Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2086-4256

DJM 13(3) 161-236 October 2014

DAMIANUS
Journal of Medicine
VOLUME 13, NOMOR 3, 2014

PUBLISHED SINCE 2002 October 2014

ARTIKEL PENELITIAN
161-172 PENGARUH BLOK KEDOKTERAN ADIKSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG ADIKSI ZAT
PSIKOAKTIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA
ATMA JAYA
Michael Jaya, Yeremias Jena, Astri Parawita Ayu, Satya Joewana

173-182 PERSEPSI TERHADAP ADIKSI ZAT PSIKOAKTIF PADA MAHASISWA PESERTA PROGRAM STUDI
MAGISTER PSIKOLOGI DAN DOKTER UMUM PESERTA PROGRAM INTERNSHIP
Mahaputra, Astri Parawita Ayu

183-190 PENGARUH PEMBERIAN DOSIS MINIMAL KAFEIN TERHADAP PENINGKATAN ATENSI MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
Julia Rahadian, Laurensia Scovani

191-198 GIGI KARIES DAN KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL PADA PENGGUNA HEROIN YANG
MENJALANI TERAPI RUMATAN METADON
Isadora Gracia, Rensa, Minawati, Teguh Sarry Hartono, Surilena

199-207 GAMBARAN MASALAH EMOSI DAN PERILAKU PADA PELAJAR SMA REGINA PACIS JAKARTA
DENGAN ADIKSI INTERNET
Adrian, Ana Lucia Ekowati, Eva Suryani

208-217 WHY ADOLESCENT SMOKE? A CASE STUDY OF NORTH JAKARTA, INDONESIA


Regina Satya Wiraharja, Charles Surjadi

TINJAUAN PUSTAKA
218-223 EFEKTIVITAS BERBAGAI PRODUK NICOTINE REPLACEMENT THERAPY SEBAGAI TERAPI
UNTUK BERHENTI MEROKOK
Bernardus Mario Vito, Irene

LAPORAN KASUS
224-232 KETERGANTUNGAN ALPRAZOLAM PADA LANJUT USIA DENGAN INSOMNIA DAN DEPRESI
Surilena

ARTIKEL KHUSUS
233-236 MENGENAL KEDOKTERAN ADIKSI DI NIJMEGEN INSTITUTE FOR SCIENTIST PRACTIONERS
IN ADDICTION
Eva Suryani, Isadora Gracia
Damianus Journal of Medicine;
Vol.13 No.3 Oktober 2014: hlm. 199-207

ARTIKEL PENELITIAN

GAMBARAN MASALAH EMOSI DAN PERILAKU PADA PELAJAR


SMA REGINA PACIS JAKARTA DENGAN ADIKSI INTERNET

EMOTIONAL AND BEHAVIORAL PROBLEMS AMONG STUDENTS WITH


INTERNET ADDICTION AT REGINA PACIS JAKARTA HIGH SCHOOL

Adrian1, Ana Lucia Ekowati2, Eva Suryani3

1
Fakultas Kedokteran Universitas ABSTRACT
Katolik Indonesia Atma Jaya, Jl. Pluit
Raya 2, Jakarta 14440 Background: In the previous time, internet only use among the military and
2
Departemen Biologi dan Biokimia, business field. And then, internet became part of the human life and easy to be
Fakultas Kedokteran Universitas accessed. Recently, the number of internet user is getting higher. Therefore, the
Katolik Indonesia Atma Jaya, Jl. Pluit
Raya 2, Jakarta 14440 concern of negative impact of internet use has been appearing. Diagnostic and
Statistic Manual of Mental Disorder 5 (DSM-5) does not put internet addiction in
3
Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa
dan Perilaku, Fakultas Kedokteran any diagnostic classification but there were studies that proved the emerge of
Universitas Katolik Indonesia Atma internet addiction, especially among adolescents.
Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta 14440
Objectives: To evaluate emotional and behavioral problems among students who
have internet addiction.
Methods: This is a cross sectional study to evaluate the emotional and behavioral
Korespondensi:
problems among students with internet addiction at Regina Pacis Jakarta High
Eva Suryani, Departemen Ilmu Ke-
dokteran Jiwa dan Perilaku, Fakultas School. The sample was all the high school students (total sampling) and there
Kedokteran Universitas Katolik were 300 students participated in this study as respondents. We used Young’s
Indonesia Atma Jaya. E-mail:
Internet Addiction Scale/Internet Addiction Test and Strength and Difficulties
amyeva511@gmail.com
Questionnaire. Descriptive analysis was conducted to evaluate the emotional and
behavioral problems among the internet addicted respondents.
Results: 33.3% of the respondents have internet addiction, 17.2% among them
are males and 16.1% females, age 15-17 years. The internet addicted respondents
mostly do social network and use personal gadget to access internet. There are
emotional and behavioral problems among internet addicted respondents: conduct
problems (50.6%), peer problems (43.7%), hyperactivity (31%), and emotional
symptoms (14.9%).
Conclusion: The prevalence of internet addiction among students at Regina
Pacis Jakarta High School is high. There are emotional and behavioral problems
among the students with internet addiction.
Key Words: adolescent, emotional behavioral problem, internet addiction, student

