Anda di halaman 1dari 4

ISSN 0852-4777 PRODUKSI ELEMEN BAKAR REAKTOR RISET

ANALISIS KOMPOSISI LOGAM PADUAN


ALMg2 PRODUK TUANG DENGAN METODE AAS

Asminar dan Hadijaya Dahlan

ABSTRAK
Telah dilakukan analisis komposisi logam paduan AIMg2 menggunakan metode AAS. Untuk
mengetahui kualitas logam paduan AIMg2 yang dibuat, maka perlu dilakukan analisis komposisi dan
unsur-unsur pengotornya, sehingga dapat dipakai untuk kelongsong elemen bakar. Unsur Mg
merupakan unsur paduan utama yang mudah menguap pada suhu 450 °c. Hasil analisis dengan
metode AAS menunjukkan terjadinya kehilangan unsur Mg sekitar 3-6 % pada logam paduan AIMg2
produk tuang yang tidak menggunakan coverflux dan degasser pada proses peleburan.

PENDAHULUAN dilakukan analisis dengan MS, karena analisis


dengan MS relatif lebih mudah, murah.
1. Latar belakang ketelitian dan ketepatannya dapat dipercaya.

Logam paduan AIMg2 adalah salah satu Spektrofutometri Serapan Atom (SSA)
bahan struktur yang digunakan sebagai adalah suatu ;metoda analisis untuk penentuan
kelongsong elemen bakar reaktor riset atau konsentrasi suaatu unsur dalam suatu cuplikan
reaktor tipe MTR. Logam paduan AIMg2 yang didasarkan pada proses perlyerapan
memiliki k,ekuatan mekanik yang baik serta energi radiasi oleh atom;.atom yang berada
memiliki kemampu~coran yang baik, berfungsi pad a tingkat dasar (ground state), untuk
sebagai pe~gungkung fisik bahan bakar untuk mengeksitasi elektron terluar proses
mencegah lepasnya produk belahan (hasil penyerapan energi terjadi pad a panjang
reaksi fisi) agar sistem pending in reaktor tidak
gelombang yang spesifik dan karakteristik
dicemari produk fisi tersebut. Kekuatan untuk tiap unsur: Intensitas radiasi yang
material AIMg2 ditentukan oleh adanya
diserap sebanding dengan jumlah atom dalam
sejumlah unsur paduan dan pengotor. Unsur contoh sehingga de~gan mengukur intensitas
paduan adalah bahan-bahan logam yang radiasi yang diserap (absorbansi) atau
sengaja ditamba~kan pada Aluminium murni mengukur intensitas radiasi yang diteruskan
untuk mendapatkan karakteristik tertentu, (transmitansi), maka konsentrasi unsur di
sedangkan unsur pengotor adalah bahan- dalam cuplikan dapat ditentukan(2).
bahan yang ikut terpadu di dalamnya yang
dapat juga memberikan karakteristik paduan 2. Tujuan Percobaan
logam tertentu. Beberapa unsur paduan pada
logam Aluminium antara lain Magnesium (Mg); Percobaan ini dilakukan dengan tujuan
Mangan (Mn); Besi (Fe); dan Chromium (Cr). untuk mengetahui komposisi logam paduan
Sedangkan unsur.unSltr pengotor terdiri atas AIMg2 hasil proses casting menggunakan
Cobalt (Co); Tembaga (Cu); Seng (Zn) dan lain metode MS.
lain[1],
3. Metoda
Beberapa cara dapat dilakukan untuk
menganalisis unsur-unsur logam dalam Bahan yang dianalisis adalah coran
paduan seperti MS, Spektrofotometri UV-VIS, AIMg2. Bahan tersebut semula merupakan
ICP-AES dan lain-lain. Dalam percobaan ini skrap AIMg2 yang berasal dari sisa produksi
ASMINAR dan HADIJA Y A DAHLAN Analisis Komposisi Logam Padl/an AliVg2 Prodl/k Tl/ang dengan Metode AAS

