SISTEM RUJUKAN
PUSKESMAS NGAJUM
KABUPATEN MALANG
KECAMATAN NGAJUM
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga laporan manajemen puskesmas ini dapat diselesaikan
Laporan ini disusun untuk pedoman atau acuan pelayanan Puskesmas Ngajum.
Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................4
DAFTAR ISI.....................................................................................................5
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................6
A. LATAR BELAKANG......................................................
B. TUJUAN......................................................................
C. DASAR KEBIJAKAN........................................................
D. RUANG LINGKUP..............................................................
E. METODOLOGI...............................................................
A. KUALIFIKASI SDM........................................................
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN............................................................
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN………………………………………
D. BATASAN OPERASIONAL……………………………………………..
E. LANDASAN HUKUM……………………………………………………
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang repoblik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 5 ayat (2)
bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan terjangkau, dan dalam pasal 30 ayat(1) menyatakan fasilitas pelayanan
kesehatanmenurut jenis pelayanannya terdiri dari pelayanan kesehatan perseorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat, ayat (2) fasilitas-fasilitas pelayan kesehatan terdiri dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat dua dan tingkat ketiga . Upaya –upaya
kesehatan, dalam hal ini upaya kesehatan perseorangan, diselenggarakan melalui upaya-upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan, pemulihan dan paliatif yan ditunjukkan pada
perseorangan, dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan ,dan didukung
sistem rujukan yang berfungsi secara mantap. Sistem rujukan dalam upaya kesehatan
perseorangan disebut sebagai sistem rujukan medik, yang berkaitan dengan upaya pengobatan
dan pemulihan.
Sistem rujukan medik tersebut dapat berupa pengiriman pasien, specimen, pemeriksaan
penunjang diagnostik, dan rujukan pengetahuan tentang penyakit. Rujukan medic
diselenggarakan dalam upaya menjamin pasien dapat menerima pelayanan kesehatan
perseoranagan secara berkualitas dan memuaskan, pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
terdekat dari lokasi tempat tinggalnya, pada tingkat biaya yang paling sesuai(low cost) sehingga
terjangkaupasien umumnya, sehingga pelayanan dapat terselenggara secara efektif dan
efisien. Diharapkan pelayanan yang diberikan dimulai dari institusi pelayanan kesehatan tingkat
dasar sudah harus berkualitas dan pasien merasa puas menerima pelayanan di fasilitas
pelayanan kesehatan dasar, sehingga hanya kasus yang benar-benar tidak mampu ditangani di
tingkat pelayanan dasar yang akan dirujuk.
Hal ini penting, selain untuk mencegah terjadinya fenomena bypass, juga sekaligus akan
dapat mendorong berfungsinya system rujukan medic secara efektif, efisien dan mantap.
Kondisi demikian akan dapat diwujudkan kalau sistem kesehatan daerah khususnya di tingkat
kabupaten/ kota (District Health Sistem), sudah dapat difungsikan dengan baik, yang sekaligus
juga akan mendukung penguatan kualitas pelayanan kesehatan perseoranagan melalui model
pendekatan Primary health care (PHC). Dan menyongsong diterpkan Undang-Undang Badan
penyelengaraan Jaminan Sosial Nomor 24 tahun 2011, diharapkan bahwa pelayanan
kesehatan perseorangan yang didukung dengan system rujukan medik yang efektif dan efisien
serta mantap, dapat diimplementasikan secara baik, benar, serta memuaskan pesertanya.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi petunjuk teknis untuk
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 tahun
2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perseorangan
yang menggantikan SK Menteri Kesehatan RI No.032/BIRHUB/1972
tanggal 2 September 1972 tentang Refferal Sistem yang sudah tidak
sesuai lagi dengan era desentralisasi yang sedang berlangsung
saat ini. Pedoman ini diharapkan dapat mengarahkan proses
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan perseorangan yang berkualitas
dan berkesinambungan dalam satu sistem rujukan medik yang
berfungsi secara efektif, efisien dan mantap. Pengalaman negara lain
dapat dijadikan acuan untuk mengembangkannya. Sistem rujukan
yang efektif menjamin hubungan yang akrab antar tingkat sistem
Kesehatan dan menjamin pasien untuk menerima perawatan yang
paling sesuai dan terjangkau dari tempat tinggalnya dan biaya yang tepat guna.
B. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Tujuan umum:
Terlaksananya prosedur rujukan pelayanan Kesehatan perseorangan
mengikuti standar mutu1 dan keselamatan pasien sesuai dengan
kriteria rujukan, di semua tingkat fasilitas pelayanan Kesehatan
perseorangan di Indonesia.
TUJUAN KHUSUS
.
C. MANFAAT
1.Puskesmas
2.Petugas Kesehatan
A.KUALIFIKASI SDM
……………………………….
B. DISTRIBUSI KETENAGGAN
Ruang lingkup pedoman ini meliputi, rujukan pasien, rujukan material (specimen )
D. BATASAN OPERASIONAL
E. LANDASAN HUKUM