Anda di halaman 1dari 10

PSAK No. 50 (1998) mengalami revisi yaitu menjadi PSAK No.

50 (revisi 2006)
tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan pengungkapan pada tanggal 16 Desember 2006. PSAK 50 & 55
revisi 2006 ini sudah mengadopsi sebagian besar aturan IFRS, berbeda dengan PSAK No. 50 (1998) yang lebih
cenderung ke US GAAP.

Karena penerapan yang dilakukan perusahaan dan lembaga keuangan terhadap PSAK tersebut belum
sempurna, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan lagi PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen
Keuangan: Penyajian yang disahkan pada tanggal 26 November 2010 yang mana merevisi PSAK 50 (revisi
2006): Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan.

Salah satu isi pembahasan yang menarik dalam PSAK 50 mengenai Akuntansi Instrumen Keuangan
Majemuk. Salah satu contohnya yaitu Obligasi Konversi (Convertible Bond).

1. PEMBAHASAN
1.1. Sekilas tentang PSAK 50 Revisi 2010

PSAK 50 (revisi 2010) tentang efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan.
Instrumen Keuangan : Penyajian telah disahkan pada tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK
50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK dan IAI merevisi
ini, tidak lain karena ingin segera mengejar target karena pada 2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi
seluruh standar IFRS.

PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 32
per Oktober 2009 : Financial Instruments: Presentation, kecuali:

a. IAS 32 paragraf 96-97F tentang tanggal


b. IAS 32 paragraf 98-100 tentang penarikan tidak diadopsi karena tidak relevan.

Pada dasarnya tidak banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan 2006. Kecuali adanya tambahan
khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban untuk menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi,
dan rights, opsi, waran dikategorikan dan disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan
sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya
tidak dijelaskan pada PSAK 50 melainkan dipindahkan ke PSAK 60.

1.2. Perbedaan PSAK 50 (Revisi 2006) dengan PSAK 50 (Revisi 2010) yang telah dikonversi dengan IFRS.

Dengan dilakukannya konversi IFRS ini, maka ada beberapa bagian dalam PSAK 50 yang berubah. Hal-
hal yang berubah antara lain:

a. Ruang lingkup
Dalam ruang lingkup PSAK 50 (Revisi 2006) kontrak untuk imbalan kontijensi dalam kombinasi bisnis
tidak termasuk dalam ruang lingkup, sedangkan dalam PSAK 50 (Revisi 2010) kontrak untuk imbalan
kontijensi dalam kombinasi bisnis termasuk dalam ruang lingkup.
b. Definisi
Dalam definisi, terdapat 3 definisi yang berbeda yaitu:
 Definisi Puttable instrument. Dalam PSAK 50 (revisi 2006) definisi ini tidak dimasukan, tetapi
dalam PSAK 50 (revisi 2010) definisi ini dimasukan.
 Pada PSAK 50 (revisi 2010) Definisi aset keuangan termasuk suatu kontrak derivatif yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (tidak termasuk kontrak untuk menyerahkan
instrumen ekuitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk menyerahkan bagian
pro rata aset neto saat likuidasi). Sedangkan dalam PSAK (revisi 2006) puttable instruments dan
kontrak untuk menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi tidak termasuk dalam
instrumen ekuitas entitas.
 Pada PSAK 50 (revisi 2010) Definisi liabilitas keuangan termasuk suatu kontrak derivatif yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (termasuk rights, opsi, dan waran pro-rata untuk
semua pemilik, tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen
ekuitas entitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk menyerahkan bagian pro
rata aset neto saat likuidasi). Sedangkan pada PSAK 50 (revisi 2006) puttable instruments, dan
kontrak untuk menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi belum menjadi bagian di
dalam kontrak tersebut.
c. Instrumen keuangan
Pada PSAK 50 (revisi 2010) Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika:
 Tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk menyerahkan aset keuangan, atau mempertukarkan aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang berpotensi tidak menguntungkan; dan
 Jika diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas, instrumen keuangan tersebut merupakan
nonderivatif dengan kewajiban untuk menyerahkan instrumen ekuitas dengan jumlah bervariasi, atau
derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (termasuk termasuk rights,opsi, dan
waran pro rata kepada semua pemilik, tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima atau
menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk
menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi).

