ABSTRACT
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2016 ini ialah managemen
sumberdaya air, dengan judul Perancangan Bangunan Penangkap Mata Air dan
Jaringan Pipa Air Bersih di Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten
Bogor.
Terima kasih diucapkan kepada Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr.
selaku pembimbing. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada:
1. Dr. Ir. Roh Santoso Budi Waspodo, M.T. dan Prof. Dr. Ir. Asep Sapei,
M.S. selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan arahan dalam
penulisan skripsi ini.
2. Bapak Sigit Darsono, S.T selaku Kasie Air Bersih Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Bogor yang telah membantu selama penelitian.
3. Bapak Uci Sanusi dan Bapak Ade Syafrudin, AMD AKA yang telah
memberikan bimbingan selama di lapang.
4. Seluruh dosen dan staf di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan.
5. Kedua orang tua tercinta Bapak Ervany, S.T. dan Ibu Masridah serta
seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayang yang telah diberikan.
6. Citra Noer Intan Purwadi dan Meilisa atas semangat dan kerjasamanya
selama penelitian berlangsung.
7. Muhammad Nofal, Ario Wisnu Wicaksono, Muhammad Syahdan Shah,
Gilang Bela Ramadhan, Mukhlas Sajidin, Femilia Nur Utama, Devika
Zulvia, Yoga Armando, Wirapraja Lazuardi, Fatma Nurkhaerani, Eko
Santoso Pajuhi, dan Teguh Budiaji yang telah membantu selama
penelitian.
8. Rekan-rekan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan angkatan 49 atas
semangat dan dukungan yang telah diberikan.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan penulisan selanjutnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
DAFTAR GAMBAR
1. Diagram alir penelitian 3
2. Energy line dan hydraulic grade line sepanjang pipeline 7
3. Batas wilayah Desa Pamijahan dari Google Earth 8
4. Pola pemakaian air penduduk Desa Pamijahan 10
5. Mata air Cigamean Desa Pamijahan 11
6. Hubungan kurva pompa dan kurva sistem 13
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil pengukuran topografi di Desa Pamijahan 17
2. Topografi wilayah penelitian 19
3. Koefisien Hazen-William berbagai jenis pipa 20
4. Kebutuhan air bersih untuk kegiatan rumah tangga (domestik) 21
5. Bangunan penangkap mata air tipe IA dan bak penampung tipe II 22
6. Rancangan bangunan perlindungan mata air (PMA) 24
7. Hasil analisis head loss pada jaringan pipa transmisi 27
8. Rancangan jaringan transmisi 35
9. Kurva pompa submersible model 85S 36
10. Dimensi pompa submersible model 85S 37
11. Perubahan pada kurva sistem 38
12. Hasil perhitungan dimensi reservoir 39
13. Rancangan bangunan reservoir 40
14. Hasil perhitungan rancangan jaringan pipa distribusi 43
15. Rancangan jaringan pipa distribusi 44
16. Hydarulic grade line jaringan pipa distribusi 45
17. Hasil rancangan jaringan pipa air bersih Desa Pamijahan, Kabupaten
Bogor 46
18. Hasil rancangan jaringan pipa air bersih Desa Pamijahan, Kabupaten
Bogor dari Google Earth 47
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang melimpah, dapat ditemukan disetiap
tempat di permukaan bumi, air juga merupakan sumber daya alam yang sangat
penting dan dibutuhkan setiap mahluk hidup. Bagi manusia kebutuhan air amat
mutlak, hampir semua aktifitas manusia memerlukan air, kebutuhan air bagi
manusia tidak saja untuk keperluan hidup sehari-hari seperti makan dan minum
tetapi juga sebagai alat transportasi, pembangkit tenaga, pertanian, peternakan dan
banyak lagi kepentingan dari air. Tanpa air manusia tidak dapat melakuskan
aktivitas sehari-hari. Namun pesatnya pertumbuhan penduduk, maka semakin
banyak air yang dibutuhkan. Sehingga akibat yang ditimbulkan adalah banyaknya
persaingan pada penggunaan air bersih ini.
Desa Pamijahan terletak di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Umunya masyarakat Desa Pamijahan memanfaatkan air untuk keperluan
domestik berasal dari sumur dan sungai. Seiring peningkatan jumlah penduduk,
maka kebutuhan air bersih di Desa Pamijahan semakin meningkat. Saat musim
kemarau, kekurangan air bersih sangat dirasakan oleh masyarakat setempat.
Sumber air yang berasal dari sumur semakin sedikit, bahkan ada yang mengering.
Desa Pamijahan memiliki sumber mata air sendiri. Belum adanya managemen
sumberdaya air di desa tersebut menyebabkan air yang berasal dari mata air
terbuang percuma. Menurut Nugraha dan Oktiawan (2008), meskipun wilayah
pedesaan tersebut memiliki sumber air, namun yang menjadi kendala adalah sarana
dan prasarana dalam penyalurannya. Oleh karena itu, berdasarkan persoalan terebut
perlu adanya managemen sumberdaya air. Managemen sumberdaya air merupakan
solusi untuk mengatur ketersediaan air agar terdistribusi secara efisien dan merata.
Kosep managemen sumberdaya air dapat diterapkan melalui pembangunan
bangunan hidrolika. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah pembuatan
bangunan penangkap mata air dan sistem distribusi air bersih dari bangunan tersebut
ke rumah penduduk.
Penelitian ini terfokus pada perancangan jaringan pipa untuk mengalirkan air
bersih dari bangunan penangkap mata air ke rumah-rumah penduduk. Sistem
distribusi air bersih umumnya merupakan suatu jaringan perpipaan yang tersusun
atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapannya. Harapan dari penelitian
ini mampu mengatasi permasalahan air bersih bagi penduduk Desa Pamijahan dan
terjadinya pemerataan distribusi air yang efektif dan efisien.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dibatasi untuk perancangan sarana air bersih. Penelitian ini
hanya membahas mengenai:
1. Perancangan sistem distribusi air bersih dengan pertimbangan data elevasi
daerah dari mata air (sumber air) menuju ke permukiman.
2. Analisis keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air untuk mencukupi
persediaan air desa.
3. Analisis debit yang masuk di inlet dan yang dapat mengalir ke outlet paling jauh
dari pipa utama.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari bulan Maret hingga
Mei 2016. Lokasi pengambilan data dilakukan di Desa Pamijahan, Kecamatan
Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Alat penelitian yang digunakan adalah seperangkat alat tulis, pita ukur,
kompas, GPS, laptop yang dilengkapi software Microsoft Word, Microsoft Excel,
AutoCAD 2014, Arc Map 10.1, dan Theodolite yang dilengkapi dengan tripot, target
rod, unting-unting, dan paku. Bahan penelitian yang digunakan adalah baterai GPS,
Google Earth, dan peta lokasi.