kelongsong elsmen bakar nuklir kemudian Timbangan analitik


dilebur pada suhu 750 °c dan ditambahkan Mlat-alat gelas
bahan aditif (coverflux) lalu dituang pad a Botol contoh
cetakan. Produk tuang (coran AIMg2) dianalisis
komposisi unsur-unsur paduannya dengan 3. Langkah kerja:
menerapkan metode MS. Prinsip utama dari
metode MS adalah bila larutan suatu 3.1. Persiapan Contoh
senyawa tertentu diaspirasikan ke dalam nyala
maka senyawa ini ~kan mengu9p lalu akiin 0.5 grAm contoh AIMg2 dilarutkan dengan
terurai menjadl uap~uap atom bebas (proses 20 ml HCI (1:1). Campuran In! dlpanaskan
atomisasi). Uap~uap atom bebas tersebut akan hingga larut. Setelah ding in ditambah 2 ml
menyerap energi radiasi yang berasal dari HzOz 30 %. Larutan diuapkan selama 5 menit,
lampu katoda cekung (Hollow Cat./Jode Lamp) setelah ding in larutan disaring. Larutan lepas
pada panjang gelombang yang khas dan diencerkan dengan 1 ml HCI (1:1) dan
karakteristik untuk setiap unsur. Akibat dari aquades hingga volume 100 ml.[3).
proses penyerapan radiasi tersebut elektron
dari atom-atom bebas tereksitasi ketingkat 3.2. Persiapan larutan standar
energi yang lebih tinggi. Elektron pad a t!ngkat
tereksitasi ini tidak stabil darl akan kembali ke Larutan standar unsur-unsur AI, Mg, Fe,
keadaan s~mula sambil memancarkan energi Mn, Cr, Cd, Co, Cu; Li, dan Zn dibuat dari
radiasi dengan panjang gelornbang yang khas larutan standar titrisol, satu ampul larutan
dan tertentu untuk setiap unsur. Pada standar diencerkan dengan aquades dalam
Spektrofotometri Serapan Atom yang diukur labu takar 1000 ml dan ditetapkan sampai
adalah banyaknya intensitas sinar yang tanda garis, sehingga terbentuk larutan standar
diserap oleh atom-atom netral yang berada baku dengan konsentrasi 1000 ug/ml (ppm)..
pad a tingkat tenaga dasar atau atom-atom
yang tidak tereksitasi oleh nyala atom dari Dari larutan standar baku 1000 ppm
unsur yang dianalisis. tersebut dibuat deret larutan standar sebagai
berikut:
TATA KERJA ~

Unsur Konsentrasi, ppm


1 Bahan
AI ~ 15 30~~~ 45
~ 0,6
Hidrogen Perol<~ida 30%
Fe ~ 3,0
Aquades
Mn ~ 1,2
Asam Klorida
Cr ~ 16!!2:..
-1- ~
Larutan standar unsur-unsur dari Merck
Logam AIMg2 Produk tuang tidak meng-
Cd ~ ~
gu,llakan additif (A)
Co ~ 20
-!- ~ ::!!};}.
Logam AIMg2 prod uk tuang mengguna- Cu .1.Q ~ ~~
kan additif coverflux (B) Li 0,2
Kertas saring Whatman 41 Zn 0,1 0,2 0!4

3.3. Persiapan larutan blanko


2. Alat
Dibuat larutan blanko dengan menggu-
MS, Varian model M1475 nakan pereaksi yang sarna dengan persia pan

Stabilisator terhadap larutan contoh.

24 URANIA No. 21 & 22/Thn.VI/Janua'ri -April 2000


ASMINAR dan HADIJAY A DAHLAN Ana/isis Komposisi Logam Paduan A/Mg2 Produk Tuang dengan Me(ode AAS

3.4. Pengukuran dengan AAS


mengalami oksidasi dalam kondisi atmosferik
sekaligus menurunkan sifat lebur logam
Kedalam nyala dialirkan air dan paduan AIMg2 pad a saat proses peleburan.
penunjukan alat ukur dibuat nolo

Berkurangnya jumlah unsur Mg


Setelah itu ke dalam nyala berturut-turut disebabkan sifat reaksi oksidasi Mg yang
dialirkan larutan standar dari unsur yang mudah terjadi dan cepat menguap pad a saat
diaf1alisis dengan urutan pertambahan logam AIMg2 mencapai titik 1ebur. Penurunan
konsentrasi. unsur Mg dapat. menurunkan kekuatan logam
AIMg2
Dicatat nilai-nilai absorbansi dari setiap
larutan standar. KESIMPULAN

Kemudian larutan contoh dialirikan ke Bila ditinjau dari komposisi kimia paduan
dalam nya)a, dan dicatat nilai absorbansi dari AIMg2 hasil 'coran ternyata belum dapat
unsur yang dianalisis. digunakan sebagai kolongsong bahan bakar
reaktor riset. karena hasil analisis
Kemudian dihitung konsentrasi cupiikan menunjukkan bahwa unsur paduan utama (Mg)
yang ada dalam larutan dengan menggunakan teroksidasi Dada suhu ti~ggi lalu menguap
regresi linier. sekitar 3-6 %. Hal ini diduga dapat berakibat
logam paduan AIMg2 produk tuang menurun
HASIL DAN PEMBAHASAN sifat mekanisnya.