Sedangkan dalam PSAK 50 (revisi 2006) tidak termasuk kontrak untuk menerima atau
menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa depan.

d. Puttable instrument
Dalam PSAK 50 (Revisi 2010) Puttable instruments diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika
memenuhi syarat tertentu, sedangkan dalam PSAK 50 (revisi 2006) hal ini tidak dibahas.

e. Kewajiban menyerahkan bagian aset neto secara pro rata saat likuidasi
Di dalam PSAK 50 (revisi 2010) diatur bahwa Instrumen dengan kewajiban menyerahkan bagian aset
neto secara pro rata saat likuidasi diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat
tertentu. Sedangkan dalam PSAK 50 (revisi 2006) hal ini tidak diatur.
f. Reklasifikasi dari liabilitas keuangan ke instrumen ekuitas
Dalam PSAK 50 (revisi 2010) diatur tentang Puttabale instruments dan instrumen dengan kewajiban
menyerahkan bagian aset neto secara pro rata saat likuidasi direklasifikasi dari liabilitas keuangan ke
instrumen ekuitas ketika semua syarat terpenuhi, dan sebaliknya. Hal ini tidak diatur dalam PSAK 50
(revisi 2006).
PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas
dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan,
dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengategorian yang
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas
keuangan akan saling hapus.
PSAK 50 (revisi 2010) meliputi hal-hal berikut :

a. Seluruh tipe instrumen keuangan


b. Definisi detail atas instrumen keuangan : aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
c. Instrumen ekuitas adalah kontrak yang memberikan kepada pemegangnya hak residu atas aset entitas
setelah dikurangi dengan semua liabilitas
d. Alokasi nilai buku instrumen keuangan untuk komponen ekuitas dan utang. Nilai utang ditetapkan
terlebih dahulu
e. Pembelian saham diperoleh kembali (treasury stock) dicatat sebagai perubahan atas ekuitas sehingga
tidak ada keuntungan/kerugian yang diakui

Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas keuangan adalah kontrak yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas suatu entitas. Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika entitas mengambil bagian dalam
suatu kontrak provisi atas suatu instrumen.

1.3. Instrumen Keuangan Majemuk


1.3.1. Klasifikasi Penyajian Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
(financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau instrumen ekuitas (equity instruments)
entitas lain. Maka dari itu Instrumen keuangan dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Aset keuangan merupakan setiap aset yang berbentuk:


i. Kas
ii. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain
iii. Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset dan mempertukarkan aset keuangan
iv. Kontrak yang mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan
oleh entitas dan merupakan non-derivatif dan derivatif.
b. Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa:
i. Kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain dan untuk
mempertukarkan instrumen keuangan lain dengan kondisi yang tidak menguntungkan entitas
tersebut.
ii. Kontrak yang akan mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas
atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.
c. Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan seluruh kewajibannya.

Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut
atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas sesuai
substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.

1.3.2. Penyajian Instrumen Keuangan Majemuk

Penerbit instrumen keuangan non-derivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangannya untuk


menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen ekuitas dan kewajiban. Komponen tersebut
harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.
Entitas mengakui secara terpisah komponen-kompnen instrumen keuangan yang:

a. Menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas


b. Memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk menkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi
instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.

Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para pemegangnya menjadi menjadi saham biasa
yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua komponen: liabilitas keuangan
(perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya) dan instrumen ekuitas (opsi beli
yang memberikan hak pada pemegangnya selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut
menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan).

Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan
kewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan
secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen kewajiban yang ditetapkan secara terpisah. Tidak ada
keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengakuan awal komponen-komponen instrumen secara
terpisah.

