Final Paper AMS - Tri Sulistyo Oktorizky
Final Paper AMS - Tri Sulistyo Oktorizky
MARKETING STRATEGY
[Date: 24 - 08 - 2016]
Penggunaan Video
menjadi semakin populer
karena video dapat
menjadi pelengkap
sempurna untuk
melakukan kampanye
pemasaran online tanpa
peduli melihat apakah
video yang dibuat hanya
untuk bersenang - senang,
memberikan informasi
seperti review atau
sebagai instruksional,
karena video secara tidak langsung akan
konten video ini.
memberikan pesan atau akan menginfluence
penonton terkait kegiatan yang ada di dalam video
2. Relevansi Penonton
tersebut. Dengan begitu video akan memainkan
Jika pemasar dan pembuat konten
peran penting dalam strategi pemasaran setiap
video belum yakin untuk menggunakan
merek.
metode baru yang mungkin akan sulit
Kampanye yang menjadi viral di dunia digital dimengerti oleh konsumen, gunakanlah
cenderung menggunakan komponen video di metode penyampaian pesan yang mudah
dalamnya. Jika diletakkan di tempat yang strategis dimengerti oleh konsumen, agar video
dengan segmentasi dan konten yang tepat pula tersebut dapat relevan dan dapat
akan menarik perhatian penontonnya dan menjangkau banyak konsumen dalam
memancing interaksi antara video dengan melihat video tersebut.
penonton. Untuk mengoptimalkan video sebagai
media kampanye pemasaran digital, sangat 3. Panggilan Untuk Beraksi (Call To Action)
penting bagi pemasar dan pembuat konten untuk Sebaik baiknya video yang
memperhatikan beberapa langkah dibawah ini. dihasilkan tetap tidak akan berguna jika
pemasar tidak mempersiapkan apa yang
1. Mengidentifikasi Tujuan
harus dilakukan konsumen setelah melihat
Seorang pemasar harus mulai
video tersebut, apakah acquisition (click to
dengan memikirkan terlebih dahulu
buy), atau kunjungan ke website, atau
capaian apa yang ingin didapat oleh
kepentingan lain yang berhubungan
pemasaran dengan konten video?
dengan konten video tersebut.
Meningkatkan kesadaran merek? Atau
ingin menarik perhatian dengan barang
4. Distribusi Video
dan jasa? Atau ada kepentingan lainnya.
Setelah mengidentifikasi tujuannya, Dalam mendistribusikan konten
pemasar dan pembuat konten video, seorang pemasar baiknya tidak
mengidentifikasi apa KPI (Key Performance melupakan media sosial. Distribusikan
Indicator) dari konten video tersebut. video dalam beberapa media sosial yang
Apakah jumlah viewers? Jumlah shares? banyak digunakan oleh pengguna internet
di dunia. Video juga harus dapat dimainkan kualitasnya rendah, semakin rendah kualitas
dalam banyak platform seperti konten sebuah video, maka semakin tidak
smartphone sampai di komputer. berpengaruh pula konten video tersebut dalam
menginspirasi konsumen.
Perbanyak saluran yang akan digunakan
untuk mendistribusikan konten video Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh
sesuai dengan segmentasi dari konten majalah marketeers, pengguna twitter lebih ingin
tersebut, sehingga hasil nya akan lebih melihat konten video dari tiga sumber, yaitu
selebriti (45%), brand (37%), dan pengguna lain
optimal.