Prosedur Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data Primer 1. Proyeksi jumlah penduduk
2. Pemakaian air per hari
1. Elevasi 3. Peta administrasi
2. Jarak 4. Debit sumber
3. Koordinat 5. Rancangan unit sarana air
bersih
Selesai
alat yang berupa theodolite dengan tripot pada titik yang dapat menjangkau titik
penempatan target rod. Keterbatasan alat dalam pembacaan karena penghalang dan
terbatasnya jangkauan alat pada jarak lebih dari 200 meter, maka titik set-up
berpindah-pindah lokasinya. Nilai yang dibaca oleh theodolite adalah sudut vertikal,
benang atas, benang tengah, dan benang bawah.
Penentuan titik diawali dengan penentuan titik acuan (benchmark). Titik
benchmark dibidik terlebih dahulu, lalu dilakukan pembidikan titik-titik lainnya.
Setiap titik dibaca koordinatnya menggunakan global positioning system (GPS).
Elevasi dari dari permukaan air laut diukur menggunakan GPS hanya pada titik
benchmark. Elevasi pada setiap titik adalah data yang digunakan untuk pembuatan
peta topografi. Penentuan beda elevasi menggunakan metode trigonometri
ditentukan menggunakan persamaan (1). Setelah diperoleh data beda elevasi, maka
elevasi titik dapat ditentukan berdasarkan persamaan (2) (Afifie 2015).
Keterangan :
BA = Benang atas
BB = Benang bawah
BT = Benang tengah
TA = Tinggi Alat
θ = Sudut vertikal lensa theodolite
Setelah diperoleh nilai koordinat dan elevasi dari setiap titik pengukuran,
maka selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2013.
Pembuatan peta topografi dilakukan dengan mengolah data dari koordinat dan
elevasi hasil olahan Excel, peta administrasi wilayah dan peta Google Earth
menggunakan software Arc Map 10.1. Berdasarkan nilai elevasi dan koordinat pada
setiap titik, kemudian dilakukan interpolasi sehingga menghasilkan garis-garis
kontur dan membentuk peta topografi.
ℎ𝑓
𝑆 = ........................................................................................................ (3)
𝐿
2,63 𝑄
𝑑 = √ 0,2785× 𝐶 .......................................................................... (4)
ℎ𝑤 ×𝑆 0,54
Keterangan :
hf = kehilangan head (m)
L = panjang pipa (m)
d = Diameter Pipa
Q = Debit (m3/detik)
S = kemiringan hidrolis
Chw = koefisien kekasaran Hazen-Williams
10,67×𝑄1,85
ℎ𝑓 = [ ] × 𝐿 𝑝𝑖𝑝𝑎............................................................ (5)
(𝐶𝐻𝑊 1,85 × 𝑑4,87 )
𝑣2
ℎ𝑚 = 𝑘𝑓 × (2𝑔) ..................................................................................... (6)
ℎ𝐿 = ℎ𝑓 + ℎ𝑚 ............................................................................................ (7)
Keterangan:
hL = total headloss (m)
hf = headloss mayor (m)
hm = headloss minor (m)
kf = konstanta perlengkapan pipa
v = kecepatan aliran tiap pipa (m/dtk)
g = percepatan gravitasi (m/dtk2)
6
Menurut Munson et al. (2003) katup digunakan untuk mengatur laju aliran
dengan memberikan cara untuk menyesuaikan koefisien kerugian sistem
keseluruhan pada nilai yang diinginkan. Katup gate dirancang untuk memberikan
cara pengaturan besarnya laju aliran dengan mudah dari keadaan tertutup penuh
sampai terbuka penuh. Katup cek memberikan operasi tipe diode yang
memungkinkan fluida mengalir hanya pada satu arah saja. Sambungan pipa 45° dan
90° digunakan pada belokan pada pipa. Nilai k yang digunakan untuk perhitungan
head loss minor tersaji pada Tabel 1. Nilai k untuk gate valve, sambungan 45°, dan
swing check valve berdasarkan (Munson et al. 2003). Nilai k untuk siku standar
berdasarkan (Streeter dan Wylie 1985), abrupt expansion dan abrupt contraction
menurut Swamee dan Sharma (2008).
Komponen Nilai k
𝐷 2.35
Abrupt contraction 0.5 [1 − ( 2) ]
𝐷1
P1 v1 2 P v2 2
+ + Z1 = 𝛾 2 + + Z2 ..................................................................... (8)
𝛾𝑤 2g 𝑤 2g
Keterangan:
P1 = tekanan (kg/m2)
γw = berat jenis air (kg/m3)
v = kecepatan aliran (m/det)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
Z1 = tinggi elevasi (m)
7
Energy grade line, biasa disebut energy line (EL) adalah plot dari
persamaan energi, atau biasa disebut juga persamaan Bernoulli.
𝑣2 𝑃
𝐸𝐿 = + 𝛾 + 𝑧 ................................................................................(9)
2𝑔
Keterangan:
𝑣2
= head kecepatan atau dinamis (m)
2𝑔
𝑃
= head tekanan (m)
𝛾
z = head elevasi (m)
P
HGL = γ + Z ........................................................................................... (10)
dari Desa Pasarean. Desa Pamijahan terletak pada koordinat 6° 37’ 30” LS - 6° 39’
50” LS dan 106° 38’ 15” BT - 106° 39’ 50” BT. Berdasarkan data monografi Desa
Pamijahan, desa ini terdiri dari 17 kampung, yaitu Kampung Nangkasari 1, 2, dan
3, Kampung Citamiyang 1 dan 2, Kampung Cipeundeui, Kampung Sengon,
Kampung Cilengkong, Kampung Cilengkong tamplas, Kampung Babakan
Pabuaran, dan Kampung Keroncong 1 hingga 7. Luas wilayah Desa Pamijahan
yaitu 40 688,03 ha yang terdiri dari 10 498 ha lahan pertanian, 0.5 ha hutan, 10 250
ha ladang, 10 000 ha permukiman, 6 250 ha rawa-rawa, 189 ha perkantoran, 3 500
ha jalan, 0.13 ha sekolah, dan 0.4 ha lapangan sepak bola.
