Chapter II
Chapter II
DASAR TEORI
antena sebagai alat yang mengubah gelombang terbimbing dari saluran tranmisi
Antena juga dapat dikatakan sebagai struktur transisi antara ruang bebas
dengan alat pembimbing. Alat pembimbing yang dimaksud dapat berupa saluran
Pada sistem komunikasi radio, perancangan antena yang baik akan mempertinggi
unjuk kerja dari keseluruhan sistem tersebut. Antena juga memiliki sifat resonansi
artinya antena akan beroperasi pada daerah tertentu saja sesuai dengan frekuensi
adalah dB. Semakin besar jumlah dBnya maka jangkauan jarak yang ditempuh
antena semakin besar pula. Jenis antena yang digunakan harus sesuai dengan
sinyalnya.
Salah satu antena yang terkenal saat ini adalah antena mikrostrip. Hal ini
dikarenakan bentuk dan ukuran yang kecil sehingga cocok dengan perangkat
antena yang kecil, massa yang ringan dan mudah difabrikasi menjadikan antena
Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri dari dua kata, yaitu mikro
didefinisikan sebagai salah satu antena yang berbentuk potongan atau bilah
dengan ukuran yang sangat kecil. Secara umum, antena mikrostrip terdiri atas 3
bagian, yaitu patch, substrat, dan ground plane. Patch terletak diatas substrat dan
ground plane terletak paling bawah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1[1].
terbuat dari lapisan logam (metal) yang memiliki ketebalan tertentu. Substrat
berfungsi sebagai bahan dielektrik dari antena mikrostrip yang membatasi elemen
reflektor yang memantulkan sinyal yang tidak diinginkan dan terletak dilapisan
paling bawah.
patch-nya, diantaranya :
wireless dikarenakan bentuknya yang kecil, mudah dibawa, sederhana, dan proses
pembuatannya tidak membutuhkan biaya yang sangat mahal. Selain itu, antena ini
Pada dasarnya saluran pencatu untuk antena mikrostrip dapat dibagi dua,
yaitu pencatuan secara langsung (direct coupling) dan pencatuan secara tidak
digunakan karena sangat sederhana dalam pencatuan. Tetapi disamping itu ada
Beberapa teknik pencatuan yang sering digunakan, yaitu : coaxial probe, teknik
Bentuk segiempat adalah bentuk antena mikrostrip yang paling banyak digunakan
karena bentuknya sederhana. Selain itu, patch segiempat mudah dalam analisis
dan proses fabrikasi. Gambar 2.3[3] menunjukkan bentuk geometri dari patch
mikrostrip segiempat dimana W dan L adalah lebar dan panjang dari patch, h
adalah tebal substrat dan ɛr merupakan nilai konstanta dielektrik dari substrat.
Unjuk kerja dari suatu antena mikrostrip dapat dilihat dari parameternya.
Beberapa parameter utama yang dimaksud adalah bandwith, gain antena, pola
2.4.1 Bandwith
frekuensi kerja dari suatu antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik
𝑓𝑓2 −𝑓𝑓1
BW = 𝑥𝑥 100% (2.1)
𝑓𝑓𝑐𝑐
Dimana :
saluran. Sedangkan rumus untuk mencari nilai Voltage Standing Wave Ratio
adalah [2] :
|V|max 1+|Γ|
𝑆𝑆 = |V|min
= (2.3)
1−|Γ|
Kondisi yang paling baik adalah ketika nilai VSWR-nya sama dengan satu
atau S=1, yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam matching sempurna
tetapi pada prakteknya kondisi ini sulit didapatkan. Oleh karena itu, nilai standar
VSWR yang diizinkan untuk simulasi dan pabrikasi antena mikrostrip adalah
Nilai return loss yang baik adalah dibawah -9,54 dB, sehingga dikatakan
gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain saluran transmisi sudah dalam
keadaan matching. Nilai ini menjadi acuan apakah antena sudah bekerja pada
Pola radiasi adalah fungsi matematika atau representasi grafik dari sifat
radiasi antena sebagai fungsi ruang [2]. Sifat radiasi tersebut meliputi kerapatan
fluks, intensitas radiasi, kuat medan, atau polarisasi. Pola radiasi biasanya
digambarkan dalam daerah medan jauh dan ditunjukkan sebuah fungsi koordinat
direksional. Parameter pola radiasi terdiri dari main lobe, side lobe, HPBW (Half
Beamwidth), FNBW (First Null Beamwidth), SLL (Side Lobe Level) dan FBR
a) Major Lobe
Major lobe disebut juga main lobe didefinisikan sebagai radiation lobe
b) Side Lobe
1. first side lobe yaitu minor lobe yang posisinya paling dekat dengan
main lobe.