(40%). Jika dilihat dalam survey tersebut, dapat
Setelah melakukan beberapa langkah penting kita analisa satu- persatu.
terebut, dalam mempersiapkan dan Pertama, dimulai dari pilihan terbesar
memaksimalkan video sebagai salah satu alat mereka yaitu selebriti. Jika seorang selebriti tampil
content marketing, seorang pemasar juga harus dalam video tersebut atau dibuatnya konten
memperhatikan isi dari video tersebut yang eksklusif video seperti behind the scene, akan
memperbesar peluang dari pembuat konten
berupa Konten, Konteks, dan Kontinuitas
untuk memperoleh banyak hal. Jika video
kampanye tersebut. Untuk lebih jelasnya, mari
menggunakan fitur autoplay twitter seperti yang
kita bahas satu persatu unsur – unsur tersebut. dilakukan oleh facebook atau bahkan diletakkan
Konten dalam skip ads youtube, maka besar kesempatan
pembuat konten dan pemasar untuk mencapai KPI
Dalam dunia pemasaran digital, terdapat yang ditargetkan. Contohya dalam intel promoted
sebuah petikan kata yaitu “Content is King”. Hal ini video.
dibenarkan karena konten memang merupakan
inti dalam sebuah pesan dalam media sosial
dengan komponen video. Seperti didalam sebuah
film, maka konten layaknya sebuah scenario atau
isi dalam film tersebut. Setiap pihak memiliki
perannya masing – masing dalam video tersebut
untuk memaksimalkan isi atau konten dalam video
tersebut.
Konten yang dibuat untuk menginspirasi
konsumen haruslah konten dengan kualitas yang Dalam video tersebut, Jim Parson dijadikan
tinggi. Konsumen jelas tidak ingin menonton video sebagai pemeran utama. Pemeran Sheldon
dengan konten yang kualitasnya rendah. Pemasar Cooper dalam TV Series “The Big Bang Theory” ini
harus menghindari pembuatan konten video yang dijadikan pemeran utama dalam iklan ini karena
image dari Jim Parson identik
dengan seorang kutu buku
teknologi yang sangat
mengerti tentang teknologi.
Dalam iklan tersebut konten
yang dibuat seorang selebriti
dengan image baik di dunia
teknologi akan memberikan
preferensi kepada konsumen
terkait apa teknologi yang
dapat mereka pilih sebagai
preferensi dalam memilih
sebuah processor dengan
menyebutkan keunggulan dari
produk yang diiklankan.
Konten dan skenario yang dibuat dalam Pemasar dapat memanfaatkan hal tersebut
video ini adalah Jim memberikan sebuah informasi dengan mengajak para figur sosial media tersebut
bagaimana kedepannya kinerja dari processor untuk membuat konten yang berhubungan
intel. Jim memberikan infomasi kemampuan masa dengan pesan yang ingin disampaikan oleh suatu
depan processor intel yang dapat menciptakan produk atau brand tanpa menghilangkan gaya
kata sandi yang aman dengan menggunakan orisinalitas mereka dalam membuat video. Para
bahasa yang figur sosial media
mudah dimengerti ini dapat dengan
oleh pengguna, bebas menciptakan
tanpa konten video
menggunakan kesukaan mereka
bahasa terminologi dengan membawa
yang sulit pesan dari produk
dimengerti oleh yang akan
konsumen. dipasarkan. Seperti
Sehingga video yang dirilis
konsumen akan oleh Tim2one-
menangkap pesan ChandraLiow “GUE
tersebut dari YANG LEBIH
seseorang yang #COOLBANGET”.
mereka anggap
Dalam video
memiliki image baik
tersebut chandra
dibidang teknologi untuk dijadikan preferensi.
liow dan tommy limm membuat video lucu
Kedua, adalah pengguna lain yang bagaimana mereka membuat betapa funnya
biasanya memiliki banyak follower. Dalam dunia mereke memakan sebuah ice cream sandwich.
media sosial mereka seperti selebriti media sosial. Dengan jumlah subscriber mereka yang mencapai
Di instagram sering disebut 658,321 subscriber, minimal
celebgram dengan setengah dari jumlah
banyaknya followers, di tersebut menonton dan
youtube bisa disebut menangkap apa pesan dari
youtubers atau vlogger konten video tersebut.
dengan banyaknya
Ketiga, adalah brand.
subscriber channel mereka.
