PENDAHULUAN
tertua di dunia sejak adanya peradaban umat. Profesi ini telah menduduki
peran dan posisi bidan menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang
penurunan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi
dan bayi baru lahir disebabkan karena “3 terlambat dan 4 terlalu”. 3 terlambat
yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan 4 terlalu yaitu
1
terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak (saifuddin, 2002).
AKI dari hasil Survey World Health Organization (WHO) tahun 2013
(13,3%), komplikasi keguguran (11%), infeksi (8%), dan partus lama (6,5%),
sedangkan tingginya AKB pada tahun 2013 menurut WHO 32/1000 kelahiran
komplikasi abortus (11%), infeksi (10%), partus lama (9%), lain-lain (15%).
Guna menurunkan angka kematian ibu menjadi 226 per seratus ribu
2
kesehatan berkualitas, meningkatkan surveilans dan meningkatkan
kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, dan asuhan pada bayi.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
uri) yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran (Rukiyah dkk, 2010). Asuhan
yang diberikan pada anak dapat dimulai dari bayi lahir hingga pemberian
3
memenuhi salah satu persyaratan dari pendidikan, kami juga berusaha untuk
pada Ny. A yang dimulai pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir dalam bentuk laporan study kasus yang berjudul “ Asuhan Kebidanan
G2P1A0 Gravida 40-41 Minggu Inpartu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup
4
1.3.2.4 Mampu Melakukan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang berkesinambungan dan
5
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Yang dibagi
2.1.2 Etiologi
Proses terjadi kehamilan berawal ketika seorang perempuan
sekitar 100 juta hingga 120juta buah sel sperma. Setelah terjadi
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim dan saling berebut
untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor
6
yang merupakan alat gerak sperma akan melepas diri. Sel telur yang
menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian inti sel telur ini
hari setelah pembuahan sel telur akan sampai kedalam uterus. Dalam
masa sel yang berbentuk sebesar pentol jarum yang disebut blastosis.
pusat dan kembali melalui vena pusat melewati hati embrio, sehingga
untuk dilahirkan.
diberikan oleh bidan atau dokter kepada ibu selama masa kehamilan
7
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan
fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini
cukup bulan.
Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah
berikut :
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga.
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut ditentukan untuk menjamin
8
kemungkinan ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah.
- Bila berat badan ibu jauh di atas kurva pada KMS ibu hamil,
diberikan mulai hamil 3 bulan dan suntikan kedua minimal 1,5 bulan
9
Ibu hamil harus minum tablet tambah darah satu butir sehari paling
yang bergizi dari biasanya. Makanan yang paling baik diperlukan oleh
ibu hamil adalah ikan, telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-
dan bagian bawah janin palpasi abdomen pada wanita hamil, dapat
mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas
perut ibu).
Leopold II: untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua
10
Leopold III: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong)
yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin
11
berhubungan dengan obstetri (cedera akibat keclakaan kendaraan,
keracuan, kebakaran).
2.1.4 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III
Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan
12
Konstipasi juga di duga akibat penurunan peristaltik
13
2.2 Persalinan
2.2.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
dapat diperkirakan.
Pada kala I di bagi menjadi dua fase yaitu :
1. Fase laten
14
Pembukaan sampai mencapai 3 cm berlangsung sekitar 8
jam.
2. Fase aktif
sampai 4 cm.
cm smapi 9 cm.
15
1. His semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi
50-100 detik.
kepala janin
belakang
bayi.
16
2. Uterus terdorong keatas, plasenta dilepas ke segmen bawah
rahim
4. Terjadi perdarahan
Observasi dilakukan :
2. Kontraksi uterus
cc)
Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan
17
spina ischiadica tidak menonjol kedalam, sudut arcus pubis cukup
2. Power (Kekuatan)
terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu.
18
menjadi lemah. His tersebut makin lama makin cepat dan teratur
3. Passanger
letak sungsang.
4. Psikologis meliputi :,
- Kebiasaan adat
5. Penolong
19
2.2.4 Mekanisme Persalinan
1. Turunnya kepala
Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala satu dan kala
20
retraksi dari segmen atas rahim, yang menyebabkan tekanan
2. Fleksi
3. Desensus
21
- Gerakan ekstensi tubuh janin (tubuh janin menjadi
lurus)
22
5. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar
panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini
disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan atas, sehingga kepala harus mengadakan
ekstensi untuk melaluinya. Maka lahirlah berturut-turut pada
pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan
akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi. Suboksiput yang
menjadi pusat pemutaran disebut hypomochlion.