2. second side lobe yaitu minor lobe yang posisinya setelah first side
lobe.
3. back lobe yaitu minor lobe yang posisinya berlawanan dengan main
lobe.
Half Power Beamwidth adalah daerah sudut yang dibatasi oleh titik titik ½
daya atau -3 dB atau 0.707 dari medan maksimum pada lobe utama.
First Null Beamwidth adalah besar sudut bidang diantara dua arah pada
Side Lobe Level adalah perbandingan antara first lobe dan main lobe. Side
Front to Back Ratio adalah perbandingan antara main lobe terhadap back
lobe.
antena semakin kecil, sedangkan lobe-lobe kecil didekat main lobe yang disebut
minor lobe merupakan berkas radiasi yang tidak terarah dan sebenarnya tidak
dibutuhkan.
sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi rata-rata pada semua
𝑈𝑈 4𝜋𝜋𝜋𝜋
𝐷𝐷 = = (2.4)
𝑈𝑈0 𝑃𝑃𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
Dimana :
D = keterarahan
U = Intensitas Radiasi
daya yang ada pada terminal masukan menjadi daya yang teradiasi pada arah
Persamaan 2.5[5].
4π
G= (LxW ) (2.5)
λ2g
λ0
Dengan λg = (2.6)
εr
pada terminalnya. Terminal yang sesuai sangat dibutuhkan untuk sebuah antena.
Impedansi masukan biasanya dipengaruhi oleh antena lain atau objek yang ada
Dimana :
daya real (Rin) yang menggambarkan banyaknya daya yang hilang melalui panas
yang tersimpan pada medan dekat antena. Adapun Zin untuk antena mikrostrip
ε r2 L
2
Z in = 90 (Ohm) (2.8)
ε r −1W
menghitung dimensi antena yang akan dibuat yang meliputi panjang dan lebar
patch-nya. Untuk mencari dimensi antena mikrostrip (W dan L), harus diketahui
terlebih dahulu parameter bahan yang akan digunakan yaitu tebal dielektrik (h),
konstanta dielektrik (εr), tebal konduktor (t) dan rugi-rugi bahan (rugi-rugi
tangensial). Persamaan yang dapat digunakan untuk mencari lebar dan panjang
Lebar patch
𝑐𝑐
𝑊𝑊 = (2.9)
𝜀𝜀𝜀𝜀 +1
2𝑓𝑓𝑟𝑟 �
2
Dimana :
L = Leff – 2 ΔL (2.11)
𝑐𝑐
Leff = (2.12)
2𝑓𝑓𝑓𝑓 � ε eff
𝜀𝜀𝜀𝜀 +1 𝜀𝜀𝜀𝜀 −1 1
ε eff = 2
+
2
�
ℎ
� (2.13)
�1+12
𝑊𝑊
Dimana :
h = ketebalan substrat
Antena susun mikrostrip (array) adalah susunan dari beberapa antena yang
identik. Antena mikrostrip array dapat berbentuk seri, paralel, atau gabungan dari
keduanya. Dalam antena mikrostrip array, yang disusun secara array adalah
bagian patch. Medan total dari antena array ditentukan oleh penjumlahan vektor
medan dari setiap elemen array berinterferensi secara konstruksi pada arah yang
diinginkan dan berinterferensi secara destruktif pada arah yang lain. Ada beberapa
Antena array linear adalah array dengan titik pusat elemen array berada
pada satu garis lurus. Antena array planar adalah array dengan susunan elemen
array membentuk sebuah area yang berbentuk kotak. Antena array circular
adalah array dengan elemen array terletak pada suatu lingkaran dengan radius
memiliki kelebihan dalam perhitungan yang tidak terlalu rumit, sedangkan planar
radiasi[4].