ABSTRAK
Pendahuluan: Sebelumnya internet digunakan di lingkungan militer dan bisnis
kemudian menjadi bagian dari kehidupan manusia dan mudah diakses. Pengguna
internet di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terus meningkat, sehingga
dikhawatirkan muncul dampak buruk dari penggunaan internet. Adiksi internet

Vol. 13, No. 3, Oktober 2014 199


DAMIANUS Journal of Medicine

belum dicantumkan dalam Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder


5 (DSM-5), namun beberapa penelitian menunjukkan kondisi adiksi internet di
masyarakat, khususnya remaja.
Tujuan: Mendapatkan gambaran masalah emosi dan perilaku pada pelajar SMA
dengan adiksi internet.
Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang untuk melihat masalah emosi
dan perilaku pada pelajar yang mengalami adiksi internet di SMA Regina Pacis
Jakarta. Metode pengambilan sampel adalah total sampling dan sebanyak 300
pelajar menjadi responden dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan
adalah Young’s Internet Addiction Scale/Internet Addiction Test dan Strength
and Difficulties Questionnaire. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendapatkan
gambaran masalah emosi dan perilaku pada responden yang mengalami adiksi
internet.
Hasil: Sebanyak 33,3% responden mengalami adiksi internet, dengan 17,2%
laki-laki dan 16,1% perempuan, serta rentang usia 15-17 tahun. Sebagian
besar responden yang mengalami adiksi internet, menggunakan internet untuk
mengakses jejaring sosial (70 orang). Alat yang terbanyak digunakan untuk
mengakses internet oleh responden yang mengalami adiksi internet adalah: gadget
pribadi (57 orang). Responden yang mengalami adiksi internet serta masalah sosial
dan perilaku adalah 50,6% untuk masalah conduct, 43,7% masalah hubungan
dengan teman sebaya, 31,0% hiperaktivitas, dan 14,9% masalah emosional.
Kesimpulan: Adiksi internet pada pelajar di SMA Regina Pacis Jakarta cukup
tinggi. Ditemukan masalah emosi dan perilaku pada pelajar yang mengalami
adiksi internet.
Kata Kunci: adiksi internet, masalah emosi perilaku, pelajar, remaja

