RISIKO SUMBER DAYA KESELAMATAN PROYEK KERJA PROYEK KESEHATAN DAN KONSTRUKSI MENGGUNAKAN KESELAMATAN TERHADAP K3 FAULT TREE KERJA (K3) (KESEHATAN DAN ANALYSIS (FTA) (Study Kasus Pada KESELAMATAN (STUDY KASUS PADA KERJA) DAN PROYEK JALAN Pembangunan Gedung KINERJA HOTMIX DINAS SMA Eben Haezar) PERUSAHAAN PEKERJAAN UMUM (Studi Kasus : Proyek KABUPATEN Pembangunan SUMBAWA) Kontruksi Offshore Provinsi Banten) OBYEK Gedung Jalan Gedung LATAR Kontruksi Offshore Masalah keselamatan kerja Kegiatan jasa konstruksi BELAKANG memiliki potensi bahaya di Indonesia telah lama telah terbukti memberikan ketidakpastian kondisi yang mendapat perhatian dan kontribusi penting dalam per- disebabkan oleh badai, dukungan dari Pemerintah kembangan dan pertumbuhan ombak, arus dan pasang sejak ditetapkannya Undang- ekonomi disemua negara di surut telah mengakibatkan dunia, termasuk Indonesia, Undang Keselamatan Kerja sejumlah dari kecelakaan baik yang diselenggarakan dan kematian besar dalam Nomor 1 Tahun 1970. oleh pemerintah maupun beberapa tahun terakhir. Proyek pembangunan jalan swasta. Dalam setiap aspek yang dilaksanakan di Keselamatan dan konstruksi dan penggunaan Kabupaten Sumbawa Kesehatan Kerja fasilitas lepas pantai ada melalui instansi teknis merupakan suatu persyaratan keamanan Dinas Pekerjaan Umum permasalahan yang banyak yang ketat yang harus adalah salah satu objek menyita perhatian berbagai dipenuhi. Perencanaan amatan yang akan diteliti organisasi saat ini karena sumber daya manusia terkait Keselamatan dan mencakup permasalahan digunakan untuk Kesehatan Kerja dan segi perikemanusiaan, biaya menentukan dan Lingkungan (K3L). dan manfaat ekonomi, aspek mengidentifikasi sumber Kewajiban untuk hukum, pertanggungjawaban daya manusia dengan serta citra organisasi itu keterampilan yang menyelenggarakan sendiri. Semua hal diperlukan untuk manajemen K3L pada tersebut mempunyai tingkat keberhasilan proyek. Di perusahaan - perusahaan besar kepentingan yang sama samping itu, sebuah melalui Undang – Undang besarnya walaupun di sana tulisan yang dimuat dalam Ketenagakerjaan, baru sini memang terjadi Machinery and Tools (2016) menghasilkan 2,1% saja dari perubahan perilaku, baik di menuliskan bahwa peralatan 15.000 lebih perusahaan dalam lingkungan sendiri proyek yang relevan berskala besar di Indonesia maupun faktor lain yang dan umur alat yang sudah menerapkan masuk dari unsur eksternal merupakan hal yang Sistem Manajemen K3L. industri Ervianto (2005). harus diperhatikan. Minimnya jumlah itu Proses pembangunan Peralatan proyek yang sebagian besar disebabkan proyek kontruksi gedung sudah berumur tua perlu pada umumnya merupakan oleh masih adanya anggapan diperhatikan apakah sudah kegiatan yang banyak bahwa program K3L hanya mengandung unsur bahaya. mencapai batas untuk akan menjadi tambahan beban diganti dengan yang lebih Situasi dalam lokasi proyek biaya perusahaan. Padahal baru untuk meningkatkan mencerminkan karakter yang jika diperhitungkan besarnya keselamatan pekerja. Hal dana kompensasi/santunan keras dan kegiatannya tersebut menjadi untuk korban kecelakaan terlihat sangat kompleks dan fokus perusahaan kerja sebagai akibat sulit dilaksanakan sehingga kontraktor untuk diabaikannya Sistem dibutuhkan stamina yang menciptakan kondisi prima dari pekerja yang