Anda di halaman 1dari 13

1

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 roti busuk
Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x
Sel prokariotik

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
2

Pembesaran : 100x

Tabel 4.2 roti segar


Literatur Pengamatan Keterangan

Sel prokariotik

Pembesaran : 4x

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
3

Pembesaran : 100x

Tabel 4.3 kentang segar


Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x
Sel eukariotik

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
4

Pembesaran : 100x

Tabel 4.4 kentang busuk


Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x
Sel prokariotik

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
5

Pembesaran : 100x

Tabel 4.5 Bawang Merah


Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x
Sel eukariotik

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
6

Pembesaran : 100x

Tabel 4.6 Tempe Bagus


Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
7

Pembesaran : 100x

Tabel 4.7 Tempe Busuk


Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x

Sel prokariotik

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
8

Pembesaran : 100x

Tabel 4.8 Air comberan methilen blue


Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x

Sel prokariotik

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
9

Pembesaran : 100x

Tabel 4.9 Air comberan minyak emersi


Literatur Pengamatan Keterangan
Pembesaran : 4x

Sel prokariotik

Pembesaran : 10x

Pembesaran : 40x
10

Pembesaran : 100x

4.2 Pembahasan
4.2.1 roti
Pada percobaan ini kami mengamati morfologi dari roti segar dan roti busuk
dengan menggunakan pengamatan pembesaran dari mikroskop, pada roti yang masih segar
tidak ditemukan bakteri maupun jamur sedangkan pada roti yang busuk terlihat bahwa
jamur-jamur tumbuh di bagian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa jamur tersebut
berkembang biak dengan memanfaatkan roti sebagai subtratnya atau sumber makanan,
karena roti mengandung unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba.
Jamur yang terdapat pada roti busuk yaitu Zygomycota, jamur ini dinamakan
Zygomycota karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut Zigospora.
Zygomycota berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati. Zygomicota
merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza ( simbiosis jamur
dengan akar tanaman ). Anggota Zygomycota terutama adalah jamur yang hidup sebagai
saprofit. Zygomycota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat.
Hifanya bersifat senositik. Septa ditemukan hanya pada saat sel bereproduksi. Salah satu
contoh Zygomycota yang penting adalah Rhizopus stolonifer. Jamur ini biasanya tumbuh
pada roti dan makanan lain.

4.2.2 Kentang

Pada percobaan selanjutnya kami mengamati morfologi dari kentang segar dan kentang
busuk dengan menggunakan pengamatan pembesaran dari mikroskop, pada Kentang yang
masih segar tidak terlihat adanya bakteri dan hanya terlihat struktur dari sel kentang pada
pembesaran 4x,10x,40x dan 100x hanya terlihat butir- butir amilum yang berbentuk bulat
tidak beraturan, Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non
protoplasmik, amilum terdapat pada amiloplas (tempat menyimpan amilum). Amiloplas
merupakan bagian dari jenis Plastida yang disebut lekoplas.
11

Sedangkang pada kentang busuk terlihat bahwa bakteri tumbuh di bagian tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa bakeri tersebut berkembang biak dengan memanfaatkan
kentangsebagai subtratnya atau sumber makanan, karena kentang merupakan media alami
atau media yang disusun oleh bahan-bahan alami yang mengandung unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.

4.2.3 Tempe

Pada percobaan ini kami mengamati morfologi dari tempe segar dan tempe busuk dengan
menggunakan pengamatan pembesaran dari mikroskop, Tempe merupakan produk
fermentasi dengan jamur Rhizopus sp. Pada pengamatan Tempe segar ditemukan jamur
yang sama dengan tempe yang busuk walaupun pada tempe segar hanya terdapat sedikit
jamur.

Jamur yang terdapat pada tempe busuk yaitu Zygomycota, sama seperti jamur yang
terdapat pada roti busuk, jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora
istirahat berdinding tebal yang disebut Zigospora. Zygomycota berhabitat di darat, di
tanah, atau pada sisa organisme mati. Zygomicota merupakan kelompok utama yang
penting untuk membentuk mikoriza ( simbiosis jamur dengan akar tanaman ). Anggota
Zygomycota terutama adalah jamur yang hidup sebagai saprofit. Zygomycota memiliki
miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat. Hifanya bersifat senositik.
Septa ditemukan hanya pada saat sel bereproduksi. Salah satu contoh Zygomycota yang
penting adalah Rhizopus stolonifer. Jamur ini biasanya tumbuh pada roti dan makanan
lain.

4.2.4 Bawang Merah

Pada percobaan ini kami melihat struktur sel dari bawang merah dengan menggunakan
mikroskop, Terlihat pada pembesaran mikroskop struktur dari bawang merah yaitu dinding
sel, inti sel, membran sel dan sitoplasma.

Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :
a. Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih
keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena
bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama
penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain
selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan
glikoprotein.
b. Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel-
organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :
1. Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
12

2. Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;


3. Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan
diakhiri;
4. Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).
c. Membran Sel , terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan
membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat
ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti
bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang
terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase.
Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang
menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat
di dalam sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara
membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah
pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori
membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari
inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori
membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama
dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan
ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
d. Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel.

4.2.8 Air comberan


Comberan adalah genangan air kotor yang mengendap hasil buangan air limbah rumah
tangga, seperti buangan air dari kamar mandi dan dapur. Air comberan identik dengan air
yang kotor, keruh dan bau serta tempat hidup bakteri.
Bakteri atau parasit yang terkandung di dalam air kotor antara lain Clostridium botulinum,
Campylobacter jejuni, Vibrio cholerae, Escherichia coli, Mycobacterium marinum,
Shigella dysenteriae, Legionella pneumophila, Leptospira, Salmonella, Salmonella typhi,
Vibrio vulnificus, Vibrio alginolyticus, Vibrio parahaemolyticus dan masih banyak yang
lain.
Pada praktikum kami menggunakan Metilene Blue dan minyak emersi untuk menguji
bakteri pada air comberan , fungsi metilene glue disini adalah untuk memperjelas lembar
sel yang diamati dengan memberi warna pada sampel sedangkan minyak emersi adalah
minyak yang dipake untuk olesan pada mikroskop,yg fungsinya untuk memperjelas
13

obyek,dan melindungi mikroskop itu sendiri. emersi minyak merupakan teknik yang
digunakan pada saat kita akan mengamati preparat mikroskopik dengan perbesaran yang
besar (10x100 misalnya). Bahan yang digunakan saat melakukan teknik tersebut adalah
minyak emersi. Teknik tersebut dilakukan dengan cara mengoleskan minyak di lensa
objektif dan preparat yang akan kita amati. Minyak imersi memiliki indeks refraksi yang
tinggi dibandingkan dengan air atau udara sehingga objek yang kita amati dapat terlihat
lebih jelas dibandingkan dengan tanpa minyak emersi.

Anda mungkin juga menyukai