Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian dan Definisi Kokas

Kokas adalah hasil pirolisis dari bahan organik dengan kandungan karbon yang sangat tinggi
yang dimana bagian di dalam kokas tersebut telah melewati fase cair atau kristal cair selama
proses karbonisasi dan terdiri dari karbon non grafit. Kebanyakan bahan-bahan pembentuk kokas
adalah karbon yang dapat berbentuk grafit. Struktur mereka adalah campuran dari tekstur optik
dengan berbagai ukuran, dari isotropik optik hingga anisotropi (-200um diameter). (Bahan
Bacaan OJT CE Meter)

Kokas merupakan produk yang terbesar tonasenya hasil destilasi batubara. Kebutuhan akan
kokas bergantung pada kebutuhan akan baja. Kira-kira 98 persen produksi ter batubara didapat
dari tanur hasil sampingan. Dewasa ini, dengan banyaknya aromatik yang dihasilkan industri
migas, hasil utama distilasi batubara beralih menjadi penyediaan kokas untuk industri baja.
Walaupun kokas dapat juga dibuat dari migas, ada dua macam prosedur pengkokasan batubara,
yaitu proses sarang tawon (bee – hive) dan proses hasil samping (by – product). Proses sarang
tawon merupakan proses yang sangat kuno. Pada tabor hasil sampingan, muatan berupa
batubara, yang campurannya diatur dengan teliti, dipanaskan dari dua sisi sehingga kalor
mengalir ke tengah, dengan demikian menghasilkan kokas yang lebih kecil dan lebih padat dari
yang dihasilkan pada tanur sarang tawon. (George T. Austin, 1985)

B. Jenis-jenis kokas

a. Green Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang utama yang dihasilkan dari pemanasan
fraksi karbon pada temperatur dibawah 9000K (juga disebut kokas baku)

b. Calcined Coke adalah kokas yang berasal dari minyak bumi atau kokas dari hasil pengolahan
batubara dengan sebuah fraksi massa dari hidrogen kurang dari 0,1% berat. Kokas jenis ini
dihasilkan melalui pemanasan dari Green Coke hingga suhu kira-kira 1600 K.

c. Petroleum Coke adalah hasil karbonisasi dari fraksi didih karbon yang terbentuk dalam proses
pengolahan minyak bumi

d. Coal Derived Pitch Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang paling utama dalam
industri yang dihasilkan dari coal-tar-pitch atau ter (aspal).

e. Metallurgical Coke yang dihasilkan melalui karbonisasi batubara atau campuran batubara pada
temperatur hingga diatas 1400 K untuk menghasilkan bahan karbon makroporos yang kuat.

f. Delayed Coke adalah bentuk yang paling umum digunakan untuk hasil karbonisasi utama pada
fraksi didih hidrokarbon melalui proses pemasakan kokas. Delayed Coke memiliki tingkat grafit
yang lebih baik dibandingkan dengan kokas yang dihasilkan dengan proses lain bahkan dengan
bahan dasar yang sama. Hasil utama dari delayed coke ini adalah sponge coke dan needle coke.
Shot coke juga dihasilkan seperti timbunan bola dengan diameter 1-2 mm, tapi tidak memiliki
nilai jual.
g. Sponge Coke memiliki tekstur optik yang tak-terorientasi (tak-terarah) dan digunakan sebagai
pengisi untuk elektroda pada industri aluminium.

h. Needle Coke adalah bentuk umum yang digunakan untuk kokas jenis khusus dengan tingkat
grafit yang tinggi yang dihasilkan dari struktur mikrokristal yang dimilikinya. (Harry Marsh,
1989)

Anda mungkin juga menyukai