Hasil analisis logam paduan AIMg2hasii


coran dengan metode MS dapat dilihat pad a DAFTARPUSTAKA
Tabel1.
POLMEAR, I. J., "Light Alloys Metaliurgy of
Dari Tabel 1 didapatkan hasil analisis the Light Metals", Eduard Arnold Ltd,
unsur-unsur logam paduan pembentuk AIMg2 London, 1981.
seperti AI, Fe, Cr, dan Mn memenuhi 2. BOYBUL, SUPARDJO, "Praktikum Kendali
spesifik:asi ( sesuai sertifikat AIMg2). Demikian Kualitas Uji Merusak", Latihan Keahlian
pula dengan unsur-unsur pengotor tidak Fabrikasi EBRR, 1995.
melebihi spesifi~asi yang telah ditentukan 3. NUKEM GmBH, "Description a! the
sesuai dengan sei1ifikat sehingga AIMg2 yang NUKEM Quality Control of Fuel Elemen
dianalisis dapat digunakan sebagai kelongsong Fabrication, part 3, 1982,
elemen bakar. 4 Sertifikat N.UKEM, 1983.

Dari Tabel 1 terlihat bahwa hasil dari


proses peleburan menunjukkan terjadinya
penurunan kandungan logam Mg, baik yang
menggunakan additif maupun yang tidak Penulis adalah
menggunakan additif. Penurunan kandungan *Pejabat Fungsional Pranata Nuklir dan
logam Mg menunjukan angka yang lebih besar **Pejabat Fungsional Litkayasa dan
pad a saat proses peleburan tanpa keduanya adalah stat BTBRR, P2TBDU,
menggunakan aditif dibanding dengan yang BAT AN
menggunakan aditif. Hal ini disebabkan karena
fungsi aditif (cover flux) adalah untuk
melindungi permukaan logam cair agar tidak

URANIA No. 21 & 22/Thn.VI/Januari-ApriI2000 25


Tabel1. Komposisi Logam Paduan AIMg2 Asminar
Produk Tuang
(Coran A tanpa Additif; Arah tulisan sudah jelas. Pada metode
Coran B memakai Additif) percobaan dibahas soal casting hanya
sedikit (4 baris), sedangkan 13 baris
Mg2 [4)se- berikutnya membahan tentang MS, jadi
Coran-A
lum di cor sudah sesuai.
Pad a Tabel 1 unsur Mg besarnya 1,2-2,4
AI 96,4
% itu adalah batasan spesifikasi yang
Fe 0,2 diizinkan fabrikan AIMg2 hasil analisis
Or
MS. Pads kolom 2 (coran A) diM kolom 3
Mg 1,0 (coran B) adalah data anal is is unsur Mg
Ml1
yang kami lakukan.
Co 0,00001
Cu 0,00008 2. Supardjo
Zn
Li .pernyataan pad a kesimpulan: Oari
Cd komposisi kimia paduan AIMg2 hasil
Ttd : tidak terdeteksi coran dapat digunakan sebagai
kelongsong bahan bakar reaktor riset.

.Usul : Komposisi unsur kimia paduan


AIMg2 hasil coran mendekati/sesuai
dengan komposisi unsur kimia paduan
TANYA-JAWAB AIMg2 untuk kelongsong bahan bakar
reaktor riset.
1. Abdul Latie'i
Penekanan pad a makalah ini hendaknya
Dari judul penelitian penelitian arahnya pad a analisis unsur kimianya, bukan
analisis dengan MS, tapi pad a metoda
peleburan Ipengecorannya.
penelitian dibahas ditekankan pad a
Casting, mohon dijelaskan. Asminar
Pada tabel hasil ;:Inalisis disebutkan unsur
Mg besarnya 1,2-2,4 % sedangkan pada .Usul diterima
kolom 2 dan 3 y;:litu 0,8 dan 1,0. Apakah .Saran tersebut kami terima dan akan kami
harga 1,2-2,4 (Mg) itu tidak dianalisis tindak lanjuti.
dengan MS ?

URANIA No. 21-22/Thn.VI/Januari-April 2000 26


Kembali ke Jurnal

Anda mungkin juga menyukai