Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses pembangunan. Secara

keseluruhan pendidikan mempersiapkan peserta didik agar dapat berperan di masa

yang akan datang. Pendidikan menurut Redja Mudyaharjo (2001:11) yaitu

pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non

formal maupun informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung seumur

hidup yang bertujuan optimalisasi perkembangan kemampuan-kemampuan

indidvidu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Pendidikan bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang

berkualitas, baik dari segi fisik, mental maupun emosional. Begitupun dengan

pendidikan di bidang biologi, biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan

alam yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Banyak prinsip biologi yang diterapkan dalam perkembagan teknologi

sehingga memberi kemudahan bagi kehidupan manusia.

Mengingat pentingnya peranan biologi bagi kehidupan maka perlu

dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan biologi. Berbagai cara

telah dilakukan untuk memperbaiki mutu pendidikan. Usaha yang dilakukan di

antaranya perbaikan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana, penerapan

berbagai metode dan strategi mengajar, peningkatan kualitas guru seperti

diadakan pelatihan dan penataran. Kualitas mutu pembelajaran dapat ditingkatkan

apabila seluruh komponen pembelajaran dapat di dayagunakan secara optimal.

1
2

Untuk itu, dibutuhkan kerjasama yang baik antara komponen-komponen yang ikut

membawa pengaruh terhadap pembelajaran tersebut seperti sumber belajar,

metode, strategi, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Biologi memiliki karakteristik khusus, yang berbeda dengan ilmu lainnya

dalam hal objek, persoalan, dan metodenya. Biologi merupakan ilmu pengetahuan

yang sistematis dan tersusun secara teratur membahas mengenai alam dan

sekitarnya dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan

sebagainya. Dengan mempelajari Biologi diharapkan dapat menjadi sarana untuk

mempelajari diri sendiri, alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut

dalam kehidupan sehari-hari.

Pelajaran biologi adalah mata pelajaran wajib SMA terutama untuk kelas

IPA. Tujuan mata pelajaran Biologi di SMA/MA dalam BSNP (2006) adalah

agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Membentuk sikap positif

terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta

mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. (2) Memupuk sikap ilmiah

yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

(3) Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis

melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan

tertulis. (4) Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif

dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi. (5) Mengembangkan

penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA

lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.


3

(6). Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi

sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. (7) Meningkatkan

kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pembelajaran Biologi di sekolah berkaitan langsung dengan diri sendiri

dan alam sekitar. Pembelajaran Biologi akan memberikan bekal pengalaman

secara langsung pada siswa agar terbentuk sikap kritis, ilmiah, kreatif, serta

tanggap terhadap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari agar

siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Selain itu, melalui pembelajaran

Biologi siswa akan memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan

perubahan-perubahan di lingkungan sekitar dirinya. Oleh karena itu, penting

mempelajari Biologi ketika SMA.

Selain beberapa hal di atas, yang perlu diperhatikan dalam proses dan

pelaksanaan pembelajaran Biologi adalah guru sebagai fasilitator harus mampu

membantu siswa memahami materi yang bersifat abstrak sehingga mudah

dimengerti oleh siswa. Guru harus mampu menyajikan pembelajaran Biologi

kepada siswa agar memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan

perubahan-perubahan di lingkungan sekitar dirinya. Selain itu, guru harus mampu

memberikan pengalaman secara langsung pada siswa agar terbentuk sikap kritis,

ilmiah, kreatif, serta tanggap terhadap permasalahan yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari.
4

Proses pembelajaran Biologi di SMA juga harus memperhatikan cara

belajar anak usia SMA yang berkisar antara 15-18 tahun. Karakteristik

perkembangan usia tersebut sedang berada pada periode operasi formal. Menurut

teori Piaget pada usia sekitar 14 tahun atau lebih, dimana mereka

mengembangkan alat baru untuk memanipulasi infromasi. Mereka bisa berpikir

secara simbolis dan bisa memahami hal-hal yang bersifat imajinatif (abstrak

menuju konkrit dan deduktif). Siswa pada tahap ini juga dapat

mempertimbangkan kemungkinan masa depan, mencari jawaban, menangani

masalah dengan fleksibel, mengaji hipotesis, dan menari kesimpulan atas kejadian

yang mereka tidak mengalami langsung. Hal ini harus diperhatikan karena siswa

mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda satu sama lain.

