Anda di halaman 1dari 8

Pengertian valve dan penggolongan valve

Valve atau Katup adalah sebuah alat yang berfungsi mengatur aliran suatu
fluida cair maupun gas. Berdasarkan fungsinya, valve dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:

1. Stop Valves
Stop valves berfungsi untuk membuka atau menutup aliran pada pipa. Jenis
stop valves antara lain:

a. Globe Valve
Globe valve merupakan salah satu jenis tipe stop valve yang digunakan
untuk tekanan dan temperature yang tinggi. Globe valve biasa digunakan
untuk fluida cair (liquid), uap (vapor), gas dan cairan korosif. Untuk membuka
dan menutup katup, umumnya dilakukan dengan memutar roda engkol.

Keuntungan dari penggunaan globe valve adalah control aliran dapat dilakukan
dengan lebih akurat, dan juga tersedia dalam berbagai macam sambungan (ulir atau
flange). Sedangkan kekurangannya adalah tingginya nilai K (koefisien minor) pada
globe valve yang mempengaruhi tingginya pressure drop pada aliran. Selain itu
harga globe valve relative lebih mahal daripada valve lainnya.

b. Gate Valve
Gate valve merupakan salah satu jenis stop valve yang digunakan untuk
menutup dan membuka aliran untuk tekanan yang tidak terlalu tinggi. Selain
itu gate valve juga berfungsi untuk mengontrol debit aliran. Aplikasi gate
valve dapat digunakan untuk oli, gas, udara, steam, dan cairan korosif.
Keuntungan dari penggunaan gate valve adalah dapat digunakan untuk kapasitas
aliran yang tinggi, juga harga yang lebih murah dibandingkan globe valve.
Sedangkan kerugiannya adalah control aliran yang kurang baik dibandingkan
dengan globe valve.

c. Ball Valve
Ball valve merupakan jenis stop valve yang digunakan hanya untuk tekanan
rendah dan untuk fluida dengan temperature tinggi.

Keuntungan dari penggunaan ball valve adalah low maintenance, data


digunakan untuk temperature tinggi, dan harga juga relative terjangkau.
Selain itu di pasaran, ball valve tersedia dari ukuran ¼ “ – 6 “. Sedangkan
kekurangannya adalah kecenderungan timbul kavitasi.
d. Butterfly Valve
Butterfly valve hamper sama dengan ball valve yang hanya digunakan untuk
tekanan rendah dengan model seperti kupu-kupu dan tidak dapat digunakan
untuk mengatur tekanan dan kapasitas aliran. Butterfly valve dapat
digunakan untuk fluida cair dan gas.

Keuntungan butterfly valve adalah pressure drop yang rendah, minim perawatan,
high capacity, dan good flow control. Sedangkan kekurangannya adalah cenderung
terjadi kavitasi pada aliran dengan tekanan rendah sekalipun.
2. Safety Valves
Safety valves berfungsi untuk mengatur tekanan dalam perpipaan jika
berlebih atau berkurang. Biasanya hal ini terkait dengan nilai batasan
maksimum atau minimum kondisi pada suatu system. Jenisnya antara lain:

a.relief valve

Relief Valve yang biasa disebut bypass valve adalah salah satu jenis valve untuk menggontrol
atau membatasi tekanan dengan cara mengarahkan / mengalihkan aliran kedalam jalur
tambahan yang jauh dari jalur aliran utama

B.Back Pressure Valve


3. Regulating Valves

Regulating valve berfungsi untuk mengatur laju debit aliran. Jenis regulating
valves antara lain

a. Swing Check Valve

Swing check valve tipe ini terdiri atas sebuah disk seukuran dengan pipa
yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di
bagian atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan
terdorog oleh tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju
saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi aliran balik atau reverse flow,
tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada
fluida yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk
terpasang pada dudukannya.
b. Lift Check Valve

Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai


flow yang tinggi.

dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe
valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift
check valve tidak (karena globe valve adalah jenis valve putar dan
control valve).

Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut
yang terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam.
Ketika terjadi foward flow, plug akan terdorong oleh tekanan cairan
sehingga lepas dari dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran
outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru
akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar tekanan
semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida
tidak dapat mengalir.

bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan


tingkat kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut.
Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena
tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di
industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke steam trap
yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap.
Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada
kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan.
Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok
untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar.

c. pressure Reducing Valve (PRV)

pressure Reducing Valve (PRV) adalah suatu part yang berfungsi untuk
mengatur tekanan air dalam installasi pipa yang berfungsi untuk menjaga
kestabilan aliran cairan untuk menghindari tekanan yang berlebih.
Jenis - jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:
a.Threewayplugvalve
Yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3 port (sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk
outlet. Dengan menggunakan valve ini maka dengan mudah kita dapat mengarahkan
outletkearahaliran/pipayangdikehendaki.
b.Fourwayplugvalve
Biasa digunakan pada fluida cooling water yang melewati hat exchanger, dimana aliran
cooling water bisa dengan mudah dibalikkan arahnya dengan tujuan untuk
membersihkan heat exchanger tersebut dari kotoran-kotoran (fouling, sediment, solids)

Anda mungkin juga menyukai