BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Teori Perilaku
Ajzen dan Fishbein (1980) (dalam Anonim, 2002) dirumuskan
teori tentang tindakan diberi alasan (theory of reasoned action,
selanjutnya disebut TRA). Ini diakibatkan oleh riset sikap dari Model
Nilai Pengharapan. Ajzen dan Fishbein merumuskan TRA setelah
berusaha untuk menaksir pertentangan antara perilaku dan sikap.
TRA ini berhubungan dengan perilaku sukarela/fakultatif. Kemudian
perilaku yang muncul untuk menjadi tidak 100% sukarela/fakultatif
dan di bawah kendali, ini mengakibatkan penambahan merasa
kendali tingkah laku. Teori tentang perilaku adalah suatu teori yang
meramalkan perilaku sengaja, sebab perilaku dapat deliberatif dan
direncanakan.
Teori tentang tindakan diberi alasan menyatakan bahwa
perilaku seseorang ditentukan oleh niat untuk melaksanakan
perilaku dan bahwa niat ini adalah pada gilirannya suatu fungsi
sikap ke arah perilaku dan norma hubungan peramal perilaku yang
terbaik adalah niat. Niat menjadi penyajian teori tentang kesiap-
siagaan seseorang untuk melaksanakan perilaku ditentukan, dan itu
dianggap sebagai yang terdahulu perilaku yang segera. Niat ini
ditentukan oleh tiga hal (Anonim, 2002):
1) Sikap kearah perilaku yang spesifik
2) Norma-norma hubungan
3) Kendali tingkah laku yang dirasa.
Teori tentang perilaku direncanakan menjaga bahwa hanya
sikap spesifik ke arah perilaku yang dimasalahkan dapat diharapkan
untuk meramalkan perilaku itu. Sebagai tambahan terhadap sikap
yang mengukur ke arah perilaku, kita juga harus mengukur norma-
norma hubungan masyarakat, kepercayaan tentang bagaimana
12
e)Fasilitas
Fasilitas fasilitas di dalam Rumah Sehat Rumah yang sehat
harus mempunyai fasititas-fasilitas sebagai berikut :
i. penyediaan air bersih yang cukup
ii. Pembuangan tinja
iii. Pembuangan air limbah
iv. Pembuangan sampah
v. Fasilitas dapur
vi. Ruang berkumpul keluarga
vii. Gudang tempat penyimpanan, gudang ini biasa
merupakan bagian dari rumah ataupun bangunan
tersendiri
viii. Kandang ternak, ini daerah pedesaan sebaiknya
kandang ternak terpisah dari rumah dan jangan
disimpan dibawah kolong rumah ataupun
dipekarangan.
b. Perilaku hygienis
Pembagian perilaku higienis dalam upaya sanitasi dasar adalah
sebagai berikut :
1) Perilaku higienis dalam tatanan pribadi (personal hygiene):
a) Biasakan mandi 2 kali sehari dengan air bersih dan sabun.
b) Jangan tumpuk/gantung pakaian kotor.
c) Biasakan gosok gigi.
d) Biasakan cuci rambut dengan shampo.
e) Cuci tangan sebelum makan dan selesai BAB.
2) Penyediaan air bersih, perilaku higienis yang dapat dilakukan
antara lain :
a) Ambil air bersih hanya dari sarana air bersih.
b) Penyimpanan/penempatan alat ambil yang benar.
25
c) Minum air bersih dari sarana air bersih dan sudah dimasak.
d) Tutup dan kuras berkala penyimpanan air bersih.
Persyaratan konstruksi sumur gali :
a) Jarak sumur gali dengan sumber pencemar minimal 10
meter
b) Bibir sumur gali 1 meter dari permukaan tanah, kedap air
c) Lantai sumur gali minimal lebar 1 meter dari dinding bibir
sumur gali, kedap air
d) Dinding sumur gali kedap air minimal sedalam 3 meter dari
permukaan tanah
e) Tersedia alat mengambil air dari sumur gali
3) Pembuangan sampah, perilaku yang dapat dilakukan antara
lain:
a) Sediakan tempat sampah di rumah.
b) Sediakan tempat kumpul/bakar/timbun sampah.
c) Biasakan buang sampah di tempat yang telah disediakan.
d) Bakar sampah < 24 jam dan bersihkan selalu pekarangan.
