Oleh :
Arif Mudianto
Abstrak
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Salah satu
kewenangan Pemerintah Daerah adalah membuka peluang bagi Pemerintah Daerah untuk
melakukan inovasi dalam peningkatan terhadap pelayanan publik. Oleh karena itu, maka setiap
Pemerintah Daerah perlu melakukan evaluasi terhadap pencapaian SPM tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membagi 4
(empat) bidang pelayanan utama, yaitu : 1) Pelayanan bidang sosial dan kemasyarakatan, 2)
Pelayanan bidang kesehatan dan lingkungan, 3) Pelayanan bidang pendidikan dan kebudayaan,
serta 4) Pelayanan bidang sarana dan prasarana dasar. Terkait dengan pelayanan dalam bidang
sarana dan prasarana dasar terdiri dari : 1) Pelayanan bidang perumahan rakyat, dan 2) Pelayanan
bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.Untuk melakukan evaluasi terhadap SPM Bidang
Perumahan Rakyat mengacu pada Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor
22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sedangkan evaluasi terhadap SPM Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.Dari hasil
evaluasi diperoleh pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat dan SPM Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang.
Hasil pencapaian SPM dibagi menjadi 4 (empat) penilaian, yaitu Melebihi Target, Memenuhi
Target, Belum Memenuhi Target dan Tidak Dapat Dilakukan Evaluasi.Ditinjau aspek pencapaian
SPM Bidang Perumahan Rakyat terdapat : 1 indikator yang Memenuhi Target dan 2 indikator
yang Belum Memenuhi Target. Sedangkan ditinjau dari aspek pencapaian SPM Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang terdapat : 3 indikator yang Melebih Target, 3 indikator yang
Memenuhi Target, 11 indikator yang Belum Memenuhi Target dan 11 indikator yang Tidak Dapat
Dilakukan Evaluasi.
Kata Kunci : Standar Pelayanan Minimal (SPM), SPM Bidang Perumahan Rakyat, SPM Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu : Evaluasi SPM Bidang Perumahan Rakyat
1. Mengetahui realisasi capaian terhadap mengacu pada Peraturan Menteri Perumahan
target yang diterapkandalam pelayanan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang
bidang sarana dan prasarana dasar. Standar Pelayanan Minimal Bidang
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan
mempengaruhi tingkat capaian SPMdalam Daerah Kabupaten/Kota dengan jenis
pelayanan bidang sarana dan prasarana pelayanan, antara lain :
dasar.
3. Memberikan rekomendasi dalam upaya 1. Rumah layak huni dan terjangkau, dengan
memenuhi capaian SPM sesuai indikator meliputi :
targetdalam pelayanan bidang sarana dan a. Cakupan ketersediaan rumah layak
prasarana dasar. huni, sebesar 100% pada tahun 2009-
2025.
10 Jurnal Teknologi Volume II, Edisi 26, Periode Januari-Juni 2015 (9-26)
b. Cakupan layanan rumah layak huni 2009-2025, maka hal ini berarti bahwa
yang terjangkau sebesar 70% pada Prosentase (%) Cakupan Rumah Layak
tahun 2009-2025. Huni di wilayah Kabupaten Kutai Timur
2. Lingkungan yang sehat dan aman yang belum memenuhi target nilai SPM yang
didukung prasarana, sarana dan utilitas telah ditentukan, sementara itu target
(PSU), dengan indikator pencapaiannya waktu pencapaiannya dimulai dari tahun
berupa : Cakupan Lingkungan Yang 2009-2025.
Sehat dan Aman yang di dukung dengan
PSU sebesar 100% pada tahun 2009- 2) Cakupan Layanan Rumah Layak
2025. Huni Yang Terjangkau
A. Bidang Pelayanan Rumah Layak Huni Cakupan Layanan Rumah Layak Huni
dan Terjangkau Yang Terjangkau diperoleh dari
perbandingan antara jumlah rumah
Indikator evaluasi yang digunakan untuk tangga Belum Memiliki Rumah (BMR)
melakukan evaluasi terhadap bidang yang menempati rumah layak huni dan
pelayanan rumah layak huni dan terjangkau, terjangkau pada kurun waktu tertentu
meliputi : dengan jumlah rumah tangga BMR atau
tinggal di rumah yang belum layak huni
1) Cakupan Ketersediaan Rumah Layak dan terjangkau dikalikan dengan 100%.
