Anda di halaman 1dari 20

367

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU


GEOGRAFI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MADRASAH
ALYIAH NEGERI 1 BUTON PADA MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN
BUMI DAN TATA SURYA

Ilman1, La Ode Amaluddin2


1
Alumni Pendidikan Geografi FKIP UHO
2
Dosen Pendidikan Geografi FKIP UHO

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterampilan


mengajar guru Geografi dengan hasil belajar siswa kelas X Madrasah Alyiah negeri
1Buton. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu untuk melihat apakah ada
hubungan antara keterampilan mengajar guru dan hasil belajar siswa. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah alyiah Negeri 1 Buton pada semester
ganjil tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 60 orang. Analisis data yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan regresi dan pendekatan korelasi. Dari hasil analisis data diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara keterampilan
mengajar guru geografi dengan hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Buton berarti bahwa
ada hubungan yang sangat signifikan antara keterampilan mengajar guru geografi
dengan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada koefisisen korelasi (r) yaitu sebesar
0,76, dengan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,5776 artinya 57,76% hasil belajar siswa
ditentukan oleh keterampilan mengajar guru, serta hasil uji signifikan korelasi yang
diperoleh nilai t-hitung = 8,91 > t-tabel = 2,00 berarti ada hubungan yang signifikan antara
keterampilan mengajar guru geografi dengan hasil belajar siswa.

Kata kunci: Hubungan, Keterampilan Mengajar Guru, Hasil Belajar .

PENDAHULUAN menyatakan guru adalah pendidik


Pada era globalisasi seperti profesional dengan tugas utama
sekarang ini, institusi pendidikan mendidik, mengajar, membimbing,
mengemban mengarahkan, melatih, menilai dan
tugas penting untuk menyiapkan sumber mengevaluasi peserta didik pada
daya manusia (SDM) Indonesia yang pendidikan anak usia dini, pendidikan
berkualitas di masa depan. Guru dasar, dan pendidikan menengah.
memegang kunci utama bagi Guru sebagai ujung tombak
peningkatan mutu SDM masa depan pelaksanaan tugas sekolah adalah
terutama di bidang pendidikan. Menurut seorang yang seharusnya bekerja secara
Syaiful Sagala (2011:38), guru adalah efektif, artinya guru dituntut untuk
salah satu faktor penting dalam melaksanakan tugas pembelajaran dan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, pendidikan. Di dalam melaksanakan
oleh karena itu meningkatkan mutu tugas pembelajaran, guru harus
pendidikan berarti juga meningkatkan menguasai ilmu yang diajarkan,
mutu guru. Mutu guru bukan hanya menguasai berbagai metode
ditingkatkan dari segi kesejahteraannya, pembelajaran, dan mengenal anak
tetapi juga profesionalitasnya. UU No. didiknya baik secara lahiriah ataupun
14 tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) batiniah. Dalam pengenalan anak, guru

