Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN SUKSES

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN


Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia
merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar
memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut
ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja
sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Terjadinya kegagalan pada model pembangunan pada masa lalu, menyadarkan akan
perlunya reorientasi baru dalam pembangunan, yaitu pendekatan pembangunan yang
memperhatikan lingkungan dan pembangunan yang berwajah manusiawi. Pendekatan
tersebut menempatkan manusia sebagai factor kunci yang memainkan peran penting dalam
segala segi. Proses pembangunan hendaknya sebagai suatu proses yang populis, konsentrasi
pembangunan lebih pada ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan fasilitas
pembangunan pada usaha rakyat kecil.
Bertolak dari model pembangunan yang Humanize tersebut maka dibutuhkan
program-program pembangunan yang memberikan prioritas pada upaya memberdayakan
masyarakat. Dalam konteks Good Governance ada tiga pilar yang harus menopang jalannya
proses pembangunan, yaitu masyarakat sipil, pemerintah dan swasta. Oleh karena itu SDM/
masyarakat menjadi pilar utama yang harus diberdayakan sejak awal.
Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah
disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, social, budaya maupun
politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan ekonomi, budaya, social dan
budaya.
Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan pembangunan dengan
diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada. Masyarakat miskin diberikan
kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan pogram pembangunan yang telah
mereka tentukan. Dengan demikian masyarakat diberi kekuasaan untuk mengelola dana
sendiri, baik yang berasal dai pemerintah maupun pihak lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan
diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang
mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap
yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional
perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam
rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta
penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang
memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat
berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja
perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat
menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kewirausahaan?
2. Bagaimana ciri dan watak dalam kewirausahaan?
3. Bagaimana faktor-faktor motivasi dalam kewirausahaan?
4. Bagaimanakah tahap-tahap dan proese dalam kewirausahaan?
5. Apa langkah-langkah dalam pengembangan usaha?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang tersebut di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu:
1. Untuk menjelaskan pengertian pengelolaan dan kewirausahaan.
2. Untuk mengidentifikasikan ciri dan watak dalam kewirausahaan.
3. Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha.
4. Untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan tahap-tahap dan proses dalam berwirausaha.
5. Menjelaskan langkah-langkah dalam pengembangan usaha.

D. MANFAAT PENULISAN
 Bagi Pribadi
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan ciri dan watak berwirausaha. Selain
itu juga, wawasan akan berwirausaha semakin jelas dan dapat meningkatkan motivasi dalam
berwirausaha.

 Bagi Masyarakat Pembaca


1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan kewirausahaan beserta proses-prosesnya.
2. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi untuk mulai dan terus berwirausaha.
3. Meningkatkan pengetahuan akan kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kewirausahaan
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada
tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka
yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur,
yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai
kesempatan peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu
memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat
produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal
usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa
besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi,
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat
mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya,
dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya.
Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan
dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat
membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang
akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap
konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan
berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus memiliki strategi
pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal terbatas.
B. Ciri dan Watak dalam Kewirausahaan
Ciri dan watak kewirausahaan

No Ciri Watak

Keyakinan,
1 Percaya diri ketidaktergantungan,individualistis, dan
optimisme

Kebutuhan untuk berprestasi,


Berorientasi berorientasi laba, ketekunan dan
2 pada tugas dan ketabahan, tekad kerja keras,
hasil mempunyai dorongan kuat, energetik
dan inisiatif

Pengambilan Kemampuan untuk mengambil resiko


3
resiko yang wajar dan suka tantangan

Perilaku sebagai pemimpin, bergaul


4 Kepemimpinan dengan orang lain, menanggapi saran-
saran dan kritik

5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

Berorientasi ke
6 Pandanga ke depan, perspektif
masa depan

Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (new ventures) yang
menyebabkan munculnya produk baru arau ide tentang penyelenggaraan jasa-jasa.

 Karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr, 1999) :

1. Lokus pengendalian internal


2. Tingkat energi tinggi
3. Kebutuhan tinggi akan prestasi
4. Toleransi terhadap ambiguitas
5. Kepercayaan diri
6. Berorientasi pada action
 Karakteristik Wirausahawan (Masykur W) :

1. Keinginan untuk berprestasi


2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkian berhasil
5. Rangsangan untuk umpan balik
6. Aktivitas Energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang

Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach) tinggi. Potensi


kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)

1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
9. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10. Tingkat komitmen tinggi (survival)

Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)

 Innovating Entrepreneurship Bereksperimentasi secara agresif, trampil


mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
 Imitative Entrepreneurship Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating
Entrepreneur
 Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi
yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka
tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan.
 Drone Entrepreneurship Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-
peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun
hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.

Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang
disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai
Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)

C. Faktor-Faktor Motivasi dalam Kewirausahaan

 Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana
langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan
oleh pengusaha tersebut
 Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak
hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
 Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang
lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan,
serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas
usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
 Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang
pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
 Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di
situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak
ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
 Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi
material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
 Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan
harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban
untuk segera ditepati dana direalisasikan.
 Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan
baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah,
pemasok, serta masyarakat luas.

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil
dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :

 Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang
dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya.
Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli
mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela
untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan
 Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas
mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat
memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan
kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum
dapat diperoleh.
 Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta
apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain,
dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang
menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi
pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.

Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan,
kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service
(1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :

1. knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan
kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
2. knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan
perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan,
dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti
memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara
efektif dan efisien.
3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha,
eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
4. having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal
utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga,
tempat dan mental.
5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan,
secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat,
dan mengendalikannya secara akurat.
6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan.
9. knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha
harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan
analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
10. copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang
jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)

Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :

1. mau kerja keras (capacity for hard work)


2. bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
3. penampilan yang baik (good appearance)
4. yakin (self confidence)
5. pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7. ambisi untuk maju (ambition drive)
8. pandai berkomunikasi (ability to communicate)

D. Tahap-Tahap dan Proses dalam Kewirausahaan


Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :

1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil.