Dalam pembuatan konten
Mereka dapat disebut
video untuk sosial media
sebagai content creator pula,
sebaiknya video singkat
karena banyak dari mereka
dengan konten yang
menyebarkan video lucu
menarik. Video singkat
yang mereka post di akun
berdurasi sekitar 15 sampai
mereka yang mengundang
30 detik yang berisi pesan
banyak perhatian dari
apa yang ingin disampaikan
followers atau
melalui konten yang kreatif.
subscribersnya. Seperti Zach
Biasanya brand akan
King di Vine, Chandra Liow di instagram dan
meletakkan konten video tersebut dalam ads,
youtube, dan Pewdipie, Raditya Dika, dan tim2one
seperti skip ads di youtube yang akan dimainkan
- chandraliow di Youtube. Mereka masing –
sebelum video sesungguhnya dimainkan. Jika
masing membuat konten video yang sangat kreatif
konten menari seperti apa yang telah dilakukan
dengan tujuan branding diri mereka sendiri agar
brand sprite dalam iklannya, kemungkinan akan
menjadi dikenal banyak orang.
menarik konsumen untuk membeli minuman
Dengan dikenalnya mereka oleh banyak sprite.
orang akan menjadikan mereka sebagai public
figure yang tidak kalah pamor dengan selebriti.
Dalam video sprite, narator seperti share sampai jumlah tertentu yang telah
mengatakan untuk apa melihat video es batu di ditentukan, kemudian jika mencapai target yang
dalam gelas yang dituangkan minuman sprite, ditentukan, merek merilis seuatu yang spesial,
narator juga mengatakan video tersebut tidak bisa produk baru atau iklan baru atau hal hal baru
lainnya. Ajakan ini bertujuan untuk mengajak para
wanita muda di Indonesia untuk berani mengatasi
tantangan.
Dalam mengiklankan kampanye ini konten
video yang sudah dibuat haruslah benar benar
berbentuk ajakan. Maka Unilever membuat
konten video dengan jingle baru yang berjudul
“bercahaya”, dan dinyanyikan oleh raisa yang
identik dengan suara indah dan kecantikannya
dikalangan pria bahkan wanita di Indonesia.
Konteks yang digunakan memiliki tujuan yang
penting bukan, tetapi jika konsumen terus
sama dengan konten, layaknya raja yang juga
menonton video tersebut sampai detik ke 20,
memiliki tujuan yang sama dengan ratunya. Maka
narator mengatakan jika konsumen sudah
konten adalah raja, sedangkan konteks adalah
mengetahui video tersebut tidak penting, tetapi
ratunya.
mengapa masih dilihat sampai detik ke 20. Di akhir
iklan narator mengatakan daripada melihat video Kontinuitas
tersebut, lebih baik meminum sprite saja dalam
keadaan dingin. Video dengan konten kreatif Kontinuitas perlu dilakukan untuk menjaga
dapat membekas di benak konsumen dan interaksi dan percakapan dengan konsumen. Salah
menginspirasi penontonnya. satu aplikasi yang dapat digunakan adalah
periscope yang merupakn live broadcast milik
Konteks twitter. Dalam aplikasi ini dapat diperoleh
umpanbalik secara real time selama siaran sedang
Jika konten adalah raja, maka konteks
berlangsung, mirip dengan youtube streaming live
adalah ratunya. Ketika konten sudah solid
dimana pada jam tertentu dan hari tertentu,
terbentuk, maka selanjutnya adalah fokus pada
youtubers akan melakukan live streaming video
konteks. Misalkan bayangkan konteks yang dibuat
mereka dan langsung dapat direspon oleh
sebagai iklan promosi untuk konten video yang
penonton.
sudah dibuat. Konten dan video yang dibuat dapat
digabungkan dengan kampanye, gerakan atau
pesan yang sedang terjadi untuk dapat lebih
menarik konsumen melihat isi dari video tersebut.