Desa Pamijahan terdiri dari 2 dusun, 8 RW dan 31 RT. Dusun I meliputi
seluruh wilayah RW 01 hingga 04. Dusun II meliputi wilayah RW 05 hingga 08.
Jumlah penduduk desa Pamijahan hingga akhir 2015 mencapai 081 jiwa, dan terdiri
dari 2 969 kepala keluarga. Sebelah utara desa ini berbatasan dengan Desa Situ Udik,
sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gunung Sari, Desa Cibitung Wetan sebelah
barat, dan sebelah timur Desa Pasarean.
jaringan pipa yang dirancang berdasarkan kondisi topografi dapat dilihat pada
Lampiran 2.
Pada penelitian ini penduduk yang akan dilayani air bersih berada di wilayah
RT 02 RW 03, RT 03 RW 03, RT 01 RW 04, RT 03 RW 04, dan RT 02 RW 04.
Proyeksi pertumbuhan penduduk selama 5 tahun kedepan menurut Purwadi (2016)
pada wilayah tersebut disajikan pada Tabel 2. Air yang akan didistribusikan ke
penduduk berasal dari Mata Air Cigamean. Mata Air Cigamean berada di tepi
sungai Cigamean, Desa Pamijahan. Menurut DKP (2016) debit yang keluar dari
mata air ini berkisar antara 4 hingga 6 lt/dtk. Berdasarkan penelitian Purwadi (2016)
debit yang keluar pada mata air ini dapat mencapai 3.6 lt/dtk pada tahun 2021.
Standar kebutuhan air bersih untuk kegiatan rumah tangga (domestik) menurut
Direktorat Jendral Cipta Karya (1996) dalam Krisnayanti et al. (2013) tersaji pada
Lampiran 4.
Tabel 2 Proyeksi jumlah penduduk tahun 2021
Jumlah penduduk
Wilayah
2016 2021
RT 02 RW 03 360 421
RT 03 RW 03 345 403
RT 01 RW 04 496 580
RT 02 RW 04 492 575
RT 03 RW 04 503 588
Jumlah 2 196 2 567
kebutuhan air pada hari maksimum adalah 1.15 (KemenPU 2007). Debit hari
maksimum ini merupakan debit tertinggi pada suatu hari ketika pemakaian air
penduduk tertinggi selama satu tahun. Perancangan pipa distribusi diperlukan debit
pada saat jam puncak (Qjp) diperoleh dari perkalian antara debit harian maksimum
dengan faktor jam puncak.
RT 02 RT 03 RT 01 RT 03 RT 02
Deskripsi Total
RW 03 RW 03 RW 04 RW 04 RW 04
Jumlah penduduk (orang) 421 403 580 588 575
%pelayanan 70 75 75 75 75
Penduduk terlayani
295 303 435 441 432 1906
(orang)
Konsumsi (lt/orang/hari) 70 70 70 70 70
Keb. Domestik (lt/dtk) 0.24 0.25 0.35 0.36 0.35 1.54
Keb. Non domestik
0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.17
(lt/dtk)
Kebutuhan total (lt/dtk) 0.27 0.28 0.39 0.39 0.38 1.72
Kebocoran (%) 20 20 20 20 20
Keb. Rata-rata (lt/dtk) 0.33 0.34 0.46 0.47 0.46 2.06
Qhm (lt/dtk) 0.38 0.39 0.53 0.54 0.53 2.37
Qjp (lt/dtk) 1.36 1.39 1.92 1.95 1.91 8.53
0.010
0.008
Debit (m3/dtk)
0.002
0.000
1 4 7 10 13 16 19 22
Jam
Gambar 4 Pola pemakaian air penduduk Desa Pamijahan
11
Sistem penyediaan air minum komunal mata air adalah sistem penyediaan
air minum yang memanfaatkan mata air sebagai sumber air baku. Hal ini dilakukan
dengan cara melindungi dan menangkap air dari mata air untuk ditampung dan
disalurkan kepada pemakai. Perlindungan mata air terdiri dari dua tipe yaitu tipe
bangunan penangkap mata air (broncaptering) yang tergantung pada kondisi arah
aliran keluarnya air ke permukaan tanah, dan tipe bak penampung (DCK 2007).
Broncaptering biasa digunakan untuk mengambil air dari mata air. Dalam
pengumpulan air dari mata air hendaknya dijaga supaya tanah tidak terganggu,
karena hal ini akan menyebabkan terganggunya konstruksi bangunan dan juga akan
mempengaruhi kualitas air. Menurut Layla (1978) dalam Nugraha dan Oktiawan
(2008), broncaptering sebaiknya dilengkapi dengan perpipaan utama, valve dan
manhole.
Mata air yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mata Air Cigamean
yang berada di tepi Sungai Cigamean, di Desa Pamijahan. Mata air ini digunakan
sebagian penduduk untuk kebutuhan pertanian dan domestik, namun hanya
digunakan oleh penduduk di sekitar mata air tersebut. Mata air ini memiliki tipe
aliran artesis terpusat karena mata air terjadi karena adanya tekanan hidrolis dan
pemunculan air ke permukaan tanah secara terpusat. Menurut DCK (2007) tipe
bangunan penangkap mata air untuk aliran artesis terpusat yaitu tipe IA dengan
debit rancangan mata air yang keluar sebesar 4 lt/dtk. Air ditampung dari bangunan
penangkap mata air ke bak penampung air dengan tipe II. Bak penampung air dari
mata air ini dirancang dengan volume 5 m3 dan dimensi panjang 2.5 m, lebar 2 m,
dan tinggi 1 m. Rancangan bangunan penangkap mata air dengan bak penampung
air dapat dilihat pada Lampiran 6.
Jaringan pipa transmisi ini bertujuan untuk menyalurkan air dari sumber air
baku menuju ke reservoir induk. Sistem transmisi air bersih dapat dilakukan dengan
beberapa cara tergantung kondisi topografi yang menghubungkan sumber air
dengan reservoir induk. Untuk mengalirkan air ke konsumen yang sesuai dengan
kualitas, kuantitas dan tekanan di suatu komunitas masyarakat membutuhkan sistem
perpipaan, reservoir, pompa dan perlengkapan tambahan lainnya. Panjang pipa
dihitung berdasarkan jarak dari bangunan pengolahan air ke reservoir induk,
12
sedangkan diameter pipa ditentukan sesuai dengan debit yang dialirkan. Ukuran
diameter pipa disesuaikan dengan ukuran standar dan alasan secara ekonomi
(Nugraha dan Oktiawan 2008).