2.2.5 Partograf
23
untuk mencatat hasil observasi dan menilai kemajuan persalinan
- Nama, umur
2. Kondisi bayi
Yang diamati dari kondisi janin adalah DJJ, air ketuban dan
a. DJJ
24
Menilai dan mencatat denyut jantung setiap 30 menit.
mekonium.
c. Penyusupan (molase)
25
2 : Tulang-tulang janin saling tumpang tindih tapi masih bisa
dipisahkan.
dapat dipisahkan.
3. Kemajuan persalinan
4. Kontraksi uterus
yang diberikan.
6. Kondisi ibu
Catat nadi ibu setiap 30 menit dan beri tanda titik pada
sesuai.
26
Lakukan setiap 2 jam jika memungkinkan.
atau informasi umum, kala I, kala II, kala III, kala IV diisi
disediakan.
2.2.6 Amniontomi
1. Utuh (U)
27
Membran masih utuh, memberikan sedikit perlindungan
tentang kondisi
2. Jernih (J)
3. Mekonium (M)
4. Darah (D)
trauma bayi
5. Kering (K),
28
kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan tinggi
sebagai berikut :
dua
3. Memakai celemek
29
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan
bokong ibu
30
17. Membuka partus set dan memperhatikan kembali
31
25. Melakukan penilaian bayi selintas :
isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali
31. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
tersebut.
32
32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada
sisi lainnya.
10 cm dari vulva
tekanan dorsokranial).
33
38. Setelah plasenta tampak pada vulva teruskan
menyebabkan pendarahan.
IM di paha kiri.
34
45. Setelah satu jam pemberian vitK berikan suntikan HBO
perdarahan pervaginam.
35
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
0,5%.
perineum.
yang terlalu kuat, perineum yang rapuh dan odema, ibu yang
36
keterampilan menahan perineum pada saat ekspulsi kepala,
37
2.2.9 IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
baru lahir untuk menyusu sendiri pada ibu dlam satu jam
diatas perut ibu atau dada ibu segera setelah lahir dan terjadi
payudara.
dini bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus
menyusu.
a. Bagi ibu
38
Sentuhan dan hisapan payudara ibu mendorong
b. Bagi bayi
2.3 Nifas
2.3.1 Pengertian Nifas
Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam
39
persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika
kira-kira 6 minggu.(14)
selama 40 hari.
40
c. Periode later post partum minggu ke 1 sampai dengan minggu
ke 6 post partum.
2.3.2 Perubahan Fisiologi dan Psikologis Nifas
2.3.2.1 Perubahan Fisiologi
Alat-alat genitilia interna dan eksterna akan berangsur pulih
1. Perubahan Reproduksi
1) Involusi rahim
Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras,
41
Setelah janin dilahirkan, Fundus uteri setinggi pusat.
uterus
shympisis
42
akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta khas
permukan luka.
4) Lochea
1. Lochea Rubra (cruenta): Berisi darah segar dan sisa-
post partum
3. Lochea Alba: Cairan putih kekuningan yang
43
persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang
nampak kembali.
8) Perubahan Laktasi
44
Keadaan buah dada pada hari pertama nifas sama
masih tinggal urine residual, sisa urine ini dan truma pada
45
selama persalinan dan karena wanita menahan defekasi.
persalinan. (15)
13) Perubahan Endokrin
1. Hormon plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah
46
sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post
2. Nadi
47
pascapartum. Apabila denyut nadi diatas 100 selama
lambat (14)
3. Tekanan darah
preeklamsia(16)
4. Pernafasan
melahirkan (16)
48
seorang ibu memerlukan adaptasi.Tanggung jawab ibu mulai
secara menyeluruh.
1. Adaptasi Maternal
49
Masa ini terjadi setelah ibu sudah berada dirumahnya
sebagai berikut:
(1) Fisik.Istirahat, asupan gizi, lingkungan bersih
(2) Psikologi.Dukungan dari keluarga sangat
diperlukan
(3) Sosial.Perhatian, rasa kasihsayang, menghibur
kesepian
(4) Psikososial
2. Adaptasi Paternal
Ayah beradaptasi terhadap kehadiran bayinya dengan
50
dalam dengan bayinya dan lebih berperan serta aktif dalam
dengan bayi.
Faktor yang mempengaruhi Adaptasi Psikososial
1) Dukungan suami, orang tua, teman dan orang dekat
2) Usia Kehamilan yang direncanakan/tidak direncanakan
3) Status sosio-ekonomi
4) Masalah seksualitas
5) Pengalaman orang tua sebelumnya
6) Riwayat melahirkan anggota keluarga atau teman dekat
7) Pengalaman yang lalu terkait dengan pemberi
pelayanan kesehatan
8) Sosial dan budaya
9) Kesiapan psikososial individu yang bersangkutan
Bila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang
Blues)
2) Depresi pasca melahirkan (postpartum depresion)
3) Psikosa pasca melahirkan (postpartum psikosa)
2.2.3 Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Masa Nifas
post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas
antara lain :
51
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa
nyaman.
