Anda di halaman 1dari 17

PUSKESMAS DUPAK

BAB IV
UPAYA KESEHATAN

4.1 PELAYANAN KESEHATAN


Puskesmas Dupak merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya di wilayah kerja.
Puskesmas Dupak berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta
pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan tingkat pertama yang
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan untuk
masyarakat. Untuk mencapai fungsinya diperlukan upaya kesehatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Adapun penjelasan dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Dupak sebagai berikut :

1. Jam Pelayanan Puskesmas Dupak Surabaya


a. Jam Pelayanan Rawat Jalan Pagi
Senin – Kamis : 07.30 – 14.30 WIB
Jum’at : 07.30 – 11.30 WIB
Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
b. Jam Pelayanan Rawat Jalan Sore
Senin – Jum’at : 14.30 – 17.30 WIB
c. Jam Pelayanan UGD
Senin – Minggu buka 24 jam
d. Jam Pelayanan Rawat Inap Umum dan Bersalin
Senin – Minggu buka 24 jam
e. Jam Pelayanan Rawat Inap Pemulihan Gizi Buruk (TFC)
Senin – Minggu buka 24 jam
f. Jam Pelayanan Poli Psikologi
Senin dan Kamis : 07.30 – 14.30 WIB
Jum’at : 07.30 – 11.30 WIB
g. Jam Pelayanan Poli Kesehatan Tradisional
Selasa dan Rabu : 07.30 – 14.30 WIB
Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB

17
PUSKESMAS DUPAK

2. Jenis – Jenis Layanan Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas


Dupak meliputi :

No. Poli / Unit Jenis Layanan


Anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana
1. Poli Umum :
penderita / pasien
: Pencatatan rekam medik pasien
: Pengobatan medik dasar sesuai SOP
: Perawatan luka
Penyuluhan tentang penyakit dan pola
:
hidup sehat
: Konseling medik umum
: Deteksi dini
: Menerima rujukan
: Melakukan rujukan kasus spesialistik
Menerbitkan surat keterangan sakit /
: sehat / kematian yang ditandatangani
dokter
: Layanan HOPE ODHA dan satelite ARV
Promotif preventif Dental Health
2. Poli Gigi dan Mulut :
Education (DHE)
: Pencabutan tanpa komplikasi
: Penumpatan gigi (sementara dan tetap)
: Pembuangan karang gigi
: Penanganan penyakit mulut dan rujukan
: Mengurangi rasa sakit
: Menghilangkan traumatik oklusi
3. Poli KIA – KB : ANC Terpadu, Natal dan Post Natal
: USG dan dokter spesialis OBGYN
: Perawatan Nifas
: Penyuluhan
Penanganan Infeksi Menular Seksual dan
:
Infeksi Saluran Reproduksi
: Pemeriksaan IVA dan Sarari
Pemeriksaan kesehatan neonatal, bayi,
:
balita dan anak pra sekolah
: SDIDTK
: Imunisasi
: MTBM dan MTBS
: Konseling kesehatan anak
: Rujukan
Pelayanan dan konseling KB (IUD,
:
Implant, Suntik, Pil, Kondom)
Pelayanan efek samping dan komplikasi
:
KB
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke
:
Anak
Pemeriksaan awal kasus gawat darurat
4. Unit Gawat Darurat : dan memberikan tindakan prioritas
berdasarkan SOP
: Diagnosa dan penanganan permasalahan
dalam upaya penyelamatan jiwa,