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal
dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian,
implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang
besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti
locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang
berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang
dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).

Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10
– 12) :

1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan

Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang


perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :

 mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah
dilakukan
 pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
 SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
 kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
 organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
 kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
 Pemasaran : lokasi dan tempat usaha

E. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha, sebagai berikut;


Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah
tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi
produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam
bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan
bergizi serta rasa yang enak.
Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam
menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas
mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan
komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat
memperluas daerah pemasaran.

Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi


Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk
berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun
berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya
pertanggungjawaban untuk melunasinya.

Langkah keempat adalah focus dalam usahanya


Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola
kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai
contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis
moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya
terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial,
maka pengusaha tersebut gulung tikar.

Langkah kelima adalah promosi


Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan.
Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan
dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana
promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu
baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.

Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan


Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan
penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka
kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk
mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam
penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.

Strategi Untuk Mendapatkan Keuntungan Besar


Seringkali para pemilik bisnis berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/keuntungan
maka mereka harus menaikkan jumlah pelanggan mereka dan omset mereka / total
pendapatan kotor mereka. Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan
sebenarnya adalah hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah
strategi tersebut.

Adapun strategi yang harus di ubah yaitu:


Calon Pelanggan x Tingkat Konversi = Jumlah Pelanggan
Jumlah Pelanggan x Jumlah Transaksi x Rata-rata Belanja = Omset
Omset x Margin = Keuntungan ( Profit)

Dalam berbisnis para wirausahawan hanya dapat mempengaruhi : calon pelanggan, tingkat
konversi, jumlah transaksi, rata-rata belanja, dan margin
1. Calon Pelanggan
Adalah setiap orang yang telah mampir ke toko, tapi belum membeli, mereka juga orang-
orang yang telah menelepon ke toko dan meminta penjelasan tenteng produk tsb atau
merespon email yang di buat untuk promosi tapi mereka belum membeli.
2. Tingkat Konversi
Adalah persentase calon pelanggan yang akhirnya membeli produk. Sebagai contoh,
bila saat ini datang 10 orang ke toko anda, kemudian 3 orang membeli, maka tingkat
konversinya adalah 30%.

3. Jumlah Transaksi
Adalah berapa banyak pelanggan yang sama, untuk kembali ke toko dengan membeli
produk tersebut.

4. Rata-rata belanja
Adalah besarnya uang yang dibelanjakan dalam 1 kali transaksi. Contohnya, bila saat
ini rata-rata pelanggan anda menghabiskan 50.000 rupiah untuk berbelanja di toko anda,
maka anda dapat melakukan upaya agar mereka mau membelanjakan uangnya lebih banyak
lagi di toko anda dalam 1 kali transaksi.

5. Margin
Adalah persentase keuntungan dari produk tersebut. Sebagai contoh, bila anda
dapat menerapkan strategi-strategi yang tepat untuk menaikkan 10 % saja kinerja anda
dimasing-masing langkah, maka diakhir periode anda dapat meningkatkan hingga 61 %
keuntungan anda.
Pada hakekatnya dalam dunia wirausaha para wirausahawan harus berani terjun dalam
mengembangkan usahanya hingga titik kesuksesan dan pada intinya banyak cara untuk
mencapai kesempurnaan dalam dunia bismis namun semua dapat dicapai jika kita
bersungguh-sungguh untuk mengembangkan bisnis yang kita punya. Dan kami berharap agar
pembelajaran ini kita bisa mengambil pelajaran dalam dunia bisnis yang ingin kita jalankan.
Dan semua pengorbanan yang kita keluarkan untuk mengembangkan usaha kita harus
didukung juga rasa percaya diri agar mampu bersaing di dunia bisnis yang kita dalami.

Lampiran
Asep Dan Budidaya Kelinci di Lembang
Seorang wirausahawan bernama Asep Sutisna, lahir di Bandung 12 Juni 1992.
Mendirikan sebuah wirausaha kecil-kecilan. Dari pertama dia bekerja dengan usahanya di
bidang pekerja pabrik obat, lalu dia berpindah profesi sebagi juru foto. Disuatu hari, anaknya
meminta kepadanya untuk minta dibelikan 5 ekor kelinci, karena melihat teman-temannya
memilki kelinci dan setelah itukelinci tersebut dipelihara oleh anaknya. Kemudian setelah itu
kedua anaknya bosan terhadap kelinci-kelinci itu. Pada akhirnya, Asep menjual kelima
kelinci tersebut dan hasil penjualannya tersebut laku. Tetapi dengan menjual kelinci itu
adalah pekerja sampingan, sedangakan dia masih berprofesi sebagai juru foto.
Pada saat itu, istrinya menyuruhnya untuk menjual kelinci lagi karena banyak warga
yang memesan pada keluaraga Asep, akhirnya dia membeli kelinci lagi sebanyak mungkin,
dan laku. Kemudian Asep menjual kelinci lebih banyak lagi,tapi pada akhirnya kelinci-
kelinci tersebut banyak terkena serangan scabies dan karena dulu dia belum tahu benar
tentang ternak kelinci, maka dia sedikt bangkrut. Kemudian dia ikut kerja sebagai ternak sapi
oleh pengusaha jepang, semakin lama, semakin dia tahu tentang berternak dan tau tentang
obat yang dapat menyebuhkan kelinci, akhirnya dia meneruskan kembali usahanya sebagai
peternak kelinci. Dan setelah itu, dia berhasil dan kini dia

menjadi pengusaha besar, dan dia memproduksikan dan memasarkan olahan daging kelinci
berupa sate
kelinci ataupun yang lainnya.
Selain itu, Asep ingin sekali mendirikan usaha kecil terpadu, mulai dari, peternakan,
pembibitan, industri produk pengolahan, pengolahan kulit, serta restoran. Dengan ini, Asep
telah mendirikan beberpa lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengengguran yang
terjadi.
BAB III
KESIMPULAN