Manajemen K3L, yang keselamatan dan kesehatan melaksanakannya. Namun besarnya mencapai lebih tidak dapat dipungkiri bahwa kerja (K3) yang baik di dari 190 milyar rupiah di proyek. Menurut Sugiyono pekerjaan konstruksi ini tahun 2003, jelaslah bahwa merupakan penyumbang (2003) menyatakan bahwa masalah K3 tidak selayaknyaangka kecelakaan yang cukup Keselamatan dan Kesehatan diabaikan (Wicaksono, 2011). tinggi. Banyaknya kasus Kerja merupakan suatu Oleh karena itu,penelitian kecelakaan kerja serta pengetahuan yang berkaitan ini membahas tentang penyakit akibat kerja sangat dengan dua kegiatan: yang penyebab kurangnya merugikan banyak pihak pertama adalah berkaitan Manajemen K3L pada proyek terutama tenaga kerja dengan upaya keselamatan bersangkutan Ervianto (2005). jalan raya hotmix Dinas terhadap keberadaan Kecelakaan kerja sering Pekerjaan Umum Kabupaten tenaga kerja yang sedang terjadi akibat kurang Sumbawa dengan metode bekerja dan Kedua dipenuhinya persyaratan Fault Tree Analysis (FTA). berkaitannya dalam pelaksanaan dengankondisi kesehatan Dengan metode ini bisa keselamatan dan kesehatan sebagai akibat adanya diketahui faktor – faktor yang kerja. Dalam hal ini penyakit akibat kerja. menyebabkan kurang pemerintah sebagai Tujuan penelitian ini adalah lengkapnya Manajemen K3L penyelenggara Negara untuk melaporkan sebuah pada peoyek tersebut. mempunyai kewajiban kajian tentang sumber daya untuk memberikan manusia, peralatan proyek, Dikatakan bahwa “minimnya perlindungan kepada tenaga kesehatan dan keselamatan jumlah itu sebagian besar kerja. Hal ini direalisasikan kerja dan pengaruhnya disebabkan oleh masih adanya pemerintah dengan terhadap kinerja. anggapan bahwa program dikeluarkannya peraturan- Mengembangkan dan K3L hanya akan menjadi peraturan seperti : UU RI No. menguji model yang dibuat tambahan beban biaya 1 Tahun 1970 tentang berdasarkan literatur dan perusahaan”. Perlu diteliti keselamatan kerja, Undang- penelitian sebelumnya. juga alasan perusahaan- undang No. 3 Tahun 1992 perusahaan besar mempunyai Tentang Jaminan Sosial Pada paragraph pertama anggapan seperti itu, jika Tenaga Kerja membahas tentang “potensi begitu kita bisa tahu (JAMSOSTEK), dan bahaya ketidakpastian alasannya apa dan bisa Peraturan Menteri Tenaga kondisi yang disebabkan dicarikan solusi supaya Kerja No: Per.05/Men/1996 oleh badai, ombak, arus dan penerapan sistem manajemen mengenai sistem manajemen pasang surut”, seharusnya K3L dapat bertambah dari K3. Namun pada sebelum konstruksi itu 2,1% dari 15.000 perusahaan kenyataannya, pelaksana berjalan dilakukan survey proyek sering mengabaikan kondisi terlebih dahulu dicari bisa meningkat. waktu yang tepat supaya bisa persyaratan dan peraturan- meminimalisir bahaya yang peraturan dalam K3. Hal dapat mengakibatkan tersebut disebabkan karena kecelakaan dan kematian kurang menyadari betapa yang sewaktu-waktu bisa besar resiko yang harus terjadi kapan saja. ditanggung oleh tenaga kerja dan perusahaannya. Sebagaimana lazimnya pada pelaksanaan suatu proyek pasti akan berusaha menghindari economic cost. Disamping itu adanya peraturan mengenai K3 tidak diimbangi oleh upaya hukum yang tegas dan sanksi yang berat, sehingga banyak pelaksana proyek yang melalaikan keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya.
