengan adanya pelaksanaan
diharapkan dapat mempengaruhi tindakan seorang program imunisasi, dan keyakinan tentang bahwa
ibu dalam memberikan imunisasi secara lengkap imunisasi BCG dapat mencegah penyakit yaitu
kepada anaknya (Budiman, 2013). Hasil penelitian penyakit TBC, imunisasi hepatitis B dapat
ini juga sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007), mencegah penyakit yaitu penyakit hepatitis B,
menyatakan bahwa terdapat kecenderungan imunisasi DPT dapat mencegah penyakit yaitu
Alfiyan Dharma Yuda., Ira Nurmala., Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap…120

penyakit dipteri, imunisasi polio dapat mencegah Tindakan dipengaruhi adanya fasilitas atau
penyakit yaitu penyakit polio, imunisasi campak sarana kesehatan. Faktor yang mempengaruhi
yaitu dapat mencegah penyakit yaitu penyakit kelengkapan imunisasi dasar dan kepatuhan untuk
campak. mengikuti kegiatan imunisasi adalah dukungan
Menurut Triana (2015), menyebutkan bahwa keluarga, pelayanan petugas kesehatan, jarak
sikap masyarakat yang cukup tentang imunisasi tempat tinggal dengan pusat pelayanan kesehatan,
perlu diperbaiki agar generasi penerusnya dapat ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, serta
terhindar dari penyakit menular tertentu. Hal yang faktor sosial lain yang berhubungan (Febriana,
perlu diperbaiki adalah meningkatkan penyuluhan 2009).
kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi, efek
samping dari imunisasi serta kandungan dari vaksin Hubungan Karakteristik Ibu tentang Imunisasi
imunisasi. Hal ini dilakukan dengan harapan tidak dengan Kepatuhan Mengikuti Kegiatan
ada lagi anggapan bahwa imunisasi tidak penting. Imunisasi
Hasil uji statistik pada umur responden dengan
Tindakan Ibu tentang Imunisasi kepatuhan imunisasi adalah p < α , dengan p = 0,0
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 58% dan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat
responden patuh terhadap imunisasi. Menurut hubungan bermakna. Hasil penelitian ini sesuai
Notoadmojo (2003), menyebutkan bahwa dengan penelitian Ritonga dkk (2014),
seseorang melakukan suatu tindakan terlebih menunjukkan hasil uji chi-square adanya hubungan
dahulu mengkomunikasikan rangsangan yang antara umur ibu dengan kelengkapan pemberian
diterimanya dengan keadaan dalam diri dan imunisasi dasar.
perasaannya. Keadaan dalam diri yang dimaksud Hasil uji statistik pendidikan responden dengan
meliputi pengetahuan, kepercayaan dan sikap. kepatuhan imunisasi adalah p < α , dengan p = 0,0
Komunikasi inilah yang disebut sebagai proses dan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat
mental yang akan mendorong seseorang untuk mau hubungan bermakna. Hasil penelitian ini sesuai
melakukan tindakan tertentu. dengan penelitian Dwiastuti (2013), menyebutkan
Hasil wawancara dengan kader posyandu bahwa imunisasi di Puskesmas Cimanggis
menyebutkan bahwa terdapat faktor presdisposisi dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, sikap ibu,
dan faktor pendorong yang menyebabkan ibu tidak pendidikan ibu, jarak tempat tinggal, dukungan
patuh mengikuti kegiatan imunisasi. Faktor suami/keluarga dan dukungan petugas.
presdisposisi yaitu rendahnya partisipasi ibu balita Hasil uji statistik pekerjaan responden dengan
terhadap mengikuti kegiatan imunisasi karena kepatuhan imunisasi adalah p < α , dengan p = 0,0
malas menunggu. Faktor pendorong yaitu dan α = 0,05. Hal ini berrati bahwa terdapat
kurangnya pelatihan terhadap kader mengenai hubungan bermakna. Hasil penelitian ini sesuai
fungsi dari lima meja di posyandu. dengan penelitian yang dilakukan oleh Umaroh
Menurut penelitian Istriyati (2011), (2014), menyebutkan bahwa terdapat hubungan
memaparkan bahwa faktor yang mempengaruhi antara pekerjaan ibu dengan status kelengkapan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi adalah imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kartasura
faktor presdisposisi terdiri dari tingkat pendidikan Kabupaten Sukoharjo
ibu, pengetahuan, pekerjaan, pendapatan keluarga,
jumlah anak dalam keluarga, dukungan keluarga. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi
Faktor pemungkin terdiri dari ketersediaan sarana dengan Kepatuhan Mengikuti Kegiatan
imunisasi dan keterjangkauan ke tempat pelayanan Imunisasi
kesehatan. Faktor penguat terdiri dari peran petugas
Hasil uji statistik tingkat pengetahuan ibu
imunisasi dan peran kader kesehatan.