18
PUSKESMAS DUPAK

No. Poli / Unit Jenis Layanan


mengurangi kecacatan dan kesakitan
pasien
: Memberikan bantuan hidup dasar (BLS)
Membantu pasien mengatasi kegawatan
: sirkulasi pembuluh darah dan kesadaran,
pernafasan serta jalan nafas
Melakukan resusitasi dan stabilisasi
: sementara sebelum pasien dirujuk ke
rumah sakit rujukan
: Melakukan ECG pada pasien
: Melakukan nebulizer
Melakukan P3K dan TGC (Tim Gerak
:
Cepat)
: Melakukan bedah minor
Melakukan penyuluhan penanganan
:
gawat darurat awam umum
5. Poli Gizi : Konsultasi gizi
: Menfasilitasi dan motivasi ASI Eksklusif
Pemberian vitamin A pada bayi, balita
:
dan bufas
Perawatan gizi buruk yang ditemukan
:
dengan rawat inap (TFC)
: Perawatan bumil KEK
: Pencatatan monev gizi buruk
: Layanan rawat inap
: Penyuluhan kelompok di ruang tunggu
Rawat Inap
6. : Pertolongan persalinan 24 jam
Persalinan
Pelayanan asuhan kebidanan bufas
:
normal
Perawatan bayi baru lahir dengan kondisi
:
sehat dengan ibunya (rawat gabung)
: Visite oleh dokter PJ KIA
Pelayanan ibu menyusui/KIE ASI
:
eksklusif
Asuhan BBLR untuk stabilisasi dan
:
perbaikan suhu
: Perawatan bayi dalam inkubator
Melakukan rujukan 24 jam ke rumah
: sakit rujukan untuk kasus yang tidak bisa
ditangani dengan didahului stabilisasi
7. Rawat Inap Umum : Perawat jaga siap 24 jam
Melakukan asuhan keperawatan
(pengkajian,diagnose,rencana, rincian
:
dan tindakan keperawatan, evaluasi dan
rencana kepulangan pasien)
: Melakukan visite bersama dokter
: Melakukan advise dokter
8. Unit Farmasi : Pelayanan Farmasi :
a) Pengkajian dan pelayanan resep
b) Pelayanan informasi obat

19
PUSKESMAS DUPAK

No. Poli / Unit Jenis Layanan


c) Konseling penggunaan obat
d) Visite terkait penggunaan obat di
UGD dan rawat inap
Perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
: diatribusi dan penyerahan perbekalan
farmasi
Penyiapan, pencampuran, penyampaian
: obat, pemantauan obat dalam dosis,
indikasi efek samping.
9. Laboratorium : Pemeriksaan laboratorium yang bermutu
Rujukan specimen secara horizontal dan
:
vertical
K3 laboratorium untuk menghindari
:
resiko terhadap petugas
Kegiatan pemantapan mutu eksternal dan
:
internal
Pencacatan dan pelaporan hasil
:
pemeriksaan
: Interpretasi hasil laboratorium
10. Poli Psikologi : Konseling kesehatan jiwa
: Penemuan kasus gangguan jiwa
Diagnosa dini, pemeriksaan dan
pengobatan kasus penyakit jiwa
:
(kerjasama lintas poli dengan poli
umum)
Merujuk kasus gangguan jiwa ke fasilitas
: kesehatan lanjutan (kerjasama lintas poli
dengan poli umum)
Melakukan pelayanan dan pembinaan
Poli Kesehatan
11. : upaya kesehatan tradisional dengan
Tradisional
metode ramuan
Melakukan pelayanan pijat bayi
Konseling pasien dengan penyakit
12. Yankesling :
berbasis lingkungan

3. Jenis – Jenis Layanan Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas


Dupak meliputi :
No. Upaya Jenis Layanan
1. Upaya Promosi : Pemberian informasi kesehatan melalui
Kesehatan penyuluhan dan media informasi (poster,
leaflet, banner serta videotron)
: Kunjungan rumah
: Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
: Pembinaan desa siaga aktif
: Pembinaan UKBM
2. Upaya Kesehatan : Layanan konseling melalui klinik
Lingkungan kesehatan lingkungan
: Pemicuan dan monev sanitasi total