Berdasarkan perhitungan diperoleh panjang total pipa transmisi yaitu 416.8
m. Pipa ditanam di dalam tanah dengan kedalaman galian yang dapat mencapai 1.4
m, tergantung dari kondisi topografi lahan. Jenis pipa transmisi yang digunakan
yaitu pipa polyvinil chloride (PVC) dengan diameter 0.0762 m (3 inchi). Menurut
DCK (2007) tekanan air maksimum yang dapat ditahan oleh pipa PVC dapat
mencapai 6-8 atm.
Tabel 4 Hasil perhitungan kurva sistem
Q
Hf (m) Hm (m) Hs (m) hp (m)
(m3/dtk)
0.008 19.74 2.44 13.63 35.81
0.006 11.59 1.38 13.63 26.60
0.005 8.27 0.96 13.63 22.86
0.004 5.47 0.61 13.63 19.71
0.003 3.21 0.34 13.63 17.18
0.002 1.52 0.15 13.63 15.30
0.001 0.42 0.04 13.63 14.09
0.0005 0.12 0.01 13.63 13.76
Dalam pemilihan pompa diperlukan kurva sistem dan kurva unjuk kerja
pompa untuk memperoleh titik operasi bagi sistem (Munson et al. 2003). Kurva
sistem ini diperoleh dari sistem transmisi dengan hubungan antara debit dan hp.
Nilai hp ini diperoleh dari penjumlahan antara head loss mayor, head loss minor,
dan head statis. Nilai hp merupakan nilai head aktual yang diperoleh fluida dari
pompa. Hasil perhitungan untuk memperoleh kurva sistem ini terdapat pada Tabel
4. Sementara kurva pompa diperoleh berdasarkan jenis pompa. Pompa yang dipilih
merupakan pompa submersible tipe 85S30-2 (3HP) yang dapat mengalirkan debit
antara 1.14 – 7.44 lt/dtk (18-118 gpm). Spesifikasi pompa ditunjukan pada
Lampiran 10. Pompa submersible atau pompa tenggelam sangatlah efisien,
kapasitas yang besar, hanya butuh sedikit perawatan (Ramadhan 2015). Oleh karena
itu, pompa ini dapat berada di dalam bak penampung air dari mata air.
Jika kurva sistem dan kurva pompa digambar pada satu grafik yang sama,
maka perpotongannya menyatakan titik operasi sistem. Titik tersebut memberikan
besarnya head dan laju aliran yang memenuhi baik persamaan sistem maupun
persamaan pompa. Kedua kurva berpotongan pada titik (5.65, 24). Berdasarkan
kurva pompa pada Lampiran 9, dengan debit 5.65 lt/dtk maka diperoleh efisiensi
sebesar 72%. Sehingga besarnya debit yang dapat dicapai sebesar 4.07 lt/dtk.
Pompa dioperasikan selama 16 jam dalam sehari, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan air sebesar 2.37 lt/dtk dalam sehari maka debit yang harus dialirkan
dalam pipa transmisi yaitu 3.56 lt/dtk selama 16 jam. Untuk memperoleh debit yang
akan dialirkan pada pipa tranmisi sebesar 3.56 lt/dtk, maka kurva sistem harus
bergeser ke atas. Pergeseran kurva menyebabkan titik perpotongan atau operasinya
akan bergeser sehingga dapat dicapai debit operasi 3.56 lt/dtk. Pergeseran kurva ini
dengan memperkecil bukaan pada valve. Kombinasi kurva sistem dan kurva pompa
13
pompa, hp (m) 35
30
head
25 Kurva pompa
Kurva sistem
20
15
10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Q (lt/dtk)
Gambar 6 Hubungan kurva pompa dan kurva sistem
jam puncak disajikan pada Lampiran 14 dan Lampiran 15, serta pembagian wilayah
pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5. Kecepatan minimum yang diperoleh sebesar
0.6033 m/dtk dan maksimum 1.0522 m/dtk. Berdasarkan hasil perhitungan,
diameter pipa distribusi dari reservoir hingga node 3 yaitu 0.1016 m (4 inchi), node
3 hingga node 4 memiliki diameter 0.0762 m (3 inchi), dan dari node 4 hingga node
5 diameter sebesar 0.0635 m (2.5 inchi). Sisa head yang paling rendah pada node 1
yaitu sebesar 11.68 m, dan paling tinggi pada node 5 sebesar 39.19 m. Sisa head
yang diperoleh melebihi sisa head minimal 10 m, sehingga rancangan jaringan pipa
ditribusi ini dapat diterapkan secara gravitasi.
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
KOORDINAT GPS
TITIK ELEVASI
PIPA (mdpl) LS BT LS BT
° ′ ″ ° ′ ″ ° °
1 492.42 6° 39′ 6.5″ 106° 39′ 40.3″ -6.651805556° 106.6611944°
2 494.92 6° 39′ 7.4″ 106° 39′ 40.2″ -6.652055556° 106.6611667°
3 496.80 6° 39′ 7.6″ 106° 39′ 40.7″ -6.652111111° 106.6613056°
4 499.71 6° 39′ 7.7″ 106° 39′ 40.9″ -6.652138889° 106.6613611°
5 500.53 6° 39′ 7.9″ 106° 39′ 41″ -6.652194444° 106.6613889°
6 502.34 6° 39′ 8″ 106° 39′ 41″ -6.652222222° 106.6613889°
7 503.74 6° 39′ 8.1″ 106° 39′ 40.8″ -6.652250000° 106.6613333°
8 503.18 6° 39′ 8.2″ 106° 39′ 40.8″ -6.652277778° 106.6613333°
