Anda di halaman 1dari 5

BAB II

RUJUKAN

2.1 Permenkes tentang Standar pelayanan transfusi darah ugas rumah sakit

( Lampiran )

2.2 Bank Darah Rumah Sakit

2.2.1 Funsi Bank Darah Rumah Sakit

Sebagai penyimpanan darah dan pendistribusiannya pada pasien melalui


petugas rumah sakit.

a. Darah aman bagi pasien


- Pasien tidak tertular penyakit infeksi melalui transfusi darah
- Pasien tidak mendapatkan kompolikasi seperti; ketidak cocokan golongan
darah
b. Aman bagi donor
- Donor tidak tertular penyakit infeksi melalui tusukan jari/vena
- Donor tidak mengalami komplikasi setelah menyumbangkan darah, seperti;
kekurangan darah, mudah sakit/ sering sakit.
c. Aman bagi petugas
- Petugas tidak tertular penyakit infeksi melalui darah ( melalui luka kecil
ditangan, tertusuk jarum pengambilan darah sewaktu menutup kembali
jarum).
- Lingkungan kerja tidak tercemar oleh darah yang merupakan bahan potensial
infeksi ( melalui alat pakai ulng yang tidak didesinfektan)

2.2.2 Tugas Bank Darah Rumah Sakit


1. Menerima darah dari UTD ( Unit Transfusi Darah ) yang sudah diuji
saring IMLTD
2. Melakukan uji cocok serasi pada pasien
3. Menyimpan darah
4. Menyerahkan darah yang sudah cocok untuk pasien pada petugas
rumah sakit ( Perawat )

2.2.3 Kompetensi Petugas Bank Darah Rumah Sakit

Petugas bank darah rumah sakit harus mengetahui, mmpu dan


terampil melaksanakan : Penyimpanan darah,Penyampaian / distribusi
darah, termasuk uji cocok serasi.
2.2.4 Pengetahuan Dasar Yang Diperlukan Petugas Bank Darah

1. Teknologi transfusi darah


2. Serologi golongan darah / immunohematologi
3. Kendali mutu
4. Pencatatan dan pelaporan

2.2.5 Bank Darah Rumah Sakit ; berlokasi di rumah sakit, dikelola oleh rumah
sakit Tugas Bank Darah Rumah Sakit

2.3 Penyimpanan Darah


2.3.1 Suhu Penyimpanan Darah
Masing – masing komponen darah mempunyai suhu simpan yang
optimal, suhu simpan optimal harus selalu dijaga ( Cold chain) dengan
cara selalu memonitoring suhu simpan setiap 4 – 6 jam ( harus dibaca
dan dicatat ).

2.3.2 Dua Cara Penyimpanan Darah

a. Penyimpaan dalam bentuk cair


b. Penyimpanan dalam bentuk beku

2.3.3 Alat Penyimpanan Darah

a. Blood Bank Refrigerator 4ºC ± 2ºC


b. Freezer - 30ºC
c. Platelet incubator 22ºC ± 2ºC
d. Blood transporter ( Luar RS )
e. Kotk khusus drh ( Dalam RS )

2.3.4 Cara Penyimpanan Darah (DL/WB dan DMP/PRC)

a. Kantong darah diletakan berdiri diatas penopang kantong darah


b. Darah yang baru diletakan dibagian belakang
c. Dibalik-balik secara teratur
d. Pengeluran darah secara FIFO
e. Cara menyimpa trombosit pekat ( diletakan horiontal diatas rak
bergoyang dalam inkubator 22ºC ± 2ºC dan tidak diletakan menumpuk)
f. Cara transportasi darah, suhu dan waktu transportasi sama dengan suhu
optimal dengan cara memakai pendingin yang dilengkapi thermometer.

2.3.5 Perubahan selama penyimpanan darah invitro


a. Perubahan day hidup / vibility sel darah
 Eritrosit
 Trombosit
 Leukosit
b. Perubahan kimiawi
 Perubahan kadar adenosin triphospat (ATP )
 Penurunan kadar 2,3 diphospho gliserate ( 2,3 DPG )
 Perubahan pH darah
 Penurunan faktor pembekuan labil
 Peningkatan Hb plasma
 Peningkatan amoniak
 Peningkatan asam laktat
c. Suhu simpan komponen darah dalam bentuk cair

Suhu Jenis Komponen

4ºC ± 2ºC  Darah Lengkap


 PRC
 Plasma

22ºC± 2ºC  Trombosit pekat


 Leukosit pekat

d. Suhu simpan komponen darah dalam bentuk beku


Suhu Jenis Komponen

-18ºC -30ºC  Plasma segar beku


 Kriopresipitat

-85ºC  Darah pmerah pekat


 Sel induk darah (stem
cell)

-196ºC - Sel Induk darah (stem


cell)

e. Catatan suhu simpan darah


Ditempel di setiap alat penyimpanan darah
- Diisi secara teratur
- Disimpan satu tahun
f. Daya hidup eritrosit
Daya hidup eritrosit menurun sebanding dengan masa simpan
Masa Simpan Sel Musnah
Waktu penyadapan 1 – 5%
2 minggu dalam ACD 10%
4 minggu dalam ACD 25%
Patokan masa simpan eritrosit yaitu % eritrosit hidup 24 jam post
transfusi minimal 70%

g. Daya hidup trombosit


- Daya hidup trombosit menurun sebanding dengan masa
simpan tergantung suhu
- Daya hidup trombosit pada suhu simpan 4ºC ± 2ºC lebih
buruk daripada suhu simpan 22ºC ± 2ºC

h. Daya hidup leukosit


Daya hidup leukosit menurun cepat sebanding masa simpan
Masa Simpan Perubahan
48 jam Bentuk berubah
72 jam Fungsi hilang

i. Akibat penurunan kadar ATP


- Hilangnya lipid membran sel
- Berkurangnya elastisitas sel
- Perubahan bentuk sel ( sel bentuk bikonkaf menjadi bulat )

j. Akibat dari penurunan 2.3 DPG yaitu terjadinya daya ikat oksigen
pada molekul hb menjadi lebih kuat

2.4 Pemberian komponen darah


1) Transfusi sel darah merah
Jenis darah Perlakuan
Darah lengkap  Dibawa dari bank darah ke ruang rawat dengan
Darah merah pekat kotak kemas darah yang dapat menjaga suhu
4ºC ± 2ºC
 Periksa keadaan kantong darah dan keadaan
darah
 Berikan dalam waktu 30 menit setelah
dikeluarkan dari refrigerator
 Tidak perlu dihangatkan
 Transfusikan tidak leih dari 4 jam
DMP mikin leukosit
Darah lengkap segar
2) Transfusi sel darah merah (PRC)
 Darah perlu dihangatkan pada transfusi banyak dan cepat (
dewasa : lebih dari 50 ml/kg/jam, Anak : lebih dari 15
ml/kg/jam )
 Transfusi tukar pada bayi
 Pasien dengan agutinia dingin yang klinis bermakna
 Menghangatkan darah dalam selang transfusi menuju tubuh
pasien
 Tidak menghangatkan darah dalam kantong

3) Transfusi trombosit

Anda mungkin juga menyukai