Huni
Cakupan ketersediaan rumah layak huni Berdasarkan hasil pendataan dari bagian
diperoleh dari perbandingan antara yang berkaitan dengan perumahan pada
jumlah rumah layak huni disuatu wilayah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai
kabupaten/kota pada waktu kurun waktu Timur, pada tahun 2012 mencatat
tertentu dengan jumlah rumah di suatu perkiraan jumlah rumah tangga MBR
wilayah kabupaten/kota dalam kurun yang menempati rumah layak huni yang
waktu tertentu dikalikan dengan terjangkau sebanyak 1.114 unit
100%.Rumah layak huni merupakan Sedangkan jumlah rumah tangga yang
rumah yang memenuhi kriteria belum memiliki rumah atau tinggal di
kehandalan bangunan, menjamin rumah yang belum layak huni sebanyak
kesehatan serta kecukupan luas 5.750 unit.
minimum.
Jadi, prosentase (%) cakupan rumah
Berdasarkan hasil pendataan dari bagian layak huni yang terjangkau di Kabupaten
yang berkaitan dengan perumahan pada Kutai Timur pada tahun 2012, adalah :
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai
Timur, pada tahun 2012 mencatat jumlah
rumah layak huni di Kabupaten Kutai
Timur sebanyak 59.993 unit dan jumlah
rumah yang ada di wilayah kabupaten
Kutai Timur sebanyak 65.743 unit. Jadi,
prosentase (%) cakupan rumah layak
huni di Kabupaten Kutai Timur pada
tahun 2012, adalah : Apabila mengacu pada indikator
Prosentase (%) Cakupan Rumah Layak
Huni dan Terjangkau yaitu ditargetkan
sebesar 70% yang harus dicapai sampai
pada tahun 2009-2025, maka hal ini
berarti bahwa Prosentase (%) Cakupan
Rumah Layak Huni dan Terjangkau di
wilayah Kabupaten Kutai Timur belum
memenuhi target nilai SPM yang telah
Apabila mengacu pada indikator ditentukan, sementara itu target waktu
Prosentase (%) Cakupan Rumah Layak pencapaiannya dimulai dari tahun 2009-
Huni yaitu ditargetkan sebesar 100% 2025.
yang harus dicapai sampai pada tahun
Evaluasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Bidang Sarana .......(Arif mudianto) 11
B. Bidang Pelayanan Lingkungan Yang Evaluasi SPM Bidang Pekerjaan Umum dan
Sehat dan Aman yang Didukung Penataan Ruang mengacu pada Peraturan
Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Menteri Pekerjaan Umum Nomor
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Indikator evaluasi yang digunakan untuk Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
melakukan evaluasi terhadap bidang Penataan Ruang dengan jenis pelayanan,
pelayanan pengembangan dan pemberdayaan antara lain :
kelompok informasi masyarakat, yaitu
berupa: cakupan lingkungan yang sehat dan SPM Bidang Sumber Daya Air
aman yang didukung Prasarana, Sarana dan
Utilitas Umum (PSU). SPM Bidang Sumber Daya Air mencakup
pelayanan di bidang air baku dan pelayanan di
Cakupan lingkungan yang sehat dan aman bidang irigasi.
yang didukung PSU tersebut diperoleh dari
perbandingan antara jumlah lingkungan 1. Pelayanan di Bidang Air Baku, dengan
(desa/kelurahan) yang didukung PSU pada indikator pencapaian berupa :
waktu tertentu dengan jumlah lingkungan a. Tersedianya air baku untuk memenuhi
(desa/kelurahan) perumahan dalam kurun kebutuhan pokok minimal sehari hari.
waktu tertentu dikalikan dengan 100%. b. Prosentase (%) target pencapaian
penyediaan air baku untuk kebutuhan
Berdasarkan hasil pendataan dari bagian yang pokok minimal sehari-hari adalah 100%
berkaitan dengan perumahan pada Dinas dari minimal kebutuhan air baku.
Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur, 2. Pelayanan di Bidang Irigasi, dengan
pada tahun 2012 mencatat perkiraan jumlah indikator pencapaian berupa :
lingkungan (desa/kelurahan) yang didukung a. Tersedianya air irigasi untuk pertanian
PSU sebanyak 135 desa/kelurahan dan jumlah pada sistem irigasi yang sudah ada.
jumlah lingkungan (desa/kelurahan) b. Target pencapaian SPM adalah sebesar
perumahan sebanyak 135 desa/kelurahan. 70% (kinerja baik) pada tahun 2014.
Jadi, prosentase (%) cakupan lingkungan yang SPM Bidang Bina Marga Untuk Jalan
sehat dan aman yang didukung PSU di Kabupaten/Kota
Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2012,
adalah : SPM Bidang Bina Marga Untuk Jalan
Kabupaten/Kota mencakup pelayanan
jaringan jalan dan pelayanan ruas jalan.