Nilai tercatat komponen kewajiban ditentukan dengan mengukur nilai wajar kewajiban serupa yang
tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukkan oleh opsi untuk
mengonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar
kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan.

Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yang dapat dikonversi pada saat jatuh tempo, entitas
menghentikan pengakuan komponen kewajiban dan mengakuinya sebagai ekuitas. Komponen awal dari ekuitas
tetap sebagai ekuitas (meskipun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satu pos ke pos lainnya dalam
ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan atau kerugian pada saat dilakukan konversi saat jatuh tempo.
(PA42.)

Ketika entitas menghapuskan instrumen yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan
atau pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi semula, maka pada tanggal transaksi
entitas mengalokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan
secara dini tersebut ke dalam komponen liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut. Metode yang
digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang dibayarkan dan biaya transaksi pada setiap komponen yang
terpisah harus konsisten dengan metode yang digunakan untuk alokasi awal pada setiap komponen yang
terpisah atas hasil yang diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapat dikonversi tersebut, sesuai ketentuan
paragraf 31-35. (PA43.)

Sekali alokasi pembayaran tersebut dilakukan, maka setiap keuntungan atau kerugian yang timbul
diperlakukan sesuai prinsip akuntansi yang dapat diterapkan pada komponen terkait, sebagai berikut:

a. jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan komponen kewajiban diakui dalam laporan laba
rugi; dan
b. jumlah pembayaran yang terkait dengan komponen ekuitas diakui dalam ekuitas.

Entitas dapat mengubah persyaratan instrumen yang dapat dikonversi untuk mendorong dilakukannya
konversi dini, contohnya dengan menawarkan rasio konversi yang lebih menarik atau menawarkan pembayaran
ekstra jika konversi dilakukan sebelum tanggal yang ditetapkan. Perbedaan, pada tanggal dilakukan perubahan
persyaratan, antara nilai wajar dari pembayaran yang diterima pemegang instrumen pada saat dilakukan
konversi berdasarkan persyaratan yang telah diubah dan nilai wajar dari pembayaran yang akan diterima
pemegang instrumen berdasarkan persyaratan awal diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi.

1.3.3. Pengungkapan Liabilitas dan Ekuitas (lihat juga paragraf PA13-PA24 dan PA34-PA39)
Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengategorikan instrumen tersebut atau
komponenkomponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.
Ketika penerbit menerapkan definisi untuk menentukan apakah instrumen keuangan merupakan
instrumen ekuitas, dan bukan merupakan liabilitas keuangan, maka instrumen tersebut merupakan instrumen
ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut terpenuhi:
a. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:
i. untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
ii. untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi
yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit.
iii. Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan:
 nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas; atau
 derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas
atau asset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrument ekuitas yang diterbitkan
entitas. Untuk tujuan ini, rights, opsi atau waran untuk memperoleh suatu jumlah yang
tetap instrumen ekuitas yang dimiliki entitas untuk jumlah yang tetap dari berbagai mata
uang adalah instrumen ekuitas jika entitas menawarkan rights, opsi atau waran prorata
terhadap semua pemilik yang ada saat ini pada kategori yang sama pada instrumen
ekuitas nonderivatif yang dimiliki. Juga, untuk tujuan ini instrumen ekuitas yang
diterbitkan penerbit tidak termasuk instrument yang memiliki semua fitur dan memenuhi
persyaratan yang dijelaskan di paragraf 13 dan 14, atau paragraph 15 dan 16, atau
instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas di masa yang akan datang.
Kewajiban kontraktual, termasuk kewajiban yang berasal dari instrumen keuangan derivatif, yang akan
atau dapat menyebabkan adanya penerimaan atau penyerahan instrument ekuitas milik penerbit di masa yang
akan datang, namun tidak memenuhi kondisi (a) dan (b) di atas, bukan merupakan instrumen ekuitas. Sebagai
pengecualian, suatu instrumen yang memenuhi definisi liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai instrumen
ekuitas jika memiliki semua fitur dan memenuhi kondisi di paragraf 13 dan 14 atau paragraf 15 dan 16.