dengan teknik array supaya antena dapat bekerja di dua frekuensi berbeda. Pada
Tugas Akhir ini, dirancang sebuah antena yang dapat bekerja pada frekuensi 2,45
saluran (Z0) dan impedansi beban (ZL). Beban dapat berupa antena atau
mempunyai peranan yang sangat penting untuk memaksimalkan transfer daya dari
saluran. Ada beberapa bentuk atau model teknik penyesuaian impedansi ini,
diantaranya adalah, transformator 𝛌𝛌/4, single stub tuner, double stub tuner, dan
lumped circuit. Pada Tugas Akhir ini digunakan teknik transformator 𝛌𝛌/4 untuk
transmisi yang tidak match. Panjang saluran transformator 𝛌𝛌/4 ini adalah sebesar
2.14[4].
saluran transmisi khususnya untuk antena mikrostrip array adalah power divider
(combiner). Dalam hal ini, metode Wilkinson merupakan teknik yang umum
berikut [4].
pada konfigurasi antena array. Jenis T-junction 50 Ohm yang dapat digunakan
sebagai power divider terlihat pada Gambar 2.9[4]. Pada Tugas Akhir ini T-
Microwave office terkenal karena memiliki user interface yang intutitif. Keunikan
Adapun kemampuan dan aplikasi dari Microwave Office adalah sebagai berikut :
• Perancangan schematic/layout.
• Analisa EM
• DRC/L vs skematik
Aplikasi :
yang berbahan metal dan lapisan dielektrik. Simulator ini menggunakan metode
Galerkin moments (MoM) dalam domain spectral, metode yang sangat akurat
lainnya.
simulation. Simulasi ini akan berhenti berdasarkan absolute error dan relative
error. Simulasi akan berhenti apabila error telah berada dibawah absolute error
dan relative error yang telah ditetapkan. Adapun besar dari absolute error dan
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil simulasi yang mendekati hasil dari
Untuk mendapatkan tab seperti pada Gambar 2.10 dapat dilakukan dengan
cara memilih Option > Project Option atau bisa juga dengan cara memilih
langsung dari Project Option. Dari Gambar 2.10 dapat diketahui bahwa
frekuensi pada simulasi dimulai pada 2.3 GHz dan berakhir pada 2.6 GHz
Dari Gambar 2.11 dapat diketahui bahwa nilai default yang digunakan
pada absolute error dan relative error adalah masing-masing sebesar 1𝑒𝑒 −9
dan 1𝑒𝑒 −5 dengan jumlah maksimum dari iterasinya adalah sebesar 25.
mesh yang ditawarkan dalam perancangan, yaitu : low, normal dan high.
Dari Gambar 2.12 dapat diketahui bahwa sebuah model simulasi yang
jaring yang lebih besar dan akan memiliki nilai akurasi yang lebih rendah.
Dari gambar 2.13 dapat dilihat bahwa sebuah model simulasi yang menggunakan
spesifikasi normal memiliki ukuran jaring yang lebih kecil dibandingkan dengan
spesifikasi low. Sedangkan hasil yang diperoleh akan memiliki nilai keakuratan
gambar dapat dilihat bahwa sebuah model simulasi yang menggunakan spesifikasi
high memiliki ukuran jaring yang paling kecil dibandingkan dengan spesifikasi
Pada perancangan ini, mesh yang digunakan (dipilih) adalah yang bertipe high.