Pengertian bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur
52
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara
yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan
nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi,
menggunakan glukosa.
53
pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat
perubahan besar :
1) Pengaturan Suhu
54
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap
2) Metabolisme glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah
55
Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila memiliki ciri-ciri
berikut:
1. Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2,5 – 4 Kg
2. Panjang badan 48 – 52 cm
3. Lingkar dada 30 – 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
6. Pernafasan ± – 60 40 kali/menit
7. Kulit bayi baru lahir terlihat kemerahan dan licin karena jaringan
sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Genitalia; untuk perempuan labia mayora sudah menutupi labia
minora dan untuk laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13. Reflek graps atau menggenggam sudah baik
14. memiliki eliminasi yang baik, mekonium untuk bayi baru lahir
kecoklatan
2.4.4 Komplikasi bayi baru lahir normal
Proses rujukan bayi baru lahir dengan komplikasi
2.4.4.1 Kasus yang termasuk ke dalam kelompok bayi baru lahir dengan
komplikasi
4) Bayi baru lahir dengan kelainan congenital
5) Diare / Dehidrasi
6) DehidrasiBerat
56
2.4.4.2 Kasus yang termasuk ke dalam kelompok bayi baru lahir dengan
perut ibu
4. Klem dan potong tali pusat
5. Lakukan dengan segera pemeriksaan menyeluruh
6. Catat nilai apgar score pada 1 dan 5 menit pertama (20)
Penilaian APGAR
Nilai
Tanda
0 1 2
Denyut Tidak ada Lambat <100 >100
Jantung
Usaha Nafas Tidak ada Lambat Menangis
Tidak Teratur
dengan keras
Tonus Otot Lemah Fleksi pada Bergerak
7. Pemberian Vitamin K
57
Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru
mata silver nitrat 1%, salep mata eritromisin, dan salep mata
diletakkan di dada atau perut ats ibu selama paling sedikit 1 jam
58
untuk memberi kesempatan pada bayi untuk mencari atau
ikterus bayi baru lahir. Kontak kulit dengan kulit juga membuat
bayi bayi lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih
lebih cepat ke luar dari rumah sakit. Bagi ibu, IMD dapat
bayi. (22)
Rangsangan isapan bayi pada putting susu ibu akan
59
(2) Memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi
melalui kolostrum
(3) Merangsang kontraksi uterus
(1) Lengan ibu menopang kepala, leher, dan seluruh badan bayi
(2) (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus), muka bayi
perut ibu.
(3) Ibu mendekatkan bayi ke tubuhnya.
(4) Ibu menyentuh putting susunya ke bibir bayi, menunggu
hati)
BCG Mencegah penyakit TBC/Tuberkulosis (sakit
paru-paru)
Polio Mencegah penyakit polio (lumpuh layu pada
60
tungkai kaki dan lengan tangan)
DPT Mencegah penyakit:
Difteri (penyumbatan jalan nafas)
Batuk rejan/pertusis (batuk 100 hari)
Penyakit tetanus
Campak Mencegah campak (radang paru, radang
Jadwal Imunisasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
61
TAHUN 2016
No.Medrec :
SUBJEKTIF
3.1.1 Identitas
62
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua dan pernah
keguguran, HPHT pada tanggal 01 juli 2015, gerakan janin pertama kali
dirasakan oleh ibu saat usia kehamilan 4 bulan, gerakan janinnya aktif dan
dan tidak pernah mengkonsumsi obat warung termasuk jamu, ibu merasa
kehamilan.
Ibu mengatakan haid pertama pada usia 14 tahun, siklus haid 28 hari,
lamanya 6-7 hari, banyak ganti pembalut 2-3 kali sehari. Ibu mengatakan
1 KET - - - - - - -
63
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti penyakit
kelamin HIV/AIDS.
Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama, respon ibu dan keluarga
rumah dikerjakan oleh ibu sendiri, Ibu mengatakan tidak merokok tidak
hamil ibu makan sehari 3x dengan porsi sedang dan minum 6-7 gelas/hari.
Pola tidur ibu mengatakan tidur malam ± 7 jam dan siang 1 jam. BAB
OBJEKTIF
64
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Keadaan emosional : Stabil
4. Tanda-tanda vital
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7°c
5. BB Sekarang : 52 kg
6. BB sebelum hamil : 44 kg
8. LILA : 26 cm
Pemeriksaan fisik
1. Rambut dan kulit kepala : Warna rambut hitam, kulit kepala bersih,
2. Kepala :
baik
pendengaran baik.