20
PUSKESMAS DUPAK

No. Upaya Jenis Layanan


berbasis masyarakat (STBM)
: Inspeksi sanitasi (TPS, TTU, TPM,
Tempat Kerja, Sarana Sanitasi Dasar)
: Koordinasi lintas program dan lintas
sektor dalam penanganan masalah
kesehatan lingkungan
: Pembinaan dalam upaya menurunkan
risiko angka kesakitan akibat kondisi
lingkungan (PSN)
3. Upaya KIA – KB : Kunjungan rumah
: Kelas Ibu Hamil dan Ibu Balita
: Imunisasi di Posyandu
: SDIDTK di Posyandu, PAUD dan TK
: Penyuluhan kesehatan
: Pendataan sasaran
: Kelas Calon Pengantin
4. Upaya Gizi : Pemberian Kapsul Vitamin A
Masyarakat
: Kelompok Pendamping ASI
: Pemantauan pertumbuhan bayi dan balita
di Posyandu
: Penyuluhan kesehatan
: Survei Kadarzi
: Monitoring Garam
: Pos Gizi
: Pemberian MP ASI untuk usia 6 – 24
bulan untuk balita GAKIN
: Pelacakan kasus gizi buruk
: Pemberian tablet tambah darah pada
remaja putri dan ibu hamil
: Kelompok Ibu Pintar Balita Sehat
: Pemberian PMT Pemulihan pada balita
gizi buruk dan ibu hamil KEK
: Posyandu BGM
5. Upaya Pencegahan : Penyelidikan epidemiologi dan
dan Pengendalian pelacakan KLB
Penyakit
: Screening TT WUS
: Layanan imunisasi
: Pelacakan kasus, kunjungan rumah dan
pelacakan kontak serumah
: Penyuluhan kesehatan
: Posbindu
: Koordinasi dengan LP dan LS untuk
pencegahan serta pengendalian penyakit
menular dan tidak menular
: Pelacakan kasus mangkir
: PJB, PE dan fogging focus
: Pelatihan bumantik, rumantik dan
wamantik
6. Upaya Perawatan : Asuhan keperawatan kasus yang

21
PUSKESMAS DUPAK

No. Upaya Jenis Layanan


Kesehatan memerlukan tindak lanjut di rumah,
Masyarakat dengan melibatkan peran serta aktif
keluarga
: Asuhan keperawatan keluarga rawan dan
miskin yang mempunyai masalah
kesehatan, dan dilakukan di rumah
keluarga
7. Upaya Kesehatan : Penyuluhan kesehatan jiwa, konseling
Jiwa dan pembinaan hidup sehat
: Penjaringan kasus gangguan jiwa di
masyarakat
: Kunjungan rumah kasus gangguan jiwa
: Deteksi dini kasus gangguan jiwa oleh
kader
: Merujuk kasus gangguan jiwa ke fasilitas
kesehatan lanjutan
8. Upaya Kesehatan : Layanan kesehatan gigi sekolah (UKGS)
Gigi Masyarakat
: Layanan kesehatan gigi masyarakat
(UKGM)
9. Upaya Kesehatan : Deteksi dini gangguan penglihatan,
Indera kebutaan, pendengaran dan ketulian
: Penyuluhan kesehatan pada masyarakat
Rujukan kasus operasi buta katarak
10. Upaya Kesehatan : Pemeriksaan Berkala dan Screening
Anak Sekolah dan
Remaja
: Penyuluhan dan konseling kesehatan
: Pembinaan UKS dan dokter kecil
: Posyandu remaja
: Pelayanan kesehatan peduli remaja
11. Upaya Kesehatan : Pembinaan ke Penyehat Tradisional
Tradisional
Demo TOGA terhadap Kader Toga
12. Upaya Kesehatan : Konseling terhadap pekerja formal dan
Kerja informal
Kegiatan promotif dan preventif yang
dilakukan pada kelompok kesehatan
kerja (Pos UKK)

4. Jenis – Jenis Layanan Jaringan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan


Kesehatan di Puskesmas Dupak meliputi :
No. Upaya Jenis Layanan
1. Puskesmas Keliling : Penyuluhan kesehatan
: Pemeriksaan dan pengobatan
2. Pos Kesehatan : Pemeriksaan kehamilan
Kelurahan
: Layanan imunisasi
: Penyuluhan kesehatan

22
PUSKESMAS DUPAK

3. Jejaring dengan : Pembinaan jejaring fasilitas pelayanan


Fasyankes kesehatan

5. Hak dan Kewajiban Pasien


a. Hak
1) Memperoleh informasi tentang tata tertib, peraturan pelayanan
yang berlaku, penyakit yang diderita, tindakan medias yang akan
dilakukan, kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut,
cara mengatasi dan alternatif lainnya.
2) Mendapatkan konsultasi medis.
3) Menyampaikan saran, keluhan dan umpan balik berkaitan dengan
pelayanan.
4) Memperoleh layanan yang aman, profesional, disiplin, komunika
tif dan utamakan kepuasan pelanggan.
5) Hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan,
tujuan tindakan, alternatif tindakan, risiko, biaya dan komplikasi
yang mungkin terjadi.
6) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan, kecuali untuk kasus KLB.
b. Kewajiban
1) Membawa kartu identitas (KTP / KK)
2) Membawa kartu berobat :
a) Pengguna Layanan BPJS membawa kartu BPJS / KIS /
Jamkesmas.
b) Pengguna Layanan Umum membawa kartu berobat.
3) Mengikuti alur layanan Puskesmas.
4) Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk
pengobatan.
5) Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah
kesehatannya kepada tenaga kesehatan.

