Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI

SIMULASI ADC TEGANGAN, ARUS, DAN DAYA MENGGUNAKAN PROTEUS DAN


ARDUINO
Laporan ini disusun untuk memenuhi penilaian praktikum mata kuliah Sistem Kendali

Dosen Pembimbing : Dr., Drs. Hartono Budi Santoso, MT

Disusun oleh :
1. Fithri Hifzhah Mulkillah (141734014)
2. Silmi Muharam (141734028)
3. Tyari Octhalya Tadzmara (141734030)

PRODI D-IV TEKNIK KONSERVASI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
I. TUJUAN
1. Dapat menggunakan aplikasi proteus dan Arduino Uno
2. Dapat membuat dan memahami rangkaian skematik ADC dengan parameter arus, tegangan,
dan daya menggunakan proteus
3. Dapat membuat dan memahami script ADC (Analog to Digital Converter) dengan parameter
arus, tegangan dan daya menggunakan Arduino Uno
4. Dapat mengaplikasikan LCD (Liquid Crystal Display) di proteus
5. Dapat menjalankan simulasi ADC dengan parameter arus, tegangan, dan daya dengan
menggunakan aplikasi proteus dan Arduino Uno

II. DASAR TEORI


Proteus merupakan gabungan dari program ISIS dan ARES. Dengan penggabungan kedua
program ini maka skematik rangkaian elektronika dapat dirancang serta disimulasikan dan
dibuat menjadi layout PCB. Proteus dapat mensimulasikan berbagai jenis mikroprosesor dan
mikrokontroler, termasuk mikrokontroler keluarga AVR. Diharapkan dengan menggunakan
program simulasi ini maka perancangan rangkaian berbasis mikrokontroler dapat lebih mudah
dilakukan serta mengurangi biaya produksi dan menghemat waktu. Proteus dilengkapi program
compiler, sehingga dapat mengkompilasi file kode sumber seperti Assembly menjadi file HEX
sehingga nantinya dapat digunakan oleh mikrokontroler yang sebenarnya.
Arduino adalah pengendali mikro single board yang bersifat open source, diturunkan dari
wiring platform, diancang untuk memudahlan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardwarenya memiliki prosesor atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman
sendiri. Pin analog pada Arduino (dan mikrokontroller lain pada umumnya) dapat digunakan
untuk input dan output digital. Hanya saja pin analog memiliki fitur untuk dapat mengubah
sinyal analog yang masuk menjadi nilai digital yang mudah diukur. Pin digital hanya dapat
mengenali sinyal 0 volt sebagai nilai LOW dan 5 volt sebagai nilai HIGH. Sedangkan Pin
analog dapat mengenali sinyal pada rentang nilai voltase tersebut. Hal ini sangat berguna ketika
kita hendak mengukur sesuatu dari sensor dan menggunakan nilai masukan tersebut untuk
keperluan lain. Pin analog ini terhubung dengan converter pada mikrokontroller yang dikenal
dengan istilah analog-to-digital converter (disingkat ADC atau A/D). Converter ini mengubah
nilai analog berbentuk sinyal voltase ke dalam bentuk digital/angka supaya nilai analog ini
dapat digunakan dengan lebih mudah dan aplikatif. Pada Arduino (mikrokontroller ATMega)
converter ini memiliki resolusi 10 bit, artinya nilai hasil konversi berkisar dari 0 hingga 1023.
Pada Arduino UNO, pin analog ditandai dengan label A0 sampai A5. Pada board lainnya, pin-
pin yang diberi tanda A, Analog, ADC adalah pin analog. Fungsi yang kita gunakan untuk
membaca nilai analog pada Arduino adalah analogRead([nomorPin]).
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal
cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat
elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang
dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai
penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur
yang disajikan dalam LCD ini adalah:
 Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
 Mempunyai 192 karakter tersimpan.
 Terdapat karakter generator terprogram.
 Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
 Dilengkapi dengan back light.

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit.
Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana
terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini
sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD.
Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu
waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat
sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap
nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller
mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi
high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan
data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa
saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”.

Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap
sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika
RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan
ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke
“1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan
dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan
melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD
status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap
aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur
(tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7.
Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk
membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling
penting.