5) Mulut dan gigi : Tidak ada stomatitis, warna gusi merah muda,
65
3. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada
abnormal,
5. Abdomen : Ada luka operasi, Terdapat striae
7. Ekstremitas :
Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
ANALISA
66
G2P0A1 Gravida 38-39 minggu fisiologis
PENATALAKSANAAN
140x/menit,
Evaluasi : Ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan
3. Memberitahu ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti mules yang
semakin sering dan kuat, keluar lender bercampur darah, keluar air-air
nutrisinya
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
6. Pemberian terapi : Tablet Fe 1x1 sehari
Kalsium 1x1 sehari
Evaluasi : Sudah diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup agar kesehatan ibu terjaga
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
8. Pendokumentasian SOAP
Evaluasi : sudah dilakukan
67
3.2 Pengkajian Kasus Persalinan
3.2.1 SUBJEKTIF
3.2.1.1 Identitas
68
Ibu mengatakan mules pada tanggal 16-04-2016 pukul 22.00 WIB
air-air.
janinnya aktif dan lebih dari 10 kali dalam sehari, ibu mengatakan
kehamilan.
kemandulan, PMS.
69
Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama, respon ibu dan
oleh bidan .
Ibu mengatakan tidak bisa tidur pada malam hari karena mules. Ibu
sedang, dan minum yang terakhir kali dikonsumsi yaitu air putih.
Ibu mengatakan BAK terakhir kali 10.30 jam yang lalu dan BAB
sehari 2 kali/hari.
70
3.2.2 OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 79x/menit
- Respirasi : 23 x/menit
- Suhu : 36,6°c
Tinggi badan : 149 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB setelah hamil : 44 kg
LILA : 26 cm
3.2.2.1 Pemeriksaan fisik
1. Rambut dan kulit kepala : Warna rambut hitam, kulit kepala
bersih.
2. Kepala
Muka : Tidak oedema, tidak pucat.
Mata : Bentuk simetris, Konjungtiva merah muda, sklera
baik
Telinga : Bentuk simetris, bersih, tidak ada serumen fungsi
pendengaran baik.
Mulut dan gigi : Tidak stomatitis, warna gusi merah muda,
lidah bersih.
3. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
getah bening.
4. Payudara : Simetris, puting susu menonjol,
71
Leopold I : Difundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
Leopold II : Teraba dibagian sisi kanan panjang, keras
6. Genetalia
ubun-ubun kecil.
7. Ekstremitas :
Tidak dilakukan
3.2.3 ANALISA
72
G2P0A1 gravida 41-42 minggu inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup
3.2.4 PENATALAKSANAAN
3. Melakukan informed consent sebelum melakukan pemeriksaan seperti
x/menit, pembukaan 8.
Evaluasi : Ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan
5. Memantau keadaan umum dan TTV setiap 2 jam sekali
Evaluasi : Terlampir dalam partograf
6. Mengobservasi his dan DJJ setiap 1-2 jam sekali
Evaluasi : Terlampir dalam partograf
7. Mengobservasi HIS dan DJJ setiap ½ jam sekali
Evaluasi : Terlampir dalam partograf
8. Memberitahu ibu cara mengedan yang baik pada saat nanti proses
persalinan, dengan cara dagu ditempelkan didada, tarik nafas, mata melihat
Kala II
Tanggal/pukul : 17 April 2016 / 11.00 WIB
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan kuat, ibu ingin mengedan
OBJEKTIF
73
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital
R : 24x/menit S : 36,7°c
Kontraksi : 5x10’50’’
Inspeksi : Ada tanda gejala kala II yaitu dorongan ingin meneran, tekanan
Pemeriksaan genetalia
Genetalia luar : Tidak ada varises, tidak ada benjolan, ada pengeluaran darah
bercampur lender
Genetalia dalam : Portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban utuh, kepala
hogde III-IV
ANALISA
G2P0A1 kala II
74
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang keadaan ibu saat ini dan kemajuannya bahwa
145x/menit, reguler
Evaluasi : Sudah dilakukan
7. Melakukan amniotomi
Evaluasi : sudah dilakukan , ketuban jernih
8. Memberitahu ibu cara mengedan yang benar dan efektif yaitu dagu menempel
kaki, jika mengedan tidak bersuara, atur nafas, ibu mengedan jika ada
kontraksi/his (mules)
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya
9. Memberikan dukungan kepada ibu bahwa ibu mampu melewati proses
persalinan
Evaluasi : Ibu paham dan bersedia untuk melakukannya
10. Meminta ibu untuk beristirahat diantara kontraksi
Evaluasi : Ibu mengerti
11. Memberi ibu minum bila ibu merasa haus dan cape
Evaluasi : Telah diberikan nutrisi
75
12. Memimpin kembali persalinan. Setelah kepala janin sudah nampak diintroitus
vagina, bidan siap-siap melakukan suport perineum dan menyuruh ibu untuk
aktif, tonus otot kuat, jenis kelamin laki-laki, lahir pukul 03.25 WIB.