6. Hak dan Kewajiban Sasaran / Masyarakat


a. Hak
1) Memperoleh informasi tentang penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM).
2) Menyampaikan saran, keluhan dan umpan balik berkaitan dengan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

23
PUSKESMAS DUPAK

3) Memperoleh layanan yang disiplin, utamakan kepuasan pelang


gan, profesional, aman dan komunikatif.
b. Kewajiban
1) Mengikuti alur penyelenggaraan program / upaya Puskesmas.
2) Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah
kesehatan di masyarakat.
3) Mematuhi kesepakatan bersama antara Puskesmas dan masyarakat
dalam penyelesaian masalah kesehatan.

7. Hak dan Kewajiban Petugas / Penyedia Layanan


a. Hak
1) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesinya.
2) Menolak permintaan pasien dan masyarakat untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan standar profesi maupun
hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
b. Kewajiban
1) Melakukan pelayanan sesuai dengan standar profesi dan SOP.
2) Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan.
3) Memberikan teguran kepada pengguna layanan yang tidak
mentaati peraturan pelayanan.
4) Berusaha memenuhi kebutuhan pengguna layanan, untuk
tercapainya kepuasan pengguna layanan.
5) Melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
pelayanan.

8. Kegiatan Inovasi Puskesmas Dupak Tahun 2017


Layanan HOPE ODHA
Puskesmas Dupak berlokasi di Kelurahan Dupak, Surabaya
Bagian Utara, Jawa timur. Luas wilayah kerja ± 1,45 km², terdiri dari 5
Rukun Warga (RW) dan 75 Rukun Tetangga (RT). Di wilayah kerja
Puskesmas Dupak terdapat lokalisasi dengan ± 650 wanita penjaja sex
(WPS). Kemudian di akhir tahun 2012 semua wanita penjaja sex
(WPS) yang ada di lokalisasi, dipulangkan ke daerah masing – masing
oleh pemerintah setempat. Selain terdapat lokalisasi, wilayah kerja
Puskesmas Dupak merupakan daerah padat penduduk, tingginya

24
PUSKESMAS DUPAK

jumlah penduduk musiman, serta karakteristik perilaku kesehatan


masyarakat yang beragam.
Permasalahan utama yang mendasari munculnya inisiatif
HOPE ODHA adalah :
1) Ditemukannya wanita penjaja sex (WPS) dengan HIV positif (10
% dari jumlah WPS yang mengikuti screening kesehatan).
2) Penggunaan kondom yang belum 100 % di kalangan kelompok
perilaku risiko tinggi.
3) Kelompok perilaku risiko tinggi juga berhubungan langsung
dengan penggunaan Napza dan alkohol.
4) Ditemukan 4 orang ibu hamil, yang bukan berasal dari kelompok
risiko tinggi, dengan HIV positif.
5) Ditemukannya 10 orang ibu rumah tangga dengan HIV positif.
6) Ditemukannya 3 anak balita gizi buruk dengan HIV positif.
7) Angka kematian karena HIV sejumlah 1 ibu dan 1 balita.
8) Belum adanya fasilitas layanan kesehatan pengobatan HIV / AIDS
di wilayah Kelurahan Dupak, sehingga ODHA merasa kesulitan
untuk mendapatkan penanganan yang tepat, bahkan banyak yang
mengalami kesalahan diagnose dan penanganan.
9) Rendahnya pemahaman masyarakat terkait resiko penularan
penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV / AIDS, akibat
mayoritas tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah.
10) Tingginya stigma terhadap ODHA di masyarakat, sehingga ada
keengganan ODHA untuk membuka status dan memeriksakan
kondisinya ke layanan kesehatan.
Berawal dari masalah yang ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas Dupak, maka di tahun 2013 dr. Nurul Lailah, M.Kes,
Kepala Puskesmas Dupak, beserta tokoh masyarakat dan tim
berinovasi menyediakan layanan one stop service untuk penderita HIV
positif, yang dinamakan“HOPE ODHA”
HOPE ODHA adalah Layanan Komprehensif Berkesinam
bungan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
dan mencakup semua bentuk layanan Infeksi Menular Seksual (IMS)
dan HIV diberikan secara paripurna, dengan tahapan sebagai berikut :
1) Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan
dan pengendalian HIV / AIDS, memberikan edukasi tentang
bahaya narkoba dan HIV ke anak usia sekolah melalui gerakan
Aku Bangga Aku Tau HIV / AIDS (ABAT).
2) Memotovasi dan menyarankan ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV.