Ilman, La Ode Amaluddin


368
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

dituntut untuk mengetahui latar belakang suatu hal yang penting dalam proses
kehidupan anak, lingkungan anak, dan pembelajaran sebab merupakan salah
tentunya mengetahui kelemahan- satu cara yang dapat dilakukan guru agar
kelemahan anak secara psikologis, guru proses pembelajaran dikelas dapat
seharusnya menjadi seorang “dokter” menumbuhkan gairah belajar siswa
yang dapat melakukan diagnosa guna adalah dengan menggunakan
menemukan kelemahan-kelemahan anak keterampilan mengajar, hal ini sejalan
dalam pembelajaran, setelah itu, baru dengan pendapat Suparman (2010:59),
memilih metode atau mengulangi suatu bahwa keterampilan dalam mengajar
topik sebagai dasar untuk memudahkan merupakan syarat mutlak untuk
pemahaman siswa terhadap ilmu yang evektifnya sebuah proses pembelajaran.
akan diajarkan. Misalnya seorang guru Menurut Kusnadi (2008:45),
geografi yang akan mengajarkan topik keterampilan mengajar adalah
geografi dunia, tentunya guru harus kemampuan yang dimiliki seorang guru
mengetahui sejauh mana siswa/anak dalam melakukan pengajaran kepada
telah menguasai pengantar ilmu geografi, siswanya sehingga siswa dapat
termasuk bagaimana keterampilan memahami pelajaran yang diajarkan.
mengajar guru tersebut membawakan Keterampilan mengajar guru tidak boleh
materi pelajaran yang akan di ajarkan. monoton, tetapi selalu memberikan
Gaya mengajar guru harus menarik bagi suasana yang berbeda agar siswa tidak
siswa dan tidak monoton sehingga siswa bosan dalam mengikuti kegiatan
tidak merasa bosan menerima mata pembelajaran. Menurut Linda Darling
pelajaran yang di ajarkan. Hamond dan John Baratz Snowden
Konsep keterampilan mengajar (2009:38), guru perlu menciptakan
guru adalah bentuk penampilan guru saat pengajaran yang evektif yaitu pengajaran
proses belajar mengajar baik yang yang dapat menjadikan siswa semangat
bersifat kurikuler maupun psikologis. untuk belajar. Hal penting yang harus
Bersifat kurikuler adalah guru mengajar diperhatikan adalah pemilihan kegiatan
yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat yang membangun dan menarik bagi
mata pelajaran tertentu. Bersifat siswa. Seorang guru tentunya harus
psikologis adalah guru mengajar yang dapat mengembangkan keterampilan
disesuaikan dengan motivasi siswa, mengajar dengan baik, sehingga hasil
pengelolaan kelas, dan evaluasi hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
belajar mengajar. keterampilan mengajar Hasil belajar adalah kemampuan
seorang guru berbeda antara yang satu yang diperoleh anak dari sutau interaksi
dengan yang lain pada saat proses belajar dalam proses pembelajaran. Menurut
mengajar walaupun mempunyai tujuan Nasrun, dkk (2002: 25) mengemukakan
sama, yaitu menyampaikan ilmu bahwa “ Hasil belajar merupakan hasil
pengetahuan, membentuk sikap siswa, akhir pengambilan keputusan mengenai
dan menjadikan siswa terampil dalam tinggi rendahnya nilai yang diperoleh
berkarya. siswa selama mengikuti proses
Guru sebagai tenaga provesional pembelajaran. Hasil belajar dikatakan
harus memiliki kompetensi keguruan. tinggi apabila tingkat kemampuan siswa
Kompetensi keguruan itu tampak pada bertambah dari hasil sebelumnya”.
kemampuan guru dalam memberikan Hasil belajar sering dipergunakan
keterampilan mengajar pada proses dalam arti yang sangat luas yakni untuk
pembelajaran sehingga pelajaran yang bermacam-macam aturan terhadap apa
diberikan guru dapat diterima oleh siswa. yang telah dicapai oleh murid, misalnya
Keterampilan mengajar guru merupakan ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan

Ilman, La Ode Amaluddin


369
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

rumah, tes lisan yang dilakukan selama selalu melihat keluar kelas sehingga
pembelajaran berlangsung, tes akhir kurang konsentrasi dan tidak
semester dan sebagainya. Selanjutnya memperhatikan pelajaran, akan tetapi
Davis Abdullah, (2007: 4) mengatakan : melihat hal tersebut guru diam saja dan
”dalam setiap proses belajar akan selalu terus menjelaskan pelajaran, guru hanya
terdapat hasil nyata yang dapat diukur. terpaku dalam penyampaian materi saja,
Hasil nyata yang dapat diukur dinyatakan ini membuat siswa bosan dan ingin
sebagai prestasi belajar seseorang”. segera istirahat agar bisa bermain dengan
Berdasarkan observasi yang teman-temannya.
peneliti lakukan di Madrasah Alyiah Keterampilan adalah kemampuan
Negeri 1Buton kelas X1 pada materi atau kompetensi yang dimiliki seseorang.
sejarah geografi, pada saat pembelajaran Keterampilan dalam Kamus Besar
berlangsung menunjukan bahwa Bahasa Indonesia (2004: 935) diartikan
keterampilan mengajar guru cenderung sebagai ungkapan untuk menyelesaikan
monoton dan tidak ada tanya jawab pada tugas.
saat proses belajar mengajar sehingga Chandra (2003: 45)
mengakibatkan siswa kurang berminat mengungkapkan bahwa keterampilan
dalam belajar. dapat disebut sebagai daya transformasi
Tanya Jawab baru dilakukan yang memungkinkan seseorang
ketika pembelajaran selesai, disaat tanya menjadikan apa yang ada dalam dirinya
jawab tersebut tidak ada satupun siswa menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik
kelas X1 yang mengacungkan tangan untuk dirinya maupun orang lain.
untuk bertanya, sampai guru menunggu Keterampilan menyangkut pengenalan
kira-kira 5 menit hanya ada 4 dari 37 bahan, input, tahap pelaksanaan, serta
siswa yang mengacungkan tangan. bobot jumlah energi yang dibutuhkan
Selanjutnya, berdasarkan dalam melaksanakan suatu proses.
observasi dan wawancara di kelas X3 Secara sederhana keterampilan
pada hari rabu, 14 April 2016 beberapa dapat dikatakan sebagai suatu
siswa menyatakan pada saat proses kemampuan mengubah sesuatu yang ada
belajar mengajar berlangsung, Guru menjadi apa yang dikehendaki sesuai
geografi hanya menjelaskan materi ajar dengan rencana. Mengajar diartikan
Geografi dengan model ceramah dan sebagai suatu usaha menciptakan kondisi
banyak siswa yang enggan untuk atau sistem lingkungan yang mendukung
memperhatikan sehingga proses belajar dan memungkinkan berlangsungnya
mengajar kurang evektif. proses belajar. Usman (2008: 6)
Adanya permasalahan mengungkapkan bahwa pada prinsipnya
menyangkut keterampilan mengajar guru belajar adalah membimbing siswa dalam
dan minat belajar siswa ini juga kegiatan belajar atau suatu usaha
diperkuat dengan hasil observasi lanjutan organisasi lingkungan dalam
pada hari jumat, 14 april 2016 di kelas hubungannya dengan peserta didik dan
X2, pada saat proses belajar mengajar bahan ajaran yang menimbulkan proses
geografi berlangsung guru tidak belajar.
menggunakan alat peraga dalam proses Sardiman (2009:48)
belajar mengajar, sehingga sebagian mendefinisikan mengajar adalah upaya
siswa kurang tertarik pada materi menciptakan kondisi yang kondusif
pelajaran yang diajarkan, hal ini terlihat untuk berlangsungnya kegiatan belajar
dari 38 siswa terdapat 6 siswa yang bagi para siswa. Beberapa pengertian
terlihat mengantuk 4 bersendau gurau mengajar yang diungkapkan oleh para
dengan teman sebangkunya, 2 siswa ahli tersebut merujuk pada suatu projek