dengan kepatuhan imunisasi adalah p < α , dengan
Pertanyaan mengenai tindakan imunisasi adalah
p = 0,0 dan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat
apakah anak sudah selesai diimunisasi dasar, alasan
hubungan bermakna antara pengetahuan ibu
jika belum, umur berapa anak mendapatkan
tentang imunisasi dengan kepatuhan imunisasi. Hal
imunisasi BCG, umur berapa anak mendapatkan
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dewi
imunisasi hepatitis b, umur berapa anak mendapat
dkk (2013), menyebutkan bahwa adanya hubungan
imunisasi DPT COMBO HB 1-3, umur berapa anak
yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan
mendapatkan imunisasi Polio I-1V, pada umur
imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan
berapa anak mendapatkan imunisasi campak.
Parupuk Tabing tahun 2013 dengan nilai p < 0,05
dan Odds Ratio (OR) = 154 yang artinya ibu dengan
121 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 6 Nomor 1, Januari 2018, hlm. 114-123

pengetahuan cukup memiliki peluang 154 kali Menurut penelitian Febriastuti (2013),
untuk memberikan imunisasi dasar lengkap pada menyebutkan bahwa faktor sikap, norma subjektif
bayinya. dan persepsi berpengaruh signifikan terhadap niat
Pengetahuan orang tua akan mempengaruhi orang tua melakukan pemberian imunisai dasar
kelengkapan status imunisasi anak, semakin baik dengan nilai p = 0,000. Menurut Sarimin (2014),
pengetahuan orang tua maka status imunisasi anak sikap orang tua memiliki hubungan dengan
baik atau lengkap begitu pula sebaliknya (Mondal, kelengkapan imunisasi dasar. Perbedaan sikap yang
et al., 2014). Perilaku yang didasari oleh dimiliki ibu mempunyai hubungan signifikan
pengetahuan akan berlangsung lama dibandingkan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dasar pada balita. Ibu dengan sikap negatif
(Kadir, et al., 2014). Pengetahuan akan membentuk mempunyai peluang lebih besar untuk memiliki
sikap ibu, dalam hal ni adalah kepatuhan dalam perilaku negatif dalam pemberian imunisasi dasar
pemberian imunisasi dasar lengkap. Pada penelitian pada balita dan sikap positif mempunyai peluang
ini yang menjadi faktor pemungkin adalah lebih besar untuk memiliki perilaku positif dalam
ketersedian sarana imunisasi pos posyandu di setiap pemberian imunisasi dasar pada balita.
RT. Akan tetapi, penyebab masih rendahnya
partisipasi ibu dalam mengikuti kegiatan posyandu Hubungan Tindakan Ibu tentang Imunisasi
disebabkan oleh lama pelayanan posyandu. Faktor dengan Kepatuhan Mengikuti Kegiatan
penguat terdiri dari peran petugas imunisasi selaku Imunisasi
petugas puskesmas yang memberikan motivasi dan Hasil uji statistik tingkat tindakan ibu dengan
dukungan kepada ibu dan masyarakat penting dan kepatuhan imunisasi adalah p < α , dengan p = 0,0
manfaatnya imunisasi dan peran kader yang dan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat
memberikan dukungan dan tidak segan untuk hubungan bermakna antara hubungan tindakan ibu
menjemput ibu dan balitanya untuk melaksanakan tentang imunisasi dengan kepatuhan imunisasi.
dan mengikuti kegiatan imunisasi di pos posyandu. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Menurut Ismet (2013), menyebutkan bahwa Ningrum (2008), menyebutkan bahwa terdapat
pelayanan petugas kesehatan yang baik terhadap hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan
pasien dipengaruhi oleh dukungan petugas ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada balita.
kesehatan. Pelayanan petugas kesehatan Hal ini juga sesuai dengan penelitian Paridawati
mempengaruhi kepuasan pasien. Pelayanan petugas (2013), menyebutkan bahwa bentuk dukungan
kesehatan dapat mempengaruhi imunisasi dasar positif dari keluarga terhadap ibu bayi dan ada
pada anak, karena ibu merasa puas dengan tindakan pemberian imunisasi dasar adalah selalu
pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan. diingatkan untuk memberikan imunisasi dasar pada
bayi , tidak ada pertentangan dalam keluarga, dan
Hubungan Sikap Ibu tentang Imunisasi dengan merelakan bayi diimunisasi dasar lengkap sampai
Kepatuhan Mengikuti Kegiatan Imunisasi umur 12 bulan di Puskesmas Bajaeng Gowa.
