Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak atas pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia.
Dalam substansi hukum internasional pelayanan kesehatan sebagai
salah satu hak asasi manusia tercantum dalam Deklarasi Umum Hak
Asasi Manusia (DUHAM) 1948 dan berbagai konvensi yang lain
seperti konvensi-konvensi dibawahnya sebut saja misalnya konstitusi
WHO 1946,Deklarasi Alma Ata 1978, Deklarasi Kesehatan Dunia
1998, dan pada Penjelasan Umum kovenan hak-hak ekonomi-sosial
dan budaya.
Disamping berbagai aturan tersebut, di tingkat internasional
Indonesia telah mengikatkan diri melalui Millenium Development Goals
(MDG) yang berkomitmen untuk dicapai pada tahun 2015, yakni
mengatasi: kemiskinan dan kelaparan, kesehatan, ketidaksetaraan
gender, pendidikan, air bersih, dan lingkungan.
Sementara di tingkat nasional berbagai aturan hukum telah
mengatur tentang pelayanan kesehatan. Pasal 28H UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan “...setiap penduduk
berhak atas pelayanan kesehatan”.Undang Undang No. 23 tahun 1992
tentang Kesehatan juga menegaskan bahwa negara harus
bertanggungjawab dan berkepentingan atas pembangunan kesehatan
rakyatnya. Tujuan pembangunan kesehatan menurut UU kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.

1
2

Apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan bidang


kesehatan (law in the books) seringkali teringkari dalam kenyataan
(law in action) sehingga diperlukan kajian yang mendalam untuk
memahami persoalan apa sesungguhnya yang menjadi penghambat
pencapaian derajat kesehatan yang diinginkan.
Puskesmas sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang
merupakan ujung tombak dalam bidang pelayanan kesehatan dasar
diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan sesuai dengan kebutuhan pasar atau masyarakat. Sehingga
pengelolaan puskesmas selalu dilakukan peningkatan kualitas yang
berkelanjutan dan diperlukan strategi. Tercapainya puskesmas dengan
kinerja organisasi yang efektif dan efisien. Salah satu alat untuk
mengukur kinerja organisasi secara komprehensif,Balanced
Scorecard,yang meliputi pengukuran kinerja berdasarkan empat
perspektif yakni; komponen perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan,komponen perspektif proses bisnis internal, Komponen
perspektif customer, komponen perspektif keuangan.
Pada umumnya para pasien yang berkunjung ke puskesmas
menderita penyakit infeksi yang bersifat ringan seperti ISPA, kurang
gizi, diare, muntaber,c acingan hingga penyakit kulit. Penyakit seperti
ini memang cukup dilakukan tindakan pengobatan di puskesmas.Hal
ini bertujuan untuk mendukung sistem rujukan berjenjang pelayanan
kesehatan sekaligus dapat mengurangi beban rumah sakit akibat
membludaknya pasien yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas
pelayanan.
Kota Singkawang merupakan salah satu daerah pemerintahan
Kota yang terdapat dipropinsi Kalimantan Barat yang menerapkan
kebijakan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kota
Singkawang pada tingkat puskesmas.Kota Singkawang memiliki 5
3

puskesmas kecamatan yang terdiri dari puskesmas kecamatan


Singkawang Barat, puskesmas kecamatan Singkawang Tengah,
puskesmas kecamatan Singkawang Timur, puskesmas kecamatan
Singkawang Selatan dan puskesmas kecamatan Singkawang Utara.
dari puskesmas kecamatan tersebut terdapat beberapa puskesmas
kelurahan.
Berdasarkan beberapa pendapat masyarakat yang penulis
temui yang berkunjung berobat hanya satu kali, pada saat kunjungan
pertama pasien pada umumnya melanjutkan berobat ke praktek dokter
ataupun perawat untuk mendapatkan obat yang lebih baik.
Selama ini banyak pasien yang datang kepuskesmas untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, namun sejauh
ini kita tidak pernah mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang telah mereka dapatkan
dari pelayanan puskesmas tersebut. beranjak dari hal diatas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas.Dalam penelitian
ini, peneliti memilih lokasi penelitian di puskesmas kelurahan Roban
kecamatan Singkawang Tengah tahun 2009.

B. Masalah Penelitian
Puskesmas kelurahan Roban merupakan salah satu puskesmas
kelurahan yang terdapat di kecamatan Singkawang Tengah yang telah
banyak melayani masyarakat diwilayah kelurahan Roban, namun tidak
dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan di puskesmas kelurahan Roban.
4

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tentang seberapa jauh tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh puskesmas
Kelurahan Roban.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui harapan pasien terhadap pelayanan puskesmas
kelurahan Roban
b. Mengetahui kenyataan yang didapat pasien terhadap
pelayanan puskesmas kelurahan Roban

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Agar penulis dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
khususnya tentang metodologi penelitian dan ilmu terapan selama
mengikuti perkuliahan di Diploma III Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Pontianak.
2. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian sebagai bahan referensi dan menambah masukan
untuk perkembangan penelitian selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas.
5

E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini sebelum pernah dilakukan oleh Sabina di Puskesmas
Perum II Pontianak tahun 2008.
Tabel 1 . Keaslian Penelitian
No Nama Judul Penelitian Perbedaan Persamaan
peneliti
1 Sabina Gambaran tingkat 1. Unit analisis 1. Instrument
kepuasan pasien terhadap
2. Rancangan penelitian
pelayanan kesehatan di
puskesmas Perum II penelitian 2. Subjek
Pontianak tahun 2008
penelitian

Anda mungkin juga menyukai