Ilman, La Ode Amaluddin


370
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

meng organisasi lingkungan agar tercipta mengajar merupakan kegiatan


proses belajar bagi para siswa. mengarahkan, menjelaskan dan memberi
Dari pemaparan di atas, dapat jawaban, serta memberikan umpan balik
disimpulkan bahwa keterampilan merupakan kegiatan guru yang dilakukan
mengajar guru merupakan kemampuan secara spontan untuk memenuhi
atau keahlian seorang guru dalam kebutuhan para siswa yang beraneka
melaksanakan dan mengelola kegiatan ragam.
mengajar agar tercipta kualitas Dari uraian di atas dapat
pembelajaran yang baik sehingga disimpulkan bahwa keterampilan
menarik siswa untuk mau belajar. mengajar adalah suatu kegiatan
Sarwoko (2008:3) mengarahkan, menjelaskan dan memberi
mengungkapkan bahwa keterampilan jawaban, serta memberikan umpan balik
mengajar bagi seorang guru sangat untuk menumbuhkan dan
penting jika mau menjadi seorang guru mengembangkan sikap dan nilai.
yang profesional, jadi disamping dia Gazali (Slameto,2010: 30)
harus menguasai materi bidang studi, dia mendefinisikan mengajar adalah
juga harus menguasai keterampilan menanamkan pengetahuan pada
mengajar sebagai penunjang seseorang dengan cara paling singkat dan
keberhasilan proses belajar mengajar. tepat. Definisi yang moderen dinegara-
Terampil mengajar merupakan negara yang sudah maju bahwa
kompetensi profesional yang cukup “teaching is the guidance of learning”
kompleks, sebagai integrasi dari berbagai mengajar adalah bimbingan kepada
kompetensi guru secarah utu dan siswa dalamproses belajar. Slameto
menyeluruh ( Mulyasa, 2010: 29). (2010: 32) berpendapat bahwa mengajar
Keterampilan mengajar merupakan adalah suatu aktivitas untuk mencoba
keterampilan yang sangat diperlukan menolong, membimbing seseorang untuk
oleh guru. Tugas seorang guru tidak mendapatkan, mengubah atau
hanya menyampaikan materi pelajaran mengembangkan skill, attitude, ideals
kepada siswa, akan tetapi seorang guru (cita-cita) appreciations (penghargaan)
harus memiliki keterampilan mengajar dan knowledge.
sebagai penunjang untuk keberhasilan Berdasarkan pengertian tersebut
dalam proses belajar mengajar. maka yang dimaksut keterampilan
Dari uraian diatas dapat mengajar guru adalah seperangkat
disimpulkan bahwa keterampilan kemampuan/kecakapan guru dalam
mengajar merupakan kemampuan yang melatih/membimbing aktivitas dan
harus dimiliki oleh seorang guru dalam pengalaman seseorang serta
meng organisasi lingkungan belajar membantunnya berkembang dan
ketika proses belajar mengajar menyesuaikan diri kepada lingkungan.
berlangsung, sehingga diharapkan proses Jadi persepsi siswa tentang keterampilan
belajar mengajar dapat berlangsung mengajar guru adalah penilaian berupa
secara optimal sesuai dengan tujuan tanggapan/pendapat siswa terhadap
pembelajaran. kemampuan/kecakapan guru dalam
Menurut Semiawan (2000: 18) proses belajar mengajar.
“keterampilan merupakan suatu pola Dalam Undang-Undang Nomor
penggerak penemuan dan pengembangan 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 1, dikatakan
fakta dan konsep serta penumbuhan dan bahwa guru adalah pendidik professional
pengembangan sikap dan nilai” dengan tugas utama mendidik,
selanjutnya pengertian mengajar menurut mengajar, membimbing, mengarahkan,
Semiawan (2000: 6) yaitu: kegiatan melati, meneliti dan mengevaluasi pada

Ilman, La Ode Amaluddin


371
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

pendidikan anak usia dini jalur bahan pembelajaran; b) merencanakan


pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pengelolaan bahan pembelajaran; c)
pendidikan menengah. Sementara itu merencanakan pengelolaan kelas; d)
Purwanto (2008: 8) berpendapat bahwa merencanakan penggunaan media dan
istilah guru sudah mengalami sumber pembelajaran; dan e)
perkembangan arti yang sangat luas merencanakan penilaian prestasi siswa
dimasyarakat. Semua orang yang telah untuk kepentingan pembelajaran.
memberikan ilmu atau kepandaian Melaksanakan proses
tertentu kepada siapapun disebut guru, pembelajaran. Selain diperlukan
misalnya “guru silat dan guru menjahit” pengetahuan tentang ilmu yang
dengan perluasan arti guru ini maka dipegangnya, seorang guru juga perlu
Purwanto menerangkan pengertian guru menguasai keterampilan dasar mengajar
sebagai pendidik. Pendidik adalah orang untuk dapat mendorong siswa sehingga
yang mata pencahariannya mengajar. mau belajar.
Usman (2007: 5) Menilai kemajuan proses
mengungkapkan bahwa guru merupakan pembelajaran. Kemampuan
jabatan atau provesi yang memerlukan melaksanakan penilaian dapat dilihat dari
keahlian khusus. Orang yang memiliki kemampuan melakukan penilaian selama
ilmu atau pandai bicara belum dapat proses pembelajaran berlangsung, baik
dikatakan sebagai seorang guru. Untuk secara lisan, tertulis, maupun dengan
menjadi seorang guru diperlukan syarat- pengamatan. Kemampuan memilih alat
syarat khusus, apalagi untuk menjadi evaluasi yang tepat dan menyusun alat
guru yang profesional, orang tersebut evaluasi yang bervariasi.
harus menguasai seluk beluk pendidikan Menguasai bidang studi atau
dan pengajaran. Dari beberapa definisi di pelajaran yang diajarkan. Guru yang
atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa profesional harus menguasai bahan yang
guru adalah suatu jabatan profesional akan diajarkan Sudjana (2002: 22)
yang tugas utamannya mendidik para mengutip pendapat Peters yang
siswa agar memiliki ilmu dan mengatakan bahwa proses dan hasil
pengetahuan. Guru wajip memiliki belajar siswa tergantung pada
kualifikasi akademik, kompetensi, penguasaan guru atas materi yang
sertifikasi mendidik, sehat jasmani dan diajarkan serta keterampilan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mengajarnya.
mewujudkan pengetahuan pendidikan Kemampuan ini difokuskan pada
nasional. Sudjana (2002: 19) mengatakan kemampuan guru melakukan proses
bahwa kemampuan guru yang pembelajaran dimana dalam
berhubungan dengan usaha melaksanakan proses pembelajaran tidak
meningkatkan proses dan hasil hanya dengan ilmu dan kemampuan
pembelajaran dapat digolongkan akademisi saja, juga diperlukan strategi
kedalam empat kemampuan yaitu: penggunaan keterampilan-keterampilan
Merencanakan program mengajar agar dapat menarik perhatian
pembelajaran. Kemampuan siswa dan mengembangkan minat siswa
merencanakan program pembelajaran agar mau belajar.
merupakan muara dari segala Dari uraian di atas dapat
pengetahuan teori, keterampilan dasar, disimpulkan bahwa guru merupakan
dan pemahaman yang mendalam tentang pendidik profesional dengan tugas utama
objek belajar dan situasi pembelajaran. mendidik, mengajar, membimbing,
Kemampuan tersebut dapat dilihat dari mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi
cara: a) merencanakan pengorganisasian peserta didik dan juga merencanakan