Hasil uji statistik tingkat sikap ibu dengan Tindakan ibu cukup dapat membuat ibu patuh
kepatuhan imunisasi adalah p < α , dengan p = 0,0 mengikuti kegiatan posyandu dan imunisasi.
dan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat Kepatuhan ibu di lingkungan RW 15 Wonokusumo
hubungan bermakna antara sikap ibu tentang patuh mengikuti kegiatan posyandu dan imunisasi.
imunisasi dengan kepatuhan imunisasi. Penelitian Hal ini merupakan suatu hal penting dalam
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan meningkatan cakupan imunisasi di wilayah
Paridawati (2013), menyebutkan bahwa terdapat puskesmas Wonokusumo melebihi standar cakupan
hubungan yang bermakna antara sikap positif dari yaitu lebih dari 90%
responden terhadap pemberian imunisasi dasar.
Sikap responden mayoritas cukup tentang SIMPULAN DAN SARAN
imunisasi juga berdampak kepada status
kelengkapan dan cakupan imunisasi dasar pada bayi Simpulan
di Puskesmas Wonokusumo. Sikap yang cukup Terdapat hubungan karakteristik ibu,
dapat mempermudah penyebaran informasi tentang pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dengan
penting dan dampak apabila tidak mengikuti kepatuhan imunisasi bermakna secara statistik atau
kegiatan imunisasi kepada masyarakat di ada hubungan antara karakteristik ibu dengan
lingkungan sekitar yang memiliki bayi apabila tidak kepatuhan imunisasi.
mengikuti atau berpartisipasi dalam kegiatan
imunisasi.
Alfiyan Dharma Yuda., Ira Nurmala., Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap…122

Saran Hanum, M. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi


Puskesmas Wonokusumo diharapkan dapat Dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta.
memberikan pelatihan pada masyarakat dan kader Nuha Medika.
posyandu. Pelatihan berisi tentang pengetahuan, Hermayanti., Yulidisari, F., Pujianti, N. 2016.
sikap dan tindakan terhadap imunisasi dan Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Dan
kepatuhan imunisasi. Masyarakat di RW 15 Dukungan Keluarga Dengan Kelengkapan
Kelurahan Wonokusumo diharapkan dapat lebih Pemberian Imunisasi Dasar Pada Baduta. Jurnal
aktif dan berperan serta dalam upaya pelaksanaan Kedokteran. Mataram. Fakultas Kedokteran
imunisasi. Universitas Lambung Mangkurat.
http://ppjp.unlam.ac.id [Sitasi 20 Maret 2017].
REFERENSI Ismet, F. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Imunisasi Dasar Lengkap
Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori Dan
Pada Balita Di Desa Botubarani Kecamatan
Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.
Budiman., Agus. 2013. Pengetahuan Dan Sikap
Gorontalo. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta. Salemba
Keolahragaan. Gorontalo. Universitas Negeri
Medika.
Gorontalo.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 2015. Profil
http://jurnal.usu.ac.id [Sitasi 20 Maret 2017].
Kesehatan Kota Surabaya. Surabaya. Dinas
Istriyati, E. 2011. Faktor- Faktor Yang
Kesehatan Kota Surabaya.
Berhubungan Dengan Kelengkapn Imunisasi
Dinkes Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2015.
Dasar Pada Bayi Di Desa Kumpulrejo
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Skripsi.
Surabaya. Dinas Provinsi Jawa Timur.
Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Dewi., Darwin., Edison. 2014. Hubungan Tingkat
http://lib.unnes.ac.id [Sitasi 20 Maret 2017].
Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi
Kadir, L., Fatimah., Hadia. 2014. Pengetahuan Dan
Dasar Lengkap Pada Bayi Di Kelurahan
Kepatuhan Ibu Pada Pemberian Imunisasi Dasar
Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas
Bagi Bayi. Journal of Pediatric Nursing, 1(1):
Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013. Jurnal.
pp. 00913.
Unand.
Karina, A.N., Bambang, E.W. 2012. Pengetahuan
http://jurnal.fk.unand.ac.id [Sitasi 20 Maret
Ibu Tentang Imunisasi Dasar Balita. Jurnal
2017].
Nursing Studies.
Dwiastuti., Nanang. 2013. Faktor-Faktor Yang
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Bcg
jnursing [Sitasi 20 Maret 2017].
Di Wilayah Puskesmas Upt Cimanggis Kota
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Profil Kesehatan
Depok Tahun 2012. Jurnal STIKes MH.
RI. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.
Thamrin.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Profil Kesehatan
http://lp3m.thamrin.ac.id [Sitasi 20 Maret 2017].
RI. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.
Febriana, S. 2009. Hubungan Kelengkapan
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Profil Kesehatan
Imunisasi Dasar Dengan Alasan
RI. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.
Ketidaklengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak
Kusyanti, F. 2015. Hubungan Tingkat
Balita Yang Berkunjung Ke Poli Anak RSUD
Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Dengan
Tarakan Indonesia. Skripsi. Depok. Universitas
Kepatuhan Ibu Datang Ke Posyandu Di Desa
Indonesia.
Mayungsari Bener Purworejo. Jurnal Medika
http://lib.ui.ac.id [Sitasi 20 Maret 2017].
Respati.
Fida. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak.
http://journal.respati.ac.id [Sitasi 20 Maret
Yogjakarta. D-Medika
2017].
Febriastuti, N., Arif, Y., Kusumaningrum, Y. 2013.
Makamban, Y., Salmah, U., Rahma. 2014. Faktor
Kepatuhan Orang Tua Dalam Pemberian
Yang Berhubungan Dengan Cakupan Imunisasi
Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi 4—11
Dasar Lengkap Pada Bayi Di Wilayah Kerja
Bulan. Jurnal Keperawatan. Surabaya. Fakultas
Puskesmas Antara Kota Makassar. Jurnal
Keperawatan Universitas Airlangga.
Universitas Hasanudin.
http://ejournal.unair.ac.id [Sitasi 20 Maret
http://jurnal.unhas.ac.id [Sitasi 20 Maret 2017].
2017].
Mondal, R.K., Majumder, M.K., Rayhan, S.J. 2014.
The Impact Of Maternal Eduction On Child
Health. Evidence From Bangladesh. Asian
123 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 6 Nomor 1, Januari 2018, hlm. 114-123

Journal of Social Science & Humanities, 3(4): Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Medan.
pp. 19-27. Universitas Sumatera Utara.
Ningrum, E.P. 2008. Faktor-Faktor Yang http://jurnal.usu.ac.id [Sitasi 20 Maret 2017].
Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Sarimin, S. 2014. Analisis Faktor - Faktor
Pada Bayi Di Puskesmas Banyudono Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu
Kabupaten Boyolali. Publikasi Ilmiah. UMS. Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada Balita
[Sitasi 20 Maret 2017]. Di Desa Taraitak Satu Kecamatan
Notoatmojo, S. 2003. Promosi Kesehatan Dan Langowan Utara Wilayah Kerja Puskesmas
Aplikasi. Jakarta. PT Rineka Cipta. Walantakan. Skripsi. Medan. Universitas Sam
Notoatmojo, S. 2005. Promosi Kesehatan Dan
Ratu Langi.
Aplikasi. Jakarta. PT Rineka Cipta.
https://ejournal.unsrat.ac.id [Sitasi 21 Maret
Notoatmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu
Perilaku. Jakarta. PT Rineka Cipta. 2017].
Notoatmojo, S. 2010. Metode Penelitian Triana, V. 2015. Faktor Yang Berhubungan.
Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta. Dengan Pemberian Imunisasi. Dasar Lengkap
Proverawati, A. 2010. Imunisasi Dan Vaksinasi. Pada Bayi. Jurnal Fakultas Kesehatan
Jakarta. Nuha Offset. Masyarakat Universitas Andalas. Makassar.
Paridawati., Rachman, W.A., Fajarwati, I. 2013. Universitas Andalas.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan http://jurnal.fkm.unand.ac.id [Sitasi 21 Maret
Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada 2017].
Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Umaroh, S. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Jurnal Dan Sikap Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi
PKIP FKM Universitas Hasanuddin Makasar. Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura
Makassar. Universitas Hasanudin. Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Fakultas Ilmu
http://repository.unhas.ac.id [Sitasi 20 Maret Keolahragaan Universitas Muhammadiyah
2017]. Surakarta. Surakarta. Universitas
Ranuh, I.G.N.G., Suyitno, H., Hadinegoro, S.R.S., Muhammadiyah Surakarta.
Kartasasmita, C. B., Ismoedijanto., http:// eprints.ums.ac.id [Sitasi 21 Maret 2017].
Soedjatmiko. 2011. Pedoman Imunisasi Di Widiastuti, Y.P. 2008. Analisis Faktor Yang
Indonesia Edisi Keempat Keempat Ed. Jakarta. Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Dalam
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Memberikan Imunisasi Dasar Kepada Bayinya
Ritonga, M. R., Syarifah., Tukiman. 2014. Di Desa Banyutowo Kabupaten Kendal. Jurnal
Hubungan Antara Dukungan Keluarga PDII.
Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan http://jurnal.pdii.lipi.go.id [Sitasi 20 Maret
Imunisasi Dasar Pada Anak Di Desa Tigabolon 2017].
Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

Anda mungkin juga menyukai