Anda di halaman 1dari 17

Karya Tulis Ilmiah Fisika

"MAGNETIC STIRRER”

OLEH
Deasy Saraswati (XII IPA 2/06)
Herlambang Dwi P (XII IPA 2/11)
Hisra Malikha A (XII IPA 2/13)
Ika Puspitasari (XII IPA 2/14)
Marlina Mutiarahmi (XII IPA 2/21)
M. Giffari Ilyasa (XII IPA 2/23)
M. Yogie Nugroho (XII IPA 2/24)
Prasetyo Kurniawan (XII IPA 2/25)
Ratna Arianda Juwita (XII IPA 2/27)
Rr. Dea Annisayanti P (XII IPA 2/31)
Taufik Juang (XII IPA 2/32)

PEMERINTAH KOTA MALANG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MALANG
Jalan Tugu Utara No. 1, Telp. (0341) 366454, Fax. (0341) 329487 Malang
Website : http://www.sman1-mlg.sch.id
Email : mitrekasatata@sman1-mlg.sch.id
FEBRUARI 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi-kan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Walaupun memang masih banyak kekurangan dari Karya Tulis Ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu tugas akhir mata
pelajaran fisika. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena terbatasnya kemampuan penulis. Namun, penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat untuk manambah pengetahuan masyarakat mengenai
“Magnetic Strirrer” yaitu suatu alat yang dapat membantu para ahli kimia untuk
mengaduk larutan sehingga menghemat waktu dan tenaga.
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan apabila penulis tidak
mandapatkan bantuan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam membuat
makalah ini. Yaitu kepada Ibu Ummi Fauziah selaku guru mata pelajaran fisikayang
telah member arahan dalam menyelesaikan KTI dan pembuatan alat. Kepada teman-
teman yang telah menduung proses pembuatan alat ini dan tentunya kepada Allah swt
yang telah memberikan kemudahan dalam penyelesaian KTI dan pembuatan “Magnetic
Stirrer” ini. Untuk itu, tiada kata yang ingin penulis ucapkan selain ucapan
Alhamdulillah dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis.
Semoga, Karya Tulis ini memiliki manfaat bagi penulis sendiri maupun
bagi masyarakat.

Malang, Februari 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................
1.4 Manfaat ...............................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................
2.1 Magnet .................................................................................................................
2.2 Hukum Faraday....................................................................................................
2.3 Magnetic Stirrer ...................................................................................................

BAB III METODOLOGI DAN ANALISIS DATA..................................................


3.1 Metode Penelitian ................................................................................................

BAB 1V PEMBAHASAN .........................................................................................


4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................................
4.2 Prinsip Magnetic Stirrer .......................................................................................
4.3 Perhitungan ..........................................................................................................

BAB V PENUTUP ....................................................................................................


5.1 Simpulan ..............................................................................................................
5.1 Saran ....................................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, seiring majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak ditemukan
alat-alat yang dapat membantu pekerjaan manusia. Hal itu merubah pola pikir manusia
untuk dapat melakukan kegiatan sepraktis-praktisnya. Oleh karena itu kebanyakan dari
masyarakat zaman sekarang lebih memilih menggunakan hal-hal instan dalam
melakukan kegiatannya.
Maka dari itu, kami membuat suatu alat yang disebut Magnetic Stirrer, yaitu sebuah
alat yang dapat mengaduk larutan serta alat ini dapat mengaduk dalam waktu yang cukup
lama dan menghasilkan campuran yang sempurna. Dengan adanya alat ini, kami
harapkan dapat membantu meringankan pekerjaan seperti halnya membuat larutan tanpa
harus mengaduknya secara manual.
Dari alat yang kami buat ini diharapkan dapat membantu meringankan para ahli
kimia dalam mengaduk larutan-larutan maupun senyawa-senyawa kimia. Alat ini
didesain sedemikian rupa agar memudahkan dan menghemat waktu pada saat melakukan
praktikum kimia. Karena, dengan adanya alat ini maka para ahli kimia tidak perlu
mengaduk larutan secara manual. Selain itu, diharapkan alat ini bisa membantu dalam
pencampuran terhadap bahan yang berbahaya sehingga dalam percobaan tidak
diperlukan kontak langsung dengan bahan berbahaya tersebut, serta dapat mengurangi
risiko kecelakaan dalam laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja Magnetic Stirrer?
2. Apa sajakah manfaat Magnetic Stirrer?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja Magnetic Stirrer dengan berdasarkan induksi
elektrromagnetik.
2. Mengetahui manfaat Magnetic Stirrer.

