Anda di halaman 1dari 7

SOP PENEMUAN DAN TATA LAKSANA ISPA

No.Dokumen :

No.Revisi :0
S
Tanggal terbit : 19 Maret 2018
O
P Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS dr. Riris RHV Aruan


JATIRAHAYU NIP. 196512032000122001

1. PENGERTIAN Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang datang ke Puskesmas
sehingga diketahui penyakitnya
2. TUJUAN Untuk menentukan diagnosa dan pemberian terapi pada balita sakit
3. KEBIJAKSANAAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah melakukan penanganan atau
perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan
4. REFERENSI Pedoman tatalaksana pneumonia balita kemenkes , pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan 2015
5. STANDAR Dokter, Bidan dan Perawat
TENAGA
6. STANDAR 1. SARANA NON MEDIS
SARANA DAN a. Meja 1-2 buah
PRASARANA b. Kursi 2-4 buah
c. Tempat tidur 1 buah
d. Blanko resep
e. Blanko rujukan
f. Wastafel dengan kran mengalir dan sabun cuci tangan
g. Tissue (lap tangan)
h. Kartu status anak
i. Computer
j. MTBS

2. SARANA MEDIS
a. Stetoskop
b. Thermometer
c. Soundtimer
d. Timbangan
e. Alcohol 70%
f. Kassa steril
g. Tempat sampah medis dan nom medis
PROSEDUR 1. Anamnesa
TETAP 2. Pemeriksaan
3. Penegakkan diagnose
4. Pengobatan dan rujukan
5. Penyuluhan kepada orang tua
CARA 1. ANAMNESA
MELAKSANAKAN a. Identitas pasien
TIAP KEGIATAN b. Tanya apakah anak menderita batuk dan atau sukar bernapas, lama
batuk
c. Tanya apakah anak 2 bulan - <5 tahun tidak bias minum atau menetek;
apakah bayi <2 bulan kurang bisa minum atau menetek
d. Tanya apakah anak demam, berapa lama
e. Tanya apakah anak kejang
2. PEMERIKSAAN
Anak harus tenang dan dipangku ibu atau ditidurkan ditempat
pemeriksaan
a. Frekwensi pernafasan yaitu dengan menghitung tarikan nafas pada
gerakan dinding dada dan melihatnya dengan hitungan waktu permenit
berapa kali
b. Apakah ada tarikan dinding dada/tarikan dinding dada kedalam dengan
cara melihat dinding dada bagian bawah pada celah intercosta dan
diamati apakah terjadi pada saat inspirasi
c. Apakah ada pernafasan cuping hidung : lihat pada cuping hidung yaitu
gerakan cuping hidung pada ekspirasi dan inspirasi
d. Mengukur suhu badan : dengan memakai thermometer, dimana
sebelumnya thermometer harus dibersihkan dengan kapas alcohol pada
ujungnya setelah itu digerak-gerakkan sampai air raksa pada titik 0,
baru diletakkan menempel pada ketiak dan dipertahankan selama 5
menit setelah itu dilepas dan dilihat dengan sejajar dengan mata dan
suhu dicatat kemudian ujung thermometer dibersihkan dengan alcohol
dan diletakkan pada tempatnya
e. Apakah ada wheezing/stridor : dengan meletakkan stetoskop pada
dinding dada dan akan terdengar bunyi ngik pada waktu inspirasi itulah
suara wheezing. Begitu juga dengan stridor juga meletakkan stetoskop
pada dinding dada dan akan terdengar suara nafas berbunyi ksosok –
krosok
f. Ukuran berat badan yaitu dengan timbangan bayi, untuk anak>2 tahun
yaitu dengan timbangan injak

3. PENEGAKAN DIAGNOSA
a. Umur < 2 bulan
Bila :
 nafas cepat>60x / menit
 Tarikan dinding dada kuat
Maka itu adalah pneumonia berat
Bila :
 nafas <60x / menit
 Tarikan dinding dada negative
Maka bukan pneumonia
b. Umur 2 bulan <5 tahun
Bila ada tarikan dinding dada kedalam (bila ada wheezing berulang-
ulang)
Maka itu adalah Pneumonia Berat
Bila :
 2 bulan < 12 bulan : ≥ 50 x /menit
 12 bulan < 5 tahun : ≥ 40 x/menit
Maka itu adalah Pneumonia
Bila tarikan dinding dada kedalam negative
 Nafas cepat negative
 12 bulan < 5 tahun < 40x/menit
 1 -<5 tahun < 40x/menit
Maka itu Bukan Pneumonia