Sangat setuju, bahwa
peraturan K3 harus diimbangi dengan hukum yang tegas dan sanksi yang berat sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja tidak dilalaikan. METODOLO A. Pendekatan Penelitian ini merupakan Lokasi dan Waktu GI Metodologi penelitian diskriptif. Dalam Penelitian Penelitian: penelitian ini, subyek Kuantitatif penelitiannya adalah pekerja Tempat penelitiannya di Kota proyek jalan raya hotmix Manado tepat pada proyek Pemilihan ini dilihat pembangunan gedung SMA Dinas Pekerjaan Umum dari rumusan masalah dan Eben Haezar. Waktu Kabupaten Sumbawa. penelitian dilaksanakan dari data yang diperlukan untuk Data yang diperlukan untuk memecahkan masalah bulan Januari 2015 sampai penelitian ini adalah data pertengahan bulan Februari tersebut. Saya telah primer dan data sekunder. membuat kerangka 2015. Data primer diperoleh secara pemikiran yang didasari langsung dari obyek Metode Penelitian oleh literature dan penelitian yang berupa dikembangkan menjadi kuisioner dan penjelasan atau Penelitian ini dilakukan sebuah hipotesis. Sebenarnya keterangan Pejabat Pembuat dengan metode penelitian penelitian ini mencoba untuk Komitemen (PPK), pengawas deskriptif. Tujuan penelitian menjelaskan hubungan dan pekerja lapangan ini, yaitu mendeskripsikan antara SDM, peralatan mengenai program K3 pada sejumlah variabel yang kontruksi, K3, dan kinerja proyek jalan raya hotmix berkenaan dengan masalah perusahaan menggunakan Dinas Pekerjaan Umum dan unit yang diteliti antara dasar statistic. Penelitian fenomena yang diuji. Dalam Kabupaten Sumbawa. kuantitatif digunakan untuk penelitian ini teknik yang Data Sekunder diperoleh mengukur dan menganalisi digunakan untuk secara tidak langsung, mengumpulkan data hubungan antara variable didapatkan dari Pogram tersebut. Dalam hal penelitian, yaitu dengan Manajemen Kesehatan dan kuesioner sebagai instrument sederhana, peneliti kuantitatif Keselamatan Kerja serta fokus pada pencarian bukti untuk menjawab seperangkat data atau arsip proyek jalan pertanyaan atau pernyataan empiris dalam bentuk raya hotmix Dinas Pekerjaan tertulis kepada responden. kuantitatif, menggunakan Umum Kabupaten Sumbawa. Pelaksanaan penelitian ini metodologi dengan dasar Setelah data-data diperoleh, dilakukan dengan: matematika dan statistik maka data tersebut akan (Gold & Revill, 2004). B. Data Analisis: dianalisis menggunakan Studi Literatur Structural Equation metode Fault Tree Analysis Modeling (SEM) (FTA). Adapun langkah - Studi litertur dilakukan langkah dalam menganalisa dengan pencarian literature Metode analisis yang data meliputi: melalui jurnal nasional, digunakan dalam penelitian 1. Menganalisa penelitian terdahulu, internet ini menggunakan Structural pelaksanaan teknis dan buku mengenai teori-teori Equation Modeling Kesehatan dan yang berhubungan dengan (SEM). SEM Keselamatan Kerja permasalahan yang