PENDAHULUAN lia (67,5%), Eropa (68,6%), dan Amerika Utara


(84,9%).2 Di Indonesia, dalam kurun waktu tahun
Internet mulai dikenal masyarakat sekitar perte-
2000-2012, pengguna internet meningkat pesat,
ngahan tahun 1990, yang pada awalnya digu-
yaitu 2 juta menjadi 55 juta pengguna.3
nakan di lingkungan militer dan kalangan bisnis.1
Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun, Angka pengguna internet yang tinggi menim-
internet semakin menjadi bagian dari kehidupan bulkan kekhawatiran munculnya masalah yang
manusia, apalagi saat ini sangat mudah mengak- berhubungan dengan penggunaan internet
ses internet melalui laptop, tablet, atau telepon yang berlebihan. Isolasi diri dari kontak sosial
genggam. Kemudahan akses internet juga di- adalah salah satu dampak yang dikhawatirkan
tambah dengan banyaknya fasilitas hotspot wifi dapat muncul akibat penggunaan internet yang
di tempat-tempat umum. Situs Internet World berlebihan dan jangka panjang, juga dapat ter-
Stats (www.internetworldstats.com) mencatat jadi kondisi adiksi internet. Banyak penelitian
pengguna internet pada tahun 2013 adalah Afri- menunjukkan adanya kondisi adiksi internet di
ka (21,3%), Asia (31,7%), Timur Tengah (44,9%), masyarakat, khususnya pada remaja, namun
Amerika Latin/Karibia (49,3%), Oceania/Austra- demikian sampai saat ini Diagnostic and Statis-

200 Vol. 13, No. 3, Oktober 2014


Gambaran masalah emosi dan perilaku pada pelajar SMA Regina Pacis Jakarta dengan adiksi internet

tic Manual of Mental Disorder 5 (DSM-5) belum dengan adiksi internet (p=0,044).10
mencantumkan adiksi internet di dalamnya
Berbagai penelitian tersebut di atas menunjukkan
karena penelitian-penelitian yang ada dianggap
adanya hubungan di antara adiksi internet dan
masih belum cukup.4
berbagai bentuk masalah psikiatri. Di Indonesia,
Prevalensi adiksi internet di kalangan remaja penelitian mengenai adiksi internet khususnya
(12-18 tahun) dari beberapa penelitian di ber- pada remaja belum banyak dilakukan. Penelitian
bagai negara diketahui sebagai berikut: Yunani ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran me-
(1,5%), Belanda (3,7%), Amerika Serikat (4%), ngenai masalah emosi dan perilaku pada pelajar
Hongkong (6,7%), Cina (8,1%) dan Puerto Riko SMA Regina Pacis Jakarta yang mengalami
(11,6%).5-10 Penelitian-penelitian tersebut juga adiksi internet.
membuktikan hubungan yang bermakna di an-
tara adiksi internet pada remaja dan berbagai
bentuk masalah psikologis, seperti masalah METODE
emosi, perilaku, kemampuan adaptasi, dan
Partisipan
gangguan depresi.5-10 Kormas et al. melakukan
penelitian di Yunani dan mendapatkan hubungan Penelitian ini adalah studi potong lintang untuk

yang bermakna di antara problematic internet melihat masalah sosial dan perilaku pada pela-

use (PIU) pada remaja (rerata usia=14,7 tahun) jar yang mengalami adiksi internet. Responden

dan hiperaktivitas (OR=4,39; 95% CI=2,03- adalah pelajar di SMA Regina Pacis Jakarta.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total
9,52) serta masalah conduct (OR=8,39; 95%
sampling, yaitu kuesioner dibagikan kepada se-
CI=2,04-34,56). Pada pelajar kelas 9-12 di
luruh siswa kelas 1-3 SMA Regina Pacis Jakarta
Amerika Serikat (AS) didapatkan hubungan yang
(300 siswa). Dari 300 siswa tersebut, 39 orang
bermakna di antara PIU dan depresi (p<0,0001)
tidak mengembalikan kuesioner, sehingga kami
serta penggunaan ganja (p=0,0013).7 Penelitian
mendapatkan 261 siswa sebagai responden
lain dari Hongkong oleh Fu et al. mendapatkan
(response rate=87,0%).
hubungan yang bermakna di antara adiksi in-
ternet pada remaja (usia 14-19 tahun) dan ide
Pengukuran
bunuh diri (p<0,001), depresi (p<0,05), serta an-
Pengukuran adiksi internet menggunakan instru-
sietas (p<0,05).8 Cao et al. melakukan penelitian
men Young’s Internet Addiction Scale/Internet
pada pelajar (rerata usia=16,1 tahun) di Cina
Addiction Test (YIAS/IAT), sementara penilaian
dan mendapatkan hubungan yang bermakna
masalah sosial dan perilaku menggunakan
di antara PIU dan gejala-gejala psikosomatik
Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ).
(p<0,001), masalah emosional (p<0,001), ma-
salah perilaku (p<0,001), dan masalah adaptasi IAT terdiri dari 20 pertanyaan yang harus di-
sosial (p<0,001).9 Penelitian di Puerto Riko pada respons dengan 6 poin skala Likert: 0 (does not
remaja (usia 13-17 tahun) mendapatkan adanya apply)–5 (always). Kuesioner ini dikembangkan
hubungan yang bermakna di antara depresi oleh Kimberly Young dan versi aslinya dibukti-