Penggunaan media dalam pembelajaran Biologi juga harus menjadi pusat

perhatian bagi guru karena media merupakan salah satu sarana untuk tercapainya

tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran Biologi, perlu mengoptimalkan

penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan inovatif sehingga akan

membantu siswa SMA dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

Perkembangan kognitif pada siswa SMA meliputi peningkatan fungsi intelektual,

kapasitas memori dan bahasa, dan pemikiran konseptual. Siswa mengalami

peningkatan kemampuan mengekspresikan diri, kemampuan memecahkan

masalah dan membuat keputusan akan meningkat. Dengan demikian, guru dalam

pembelajaran Biologi hendaknya mampu memanfaatkan sumber belajar dan

media pembelajaran yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar

yang sesuai dengan cara belajar dan perkembangan anak usia SMA.
5

Sehingga proses pembelajaran mudah dilakukan dan tujuan pembelajaran

dapat dicapai dengan baik. Oleh karena itu seorang guru dituntut mampu

menciptakan media pembelajaran yang bisa menunjang dan memotivasi siswa

dalam belajar sehingga terjalinnya komunikasi yang baik antara siswa dan guru

dalam proses pembelajaran. Salah satu manfaat menggunakan media dalam

pembelajaran adalah untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih

kongkrit atau dapat mengkongkritkan materi – materi pembelajaran yang bersifat

abstrak dan komplek.

Namun pada kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran Biologi di sekolah

tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada banyak faktor yang

menyebabkan terjadinya kendala dalam proses pelaksaan pembelajaran Biologi di

lapangan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengungkap permasalahan-

permasalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi di lapangan.

Berikut akan diungkapkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa

peneliti mengenai permasalahan Biologi.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Chumaidi (2016) di kelas X di

SMA Wahid Hasyim Model Lamongan, menemukan bahwa guru masih

menggunakan media berupa Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan LKS dengan

metode ceramah, dan diskusi. Sehingga motivasi siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran berkurang. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada siswa di

sana, penyebab dari motivasi belajar berkurang adalah pembelajaran masih

berpusat pada buku biologi BSE dan LKS yang tidak menampilkan ilustrasi
6

gambar serta sajian materi yang kurang lengkap, sehingga siswa kurang tertarik

dalam mempelajari materi ajar.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Kusprimanto menyatakan bahwa

berdasarkan observasi di SDN Pundung Girirejo Imogiri Bantul (2012) kegiatan

pembelajaran IPA tentang “proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhinya” dilakukan dengan ceramah tanpa didukung media yang lebih

konkret dalam menjelaskan proses daur air. Siswa mendapat penjelasan materi

dengan media gambar sehingga pesan yang disampaikan kurang maksimal.

Ketiga, penelitian dilakukan oleh Yogi Santosa (2014). Peneliti juga

melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 4

Singaraja kelas VII. Hasil wawancara dengan guru tersebut yaitu: (1) bahan ajar

yang digunakan adalah LKS dan buku IPA Kelas VII karangan Setya

Nurachmandani; (2) media pembelajaran di SMP Negeri 4 Singaraja terbatas, jadi

agak sulit menyampaikan materi yang memerlukan visualisasi; (3) guru hanya

bisa menggunakan media bergambar; dan (4) siswa hanya mengandalkan

khayalan dan pembelajaran hanya bersumber dari guru.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh keempat peneliti tersebut

dapat kita ketahui bahwa sumber belajar yang digunakan oleh guru dalam

mengajar masih sangat terbatas. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan

dalam proses pembelajaran hanya sebatas media bergambar, hal ini cenderung

akan mengakibatnya suasana pembelajaran menjadi tidak menarik bagi siswa.

Kelemahan tersebut akan dapat menyebabkan minat, motivasi dan gairah siswa

untuk belajar IPA menjadi rendah. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa media
7

pembelajaran berperan penting dalam menyampaikan materi sehingga siswa SMA

mudah memahami materi yang abstrak, tidak bisa dilihat langsung oleh indera dan

dibawa ke dalam kelas. Guru harus kreatif dan inovatif memilih media yang

sesuai untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran

tercapai dan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. Guru juga harus

mengusahakan agar proses pembelajaran biologi lebih menarik, lebih inovatif dan

menyenangkan.