dikaji. Merupakan teknik Instrument (K3) pada proyek multivariate yang Pengumpulan Data jalan raya hotmix Dinas mengkombinasikan (Kuesioner) Pekerjaan Umum aspek regresi berganda dan analisis faktor untuk Kabupaten Sumbawa. Instrumen yang digunakan mengestimasi serangkaian 2. Membuat model adalah kuesioner yang hubungan ketergantungan grafis Fault Tree berbentuk checklist. Langkah- secara simultan. SEM sesuai dengan fakta- langkah penyusunan dikenal dengan nama yang fakta yang didapat dari instrument dapat diawali berbeda-beda seperti data primer yaitu dengan penjabaran menjadi Covariance Structure pelaksanaan teknis variabel, indikator, dan Analysis, Latent Variabel Kesehatan dan komponen-komponennya. Analysis, Confirmatory Keselamatan Kerja Seluruh pertanyaan yang Analysis dan Causal (K3) pada proyek disusun ditempatkan Modelling. Setelah model jalan raya hotmix Dinas dalam lembaran instrumen dinyatakan fit atau diterima Pekerjaan Umum kuesioner. secara statistik maka langkah Kabupaten Sumbawa. selanjutnya adalah 3. Hasil dari output Pengumpulan Data melakukan pengujian FTA dengan hipotesis dengan menganalisa factor Penelitian ini menggunakan bantuan IBM SPSS AMOS penyebab kurang dua jenis data, yaitu data 23 dengan menganalisis lengkapnya primer dan data sekunder. hubungan di antara Data primer diperoleh dari pelaksanaan variabel-variabel laten. penyebaran kuesioner SEM juga dapat manajemen Kesehatan tentang penilaian atau persepsi mengestimasi nilai-nilai path dan Keselamatan Kerja tentang manajemen risiko K3 dari setiap hubungan (K3) pada proyek jalan pada pekerjaan pembangunan variabel. raya hotmix Dinas gedung. Sedangkan data Pendekatan SEM dimulai Pekerjaan Umum sekunder diperoleh dari pihak dengan spesifikasi model Kabupaten Sumbawa. manajemen pengelolah atau yang menghubungkan kontraktor, selain itu didapat variabel-variabel yang Disini metode yang juga dari literature seperti diasumsikan mempengaruhi digunakan hanya metode buku, media elektronik atau variabel lain dan penelitian deskriptif yang internet dan sumber-sumber directionalities efek mana focus membahas yang menunjang dalam tersebut (Kline, 2005). tentang subjek penelitian penelitian. Spesifikasi adalah cara yaitu pekerja dan data yang representasi visual dari digunakan yakni data primer Disini membahas beberapa hipotesis substantif dan data sekunder. poin penting dimana dalam (teoritis) dan skema jurnal bagian ini cukup pengukuran yang melibatkan lengkap yakni membahas teori, informasi, dan akhirnya tentang lokasi dan waktu model yang dikembangkan penelitian, metode penelitian, studi literature, instrument (Diamantopolous and pengumpulan data(kuisioner), Siguaw, 2000). Dalam proses dan pengumpulan data. estimasi, SEM menghasilkan bobot regresi, varians, kovarians, dan korelasi dalam prosedur iteratif yang terkumpul pada satu set estimasi parameter.