Vol. 13, No. 3, Oktober 2014 201


DAMIANUS Journal of Medicine

kan mempunyai psychometric properties yang Prosedur


baik.11 IAT juga terbukti valid untuk digunakan Kedua kuesioner dibagikan kepada seluruh pe-
di kelompok usia remaja. Instrumen yang kami
12
lajar dengan disertai lembar pernyataan persetu-
gunakan adalah versi yang terdapat pada situs juan mengikuti penelitian dan penjelasan menge-
www.netaddiction.com sebagai kuis online yang nai penelitian ini. Pelajar yang bersedia menjadi
dapat diakses oleh masyarakat umum. IAT mem- responden diminta untuk menandatangani lem-
punyai 3 kategori penggunaan internet, yaitu bar pernyataan persetujuan mengikuti penelitian
normal, borderline, dan severe. Pada penelitian sebelum mengisi kuesioner dan mengembalikan
ini borderline dan severe digabungkan menjadi lembar tersebut bersama kuesioner yang telah
satu kategori baru, yaitu adiksi. diisi. Pembagian kuesioner dilakukan dengan

Untuk menilai masalah sosial dan perilaku anak bantuan para ketua kelas untuk menyebarkan

dan remaja, telah dikembangkan kuesioner kuesioner kepada teman-teman di kelasnya.

Strength and Difficulties melalui studi psikometrik Kuesioner dikumpulkan kembali kepada ketua

yang telah dibuktikan validitasnya, baik versi asli kelas masing-masing dan peneliti mengambil

maupun versi adaptasi Indonesia.13,14 Kuesioner kuesioner yang telah dikumpulkan dari ketua ke-

yang dipakai dalam penelitian ini adalah adaptasi las pada hari yang ditentukan sesuai perjanjian.

Indonesia dari SDQ. Instrumen ini mempunyai


25 pertanyaan yang dibagi dalam 5 skala (gejala
emosional, masalah conduct, hiperaktivitas, HASIL
masalah hubungan dengan teman sebaya, dan
Sebanyak 87 (33,3%) dari 261 responden de-
perilaku prososial). Pertanyaan tersebut di-
ngan adiksi internet, di antaranya 17,2% laki-laki
respons dengan: benar, agak benar, tidak benar.
dan 16,1% perempuan, dengan rentang usia 15-
Hasil dari SDQ adalah 3 kategori untuk tiap
17 tahun (Tabel 1). Sebagian besar responden
skala, yaitu average (tidak berisiko muncul gejala
yang mengalami adiksi internet, menggunakan
klinis yang bermakna), raised (mungkin berisiko
internet untuk melakukan aktivitas di jejaring
muncul gejala klinis), dan high (kemungkinan
sosial (70 orang) serta mengunduh lagu dan
besar muncul gejala klinis yang bermakna). Pada
film (59 orang). Sarana yang digunakan untuk
penelitian ini kami mengukur hanya skala gejala
mengakses internet oleh responden yang meng-
emosional, masalah conduct, hiperaktivitas,
alami adiksi internet adalah: gadget pribadi,
dan masalah hubungan dengan teman sebaya
seperti telepon genggam dan tablet (57 orang);
yang merupakan gambaran dari masalah
komputer (41 orang); laptop (32 orang); dan
emosi dan perilaku. Siswa yang mempunyai
warnet (10 orang). (Tabel 2)
nilai raised atau high pada subskala-subskala
tersebut dinyatakan mempunyai masalah emosi Analisis lebih lanjut untuk mendapatkan gam-
dan perilaku sementara yang mempunyai nilai baran masalah emosi dan perilaku dilakukan
average masuk dalam kategori normal. pada kelompok yang mengalami adiksi internet.