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat


membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang
akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap
konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. karena semua usaha dan rencana tidak akan
berhasil tanpa adanya rhido dari Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA

http://ivansibarani.blogspot.com/2012/03/makalah-wirausaha-sukses.html
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/ciri-dan-watak-wirausaha.html
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/faktor-faktor-motivasi-berwirausaha.html
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

KATA PENGANTAR

Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus
dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan
mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan
institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat
memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita
harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk
mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha
kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah
membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang
sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus
dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak
demi kesuksesan usaha tersebut.

DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar

Daftar Isi

2. BAB I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah


b. Tujuan

3. BAB II . ISI

a. Sejarah Singkat

b. Landasan Teori

c. Analisis 9 aspek

s. Analisis keberhasilan

4. BAB III. PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

c. Kutipan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang
pelaku usaha harus memiliki :

1. Skill (kemampuan)

Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill
(kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan)
ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.

2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan
yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak
dapat tersalurkan.

3. Modal

Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha
disamping mempunyai skill dan tekad.

4. Target dan Tujuan

Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target
dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang
dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.

5. Tempat

Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal
wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha
yang sedang dijalankan.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru

b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha

c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha

d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa

e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

BAB II

ISI

A. Sejarah Singkat

Achmad Zulfikar adalah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga dari empat bersaudara
ini berusia 27 tahun memiliki seorang istri yang bernama Putri Karina dan seorang putra bernama
Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan akrabnya adalah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama
orangtuanya di daerah Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah menikah ia tinggal
bersama istri dan anaknya di daerah krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta
Barat.

Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun karena banyaknya kebutuhan yang
harus dipenuhi untuk keluarganya, gaji yang beliau dapatkan tidak mampu memenuhi
kebutuhannya. Untuk itulah beliau memulai berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual
sosis bakar,ice bubble dan makanan lainnya. Usaha beliau sempat berhenti karena beliau ingin lebih
fokus mengurusi istrinya yang sedang hamil.

Setelah kelahiran putra pertamanya, beliau berhenti menjadi karyawan di restaurant tempat ia
bekerja, kini ia memulai membuka usaha barunya yaitu “ANAWFATH CAFE” . Nama tersebut diambil
dari nama putra pertamanya, usaha ini masih dibilang baru dan kecil-kecilan,dengan tekad dan
kesungguhan beliau memulai usahanya, diharapkan usaha ini semkin berkembang dan lebih maju
lagi.

Landasan Trori

1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan

Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui
berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :

1. Pengembangan teknologi baru

2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru

3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada

4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih
efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas
adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi
merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan

Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha


adalah:

1. Percaya diri (self confidence)

Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang
bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk
memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi
gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya.
Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha
yang sukses adalahwirausaha yang mandiri dan percaya diri.

2. Berorientasi tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam
kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh
melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.

3. Keberanian mengambil risiko

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi
risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin
berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko
dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :

a. Daya tarik setiap alternatif

b. Kesediaan untuk rugi

c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :

a. Keyakinan pada diri sendiri

b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk
memperoleh keuntungan

c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis

4. Kempemimpinan

Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu


menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses
produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah
nilai.

5. Berorientasi ke masa depan

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya dengan kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

2. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi

Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :

a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik

b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya

c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan adalah
berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.

Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :

a. terbuka terhadap pengalaman

b. memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi

c. memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian

d. selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan

e. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk
berprestasi

f. memiliki kecerdasan dan energik

Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :

· mau kerja keras

· bekerjasama

· penampilan yang baik

· yakin

· pandai membuat keputusan

· mau menambah ilmu pengetahuan

· ambisi untuk maju


· pandai berkomunikasi

Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang memiliki jiwa dan
sikap kewirausahaan yaitu :

a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)

b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)

c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)

d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan
penuh perhitungan) dan Suka tantangan.

Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi,
pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan
aktivitas.

3. Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang
yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi,
nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.

Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :

a. Managerial skill

b. Conceptual skill

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Kompetensi diartikan
sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada
kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.

C. Analisis Keberhasilan

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebutuhan Pokok

a. Sandang

Kebutuhan sandang / pakaian beliau dan keluarganya terbilang memadai.


b. Pangan

Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini memiliki cara tersendiri untuk memenuhinya dengan
membuat makanan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau tempat makan, untuk menghemat waktu
dan mengembangkan kemampuan memasaknya.

c. Papan

Saat ini beliau masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak rumah namun
karena jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini dibuatnya usaha Anawfath Café.

d. Kesehatan

Untuk kesehatan beliau dan keluarganya tidak memakai jasa asuransi apapun.

e. Pendidikan

Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini adalah SMA ,tetapi ia memiliki cukup pengalaman
bekerja diberbagai tempat dan berbagai bidang pekerjaan.

2. Hutang Vs Kartu Kredit

Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja kerasnya selama ia bekerja
dan ditambah dengan pinjaman dari pihak lain .

3. Manfaat untuk orang lain

Usaha ini jelas memberikan manfaat untuk orang lain , salah satunya dengan membuka lapangan
pekerjaan baru untuk orang-orang yang butuh pekerjaan dan mengembangkan kemampuan
wirausahanya.