Contohny adalah video sederhana vine yang
dibuat oleh arby makanan cepat saji dengan
mendukung dan merayakan #WorldEmojiDay.
Konten dalam video disesuaikan dengan konteks
yang sedang terjadi pada saat itu, dimana sesuai
dengan momentum.
Selain melihat kondisi yang sedang terjadi, Contoh lazada indonesia yang selalu melakukan
ajakan juga menjadi salah satu konteks yang dapat siaran periscope pada jam pulang kantor. Dalam
digunakan untuk menarik konsumen melihat siaran video tersebut, pelanggan lazada dapat
video iklan yang telah dibuat untuk program langsung bertanya atau mengomentari mengenai
ajakan tersebut. Contoh apa yang telah dilakukan sistem yang dijalankan oleh lazada. Sebagai
Unilever untuk produk di Indonesia. @pondsteen contoh kasus, pada saat lazada menyiarkan
melalui kampanye flocktoUnlock di twitter dengan periscope, salah satu konsumennya sempat
hashtag #WajahBaruIndonesi. Dalam kampanye bertanya kepada pihak lazada mengenai
ini, konsumen diharapkan untuk meretweet atau
permasalahan sistem pembayaran lazada saat
proses check out.
Dalam waktu yang bersamaan secara real time,
CEO LAZADA Magnus Ekbom membaca
pertanyaan tersebut, dan seketika Magnus
langsung menghubungi pihak yang bersangkutan
dan menjelaskan permasalahan tersebut melalui
video. Jika LAZADA terus menggunakan aplikasi ini
dan kegiatan ini, konsumen jelas akan merasa
diuntungkan dan merasa bahwa LAZADA
memberikan layanan yang tanggap dan secara
tidak langsung dapat menaikkan brand image dari
LAZADA. Keberlangsungan inilah yang harus
dilakukan dan dipertahankan oleh perusahaan
ketika ingin menggunakan video sebagai salah
satu cara mereka berinteraksi dengan konsumen.
Penggunaan video cukup kuat dalam melakukan
kampanye pemasaran dan content marketing
suatu produk, tetapi satu hal yang perlu diingat
oleh pemasar adalah pentingnya sebuah pemasar
untuk membuat atau memilih konten yang seuai
dengan konteks dan dilakukan secara
berkelanjutan khususnya di media sosial, karena
melihat lingkungan media digital yang sudah
sangat berkembang ini. Intensitas tinggi dalam
melakukan kampanye digital bukan jaminan
kampanye akan berhasil, tetapi pilihlah
momentum yang tepat dengan
mempertingbangkan Konten, Konteks, dan
Kontinuitas sebagai salah satu unsur pemasar
membuat content marketing dengan Video.
Mengapa video? Karena video masih
diprediksi dalam keadaan stabil dan terus
berkembang jika digunakan sebagai conten
marketing. Dalam survey eMarketer dapat dilihat
kecenderungannya akan meningkat, dan
diproyeksikan masih akan terus meningkat. Dan
dengan video dan digital, konsumen dapat
menangkap pesan cenderung lebih akurat karena
menggunakan cookies dan adanya keterlibatan
emosi, gesture, dan ekpresi seseorang dalam
menyampaikan pesan.
REFERENSI PEMBUATAN ARTIKEL
Simangunsong, R., “Kekuatan Video dalam Kampanye Pemasaran”, halaman 038. Dikutip pada tanggal 19 Agustus
2016, dari : Majalah Marketeers Februari 2016
Melhorn, J., 2015. 7 Tips For Incorporating Video Into Your Content Marketing Program. [Online]
Available at: http://www.business2community.com/content-marketing/7-tips-incorporating-video-content-
marketing-program-01236303#gfj4zEx2tQxs9hA6.97
[Accessed 19 August 2016].
Relander, B., 2015. The 4 Essentials of Video Content Marketing Success. [Online]
Available at: https://www.entrepreneur.com/article/243208
[Accessed 19 August 2016].