Disini membahas beberapa
poin penting dimana dalam jurnal bagian ini membahas tentang Metodologi Kuantitatif dan Data Analisis saja, alangkah baiknya jika ditambah dengan lokasi dan waktu penelitian serta literature yang dapat membantu proses penelitian . ANALISIS A.Assessment of Normality Variabel-variabel Risiko and Outliers 1. Analisis Data Hasil Dalam menganalisa variable- Table 1. Descriptive Statistics Kuisoner variabel risiko Normality and Pekerja yang akan K3 yang terjadi, maka harus Outliers diidentifikasi kondisi-kondisi dibagikan kuisioner pada 2 (dua) ketidakpastian yang menimbul- kan risiko, sumber perusahaan dihitung risiko serta pengaruhnya. dengan rumus slovin Pendekatan yang diambil dengan jumlah populasi untuk mengidentifikasi faktor pekerja tiap perusahaan risiko dan yang menjadi adalah 60 pekerja. variabel dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan studi literatur. Analisis Penilaian Risiko Penilaian risiko berdasarkan atas data primer dan sekunder yang merupakan data Hasil diatas menunjukan Dari hasil hasil wawancara, kuisioner bahwa data yang terkumpul perhitungan dengan rumus dan pengamatan langsung adalah normal. Dinyatakan slovin dibulatkan menjadi dilapangan mengenai risiko- berdistribusi secara normal 50 responden dari PT. risiko yang terjadi pada yaitu data yang didapat Bina Bumi Artha dan 50 proyek. Setelah pengumpulan dalam statistika parametrik data selesai responden dari PT. Lancar dilakukan, maka selanjutnya untuk mngetahui apakah Sejati.Adapun materi data empirik dilapangan data-data yang telah diperoleh kuesioner bersumber dari baik data kuisioner penilaian sesuai dengan distribusi teoritik ataupun data yang penerapan pelaksanaan maupun data hasil wawancara diperoleh berasal dari K3-L pada proyek jalan diolah melalui tahapan populasi yang berdistribusi yang dipadukan dengan pengolahan data. Risiko secara normal. kondisi lapangan saat diformulasikan sebagai fungsi B. Reabilitas Instrumen pengamatan. dari kemungkinan terjadi Di dapat : (likelihood) dan dampak Sumber Daya Dari 24 kriteria ada negative (impact). Atau Manusia (SDM) = 0.857 12 kriteria yang kurang indeks risiko= probabilitas dari 50% menjawab (Likelihood) × Dampak Kesehatan dan Keselamatan tidak terlengkapi dan (Impact). Kerja = 0,830 sebanyak 12,11% Hasil dari rata-rata peluang Peralatan Kontruksi = 0.794 responden menjawab tidak dan rata-rata dampak Kinerja Perusahaan terlengkapi sedangkan dibulatkan untuk Industri Kontruksi = 0,826 yang menjawab memudahkan dalam terlengkapi hanya 11,89%. perhitungan index resiko. C.Measuremen ANALISIS RESIKO 2.Analisis Data dan Dari hasil pengolahan data Development CFA memberikan penilaian Model Grafis Fault Tree penggolongan matriks risiko terhadap reliabilitas dan Analysis (FTA) diperoleh 1 variabel dengan validitas variabel yang Lingkup pekerjaan level risiko yang sangat diamati untuk masing-masing proyek jalan raya hotmix tinggi (Very High Risk) pada variabel laten. Validitas Kabupaten Sumbawa yqng pekerjaan struktur atas, adalah sejauh mana dilaksanakan oleh dua yaitu material terjatuh dari perusahaan meliputi 6 ketinggian dan menimpa variabel yang diamati secara (enam) divisi tahapan pekerja. Untuk akurat mengukur apa yang level risiko tinggi (High Risk) seharusnya mereka ukur pekerjaan. Dari uraian diperoleh 21 variabel dan (Hair et al., 1998). Validitas lingkup pekerjaan pada untuk risiko sedang (Medium diperoleh bila hubungan kedua proyek akan ditinjau Risk) diperoleh 18 variabel. antara variabel yang dengan 5 (lima) kriteria Pengendalian yang dapat teramati dan variabel laten penerapan program K-3L dilakukan dalam menangani secara statistik signifikan. Uji yaitu : setiap