9 505.59 6° 39′ 8.4″ 106° 39′ 40.9″ -6.652333333° 106.6613611°
10 507.38 6° 39′ 8.7″ 106° 39′ 40.2″ -6.652416667° 106.6611667°
11 507.11 6° 39′ 8.2″ 106° 39′ 39.7″ -6.652277778° 106.6610278°
12 506.31 6° 39′ 7.7″ 106° 39′ 39.2″ -6.652138889° 106.6608889°
13 506.74 6° 39′ 6.8″ 106° 39′ 38.4″ -6.651888889° 106.6606667°
14 506.61 6° 39′ 6.6″ 106° 39′ 37.8″ -6.651833333° 106.6605000°
15 506.20 6° 39′ 6.3″ 106° 39′ 37.6″ -6.651750000° 106.6604444°
16 504.66 6° 39′ 4.9″ 106° 39′ 37.1″ -6.651361111° 106.6603056°
17 505.70 6° 39′ 4.3″ 106° 39′ 36.8″ -6.651194444° 106.6602222°
18 508.60 6° 39′ 4.5″ 106° 39′ 35.8″ -6.651250000° 106.6599444°
19 507.94 6° 39′ 3.9″ 106° 39′ 35.3″ -6.651083333° 106.6598056°
20 507.45 6° 39′ 2.6″ 106° 39′ 34.5″ -6.650722222° 106.6595833°
21 506.56 6° 39′ 2.4″ 106° 39′ 33.8″ -6.650666667° 106.6593889°
22 503.84 6° 39′ 2.5″ 106° 39′ 32.1″ -6.650694444° 106.6589167°
23 501.15 6° 39′ 2.4″ 106° 39′ 31.8″ -6.650666667° 106.6588333°
24 501.01 6° 39′ 3″ 106° 39′ 30.5″ -6.650833333° 106.6584722°
25 500.83 6° 39′ 3.8″ 106° 39′ 29.6″ -6.651055556° 106.6582222°
26 501.12 6° 39′ 4.3″ 106° 39′ 29.4″ -6.651194444° 106.6581667°
27 501.41 6° 39′ 4.5″ 106° 39′ 28.8″ -6.651250000° 106.6580000°
28 499.10 6° 39′ 5″ 106° 39′ 28.4″ -6.651388889° 106.6578889°
29 497.59 6° 39′ 5.4″ 106° 39′ 27.5″ -6.651500000° 106.6576389°
30 495.86 6° 39′ 4.9″ 106° 39′ 26.9″ -6.651361111° 106.6574722°
31 495.90 6° 39′ 4.7″ 106° 39′ 26.1″ -6.651305556° 106.6572500°
32 495.65 6° 39′ 4.2″ 106° 39′ 25.2″ -6.651166667° 106.6570000°
33 496.64 6° 39′ 4.5″ 106° 39′ 24.2″ -6.651250000° 106.6567222°
34 495.01 6° 39′ 5″ 106° 39′ 23″ -6.651388889° 106.6563889°
35 493.41 6° 39′ 4.4″ 106° 39′ 22.2″ -6.651222222° 106.6561667°
36 492.79 6° 39′ 4″ 106° 39′ 21.8″ -6.651111111° 106.6560556°
37 492.22 6° 39′ 2.6″ 106° 39′ 21.4″ -6.650722222° 106.6559444°
38 491.98 6° 39′ 1.9″ 106° 39′ 21.3″ -6.650527778° 106.6559167°
18
Lampiran 1 Lanjutan
KOORDINAT GPS
ELEVASI
TITIK LS BT LS BT
(mdpl)
° ′ ″ ° ′ ″ ° °
39 489.87 6° 38′ 59.9″ 106° 39′ 21.3″ -6.649972222° 106.6559167°
40 489.23 6° 38′ 59.4″ 106° 39′ 21.1″ -6.649833333° 106.6558611°
41 487.99 6° 38′ 59″ 106° 39′ 21.1″ -6.649722222° 106.6558611°
42 486.33 6° 38′ 58.7″ 106° 39′ 20.8″ -6.649638889° 106.6557778°
43 484.38 6° 38′ 58.2″ 106° 39′ 20.4″ -6.649500000° 106.6556667°
44 484.77 6° 38′ 58.3″ 106° 39′ 20.5″ -6.649527778° 106.6556944°
45 484.31 6° 38′ 58.2″ 106° 39′ 20.2″ -6.649500000° 106.6556111°
46 484.08 6° 38′ 58.2″ 106° 39′ 20.2″ -6.649500000° 106.6556111°
47 483.70 6° 38′ 57.9″ 106° 39′ 19.3″ -6.649416667° 106.6553611°
48 483.35 6° 38′ 57.7″ 106° 39′ 18.5″ -6.649361111° 106.6551389°
49 482.11 6° 38′ 57.2″ 106° 39′ 16.9″ -6.649222222° 106.6546944°
50 482.07 6° 38′ 57.4″ 106° 39′ 16.8″ -6.649277778° 106.6546667°
51 483.14 6° 38′ 57″ 106° 39′ 16.3″ -6.649166667° 106.6545278°
52 484.84 6° 38′ 56.8″ 106° 39′ 14.5″ -6.649111111° 106.6540278°
53 484.67 6° 38′ 56.7″ 106° 39′ 14.4″ -6.649083333° 106.6540000°
54 484.39 6° 38′ 56.7″ 106° 39′ 14.3″ -6.649083333° 106.6539722°
55 482.26 6° 38′ 56.2″ 106° 39′ 13.9″ -6.648944444° 106.6538611°
56 479.41 6° 38′ 56.1″ 106° 39′ 14″ -6.648916667° 106.6538889°
57 476.56 6° 38′ 54.7″ 106° 39′ 13.8″ -6.648527778° 106.6538333°
58 475.25 6° 38′ 53.8″ 106° 39′ 14.1″ -6.648277778° 106.6539167°
59 473.88 6° 38′ 52.3″ 106° 39′ 15″ -6.647861111° 106.6541667°
60 473.04 6° 38′ 52.2″ 106° 39′ 15.2″ -6.647833333° 106.6542222°
61 471.56 6° 38′ 50.4″ 106° 39′ 15″ -6.647333333° 106.6541667°
62 469.34 6° 38′ 49.4″ 106° 39′ 14.8″ -6.647055556° 106.6541111°
63 467.01 6° 38′ 48.5″ 106° 39′ 14.2″ -6.646805556° 106.6539444°
64 464.91 6° 38′ 47.4″ 106° 39′ 14.2″ -6.646500000° 106.6539444°
65 464.54 6° 38′ 45.7″ 106° 39′ 13.2″ -6.646027778° 106.6536667°
66 463.81 6° 38′ 45.2″ 106° 39′ 13.1″ -6.645888889° 106.6536389°
67 460.78 6° 38′ 44.1″ 106° 39′ 12.3″ -6.645583333° 106.6534167°
68 458.84 6° 38′ 43.7″ 106° 39′ 11.9″ -6.645472222° 106.6533056°
69 456.99 6° 38′ 43.1″ 106° 39′ 11.9″ -6.645305556° 106.6533056°
70 453.32 6° 38′ 40.9″ 106° 39′ 11.1″ -6.644694444° 106.6530833°
71 452.28 6° 38′ 38.9″ 106° 39′ 11.1″ -6.644138889° 106.6530833°
19
.