1.3.4. instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable instrument)


Suatu instrumen keuangan yang mempunyai fitur opsi jual mencakup kewajiban kontraktual bagi
penerbit untuk membeli kembali atau menebus instrumen tersebut dan menerima kas atau aset keuangan lain
pada saat melakukan eksekusi opsi jual tersebut. Sebagai pengecualian atas definisi liabilitas keuangan,
instrumen yang mencakup kewajiban tersebut dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki semua
fitur berikut:
a. memberikan hak kepada pemegangnya atas bagian prorate aset neto entitas pada saat likuidasi entitas.
Aset neto entitas adalah aset yang tersisa setelah dikurangi semua klaim atas aset tersebut. Bagian
prorata ditentukan oleh:
i. membagi aset neto entitas pada saat likuidasi ke dalam
 unit-unit dengan jumlah yang sama, dan
 mengalikan jumlah tersebut dengan jumlah unit yang dimiliki oleh pemegang
instrumen keuangan.
b. instrumen berada dalam kelompok instrumen yang merupakan subordinat dari semua kelompok
instrument lainnya.Untuk berada dalam tingkat tersebut instrumen:
i. tidak memiliki prioritas melebihi klaim pihak lain atas aset entitas pada saat likuidasi, dan
ii. tidak perlu dikonversi menjadi instrumen lain sebelum berada pada kelompok instrumen yang
merupakan subordinat dari seluruh kelompok instrumen lain.
iii. Seluruh instrumen keuangan dalam kelompok instrument yang merupakan subordinat dari
semua kelompok instrumen lainnya memiliki fitur yang identik. Misalnya, instrumen tersebut
harus dapat dijual kembali, dan rumus atau metode lain yang digunakan untuk menghitung harga
pembelian kembali atau penebusan adalah sama untuk semua instrumen pada kelompok tersebut.
iv. Selain kewajiban kontraktual bagi penerbit untuk membeli kembali atau menebus instrumen dan
menerima kas atau aset keuangan lain, instrumen tersebut tidak termasuk kewajiban kontraktual
untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain, atau untuk mempertukarkan
aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan bagi entitas tersebut, dan bukan suatu kontrak yang akan atau dapat ditunaikan
dengan instrument ekuitas yang diterbitkan entitas seperti yang diatur di subparagraf (b) dari
definisi liabilitas keuangan.
v. Jumlah arus kas yang diharapkan dihasilkan dari instrument selama umur instrumen didasarkan
secara substansial pada laba rugi, perubahan dalam aset neto yang diakui atau perubahan dalam
nilai wajar aset neto entitas yang diakui atau yang belum diakui selama umur instrumen (tidak
termasuk dampak dari instrumen).
Untuk instrumen yang dikategorikan sebagai instrument ekuitas, selain instrumen yang memiliki semua
fitur di atas,maka penerbit harus tidak memiliki instrumen keuangan lain atau kontrak yang memiliki:
a. jumlah arus kas yang secara substansial bergantung pada laba rugi, perubahan dalam aset neto entitas
yang diakui atau perubahan pada nilai wajar aset neto entitas yang diakui dan yang belum diakui (tidak
termasuk dampak dari instrumen tersebut atau kontrak tersebut), dan;
b. dampak dari pembatasan atau penetapan secara substansial atas pengembalian residu kepada pemegang
instrument yang mempunyai fitur opsi jual.
Untuk tujuan menerapkan kondisi ini, entitas tidak mempertimbangkan kontrak nonkeuangan dengan
pemegang instrumen yang dijelaskan di paragraf 13 yang memiliki syarat dan kondisi kontraktual yang serupa
dengan syarat dan kondisi dari kontrak yang setara yang mungkin terjadi antara bukan pemegang instrumen dan
entitas yang menerbitkan. Jika entitas tidak dapat menentukan bahwa kondisi ini terpenuhi, maka entitas tidak
boleh mengategorikan instrumen yang mempunyai fitur opsi jual sebagai instrumen ekuitas.
1.3.5. Instrumen, atau Komponen Instrumen, yang Mensyaratkan suatu Kewajiban kepada Entitas
untuk Menyerahkan Ke Pihak Lain Bagian Aset Neto Entitas secara Pro Rata hanya pada saat
Likuidasi.
Beberapa instrumen keuangan termasuk kewajiban kontraktual bagi entitas penerbit untuk menyerahkan
kepada entitas lain bagian prorata aset neto hanya pada saat likuidasi. Kewajiban timbul karena likuidasi baik
pasti terjadi ataupun berada di luar kendali entitas (misalnya, umur entitas yang terbatas) atau tidak pasti terjadi
tetapi berdasarkan opsi dari pemegang instrumen. Sebagai pengecualian dari definisi liabilitas keuangan, suatu
instrumen yang mencakup kewajiban tersebut dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki seluruh
fitur berikut:
a. Entitas memberikan hak kepada pemegang instrument untuk bagian prorata aset neto entitas dalam hal
likuidasi entitas. Aset neto entitas adalah aset yang tersisa setelah dikurangi semua klaim pihak lain atas aset
tersebut. Suatu bagian prorata ditentukan dengan:
i. membagi aset neto entitas pada saat likuidasi dalam unit jumlah yang sama; dan
ii. mengalikan jumlah tersebut dengan jumlah unit yang dimiliki oleh pemegang instrumen keuangan.