16. Mengeringkan bayi dan melakukan pemotongan tali pusat setelah itu lakukan
Kala III
Tanggal/pukul : 17 April 2016 / WIB
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
TFU : Sepusat
76
Tanda-tanda vital : TD :110/700mmHg, N:80x/menit, R:24x/menit, S:36,7 °c
Terlihat tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat memanjang, ada semburan
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Memeriksa fundus uteri, dan pastikan tidak ada janin kedua, kandung kemih
secara IM.
Evaluasi : Ibu mengetahui dan bersedia
3. Menyuntikan oksitosin 10 IU/IM 1 menit setelah bayi lahir.
Evaluasi : Oksitosin telah disuntikkan
4. Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Evaluasi : Telah dilakukan
5. Melakukan PTT ketikan ada tanda-tanda pelepasan tali pusat yaitu ada semburan
darah tiba-tiba, tali pusat memanjang, uterus globuler , caranya yaitu regangkan
tali pusat sejajar dengan lantai jangan ditarik tangan kiri penolong berada diatas
KALA IV
Tanggal/pukul : 17 April 2016 / WIB
SUBJEKTIF
77
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules.
OBJEKTIF
ANALISA
P1A1 kala IV
Keadaan ibu baik
PENATALAKSANAAN
selaput utuh, panjang tali pusat ± 50 cm, diameter plasenta ± 17 cm, beratnya
perdarahan
78
Evaluasi : Perdarahan ±200 cc, dan terdapat luka episiotomi
6. Melakukan penjahitan laserasi derajat 2
Evaluasi : Telah dilakukan penjahitan
7. Memantau kontaraksi dan perdarahan pervaginam (dalam 15 menit pertama,
normal
Evaluasi : Telah dilakukan
9. Membersihkan tempat persalinan dengan air klorin
Evaluasi : Telah dilakukan
10. Membersihkan ibu dan beri ibu kenyamanan
Evaluasi : Telah dilakuakan
11. Mendekontaminasi alat dan tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 %
Evaluasi : Telah dilakukan
12. Membuka sarung tangan dan mencuci tangan
Evaluasi : Telah dilakukan
13. Mendokumentasikan asuhan yang diberikan kedalam partograf
Evaluasi : Telah dilakukan pendokumentasian
79
Tanggal dan jam pengkajian : 17 April 2016
3.3.1 SUBJEKTIF
3.3.1.1 Biodata
Nama : Ny.A Nama Suami : Tn.A
Usia : 30 Tahun Usia : 34 Tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Lama Nikah : 8 tahun Lama Nikah : 8Tahun
Alamat : Pajagalan
3.3.1.2 Keluhan Utama
Ibu mengatakan masih merasa mules
3.3.1.3 Riwayat Persalinan Terakhir
Ibu mengatakan ini merupakan persalinan yang kedua, ditolong
dilakukan penjahitan.
3.3.1.4 Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak sulit hamil, dan mengaku tidak ada mioma,
80
kontrasepsi yang mana. Ibu mengatakan keluarga mendukung,
roti, telur, minum dengan air putih dan susu. Ibu mengatakan sudah
jamu-jamuan.
3.3.1.9 Personal Hygiene
Ibu mengatakan ganti celana dalam dan pembalut saat selesai
demam tinggi.
3.3.1.12 Pengetahuan ibu tentang menyesui, perawatan nifas, senam nifas
Ibu mengatakan kurang mengetahuinya.
3.3.2 OBJEKTIF
81
1. Rambut dan kulit kepala: Hitam dan bersih
2. Kepala :
1) Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma
` gravidarum
2) Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
3) Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada benjolan, tidak
nyeri tekan
4) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik.
5) Mulut : Bibir tidak pucat, tidak pecah-pecah, tidak ada
3.3.2 ANALISA
82
Keadaan ibu baik.
3.3.3 PENATALAKSANAAN
bentuk semula.
Evaluasi : Ibu mengerti bahwa mules yang ibu rasakan adalah hal
yang wajar.
perdarahan
83
7. Menganjurkan ibu untuk mandi ke kamar mandi karena keadaan
ibu baik
supaya pada malam hari ibunya tidak terlalu lelah dan kecapean.
untuk pencernaan bayi, hubungan emosial antara bayi dan ibu akan
baik.
dari ASI.
minimal 3x /hari atau apabila sudah penuh, cebok dengan air bersih
muka dan di tangan, nyeri perut bagian bawah, keluar cairan dari
84
vagina yang berbau busuk, panas tinggi suhu >38 oC, kemerahan di
diminum 1x1 dan jangan diminum dengan air teh ataupun susu
kehitaman.
zat besi, dan lain-lain. Yang dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging,
telur, buah, sayur, susu, air putih, dan lain-lain dan agar luka jahitannya
cepat kering.