8 57
6
47
45 4
6°38'42"S
6°38'42"S
2
9
46
45
463
46
6
46
48
465 Legenda
0
464
49
467 472 Kontur
9
3 47
47 Pipa Distribusi
497
46
Pipa Transmisi
469
468 7
470 47 1 Jalan Citamiyang
505
48
502
471 PMA dengan pompa
6°38'51"S
6°38'51"S
3 !
.
48
474 /
" Reservoir
475
sungai
489
478
480
485
491
482
504
483
48
4
Desa Pamijahan
483
504
6°39'0"S
6°39'0"S
7
48
8
48
/
"
4 505
5
48
2 03
49
500
50 5 1
50
498
507
496 501
505
501
508
499
496
506
496 500
4
49
2
49
49
7 KEC. PAMIJAHAN
503
506
501
!
.
Perancang : Harits Kusuma Andaerri
496
499
506
496
5 SKALA 1:5,500
106°39'18"E 106°39'27"E 106°39'36"E 0 0.05 0.1 0.2 0.3 0.4
Sumber peta : BAPPEDA Kab. Bogor Km
20
Jenis pipa C
Asbesfos Cement 140
Brass tube 130
Cast lron tube 100
Concrete tube 110
Copper tube 130
Corruoated Steeltube 60
Galvanized tubina 120
Glass fube 130
Lead pipinq 130
Plastic pipe 140
PVC pipe 150
General smooth pipe 140
Steel oioe 120
Sfee/ riveted pipe 100
Tar coated cast iron tube 100
Tin tubino 130
Wood sfave 100
Sumber: Nurcholis 2008
21
Lampiran 5 Bangunan penangkap mata air tipe IA dan bak penampung tipe II
Lampiran 5 Lanjutan
PERANCANG :
LOKASI PENELITIAN :
KET. GAMBAR
PEMBIMBING :
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
2.5
TTD :
A B SATUAN :
meter
SKALA :
1:40
25
Lampiran 6 Lanjutan
PERANCANG :
Pas. batu lingkar
Harits Kusuma Andaerri
(F44120036)
Man hole 0.5 x 0.5 Vent Pas. batu kali
Ring balk Tanah urug Tanah asli LOKASI PENELITIAN :
Pipa peluap
Desa Pamijahan, Kecamatan
Pas bata 1PC:2PS
Pamijahan, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat
Plester 1PC:2PS
1.3
Plat beton bertulang
1PC:2PS:3KR
Pompa submersible 0.1 KET. GAMBAR
Model 85S30-2 (3HP) Lempung
Tanah keras Potongan A-A Broncaptering
0.6 dan Bak Penampung Air
0.25
0.1 Pas. batu kali PEMBIMBING :
Pasir padat Batu kosong
0.6 0.6 1.0 Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
TTD :
SATUAN : SKALA :
meter 1:40
26
Lampiran 6 Lanjutan
PERANCANG :
Lempung
PEMBIMBING :
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
TTD :
SATUAN : SKALA :
meter 1:40
27
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.008 0.076 1.8 130 1.09 90 0.90 0.14 0.60
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.008 0.076 1.8 130 1.62 90 0.90 0.14 0.74
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.008 0.076 1.8 130 2.31 90 0.90 0.14 0.89
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.008 0.076 1.8 130 4.11 swing check valve,90 2.90 0.45 1.34
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.008 0.076 1.8 130 8.02 45 0.40 0.06 1.40
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.008 0.076 1.8 130 8.78 90 0.90 0.14 1.54
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.008 0.076 1.8 130 12.93 swing check valve,90 2.90 0.45 2.00
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.008 0.076 1.8 130 14.86 90 0.90 0.14 2.14
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.008 0.076 1.8 130 19.74 gate valve,90,90 1.95 0.31 2.44
28
Lampiran 7 Lanjutan
∆ panjang
jarak jarak elevasi elevasi beda total
panjang pipa debit diameter v Hf Hm
titik horizontal horizontal tanah pipa elevasi Chw komponen k Hm
pipa total (m3/dtk) pipa (m) (m/dtk) (m) (m)
(m) total (m) (mdpl) (m) (m) (m)
(m) (m)
Gatevalve,90,90,pompa,abrupt
1 0.00 0.00 492.50 492.50 0.00 0.00 0.00 0.006 0.076 1.3 130 0.00 2.95 0.26 0.26
expansion
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.006 0.076 1.3 130 0.64 90 0.90 0.08 0.34
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.006 0.076 1.3 130 0.95 90 0.90 0.08 0.42
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.006 0.076 1.3 130 1.35 90 0.90 0.08 0.50
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.006 0.076 1.3 130 2.41 swing check valve,90 2.90 0.26 0.75
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.006 0.076 1.3 130 4.71 45 0.40 0.04 0.79
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.006 0.076 1.3 130 5.16 90 0.90 0.08 0.87
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.006 0.076 1.3 130 7.59 swing check valve,90 2.90 0.26 1.12
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.006 0.076 1.3 130 8.72 90 0.90 0.08 1.20
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.006 0.076 1.3 130 11.59 gate valve,90,90 1.95 0.17 1.38
29
Lampiran 7 Lanjutan
∆ panjang
jarak jarak elevasi elevasi beda total
panjang pipa debit diameter v Hf Hm
titik horizontal horizontal tanah pipa elevasi Chw komponen k Hm
pipa total (m3/dtk) pipa (m) (m/dtk) (m) (m)
(m) total (m) (mdpl) (m) (m) (m)
(m) (m)
Gatevalve,90,90,pompa,abrupt
1 0.00 0.00 492.50 492.50 0.00 0.00 0.00 0.005 0.076 1.1 130 0.00 2.95 0.18 0.18
expansion
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.005 0.076 1.1 130 0.46 90 0.90 0.06 0.24
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.005 0.076 1.1 130 0.68 90 0.90 0.06 0.29
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.005 0.076 1.1 130 0.97 90 0.90 0.06 0.35
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.005 0.076 1.1 130 1.72 swing check valve,90 2.90 0.18 0.52
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.005 0.076 1.1 130 3.36 45 0.40 0.02 0.55
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.005 0.076 1.1 130 3.68 90 0.90 0.06 0.60
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.005 0.076 1.1 130 5.42 swing check valve,90 2.90 0.18 0.78
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.005 0.076 1.1 130 6.22 90 0.90 0.06 0.84
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.005 0.076 1.1 130 8.27 gate valve,90,90 1.95 0.12 0.96
30
Lampiran 7 Lanjutan
∆ panjang
jarak jarak elevasi elevasi beda total
panjang pipa debit diameter v Hf Hm
titik horizontal horizontal tanah pipa elevasi Chw komponen k Hm
pipa total (m3/dtk) pipa (m) (m/dtk) (m) (m)
(m) total (m) (mdpl) (m) (m) (m)
(m) (m)
Gatevalve,90,90,pompa,abrupt
1 0.00 0.00 492.50 492.50 0.00 0.00 0.00 0.004 0.076 0.9 130 0.00 2.95 0.12 0.12
expansion
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.004 0.076 0.9 130 0.30 90 0.90 0.04 0.15