risiko, yaitu; reliabilitas menguji a. Penggunaan Alat 1. Untuk variabel material konsistensi internal item Pelindung Diri (APD) dan terjatuh dari ketinggian dalam ukuran untuk Alat Pengaman Kerja dan menimpa pekerja menentukan apakah setiap (APK) dengan level risiko yang variabel yang diamati harus sangat tinggi (Very High dipertahankan atau Risk), b. Rambu-Rambu dan yaitu dengan cara pengecualian apapun harus dilakukan. Keandalan Semboyan K-3L administratif dimana variabel yang diamati diukur mengurangi risiko dengan pemuatan faktor c. Limbah Yang bahaya dengan cera kuadrat. Variabel yang Timbul Akibat Adanya melakukan pembuatan diamati dianggap memiliki Pekerjaan Jalan prosedur, aturan, pemasangan rambu reliabilitas tinggi bila (safety sign), tanda pemuatan kuadrat loading d.Penanganan peringatan, training dan untuk masing-masing lebih Terhadap Kecelakaan seleksi terhadap dari 0,50, sedang jika Kerja kontraktor, material serta antara 0,30 dan 0,50 dan mesin, cara pengatasan, rendah di bawah penyimpanan dan e. Berita Acara 0,30 (Holmes-Smith, 2001). pelabelan. Analisis korelasi Administrasi Kecelakaan Menggunakan Alat digunakan untuk Kurangnya pelaksanaan Pelindung Diri (APD) mengetahui keeratan K3-L pada proyek jalan untuk mengurangi risiko hubungan antara dua hotmix pada Dinas bahaya dengan cara variabel dan untuk Pekerjaan Umum menggunakan alat mengetahui arah hubungan Kabupaten Sumbawa perlindungan diri yang terjadi.`Untuk disebabkan 5 (lima) event misalnya mendapatkan ketepatan yaitu Kriteria Penggunaan safety helmet, masker, teoritis mendasar dari data, sepatu safety, coverall, Alat Pelindung Diri (APD) kacamata keselamatan, dan korelasi antara pengukuran dan Alat Pengaman Kerja variabeli diuji dengan alat pelindung diri lainnya (APK), Kriteria yang sesuai dengan jenis melakukan analisis model pengukuran secara Rambu-Rambu dan pekerjaan yang dilakukan. keseluruhan. hasilnya Semboyan K3-L, Kriteria Penangannya dengan menunjukkan bahwa Limbah Yang Timbul mengurangi, mendanai, semua variable. Akibat Adanya Pekerjaan menanggulangi dan berkorelasi secara signifikan Jalan, Kriteria mengalihkan risiko ke pihak satu sama lain dalam model Penanganan Terhadap lain seperti asuransi serta yang diusulkan dengan skor Kecelakaan Kerja dan pihak lain yang berhubungan koefisien sedang sampai langsung. Kriteria Berita Acara tinggi. Selanjutnya korelasi 2. Untuk 21 variabel dengan Administrasi Kecelakaan. level risiko tinggi ini mengisyaratkan bahwa Cara menganalisa secara model akan berkinerja baik (High Risk) pengendalian kualitatif adalah basic risiko K3 dengan cara dalam hal pengujian teori. event (kejadian dasar) engineering, Model Testing yang jadi akan administratif dan Proposed Model Testing mengakibatkan terjadinya Menggunakan Alat Hasil model struktur Pelindung Diri (APD). modifikasi menunjukkan Top event atau kejadian Penangannya dengan bahwa χ2 dari 378.669 dasar yang menyebabkan mengurangi, mendanai, (155) signifikan secara terjadinya kurangnya menanggulangi dan statistik. Statistik fit lainnya pelaksanaan K3-L pada pada Tabel 9. berada dalam mengalihkan risiko ke proyek hotmix di Dinas pihak lain seperti nilai yang dapat diterima. Pekerjaan Umum Perlu dicatat di sini asuransi serta pihak lain Kabupaten Sumbawa. yang berhubungan bahwa sementara indeks Untuk mencari meinimal langsung. kecocokan untuk model modifikasi yang diusulkan cut set, salah satu caranya 3. Untuk 18 item variabel mencapai tingkat kecocokan adalah menggunakan risiko yang diperoleh yang diinginkan, ini Aljabar Boolean. dengan level risiko menunjukkan model Langkah pertama yang sedang (Medium Risk) substansial yang sesuai harus dilakukan dalam