OLEH:
PETRONELA S. VICTORIA LOBO
170414901136
1) Definisi penyakit
Cedera kepala ringan adalah hilangnya fungsi neurology atau
menurunnya kesadaran tanpa menyebabkan kerusakan lainnya (Smeltzer,
2001).
Cedera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS: 15 (sadar
penuh) tidak ada kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala,
hematoma, laserasi dan abrasi (Mansjoer, 2000).
Jadi cedera kepala ringan adalah cedera karena tekanan atau
kejatuhan benda tumpul yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi
neurology sementara atau menurunya kesadaran sementara, mengeluh
pusing nyeri kepala tanpa adanya kerusakan lainnya.
2) Etiologi
a. Trauma tumpul : Kecepatan tinggi (tabrakan motor dan mobil)
kecepatan rendah (terjatuh, dipukul)
b. Trauma tembus : Luka tembus peluru dari cedera tembus lainnya
(Mansjoer, 2000)
7) Pemeriksaan penunjang
a) CT scan
b) MRI
c) Angiografi cerebral
8) Manifestasi klinis
a) Gangguan kesadaran
b) Konfusi
c) Abnormalitas pupil
d) Awitan tiba-tiba defisit neurologik
e) Perubahan tanda vital
f) Gangguan penglihatan dan pendengaran
g) Disfungsi sensory
h) Kejang otot
i) Sakit kepala
j) Vertigo
k) Gangguan pergerakan
l) Kejang
9) Penatalaksanaan medis
a) Tindakan terhadap peningkatan TIK
i) pemantauan TIK dengan ketat
ii) oksigenasi adekuat
iii) pemberian mannitol
iv) penggunaan steroid
v) peningkatan kepala tempat tidur
vi) bedah neuro
10) Pengkajian
Riwayat kesehatan: waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat
kejadian, status kesadaran saat kejadian, pertolongan yang diberikan segera
setelah kejadian.
1. Pemeriksaan fisik
a. Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas (kusmaull, cheyene
stokes, biot, hiperventilasi, ataksik)
b. Kardiovaskuler : pengaruh perdarahan organ atau pengaruh
PTIK§
c. Sistem saraf : Kesadaran GCS, fungsi saraf kranial trauma yang
mengenai/meluas ke batang otak akan melibatkan, penurunan
fungsi saraf kranial.
d. Fungsi sensori-motor adakah kelumpuhan, rasa baal, nyeri,
gangguan diskriminasi suhu, anestesi, hipestesia, hiperalgesia,
riwayat kejang.
e. Sistem pencernaan, bagaimana sensori adanya makanan di
mulut, refleks menelan, kemampuan mengunyah, adanya refleks
batuk, mudah tersedak. Jika pasien sadar tanyakan pola makan?
f. Waspadai fungsi ADH, aldosteron : retensi natrium dan cairan.
g. Retensi urine, konstipasi, inkontinensia.
h. Kemampuan bergerak : kerusakan area motorik
hemiparesis/plegia, gangguan gerak volunter, ROM, kekuatan
otot.
i. Kemampuan komunikasi : kerusakan pada hemisfer dominan ・
disfagia atau afasia akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf
fasialis.
j. Psikososial data ini penting untuk mengetahui dukungan yang
didapat pasien dari keluarga.