1. WBC untuk kehilangan darah yang akut seperti perdarahan massif atau pelaksanaan
transfuse tukar
2. PRC bila kadar HB < 7 gr/dL terutama bila kondisinya merupakan anemia akut, atau 7-10 g/dL
bila ada kondisi hiposia/hipoksemia yang bermakna secara klinis.
Pada anak yang membutuhkan transfusi rutin, transfuse sudah dilakukan bila kadar Hb pra
transfuse adalah 9-10 g/dL untuk mempertahankan tumbuh kembang mendekati anak lain
Bayi IRDS perlu tran
Indikasi Transfusi
Bayi IRDS Hb < 12 g/dL bila bayi yang Hb < 10 g/dL pada bayi yang
memerlukan O2 tidak memerlukan O2
Bayi Premature Hb < 12 gr/dl bila ada Hb < 10 gr/dL bila bayi ada
gelaja apnea, hipotensi, gejala takikardi/peningkatan BB
asidosis tidak adekuat
Bayi aterm < 4 bulan Bila kadar Hb < 7 g/dL bila Pada bayi perioperative dengan
ada manifestasi klinis Hb < 10 g/dL
anemia berupa apnea, Pada bayi dengan perdarahan
takikardi, BB tidak naik akut dengan kehilangan darah >
adekuat 10% dari volume total
Pasien dengan penyakit Bila kadar Hb < 12 g/dL
kardiopulmonal
Rumus untuk menghitung PRC (˄ Hb x BB x 4), kebutuhan perhari adalah 10-15 ml/kg/hari
(Apabila Hb > 6 gr/dL)
Rumus untuk Hb < 6 g/dL transfuse PRC dapat diberikan 5 ml/kg dalam 1 jam pertama, lalu sisa
darah dalam kantong dapat diberikan 2-3 jam selanjutnya asal tidak melebihi 10-15 ml/kg/hari
Dosis transfuse PRC untuk neonates adalah 20 ml/kg
Sediaan TC di PMI
Apheresis adalah prosedur yang digunakan untuk memisahkan komponen yang diinginkan
dengan komponen lain yang tidak diperlukan, pada TC apheresis dapat digunakan untuk
mendapatkan plateletpheresis/thrombopheresis
Pada Apheresis produk darah yang digunakan berasal dari 1 donor mengurangi rx transfuse
dan infeksi
Pooled Unit TC, adalah produk TC yang berasal dari 4-6 orang donor yang dimasukan dalam 1
kantong, setelah pooled unit TC disiapkan, harus segera di transfusikan karena risiko proliferasi
bakteri.
4. WRC (Washed Red Cells) serupa dengan pemberian transfuse PRC, indikasinya bila
a. ada riwayat alergi/demam pada riwayat transfusi sebelumnya
b. hyperkalemia
c. defisiensi IgA
d. memiliki alergi terhadap protein plasma
dosis WRC adalah 10-15 ml/kg/hari, pada anak WRC 8 ml/kg dapat meningkatkan kadar Hb
sekitar 1 gr/dL
5. KRIOPRESIPITAT untuk mengganti defisiensi faktor VIII pada anak yang hemofiliaA dan
penyakit von Willebrand,
a. yang mengalami perdarahan dan tidak respon dengan desmopresin asetat/obat tidak
tersedia
b. profilkasis yang akan menjalani operasi/tindakan invasive
c. terapi pada pasien yang mengalami perdarahan
sebagai pengganti fibrinogen, 1 kantong unit CRYO per 5 ml/kg akan meningkatkan konsentrasi
fibrinogen 100 mg/dL, kecuali pada kasus DIC atau perdarahan massif.
Perhitungan jumlah kantong 0.2 x BB (kg), dalam prakteknya dapat diberikan 10-12
unit/kgBB/12 jam waktu paruh Cryo adalah 12 jam
1 kantong Cryo berisi 30-40 mL, mengandung faktor VIII 70-75 unit
6. FFP untuk menggantikan faktor koagulasi, terutama faktor IX pada pasien hemophilia B dan
faktor inhibitor koagulasi baik bawaan/didapat, untuk pasien DIC dengan koagulopati yabg
signifikan (PT/APTT >1.5 x dari nilai normal, atau fibrinogen <0.1 gr/dL) pada perdarahan massif
atau preinvasif
Dosis pemberian FFP pada anak dan neonatus adalah 10-20 mL/kgBB/hari
7. I-PRC (Irradiated Packed Red Cells) utuk pasien immunocompromised, seperti pasien pasca
transplantasi
PRC di iradiasi dengan sinar gamma untuk menvegah transfusion-associated graft-host
disease transfusion-associated graft-host disease (TAGvHD) yaitu sel limfosit darah donor yang
masuk ke dalam system sirkulasi resipien menimbulkan gejala berupa demam, diare, ruam kulit,
dan pansitopenia
perbedaan
Keuntungan Kerugian
Apheresis
Pooled TC Harus segera
ditransfusikan setelah
disiapkan karena resiko
proliferasi bakteri
WRC Komponen plasma/supernatant Waktu persiapan lebih
berkurang sehingga rx transfuse lama, tidak bisa untuk
berkurang cito
Kadaluarsa dalam
waktu 4 jam setelah
pembuatan
Reaksi Transfusi
Profilaksis transfuse hanya diberikan bila pernah ada riwayat Rx transfuse sebelumnya,
terutama pada transfuse yang mengandung plasma
Pemberian furosemide tidak rutin, hanya apabila ada keadaan khusus seperti gagal jantung
Penggunaan NaCL harusnya tidak diberikan untuk membilas untuk menghindari kelebihan cairan
Cara Transport komponen darah : coolbox, dengan thermometer untuk memantau suhu ideal
PRC 2-6 derajat C, 14-22 derajat untuk komponen plasma
urutannya: es beku dibagian bawah, yang dilapisi alas, lalu komponen darah diatas alas
pada pemberian transfuse darah/komponen tidak perlu dihangatkan kecuali pada transfuse
cepat, transfuse massif, transfuse tukar atau bila terdapat cold agglutinin
transfuse darah sebaiknya dilakukan maksimal 30 menit setelah produk darah diambil dari bank
darah
PRC harus selesai dalam 4 jam/kantong, dihitung dari mulai dikeluarkannya produk darah dari
bank darah, untuk produk plasma dapat di berikan lebih cepat 1-2 jam tergantung kebutuhan
Jarak pemberian antara 2 kantong PRC sebaiknya 24 jam, pada kondisi kadar Hb < 5 g/dL jarak
minimal yang masih bisa diperkenankan adalah 8-12 jam setelah kantong darah pertama selesai
bila 1 pasien perlu beberapa komponen darah, maka komponen darah dapat diberikan
berurutan, tapi tidak melebihi kebutuhan cairan dalam 24 jam, urutan pemberian diberikan
sesuai klinisnya, mana yang diperlukan utama yang duluan.