4. Gaya Hidup

Gaya hidup beliau bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah bergaul dan mau berbagi dengan
siapapun yang kesulitan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan menjadi
kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bang Djaja yang dulunya susah payah membuka usaha,
sampai meminjam uang untuk modal usahanya, kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi
wirausaha yang sukses.

Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia
menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil sampai
menjadi warung yang cukup besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya
dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembangkan usahanya.

SARAN

Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan

1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang
kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi
pengusaha karena memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah
keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang
keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan
pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek
lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi
pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan
karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk
menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha
adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:

1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi
menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan

2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali


diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini
kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita
3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang
dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini,
keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu
diperbaiki dan dikembabngkan

4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya
melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai
media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa
wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang
dikatakan memilki jiwa wirausaha ? Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut,
penulis akan mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa
dan sikap kewirausahaan yaitu :

a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)

Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri
bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang
harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa
yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu
dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)

Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang
yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan
perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan
keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya
mencari jalan keluarnya.

c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)

Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang
wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka
akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi
keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk
terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan
yang harus dicapai dalam hidupnya.

d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil


resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi
wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh
resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil
memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses
dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan
merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita
apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

e. Suka tantangan

Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau
eksekutif dari suatu perusahaan. apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan
meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh
terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan
kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka
bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan
mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang
sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak
variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.

2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang
yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi,
nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.

Keterampilan yang harus dimiliki :

a. Managerial skill

Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha.
Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber
daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat
mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan
kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui
jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui
pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang
tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui
seminar, pelatihan dan otodidak
serta melalui pengalaman.

b. Kemampuan untuk merumuskan tujuan

Kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah
memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan
terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. keterampilan memahami

Mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain
adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan
keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan
usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih
diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar
bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain

d. keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan

Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai
permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu
menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif
pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu
mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.

Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain
pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat
kita peroleh.

e. keterampilan mengatur dan menggunakan waktu

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah
ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola
waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya
gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan
mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
digariskan.
KUTIPAN

Memang kegagalan merupakan cambuk untuk sebuah kesuksesan tapi dibalik kegagalan itu pasti
ada hikmahnya. Ada pepetah bilang “masih banyak jalan menuju roma” kita memang harus selalu
optimis dengan semuanya. Dalam segala hal yang kita lakukan pasti ada ujian, cobaan dan
tantangannya. Secara tidak disadari itu merupakan musuh yang tidak kita ketahu darimana
datangnya, arahnya dan tujuanya tapi itu semua memang harus kita hadapi. Bila kita mampu
menghadapinya maka tunggulah kesuksesan telah menunggu. Tapi kita juga jangan lupa berdoa
karena dalam suatu hadis dikatakan “kejarlah akhiratmu maka dunia akan mengejarmu”jadi dalam
melakukan usaha apapun harus diimbangi dengan keimanan.
REVIEW ENTERPRENEURSHIP BAGI WIRAUSAHA PEMULA

Posted by Teddy Wirawan Trunodipo pada September 17, 2013

Sebuah artikel yang berisi tentang rangkuman mengenai review enterpreneur bagi
wirausahawan pemula. Tema ini diambil dengan tujuan untuk membantu bagi orang-orang
yang ingin membuka wirausaha supaya memiliki orientasi sikap dan kepribadian wirausaha.
Karakter wirausaha yang telah terbentuk akan secara langsung akan mendorong seseorang
masuk di dunia usaha seperti yang dia impikan. Artikel ini merupakan rangkuman dari
beberapa sumber dan sedikit penjelasan yang mendukung pada pengertian dan maksud yang
adai pada indikatornya.

A. KARAKTER WIRAUSAHAWAN TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN


KEWIRAUSAHAAN

1. Pembinaan komitmen tinggi. Calon wirausaha harus mengalami pembinaan karakter dalam
hal komitmen yang tinggi. Pengusaha yang suskes karena dia memiliki karakter komitmen
yang tinggi dalam dirinya. Karakter komitmen ini terwujud dalam kegiatan seperti:
komitmen pada tandar kualitas produk, kualitas manajemen, realisasi perencanaan,
komitmen pada pengembangan produk dan manajemen organisasi, komitmen pada MoU
rekan bisnis, komitmen pada suplier.
2. Menghayati kegiatan wirausaha. Pembentukan karakter yang memiliki jiwa penghayatan
terhadap kegiatan berwirausaha sangat mendukung sekali dalam menciptakan
wirausahawan baru dan handal. Seorang wirausaha yang menghayati dengan sungguh-
sungguh kegiatan wirausahanya akan menimbulkan semangat besar dan dorongan yang
menuntun kepada intuisi-intuisi berwirausaha yang baik. Penghayatan yang dilakukannya
akan membantu dalam membaca situasi yang baik dan yang buruk.
3. Berbuat dan bekerja prestatif, efektif, dan efisien. Seorang wirausaha baru ketika mampu
menyelesaikan pekerjaan sudah merasa senang. Pekerjaan yang selesai harus sebanding
dengan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh. Bekerja secara serampangan lebih
mengarah kepada hasil yang tidak baik. Seorang wirausaha harus mengerti betul tentang
berbuat dan bekerja secara prestatif. Pekerjaan yang dikerjakan secara prestatif dapat
diartikan wirausahawan tersebut berpegangan pada prinsip efektif dan efisisen.
4. Memahami masalah usaha dan tepat dalam membuat keputusan dari solusi masalah.
Kemampuan memahami masalah tidak bisa datang secara tiba-tiba. Kemampuan ini harus
diolah dengan kecerdasan dan pengalaman di lingkungan hidup. Wirausahawan yang
mampu memahami masalah dan membuat keputusan yang tepat akan membantu dirinya
lepas dari kesulitan.
5. Pengamatan lingkungan usaha yang cermat. Lingkungan usaha sangat mendukung
beroperasinya bisnis yang dibangun. Kecermatan pengamatan lingkungan diperlukan dalam
membangun kepekaan intuisi wirausahawan. Lingkungan usaha yang diperhatikan lebih awal
adalah lingkungan sekitas bisnis kemudian melebar ke lingkungan yang lebih jauh.
Lingkungan usaha itu diantaranya lingkungan demografi, sosial politik, keamanan dan
ketahanan lingkungan.
ra Menjadi Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis dari Nol