25
PUSKESMAS DUPAK

3) Memotivasi dan menyarankan ibu dari balita gizi buruk, untuk


bersedia melaku kan pemeriksaan HIV terhadap balitanya.
4) Melakukan konseling pada ODHA dan keluarga, memberikan
pengobatan profilaksis cotrimoxazole dan pengobatan infeksi
tumpangan ringan, memberikan layanan pengobatan Anti Retro
Viral (ARV).
5) Bekerjasama dengan kader dalam pendampingan ODHA,
pemberian layanan paliatif kepada ODHA stadium lanjut,
pemberian dukungan psikososial secara intensif, pemberian
pemahaman cara pencegahan penularan HIV ke masyarakat, serta
pemberian pemahaman kepada masyarakat untuk dapat menerima
keberadaan ODHA.
6) Bekerjasama dengan tokoh agama (modin perempuan) untuk
pemulasaraan jenazah ODHA.
HOPE ODHA bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan
yang mudah diakses, dan memberikan layanan pendampingan kepada
ODHA, terutama ODHA perempuan. Selain itu, kegiatan ini juga
bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus baru HIV, menurunkan
angka kematian akibat HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta
menghilangkan stigma dan diskriminasi.
Upaya yang dilakukan dalam penanganan ODHA adalah :
1) Mendekatkan pelayanan pengobatan Anti Retro Viral (ARV) untuk
ODHA. Puskesmas Dupak adalah satu - satunya Puskesmas di
Surabaya yang mampu dan berinisiatif mengajukan diri sebagai
satellite ARV.
2) Layanan konseling ODHA dan pasangannya / keluarga inti.
3) Memberdayakan perempuan ODHA tanpa ditinggalkan oleh
pasangan dan keluarga.
4) Memandirikan ODHA secara sosial dan ekonomi, menghilangkan
stigma serta diskriminasi.
5) Meningatkan komunikasi dan support sesama ODHA (peer
education), melalui pertemuan rutin beserta keluarganya.
6) Memberdayakan perempuan di masyarakat untuk berperan serta
menjadi kader terlatih, untuk membantu ODHA mengakses
layanan.
Pendekatan HOPE ODHA telah mampu menangani ODHA di
wilayah Kelurahan Dupak, serta mampu mencegah penularan secara
signfikan, termasuk kepada bayi dan anak – anak. Hasil layanan
HOPE ODHA :

26
PUSKESMAS DUPAK

1) Dapat memutus mata rantai penularan HIV dari ibu ke anak,


terdapat tiga orang ibu hamil yang ditemukan HIV reaktif dan
minum ARV, melahirkan bayi semuanya HIV Non Reaktif (zero
new infection).
2) ODHA anak terlepas dari status gizi buruk, dan tetap minum ARV
secara rutin (Zero AIDS related death).
3) Bertambahnya jumlah ODHA yang mengakses satelit ARV. Tahun
2013 terdapat 15 ODHA, tahun 2014 terdapat 7 ODHA, tahun
2015 terdapat 13 ODHA, tahun 2016 terdapat 15 ODHA (13
ODHA akses ARV di RS Soetomo, 2 ODHA akses satelit ARV
Puskesmas Dupak) dan tahun 2017 terdapat 11 ODHA (3 ODHA
dengan Inisiasi ARV di Puskesmas Dupak, 2 ODHA akses ARV di
RS Unair serta 6 ODHA akses ARV di RS Soetomo).
4) Jumlah ODHA baru yang didampingi. Tahun 2013 terdapat 8
ODHA, tahun 2014 terdapat 10 ODHA, tahun 2015 terdapat 18
ODHA, tahun 2016 terdapat 5 ODHA, dan tahun 2017 semua
ODHA yang ditangani sudah mandiri dalam pengobatan (tidak
dilakukan pendampingan).
5) Bertambahnya jumlah ODHA mandiri dalam pengobatan. Tahun
2013 terdapat 8 ODHA, tahun 2014 terdapat 10 ODHA, tahun
2015 terdapat 18 ODHA, tahun 2016 terdapat 8 ODHA dan tahun
2017 terdapat 11 ODHA.
6) Layanan HOPE ODHA, pendampingan kader dan manager kasus
memberikan kesempatan kepada ODHA untuk meningkatkan
kualitas hidup secara optimal, mampu untuk bekerja dan tetap
produktif (Zero Discrimination).
Adapun hal – hal yang membuat Layanan HOPE ODHA
menjadi kreatif dan inovatif sebagai berikut :
1) Penjaringan Kasus Tersangka HIV, dilakukan dengan cara ;
a) Konseling dan Tes HIV atas Inisiatif Petugas Kesehatan
(KTIP), adalah screening tes HIV yang dilakukan berdasarkan
data medis.
b) Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA),
dilakukan dengan cara menawarkan kepada semua ibu hamil
untuk dilakukan tes.
c) Voluntary Counseling Test (VCT), adalah pemeriksaan HIV
atas dasar sukarela pasien untuk melakukan tes.
2) Konseling
a) Konseling Pra Test, adalah konseling yang dilakukan oleh
petugas kesehatan sebelum dilakukan tes HIV.