1.4 Manfaat
(Untuk siswa)
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diterima dalam kehidupan sehari-sehari
khususnya mengenai induksi elektromagnetik.
(Untuk sekolah)
Sebagai dokumentasi, referensi, dan bahan ajar untuk siswa lain yang membutuhkan.
(Untuk masyarakat)
Mengetahui alat baru untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Menambah wawasan mengenai induksi elektromagnetik dan pengaplikasiannya di
kehidupan sehari-hari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemu-kan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet
yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan
tetap memiliki dua kutub.
Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk
medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah
yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet
adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat
berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas
yang diletakkan di dalam medan tersebut.

2.2 Hukum Faraday


Michael Faraday adalah ahli fisika dan kimia dari Inggris. Penemuannya antara lain
benzen, induksi elektromagnetik, hokum elektrolisis, pengaruh antara zantara terhadap
gejala elektrostatika dan efek Faraday.
“Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau kumparan
sebandung dengan laju perubahan fluks magnetic yang dilingkupi oleh loop penghantar
atau kumparan tersebut.”
Fenomena memproduksi kelistrikan dari peristiwa kemagnetan diterangkan oleh
hokum Faraday. Hukum ini menyatakan bahwa apabila terjadi perubahan fluks dalam
suatu loop maka dihasilkan gaya gerak listrik (tegangan listrik) induksi yang berbanding
lurus dengan laju perubahan fluks. Secara matematik, hokum te rsebut ditulis :

𝑑∅
𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡

Dengan : gaya gerak listrik induksi, N : Jumlah lilitan kumparan.


Tampak dari persamaan (1) besarnnya ggl yang dihasilkan bergantung pada berapa cepat
perubahan fluks berlangsung, bukan bergantung pada berapa nilai fluks saat itu. Juga
makin banyak lilitan pada kumparan makin besar ggl induksi yang dihasilkan.

2.3 Magnetic Stirrer

Alat Pengaduk Magnetik adalah perangkat laboratorium yang menggunakan medan


magnet berputar untuk menyebabkan aduk yang direndam dalam cairan berputar sangat
cepat, sehingga aduk. Bidang berputar dapat dibuat baik oleh magnet berputar atau satu set
elektromagnet stasioner, ditempatkan di bawah kapal dengan cairan. Karena kaca tidak
mempengaruhi medan magnet lumayan (itu transparan untuk magnet), dan sebagian besar
reaksi kimia terjadi dalam pembuluh kaca (yaitu melihat gelas (gelas) atau termos
laboratorium), aduk bar magnetik bekerja dengan baik dalam pembuluh kaca. Di sisi lain,
keterbatasan ukuran bar berarti bahwa pengaduk magnetik hanya dapat digunakan untuk
yang relatif kecil (di bawah 4 liter) percobaan. Mereka juga mengalami kesulitan berurusan
dengan cairan kental atau suspensi tebal. Untuk volume yang lebih besar atau cairan lebih
kental, semacam pengadukan mekanik biasanya diperlukan.

