BAHAN AJAR
Mikrobiologi : Identifikasi mikroorganisme
(Metode Pewarnaan Negatif)
Ratna Manika
2017/2018
Sadarkah anda??
Dalam Laboratorium (biologi/mikrobiologi) seringkali kita jumpai preparat.
Preparat yang baik akan dapat teramati dengan baik saat divisualisasi oleh
mikroskop. Preparat merupakan sampel yang sudah dalam bentuk siap untuk
diamati. Dalam dunia kerja, sangat penting untuk mengondisikan preparat agar
hasil pengamatan yang dihasilkan memuaskan. Salah satu cara pengkondisiannya
yaitu dengan pewarnaan.
Petunjuk Penggunaan
Petunjuk penggunaan buku ajar ini adalah sebagai berikut :
1. Setiap siswa harus membaca buku ajar ini dengan seksama.
2. Gunakan bahan ajar ini untuk menggunakan atau mencari informasi singkat tentang materi dan
urutan materi
3. Bahan ajar ini perlu dilengkapi dengan media pembelajaran yang interaktif untuk menunjang
bahan ajar ini
4. Bahan ajar ini perlu dilengkapi dengan LKPD (Lembar Kegiatan Peserta Didik) dan panduan
praktikum
Pendahuluan
Bakteri yang hidup hamper tidak berwarna dan kontras dengan air. Bakteri yang tidak
diwarnai umumnya tampak transparan (tembus pandang) bila diamati dengan mikroskop
biasa. Hal ini dikarenakan sitoplasma sel mikroba memiliki indeks bias yang hampir sama
dengan indeks bias lingkungannya yang bersifat cair dan mikroba tidak mengadsorbsi atau
membiaskan cahaya. Kontras antara sel dan latar belakangnya (medium) dapat diperjelas
dengan cara mewarnai dengan zat-zat warna tertentu.
Zat warna menyerap dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroorganisme dengan
lingkungannya dapat ditingkatkan. Penggunaan zat pewarna memungkinkan pengamatan
struktur dan/atau bentuk spora, flagella, dan bahan inklusi yang mengandung zat pati dan
granula fosfat. Selain itu dengan pewarnaan dapat menunjukkan distribusi dan susunan kimia
bagian-bagian sel, membedakan mikroba satu dengan yang lain, menentukan pH, dan
potensial oksidasi reduksi ekstraseluler.
A. Bakteri
Bakteri adalah mahluk hidup mikroskopis yang memiliki ukuran sangat kecil dan tak dapat
dilihat dengan mata secara langsung. Namun dengan memanfaatkan mikroskop kita bisa
melihat bentuk-bentuk bakteri. Ukuran bakteri umumnya dinyatakan dalam satuan mikron,
dimana 1 mikron sama dengan 0,001 mm. Satuan ini sengaja digunakan untuk memudahkan
pengucapan ukuran bakteri yang memang sangat kecil. Secara umum, bakteri memiliki
panjang antara 0,5 sampai 3 mikron dan lebar antar 0,1 sampai 0,2 mikron. Ukuran tersebut
sangat bervariasi sesuai bentuk nyatanya. Namun pada percobaan yang nanti akan dilakukan
hanya berfokus pada bentuk, bukan ukuran.
B. Zat Warna
Pada umumnya zat warna yang digunakan adalah senyawa-senyawa garam yang salah satu
ionnya berwarna. Garam terdiri dari ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif.
Senyawa-senyawa kimia ini dapat digunakan untuk membedakan mikroba karena reaksinya
dengan sel mikroba akan menghasilkan hasil yang berbeda. Perbedaan inilah yang digunakan
sebagai dasar pewarnaan mikroba tersebut.
Sel-sel bakteri mempunyai muatan yang agak negatif bila pH lingkungannya mendekati
netral. Zat warna pada umumnya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
Berdasarkan sifat zat warna tersebut, prosedur pewarnaan secara sederhana dapat dibagi
menjadi dua, antara lain :
Sebelum melakukan pewarnaan pada sel mikroba maka dilakukan dahulu preparat oles
(preparat ulas). Preparat oles yang baik akan disiapkan sebagaimana mestinya agar preparat
dapat berhasil pada suatu teknik pewarnaan. Olesan yang dibuat harus tidak terlalu tebal atau
terlalu tipis nantinya.
Kaca objek yang dipakai tidak boleh tergores dan harus selalu bersih. Hal ini disebabkan
ukuran sel bakteri yang sangat kecil, jika terdapat goresan atau partikel debu pada kaca objek
dapat mengakibatkan dikelirukan sebagai mikroba. Disamping itu, olesan pada kaca objek
yang berlemak/berdebu akan cenderung mengumpul dan tidak dapat menyebar dengan baik.
Hal penting lainnya dalam membuat olesan adalah kemampuan menaruh jumlah mikro-
organisme yang tepat pada kaca objek, sehingga olesan yang dihasilkan tidak terlalu tebal dan
tidak terlalu tipis. Hal ini memerlukan keterampilan melalui pengalaman. Pada olesan yang
tebal, sel-sel bakteri akan menumpul sehingga sulit untuk menentukkan bentuk sel secara
individu. Jumlah cahaya yang akan melalui specimen pun menjadi berkurang sehingga
menyulitkan ketika dilakukan pengamatan. Hal ini cenderung muncul lebih mudah pada
olesan yang dibuat dari biakan yang berasal dari medium padat (agar miring atau cawan).
Olesan juga tidak bisa terlalu tipis, karena dapat menyulitkan pengamatan secara mikros-
kopis. Prosedur tentang cara penyiapan olesan dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.
Olesan untuk pewarnaan negatif berbeda dengan teknik pewarnaan lain (pada umumnya
bakteri diletakkan di tengah kaca objek). Pada pewarnaan negatif, bakteri dioleskan pada
ujung kaca objek. Hal ini dimaksudkan agar penampan penglihatan atau pengamatan nantinya
lebih luas (hampir sepanjang kaca objek).
Kesalahan yang sering didapatkan dalam membuat preparat oles adalah terlalu banyak
mengambil biakan pada jarum inokulasi. Hal ini disebabkan ingin dapat melihat supaya yakin
benar ada biakan yang terbawa. Padahal pada saat kita ingin melihat adanya biakan atau tidak
, cukup dari biakan yang menempel pada jarum ose yang sesungguhnya jumlah sudah terlalu
banyak. Perlu diingat kembali, pada pewarnaan negatif, bakteri tidak perlu di fiksasi atau di
beri pemanasan.
2. Pewarnaan Negatif
Sebelumnya telah dibahas tentang pengertian dari pewarnaan negatif, yaitu pewarnaan latar
belakang di sekeliling mikroba untuk meningkatkan kontras dengan mikroba yang tidak
berwarna dengan menggunakan zat warna. Lebih lanjut, secara umum cara pewarnaan negatif
dilakukan dengan mencampur mikroba dalam setetes tinta bak/ titta cina/ tinta india
(negrosin) lalu menyebarkannya di atas kaca objek yang bersih seperti pada gambar 3. Pada
pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-
bahan kimia yang dapat mengakibatkan penyusutan atau perubahan bentuk bakteri sehingga
penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat.
3. Identifikasi mikroba
Latihan soal !
Seorang siswa ingin mengetahui bentuk suatu bakteri X tak berwarna. Di dalam laboratorium
hanya terdapat satu jenis pewarna. Bantulah siswa tersebut untuk dapat mengetahui bentuk
bakteri tersebut!
DAFTAR PUSTAKA