Jika Anda bertanya 'bagaimana cara menjadi


pengusaha / pebisnis sukses dengan modal kecil ?' maka jawaban paling tepat untuk pertanyaan
tersebut adalah dengan menjalankan bisnis online. Bahkan, menjalankan bisnis online tanpa modal
sekalipun bisa dan sangat mungkin, karena modal yang kita perlukan hanya koneksi internet dan
laptop saja, kabar baiknya kini telah banyak tersedia free wifi, sementara untuk laptop, bisa pinjam
teman (tidak disarankan).

Kembali ke topik utama mengenai cara menjadi pengusaha sukses, dimana sebenarnya bisnis
apapun yang kita jalankan, pasti bisa mengantarkan kita pada kesuksesan atau dalam hal ini adalah
uang yang banyak, hanya saja lama tidaknya hal tersebut tercapai, tergantung dari jenis bisnis yang
dipilih dan seberapa mahir Anda dalam menjalankan bisnis tersebut.

* Baca Juga : Peluang Bisnis Dengan Modal Kecil

Untuk Anda yang tidak punya banyak waktu untuk membaca seluruh artikel ini, secara garis besar,
cara menjadi pengusaha sukses adalah dengan :

1. Menentukan produk yang tepat


2. Mencari tahu siapa target pasar
3. Memilih media promosi yang efektif
4. Menggunakan strategi promosi kreatif
5. Membuat pembukuan untuk menghitung margin

Selanjutnya mari kita kupas secara mendalam, satu per satu dari kelima poin penting diatas untuk
menjadi pengusaha sukses dari nol.

1. Menentukan produk

Langkah awal untuk menjadi pengusaha / pebisnis sukses adalah menentukan produk atau jamak
disebut dengan riset produk.
Produk disini tidak selamanya harus berbentuk barang fisik, namun juga bisa berupa barang digital
seperti ebook, ecourse atau semacamnya, bahkan bisa juga berbentuk layanan / jasa.

Untuk menentukan produk yang tepat, tentu kita harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari
riset konsumen sampai riset persaingan. Produk yang baik adalah produk yang memiliki jumlah
peminat (konsumen) yang besar namun memiliki tingkat persaingan kecil.

Salah satu cara paling mudah untuk melakukan kedua riset tersebut adalah dengan menggunakan
tool dari Google. Ya, tool yang saya maksud adalah Google AdWords Keyword Planner, tool online
gratis dari Google ini bisa kita gunakan untuk mencari tahu berapa banyak peminat suatu produk.
Jadi misal kita mengetikkan produk 'baju korea' maka nanti akan muncul jumlah pencarian produk
tersebut tiap bulannya.

Data tersebut, bisa kita manfaatkan untuk menganalisa apakah produk tersebut memilik prospek
bagus atau tidak. Jika tren atau jumlah pencarian meningkat, maka bisa dipastikan produk tersebut
memiliki prospek bagus.

Alternatif lainnya untuk mencari ide bisnis terbaik secara gratis bisa adalah dengan mencari
informasi produk melalui Amazon Best Seller atau bisa juga menggunakan Google Trends, jadi Anda
cukup melihat apa yang sedang trend lalu jual produk tersebut, pasti akan laku keras.

2. Mencari tahu target pasar

Pengusaha sukses adalah mereka yang bukan hanya pandai memilih produk namun juga pandai
menganalisa siapa yang menjadi target pasar. Jadi, disini kita dituntut untuk mengetaui siapa target
pasar atas produk yang akan kita jual, karena jika dalam pengapliasiannya salah, maka bisa
dipastikan akan sulit untuk memperoleh penjualan.
Target pasar secara garis besar dibedakan menjadi 4 bagian atau lebih dikenal dengan segmentasi
yang meliputi :

 Target produk
 Target lokasi
 Target demografi
 Target psikografi

Untuk mempermudah memahami maksud dari keempat poin target pasar diatas, akan saya berikan
contoh, semisal Anda ingin menjual baju korea :

 Target produk : Remaja belasan tahun


 Target lokasi : Kota besar di indonesia
 Target demografi : Anak orang kaya, uang jajan jutaan per bulan
 Target psikografi : Remaja yang aktif di sosialmedia

Dengan menentukan dan mengetahui target, maka Anda akan lebih mudah dalam menentukan
media dan cara promosi produk seperti apa yang akan digunakan. Pastinya akan meningkatkan
persentase untuk terjadi penjualan.

3. Memilih media promosi yang efektif

Ada banyak media yang bisa kita gunakan untuk promosi, seperti media cetak, internet, radio atau
tv. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua media tersebut efektif untuk meningkatkan
penjualan. Karena kembali lagi pada siapa target Anda, jika target produk Anda adalah anak muda,
maka gunakan internet sebagai media promosi, sebaliknya jika target Anda adalah orang tua yang
notabenya tidak terlalu paham akan internet, maka gunakan media tv atau radio.

