Ikhtus kordis
Denyut apeks jantung (iktus kordis)
a. Dalam keadaaan normal, dengan sikap duduk, tidur terlentang atau berdiri iktus
terlihat didalam ruangan interkostal V sisi kiri agak medial dari linea midclavicularis
sinistra
b. Pada anak-anak iktus tampak pada ruang interkostal IV
c. Sifat iktus :
Pada keadaan normal, iktus hanya merupakan tonjolan kecil, yang sifatnya local.
Pada pembesaran yang sangat pada bilik kiri, iktus akan meluas.
Iktus hanya terjadi selama systole.Oleh karena itu, untuk memeriksa iktus, kita
adakan juga palpasi pada a. carotis comunis untuk merasakan adanya gelombang
yang asalnya dari systole
3. Krisis hipertensi
Krisis Hipertensi adalah sebuah sindroma klinis yang ditandai dengan peningkatan
tekanan darah mendadak pada pendertia hipertensi:
a. Tekanan darah sistolik (TDS) > 180 mmHg dan tekanan darah diastolik (TDD) >
120 mmHg
b. Dapat disertai komplikasi disfungsi dari target organ, baik yang sedang dalam
proses (impending) maupun sudah dalam tahap akut progresif.
1. Jantung
2. Otak
3. Ginjal
4. Mata (retina)
5. Arteri perifer
1.Hipertensi emergensi yaitu peningkatan tekanan darah yang disertai kerusakan target
organ akut
2.Hipertensi urgensi yaitu peningkatan tekanan darah tanpa disertai kerusakan target
organ akut progresif.
3.Hipertensi akselerasi yaitu peningkatan tekanan darah yang berhubungan dengan
perdarhaan retina atau eksudat.
4.Hipertensi maligna yaitu peningkatan tekanan darah yang berkaitan dengan edema
pupil.
Sumber: Utami, T. P. A., Sumekar, D. W. 2016.Uji Efektivitas Daun Salam (Sizygium
polyantha) sebagai Antihipertensi pada Tikus Galur Wistar. Jurnal majority. 4(5).
Viewed on 21 november 2017. From <http:// juke.kedokteran.unila.ac.id>
4. Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi dibagi 3 yaitu:
1) Secara genetis menyebabkan kelainan berupa:
a. Gangguan fungsi brostat renal
b. Sensitifitas terhadap konsumsi garam
c. Abnormalitas transportasi natrium kalium
d. Respon system saraf pusat terhadap stimulasi psiko-sosial
e. Gangguan metabolism (glukosa, lipid, dan resistensi insulin)
2) Factor lingkungan
a. Factor psikososial: kebiasaan hidup, pekerjaan, stress mental, aktivitas fisik,
status social ekonomi, keturunan, kegemukan, dan konsumsi minuman keras
b. Factor konsumsi garam
c. Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa
obat hormone, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflamasi) secara terus
menerus dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan
salah satu factor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi
dikarenakan tembakau yang bersifat nikotin. Minuman yang mengandung alcohol
juga dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
3) Adaptasi structural jantung serta pembuluh darah
a. Pada jantung : terjadi hypertropi dan hyperplasia miosit
b. Pada pembuluh darah : terjadi vaskuler hypertropi.
1.Gangguan penglihatan
2.Edema pada ekstremitas
3.Penurunan kesadaran
4.Sakit kepala
5.Mual/muntah
6.Nyeri dada
7.Sesak napas
8.Kencing sedikit/berbusa
9.Nyeri seperti disayat pada abdomen
b. Pemeriksaan fisik
Beberapa pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan bertujuan untuk mendeteksi
aanya kerusakan target organ
Sumber: Feryadi, R., Sulastri, D., Kadri. H. 2014. Hubungan Kadar Profil Lipid dengan
Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang Tahun 2012.
Jurnal kesehatan andalas. 3(2). Viewed on 21 november 2017. From
<http://jurnal.fk.unand.ac.id>
Sumber: Feryadi, R., Sulastri, D., Kadri. H. 2014. Hubungan Kadar Profil Lipid dengan
Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang Tahun 2012.
Jurnal kesehatan andalas. 3(2). Viewed on 21 november 2017. From
<http://jurnal.fk.unand.ac.id>