Hasil penelitian di atas tidak jauh berbeda dengan yang penulis lakukan di

lapangan. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa

orang siswa kelas XI SMAN 1 Pariangan pada tanggal 27 Juli 2017, kendala yang

sering mereka temui dalam pembelajaran Biologi adalah kesulitan menghafal

nama Latin dari istilah-istilah dalam pelajaran Biologi karena materi pelajaran

begitu banyak. Siswa juga menginginkan adanya media pembelajaran yang lebih

menarik sehingga mereka senang dan tidak cepat bosan.

Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan guru Biologi kelas XI.

Berdasarkan hasil wawancara, terungkap bahwa pelaksanaan proses pembelajaran

Biologi sudah sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Guru sudah

menyampaikan materi sesuai dengan silabus pembelajaran Biologi di kelas XI.

Namun ada beberapa permasalahan yang ditemui, yaitu penggunaan media

pembelajaran di dalam kelas masih belum optimal. Guru menggunakan media

berupa buku ajar, torso dan sesekali menggunakan power point untuk

menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa hanya berpedoman kepada buku

cetak saja dan penyajian materi secara ceramah oleh guru. Sebagian siswa kurang
8

antusias dalam mengikuti pembelajaran. Masih terlihat siswa yang tidak

memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran berlangsung. Beberapa

siswa masih ada yang bermain dan berbicara dengan temannya ketika guru

menerangkan materi pelajaran. Masih ada siswa yang kurang konsentrasi dalam

mengikuti penjelasan guru.

Guru juga hanya sesekali memanfaatkan sarana mengajar yang ada di

sekolah. Di sekolah telah disediakan sarana berupa LCD proyektor, laptop dan

speaker untuk dapat dipergunakan dalam menunjang pembelajaran di sekolah.

Sedangkan pada pembelajaran Biologi, perlu dioptimalkan penggunaan media

untuk membantu menjelaskan materi yang bersifat abstrak sehingga mudah

dipahami oleh siswa dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Untuk

menggunakan media, maka dibutuhkan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

memutar media tersebut berupa LCD proyektor, laptop dan speaker di kelas.

Keterbatasan labor biologi yang membuat pembelajaran biologi yang

seharusnya di labor masih dilakukan guru di dalam kelas, di karenakan peralatan

labor yang belum lengkap dan juga banyak yang sudah rusak.

Masalah-masalah tersebut merupakan suatu kendala sehingga berdampak

terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar Biologi di kelas XI yang didapatkan

masih rendah, hal ini ditunjukkan pada nilai UTS dan Semester yang sebagian

besar siswanya masih belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Batas nilai KKM IPA yang telah ditentukan adalah 75. Namun masih ada

siswa tersebut masih yang memiliki nilai hasil belajar IPA di bawah 75.
9

Berikut adalah data rata-rata nilai siswa kelas XI IPA.2 di SMAN 1

Pariangan.

Tabel 1. Rata-Rata Nilai UTS dan Semester Siswa Kelas XI


IPA.2 TA 2017/2018

Rata – Rata Nilai


Kelas UTS Semester
IPA.2 54.00 52.00

Berdasarkan fenomena di atas, maka diduga penyebab terjadinya

permasalahan dapat berasal dari faktor guru dan siswa. Dari faktor guru, antara

lain: (1) guru sudah menggunakan strategi mengajar yang baik, namun belum

optimal dalam penggunaan media; (2) kurangnya kemampuan guru dalam

mengembangkan media pembelajaran yang inovatif; (3) keterbatasan laboratorium

yang membuat pembelajaran yang seharusnya di labor masih di lakukan guru di

dalam kelas; (4) guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk

dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang abstrak pada pelajaran

Biologi; (5) guru belum menemukan media pembelajaran yang efektif untuk

menyampaikan materi pelajaran; dan (6) guru belum menggunakan media

pembelajaran yang tepat untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

Sedangkan dari faktor siswa, yaitu: (1) motivasi belajar siswa yang rendah; (2)

antusiasme siswa mengikuti pembelajaran cenderung rendah karena terbatasnya

sumber belajar; (3) gaya belajar siswa yang berbeda-beda di dalam kelas; (4)

kemampuan siswa menangkap pelajaran rendah; dan (5) siswa membutuhkan

media yang bervariasi dalam belajar.