202 Vol. 13, No. 3, Oktober 2014


Gambaran masalah emosi dan perilaku pada pelajar SMA Regina Pacis Jakarta dengan adiksi internet

Tabel 1. Prevalensi Adiksi Internet

Normal (%) Adiksi* (%) Total

Laki-laki 81 (31,1) 45 (17,2) 126

Perempuan 93 (35,6) 42 (16,1) 135

174 87 261
Keterangan: Adiksi internet berdasarkan skor Internet Addiction Scale
* Kategori adiksi merupakan penggabungan dari borderline dan severe

Tabel 2. Karakteristik Adiksi Internet

Jumlah

Usia <15 tahun 0


15-16 tahun 61
>17 tahun 26

Hal yang dilakukan* Surfing 40


Komunikasi online 38
Gaming 31
Judi online 5
Jejaring sosial 70
Berjualan online 17
Mencari literatur 34
Mengunduh lagu dan film 59
Streaming 14
Pornografi 11

Sarana Mengakses Internet* Gadget (contoh: telepon genggam, tablet) 57


Komputer 41
Laptop 32
Warnet 10
* responden bisa memilih lebih dari 1 pilihan

Pada penelitian ini analisis terbatas hanya untuk PEMBAHASAN


mendapatkan data mengenai adanya masalah
Penelitian ini adalah studi potong lintang untuk
emosi dan perilaku pada siswa yang mengalami
mendapatkan gambaran tentang masalah sosial
adiksi internet dan tidak melihat hubungan di
dan perilaku yang ada pada pelajar SMA Regina
antaranya. Responden yang mengalami adiksi
Pacis yang mengalami adiksi internet. Dari 261
internet serta masalah sosial dan perilaku adalah
responden didapatkan 33,3% mengalami adiksi
44 orang (50,6%) untuk masalah conduct, 38
internet. Responden yang mengalami adiksi in-
orang (43,7%) dengan masalah hubungan
ternet juga memiliki masalah emosi dan perilaku.
dengan teman sebaya, 27 orang (31%) hiper-
aktivitas, dan 13 orang (14,9%) untuk masalah Beberapa penelitian yang telah dipublikasikan
emosional. (Tabel 3) dari beberapa negara di dunia, menemukan

Vol. 13, No. 3, Oktober 2014 203


DAMIANUS Journal of Medicine

Tabel 3. Masalah Sosial dan Perilaku

Adiksi Internet Total


Average Raised High

Gejala emosional 74 (85,1) 6 (6,9) 7 (8,0) 87


Masalah Conduct 43 (49,4) 30 (34,5) 14 (16,1) 87
Hiperaktivitas 60 (69,0) 20 (23,0) 7 (8,0) 87
Masalah hubungan dengan teman sebaya 49 (56,3) 28 (32,2) 10 (11,5) 87

