50 (revisi 2006)
tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan pengungkapan pada tanggal 16 Desember 2006. PSAK 50 & 55
revisi 2006 ini sudah mengadopsi sebagian besar aturan IFRS, berbeda dengan PSAK No. 50 (1998) yang lebih
cenderung ke US GAAP.
Karena penerapan yang dilakukan perusahaan dan lembaga keuangan terhadap PSAK tersebut belum
sempurna, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan lagi PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen
Keuangan: Penyajian yang disahkan pada tanggal 26 November 2010 yang mana merevisi PSAK 50 (revisi
2006): Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan.
Salah satu isi pembahasan yang menarik dalam PSAK 50 mengenai Akuntansi Instrumen Keuangan
Majemuk. Salah satu contohnya yaitu Obligasi Konversi (Convertible Bond).
1. PEMBAHASAN
1.1. Sekilas tentang PSAK 50 Revisi 2010
PSAK 50 (revisi 2010) tentang efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan.
Instrumen Keuangan : Penyajian telah disahkan pada tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK
50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK dan IAI merevisi
ini, tidak lain karena ingin segera mengejar target karena pada 2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi
seluruh standar IFRS.
PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 32
per Oktober 2009 : Financial Instruments: Presentation, kecuali:
Pada dasarnya tidak banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan 2006. Kecuali adanya tambahan
khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban untuk menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi,
dan rights, opsi, waran dikategorikan dan disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan
sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya
tidak dijelaskan pada PSAK 50 melainkan dipindahkan ke PSAK 60.
1.2. Perbedaan PSAK 50 (Revisi 2006) dengan PSAK 50 (Revisi 2010) yang telah dikonversi dengan IFRS.
Dengan dilakukannya konversi IFRS ini, maka ada beberapa bagian dalam PSAK 50 yang berubah. Hal-
hal yang berubah antara lain:
a. Ruang lingkup
Dalam ruang lingkup PSAK 50 (Revisi 2006) kontrak untuk imbalan kontijensi dalam kombinasi bisnis
tidak termasuk dalam ruang lingkup, sedangkan dalam PSAK 50 (Revisi 2010) kontrak untuk imbalan
kontijensi dalam kombinasi bisnis termasuk dalam ruang lingkup.
b. Definisi
Dalam definisi, terdapat 3 definisi yang berbeda yaitu:
Definisi Puttable instrument. Dalam PSAK 50 (revisi 2006) definisi ini tidak dimasukan, tetapi
dalam PSAK 50 (revisi 2010) definisi ini dimasukan.
Pada PSAK 50 (revisi 2010) Definisi aset keuangan termasuk suatu kontrak derivatif yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (tidak termasuk kontrak untuk menyerahkan
instrumen ekuitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk menyerahkan bagian
pro rata aset neto saat likuidasi). Sedangkan dalam PSAK (revisi 2006) puttable instruments dan
kontrak untuk menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi tidak termasuk dalam
instrumen ekuitas entitas.
Pada PSAK 50 (revisi 2010) Definisi liabilitas keuangan termasuk suatu kontrak derivatif yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (termasuk rights, opsi, dan waran pro-rata untuk
semua pemilik, tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen
ekuitas entitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk menyerahkan bagian pro
rata aset neto saat likuidasi). Sedangkan pada PSAK 50 (revisi 2006) puttable instruments, dan
kontrak untuk menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi belum menjadi bagian di
dalam kontrak tersebut.
c. Instrumen keuangan
Pada PSAK 50 (revisi 2010) Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika:
Tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk menyerahkan aset keuangan, atau mempertukarkan aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang berpotensi tidak menguntungkan; dan
Jika diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas, instrumen keuangan tersebut merupakan
nonderivatif dengan kewajiban untuk menyerahkan instrumen ekuitas dengan jumlah bervariasi, atau
derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (termasuk termasuk rights,opsi, dan
waran pro rata kepada semua pemilik, tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima atau
menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk
menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi).
Sedangkan dalam PSAK 50 (revisi 2006) tidak termasuk kontrak untuk menerima atau
menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa depan.
d. Puttable instrument
Dalam PSAK 50 (Revisi 2010) Puttable instruments diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika
memenuhi syarat tertentu, sedangkan dalam PSAK 50 (revisi 2006) hal ini tidak dibahas.
e. Kewajiban menyerahkan bagian aset neto secara pro rata saat likuidasi
Di dalam PSAK 50 (revisi 2010) diatur bahwa Instrumen dengan kewajiban menyerahkan bagian aset
neto secara pro rata saat likuidasi diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat
tertentu. Sedangkan dalam PSAK 50 (revisi 2006) hal ini tidak diatur.
f. Reklasifikasi dari liabilitas keuangan ke instrumen ekuitas
Dalam PSAK 50 (revisi 2010) diatur tentang Puttabale instruments dan instrumen dengan kewajiban
menyerahkan bagian aset neto secara pro rata saat likuidasi direklasifikasi dari liabilitas keuangan ke
instrumen ekuitas ketika semua syarat terpenuhi, dan sebaliknya. Hal ini tidak diatur dalam PSAK 50
(revisi 2006).
PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas
dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan,
dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengategorian yang
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas
keuangan akan saling hapus.
PSAK 50 (revisi 2010) meliputi hal-hal berikut :
Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas keuangan adalah kontrak yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas suatu entitas. Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika entitas mengambil bagian dalam
suatu kontrak provisi atas suatu instrumen.
Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
(financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau instrumen ekuitas (equity instruments)
entitas lain. Maka dari itu Instrumen keuangan dibagi menjadi tiga yaitu :
Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut
atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas sesuai
substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.
Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para pemegangnya menjadi menjadi saham biasa
yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua komponen: liabilitas keuangan
(perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya) dan instrumen ekuitas (opsi beli
yang memberikan hak pada pemegangnya selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut
menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan).
Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan
kewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan
secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen kewajiban yang ditetapkan secara terpisah. Tidak ada
keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengakuan awal komponen-komponen instrumen secara
terpisah.
Nilai tercatat komponen kewajiban ditentukan dengan mengukur nilai wajar kewajiban serupa yang
tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukkan oleh opsi untuk
mengonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar
kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan.
Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yang dapat dikonversi pada saat jatuh tempo, entitas
menghentikan pengakuan komponen kewajiban dan mengakuinya sebagai ekuitas. Komponen awal dari ekuitas
tetap sebagai ekuitas (meskipun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satu pos ke pos lainnya dalam
ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan atau kerugian pada saat dilakukan konversi saat jatuh tempo.
(PA42.)
Ketika entitas menghapuskan instrumen yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan
atau pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi semula, maka pada tanggal transaksi
entitas mengalokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan
secara dini tersebut ke dalam komponen liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut. Metode yang
digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang dibayarkan dan biaya transaksi pada setiap komponen yang
terpisah harus konsisten dengan metode yang digunakan untuk alokasi awal pada setiap komponen yang
terpisah atas hasil yang diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapat dikonversi tersebut, sesuai ketentuan
paragraf 31-35. (PA43.)
Sekali alokasi pembayaran tersebut dilakukan, maka setiap keuntungan atau kerugian yang timbul
diperlakukan sesuai prinsip akuntansi yang dapat diterapkan pada komponen terkait, sebagai berikut:
a. jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan komponen kewajiban diakui dalam laporan laba
rugi; dan
b. jumlah pembayaran yang terkait dengan komponen ekuitas diakui dalam ekuitas.
Entitas dapat mengubah persyaratan instrumen yang dapat dikonversi untuk mendorong dilakukannya
konversi dini, contohnya dengan menawarkan rasio konversi yang lebih menarik atau menawarkan pembayaran
ekstra jika konversi dilakukan sebelum tanggal yang ditetapkan. Perbedaan, pada tanggal dilakukan perubahan
persyaratan, antara nilai wajar dari pembayaran yang diterima pemegang instrumen pada saat dilakukan
konversi berdasarkan persyaratan yang telah diubah dan nilai wajar dari pembayaran yang akan diterima
pemegang instrumen berdasarkan persyaratan awal diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi.
1.3.3. Pengungkapan Liabilitas dan Ekuitas (lihat juga paragraf PA13-PA24 dan PA34-PA39)
Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengategorikan instrumen tersebut atau
komponenkomponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.
Ketika penerbit menerapkan definisi untuk menentukan apakah instrumen keuangan merupakan
instrumen ekuitas, dan bukan merupakan liabilitas keuangan, maka instrumen tersebut merupakan instrumen
ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut terpenuhi:
a. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:
i. untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
ii. untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi
yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit.
iii. Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan:
nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas; atau
derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas
atau asset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrument ekuitas yang diterbitkan
entitas. Untuk tujuan ini, rights, opsi atau waran untuk memperoleh suatu jumlah yang
tetap instrumen ekuitas yang dimiliki entitas untuk jumlah yang tetap dari berbagai mata
uang adalah instrumen ekuitas jika entitas menawarkan rights, opsi atau waran prorata
terhadap semua pemilik yang ada saat ini pada kategori yang sama pada instrumen
ekuitas nonderivatif yang dimiliki. Juga, untuk tujuan ini instrumen ekuitas yang
diterbitkan penerbit tidak termasuk instrument yang memiliki semua fitur dan memenuhi
persyaratan yang dijelaskan di paragraf 13 dan 14, atau paragraph 15 dan 16, atau
instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas di masa yang akan datang.
Kewajiban kontraktual, termasuk kewajiban yang berasal dari instrumen keuangan derivatif, yang akan
atau dapat menyebabkan adanya penerimaan atau penyerahan instrument ekuitas milik penerbit di masa yang
akan datang, namun tidak memenuhi kondisi (a) dan (b) di atas, bukan merupakan instrumen ekuitas. Sebagai
pengecualian, suatu instrumen yang memenuhi definisi liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai instrumen
ekuitas jika memiliki semua fitur dan memenuhi kondisi di paragraf 13 dan 14 atau paragraf 15 dan 16.
2. KESIMPULAN
Dengan dilakukannya konversi IFRS ini, maka terjadi perubahan pada PSAK 50. Dalam ruang lingkup
PSAK 50 (Revisi 2006) kontrak untuk imbalan kontijensi dalam kombinasi bisnis tidak termasuk dalam ruang
lingkup, sedangkan dalam PSAK 50 (Revisi 2010) kontrak untuk imbalan kontijensi dalam kombinasi bisnis
termasuk dalam ruang lingkup. Kemudian ada juga pengklasifikasian instrumen keuangan seperti tidak
memiliki kewajiban kontraktual untuk menyerahkan aset keuangan, atau mempertukarkan aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang berpotensi tidak menguntungkan; dan jika diselesaikan dengan instrumen ekuitas
entitas, instrumen keuangan tersebut merupakan nonderivatif dengan kewajiban untuk menyerahkan instrumen
ekuitas dengan jumlah bervariasi, atau derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (termasuk
termasuk rights,opsi, dan waran pro rata kepada semua pemilik, tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima
atau menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk
menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi). Dalam PSAK 50 (Revisi 2010) juga terdapat Puttable
instruments diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat tertentu yang belum dibahas di
PSAK 50 sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, D. E., Jerry J. Weiganndt & Tery D. Warfield.(2007). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Penerbit Erlangga.
PSAK No. 50