penanggulangannya dengan model pengukuran dapat dilakukan dengan mencari minimal cut set keseluruhan (Ini berarti engineering, administratif dan adalah memberi bahwa model usulan yang Menggunakan Alat Pelindung penamaan pada setiap dimodifikasi menjelaskan Diri (APD). kejadian. Berikut model fenomena yang grafis penamaan event diteliti. Dengan pada FTA dengan A = memperhatikan hal ini, tinjauan keseluruhan model Top Event, B = pengukuran dan hasil Intermediete Event dan D model awal dianggap = Basic Event. tepat. Model usulan yang dimodifikasi ini dianggap sebagai model akhir karena MI tidak menyarankan untuk menambahkan jalur lagi. Koefisien jalur standar untuk model yang diusulkan disajikan pada Gambar 5 pada path diagram ditunjukkan bahwa 5 path standard menunjukan koefisien yang signifikan. Kovarians SDM dan Peralatan kontruksi, SDM terhadap K3, Peralatan Kontruksi terhadap K3, SDM terhadap kinerja perusahaan, K3 terhadap kinerja. 1.Uji Hipotesis Parametrik Pengukuran 1. SDM (Sumber Daya Manusia) dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Pengujian secara parsial dengan menganalisis koefisien Critical Ratio (C.R) sebesar > 1.96 dengan tingkat signifikansi p ≤ 0,05. Temuan SEM dalam model usulan yang dimodifikasi (estimasi nilai β. 0.404 dengan t-value 2.031, dan p ≤ 0,05) memberikan dukungan signifikan yang kuat untuk hubungan positif yang dihipotesiskan antara pengaruh SDM (Sumber Daya Manusia) terhadap K3. 2. Peralatan kontruksi dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Pengujian secara parsial dengan menganalisis koefisien Critical Ratio (C.R) sebesar > 1.96 dengan tingkat signifikansi p ≤ 0,05. Temuan SEM dalam model usulan yang dimodifikasi (estimasi nilai β 0.326 dengan t-value 2.212, dan p ≤ 0,05) memberikan dukungan signifikan yang kuat untuk hubungan positif yang dihipotesiskan antara pengaruh Peralatan Konstruksi) terhadap K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). 3. SDM (Sumber Daya Manusia) Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh antara variable bebas atau lebih secara simultan (bersama- sama) dengan variable terikat. Desain penelitian dan rumus variable ganda 4. SDM (Sumber Daya Manusia) dan kinerja perusahaan Temuan SEM dalam model usulan yang dimodifikasi (estimasi nilai β 0.431 dengan t-value 2.337, dan p ≤ 0.05) memberikan dukungan signifikan yang kuat untuk hubungan positif yang dihipotesiskan antara pengaruh SDM terhadap kinerja perusahaan konstruksi. 5. Peralatan Kontruksi dan Kinerja Perusahaan Peralatan kontruksi berhubungan dengan kinerja perusahaan. Jika kinerjanya baik berarti kemungkinan ada pengaturan manajemen peralatan yang baik. Dan tentu ada variable lain yang menjelaskan kinerja perusahaan. Meningkat atau tidaknya kinerja perusahaan juga berhubungan dengan ada atau tidak adanya peraturan prosedur perencanaan penggunaan peralatan kontruksi. Tetapi meningkat atau tidaknya kinerja perusahaan tidak dapat mempengaruhi secara signifikan ketersediaan peralatan juga operasional dan pemeliharaan peralatan kontruksi. Ternyata temuan ini tidak mendukung argument Pengendalian peralatan kontruksi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan kontruksi. 6. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) dan Kinerja Perusahaan Pengujian secara parsial dengan menganalisis koefisien Critical Ratio (C.R) sebesar > 1.96 dengan tingkat signifikansi p ≤ 0,05. Temuan SEM dalam model usulan yang dimodifikasi (estimasi nilai β . 0.419 dengan t-value 2.555, dan p ≤ 0.05) memberikan dukungan signifikan yang kuat untuk hubungan positif yang dihipotesiskan antara pengaruh K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) terhadap kinerja perusahaan.