terjadinya adiksi internet di kalangan remaja. memaparkan bahwa remaja dengan adiksi
Penelitian-penelitian tersebut juga mendapatkan internet mempunyai skor yang lebih rendah se-
hubungan yang bermakna antara adiksi internet cara bermakna untuk agreeableness (prosocial
dan berbagai bentuk masalah psikologis (terma- behavior: trust, altruism, affection), emotional
suk masalah emosi dan perilaku). stability, dan constiousness (thoughtfulness,
good impulse control, goal-directed behavior)
Survei tentang adiksi internet dilakukan di Yunani
dibandingkan dengan remaja yang tidak adiksi
dengan responden 866 remaja (usia rerata=14,7
internet.6
tahun). Seperti penelitian di SMA Regina Pacis,
penelitian di Yunani juga menggunakan Inter- Di Connecticut, Amerika Serikat, survei dilakukan
net Addiction Test dan Strength and Difficulties pada 3560 pelajar (kelas 9-12) menggunakan 7
Questionnaire. Prevalensi adiksi internet pada pertanyaan yang merupakan modifikasi dari the
remaja adalah 1,5%. Remaja dengan adiksi in- Minnesota Impulsive Disorder Inventory (MIDI).
ternet cenderung memiliki skor yang tinggi pada Survei ini mendapatkan prevalensi adiksi internet
skala hiperaktivitas dan conduct.5 Penelitian sebesar 4%. Lebih lanjut survei ini mendapat-
kami juga mendapatkan sebagian besar siswa kan hubungan yang bermakna di antara adiksi
(50,6%) dengan adiksi internet mengalami ma- internet dan berbagai masalah perilaku seperti:
salah conduct, sementara beberapa siswa (31%) merokok (lifetime use), penggunaan ganja (life-
mengalami masalah hiperaktivitas. Dengan time use), penggunaan zat psikoaktif lain (lifetime
demikian, dapat dikatakan bahwa hasil pene- use), depresi, perkelahian berat, serta membawa
litian kami sejalan dengan penelitian di Yunani senjata. 7 Semua hal tersebut berhubungan
dan menunjukkan adanya masalah emosi dan secara bermakna pada pelajar laki-laki yang
perilaku pada remaja yang mengalami adiksi mengalami adiksi internet. Pada pelajar perem-
internet. puan yang mengalami adiksi internet didapatkan
hubungan yang bermakna di antara adiksi inter-
Di Belanda, survei dilakukan pada 3105 remaja
net dan depresi serta perkelahian berat.
usia 11-19 tahun dengan menggunakan The
Compulsive Internet Use Scale dan mendapat- Pada klinik rawat jalan sebuah pediatric univer-
kan 3,7% dari responden berpotensi mengalami sity hospital di Puerto Riko dilakukan penilaian
adiksi internet.6 Lebih lanjut penelitian tersebut dengan menggunakan instrumen Internet Ad-

204 Vol. 13, No. 3, Oktober 2014


Gambaran masalah emosi dan perilaku pada pelajar SMA Regina Pacis Jakarta dengan adiksi internet

diction Test (IAT) pada remaja usia 13-17 ta- yang lebih tinggi pada kelompok remaja di Indo-
hun. Prevalensi adiksi internet yang didapatkan nesia dibandingkan dengan beberapa negara
adalah 11,6%.10 Responden adalah pasien dari tersebut. Penelitian kami hanya dilakukan di satu
klinik tersebut yang datang bukan dengan ma- sekolah, sehingga belum bisa merepresentasi-
salah adiksi internet melainkan karena masalah kan kondisi di Indonesia maupun Jakarta. Pene-
psikiatri lain. Pada penelitian ini juga ditemukan litian-penelitian lain (Yunani, Belanda, Amerika
gangguan psikiatri yang secara bermakna ber- Serikat, Hongkong, dan Cina) merupakan survei
hubungan dengan adiksi internet, yaitu gang- dengan jumlah responden yang besar, sedang-
guan suasana perasaan ( ).10 kan penelitian kami hanya dilakukan di satu
sekolah. Perbedaan metode dan jumlah respon-
Penelitian di Hongkong dilakukan sebagai bagian
den ini bisa memengaruhi perbedaan prevalensi
dari survei rumah tangga pada 208 responden
adiksi internet yang didapatkan.
usia 15-19 tahun dengan menggunakan instru-
men yang juga dikembangkan oleh Young yang Berbagai penelitian tersebut menunjukkan ada-
terdiri dari 8 pertanyaan dan harus direspons nya hubungan yang bermakna antara adiksi
dengan jawaban “ya”/”tidak”. Prevalensi adiksi internet dan berbagai bentuk masalah psikologis
internet yang didapatkan adalah 6,7%, serta (termasuk masalah emosi dan perilaku). Peneli-
adanya hubungan antara adiksi internet dan ide tian di SMA Regina Pacis mendapatkan adanya
bunuh diri, serta gejala-gejala depresi. 8
masalah emosi dan perilaku (conduct, masalah

Sebanyak 17.599 pelajar (usia 10-24 tahun) hubungan dengan teman sebaya, hiperaktivitas,

menjadi responden dari survei yang dilakukan di dan masalah emosional) pada kelompok siswa