Pengaduk magnetik sering digunakan dalam kimia dan biologi. Mereka lebih
disukai daripada pengaduk bermotor gigi-driven karena mereka lebih tenang, lebih efisien,
dan tidak memiliki bagian yang bergerak eksternal untuk istirahat atau aus (selain
sederhana bar magnet itu sendiri). Karena ukurannya yang kecil, sebuah bar pengadukan
lebih mudah dibersihkan dan disterilkan dari perangkat pengadukan lainnya. Mereka tidak
memerlukan pelumas yang dapat mencemari bejana reaksi dan produk. Mereka dapat
digunakan di dalam pembuluh tertutup tertutup atau sistem, tanpa perlu segel rotary rumit.
Pengaduk magnetik juga mungkin termasuk piring panas atau beberapa cara lain untuk
memanaskan cairan.
Di sisi lain, ukuran terbatas bar berarti bahwa pengaduk magnetik hanya dapat
digunakan untuk percobaan relatif kecil (di bawah 4 liter). Mereka juga mengalami
kesulitan berurusan dengan cairan kental atau suspensi tebal.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


a. Alat Dan Bahan
ALAT DAN BAHAN
Magnet Saklar
Lem tembak Resistor 1K dan 10K
Gunting AC Adaptor
Kabel Tang
Benda logam Gergaji
Kipas laptop Solder
Timah Box
Female DC Adaptor

b. Fungsi dan Keterangan Alat


N Nama Alat Fungsi Gambar
o Dan Bahan
1. Magnet Dapat menarik benda-benda
lain di sekitarnya seperti besi,
baja, dan kobalt.

2. Kabel Alat yang digunakan untuk


mentransmisikan sinyal dari
satu tempat ke tempat lain

3. Timah Media yang membantu


menempelkan atau melekatkan
benda dengan bantuan solder.
4. Kipas Memutar magnet yang telah
Laptop diletakkan di tengah-tengah
kipas

5. Gunting Memotong bahan yang


diperlukan

6. Saklar Menghubungkan atau pemutus


aliran listrik (arus listrik) baik
itu pada jaringan arus listrik
kuat maupun pada jaringan
arus listrik lemah.
7. Resistor Pembagi tegangan. Menahan
sebagian arus listrik agar sesuai
dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika

8. AC Menggantikan fungsi baterai


Adaptor

9. Solder alat bantu dalam merakit atau


membongkar rangkaian
elektronika pada rangkaian
yang terdapat pada papan pcb
10. Gergaji Memotong

11. Tang Memudahkan mencabut piranti


12. Saklar Memindahkan atau
Rotary menghubungkan satu, dua buah
kutub /pole dengan satu atau
beberapa buah jalur hubung

c. Cara Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan
2. Menghubungkan kabel dengan seluruh komponen yang ada
3. Menyiapkan Box sebagai tempat komponen
4. Menyambungkan kabel dengan kipas laptop
5. Menempelkan magnet pada tengah-tengah kipas laptop
6. Merangkai kabel, kipas, dan saklar pada alat peraga
7. Merangkai seluruh komponen pada alat peraga
8. Menguji alat peraga

d. Kinerja Alat
1. Hubungkan arus listrik dengan AC adaptor
2. Aliran listrik akan menuju kipas, pada kipas ditempelkan magnet
3. Tekan tombol power dan atur kecepatannya
4. Maka magnet pada kipas akan berputar sesuai kecapatan yang diinginkan
5. Letakkan gelas plastik yang di dalamnya sudah terdapat logam atau besi diatas
alat
6. Besi juga akan ikut berputar sesuai kecepatan kipas
7. Larutan akan ikut berputar sesuai putaran besi, sehingga larutan akan tercampur
secara menyeluruh
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan Hukum Faraday gerakan magnet di dalam kumparan menyebabkan
jarum galvanometer menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan mendekati
kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan. Jika magnet diam dalam kumparan,
jarum galvanometer tidak menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan menjauhi
kumparan,jarum galvanometer menyimpang ke kiri. Penyimpangan jarum galvanometer
tersebut menunjukkan bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik. Peristiwa
timbulnya arus listrik seperti itulah yang disebut induksi elektromagnetik. Adapun beda
potensial yang timbul pada ujung kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Kita sudah mengetahui bahwa terjadinya arus induksi dan GGL induksi antara lain
dengan cara kutub magnet digerakkan di dekat kumparan atau kumparan digerakkan di
dekat kutub magnet. Karena kita menggerakkan kutub magnet berarti terdapat energi gerak
atau energi kinetik.
Jadi, dalam proses terjadinya arus induksi terdapat perubahan energi gerak menjadi
energi listrik. Akibat gerakan magnet di dalam suatu kumparan menimbulkan arus induksi
yang secara langsung adanya energi lisrik yang ditimbulkan.