10

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

perlu dioptimalkan dalam pembelajaran Biologi karena materi Biologi tidak dapat

disajikan menggunakan buku cetak dan ceramah guru saja. Media juga perlu

mengoptimalkan penggunaan teknologi agar lebih bervariatif dan menyenangkan

apalagi disekolah sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa komputer

dan proyektor. Media harus dapat memberikan pengalaman langsung kepada

siswa sehingga berdampak bagus terhadap hasil belajar siswa.

Salah satu cara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

penggunaan media pembelajaran berupa multimedia interaktif. Multimedia

merupakan kombinasi dari teks, gambar, video, suara dan animasi. Multimedia

interaktif yang akan dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini berupa

gabungan kombinasi software Macromedia Director, Adobe Photoshop, Corel

Draw, Any Video Converter, dan Movie Maker. Software- software tersebut

mendukung pengembangan multimedia interaktif yang berisi teks, gambar, video,

suara dan animasi.

Melalui penggunaan kombinasi software tersebut, multimedia interaktif

dapat didesain dan dikemas semenarik mungkin sehingga siswa senang dan tidak

bosan untuk belajar. Mulitmedia interaktif yang dikembangkan dapat digunakan

untuk memberikan contoh-contoh konkret sesuai karakteristik siswa kelas XI

SMA. Benda-benda yang tidak dapat dibawa ke dalam kelas dapat disajikan

menggunakan multimedia interaktif, baik itu yang dapat dilihat oleh mata secara

langsung ataupun tidak.


11

Penggunaan multimedia interaktif ini dapat menggunakan laptop atau

komputer. Untuk penyampaian materi di kelas, guru dapat menggunakan LCD

proyektor untuk menampilkan visual multimedia dan speaker untuk output suara

di depan kelas. Penggunaan multimedia interaktif ini pengguna tidak harus

menginstal software Macromedia Director, Adobe Photoshop, Corel Draw, Any

Video Converter, Movie Maker dan Auda City karena multimedia interaktif

dikemas dalam format .exe sehingga dapat langsung dijalankan tanpa menginstal

masing-masing software tersebut.

Penggunaan multimedia interaktif mempunyai tujuan untuk memberikan

motivasi kepada peserta didik, merangsang peserta didik mengigat apa yang sudah

dipelajarinya selain memberi rangsangan belajar baru multimedia interaktif juga

menumbuhkan kebiasaan untuk mengulangi pelajaran. Pengguna juga dapat

berinteraksi dengan cara mengklik menu yang ada di dalam media sesuai dengan

yang di inginkan tanpa harus dalam bentuk online tetapi bisa dalam bentuk

offline.

Proses pembelajaran dengan menggunakan media interaktif dapat

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Anggraini (2012)

sebagaimana hasil penelitiannya diperoleh multimedia interaktif sangat efektif

dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Ketiga ranah yang

diharapkan dalam pembelajaran yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dapat

tercapai.
12

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif

pada Pembelajaran Biologi Kelas XI SMA.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian ini


dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang masih kurang memuaskan karena masih
banyaknya nilai siswa yang dibawah KKM dalam mata pelajaran biologi.
2. Labor biologi yang kurang memadai untuk melakukan pratikum, sehingga
pembelajaran yang seharusnya dilakukan di labor masih dilakukan di
dalam kelas.
3. Penggunaan media pembelajaran yang belum optimal dalam pembelajaran.
4. Guru kurang memanfaatkan sarana mengajar seperti LCD projector dan
laptop yang ada di sekolah untuk menyampaikan materi pelajaran.
5. Belum digunakannya media pembelajaran yang efektif dalam
menyampaikan materi pelajaran Biologi.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengembangan multimedia interaktif pada dalam pembelajaran
biologi kelas XI SMA yang valid ?
2. Bagaimana pengembangan multimedia interaktif pada dalam pembelajaran
biologi kelas XI SMA yang praktis ?
3. Bagaimana pengembangan multimedia interaktif pada dalam pembelajaran
biologi kelas XI SMA yang efektif ?
13

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menghasilkan multimedia interaktif yang valid dalam pembelajaran
biologi kelas XI SMA.
2. Untuk menghasilkan multimedia interaktif yang praktis dalam
pembelajaran biologi kelas XI SMA.
3. Untuk menghasilkan multimedia interaktif yang efektif dalam
pembelajaran biologi kelas XI SMA.