Ilman, La Ode Amaluddin


372
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

program pembelajaran, menilai pembelajaran adapun keterampilan


kemajuan proses pembelajaran dan tersebut:
menguasai bidang studi atau mata Keterampilan Memberi
pelajaran yang diajarkan. Penguatan. Penguatan adalah respon
Seorang guru harus bisa yang diberi oleh guru terhadap perilaku
menjadikan pembelajaran sebagai ajang siswa yang baik, yang menyebabkan
melakukan kompetisi dan kualitas siswa tersebut terdorong untuk
perbaikan peserta didik dalam Mulyasa mengulangi atau meningkatkan perilaku
(200: 7) dikatakan bahwa para ahli yang baik tersebut. Penguatan diberikan
seperti Pullias dan Young (1988), manan dengan tujuan meningkatkan motivasi
(1990) serta Yelon dan Weinstein (1997) siswa dalam belajar, mengontrol dan
mengungkapkan peranan guru yang memotivasi perilaku yang negatif,
paling dominan. menumbuhkan rasa percaya diri, serta
Guru sebagai demonstrator. memelihara iklim kelas yang kondusif.
Sebagai seorang demonstrator, seorang Penguatan dapat dibagi menjadi
hendaknya mampu dan terampil dalam penguatan verbal dan non verbal
merumuskan tujuan pembelajaran, penguatan verbal diberikan dalam bentuk
memahami kurikulum, dan memberikan kata-kata/kalimat pujian, sentuhan,
informasi kepada kelas. Dia juga harus kegiatan yang menyenangkan, serta
bisa membantu perkembangan peserta benda atau simbol. Penguatan dapat juga
didik untuk dapat menerima, memahami, diberikan dalam bentuk penguatan
serta menguasai ilmu pengetahuan. takpenuh, jika respon/perilaku siswa
Guru sebagai pengelola kelas. tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
Guru hendaknya mampu mengelola kelas Kegiatan memberi penghargaan
sebagai lingkungan belajar, sehingga atau penguatan merupakan suatu usaha
guru perlu mengawasi dan mengatur agar seseorang guru dalam membangkitkan
kegiatan yang berlangsung dapat terarah motivasi seorang siswa dengan harapan,
kepada tujuan pendidikan. apa yang telah dikerjakan/diusahakan
Guru sebagai mediator dan supaya selalu ditingkatkan.
fasilitator. Seorang guru harus bisa Hasibuan dan dkk, (2006: 456)
menjadi seorang evaluator yang baik menjelaskan bahwa : “penguatan adalah
agar dapat mengetahui apakah tujuan respon terhadap tingkahlaku yang dapat
pembelajaran yang dirumuskan telah meningkatkan kemungkinan terulangnya
tercapai atau belum. Selain itu, penilaian kembali tingkah laku tersebut”. Dalam
juga diperlukan untuk mengukur kegiatan proses belajar mengajar
kemampuan siswa setelah melaksanakan keterampilan sangat penting untuk
kegiatan pembelajaran. meningkatkan kemampuan anak didik
Dari uraian di atas dapat terhadap balikan diri seseorang pengajar
disimpulkan bahwa peran guru adalah untuk merespon tingkahlaku.
sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, Menurut Usman (2005:80)
teladan, evaluator dan juga guru sebagai mengemukakan bahwa penguatan adalah
demonstrator, guru sebagai pengelola segala bentuk respon, apabila bersifat
kelas, guru sebagai mediator dan verbal atau non verbal yang merupakan
fasilitator. bagian dari modivikasi tingkah laku guru
Menurut hasibuan, dkk., (2006: terhadap siswa yang bertujuan
34) seharusnya seorang pendidik (Guru) memberikan informasi atau umpan balik
mengutamakan untuk menguasai 8 bagi sipenerima atas perbuatanya sebagai
keterampilan pada saat proses sesuatu tindakan, dorongan, atau
korelasi. Atau penguatan adalah respon