4.2 Prinsip Kerja Magnetic Stirrer


Pertama, arus AC masuk dari sumber menuju adaptor. Adaptor berfungsi untuk
mengubah arus AC menjadi DC. Kemudian arus akan menuju kumparan yang ada di dalam
kipas laptop, yang akan menimbulkan gaya magnet. Gaya magnet itulah yang akan
memutarkan kipas. Terakhir, gerakan kipas (yang telah ditempeli magnet diatasnya) akan
menggerakkan logam yang ada di gelas kimia sehingga dapat mengaduk isi gelas.

4.3 Perhitungan Resistor


Voltase asli: 12V
Arus asli Kipas: 0.2A (Tertulis di kipas)
V=IR (Hukum Ohm),jadi 12 = 0.2R => R = 12 / 0.2 = 60

Hambatan kipas: 60 Ohm


Voltase target: 7V
V=IR (Hukum Ohm), jadi 7 = 60I => I = 7 / 60 = 0.12

Arus target: 0.12A


Voltase yang melalui hambatan: 12V - 7V = 5V
V=IR (Hukum Ohm), Jadi 5 = 0.12R => R = 5 / 0.12 = 42

Hambatan target: 42 Ohms


Daya yang dihilangkan hambatan: 5V * 0.12A = 0.6W
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Magnetic Stirrer merupakan alat pengaduk yang dapat digunakan untuk mengaduk
larutan-larutan kimia, yang menggunakan prinsip kerja dari hukum Faraday. Secara garis
besar, cara kerjanya yaitu dari listrik sumber, diubah menjadi arus yang sesuai dengan alat
(menggunakan adaptor), kemudian arus masuk ke kumparan yang akan menggerakkan
kipas karena menghasilkan medan magnet, selanjutnya gerak kipas (telah diberi magnet di
atasnya) akan menggerakkan logam di gelas kimia sehingga mengaduk bahan yang ada di
gelas.
Magnetic Stirrer ini bermanfaat dalam mengaduk bahan-bahan percobaan di
laboratorium. Pada beberapa percobaan, ada proses pengadukkan yang membutuhkan
waktu lama serta ada pula proses untuk mencampurkan bahan kimia yang berbahaya,
sehingga dengan bantuan Magnetic Stirrer ini dapat membantu dalam proses-proses
tersebut.

5.2 Saran
Dengan adanya alat ini, kami harapkan dapat membantu meringankan pekerjaan
seperti halnya membuat larutan tanpa harus mengaduknya secara manual. Alat ini
didesain sedemikian rupa agar memudahkan dan menghemat waktu pada saat melakukan
praktikum kimia. Karena, dengan adanya alat ini maka para ahli kimia tidak perlu
mengaduk larutan secara manual. Selain itu, diharapkan alat ini bisa membantu dalam
pencampuran terhadap bahan yang berbahaya sehingga dalam percobaan tidak
diperlukan kontak langsung dengan bahan berbahaya tersebut, serta dapat mengurangi
risiko kecelakaan dalam laboratorium.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen SeribuPena Fisika SMA/MA Kelas XII Jakarta:Penerbit Erlangga


http://www.inverterplus.com/2010/12/saklar-waffer-atau-rotary-switch.html (Online)
http://en.wikipedia.org/wiki/MagneticStirrer (Online)
http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/materi%20
(Online)
fisika/kls%20x/mp_269/materi05.html (Online)
http://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Induksi_elektromagnet
(Online)
http://biosmart.dintian.com/BioSmart_Laboratory/P/Pengaduk_Magnetik.htm (Online)

Anda mungkin juga menyukai