PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terputus dan meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas
sampai ke bawah epitel disebut erosi, walaupun seringkali dianggap juga sebagai
tukak (misalnya tukak karena stress). Diketahui bahwa ulkus peptik terjadi hanya
pada area saluran GI yang terpajan pada asam hidrochlorida dan pepsin. Penyakit ini
terjadi dengan frekuensi paling besar pada individu antara usia 40 dan 60 tahun.
Tetapi, relatif jarang pada wanita menyusui, meskipun ini telah diobservasi pada
anak-anak dan bahkan pada bayi. Pria terkenal lebih sering daripada wanita, tapi
terdapat beberapa bukti bahwa insiden pada wanita hampir sama dengan pria. Setelah
menopause, insiden ulkus peptikum pada wanita hampir sama dengan pria.
ulkus, tetapi hanya kira-kira setengahnya yang diketahui. Insidens ini telah menurun
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang
berlebihan. Terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan ulkus peptikum yaitu faktor asam
dan pepsin, di mana kelebihan produksi asam akan menimbulkan luka pada mukosa
saluran pencernaan. Faktor kedua adalah terdapat faktor ketahanan mukosa, di mana
faktor agresif atau agen perusak mukosa lebih dominan daripada faktor defensif atau agen
yang melindungi mukosa. Faktor agresif yang utama adalah asam lambung dan pepsin.
Faktor defensif yang berperan adalah mucous barrier (mukus dan bikarbonat), mucosal
pengobatan ulkus peptikum adalah untuk menghlangkan rasa sakit dan menyembuhkan
agresif, memperkuat faktor defensif, atau pun dengan kombnasi antibiotik. Terdapat dua
jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder. Ulkus
peptikum primer adalah ulkus yang terjadinya terutama dipengaruhi langsung oleh
sekresi asam lambung dan pepsin yang berlebihan. Sedangkan ulkus peptikum sekunder
didasarkan adanya gangguan ketahanan mukosa saluran cerna, yang dapat terjadi setelah
mengalami penyakit/trauma berat (stress ulcer), luka bakar (Curling’s ulcer), penyakit
2
intrakranial (Rokitansky-Cushing’s ulcer), minum aspirin atau kortikosteroid, dan
a. Penyebab umum
sekresi cairan lambung dan derajat perlindungan yang diberikan oleh sawar mukosa
Gastroduodenal dan netralisasi asam lambung oleh deudenum. Semua daerah yang
secara normal terpapar oleh cairan lambung dipasok dengan baik oleh mukosa, antara
lain kelenjar mucus campuran pada efophagus bawah dan meliputi sel mucus penutup
dilindungi oleh sifat alkali dari sekresi usus halus, terutama adalah sekresi pancreas
mukosa. Sebagai tambahan ion ion bikarbonat disediakan dalam jumlah besar oleh
sekresi kelenjar Brunner yang terketak dibeberapa inci pertama dinding Deudenum
3
pernafasan maupun secara hormonal, sehingga menurunkan kecepatan
penurunan lambung.
Adanya asam pada usus halus memicu pelepasan sekretin dari mukosa
b. Penyebab Khusus
kronis pada bagian akhir mukosa lambung, dan bagian mukosa Deudenum oleh
bakteri H. Pylori. Sekali pasien terinfeksi maka infeksi dapat berlangsung seumur
sawar. Akibatnya cairan asam kuat pencernaan yang disekresikan oleh lambung
asam lambungnya lebih besar dari normal, bahkan sering dua kali lipat dari
normal. Walaupun setengah dari peningkatan asam ini disebabkan oleh bakteri
(Guyton,1996)
4
Konsumsi obat-obata
Refluk usus
Refluk usus lambung dengan materi garam empedu dan enzim pancreas
a) Nyeri daerah epigastrik kiri, biasanya seperti terbakar atau tertusuk. Dapat
memancar di sekitar tulang iga hingga ke punggung. Sering terjadi malam hari
Ulkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenum karena jaringan ini tidak
dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidrochlorida dan pepsin). Erosi
yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam peptin atau
berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang rusak tidak
dapat mensekresi mukus yang cukup bertindak sebagai barier terhadap asam klorida.
5
1) Sefalik : Fase pertama ini di mulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau
atau rasa makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada
2) Fase lambung : Pada fase ini asam lambung di lepaskan sebagai akibat dari
vagal menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh
makanan.
3) Fase Usus : Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon (di
anggap menjadi gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi asam
basa, integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel. Oleh karena itu, seseorang
lambung atau yang merusak mukosa lambung adalah ulserogenik, salisilat dan
obat anti inflamasi non streroid lain, alkohol, dan obat anti inflamasi masuk
6
Pasien memerlukan bantuan dalam mengidentifikasi situasi yang penuh
stres atau melelahkan. Gaya hidup terburu-buru dan jadwal tidak teratur dapat
obat dalam lingkungan yang rileks. Selain itu dalam upaya mengurangi stres,
pasien juga mendapat keuntungan dari periode istirahat teratur selama sehari,
b) Penghentian Merokok
menghambat secara bermakna perbaikan ulkus. Oleh karena itu pasien sangat
c) Modifikasi Diet
sekresi asam yang berlebihan dan hipermotilitas saluran Gl.hal ini dapat
ekstrak, alkohol, dan kopi. Selain itu, upaya dibuat untuk menetralisasi asam dengan
d) Obat-obatan
ulkus mencakup antagonis reseptor histamin, yang mnurunkan sekresi asam dalam
lambung; inhibator pompa proton, yang juga menurunkan sekresi asam; agen
sitoprotektif, yang melindungi sel mukosa dari asam atau NSAID; antasida;
7
BAB III
KESIMPULAN
PENUTUP
Ulkus Peptikum adalah kerusakan selaput lender karna faktor psikosomatis, toksin
ataupun kuman Setreptococus. Faktor psikosomatis (katakutan, kecemasan kelelahan)
dapat merangsang sekresi HCL berlebihan. HCL akan merusak lendir lambung.
Ulkus Duodenum, merupakan jenis ulkus yang sering dijumpai, terjadi pada usus besar
(usus 12 jari) yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.
Ulkus Gastrikum lebih jarang dijumpai, biasanya terjadi disepanjang lengkung atas
lambung
Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marganinalis, pada
daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.