E. Spesifikasi produk yang diharapkan


Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini

adalah sebagai berikut:

1. Jenis Produk

Jenis produk yang dihasilkan berbentuk multimedia interaktif yang

dikembangkan untuk pebelajaran Biologi Kelas XI SMA yang dikemas dalam

bentuk Compact Disk (CD).

2. Format Produk

Multimedia interaktif dikembangkan dalam bentuk file .exe sehingga tidak

perlu menginstal software Macromedia Director untuk menjalankannya.

3. Software Produk

Beberapa software yang digunakan untuk mengembangkan multimedia

interaktif ini adalah Macromedia Director, Adobe Photoshop, Corel Draw, Any

Video Converter, Movie Maker dan Auda City.


14

4. Materi

Materi yang digunakan dalam multimedia interaktif ini adalah materi

Biologi kelas XI SMA.

5. Elemen Multimedia

a. Gambar

Keseluruhan gambar untuk tampilan halaman loading, halaman utama,

halaman SK & KD, halaman materi, halaman latihan, halaman evaluasi, halaman

profil, halaman petunjuk program pada multimedia interaktif didesain

menggunakan software Adobe Photoshop dan software Corel Draw. Jenis format

gambar yang digunakan adalah .jpeg dan .png.

b. Audio

Audio yang dipilih dalam multimedia interaktif berupa musik instrumen

sebagai musik latar sehingga menciptakan suasana nyaman dalam belajar, serta

suara tombol navigasi dan suara narator yang membantu beberapa penjelasan

mengenai materi pelajaran. Perekaman suara dan pengeditan suara menggunakan

software Auda City.

c. Animasi

Animasi yang digunakan dalam multimedia interaktif berupa animasi flash

dengan format .gif yang berkaitan dengan materi pelajaran Biologi. Animasi

untuk halaman loading dibuat dengan software Macromedia Director.


15

d. Video

Video yang digunakan dalam multimedia interaktif merupakan video yang

sudah ada bersumber dari situs youtube.com. Video asli kemudian di-convert

menggunakan software Any Video Converter dan diedit menggunakan software

Movie Maker.

e. Teks

Beberapa teks yang digunakan dalam multimedia interaktif yaitu Wickey

Mouse, Krumkake Bold, Lucemita, dan Arial. Teks yang digunakan dipilih teks

yang menarik dan tidak terlalu kaku, sehingga manarik untuk dibaca siswa SMA.

f. Warna

Berbagai warna yang dipilih untuk penyajian multimedia adalah warna

yang membuat nyaman mata memandang, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu

terang, sehingga tidak membuat mata lelah dan tidak merusak mata. Selain itu,

warna yang digunakan adalah warna yang kontras antara background dan tulisan

sehingga memudahkan membaca informasi.

g. Foto

Foto-foto yang berkaitan dengan materi Biologi yang tidak dapat didesain

keseluruhan diambil dari beberapa situs di google.co.id.

6. Tombol Navigasi

Multimedia interaktif yang dikembangkan dilengkapi tombol navigasi

yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan program dan

dilengkapi dengan alat pengontrol yang terdiri dari: tombol Lanjut, tombol
16

Masuk, tombol Kembali, tombol Keluar, tombol SK KD, tombol Materi, tombol

Latihan, tombol Evaluasi, tombol Game, tombol Petunjuk Program, tombol Profil,

tombol Menu Utama, tombol materi, tombol latihan.

7. Tampilan Produk
a. Halaman Loading

Halaman loading merupakan halaman pertama yang muncul ketika

membuka multimedia interkatif. Halaman loading berupa animasi bergerak dan

pada halaman ini terdapat tombol lanjut untuk menuju ke halaman utama.

b. Halaman Utama

Halaman utama merupakan halaman awal untuk pengguna memilih masuk

atau keluar dari multimedia interaktif. Halaman utama berisi tombol masuk dan

tombol keluar.

c. Halaman SK & KD

Halaman SK & KD berisikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang akan dipelajari.

d. Halaman Materi

Halaman materi terdiri dari materi yang akan di pelajari di SMA kelas XI.

e. Halaman Latihan

Halaman latihan dilengkapi petunjuk menjawab soal, masing-masing

latihan terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan diakhir latihan dicantumkan hasil

skor latihan pengguna.


