TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan Local Area Network (LAN) umum juga disebut sebagai intranet.
Local Area Network (LAN) beda dengan jaringan internet. Sesuai namanya,
jaringan ini bersifat private, yaitu hanya diperuntukkan bagi pengguna di
dalam internal organisasi/ perusahaan/instansi/ruangan bersangkutan saja.
2.1.1 Ethernet
5
6
Network Menentukan rute/jalur yang dilalui oleh data. IPX, IP, ICMP,
Layer ini menyedikana logical addressing IPSec, OSPF,
(pengalamatan logikal) dan path determination IGRP, RIP
(penentuan rute tujuan)
Internet Layer ini memiliki tugas utama dalam IP, ICMP, ARP,
penentuan rute terbaik yang akan dilewati RARP
oleh paket-paket data
1. Hub
Hub merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan
komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media
jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal. Hub
bekerja pada Physical layer dengan cara merepresentasikan sinyal yang
ada. Topologi-topologi jaringan yang umum menggunakan Hub misalkan
pada Topologi Star. Selain itu, Hub juga berfungsi sebagai media untuk
9
2. Bridge
Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk
memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari
model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang
mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah
table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana
paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering. (Ali Hariono,
H, 2011 : p 136)
3. Switch
Switch merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan
komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media
jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal (untuk
dukungan wireless). (Putu Agus, 2014 : p487).
Switch bekerja di dua buah layer pada jaringan komputer, yaitu
Data Link layer dan Physical layer. Pada Data Link layer, terjadi proses
pengecekan terhadap alamat fisik jaringan (MAC Address) untuk
otentikasi alamat fisik komputer yang terhubung ke switch, untuk
kemudian disesuaikan dengan alamat jaringan pada Network layer (IP
10
4. Router
Router merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang
berfungsi di dalam proses Routing untuk menentukan rute yang dilalui
oleh paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima. Router
dapat membagi Network besar menjadi beberapa subnetwork. (Putu
Agus, 2014 : p 489)
saja, terdapat terminal di awal dan akhir bus (jalur/line koneksi) untuk
menyediakan dan menjaga koneksi di dalamnya untuk semua komputer
yang terhubung. (Putu Agus, 2014 :p 19)
Topologi Mesh terdiri atas dua jenis. Kedua jenis topologi Mesh
tersebut meliputi:
1. Topologi Mesh Fully Connected
Topologi Mesh Fully Connected memiliki ciri utama di mana
semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain secara
penuh (Fully Connected). Misalkan apabila terdapat sepuluh buah
komputer di dalam Topologi Mesh, maka setiap komputer di dalamnya
akan terhubung ke Sembilan buah komputer lainnya. (Putu Agus, 2014
: p 29)
2. Topologi Mesh Partial Connected
Topologi Mesh Partial Connected memiliki ciri utama di mana
tidak semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain
(partial). (Putu Agus, 2014 : p 30)
1. IP Address Public
IP Address Publicmerupakan IP address yang bersifat unik (pada
bagian Network Identifier) untuk setiap komputer dan digunakan pada
jaringan internet. IP Address Public ini hanya dimiliki oleh masing-
masing komputer di seluruh dunia, termasuk juga perangkat-perangkat
terhubung lainnya, untuk memudahkan di dalam saling mengenali satu
sama lain. Apabila masih menggunakan IPv4, maka daya tampungnya
terbatas untuk IP Address Public, sehingga salah satu cara umum yang
digunakan adalah dengan NAT (Network Address Translator). (Putu
Agus, 2014 : p 390)
2. IP Address Private
IP Address Private bersifat umum, sehingga dua buah jaringan
berbeda yang tidak saling terhubung dapat menggunakan alamat yang
sama. IP Address Private umum digunakan pada jaringan lokal, misalkan
Local Area Network (LAN). (Putu Agus, 2014 : p 391)
17
2.12 Subnetting
2.13.1 VLAN
VLAN (Virtual LAN) adalah Local Area Network yang dikonfigurasi
dengan menggunakan software bukan dengan konfigurasi secara fisik.
(Forouzan, 2007 : 458). VLAN memudahkan network administrator
untuk membuat grup komputer secara logical berdasarkan fungsi,
departemen, maupun tim proyek. (Johnson, 2008: 108).
2. Default VLAN
Setiap port pada switch akan menjadi anggota dari default VLAN
sebelum dikonfigurasi ulang. Default VLAN pada Cisco device adalah 1, dan
default VLAN tidak bisa dihapus atau dirubah namanya.
3. Native VLAN
Pada VLAN, Traffic yang belum ditandai akan dikategorikan sebagai
Native VLAN. Klasifikasi untagged didapat dari penggunaan link trunk dari
sisi pengirim.
4. Management VLAN
Management VLAN merupakan VLAN yang bisa dikonfigurasi untuk
mengakses fitur-fitur manajemen VLAN yang dimiliki switch, dapat
dikonfigurasi dengan menggunakan HTTP, Telnet, SSH, ataupun SNMP.
Biasanya default VLAN Cisco 1 dapat digunakan sebagai management
VLAN apabila belum terjadi perubahan.