27
PUSKESMAS DUPAK

b) Konseling Pasca Test, adalah konseling yang dilakukan oleh


petugas kesehatan setelah dilakukan tes HIV.
3) HOPE
a) Humanity : memperlakukan ODHA secara manusiawi dengan
tidak membedakan latar belakang bagaimana pasien tertular
HIV, bertutur kata dengan santun, memberikan pemahaman
kepada ODHA bahwa HIV bukanlah penyakit kotor/kutukan,
dengan status HIV bukanlah akhir dari segalanya (kiamat),
serta tidak ada unsur pembedaan suku, agama, ras, antar
golongan (SARA).
b) Love : mencintai ODHA dengan empati dan dukungan yang
diberikan oleh keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat.
c) People Power : koordinasi dan kekuatan tim dari ODHA,
keluarga ODHA serta masyarakat dalam memberikan
pelayanan kesehatan, pendampingan, menurunkan stigma dan
diskriminasi, hingga pemulasaraan jenazah ODHA secara
mandiri oleh tokoh agama yang sudah terlatih.
Pembiayaan Layanan HOPE ODHA dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kota Surabaya dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)
Kota Surabaya. Penyediaan semua alat kesehatan, kondom, obat –
obatan, media promosi kesehatan (leaflet, poster, banner, alat peraga
dan flip chart), serta alat non kesehatan yang dibutuhkan untuk
operasional layanan.
Sumber daya manusia dalam Layanan HOPE ODHA adalah
pegawai kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya di Puskesmas
Dupak, kader kesehatan (kader LKB dan Paliatif), manager kasus
(MK), pemuka agama (modin), dan tokoh masyarakat.
Sumber dana yang dibutuhkan untuk operasional Layanan
HOPE ODHA adalah :
1) Sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional
(APBN) sejumlah Rp 50.000.000,- per tahun.
2) Sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Kota Surabaya sejumlah Rp 150.000.000,- per tahun.
Sedangkan untuk keluaran (output) Layanan HOPE ODHA yang
paling berhasil, sebagai berikut :
1) Paket layanan untuk ODHA yang komprehensif dan berkesinam
bungan.
2) Terbentuknya kader perempuan untuk pendampingan ODHA.
3) Peran aktif tokoh agama (modin perempuan) untuk pemulasaraan
jenazah ODHA secara mandiri.