12 Jurnal Teknologi Volume II, Edisi 26, Periode Januari-Juni 2015 (9-26)
i). Pencapaian nilai SPM mobilitas 2. Target pencapaian SPM air minum yang
dinyatakan oleh persentase aman melalui SPAM dengan jaringan
pencapaian mobilitas pada akhir perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
tahun. terlindungi dengan kebutuhan pokok
ii). SPM Mobilitas adalah 100% pada minimal 60 liter/orang/hari pada tahun
tahun 2014. 2014 dibagi berdasarkan cluster pelayanan
c. Aspek Keselamatan (tersedianya jalan air minum saat ini (sumber data Susenas
yang menjamin pengguna jalan BPS 2009), sebagaimana disajikan dalam
berkendara dengan selamat), dengan Tabel 1.Cluster pelayanan air minum
rincian indikator meliputi : untuk per kabupaten/ kota sebagaimana
i). Nilai SPM Keselamatan adalah dapat dilihat dalam Tabel 2.
prosentase panjang ruas-ruas jalan
yang memenuhi semua kriteria Tabel 1.Target Pencapaian SPM Air Minum
Cluster Nilai Tahun
keselamatan terhadap seluruh Pelayanan
Indikator
SPM Pencapaian
panjang jalan yang Sangat Tersedianya akses air minum
40%
menghubungkan semua PK. Buruk yang aman melalui SPAM
Buruk dengan jaringan perpipaan 50%
ii). SPM Keselamatan adalah 60% dan bukan jaringan perpipaan 70% 2014
Sedang
pada tahun 2014. Baik terlindungi dengan kebutuhan 80%
pokok minimal 60 liter/orang/
Sangat Baik hari 100%
2. Pelayanan Ruas Jalan, dengan indikator Sumber : Permen PU No. 14/PRT/M/2010
pencapaian berupa :
a. Kondisi jalan (Tersedianya jalan yang Tabel 2. Cluster Pelayanan Air Minum Untuk Satu
menjamin kendaraan dapat berjalan Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota
Cluster Prosentase (%) Akses
dengan SELAMAT dan NYAMAN) No
Pelayanan Aman Terhadap Air Minum*)
dengan rincian indikator meliputi : 1 Sangat Buruk < 30%
i). Nilai kondisi jalan diukur 2 Buruk 30% - < 40%
3 Sedang 40% - < 60%
menggunakan alat ukur kerataan 4 Baik 60% - < 70%
permukaan jalan (roughometer) 5 Sangat Baik > 70%
atau diukur secara visual (Penilaian Sumber : Permen PU No. 14/PRT/M/2010
Kondisi Jalan). Keterangan :
ii). SPM Kondisi Jalan adalah 60% *)Akses aman terhadap air minum meliputi Sistem Penyediaan Air
pada tahun 2014. Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
terlindungi.
b. Kecepatan (tersedianya jalan yang
menjamin perjalanan dapat dilakukan
sesuai Kecepatan rencana), dengan SPM Bidang Cipta Karya Penyehatan
rincian indikator pencapaian meliputi : Lingkungan Permukiman
i). Nilai kecepatan diukur oleh
kecepatan bebas ruas jalan. SPM Bidang Cipta Karya Air Minum
ii). SPM Kecepatan adalah 60% pada mencakup pelayanan air limbah permukiman,
tahun 2014. pelayanan pengelolaan sampah, dan
pelayanan drainase.
SPM Bidang Cipta Karya Air Minum 1. Pelayanan Air Limbah Permukiman,
dengan indikator pencapaian meliputi :
SPM Bidang Cipta Karya Air Minum a. Tersedianya Sistem Air Limbah
mencakup Pelayanan Akses Air Minum Yang Setempat yang Memadai, dengan :
Aman, yaitu terkait dengan Sistem i). Nilai SPM tingkat pelayanan adalah
Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan jumlah masyarakat yang dilayani
Jaringan Perpipaan dan Bukan Jaringan dinyatakan dalam prosentase
Perpipaan, dengan indikator pencapaian jumlah masyarakat yang memiliki
meliputi : tangki septik pada tahun akhir SPM
1. Nilai SPM cakupan akses terhadap air terhadap jumlah total masyarakat
minum yang aman melalui SPAM dengan yang memiliki tangki septik di
jaringan perpipaan dan bukan jaringan seluruh kabupaten/kota
perpipaan terlindungi adalah peningkatan ii). Target dari SPM tingkat pelayanan
jumlah unit pelayanan baik melalui adalah 60% pada tahun 2014.