Cina yang salah satu penilaiannya adalah adiksi yang mengalami adiksi internet. Dengan demiki-

internet dengan menggunakan IAT. Survei terse- an penelitian kami sejalan dengan penelitian-

but mendapatkan prevalensi adiksi internet sebe- penelitian sebelumnya dengan mendapatkan

sar 8,1%.9 Pada penelitian ini juga didapatkan data adanya masalah emosi dan perilaku pada

bahwa remaja dengan adiksi internet cenderung siswa SMU yang mengalami adiksi internet.

mengalami gejala-gejala berikut: psikosomatik,


Di sisi lain, berbeda dengan penelitian-peneliti-
emosi, perilaku, dan masalah adaptasi sosial.9
kan sebelumnya, hubungan antara adiksi inter-
Semua penelitian tersebut, kecuali di Puerto net dan masalah emosi perilaku tidak diketahui
Riko, merupakan survei pada tingkat nasional dari penelitian ini karena kami tidak melakukan
atau di beberapa kota dan mendapatkan preva- analisis terhadap hubungan tersebut. Juga tidak
lensi adiksi internet, yaitu 1,5-8,1% (di Puerto dilakukan analisis untuk membandingkan ma-
Riko=11,6%). Penelitian di SMA Regina Pacis salah sosial dan perilaku pada responden yang
mendapatkan angka adiksi internet yang jauh mengalami adiksi internet dengan yang tidak.
lebih tinggi, yaitu 33,3%. Hasil yang jauh lebih Dengan demikian, tidak dapat disimpulkan apa-
tinggi ini, namun demikian belum dapat disim- kah masalah sosial dan perilaku yang ditemukan
pulkan sebagai adanya prevalensi adiksi internet pada responden dengan adiksi internet memang

Vol. 13, No. 3, Oktober 2014 205


DAMIANUS Journal of Medicine

berhubungan dengan adiksi internet tersebut. tian ini juga perlu disertai dengan rekomendasi
Terbatasnya analisis yang dilakukan merupakan hal yang bisa dilakukan oleh sekolah, seperti:
salah satu kelemahan dari penelitian ini. 1) memberikan edukasi tentang penggunaan
internet yang berlebihan serta dampak buruk
Ketidaktersediaan instrumen yang valid dalam
yang menyertainya kepada guru, pelajar, dan
bahasa Indonesia juga menjadi kelemahan
orang tua; 2) melakukan evaluasi rutin terkait
dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan
penggunaan internet serta masalah emosi dan
untuk mengukur adiksi internet adalah versi ba-
perilaku; 3) melakukan evaluasi lanjutan dan
hasa Inggris dari IAT. Tidak dilakukan evaluasi
intervensi pada pelajar yang mengalami masalah
mengenai kemampuan berbahasa Inggris dari
adiksi internet serta masalah emosi dan perilaku
para siswa yang menjadi responden, sehingga
yang bermakna; 4) melibatkan orang tua dengan
tidak dapat diketahui apakah semua siswa memi-
meminta mereka untuk melakukan pengawasan
liki pemahaman yang sama terhadap instrumen
terhadap anaknya terkait penggunaan internet
yang digunakan.
serta masalah emosi dan perilaku.

Perlu dikembangkan instrumen yang valid dalam

KESIMPULAN bahasa Indonesia untuk melakukan evaluasi


adanya adiksi internet. Studi adaptasi dan
Sebanyak 33,3% pelajar SMA Regina Pacis psikometri terhadap instrumen versi bahasa
mengalami adiksi internet. Pada kelompok pe- Inggris yang sudah tersedia (seperti IAT)
lajar yang mengalami adiksi internet tersebut bisa dilakukan atau dikembangkan instrumen
didapatkan masalah emosi dan perilaku, yaitu: tersendiri dalam bahasa Indonesia. Dengan
masalah conduct (50,6%), masalah hubungan adanya instrumen yang valid dalam bahasa
dengan teman sebaya (43,7%), hiperaktivitas Indonesia dapat diketahui secara akurat besaran
(31%), dan masalah emosional (14,9%). masalah adiksi internet di Indonesia.

