Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TENTANG TUMBUHAN SEBAGAI TANAMAN OBAT

GANDARUSA(Justicia gendarussa Brum.F)

Ditujukan Sebagai Satu Diantara Syarat Untuk Lulus


Mata Kuliah Etnobotani
Dosen Pengampu:
Dr. Elvi Rusmiyanto P.W., M.Si

Disusun oleh:
Peli NIM:H1041161045
Aditiya Dika Permana NIM:H1041161035

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2018
GANDARUSA

(Justicia gendarussa Brum.F)

Suku:Aeanthaceae

Nama

a.Sinonim

J.dahona Buch-Ham.,J.ningricans Lour.,J.salicina

Vahl.,Gendarussa vulgaris Nees.

b.Nama daerah

Sumatra:besi-besi(Aceh),gandarusa(Melayu).Jawa:handarusa

(Sunda),gandarusa,tetean,trus(Jawa),ghandhrusa(Madura).

Nusa Tenggara:gandarisa(Bima).Maluku:puli(Ternate).

Sambas:patah kemudi.

c.Nama asing

Bogudan,chin chiu(C),kapanitulot,malabulak(Tag.).

d.Nama simplisiaA

Gendarussae Folium(daun gandarusa),Gendarusse Radix(akar gandarusa)

Uraian Tumbuhaan

Gandarusa tumbuh liar di hutan,tanggul sungai,atau ditanam sebagai tumbuhan obat atau
tanaman pagar.Di Jawa,tumbuh pada ketinggiaan 1-500 m dpl.Tumbuhaan ini tergolong
tumbuhan perdu,tumbuh tegak ,tinggi 0,8-2 m.Batang berkayu,bercabang,keras,warnanya
cokelat kehitaman dan kelihatan mengkilap.Daun tunggal,bertangkai pendek,letak
berhadapan bersilang.Helaian daun berbentuk lanset,tepi rata,ujungnya meruncing,pangkal
berbentuk baji,pertulangan menyirip,panjang daun 5-20 cm,lebar 1-3,5 cm,warnanya hijau
tua.Bunga majemuk tersusun dalam rangkaian berupa malai,keluar dari ketiak daun atau
ujung percabangan,mahkota berbentuk tabung,berbibir dua,berwarna putih.Buah bentuknya
bulat panjang ,berbiji empat dan licin.

Gandarusa berbatang cokleat kehitaman yang sering dijumpai,walaupun ada beberapa


jenis berbatang hijau.Daunnya dapat digunakan untuk membunuh serangga.Perbanyakan
dengan stek batang.

Sifat dan Khasiat

Daun terasa pedas,sedikit asam,dan netral.Berkhasiat sebagai melancarkan peredaran


darah,membuyarkan sumbatan,anti-remamtik,peluruh keringat(diaforetik),peluruh
kencing(diuretik),dan pencahar.Sedangkan kulit kayunya bersifat sebagai perngsang
muntah.

Kandungan Kimia

Justisin,minyak asiri,kalium,kalsium oksalat,tanin,dan alkaloid yang agak beracun.

Bagian yang Digunakan

Daun dan akar,baik penggunaan segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi

1.Daun berkhasiat untuk mengatasi:

o Bengak akibat terpukul atau memar(terbentur),keseleo,tulang patah(fraktur)


o Rematik sendi,nyeri pinggang,haid tidak teratur,tidak datang haid(amenore),demam
yang hilang timbul,dan mual sewaktu batuk dan sesak.

2.Akar berkhasiat untuk mengatasi:

o Rematik,keram otot,demam,kencing terasa nyeri(dysuria),sakit


kuning(jaundice),diare,serta anak kecil yang kurus sekali(marasmus).

Cara Pemakaiaan
Daun segar 30-60 g direbus atau ditumbuk dan diperas airnya lalu di minum.Bila
memakai daun kering,rebus sebanyak 30-40 g.Akar sebanyak 3-10 g direbus,minum.Untuk
pemakaian daun segar dipipis lalu tempelkan ke bagian yang sakit seperti tulang
patah,bengkak terkilir,pembengkakan kelanjar dan bisul.Air perasan daun segar digunakan
sebagai obat tetes telinga yang sakit .Sedangkan air rebusan herba bisa digunakan untuk
mrncuci koreng dan korok.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitiaan

1. Untuk mengetahui efek analgetik,dilakukan pemberiaan infus daunkering gandarusa per-

oral ada mencit,dengan bahan pembanding paracetamol dan morfin.Hasilnya memper-

lihatkan perpaanjangan waktu reaksi sesuai kenaikan kadar infus(Hotma Elisa Siregar

Jurusan Farmasi FMIPA USU,1984).