Sambungan Rumah, Hidran Umum, b. Tersedianya sistem air limbah skala
maupun Terminal Air. komunitas/kawasan/kota, dengan :
Evaluasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Bidang Sarana .......(Arif mudianto) 13
i). Nilai SPM ketersediaan sistem bertahap mengingat saat ini banyak
jaringan dan pengolahan air limbah Pemerintah Kota/Kabupaten yang
adalah nilai tingkat pelayanan belum mempunyai Rencana Induk
sistem jaringan dan pengolahan air Sistem Drainase Perkotaan maupun
limbah dinyatakan dalam penerapan O/P secara konsisten.
prosentase jumlah masyarakat yang b. Tidak Terjadinya Genangan > 2
terlayani sistem jaringan dan Kali/Tahun, dengan :
pengolahan air limbah skala i). Nilai SPM ini adalah persentase luasan
komunitas/kawasan/kota pada yang tergenang di suatu
tahun akhir SPM terhadap jumlah Kota/Kabupaten pada akhir tahun
total penduduk di seluruh pencapaian SPM terhadap luasan
kabupaten/kota tersebut. daerah rawan genangan atau
ii). Target SPM ketersediaan sistem berpotensi tergenang di
jaringan dan pengolahan air limbah Kota/Kabupaten.
adalah 5% pada tahun 2014. ii). SPM ditargetkan sebesar 50% pada
tahun 2014. Pencapaian 100%
2. Pelayanan Pengelolaan Sampah, dengan dilakukan secara bertahap, mengingat
indikator pencapaian, meliputi : Kabupaten/Kota yang mempunyai
a. Tersedianya fasilitas pengurangan wilayah yang sering tergenang akan
sampah di perkotaan, dengan : memerlukan kolam retensi (polder).
i). Nilai SPM fasilitas pengurangan Tidak semua daerah akan mampu
sampah di perkotaan adalah volume membangunnya, sehingga
sampah di perkotaan yang melalui memerlukan upaya dan waktu agar
guna ulang, daur ulang, pengolahan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi
di tempat pengolahan sampah memberikan dana stimulan.
sebelum akhirnya masuk ke TPA
terhadap volume seluruh sampah SPM Bidang Cipta Karya Penanganan
kota, dinyatakan dalam bentuk Permukiman Kumuh Perkotaan
prosentase (%).
ii). Target SPM timbulan sampah yang SPM Bidang Cipta Karya Penanganan
berkurang ke TPA adalah 20% Permukiman Kumuh Perkotaan yaitu berupa
untuk 2014. penanganan permukiman kumuh perkotaan
b. Tersedianya sistem penanganan dengan indikator berkurangnya luasan
sampah di perkotaan, dengan : permukiman kumuh di kawasan perkotaan,
i). Nilai SPM pelayanan sampah dengan :
adalah jumlah penduduk yang 1. SPM penanganan permukiman kumuh
terlayani dalam sistem penanganan perkotaan adalah persentase dari luasan
sampah terhadap total jumlah permukiman kumuh yang tertangani di
penduduk di Kabupaten/Kota Kawasan Perkotaan hingga akhir tahun
tersebut dinyatakan dalam bentuk pencapaian SPM terhadap total luasan
prosentase. permukiman kumuh yang telah ditetapkan
ii). Target SPM Pengangkutan Sampah oleh Walikota/Bupati di Kawasan
70% untuk 2014. Perkotaan.
2. Target SPM ini dengan tingkat pelayanan
3. Pelayanan Drainase, dengan indikator adalah 10% pada tahun 2014.
pelayanan meliputi :
a. Tersedianya Sistem Jaringan Drainase SPM Bidang Cipta Karya Penataan
Skala Kawasan dan Skala Kota, dengan : Bangunan dan Lingkungan
i). Nilai SPM sistem jaringan drainase
skala kawasan dan kota adalah SPM Bidang Cipta Karya Penataan Bangunan
persentase dari pelayanan sistem dan Lingkungan, mencakup pelayanan Izin
drainase yang bersifat struktural dan Mendirikan Bangunan Gedung (IMB) dan
non-struktural. pelayanan Informasi Harga Standar Bangunan
ii). Target SPM sistem jaringan drainase Gedung Negara (HSBGN).