4. PENGOBATAN DAN RUJUKAN


A. < 2 bulan
 Pneumonia berat
 Beri Oksigen maksimal 2 – 3 liter permenit
 Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
 Pemberian antibiotik dosis tinggi ( Amoxicilin 50 mg/kg
BB/kali sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari )
 Obat Wheezing bila ada

 Bukan Pneumonia
 Beri Amoksilin oral dosis tinggi 2 kali perhari untuk 3 hari
 Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
 Apabila batuk lebih dari 14 Hari RUJUK
 Apabila Wheezing berulang rujuk
 Nasihati kapan kembali segera
 Obat Wheezing bila ada
 Nasihat dan perawatan di rumah
 Jaga agar tidak kedinginan dengan cara diberi selimut
 ASI teruskan dan lebih sering
 Bersihkan sumbatan hidung dan kapas lidi dimasukkan pada
lubang hidung untuk membersihkan lendirnya
 Anjuran kontol bila
 Nafas cepat
 Sulit bernafas
 Sulit minum
 Kejang – kejang
B. 2 bulan < 5 tahun
1. Pneumonia berat
 Rujuk ke RS
 Antibiotic dengan Amoksilin
 Pemberian antibiotik dosis tinggi ( Amoxicilin 50 mg/kg
BB/kali sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari
Wheezing ada →obati dengan salbukanol
 < 10 kg : ½ tablet
 10-19 kg → 1 tablet
2. Pneumonia
 Nasihat dan perawatan di rumah
 Pemberian antibiotik dosis tinggi ( Amoxicilin 50 mg/kg
BB/kali sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari
 Anjuran control 2 hari/lebih cepat bila keadaan memburuk
 Demam →obati dengan paracetamol
 2 bln – 6 bln ¼ tab
 6 bln – 3 th ½ tab
 3 th – 5 th 1 tab
 Kompres dengan air biasa yang ditaruh pada baskom dengan
memakai saputangan handuk yang dikompreskan pada dahi anak
sebelumnya diperas lebih dulu
3. Bukan Pneumonia
 Batuk >30 hari →rujuk
 Bila ada penyakit lain →obati sesuai dengan penyakitnya
 Nasehat untuk perawatan dirumah kemudian ibu diberi
penjelasan yang cukup jelas dan dimengerti oleh ibu. Dan
ucapkan terima kasih karena ibu sudah merawat anaknya dan
ucapan semoga lekas sembuh dan control kembali

5. PENYULUHAN KEPADA IBU BALITA


Menjelaskan pada ibu/pengantar (nafas sesak cepat, sulit minum, sakit
parah, kejang)
a. Anjuran control 2 hari kemudian pada anak dengan pneumonia
b. Kembali bila keadaan memburuk
c. Cara pemberian obat
d. Cara pengobatan / perawatan dirumah (makan cukup, bersihkan
hidung, minum lebih banyak dan obat – obatan )
e. Menjaga makanan yang semakin memperparah penyakit missal
gorengan dan es
f. Hindari merokok dalam ruangan
Unit Terkait Loket,Klinik Umum,
Tim Mutu Puskesmas
Koordinator Pelayanan Puskesmas
Distribusi Loket,Klinik Umum,
Tim Mutu Puskesmas
Koordinator Pelayanan Puskesmas
Rekaman Historis
NO Halaman Yang dirumah Perubahan Diperlakukan t

Pelaksana Mutu Baku

pet
pe
Uraian Prosedur uga K
ra dok apot Kelengkapan Waktu Output
px s
wa ter ek
lok
t
et

1. Pasien ambil
nomor
antrian

2. Petugas loket
memanggil
sesuai nomor
antrian dan
memasukkan
ke dalam
computer
sambil
menyerahkan
status pasien
3 Pasien
masuk ke
BP/KIA dan
dianamnesa
(tensi, suhu,
RR, nadi)
sesuai
keluhan oleh
perawat

4 Setelah
dilakukan
anamnesa
sesuai
keluhan
kemudian
dikonsulkan
oleh dokter
dan
dilakukan
pemeriksaan
fisik
kemudian
dokter
memberikan
resep obat
untuk
diserahkan
ke apotek.
Jika perlu
rujuk ke RS.
5 Apotek
menerima
resep dari
dokter sesuai
indikasi
pasien dan
menyerahkan
obat ke
pasien
tersebut.

6 Setelah
menerima
obat dari
apotek
pasien
pulang.

2/2

Anda mungkin juga menyukai