Salah satu cara menjadi pengusaha sukses dengan modal kecil bisa dengan cara memanfaatkan situs
media promosi gratis di internet, seperti media sosial Facebook, Twitter atau Google+, karena dari
media sosial itulah kita bisa mendapatkan banyak pelanggan, mengingat masyarakat modern saat ini
lebih memilih untuk bersosialisasi melalui media sosial dibanding bertemu langsung di dunia nyata.
Memanfaatkan toko online sebaagi media promosi di internet juga bisa jadi alternatif untuk Anda
yang memiliki cukup modal, pasalnya untuk buat 1 toko online membutuhkan biaya antara 100 - 200
ribu (per bulan) dengan rincian :

 1 Domain : Rp. 100.000 per tahun


 1 Hosting : Rp. 50.000 per bulan

Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena kini telah tersedia domain dan hosting gratisan dari
penyedia hostinger indonesia seperti IDHostinger, 000Webhost dan masih banyak lagi lainnya. Jadi
sekarang kita bisa buat toko online gratis menggunakan layanan dari hostinger tersebut, untuk lebih
jelasnya tentang bagaimana cara membuat toko online, silahkan Anda pelajari
disini http://www.seoterpadu.com/2014/10/cara-membuat-toko-online-dengan-wordpress.html.

4. Menggunakan strategi promosi kreatif

Akan sangat susah untuk bisa menjadi pengusaha sukses jika Anda tidak mengerti bagaimana cara
menjalankan strategi berbisnis yang baik dan benar.

Penjelasan mengenai strategi atau metode marketing ini sangat panjang jika saya jelaskan secara
rinci, untuk itu disini akan saya jelaskan singkatnya saja, dan mungkin jika ada waktu akan saya
sambung di artikel selanjutnya.
Berikut gambaran atau garis besar tentang strategi promosi kreatif untuk mendapatkan banyak
pelanggan :

 Dapatkan kepercayaan pelanggan


 Berikan harga murah diawal
 Diskon untuk pembelian lebih dari satu
 Sarankan produk lain
 Jangan lupakan layanan after sales

Intinya, diawal penjualan kita harus membina hubungan yang baik dengan pelanggan untuk
mendapatkan loyalitas dari pelanggan.

Pemasaran yang baik akan meningkatkan persentase untuk terjadi penjualan yang akan
meningkatkan keuntungan dalam bisnis atau usaha yang Anda jalankan.

5. Membuat pembukuan untuk menghitung margin

Akan jauh lebih baik jika pengusaha / pebisnis memiliki pembukuan yang jelas, karena dari
pembukuan tersebut nantinya bisa menghitung untung dan rugi, jadi kita bisa mengetahui berapa
keuntungan yang didapat setelah dikurangi dengan modal yang dikeluarkan.

Intinya pembukuan itu penting untuk membantu kita menjadi pengusaha sukses. Pembukuan juga
akan membantu kita dalam merencanakan bisnis kita ke depan.

Intinya disni saya ingin mengatakan bahwa, tidak ada batasan usia dalam berbisnis, dengan kata lain
jika kita ingin belajar cara menjadi pengusaha muda sejak mahasiswa pun juga bisa asalkan kita mau
untuk berusaha, sebagai contoh adalah Mark Zukerberg yang sukses berbisnis di usia muda, dan
tentunya tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis, contoh nyatanya adalah Harland Sanders
yang mendirikan KFC pada usia 65 tahun.

* Baca Juga : Daftar Usaha Yang Menguntungkan di Tahun 2015


Kurang lebih itulah tips menjadi pengusaha muda sukses yang bisa saya berikan untuk Anda, dan
perlu dicatat bahwa cara menjadi pengusaha muda tanpa modal uang itu nyata untuk mereka yang
percaya, jadi tidak ada alasan untuk tidak menjadi pengusaha karena alasan tidak ada modal.

Semoga cara menjadi pengusaha muda sukses yang saya berikan diatas bisa memberikan inspirasi
untuk teman-teman semua untuk memulai berbisnis dari sekarang.

Tips Menjadi Wirausaha Sukses Bagi Pemula


22 July 2015 CS BisnisUKM 3 Komentar Manajemen UKM

Menjadi seorang wirausahawan sukses merupakan cita-cita bagi semua pelaku usaha. Namun
semuanya itu tidak akan terwujud dengan mudah jika Anda tidak memenuhi syarat menjadi
seorang wirausaha yang sukses. Tidak akan ada kesuksesan tanpa adanya pengorbanan,
sekecil apapun pengorbanan yang Anda lakukan.

Jangan pernah takut dengan kegagalan ketika Anda baru saja memulai usaha. Yang
terpenting dalam memulai usaha adalah rasa percaya diri dan teruslah untuk bermimpi.
Sekarang ini banyak sekali orang yang memilih untuk membuka usaha sendiri, Mengapa?
Salah satu faktornya tentu saja karena faktor kebutuhan hidup.
Baca Juga Artikel Ini :

Rahasia Sukses Entrepreneur Dunia

5 Alasan Gagal Menjadi Entrepreneur

Kunci Sukses Menjadi Seorang Wirausahawan

Berwirausaha merupakan seni menjalankan usaha sendiri untuk mencapai sebuah usaha
mandiri yang sukses. Berikut ini adalah tips bisnis menjadi seorang wirausahawan yang
sukses :

1. Pengetahuan dan Keterampilan

Sebelum Anda berencna untuk memulai usaha sebaiknya terlebih dahulu Anda telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai wirausaha yang akan Anda tekuni atau
jalankan. Akan lebih baik juga jika pengetahuan dan keterampilan yang Anda miliki telah
mumpuni sehingga Anda tidak akan merasa kesulitan dalam menjalankannya. Jika Anda
Belum mempunyai pengetahuan sebaiknya Anda meluangkan waktu untuk belajar terlebih
dahulu sebagai bekal sebelum memulai usaha.

2. Semangat dan Kerja Keras

Dalam berwirausaha, semangat dan kerjakeras adalah hal penting yang harus dimiliki setiap
orang salam membangun dan mengembangkan sebuah usaha. Dengan begitu, perencanaan-
perencanaan baru untuk mengembangkan usaha Anda akan terus tercipta.