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.004 0.076 0.9 130 0.45 90 0.90 0.04 0.19
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.004 0.076 0.9 130 0.64 90 0.90 0.04 0.22
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.004 0.076 0.9 130 1.14 swing check valve,90 2.90 0.11 0.33
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.004 0.076 0.9 130 2.22 45 0.40 0.02 0.35
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.004 0.076 0.9 130 2.43 90 0.90 0.04 0.39
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.004 0.076 0.9 130 3.58 swing check valve,90 2.90 0.11 0.50
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.004 0.076 0.9 130 4.12 90 0.90 0.04 0.53
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.004 0.076 0.9 130 5.47 gate valve,90,90 1.95 0.08 0.61
31
Lampiran 7 Lanjutan
∆ panjang
jarak jarak elevasi elevasi beda total
panjang pipa debit diameter v Hf Hm
titik horizontal horizontal tanah pipa elevasi Chw komponen k Hm
pipa total (m3/dtk) pipa (m) (m/dtk) (m) (m)
(m) total (m) (mdpl) (m) (m) (m)
(m) (m)
Gatevalve,90,90,pompa,abrupt
1 0.00 0.00 492.50 492.50 0.00 0.00 0.00 0.003 0.076 0.7 130 0.00 2.95 0.07 0.07
expansion
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.003 0.076 0.7 130 0.18 90 0.90 0.02 0.08
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.003 0.076 0.7 130 0.26 90 0.90 0.02 0.10
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.003 0.076 0.7 130 0.37 90 0.90 0.02 0.12
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.003 0.076 0.7 130 0.67 swing check valve,90 2.90 0.06 0.19
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.003 0.076 0.7 130 1.30 45 0.40 0.01 0.20
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.003 0.076 0.7 130 1.43 90 0.90 0.02 0.22
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.003 0.076 0.7 130 2.10 swing check valve,90 2.90 0.06 0.28
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.003 0.076 0.7 130 2.42 90 0.90 0.02 0.30
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.003 0.076 0.7 130 3.21 gate valve,90,90 1.95 0.04 0.34
32
Lampiran 7 Lanjutan
∆ panjang
jarak jarak elevasi elevasi beda total
panjang pipa debit diameter v Hf Hm
titik horizontal horizontal tanah pipa elevasi Chw komponen k Hm
pipa total (m3/dtk) pipa (m) (m/dtk) (m) (m)
(m) total (m) (mdpl) (m) (m) (m)
(m) (m)
Gatevalve,90,90,pompa,abrupt
1 0.00 0.00 492.50 492.50 0.00 0.00 0.00 0.0020 0.076 0.4 130 0.00 2.95 0.03 0.03
expansion
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.0020 0.076 0.4 130 0.08 90 0.90 0.01 0.04
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.0020 0.076 0.4 130 0.12 90 0.90 0.01 0.05
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.0020 0.076 0.4 130 0.18 90 0.90 0.01 0.06
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.0020 0.076 0.4 130 0.32 swing check valve,90 2.90 0.03 0.08
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.0020 0.076 0.4 130 0.62 45 0.40 0.00 0.09
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.0020 0.076 0.4 130 0.67 90 0.90 0.01 0.10
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.0020 0.076 0.4 130 0.99 swing check valve,90 2.90 0.03 0.12
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.0020 0.076 0.4 130 1.14 90 0.90 0.01 0.13
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.0020 0.076 0.4 130 1.52 gate valve,90,90 1.95 0.02 0.15
33
Lampiran 7 Lanjutan
∆ panjang
jarak jarak elevasi elevasi beda total
panjang pipa debit diameter v Hf Hm
titik horizontal horizontal tanah pipa elevasi Chw komponen k Hm
pipa total (m3/dtk) pipa (m) (m/dtk) (m) (m)
(m) total (m) (mdpl) (m) (m) (m)
(m) (m)
Gatevalve,90,90,pompa,abrupt
1 0.00 0.00 492.50 492.50 0.00 0.00 0.00 0.001 0.076 0.2 130 0.00 2.95 0.01 0.01
expansion
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.001 0.076 0.2 130 0.02 90 0.90 0.00 0.01
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.001 0.076 0.2 130 0.03 90 0.90 0.00 0.01
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.001 0.076 0.2 130 0.05 90 0.90 0.00 0.01
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.001 0.076 0.2 130 0.09 swing check valve,90 2.90 0.01 0.02
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.001 0.076 0.2 130 0.17 45 0.40 0.00 0.02
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.001 0.076 0.2 130 0.19 90 0.90 0.00 0.02
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.001 0.076 0.2 130 0.28 swing check valve,90 2.90 0.01 0.03
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.001 0.076 0.2 130 0.32 90 0.90 0.00 0.03
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.001 0.076 0.2 130 0.42 gate valve,90,90 1.95 0.00 0.04
34
Lampiran 7 Lanjutan
∆ panjang
jarak jarak elevasi elevasi beda total
panjang pipa debit diameter v Hf Hm
titik horizontal horizontal tanah pipa elevasi Chw komponen k Hm
pipa total (m3/dtk) pipa (m) (m/dtk) (m) (m)
(m) total (m) (mdpl) (m) (m) (m)
(m) (m)
Gatevalve,90,90,pompa,abrupt
1 0.00 0.00 492.50 492.50 0.00 0.00 0.00 0.0005 0.076 0.1 130 0.00 2.95 0.00 0.00
expansion
2 22.74 22.74 497.39 496.59 4.89 23.10 23.10 0.0005 0.076 0.1 130 0.01 90 0.90 0.00 0.00
3 11.00 33.74 497.80 496.59 5.30 11.00 34.10 0.0005 0.076 0.1 130 0.01 90 0.90 0.00 0.00
4 14.50 48.24 499.05 498.05 6.55 14.57 48.67 0.0005 0.076 0.1 130 0.01 90 0.90 0.00 0.00
5 37.43 85.67 506.31 505.51 13.81 38.16 86.84 0.0005 0.076 0.1 130 0.02 swing check valve,90 2.90 0.00 0.01
6 82.40 168.07 506.62 505.51 14.12 82.40 169.24 0.0005 0.076 0.1 130 0.05 45 0.40 0.00 0.01
7 16.16 184.23 506.46 505.43 13.96 16.17 185.40 0.0005 0.076 0.1 130 0.05 90 0.90 0.00 0.01
8 87.63 271.86 505.79 504.99 13.29 87.63 273.03 0.0005 0.076 0.1 130 0.08 swing check valve,90 2.90 0.00 0.01
9 40.53 312.39 508.10 506.70 15.60 40.57 313.60 0.0005 0.076 0.1 130 0.09 90 0.90 0.00 0.01
Reservoir 103.19 415.58 506.13 506.13 13.63 103.20 416.80 0.0005 0.076 0.1 130 0.12 gate valve,90,90 1.95 0.00 0.01
35
106°39'36"E 106°39'40"E
RANCANGAN JARINGAN PIPA
TRANSMISI
.