2. Prof.ir.Maeso S,dan Drs.Agus P. melaporkan bahwa gandarusa digunakan masyarakat

Irian Jaya sebagai obat KB pria.Untuk itu dilakuan percobaan untuk mengetahui penga-

ruhnya terhadap kadar testosteron yang mempunyai peranan dalam pembentukan dan

maturasi spermatozoa .Ternyata infus daun gandarusa menurunkan kadar testosteron

dalam serum tikus.Semangkin besar dosis yang diberikan,semangkin besar penurunan

kadar testosterone (Emi Kustantonia,Fak.Farmasi,UNAIR,1992).

Cara Pemakaian

 Memar,keseleo,tulang patah
1. Daun gandarusa segar sebanyak 30-60 atau yang kering 15-30 g,direbus
dengan 3gelas air sampai tersisa 1 gelas.Setelah dingin disaring lalu diminum
pagi dan sore,masing-masing 1/2 gelas.
2.Daun dan tangkai muda gandarusa secukupnya dibersihkan,dtambahkan sedikit
garam lalu dipanaskan .Hangat-hangat dipakai untuk menutup bagian tubuh yang
sakit.
 Tulang patah dan bisul

Daun gandarusa segar dipipis atau daun kering digiling sampai halus,tambahkan

arak dan cuka secukupnya sambil diaduk rata sampai seperti bubur kental.Ramu-

an tersebut ditempelkan pada bisul ataun bagian tulang yang patah,lalu


dibalut.Ganti setiap hari,tulang yang patah harus dalam posisi yang benar dan ter-

nikfikasi.

 Memar

Daun gandarusa segar dicuci lalu diolesi minyak kelapa.Layukan di atas api,lalu,

tempelkan ke tempat yang sakit.

 Haid tidak teratur atau tidak datang lagi

Daun gandarusa segar sebanyak 50 g dan lada putih 5 butir,dicuci lalu ditumbuk.

Peras dan saring,air yang terkumpul diminum sekaligus setiap pagi.Lakukan 3-5

hari sebelum haid.

 Mual sewaktu batuk dan sesak napas

Daun gandarusa segar dicuci bersih lalu dijus dengan secangkir air dan1/2 seloki

arak.Air yang terkumpul diminum sekaligus.

 Rematik,kencing nyeri,demam,sakit kuning,dan diare

Akar gandarusa sebanyak 10 g direbus dengan 3 gelas susu sampai menndidih


Selama 15 menit.Setelah dingin disaring,dibagi untuk 2 kali minum,pagi dan sore

sama babyaknya.

Catatan

 Perempuan hamil dilarang mengunakan tumbuhan obat ini.


 Di India dan Asia Tenggara,gandarusa digunakan sebagaai obat pereda demam,

perangsang muntah,rematik,sakit kepala,kelumpuhan otot wajah ,eczema

sakit mata,dan sakit telinga.

DAFTAR PUSTAKA

Afriastini,J.J.,Daftar Nama Tanaman,cetakan IV(Jakarta:penebar Swadaya,199).

Anonim.A Barefoot Doctor’s Manual,Prepared by The Revolutionary Halth Committee

of Hunan Province(London:First Published in Great Britain.

Dalimartha,Setiawan.Atlas Tanaman Obat Indonesia,Jilid I.(Jakarta:Trubus


Agriwidya,1999.

Depkes RI,Ditjen POM,Tanaman Obat Indonesia,Jilid 1 dan 2.1985

Depkes RI,Pusat Penelitian dan pengembangan Farmasi Balitbangkes Tinjauan Hasil

Penelitian Tanaman Obat di Berbagai Institusi,Jilid 1,cetakan pertama,1991,Jilid II,

III,cetakan pertama,1995.

Heyne,K.,Tumbuhan Berguna Indonesia,Jilid 1 s/d 4,cetakan ke-1,Badan Litbang


Kehutanan,Departemen Kehutanan(Jakarta Yayasan SarjanaWana Jaya,1987.
`

Anda mungkin juga menyukai