Salah satu penyebab kegagalan usaha adalah tidak terpeliharanya semangat dan kerjakeras
untuk memajukan usaha. Sehingga, pada saat timbul masalah seperti planning yang tidak
sesuai dengan harapan maka akan timbul keputusasaan. Oleh sebab itu, semangat dan
kerjakeras harus selalu terpelihara dalam berwirausaha.

3. Memiliki Rasa Kepercayaan Diri

Banyak orang yang secara ilmu pengetahuan kurang pandai namun mereka sukses dalam
berwirausaha karena mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk maju dan sukses,
sehingga persoalan apapun bisa dihadapi dengan rasa percaya diri. Namun, tidak sedikit juga
orang yang pandai tetapi kurang sukses dalam berkarir karena tidak mempunyai rasa percaya
diri, sehingga mereka tidak bisa menghadapi permasalahan dengan tenang dan tidak bisa
mengambil keputusan secara tepat.

Kepercayaan diri adalah modal penting dalam memajukan usaha. Jika pemilik usaha tidak
percaya diri dengan usaha yang mereka jalani maka klien atau calon konsumen pun tidak
akan percaya dengan bisnis yang Anda jalankan.

4. Berani Mengambil Resiko

Tidak ada sebuah usaha atau bisnis yang tidak memiliki resiko. Untuk bisa maju dalam
berwirausaha maka Anda sebagai pelaku bisnis harus berani mengambil resiko yang harus
Anda terima. Besar kecilnya resiko yang Anda hadapi tergantung pada besar kecilnya usaha
yang Anda jalankan. Resiko yang yang Anda ambil tentu saja bukan tanpa alasan tetapi harus
dengan pemikiran yang matang dengan berbagai alasan serta pertimbangan yang jelas.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Video

Klik Disini

5. Berfikir Kreatif dan Juga Inovatif

Untuk memajukan sebuah usaha, pelaku bisnis membutuhkan adanya inovasi, untuk itu
berfikir kreatif untuk memajukan usaha sangatlah diperlukan. Misalnya saja Anda membuka
usaha makanan serabi, awalnya mungkin Anda tahu bahwa serabi hanya memiliki satu rasa
yaitu original. Namun sekarang ini sudah banyak sekali para pelaku usaha serabi yang
menjual serabi dengan banyak varian rasa. Berfikir kreatif dan inovatif adalah kunci sukses
bagi wirausaha Anda.

6. Jujur

Dalam hal apapun juga hendaklah Anda selalu berperilaku jujur, karena dari kejujuran
tersebut akan timbul sebuh kepercayaan. Sebagai pelaku usaha hendaklah Anda memiliki
sifat jujur jika usaha Anda ingin dikenal oleh banyak orang dan dipercaya oleh konsumen-
konsumen Anda.

Semoga poin-poin diatas bisa menjadi inspirasi Anda untuk berwirausaha. Salam sukses!

Sumber gambar : http://virtualentrepreneurship.com/wp- Field Code Changed


content/uploads/2014/04/Virtual-E

 Home
 Bisnis
 Ekonomi

6 Kesalahan Bisnis yang Berbahaya Buat Pengusaha Pemula

Siska Amelie F Deil

25 Jun 2014, 05:35 WIB






Total19

Bisnis-yang-benar

Liputan6.com, New York - Setiap orang tentu ingin langsung mencetak sukses saat
menggelar bisnsinya. Hati-hati, beberapa kesalahan justru sering dilakukan para pebisnis
pemula yang membuatnya sulit berkembang bahkan gagal.

Mengutip laman Career Realism, Rabu (25/6/2014), keluar dari pekerjaan Anda untuk
berbisnis harus dibarengi dengan kerja keras dan kemauan yang tinggi. Itu semua mengingat
mendirikan bisnis baru bukanlah hal yang mudah. Meski memang, jatuh bangun dalam
berbisnis merupakan hal yang biasa.

Baca Juga

 5 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Berbisnis


 5 Hal yang Dipercaya Meningkatkan Kesuksesan Bisnis
 Pikirkan 7 Hal Ini Sebelum Jadi Pengusaha

Berikut enam kesalahan bisnis yang berbahaya bagi pengusaha pemula:

1. Memulai bisnis tanpa rencana

Saat Anda memiliki gagasan, ide bisnis itu akan menemui banyak halangan tanpa rencana
bisnis yang jelas. Ini merupakan kesalahan utama yang sering dilakukan banyak pengusaha
amatir.

Tanpa rencana, Anda akan memiliki proyeksi dana yang minim, penolakan laporan keuangan
dan fungsi alat yang tidak efisien. Lagipula banyak bisnis gagal karena tidak ada rencana
yang jelas.
2. Mengurangi biaya iklan

Akan tiba saatnya di mana bisnis Anda berjalan sangat lambat. Melakukan pemangkasan
biaya pemasaran tentu merupakan langkah yang tepat untuk diambil. Tapi ingat,
memangkasnya terlalu besar akan membuat Anda justru kesulitan mengenalkan produk pada
masyarakat luas.

3. Tidak cepat beradaptasi

Situasi pasar akan terus berubah-ubah. Kini dunia menjadi semakin digital dan Anda tak bisa
lagi mengoptimalkan cara-cara manual untuk berbisnis.

4. Selalu melakukan berbagai hal sendiri

Jika Anda memulai bisnis, tentu banyak waktu akan tercurah di sana. Meski begitu, Anda tak
bisa melakukan banyak hal sendirian. Anda harus tetap berbagi tugas dengan orang lain. Jika
tidak, banyak pekerjaan yang akan terabaikan dan bisnis terbengkalai.