/
" Reservoir
Legenda
node
Pipa Transmisi
Jalan Citamiyang
!
. PMA dengan pompa
Desa Gunungmenyan
/
" Reservoir
6°39'4"S
6°39'4"S
8 sungai
9
Desa Pamijahan
.1
!
7 6 2
3
4
6°39'8"S
6°39'8"S
KEC. PAMIJAHAN
Perancang : Harits Kusuma Andaerri
5 NIM. F44120036
SKALA 1:1,500
106°39'36"E 106°39'40"E 0 0.015 0.03 0.06 0.09 0.12
Sumber peta : BAPPEDA Kab. Bogor Km
36
2.5 2.5
Departemen Teknik Sipil dan
Lingkungan
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PERANCANG :
2.5
LOKASI PENELITIAN :
4.0
Desa Pamijahan, Kecamatan
Pamijahan, Kabupaten
5.0
Bogor, Jawa Barat
2.5
KET. GAMBAR
Denah Reservoir
PEMBIMBING :
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
5.0
TTD :
DENAH RESERVOIR
Skala 1:60
SATUAN : SKALA :
meter 1:60
41
Lampiran 13 Lanjutan
7.0
Bak valve
2.5 2.5
4.0
Pipa ventilasi PERANCANG :
7.5 5.0
LOKASI PENELITIAN :
Pipa ventilasi
KET. GAMBAR
TAMPAK ATAS Over flow
0.15
Pipa outlet
Tanah Urug
0.2 PEMBIMBING :
0.35
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
Pond. Foot Plate
LT. Kerja T : 0.1
Pasir Urug T : 0.1
5.0
Lampiran 13 Lanjutan
Pipa inlet
PERANCANG :
Bak valve
Harits Kusuma Andaerri
(F44120036)
LOKASI PENELITIAN :
KET. GAMBAR
Bak valve
PEMBIMBING :
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
TTD :
TAMPAK SAMPING
Skala 1:60
SATUAN : SKALA :
meter 1:60
43
R-1 371.17 371.17 371.55 489.37 0.00853 6.76 0.0182 130 0.0951 4.0
1−2 257.98 629.15 258.04 483.87 0.00717 7.18 0.0278 130 0.0815 4.0
2−3 213.43 842.58 213.46 480.17 0.01129 13.40 0.0628 130 0.0820 4.0
3−4 42.62 885.20 43.23 472.93 0.00386 18.38 0.4252 130 0.0368 3.0
4−5 244.34 1129.54 245.25 451.88 0.00191 43.65 0.1780 130 0.0337 2.5
506.13
gate valve, 45, 45,
0.102 1.0522 4.89
90, 45 , gate valve, T
3.40 0.19 5.08 11.68 501.05
0.102 0.8846 2.46 90, 45, gate valve, T 2.45 0.10 2.56 14.62 498.49
45, gate valve, T,
0.102 1.3915 4.71
abrupt contraction
1.07 0.11 4.82 13.50 493.67
0.064 0.6033 1.99 45, 45, gate valve 0.95 0.02 2.01 39.19 491.07
44
N5 1.91
2.01 451.88 N5
Departemen Teknik Sipil dan
1 1= panjang pipa (m) Lingkungan
2 2= diameter pipa (mm) Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
P = No. Pipa
N4 1.95 Desa Pamijahan, Kecamatan
N4 N3 1.92 Pamijahan, Kabupaten Bogor,
0.60 472.93
Jawa Barat
P4 N3 4.82 480.17
43.23 P3
76
KET. GAMBAR
213.46 N2 1.39
371.55
102 PEMBIMBING :
N1 1.36 Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
P2
5.08 489.37 P1
TTD :
258.04
102
N1
SKALA :
1:3500
45
510
500
490
elevasi (mdpl)
480
PIPA
470
HGL
460
450
440
0 200 400 600 800 1000 1200
jarak (m)
46
Lampiran 17 Hasil rancangan jaringan pipa air bersih Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor
6°38'42"S
Legenda
.
node
Node 5
Pipa Distribusi
86 SR
Desa Pasarean Pipa Transmisi
Jalan Citamiyang
6°38'51"S
6°38'51"S
!
. PMA dengan pompa
/
" Reservoir
sungai
Node 4
88 SR
Desa Pamijahan
Node 3
87 SR
Node 2
6°39'0"S
6°39'0"S
61 SR
/
"
Node 1
59 SR
Desa Gunungmenyan
!
.
KEC. PAMIJAHAN
Perancang : Harits Kusuma Andaerri
6°39'9"S
6°39'9"S
NIM. F44120036
SKALA 1:5,500
106°39'18"E 106°39'27"E 106°39'36"E 0 0.05 0.1 0.2 0.3 0.4
Sumber peta : BAPPEDA Kab. Bogor Km
47
Lampiran 18 Hasil rancangan jaringan pipa air bersih Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor dari Google Earth
6°38'42"S
Legenda
.
node
Node 5
Pipa Distribusi
86 SR
Pipa Transmisi
Jalan Citamiyang
6°38'51"S
6°38'51"S
!
. PMA dengan pompa
/
" Reservoir
sungai
Node 4
88 SR
Node 3
87 SR
Node 2
6°39'0"S
6°39'0"S
61 SR
/
"
Node 1
59 SR
!
.
KEC. PAMIJAHAN
Perancang : Harits Kusuma Andaerri
6°39'9"S
6°39'9"S
NIM. F44120036
SKALA 1:5,500
106°39'18"E 106°39'27"E 106°39'36"E 0 0.05 0.1 0.2 0.3 0.4
Sumber peta : BAPPEDA Kab. Bogor Km
49
RIWAYAT HIDUP