Dari hasil tersebut, analisis lebih lanjut untuk


melihat hubungan antara adiksi internet dan
DAFTAR PUSTAKA
masalah emosi perilaku perlu dilakukan. Anali-
sis juga perlu dilakukan untuk membandingkan 1. Hilbert M, Lopez P. The wirld’s technological
masalah emosi dan perilaku pada kelompok capacity to store, communicate, and compute

responden yang mengalami adiksi internet de- information. Science. 2011;332(60):60-5.

ngan yang tidak. 2. Anonim. Internet usage statistics: The inter-

Hasil dari penelitian ini yang mendapatkan net big picture [document on the Internet].

prevalensi adiksi internet yang tinggi serta ada- Internet World Stats. 2014. Available from:

nya masalah emosi dan perilaku pada pelajar http://www.internetworldstats.com.

di SMA Regina Pacis perlu disampaikan ke 3. Anonim. Internet Usage in Asia [document
sekolah tersebut. Penyampaian hasil peneli- on the Internet]. 2014. Available from: http://

206 Vol. 13, No. 3, Oktober 2014


Gambaran masalah emosi dan perilaku pada pelajar SMA Regina Pacis Jakarta dengan adiksi internet

www.internetworldstats.com. 10. Liberatore KA, Rosario K, Colón-De Martí

4. Anonim. Internet gaming disorder [docu- LN, Martínez KG. Prevalence of internet ad-

ment on the Internet]. American Psychiatric diction in Latino adolescents with psychiatric

Publishing; 2013. Available from: http://www. diagnosis. Cyberpsychol Behav Soc Netw.

dsm5.org/Documents/Internet Gaming Dis- 2011;14(6):399-402.


order Fact Sheet.pdf. 11. Widyanto L, McMurran M. The Psychomet-
5. Kormas G, Critselis E, Janikian M, Kafetzis ric Properties of the Internet Addiction Test.
D, Tsitsika A. Risk factors and psychosocial Cyberpsychol Behav. 2004;7(4):443-50.
characteristics of potential problematic and
12. Lai CM, Mak KK, Watanabe H, Ang RP, Pang
problematic internet use among adolescents:
JS, Ho RC. Psychometric properties of the
A cross-sectional study. BMC Public Health.
internet addiction test in Chinese adoles-
2011;11:1-8.
cents. J Pediatr Psychol. 2013;38(7):794-
6. Kuss DJ, Rooij AJv, Shorter GW, Griffiths MD, 807.
Mheen Dvd. Internet addiction in adolescents:
13. Van Roy B, Veenstra M, Clench-Aas J.
Prevalence and risk factors. Computers in
Construct validity of the five-factor Strength
Human Behavior. 2013;29:1987-96.
and Difficulties Questionnaire (SDQ) in pre-,
7. Liu TC, Desai RA, Krishnan-Sarin S, Cavallo
early, and late adolescence. J Child Psychol
DA, Potenza MN. Problematic internet use
Psychiatry. 2008;49(12):1304-12.
and health in adolescents: Data from a
high school survey in connecticut. J Clin 14. Wiguna T, Manengkei PSK, Pamela C,

Psychiatry. 2011;72(6):836-45. Rheza AM, Hapsari WA. Masalah emosi dan


perilaku pada anak dan remaja di poliklinik
8. Fu KW, Chan WS, Wong PW, Yip PS.
jiwa anak dan remaja RSUPN dr. Ciptoman-
Internet addiction: Prevalence, discriminant
validity and correlates among adolescents in gunkusumo (RSCM) Jakarta. Sari Pediatri.

Hong Kong. Br J Psychiatry. 2010;196:486- 2010;12(4):270-7.

92. 15. Goodman R, Renfrew D, Mullick M. Pre-

9. Cao H, Sun Y, Wan Y, Hao J, Tao F. Prob- dicting type of psychiatric disorder from
lematic internet use in Chinese adolescents Strengths and Difficulties Questionnaire
and its relation to psychosomatic symptoms (SDQ) scores in child mental health clinics
and life satisfaction. BMC Public Health. in London and Dhaka. Eur Child Adolesc
2011;11:1-8. Psychiatry. 1999;9:129-34.

Vol. 13, No. 3, Oktober 2014 207

Anda mungkin juga menyukai