Ilman, La Ode Amaluddin


373
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

terhadap suatu tingkahlaku yang dapat Penguatan dengan gerak isyarat,


meningkatkan kemungkinan berulangnya misalnya menganggukan atau gelengan
tingkahlaku tersebut, tindakan tersebut kepala, senyuman, kerut kening, acungan
dimaksudkan untuk membesarkan hati jempol, wajah mendung, wajah cerah,
siswa agar mereka lebih giat sorot mata yang sejuk bersahabat atau
berpartisipasi dalam interaksi belajar tajam memandang.
mengajar. Tujuan memberikan Penguatan melalui pendekatan:
penguatan diantaranya: (a) meningkatkan guru mendekati siswa untuk menyatakan
perhatian siswa terhadap pelajaran; (b) perhatian dan kesenangannya terhadap
merangsang dan meningkatkan motivasi pelajaran, tingkahlaku atau penampilan
belajar; (c) meningkatkan kegiatan siswa, misalnya guru berdiri disamping
belajar dan membina tingkahlaku siswa siswa, berjalan menuju siswa, duduk
yang produktif. didekat seseorang atau sekelompok
Suciati (2006: 83) penguatan siswa, atau berjalan di sisi siswa.
adalah respon terhadap sesuatu Penguatan dengan sentuhan: guru
tingkahlaku yang dapat meningkatkan dapat menyatakan persetujuan dan
kemungkinan berulangnya kembali penghargaan terhadap usaha dan
tingkah laku tersebut. Seorang guru perlu penampilan siswa dengan cara menepuk-
menguasai keterampilan memberikan nepuk bahu atau pundak siswa,
penguatan karena penguatan merupakan berjabatangan, mengangkat tangan siswa
dorongan bagi siswa/mahasiswa untuk yang menang dalam pertandingan.
meningkatkan penampilannya, serta Penguatan dengan kegiatan yang
dapat meningkatkan perhatian. menyenangkan, misalnya seseorang
Dalam memberi penguatan, guru siswa menunjukkan kemajuan dalam
perlu memperhatikan hal-hal berikut: (1) pelajaran musik ditunjuk sebagai
Penguatan harus diberi dengan hangat pemimpin paduan suara disekolahnya.
dan antusias; (2) Penguatan yang Penguatan berupa simbol atau
diberikan harus bermakna, yaitu sesuai benda seperti kartu bergambar, bintang
dengan perilaku yang diberi penguatan; plastik, lencana, ataupun komentar
(3) Hindarkan jawaban negatif terhadap tertulis pada buku siswa.
jawaban peserta; (4) Peserta yang diberi Penguatan tak penuh,
penguatan harus jelas (sebutkan namanya umpamanya bila seseorang siswa hanya
atau tunjukan pandangan kepadannya); meberikan jawaban sebagian benar,
(5) Penguatan dapat juga diberikan sebaiknya guru mennyatakan “ ya
kepada kelompok peserta tertentu, (6) jawabanmu sudah baik, tetapi masi perlu
Agar menjadi lebih efektif, penguatan disempurnakan” sehingga siswa tersebut
harus diberikan segera setelah perilaku mengetahui jawabannya tidak seluruhnya
yang baik ditunjukkan. (7) Jenis salah, dan ia mendapat dorongan untuk
penguatan yang diberikan hendaknya mennyempurnakannya.
bervariasi. Keterampilan bertanya.
Dalam kegiatan belajar mengajar Keterampilan bertanya merupakan
di kelas guru senantiasa memperhatikan bagian yang tidak terpisahkan dalam
jenis-jenis penguatan proses rangka kualitas proses dan hasil
pembelajaran dalam hal ini kegiatan pembelajaran, yang sekaligus merupakan
proses belajar mengajar dengan bagian dari keberhasilan dalam
keterampilan sebagai berikut: Penguatan pengelolaan intruksional dan pengelolaan
verbal : (1) bagus sekali; (2) betul; (3) kelas. Melalui keterampilan bertannya
pintar; (4); tepat sekali (5) seratus buat guru mampu mendeteksi hambatan
kamu. proses berpikir dikalangan siswa dan