Persyaratan konstruksi tempat sampah
a) Konstruksi kedap air kalau mungkin dipisahkan sampah
basah dan kering
b) Diberi tutup yang mudah dibuka dan ditutup
4) Pembuangan tinja/buang air besar, perilaku higienis yang dapat
dilakukan antara lain :
a) Tidak buang air besar di sembarang tempat.
b) Biasakan BAB di jamban yang memenuhi syarat.
c) Biasakan cuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah
BAB.
Persyaratan konstruksi jamban :
a) Bahan kuat dan lantai tidak licin
26
- Ada SPAL
- Pekarangan bersih
2) Indikator tatanan tempat kerja :
Perilaku
- Menggunakan alat pelindung
- Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok
- Olah Raga teratur
- Bebas Napza
- Kebersihan
- Ada Asuransi Kesehatan
Lingkungan
- Ada jamban
- Ada air bersih
- Ada tempat sampah
- Ada SPAL
- Ventilasi
- Pencahayaan
- Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
- Ada kantin
- Terbebas dari bahan berbahaya
- Ada klinik
3) Indikator tatanan tempat umum
Perilaku
- Kebersihan jamban
- Kebersihan lingkungan
Lingkungan
- Ada jamban
- Ada air bersih
- Ada tempat sampah
30
- Ada SPAL
- Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
4) Indikator Tatanan Sekolah :
Perilaku
- Kebersihan pribadi
- Tidak merokok
- Olah raga teratur
- Tidak menggunakan NAPZA
Lingkungan
- Ada jamban
- Ada air bersih
- Ada tempat sampah
- Ada SPAL
- Ventilasi
- Kepadatan
- Ada warung sehat
- Ada UKS
- Ada taman sekolah
5) Indikator tatanan sarana kesehatan
Perilaku
- Tidak merokok
- Kebersihan lingkungan
- Kebersihan kamar mandi
Lingkungan
- Ada jamban
- Ada air bersih
- Ada tempat sampah
- Ada SPAL
- Ada IPAL (RS)
31
- Ventilasi
- Tempat cuci tangan
- Ada pencegahan serangga
RT 01 54 70 275
RT 02 56 62 281
RT 03 80 124 407
2. RW II
RT 04 93 97 410
RT 05 78 85 332
RT 06 95 88 392
Jumlah 456 526 2097
Sumber : Puskesmas Singkawang Timur, 2008
c. Data sarana kesehatan
Kelurahan Bagak Sahwa memiliki 1 puskesmas kelurahan
dengan 2 tenaga kesehatan, yang terdiri dari 1 orang perawat dan
1 orang bidan.
d. Data sarana sanitasi
Rumah yang memiliki Sarana sanitasi di kelurahan Bagak Sahwa
terdiri dari :
- Jamban : 217 rumah
- SPAL( sarana pembuangan air limbah ) : 267 rumah
- SAB ( sarana air bersih ) : 335 rumah
- Pembuangan sampah : 112 rumah
B. Kerangka Teori
Lingkungan
33
Pelayanan kesehatan
Keluarga Sehat
Ket :
: Area penelitian
D. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimanakah perilaku personal hygiene keluarga di kelurahan
Bagak Sahwa?
2. Bagaimanakah perilaku hygienis keluarga dalam penyediaan air bersih
di kelurahan Bagak Sahwa?
3. Bagaimanakah perilaku hygienis keluarga dalam membuang sampah
di kelurahan Bagak Sahwa?
4. Bagaimanakah perilaku hygienis keluarga dalam pembuangan tinja di
kelurahan Bagak Sahwa?