28
PUSKESMAS DUPAK

4) Surat Keputusan (SK) Lurah Dupak Nomer 10.1 Tahun 2014,


tentang Warga Peduli AIDS (WPA) di Kelurahan Dupak, disertai
dengan uraian tugas pokok yang harus dilakukan.
5) Surat Keputusan (SK) Lurah Dupak Nomer 09 Tahun 2015,
tentang Pembentukan Susunan Pengurus Kader Layanan
Komprehensif dan Berkesinambungan di Kelurahan Dupak,
disertai dengan uraian tugas pokok yang harus dilakukan.
6) Surat Keputusan (SK) Camat Krembangan Nomer 011 Tahun
2015, tentang Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)
Kecamatan Krembangan, disertai dengan uraian tugas pokok yang
harus dilakukan.
7) Kunjungan studi banding dari Dinas Kesehatan dan 5 Puskesmas
di Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat, untuk belajar
layanan HOPE ODHA yang komprehensif dan berkesinam
bungan.
8) Kunjungan perawat dan bidan dari Australia, untuk belajar pena
nganan ODHA Perempuan di Puskesmas Dupak.
9) Puskesmas Dupak sebagai Juara Terbaik 1 dalam Penghargaan
AIDS Innovation Awards Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Republik Indonesia dan
Kementrian Kesehatan.
10) Puskesmas Dupak sebagai Finalis Lomba Unit Pelayanan Percon
tohan Jawa Timur Tahun 2015.

4.2 AKSES dan MUTU LAYANAN KESEHATAN


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan
kesehatan dasar yang tepat, diharapkan dapat menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada di masyarakat.
1. Jaminan Kesehatan
Tujuan pelaksanaan program pelayanan kesehatan bagi mayarakat
miskin adalah meningkatknya akses dan mutu pelayanan kesehatan
kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu, agar tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.
Pada tahun 2017 jumlah Kepala Keluarga (KK) Miskin yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Dupak sejumlah 739 KK. Jumlah peserta
Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2017 sebanyak 15.374 peserta.

29
PUSKESMAS DUPAK

2. Pemanfaatan Sarana Kesehatan


Jumlah kunjungan pasien baru di Puskesmas Dupak Surabaya tahun
2017 sebanyak 5.258 kunjungan, sedangkan untuk jumlah kunjungan
pasien lama sebanyak 1.170 kunjungan.
Jumlah pasien rawat inap di Puskesmas Dupak tahun 2017 sebanyak
905 orang, dengan rincian pasien rawat inap umum sejumlah 240 orang
(laki – laki 127 orang, perempuan 113 orang), pasien rawat inap bersalin
sejumlah 389 orang, tidak ada pasien dengan rawat inap pemulihan gizi
buruk / TFC, dan pasien neonatus / rawat inap bayi sejumlah 276 bayi
(laki – laki 139 bayi, perempuan 137 bayi).
Jumlah pasien unit gawat darurat di Puskesmas Dupak tahun 2017
sebanyak 568 orang, dengan rincian laki – laki 322 orang, dan pasien
perempuan 246 orang.

3. Sarana Pelayanan Kefarmasian


Ketersediaan obat di Puskesmas Dupak Surabaya disesuaikan dengan
kebutuhan obat yang diajukan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Jumlah persediaan obat di Puskesmas dihitung untuk kebutuhan obat
dalam 1 tahun, dengan adanya pengelolaan obat yang baik diharapkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat menjadi lebih optimal.

4.3 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


Salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan derajat
kesehatan adalah perilaku kesehatan, dikarenakan ketiga faktor lainnya seperti
lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan maupun genetika semuanya
dipengaruhi oleh perilaku. Banyak penyakit yang muncul juga disebabkan
karena perilaku yang tidak sehat. Perubahan perilaku tidak mudah untuk
dilakukan, namun diperlukan untuk meningkatkn derajat kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. Tujuan yang akan dicapai dalam PHBS
adalah meningkatnya perilaku sehat individu, masyarakat dan berperan aktif
dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat, melalui upaya promosi kesehatan
yang terintegrasi secara lintas program, lintas sektor dan masyarakat.

30
PUSKESMAS DUPAK

Untuk mengetahui rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat
di wilayah kerja Puskesmas Dupak dilakukan melalui survei atau pengkajian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pada tahun 2017, survei PHBS
dilakukan terhadap 2.440 KK (160,21 %) dari target rumah tangga yang dikaji
1.523 KK. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa survei PHBS mengalami
kenaikan dibandingkan tahun 2016, dengan capaian 1.613 KK (106,40 %)
yang disurvei dari target rumah tangga yang dikaji 1.516 KK.
Berdasarkan hasil survei PHBS yang telah dilakukan di tahun 2017 dapat
diketahui bahwa dari target 1.523 KK, jumlah rumah tangga sehat yang
memenuhi 10 indikator PHBS di wilayah kerja Puskesmas Dupak sebanyak
2.290 KK (150,32 %).