5. Voice VLAN
Voice VLAN digunakan untuk memberikan prioritas terhadap paket
suara dalam Voice over IP dikarenakan paket suara membutuhkan prioritas
lebih, apabila terjadi gangguan maka lawan bicara tidak dapat mendengar
jelas suara yang diterima.
3. IP Address
Dengan menggunakan IP address, sebagai contoh IP address
181.34.23.67, 181.34.23.72, 181.34.23.98, dan 181.34.23.112 termasuk
dalam VLAN 1.
4. Multicast IP Address
Beberapa vendor menggunakan multicast IP address untuk
mengkategorikan VLAN.
5. Kombinasi
Dengan menggunakan software, dapat menggabungkan karakteristik-
karakteristik yang ada diatas.
2.14 Firewall
2.15.1 Masquerade
2.16.1 Bandwidth
Bandwidth sendiri didefinisikan sebagai lebar pita jaringan
komputer yang menentukan kecepatan akses jaringan komputer.
Bandwidth kerap kali menjadi komoditi dari layanan akses
internet bagi sebagian besar pengguna awam. Untuk itulah, perlu
diperhatikan dengan baik perjanjian yang ditawarkan oleh pihak
penyedia layanan akses internet terkait dengan Bandwidth yang
diberikan, termasuk dalam satuan bit ataukah Byte. Bandwidth yang
besar akan memberikan QoS yang lebih baik.
2.19.1 WinBox
Winbox digunakan untuk mengakses fitur-fitur router Mikrotik,
yaitu konfigurasi dan manajemen, dengan menggunakan Graphic
User Interface (GUI). Semua fungsi antarmuka WinBox adalah
sedekat mungkin dengan fungsi konsol : semua fungsi WinBox yang
persis dalam hirarki yang sama di Terminal Konsol dan sebaliknya,
kecuali fungsi yang tidak diimplementasikan di WinBox. Itu sebabnya
tidak ada bagian WinBox di manual. WinBox plugin di-cache pada
disk lokal untuk setiap versi Mikrotik RouterOS. Plugin yang tidak
diunduh, jika mereka dalam cache, dan router belum diperbaharui
sejak terakhir kali diakses. (Jurnal Pambudi, 2011: p 6)
25
1. Level 0 (Gratis)
Pada level ini tidak memerlukan lisensi untuk menggunakannya
dan penggunaan fitur ini hanya dibatasi selama 24 jam setelah
instalasi dilakukan.
2. Level 1 (Demo)
Pada level ini, Mikrotik dapat digunakan secara penuh, semua
fungsi yang disediakan oleh Mikrotik dapat digunakan. Namun,
waktu penggunaan Mikrotik dalam level ini hanya dibatasi sampai
26
3. Level 3
Lisensi level ini sudah mencakup lisensi level 1, dan dilengkapi
dengan kemampuan untuk mengatur semua perangkat keras yang
berbasiskan alamat protokol internet (IP Address), baik itu Ethernet
Card, maupun hotspot nirkabel yang bertipe client.
4. Level 4
Lisensi level ini isinya adalah cakupan dari lisensi level 1 dan
3, serta ditambah fitur untuk mengelola jaringan nirkabel tipe akses
poin.
5. Level 5
Lisensi level 5 isinya adalah cakupan lisensi level 1, 3, dan 4,
serta ditambah fitur untuk mengelola hotspot nirkabel lebih banyak
6. Level 6
Ini adalah level lisensi yang tertinggi di Mikrotik. Pada
lisensi level 6 ini diberikan fitur-fitur yang ada pada semua level
lisensi Mikrotik sebelumnya, serta ditambah tanpa ada limitasi
apapun.
Penelitian I:
Pada jurnal berjudul Optimalisasi Keamanan Jaringan
Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis MikroTik yang diterbitkan
pada tahun 2011 oleh Imam Riadi menjelaskan mengenai penggunaan
MikroTik sebagai pengatur lalu lintas internet dengan melakukan
28
Penelitian II:
Pada jurnal berjudul Optimasi Bandwidth Menggunakan Traffic
Shapping yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh A. Hizbullah
menjelaskan mengenai perkembangan layanan komunikasi telah
berkembang sangat pesat. Salah satunya adalah pemanfaatan penggunaan
bandwith untuk mengakases jaringan Internet. Traffic
shappingbandwidth dapat memberikan efesiensi dalam hal pemanfaatan
bandwidth pada instansi yang melakukan manajemen dalam lalulintas
jaringannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengumpulkan sumber-sumber data yang terkait dan metode eksperimen
yaitu melakukan penelitian dengan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS
untuk melakukan traffic shapping bandwidth. Hasil penelitian ini adalah
router yang dapat melakukan traffic shapping sehingga kualitas koneksi
menjadi lebih baik untuk mengakses dan mengambil data dari sebuah
website.
Penelitian III:
Pada jurnal berjudul Implementasi Bandwidth Management dan
Pengaturan Akses Menggunakan MikroTik RouterOS yang diterbitkan
pada tahun 2013 oleh Sabar Saut Martua Narababan menjelaskan
mengenai Sebuah jaringan warnet pada umumnya belum menerapkan
manajemen bandwidth untuk setiap PC yang terhubung ke jaringan LAN.
29