5. Bergantung pada satu kelompok pelanggan

Anda mungkin memiliki sekelompok pelanggan yang memberikan banyak pendapatan pada
usaha tersebut. Itu dapat membuat Anda terlalu bergantung dan kesulitan mencari pelanggan
lain.

6. Berekspansi terlalu cepat

Jika Anda tak berhati-hati, ekspansi dapat membuat bisnis sulit berkembang. Seiring dengan
tumbuhnya perusahaan, biaya yang diperlukan juga semakin meningkat. Itu karena Anda
harus menyewa karyawan baru melakukan relokasi dan berbagai hal lain yang menguras
biaya. (Sis/Ndw)

11 Tips Kunci Sukses Bisnis Untuk Pemula

1. Tetap Fokus
Kesalahan yang paling banyak di lakukan oleh wirausaha pemula ialah tidak fokus, kebanyakan
pemula mengambil semua peluang bisnis yang ada tanpa memperhitungkan perkembangan usaha
kedepannya. Sebagai pemula alangkah baiknya jika fokus terhadap satu usaha terlebih dahulu.
Lakukanlah 1 hal dengan sempurna dari pada melakukan 10 hal yang sia-sia.

2. Mulai Dari Hal Yang di Sukai


Jika anda sulit menentukan untuk memulai usaha atau bisnis apa, maka cara termudah ialah
berbisnis dengan sesuatu yang paling anda sukai. Mengapa saya sarankan demikian, karena sesuatu
yang anda sukai membuat anda bersemangat dalam menjalankannya. Di saat terjadi masalah pun
anda dapat mengatasinya dengan mudah. Barulah setelah usaha yang anda sukai menuai
kesuksesan, anda dapat mendirikan usaha lainnya, yang penting jangan terburu-buru.

3. Terus Belajar
Sebagai seorang wirausaha baik pemula maupun sudah ahli, belajar dan terus belajar merupakan hal
yang wajib di lakukan. Belajar dengan hal-hal baru mengenai suatu hal atau konsep bisnis
merupakan ciri khas wirausaha sukses. Anda dapat belajar ilmu terbaru yang bersumber dari
internet, teman bahkan anda tak perlu malu belajar dengan wirausaha lain tentang hal baru
meskipun wirausaha tersebut belum sepengalaman anda.

4. Kuasai Konsep Bisnis Anda 100%


Menguasai konsep bisnis terutama bisnis yang anda

jalankan wajib hukumnya, anda harus benar-benar memiliki wawasan luas pada bisnis yang anda
jalankan, terutama jika bisnis anda membutuhkan investor atau kerja sama dengan pihak lain. Jika
anda menguasai 100% konsep bisnis anda, dan memberikan penjelasan yang cukup jelas maka akan
sangat banyak perusahaan lain atau investor yang beminat bekerja sama dengan anda.

5. Hemat
"Pengeluaran sekecil mungkin pemasukkan sebesar mungkin" Itulah konsep dasar dari seorang
pembisnis. Anda harus benar-benar bisa mengoptimalkan antara pengeluaran dengan pemasukkan,
namun jika anda berjalan dalam bisnis yang menghasilkan suatu produk, tetaplah gunakan bahan
baku yang berkualitas, jangan hanya melihat dari harga yang murah. Bahan baku yang baik itu yang
murah dan berkualitas.

6. Belajar dari Pengalaman


Pengalaman adalah guru terbaikmu. Ungkapan tersebut memang benar dan patut anda lakukan.
Sebagai seorang pembisnis pemula memang tidak memiliki banyak pengalaman, namun pengalaman
bukan hanya dalam bidang usaha saja, pengalaman lain seperti ilmu pengetahun juga sangat
penting.

7. Jaga Kesehatanmu!
Sebagai seorang pemula terkadang kita tidak tahu waktu, setiap hari dan setiap saat selalu
melakukan hal yang berkaitan dengan bisnis sampai-sampai lupa beristirahat atau berolahraga. Hal
tersebut memang baik sebagai pengalaman anda dalam berbisnis, namun sangat buruk untuk
kesehehatan anda. Jangan sampai ketika anda telah sukses, uang anda habis untuk biaya berobat
anda.

8. Pemasaran Yang Sempurna


kiat sukses usaha bagi pemula lainnya yakni ketika anda menjadi seorang wirausaha yang berjalan
dalam bidang penjualan suatu produk, maka pastikan pemasaran yang anda lakukan benar-benar
tepat. Jangan sampai produk yang anda jual tidak sesuai sasaran yang membuat produk anda tidak
laku.

9. Jangan Pernah Menyerah


"Tak ada kata menyerah dalam kamus saya" ungkapan tersebut sering di ucapkan oleh seorang
pengusaha sukses atau motivator, tapi memang bagitulah menjadi seorang wirausaha itu, harus
tetap semangat dan berusaha apapun yang terjadi.

10. Tahu Kapan Berhenti


Jangan pernah melakukan hal-hal bodoh untuk menggapai keberhasilan, karena bukan keberhasilan
yang akan di peroleh namun kegagalan lah yang akan datang. Jangan terlalu egois ketika terjadi
masalah, yang terpenting menemukan solusi dan memperbaiki kembali. Anda harus tahu kapan
berhenti dengan suatu konsep dan mencari konsep lain yang lebih baik.

11. Berdoa dan Bersedekah


Dalam hidup kita harus di tuntut untuk terus berdoa, percuma jika ada usaha namun tidak di
imbangi dengan doa. Kesuksesan yang di raih hanya dengan usaha saja hanya bertahan sebentar,
namun kesuksesan yang di raih dengan usaha dan doa akan bertahan lama. Tak lupa bersedekah
merupakan hal yang di haruskan sebagai seorang yang mampu. Ingatlah bersedekah itu mensucikan
harta kita dan tidak akan pernah membuat kita menjadi miskin.

Anda mungkin juga menyukai