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah
aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk
data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin
untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer
antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD
saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang
dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.
III. ALGORITMA PROGRAM
Membuat program dengan simulasi adc tegangan, arus, dan daya menggunakan proteus dan
arduino :
1. Buka software Proteus 8 Professional
2. Untuk membuat project baru klik “New Project”
3. Ubah “Project Name” pada kolom Name untuk mengubah nama proyek sesuai
dengan yang diinginkan, lalu klik “Next”.
4. Pilih Schematic Design yang sesuai, dalam program ini yang dipilih adalah
Landscape A4
5. Pilih komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pemograman dengan cara :
 Klik P untuk memilih ARDUINO UNO R3, LM041L, dan POT HG.
 Klik INSTRUMENT untuk memilih DC VOLTMETER.
 Klik TERMINAL untuk memilih POWER dan GROUND.
6. Rangkai komponen-komponen tersebutseperti gambar di bawah ini :

7. Buka software arduino untuk membuat script agar program yang di simulasikan
berjalan.
8. Script yang dibuat pada arduino adalah sebagai berikut :
// include the library code :
#include <LiquidCrystal.h>
// initialize the library with the number of the interface pins :
LiquidCrystal lcd (13,12, 11, 10, 9, 8);
void setup() {
// set up the LCD's number of co,umn and rows :
lcd.begin (16,4) ;
lcd.setCursor (0,0);
// Print a massage to the LCD.
lcd.print ("Battery");
lcd.clear ();
}
void loop() {
float adc1=analogRead (A0);
float teg= adc1/1023*12;
lcd.setCursor (1,0);
lcd.print ("DATA");
lcd.setCursor (0,1);
lcd.print ("teg=");
lcd.print (teg);
lcd.print ("volt");
float adc2=analogRead (A1);
float arus= adc2/1023*10;
lcd.setCursor (0,2);
lcd.print ("arus=");
lcd.print (arus);
lcd.print ("Ampere");
float daya= teg*arus;
lcd.setCursor (0,3);
lcd.print ("daya=");
lcd.print (daya);
lcd.print ("Watt");
delay(500);
}
9. Klik check list pada arduino sampai “Done Compiling”
10. Masukan script arduino ke dalam arduino yang ada di Proteus
11. Klik Play pada Proteus
IV. FLOW CHART PROGRAM

Buka software A
Proteus Pro. 8

Buka
Arduino
Pilih komponen
yang dibutuhkan

Membuat script
seusai dengan
program
ARDUINO UNO,
POT-HG, LM041L,
POWER, GROUND

Masukan script
arduino ke proteus
Rangkai
Komponen

Jalankan Program
A
V. PEMBAHASAN

Pada pemograman dengan simulasi adc tegangan, arus, daya menggunakan proteus dan
arduino ini tujuannya untuk memahami pengaplikasian dari LCD ukuran 16X4 dalam
menampilkan nilai tegangan, arus dan daya. Dapat dilihat melalui algoritma dan flow chart
program bahwa simulasi akan berjalan dengan baik apabila script pada software arduino sudah
tepat, hal ini berarti script yang dibuat telah disesuaikan dengan gambar rangkaian yang telah
dibuat di dalam proteus professional 8. Hasil dari simulasi pemograman dapat dilihat seperti
pada gambar berikut :

Nilai-nilai yang muncul pada LCD 16x4 diperoleh dari bahasa pemograman dalam
arduino contohnya untuk nilai pada tegangan bahasa pemograman yang dipakai adalah sebagai
berikut :
float adc1=analogRead (A0);
float teg= adc1/1023*12;
lcd.setCursor (1,0);
lcd.print ("DATA");
lcd.setCursor (0,1);
lcd.print ("teg=");
lcd.print (teg);
lcd.print ("volt");
VI. KESIMPULAN
Pada simulasi program adc tegangan, arus, daya menggunakan proteus dan arduino ini
dapat disimpulkan bahwa parameter yang didapat akan muncul sesuai dengan bahasa
pemograman dari library arduino. Untuk hal ini bahasa pemogramannya memakai rumus untuk
“float teg= adc1/1023*12”. Untuk 1023 ini adalah angka biner yang kemudian akan
memunculkan nilai tegangan pada LCD 16x4 yang dihubungkan pada kaki sisi kanan arduino
ataau bisa di sebut juga sisi digital. Untuk sisi analog pada A1 dan A2 dihubungkan DC
Voltmeter yang telah terhubung dengan POT HG serta Power dan Ground.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Rahani, Fajri. 2014. "Simulasi Arduino dengan Proteus".


https://fajrirahani.blogspot.co.id/2014/02/simulasi-arduino-dengan-proteus.html?m=1. [18 Juni
2017]
Bawono, Ari. 2012. "Elektronika dan Mikrokontroler" .http://ari-
bawono.blogspot.co.id/2012/09/belajar-menampilkan-data-adc-di-lcd-2x16.html?m=1 [18 Juni
2017]

Anda mungkin juga menyukai