17

f. Halaman Evaluasi

Halaman evaluasi dilengkapi petunjuk menjawab soal. Soal evaluasi terdiri

dari 10 soal pilihan ganda dan diakhir evaluasi dicantumkan hasil skor evaluasi

pengguna.

g. Halaman Petunjuk Program

Halaman petunjuk program berisikan petunjuk penggunaan program

berupa panduan penggunaan navigasi-navigasi yang ada pada multimedia

interkatif.

h. Halaman Profil

Halaman profil berisi profil dari desainer pengembang produk multimedia

interkatif.

8. Perancang dan Pengguna

a. Perancang

Perancang multimedia interaktif bertugas merancang multimedia interaktif

sesuai dengan silabus Biologi kelas XI SMA. Profil perancang multimedia

interaktif ini dapat dilihat pada halaman Profil.

b. Pengguna

Sasaran utama dari pengguna multimedia interaktif ini adalah siswa kelas

XI SMA, namun juga dapat digunakan oleh guru untuk menunjang kelacaran

pembelajaran di kelas dalam menyampaikan materi pelajaran. Pengguna

multimedia interaktif akan dapat melakukan:

1) Akses materi Biologi


18

2) Akses peta konsep masing-masing materi

3) Menonton video pembelajaran

4) Mendengarkan musik instrument dan suara narator

5) Kemudahan dalam menggunakan tombol navigasi

6) Melihat animasi

7) Mengerjakan latihan dilengkapi dengan perolehan skor jawaban

8) Mengerjakan evaluasi dilengkapi dengan perolehan skor jawaban

F. Pentingnya pengembangan
Pentingnya pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai media bagi siswa dalam melakukan belajar mandiri dalam
pembelajaran biologi
2. Sebagai salah satu alternatif media yang dipergunakan dalam
pembelajaran biologi untuk memudahkan siswa memahami materi
pelajaran.
3. Sebagai bahan rujukan untuk mengembangkan media pembelajaran
pada penelitian selanjutnya.
4. Sebagai salah satu metode untuk guru mengajar agar lebih bervariasi
5. Sebagai pemecahan masalah terhadap keterbatasan labor dan alat –
alat labor.

G. Asumsi dan Pembatasan Pengembangan


Multimedia interaktif dalam kelas dapat dikembangkan atas dasar asumsi
bahwa proses komunikasi di dalam pembelajaran akan lebih bermakna
(menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi
karena penyajiannya yang interaktif). Dan juga dapat bertahan lama di dalam
memori otak karena banyak menggunakan alat indera.
Multimedia interaktif memiliki peranan besar dalam memudahkan
peserta didik untuk memperoleh informasi. namun permasalahannya,
19

pengunaan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran masih sangat


jarang. sebaiknya materi pada multimedia interaktif dibuat satu semester, agar
terjadi kesinambungan pada proses pembelajaran dengan mengunakan
multimedia interaktif. Akan tetapi dengan segala keterbatasan yang dimiliki
penulis seperti kemampuan, waktu dan biaya, maka penulisan ini terdapat
keterbatasan yaitu hanya pada materi sistem gerak pada manusia saja yang
terdiri dari tiga kali pertemuan.

H. Defenisi Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan pada penelitian ini, maka perlu peneliti
memberikan penjelasan tentang:
Pengembangan adalah menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tertentu. (sugiyono, 2007:407) Pengembangan yang peneliti
maksud disini adalah menghasilkan sebuah produk media interaktif pada
pembelajaran biologi materi sistem gerak pada manusia yang akan diuji
cobakan di SMA 1 Pariangan.
Multimedia merupakan kombinasi dari teks dengan dokumen image ,
perkembangan teknologi dokumen image dilengkapi dengan pengunaan
faksimil, yang mengkonversi dokumen dengan pengkodean yang menyimpan
informasi setiap piksel dengan nilai putih atau hitam. (Ariesto Hadi
Sutopo,2003:5)
Multimedia interaktif merupakan kombinasi dari dua atau lebih media
(audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya
dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan prilaku alami dari suatu
presentasi serta saat ini sudah mulai banyak orang yang mengunakan bahan
ajar ini.
Macromedia director merupakan penyempurnaan dari program director
sebelumnya (versi 8) dengan adanya penambahan fasilitas kemampuan
interaksi dengan objek 3 dimensi (3D) yang dapat di inpor dari software 3D
yang terkenal seperti 3DS max, lightwave, dll.
1

Anda mungkin juga menyukai