DATA PERKEMBANGAN
Hari ke 7
3.3.5 SUBJEKTIF
85
3.3.5.1 Keluhan Utama : Ibu mengatakan masih terasa sakit pada luka
jahitan di kemaluan.
minum 7-8 gelas/hari dengan air putih. Ibu mengatakan sudah BAK
sendiri ke kamar mandi 4-5 kali warna kuning jernih, bau khas urine,
dan sudah BAB 1 kali, warna kuning kehitaman, bau khas feses. Ibu
mengatakan tidur pada malam hari 5-6 jam dan disiang hari 2-3 jam.
3.3.5.3 Konsumsi Obat-obatan
Ibu mengatakan sudah meminum obat tablet fe, antibiotik, dan
ataupun jamu-jamuan.
3.3.5.4 Personal Hygiene
Ibu mengatakan ganti celana dalam dan pembalut 3 kali sehari, dan
86
cairan yang berbau dari jalan lahir, kemerahan pada betis dan
demam.
3.3.5.8 Dukungan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga mendukung, hubungan dengan keluarga
baik.
3.2.5.10 Pengetahuan ibu tentang menyesui, perawatan nifas, senam nifas
Ibu mengatakan mengetahuinya.
3.3.6 OBJEKTIF
3.3.6.1 Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TB : 152 cm
BB : 52 kg
3.3.6.2 Tanda – Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 78x/menit
R : 22x/menit
S : 36,5°c
3.3.6.3 Pemeriksaan Fisik
1. Rambut dan kulit kepala: Bersih, warna rambut hitam
2. Kepala :
1). Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum
2). Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
3). Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada benjolan, tidak
87
6. Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak ada tanda-
betis.
8. Genetalia : Pengeluaran cairan (lochia rubra) ± 10 cc, bau
Tidak dilakukan
3.3.7 ANALISA
3.2.8 PENATALAKSANAAN
88
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihannya agar tidak infeksi dan
luka jahitan cepat kering, dan menjelaskan bahwa keluhan yang ibu
dalam menyusui.
Evaluasi : Ibu tidak mengalami kesulitan dalam menyusui.
8. Mengingatkan kembali tentang personal hygiene seperti ganti pembalut
minimal 3x /hari, cebok dengan air bersih dan mengalir dengan cara
9. Memberikan KIE tentang tanda bahaya nifas seperti pusing hebat, mata
tangan, nyeri perut bagian bawah, keluar cairan dari vagina yang berbau
vitamin, mineral, zat besi, dan lain-lain. Yang dapat diperoleh dari tahu,
89
tempe, daging, telur, buah, sayur, susu, air putih, dan lain-lain dan agar
nifas diminum 1x1 dan jangan diminum dengan air teh ataupun susu
90
No.Register :
3.3.1 SUBJEKTIF
3.3.1.1 Identitas Bayi
Nama : By.Ny.A
Usia : 0 Jam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
91
oleh bidan di Bidan Praktek Mandiri pada
Tangisan : Kuat
S : 36,8ºc N :138x/menit
R : 54x/menit
3.3.2.3 Antropometri
BB : 3100 gram LD : 30 cm
PB : 50 cm LK : 31 cm
1. Kepala
1) Ubun-Ubun : Cembung
putih
92
Serumen, fungsi pendengaran baik
positif.
3. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
bunyi wheezing.
93
10. Anus : Ada dan berlubang
3.3.3 ANALISA
3.3.4 PENATALAKSAAN
seluruh badan bayi dengan kain bersih segera stelah lahir, kemudian
menempatkan bayi pada tempat yaang hangat dan jauh dari ventilasi
membubuhi apapun agar tali pusat cepat kering dan tidak infeksi
Evaluasi : Tali pusat dalam keadaan baik, tidak ada perdarahan atau tanda
tanda infeksi
94
6. Melakukan penyuntikan vit-k 0,05 ml secara im dipaha kiri setelah pasca
bayi tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK dan BAB segera
daya tahan tubuh bayi, bagus untuk pencernaan bayi, hubungan emosial
meletakan bayi ditangan ibu posisi kepala di sikut ibu, posisi perut bayi
menempel dengan perut ibu dengan mulut bayi menutupi areola mamae,
bayinya.
Evaluasi : ibu mengetahui dan mengerti tentang cara/ posisi menyusui
yang benar
11. Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya sesering mungkin yaitu setiap 2
jam
Evaluasi : ibu mengerti dan akan menyusui bayinya setiap 2 jam
95
12. Memberitahu ibu bahwa bayinya harus di imunisasi BCG bulan depan
DATA PERKEMBANGAN
Usia 7 hari
3.3.5 SUBJEKTIF
3.3.5.1 Identitas Bayi
Nama : By.Ny.A
Usia : 7 hari
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Alamat : Pajagalan
mempunyai penyakit.
