Anda di halaman 1dari 9

LAGOPTHALMUS

1. Definisi
Lagophthalmos adalah defek atau penutupan yang tidak lengkap dari
kelopak mata. Kelaianan ini akan mengakibatkan trauma konjungtiva dan
kornea, sehingga konjungtiva dan selaput bening menjadi kering dan
terjadi infeksi

2. Anamnesis
Keluhan utama : Mata tidak bisa menutup dengan sempurna
Keluhan tambahan : Mata terasa kering dan seperti ada benda
asing.

3. Pemeriksaan
3.1 Pemeriksaan fisik
- Mata tidak bisa menutup dengan sempurna
- Kedudukan bola mata ortoforia
- Gerakan bola mata ke segala arah
- Celah palpebra > 1 mm à lagopthalmus (+)
- Kornea jernih
- Konjungtiva tampak hiperemis
- Pada pasien tampak hilangnya lipatan dahi dan nasolabial, epiphora,
ektropion, retraksi kelopak mata atas, dan deviasi sudut mulut yang
berlawanan dengan sebelahnya. Ketidakmampuan untuk bersiul atau
meniup dan berbicara yang tidak dapat dimengerti.
-Ada ketidaknyamanan signifikan baik fisik dan emosional sebagai akibat
perubahan kosmetik yang patut diperhatikan
- Pada fluorescent test, jika lagopthalmus > 3 mm, fluorescent test dapat
positif.
4. Diagnosis Banding
- Lagopthalmus ec. Parese n. VII
- Lagopthalmus ec. Trauma

5. Tatalaksana
- Konservatif
1. Artificial tears untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
- Bedah
1. Tarsorrhaphy
Diindikasikan pada kelumpuhan wajah sementara di mana langkah-
langkah klinis gagal melindungi kornea dan meningkatkan kenyamanan
pasien.
2. Lid Loading
Teknik ini melibatkan penempatan benda yang kaku dan berat di bagian
atas kelopak mata, menyebabkan lebih besar gaya tarik gravitasi dan
menyebabkan mata menutup secara pasif.
3. Lower Lid Procedures
Prosedur untuk memperbaiki malposisi dari kelopak mata bawah yang
berkontribusi terhadap lagophthalmos termasuk canthoplasty, prosedur
pengetatan kelopak mata dan suspensi kelopak mata.
4. Tessier Canthoplasty
Teknik Tessier digunakan ketika lagophthalmos terkait dengan kelemahan
kelopak mata bawah. Teknik tersebut menghasilkan elevasi dan traksi
lateral kelopak mata bawah dan pengurangan fisura palpebra
memungkinkan untuk oklusi yang lebih baik.

6. Prognosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
7. Analisis
Terdapat tiga jenis lagopthalmus yaitu paralytic lagopthalmus, cicatricial
lagopthalmus, dan nocturnal lagopthalmus. Lagopthalmus paling sering
diakibatkan karena adanya kelumpuhan n. VII. Kelumpuhan saraf akut
wajah diikuti dengan hilangnya fungsi motorik unilateral menyebabkan
asimetri wajah yang khas. Kelumpuhan perifer mempengaruhi hemiface
komplit dan kelumpuhan sentral mempertahankan otot frontalis. Pada
kelopak mata atas, kelumpuhan orbicularis menyebabkan kontraksi dari
levator tanpa ada yang menghambat dan retraksi kelopak mata. Pada
kelopak mata bawah itu menyebabkan hilangnya tonus dan terjadi
ectropion progresif. Terjadi malfungsi sekunder pada pompa air mata
dan meningkatkan reflek sekresi air mata karena kornea terbuka.
Kemungkinan komplikasi termasuk keratitis, kornea ulkus, perforasi,
endophthalmitis, dan phthisis bulbi.
GLAUKOMA NEOVASKULAR

1. Definisi
Glaukoma neovaskuler adalah glaukoma sudut tertutup sekunder yang
terjadi akibat pertumbuhan jaringan fibrovaskuler pada permukaan iris dan
jaringan anyaman trabekula yang menimbulkan gangguan aliran aquos dan
dapat meningkatkan tekanan intra okuler. Etiologi biasanya berhubugan
dengan neovaskuler pada iris (rubeosis iridis).

2. Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri
Keluhan tambahan : Mata terasa kabur dan pandangan
menyempit
Riwayat penyakit dahulu :Riwayat menderita penyakit metabolik
seperti hipertensi dan diabetes mellitus
( sudah berapa lama dan teratur makan obat
atau tidak)

3. Pemeriksaan
3.1 Pemeriksaan Oftalmologi
- Visus turun
- TIO meningkat
- Palpebra normal
- Konjungtiva dapat hiperemis
- Kornea keruh
- Bilik mata depan dangkal
- Tampak neovaskularisasi luas pada seluruh permukaan iris dari tepi pupil
sampai perifer, rubeosis iridis (+)
- Pemeriksaan gonioskopi biasanya sulit karena kornea keruh, sudut
bilik mata depan tertutup, neovaskularisasi.
- Pada pemeriksaan funduskopi sulit dinilai karena kornea keruh
3.2 Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah lengkap, kimia darah, dan urinalisis, untuk
mengetahui penyakit yang mendasari.