KESIMPULA 1. Pengaruh dari Analisa terhadap manajemen Berdasarkan hasil analisis
N pengendalian pelaksanaan K3-L pada risiko Kesehatan dan manajemen sumber daya pekerjaan proyek jalan raya Keselamatan Kerja (K3) pada manusia terhadap K3 hotmix Kabupaten Sumbawa pembangunan gedung SMA pada kontruksi offshore berdasarkan hasil pengamatan Eben Haezar dapat di wilayah Banten disimpulkan bahwa dari 40 di lapangan dengan sebesar 40.4% variabel pertanyaan: 2. Pengaruh peralatan wawancara serta analisa data 1. Didapatkan 1 variabel kontruksi terhadap K3 dapat diambil kesimpulan yang dikategorikan (Kesehatan dan sebagai berikut : memiliki level risiko yang Kecelakaan Kerja) pada 1. Pelaksanaan Kesehatan sangat tinggi (Very industry kontruksi dan Keselamatan Kerja High Risk), yaitu offshore di wilayah dan Lingkungan (K3L) variabel material terjatuh Banten sebesar 32.6% pada proyek jalan dari ketinggian dan 3. Pengaruh Sumber Daya Hotmix Dinas Pekerjaan menimpa pekerja. Untuk Manusia (SDM) dan Umum Kabupaten level risiko yang tinggi peralatan kontruksi Sumbawamasih kurang (High Risk) didapatkan 21 secara bersama-sama baik karena ada 12 dari variabel. Level risiko berpengaruh terhadap 24 faktor yang dinilai sedang (Medium Risk) terhadap kesehatan dan oleh responden masih didapatkan 18 Variabel. keselamatan kerja (K3) kurang memenuhi 2. Pengendalian yang pada kontruksi kelengkapan K3L yaitu dapat dilakukan dari offshore di wilayah tidak adanya peralatan ketiga level risiko Banten sebesar 56.5% yang diketahui, yaitu pemadam kebakaran, 4. Pengaruh Sumber Daya dengan cara mengurangi Manusia (SDM) tidak ada peralatan risiko dengan rekayasa terhadap kinerja medis/kotak P3K pada teknik, administrative perusahaan pada lokasi proyek, rambu dan menggunakan Alat kontruksi offshore di tidak terpasang dengan Pelindung Diri (APD). wilayah Banten sebesar benar, dan kurang Penangannya dengan 43.1% pendataan bagi pekerja mengurangi, mendanai, 5. Tidak terdapat pengaruh yang mengalami sakit menanggulangi dan yang signifikan antara atau kecelakaan kerja. mengalihkan risiko ke peralatan kontruksi da 2. Faktor yang pihak lain seperti inerja perusahaan dipertimbangkan dalam asuransi serta pihak lain 6. Menginsvestigasi memenuhi kelengkapan yang berhubungan pengaruh K3 K3L pada proyek jalan langsung. berpengaruh kinerja Hotmix Dinas Pekerjaan perusahaan pada Umum Kabupaten kontruksi offshore di Sumbawa disebabkan 8 wilayah Banten sebesar (delapan) kriteria yaitu 41.9% kriteria penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK), kriteria rambu- rambu dan Semboyan K3-L, kriteria limbah yang timbul akibat adanya pekerjaan jalan, kriteria penerapan pelaksanaan SOP, kriteria penerapan pelaksanaan jaminan kesehatan, kriteria pelatihan tentang K3L, kriteria penanganan terhadap kecelakaan Kerja dan kriteria berita acara administrasi Kecelakaan. 3. Faktor yang paling menentukan terhadap kurangnya kelengkapan K3-L pada proyek jalan Hotmix Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawa adalah Faktor Penanganan Terhadap Kecelakaan Kerja dimana pekerja kurang menerapkan pelaksanaan Standar Operational Procedure (SOP) dalam bekerja dan kurang penerapan pelaksanaan jaminan kesehatan. TUGAS 1
MANAJEMEN K3 (JURNAL)
NAMA : MUHAMMAD AL KASASI
NIM : 1461121072 NAMA : KADEK WINDU BASKARA NIM : 1461121045 KELAS : C2