3.3.5.6 Faktor ibu dan perinatal : Ibu mengatakan selama kehamilan,
96
3.3.5.8 Riwayat persalinan : Ibu mengatakan persalinannya di tolong oleh
01 April 2016.
3.3.5.9 Pola kebiasaan sehari-hari : Bayi sudah di beri asi sehari lebih dari
3.3.6 OBJEKTIF
3.3.6.1 Keadaan umum : Baik
Tangisan : Kuat
S : 36,5ºc N :130x/menit
R : 49 x/menit
3.3.6.3 Antropometri
PB : 50cm LK : 31cm
1. Kepala
Ubun-Ubun : Cembung
97
Telinga: Simetris, sejajar dengan ujung mata, tidak ada
3. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi
wheezing.
4. Bahu, lengan, dan tangan : Bentuk normal, gerakan aktif, tidak ada
ada di ujung
98
3.3.7 ANALISA
3.3.8 PENATALAKSANAAN
1. Melakukan informed consent sebelum melakukan
pemeriksaan
Evaluasi : Ibu menyetujui bayi nya dilakukan pemeriksaan
2. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan
menit, S : 36,5ºc
Evaluasi : Ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan
3. Menjaga kehangatan bayi karena bayi mudah kehilangan
panas
Evaluasi : Sudah dilakukan
4. Memberikan KIE tentang ASI eklusif yaitu memberi ASI
terkontaminasi, bagus juga untuk daya tahan tubuh bayi, bagus untuk
pencernaan bayi, hubungan emosial antara bayi dan ibu akan baik.
99
5. Evaluasi : Ibu mengetahui dan mengerti ASI eklusif dan
ibu, posisi perut bayi menempel dengan perut ibu dengan mulut bayi
untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering maka setelah
BAK segera ganti popoknya karena kulit bayi mudah terkena iritasi
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
9. Memberikan kembali tentang tanda bahaya pada bayi dan
menganjurkan ibu untuk segera datang bila salah satu tanda tersebut
terjadi pada bayinya seperti bayi tidak mau menetek, demam, kejang,
100
BAB IV
PEMBAHASAN
kehamilan, persalinan dengan usia kehamilan 40-41 minggu sampai dengan masa
nifas, serta pengkajian pada bayi baru lahir di di BPM Bd.Jubaedah untuk itu saya
akan membahas mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir
Pada data subjektif didapatkan ibu datang ke BPM dengan alasan ingin
keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menurun atau menular, dan ibu
ibu bekerja mengurus rumah dan pola nutrisi yang cukup baik dan teratur. Dari
data objektif didapatkan pada hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik, hasil
101
pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal TD : 120/80 mmHg, nadi :
81x/m, repirasi 22x/m, suhu: 36,6 C. Hasil pemeriksaan lain didapatkan berat
badan ibu 62 kg dan tinggi badan 160 Cm. DJJ 138x/m reguler, TFU 29 cm,
dan menjelaskan mengenai keluhan yang dialaminya bahwa keluhan yang ibu
rasakan hal fisiologis karena usia kehamilannya yang semakin besar sehingga
kepala semakin turun kebawah dan menekan segmen atas rahim. Hal ini sudah
tertera menurut teori yang ada bahwa keluhan yang ibu alami merupakan beberapa
ketidak nyamanan ibu hamil pada trimester III. Selain itu asuhan yang diberikan
Berdasarkan dari hasil pengkajian dan asuhan yang telah diberikan pada
Ny.A dikaitkan dengan teori yang ada ibu tidak mendapat standar pelayanan
minimal antenatal care. Standar pelayanan minimal antenatal care terdiri dari 7T,
yaitu Ukur tinggi badan dan berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus
uteri, pemberian tablet tambah darah, tes terhadap penyakit menular seksual dan
terhadap PMS sehingga tidak diketahui penapisan secara dini terhadap penyakit
102
menular seksual. Hal ini perlu dilakukan selain untuk keselamatan ibu dan anak
juga sebagai skrining bagi penolong tenaga kesehatan sehingga ibu mendapat
asuhan khusus. Sehingga dari hasil pengkajian data, antara teori dan kasus masih
tanda-tanda persalinan, yaitu ibu merasa mules yang masih jarang sejak pukul
20.00 WIB (31-03-2016) dan sekarang mules yang dirasakan semakin sering dan
sudah keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Dari data objektif telah
74x/m, suhu 36,5 C, dan respirasi 21x/m. Djj : 143x/menit reguler, pemeriksaan
dalam 8cm kontraksi kuat, ketuban positif. Di lihat dari keluhan ibu dan hasil
Kala I
sedangkan multigravida tidak lebih dari 8 jam. Pada kasus, ibu datang tanggal 01-
04-2016 pukul 02.45 WIB ke BPM, dengan keluhan mules sejak tanggal 31-03-
2016 pukul 20.00 WIB dan sudah keluar lendir bercampur darah. Dari
103
kepala. Lama kala I pada Ny.A berlangsung hampir 7 jam. Sehingga tidak terdapat
Kala II
cm) dan berakhir dengan lahirya bayi. Kala II pada primi : ½-2 jam pada multi ½
-1 jam.