b. Instrumen ini berada berada pada kelompok instrument yang merupakan subordinat dari semua kelompok
instrumen lainnya. Untuk berada dalam kelompok tersebut instrumen:
i. tidak memiliki prioritas melebihi klaim pihak lain atas aset entitas pada saat likuidasi, dan
ii. tidak perlu dikonversi menjadi instrumen lain sebelum berada pada kelompok instrumen yang
merupakan subordinat dari semua kelompok instrumen lain.
c. Seluruh instrumen yang berada pada kelompok instrument yang merupakan subordinat dari semua
kelompok instrumen lainnya harus memiliki kewajiban kontraktual identik bagi entitas penerbit untuk
memberikan bagian prorata aset neto pada saat likuidasi.
Untuk instrumen yang dikategorikan sebagai instrument ekuitas, selain instrumen yang memiliki semua
fitur di atas, maka penerbit harus tidak memiliki instrumen keuangan lain atau kontrak yang memiliki:
a. jumlah arus kas yang secara substansial bergantung pada laba rugi, perubahan aset neto entitas yang diakui
atau perubahan nilai wajar aset neto entitas yang diakui dan yang belum diakui (tidak termasuk dampak dari
instrument tersebut atau kontrak) dan
b. dampak dari pembatasan atau penetapan secara substansial atas pengembalian residu kepada pemegang
instrument yang mempunyai fitur opsi jual.
Untuk tujuan menerapkan kondisi ini, entitas tidak mempertimbangkan kontrak nonkeuangan dengan
pemegang instrumen yang dijelaskan di paragraf 15 yang memiliki syarat dan kondisi kontraktual yang serupa
dengan syarat dan kondisi dari kontrak yang setara yang mungkin terjadi antara bukan pemegang instrumen dan
entitas yang menerbitkan. Jika entitas tidak dapat menentukan bahwa kondisi ini terpenuhi, maka entitas tidak
boleh mengategorikan instrumen yang mempunyai fitur opsi jual sebagai instrumen ekuitas.
1.3.6. Saham Treasuri
Jika entitas memperoleh kembali instrument ekuitasnya, instrumen-instrumen tersebut (saham treasuri)
dikurangkan dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau
pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Saham treasuri
tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok
usaha yang dikonsolidasi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas.
1.3.7. Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan
Bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang berkaitan dengan instrumen keuangan atau komponen
yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi. Distribusi
kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak
pajak penghasilan terkait. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebgai pengurang ekuitas,
setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.
Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas menentukan apakah
bunga, dividen, kerugian dan keuntungan terkait dengan instrument tersebut diakui sebagai pendapatan atau
beban dalam laporan laba rugi. Jadi, pembayaran dividen atas saham yang sepenuhnya diakui sebagai liabilitas,
diakui sebagai beban sebagaimana pembayaran bunga atas obligasi. Demikian juga, keuntungan dan kerugian
yang terkait dengan penebusan
atau pembiayaan kembali liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi, sedangkan penebusan atau
pembiayaan kembali instrumen ekuitas diakui sebagai perubahan ekuitas. Perubahan nilai wajar instrumen
ekuitas tidak diakui dalam laporan keuangan.
Entitas umumnya membayar berbagai biaya dalam penerbitan atau perolehan kembali instrumen ekuitasnya.
Biaya tersebut antara lain berupa biaya pendaftaran dan komisi lain yang ditetapkan, biaya yang dibayarkan
kepada penasehat hukum, akuntan, dan penasehat profesional lain, biaya percetakan dan materai. Biaya
transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan transaksi ekuitas, tetapi diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung. Biaya transaksi ekuitas
yang diabaikan tersebut diakui sebagai beban.
Biaya transaksi yang terkait dengan penerbitan instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada
komponen liabilitas dan ekuitas dari instrumen secara proporsional dengan alokasi hasil yang diperoleh. Biaya
transaksi yang terkait dengan lebih dari satu transaksi (misalnya biaya yang timbul dari penawaran atas
sejumlah saham dan pencatatan saham lainnya secara bersamaan di bursa) dialokasikan pada seluruh transaksi
tersebut dengan menggunakan dasar alokasi yang rasional dan konsisten dengan transaksi serupa.
Jumlah biaya transaksi yang dicatat sebagai pengurang ekuitas dalam suatu periode diungkapkan secara
terpisah berdasarkan PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan. Jumlah pajak penghasilan terkait
yang diakui secara langsung di ekuitas dimasukkan dalam jumlah agregat pajak penghasilan periode berjalan
dan pajak penghasilan tangguhan yang ditambahkan atau dibebankan pada ekuitas, yang diungkapkan
berdasarkan PSAK 46 (revisi 2010): Pajak Penghasilan.