Ilman, La Ode Amaluddin


374
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

sekaligus dapat memperbaiki dan Tujuan bertanya adalah (1).


meningkatkan proses belajar dikalangan Merangsang kemampuan berfikir siswa;
siswa. Dengan demikian, guru dapat (2). Membantu siswa dalam belajar; (3).
mengembangkan pengelolaan kelas Meningkatkan kemampuan berpikir
dalam CBSA dan sekaligus pengelolaan rendah yang lebih tinggi; (4)mmembantu
intruksional menjadi lebih efektif. siswa dalam merumuskan tujuan
Selanjutnya dengan kemampuan pembelajaran yang dirumuskan (Azhari,
mendengarkan guna dapat menarik 2002: 32).
simpati dan empati dikalangan siswa Dasar-dasar pertanyaan yang
sehingga kepercayaan siswa terhadap baik yaitu (1). Jelas dan mudah
guru meningkat yang pada akhirnya dimengerti siswa; (2). Berikan informasi
kualitas proses pembelajaran dapat lebih yang cukup untuk menjawab pertanyaan;
ditingkatkan. (3) fokuskan pada suatu masalah atau
Dalam proses belajar mengajar tugas tertentu; (4) bagikanlah semua
yang dilaksanakan oleh seorang guru pertannyaan kepada seluruh siswa secara
tidaklah lepas dari guru memberikan merata; (5). Berikanlah respon yang
pertannyaan dan murid memberikan ramah dan menyenangkan sehingga
jawaban yang diajukan. Pada timbul keberanian siswa untuk bertanya
kenyataanya di lapangan banyak para dan menjawab; (6). tuntunlah jawaban
guru yang tidak menguasai tehnik-tehnik siswa sehingga dapat menemukan sendiri
dalam memberikan pertanyaan kepada jawaban yang benar.
siswa sehingga pertanyaan tersebut Bertanya adalah suatu kegiatan
hanya bersifat knowledge saja artinya tentang bagian dari suatu kehidupan
kebanyakan hanya mengandalkan manusia sehari-hari. Hasibbuan, dkk.
ingatan. Pengertian dan rasional (2007: 20) mengemukakan bahwa
keterampilan bertanya bertujuan untuk “setiap pertannyaan yang mengkaji atau
memperoleh informasi untuk menciptakan ilmu pada siswa merupakan
memperoleh pengetahuan dan pengertian bertanya” setiap pertanyaan
meningkatkan kemampuan berfikir. membutuhkan keberanian, untuk
Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat bertanya akan mengantarkan siswa
arahan maupun kalimat yang menuntut kejalan yang benar, dan perlu dibina
respon siswa. serta dilatih oleh orang lain, guru,
Tujuan-tujuan dalam saudara-saudara yang lebih tua dan
memberikan pertanyaan tersebut adalah teman-teman sebaya untuk menciptakan
(a). membangkitkan minat dan rasa ingin iklim interaksi Tanya jawab secara
tahu siswa terhadap suatu pokok menyenangkan dalam keluarga, sekolah,
bahasan; (b). memusatkan perhatian serta membantu individu (anak) dalam
siswa terhadap suatu pokok bahasan atau bertanya.
konsep; (c). mendiagnosis kesulitan- Jenis-jenis pertanyaan menurut
kesulitan siswa yang menghambat maksudnya: Pertanyaan permintaan yang
kesulitan belajar; (d). mengembangkan mengharapkan agar siswa mematuhi
cara belajar siswa aktif; (e). memberikan permintaan yang diucapkan dalam
kesempatan kepada siswa untuk bentuk pertanyaan. Pertanyaan retoris
mengasimilasikan informasi; (f). pertanyaan yang tidak menghendaki
mendorong siswa mengemukakanya jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh
dalam bidang diskusi; (g). menguji dan guru.
mengukur hasil belajar siswa; (h). untuk Pertanyaan mengarahkan atau
mengetahui keberhasilan guru dalam menuntun yaitu pertanyaan yang
mengajar.