4. Diagnosis Banding
- Post retinal detachment repair
- Glaukoma sudut tertutup
- Uveitis

5. Tatalaksana
- Konservatif
1. Obat untuk menurunkan tekanan intraokuler seperti beta blocker,
acetazolamide, brinzolamid, latanopros
2. Terapi dengan kortikosteroid jika kornea keruh untuk mengontrol
inflamasi, tetapi penggunaannya harus dimonitor dengan ketat.
3. Injeksi VEGF
- Bedah
1. Aquous drainase
Penggunaaan suatu saluran yang disebut drainage tube shunt dimana
tingkat keberhasilannya sangat tinggt unhrk kasus akut atau kasus- kasus
dengan PRP yang tidak menumn atau terdapat pemburukan glaukoma
neovaskular iris.
2. Prosedur siklodestruktif
Pada prosedur ini korpus siliaris yang memproduksi aquos humor
diberikan laser sehingga produksinya berkurang, biasanya dilakukan
dengan anastesi lokal. Prosedur ini dapat dilakukan ketika tekanan intra
okuler penderita glaukoma neovaskuler gagal dikontrol.
3. Pembedahan filter (trabekulektomi)

Trabekulektomi dilakukan pada pasien dengan glaukoma neovaskuler
yang sudah gagal dengan terapi lain dan glaukomanya meningkat secara
progresif.

6. Prognosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam

7. Analisis
Neovaskularisasi pada iris (rubeosis iridis) merupakan suatu respon
terhadap adanya hipoksia dan iskemia retina akibat berbagai penyakit, baik
pada mata maupun di luar mata yang paling sering adalah retinopati
diabetic. Neovaskularisasi iris pada awalnya terjadi pada tepi pupil sebagai
percabangan kecil, selanjutnya tumbuh dan membentuk membrane
fibrovaskuler pada permukaan iris secara radial sampai ke sudut, meluas
dari akar iris melewati ciliary body dan sclera spur mencapai jaring
trabekula sehingga menghambat pembuangan akuos dengan akibat Intra
Ocular Presure meningkat dan keadaan sudut masih terbuka.
Suatu saat membrane fibrovaskuler ini konstraksi menarik iris perifer
sehingga terjadi sinekia anterior perifer (PAS) sehingga sudut bilik mata
depan tertutup dan tekanan intra okuler meningkat sangat tinggi sehingga
timbul reaksi radang intra okuler.
BASAL CELL CARCINOMA

1. Definisi
Basal cell carcinoma adalah keganasan kulit yang berasal dari sel basal
lapisan epidermis, yang berpotensi merusak jaringan.

2. Anamnesis
Keluhan utama : Benjolan di mata kanan sejak ± 1 tahun yang lalu
Riwayat perjalanan penyakit: Timbul benjolan di kelopak mata, awalnya
kecil lalu semakin besar, benjolan tidak nyeri, warna coklat seperti tahi
lalat, tidak mudah berdarah. Bisa terdapat pembesaran kelenjar getah
bening.

3. Pemeriksaan
3.1 Pemeriksaan fisik
- Tampak massa/ lesi ulseratif dengan pigmen kehitaman di adneksa mata
yang tidak sembuh dengan terapi medikamentosa. Permukaan massa
seperti lilin dengan depresi pada sentral. Permukaan pada tepi massa lebih
tinggi.
3.2 Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan histopatologis
- Pemeriksaan imunohistokimia

4. Diagnosis Banding
- Karsinoma sel skuamosa
- Nevus

5. Tatalaksana
- Bedah
1. Tumor terbatas pada adneksa
o Eksisi luas 2-3 mm dari batas makroskopis tumor yang dipandu
oleh pemeriksaan potong beku
o Bila defek horizontal terjadi pasca eksisi tumor >50%, bila
diperlukan rekonstruksi dapat dilakukan kerjasama dengan
Divisi Plastik Rekonstruksi.
2. Tumor sudah menginvasi orbita
o Radioterapi (sesuai indikasi)
o Eksenterasi
3. Tumor sudah menginvasi sinus paranasal dan/atau intrakranial
o Konsul ke Divisi Onkologi Departemen THT dan/atau
Departemen Bedah Saraf untuk operasi bersama bila
memungkinkan
4. Terapi setelah dilakukan tindakan bedah
o Antibiotika oral
o Analgetik oral
o Anti inflamasi oral
o Antiobiotika topikal (salep mata)
o Angkat tampon orbita setelah 5-7 hari (pada kasus eksenterasi)

6. Prognosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : malam
Quo ad Sanationam : dubia ad malam

7. Analisis
Tumor biasanya timbul dari kulit dan kadang timbul dari selubung akar
eksternal folikel rambut, yaitu sel induk folikel rambut yang berada tepat
di bawah saluran kelenjar sebaceous di daerah yang disebut penebalan.
Jalur pensinyalan intraseluler / Hedgehog memainkan peran dalam BCC
sporadis dan sindrom BCC nevoid (sindrom Gorlin). Jalan ini
mempengaruhi diferensiasi berbagai jaringan selama perkembangan janin.
Setelah embriogenesis, mereka terus berlanjut berfungsi dalam pengaturan
pertumbuhan sel dan diferensiasi. Hilangnya penghambatan jalur ini
terkait dengan keganasan manusia, termasuk BCC. Gen Hedgehog
mengkodekan protein ekstraselular yang mengikat kompleks reseptor
membran sel. Dari tiga homolog manusia yang diketahui, protein
Hodgehog paling relevan dengan BCC. Repair (PTCH) adalah protein
yang merupakan komponen pengikatan ligan dari kompleks reseptor
Hedgehog di membran sel. Anggota lain dari kompleks reseptor protein,
merapikan (SMO), bertanggung jawab untuk mentransfer sinyal
Hedgehog ke gen hilir. Karena kesalahan ini menyebabkan perkembangan
tumor tidak sepenuhnya diketahui.

Anda mungkin juga menyukai