4.4 KESEHATAN LINGKUNGAN


Salah satu upaya untuk meminimalisasi risiko terjadinya masalah
kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan
kegiatan – kegiatan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Untuk
menggambarkan keadaan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Dupak
Surabaya disajikan indikator – indikator yang merupakan hasil dari upaya
kesehatan lingkungan.

1. Rumah Sehat
Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah
dan besar, namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang
sehat dan layak dihuni. Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi
di dalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau
masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah,
sarana air bersih, kepadatan hunian rumah dan lain – lain. Jumlah rumah
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dupak tahun 2017 adalah sebanyak
3.899 rumah. Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak
2.816 rumah (72,22 %). Jumlah rumah tidak sehat yang dilakukan
pembinaan sebanyak 1.083 rumah (100 %).
Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan di tahun 2017
mengalami kenaikan, dibandingkan jumlah rumah sehat di tahun 2016
yang sebanyak 2.595 rumah (67,65 %). Persentase kenaikan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 4,57 %.

31
PUSKESMAS DUPAK

2. Penyediaan Air Bersih


Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan
air bersih semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses
masyarakat terhadap air bersih meningkat. Pada tahun 2017, akses
berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak) di wilayah kerja
Puskesmas Dupak Surabaya dengan rincian sebagai berikut : pengawasan
sarana air bersih dilakukan terhadap 3.899 SAB (100%) yang ada di
wilayah kerja, jumlah sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 3.899 SAB (100%) dan jumlah KK yang memiliki akses
terhadap sarana air bersih (SAB) sebanyak 7.431 KK (100%).

3. Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak


Akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak yang dimaksud adalah
jamban sehat. Beberapa jenis sarana jamban yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Dupak antara lain jamban komunal, jamban leher angsa dan
jamban cemplung.
Berikut ini rincian akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak di
wilayah kerja Puskesmas Dupak tahun 2017 meliputi : jumlah kepala
keluarga (KK) yang mempunyai akses jamban sebanyak 7.002 KK
(94,23%), jumlah jamban sehat 3.440 buah (88,62%), Kelurahan Dupak
belum termasuk Kelurahan dengan Open Defecation Free (ODF) karena
masih ditemukan KK yang belum mempunyai akses jamban sejumlah 429
KK (5,77%).
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah upaya
menumbuhkan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan lingkungan
yang bersih dan sehat. Upaya kesehatan lingkungan diharapkan dapat
mendorong masyarakat untuk melaksanakan STBM secara mandiri,
mampu melakukan perbaikan sanitasi mulai dari identifikasi masalah
kesehatan lingkungannya, menentukan prioritas masalah, merancang
model penyelesaiannya, menggali sumberdaya, implementasi kegiatan,
pemeliharaan dan pelestarian hasil kegiatan hingga pemantauan dan
pengawasan. STBM diterapkan melalui lima pilar yaitu :
a. Stop buang air besar di sembarang tempat (stop BABS)
b. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
c. Pengelolaan air minum dan makanan di rumah tangga
d. Pengelolaan sampah rumah tangga dengan benar

32
PUSKESMAS DUPAK

e. Pengelolaan limbah rumah tangga


Pada tahun 2017, 100% Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Dupak Surabaya melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM).

4. Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan


Upaya penyehatan makanan ditujukan untuk melindungi masyarakat
dan konsumen terhadap penyakit – penyakit yang ditularkan melalui
makanan dan mencegah masyarakat dari keracunan makanan. Upaya
tersebut meliputi orang yang menangani makanan, tempat pengolahan
makanan dan proses pengolahan makanannya. Hasil pengawasan terhadap
kualitas penyehatan tempat – tempat umum di wilayah kerja Puskesmas
Dupak Surabaya pada tahun 2017 yang meliputi sarana pendidikan,
sarana kesehatan, dan hotel secara umum yang memenuhi syarat
kesehatan telah tercapai sebesar 52 TTU (92,86%) dari 56 TTU yang ada.
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) meliputi jasa boga, rumah
makan / restoran, depot air minum (DAM), dan makanan jajanan. Pada
tahun 2017 TPM yang memenuhi syarat kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Dupak Surabaya sejumlah 60 TPM (93,75%) dari 64 TPM
yang ada. Dari 4 TPM (6,25%) yang belum memenuhi syarat kesehatan
dilakukan pembinaan, sehingga diharapkan menjadi TPM yang
memenuhi syarat kesehatan.

33

Anda mungkin juga menyukai