Kala II pada Ny.A yaitu dari pukul 03.10 WIB dengan keluhan mules yang
semakin sering dan kuat serta ibu merasa ingin mengedan, dimulai dari
pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Pada kala pengeluaran janin his teratur,
kuat, cepat, dan lebih lama. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul
sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul sehingga tanpa kita
sadari dapat menimbulkan rasa ingin mengedan, kepala janin mulai kelihatan,
vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his dan mengedan yang
Pada pukul 03.30 WIB lahir bayi dengan spontan langsung menangis,
warna kulit kemerahan, gerakkan aktif, dan jenis kelamin perempuan. Lama kala
II pada Ny.A berlangsung selama 20 menit. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
Kala III
104
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Kala ini mulai dari bayi lahir sampai uri
Kala III berlangsung selama kurang lebih 5 menit dan normal, untuk
mencegah terjadinya perdarahan post partum maka dilakukan asuhan kala III
(PTT) dan segera melakukan masase fundus uteri. Hal ini sesuai dengan Asuhan
Persalinan Normal (APN), sehingga tida terdapat kesenjangan antara teori dan
kasus.
KALA IV
Asuhan kala IV pada Ny.A dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam
pertama postpartum. Pemantauan kala IV terdiri dari Tekanan Darah, Nadi, Suhu,
Kontraksi Uterus, TFU, kandung kemih, dan perdarahan normal ± 150 cc. Setiap
15 menit pada 1 jam pertama postpartum, dan setiap 30 menit pada 2 jam (12)
Pada kasus ini pemantauan kala IV telah dilakukan dan mendapatkan hasil
Sehingga asuhan yang telah diberikan pada proses persalinan dimulai kala
Pada kasus ini asuhan yang diberikan pada Ny.A pada 6 jam post partum
105
Ibu dalam keadaan sehat, ibu tidak mengalami masalah khusus mengenai masalah
Pada data perkembangan post partum 7 hari ibu masih merasakan masih
linu pada luka bekas jahitannya hasil pemeriksaan jahitan masih basah , dan dari
data bahwa ibu sudah memberikan ASI nya secara teratur , dan dari hasil
perawatan masa nifas dan mengingatkan kembali cara perawatan luka jahitan serta
Pada kasus ini Ny. A tidak diberikan salep mata. Sehingga bayi
resiko terkena infeksi. Pada 1 jam kelahiran bayi Ny.A hanya mendapat Vitamin K
Hepatitis (Hb0) sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pemberian imunisasi
hepatitis (Hb0) pada bayi berusia 0-7 hari(14). Sehingga terdapat kesenjangan
antara teori dan kasus yaitu bayi tidak diberikan salep mata.
1. 2 jam BBL
Keadaan umum bayi baik, refleks menghisap baik, denyut jantung 137
x/menit, suhu 36,8°C, respirasi 50 x/menit, BB 3100 gram, PB 50 cm, mata tidak
ikterik, kulit bersih berwarna kemerahan, tali pusat masih basah tidak bau, perut
106
2. 7 hari BBL
Keadaan umum bayi baik, refleks menghisap dan menelan baik, denyut
jantung 130x/menit, suhu 36,8 °C, respirasi 48x/menit, tidak ada masalah dalam
pemberian ASI, tali pusat sudah lepas, BAB dan BAK tidak ada masalah.
Sehingga dari hasil pemeriksaan bayi secara keseluruhan pada 2 jam post
107
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kehamilan
Pada masa kehamilan Ny.A ibu mengalami keluhan sakit pada daerah
pinggang. Namun hal ini masih bersifat fisiologis karena keluhan yang
5.1.2 Persalinan
berjalan secara normal. Asuhan yang diberikan sesuai dengan teori dan
108
memberikan kebutuhan yang ibu perlukan. Sehingga tidak ada
5.1.2 Nifas
Asuhan yang diberikan pada masa nifas sesuai dengan teori dan
signifikan, dan ibu tidak mendapat asuhan yang dapat diberikan pada
diberikan sesuai dengan teori dimana asuhan yang di berikan pada bayi
masalah pada bayi. Namun bayi tidak mendapat salep mata setelah lahir
5.2 Saran
109
Untuk study kasus ini hendaknya mahasiswa kebidanan dapat
agar dilakukan asuhan yang sesuai standar atau APN pada proses
AKB.
110