2. KESIMPULAN

Dengan dilakukannya konversi IFRS ini, maka terjadi perubahan pada PSAK 50. Dalam ruang lingkup
PSAK 50 (Revisi 2006) kontrak untuk imbalan kontijensi dalam kombinasi bisnis tidak termasuk dalam ruang
lingkup, sedangkan dalam PSAK 50 (Revisi 2010) kontrak untuk imbalan kontijensi dalam kombinasi bisnis
termasuk dalam ruang lingkup. Kemudian ada juga pengklasifikasian instrumen keuangan seperti tidak
memiliki kewajiban kontraktual untuk menyerahkan aset keuangan, atau mempertukarkan aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang berpotensi tidak menguntungkan; dan jika diselesaikan dengan instrumen ekuitas
entitas, instrumen keuangan tersebut merupakan nonderivatif dengan kewajiban untuk menyerahkan instrumen
ekuitas dengan jumlah bervariasi, atau derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (termasuk
termasuk rights,opsi, dan waran pro rata kepada semua pemilik, tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima
atau menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa depan, puttable instruments, dan kontrak untuk
menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi). Dalam PSAK 50 (Revisi 2010) juga terdapat Puttable
instruments diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat tertentu yang belum dibahas di
PSAK 50 sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kieso, D. E., Jerry J. Weiganndt & Tery D. Warfield.(2007). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Penerbit Erlangga.

PSAK No. 50

Anda mungkin juga menyukai