skala kawasan dan kota ditargetkan 1. Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan
sebesar 50% pada tahun 2014. Gedung (IMB), dengan indikator
Pencapaian 100% diharapkan
14 Jurnal Teknologi Volume II, Edisi 26, Periode Januari-Juni 2015 (9-26)
pencapaian yaitu terlayaninya masyarakat 2. Pelayanan Sistem Informasi Jasa
dalam pengurusan imb di kabupaten/kota. Konstruksi, dengan indikator pencapaian
a. Rencana capaian jumlah bangunan berupa tersedianya Sistem Informasi Jasa
gedung yang memiliki IMB mengikuti Konstruksi setiap tahun, dengan :
rencana capaian Perda Bangunan a. Kriteria tingkat pelayanan adalah
Gedung tahun 2010 hingga 2014 yaitu bahwa seluruh pemangku kepentingan
289 kabupaten/kota yang telah jasa konstruksi dapat memperoleh data
memperoleh bantuan penyusunan Perda dan informasi terkini mengenai jasa
Bangunan Gedung. Demikian sehingga konstruksi.
rencana capaian jumlah bangunan yang b. SPM tingkat pelayanan sistem
terlayani kepada masyarakat dalam informasi jasa konstruksi adalah
memohon IMB adalah tidak ada yang prosentase (%) penyajian data dan
tidak terlayani (pencapaian penerbitan informasi mengenai jasa konstruksi
IMB di kabupaten/kota adalah 100% di terkini yang di evaluasi setiap tahun
289 kabupaten/kota hingga tahun anggaran.
2014). c. SPM tingkat pelayanan adalah 100%
b. SPM terlayaninya masyarakat yang pada tahun 2014.
memohon IMB adalah 100% di 289
kabupaten/kota pada tahun 2014. SPM Bidang Penataan Ruang
18 Jurnal Teknologi Volume II, Edisi 26, Periode Januari-Juni 2015 (9-26)
Jadi, prosentase (%) nilai kecepatan jalan di melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan
Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2012, bukan jaringan perpipaan terlindungi di
adalah : wilayah Kabupaten Kutai Timur belum
memenuhi target nilai SPM yang telah
ditentukan dengan waktu pencapaiannya pada
akhir tahun 2014.
Evaluasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Bidang Sarana .......(Arif mudianto) 21
kabupaten/kota adalah 100% di 289 2) Tersedianya Sistem Informasi Jasa
kabupaten/kota hingga tahun 2014). Konstruksi
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Kutai Timur, pada tahun 2012 Tersedianya Sistem Informasi Jasa
progres tentang rencana capaian Peraturan Konstruksi diperoleh dari perhitungan tingkat
Daerah (Perda) Kabupaten Kutai Timur pelayanan sistem informasi jasa konstruksi di
tentang Bangunan Gedung tersebut masih kabupaten/kota dengan membandingkan
dalam proses 75%. antara jumlah layanan minimal ter-update
dengan jumlah jenis layanan minimal
2) Tersedianya Pedoman Harga Satuan dikalikan dengan 100%.
Bangunan Gedung Negara (HSBGN)
di Kabupaten/Kota Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Kutai Timur, pada tahun 2012
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum sampai sekarang penyediaan Sistem
Kabupaten Kutai Timur, pada tahun 2012 Informasi Jasa Konstruksi tersebut belum
Kabupaten Kutai Timur telah memiliki masuk dalam Tugas Pokok dan Fungsi
Pedoman Harga Satuan Bangunan Gedung (Tupoksi) dari Dinas Pekerjaan Umum
Negara (HSBGN). Demikian sehingga target Kabupaten Kutai Timur. Oleh karena itu,
ketersediaan Pedoman Harga Satuan maka evaluasi terhadap prosentase (%)
Bangunan Gedung Negara (HSBGN) di tingkat pelayanan sistem informasi jasa
Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar 100%. konstruksi di kabupaten/kota di Kabupaten
Kutai Timur belum dapat dilaksanakan sesuai
G. Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi amanat dari SPM ini.
22 Jurnal Teknologi Volume II, Edisi 26, Periode Januari-Juni 2015 (9-26)
Indikator ini meliputi tingkat pelaksanaan
konsultasi publik Penyusunan Rencana Tata
Ruang (RTR) dan tingkat pelaksanaan
konsultasi publik Penyusunan Program
Pemanfaatan Ruang.
Evaluasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Bidang Sarana .......(Arif mudianto) 23
yang seharusnya dilaksanakan di Jadi, prosentase (%) tingkat pelaksanaan Perda
Kabupaten/Kota dikalikan dengan 100%. tentang RTRW di Kabupaten Kutai Timur pada
tahun 2012, adalah :
Jadi, prosentase (%) tingkat pelaksanaan
konsultasi publik penyusunan program
pemanfaatan ruang di Kabupaten Kutai
Timur pada tahun 2012, adalah :
26 Jurnal Teknologi Volume II, Edisi 26, Periode Januari-Juni 2015 (9-26)