Ilman, La Ode Amaluddin


375
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

memberikan arah kepada siswa dalam kelompok, yaitu variasi dalam gaya
proses berpikir. mengajar, variasi dalam penggunaan alat
Pertanyaan menggali yaitu dan media pembelajaran, dan variasi pola
pertanyaan yang mendorong siswa untuk interaksi dalam kelas.
lebih mendalami jawabanya terhadap Variasi suara adalah perubahan
pertanyaan pertama. Usman (2003: 76- suara dari keras menjadi lema, tinggi
77) menjelaskan bahwa ada beberapa hal menjadi rendah, dari cepat menjadi
yang perlu diperhatikan dalam lambat. Suara guru pada saat
keterampilan bertanya, yakni sebagai menjelaskan materi pelajaran hendaknya
berikut. Memperhatikan kehangatan, bervariasi, baik dalam intonasi, volume
keantusiasan dan bervariasi Untuk nada dan kecepatan. Jika suara guru
meningkatkan partisipasi siswa dalam senantiasa keras, justru akan sulit
proses belajar mengajar, guru perlu diterima, karena siswa menganggap
menunjukkan sikap pada waktu gurunnya kejam, bila sudah begitu siswa
mengajukan pertanyaan maupun ketika diliputi oleh rasa cemas, ketakutan
menerima jawaban siswa. Sikap dan cara selama belajar. Masalah seperti ini yang
guru termasuk suara, ekspresi wajah, harus dihindari bahkan ditiadakan. Untuk
gerakan, dan posisi badan menampakkan itu guru menggunakan variasi suara yang
ada tidaknya kehangatan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi,
keantusiasanya. jadi suara guru senantiasa berganti-ganti,
Kebiasaan yang perlu dihindari: kadang meninggi, kadang cepat, kadang
(1) Jangan mengulangi pertanyaan bila lambat dan kadang rendah (pelan).
siswa tidak mampu menjawabnya. Hal Perhatian menurut Ghozali
ini dapat menurunya perhatian dan adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi,
partisipasi siswa. (2) Jangan mengulang- jiwa itupun semata-mata tertuju pada
ulang jawaban siswa. Hal ini akan suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan
membuang-buang waktu, siswa tidak objek. Untuk dapat menjamin hasil
memperhatikan jawaban dari temannya belajar yang baik, maka siswa harus
karena menunggu komentar dari guru. mempunyai perhatian terhadap bahan
(3) Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang dipelajarinnya, jika materi yang
yang di ajukan sebelum siswa disampaikan oleh guru itu tidak menjadi
memperoleh kesempatan untuk perhatian siswa, maka bisa menimbulkan
menjawabnya. (4) Usahakan agar siswa kebosanan, sehingga tidak lagi suka
tidak menjawab serentak karena guru belajar. Untuk memfokuskan perhatian
tidak mengetahui dengan pasti siapa siswa pada suatu aspek yang penting atau
yang menjawab benar dan salah. (5) aspek kunci, guru dapat menggunakan
Menentukan siapa yang harus menjawab atau memberikan peringatan dengan
sebelum mengajukan pertanyaan akan bentuk kata-kata. Misalnya: “perhatikan
menyebabkan siswa yang tidak diajukan baik-baik”, “jangan lupa dicatat dengan
untuk menjawab pertanyaan. (6) sungguh-sungguh” atau “coba perhatikan
Pertanyaan ganda. Guru kadang-kadang ini baik-baik” karena materinnya agak
mengajukan pertanyaan yang sifatnya sulit dan sebagainnya.
ganda, menghendaki beberapa jawaban Kesenyapan adalah suatu
atau kegiatan yang harus dilakukan. (7) keadaan diam secara tiba-tiba di pihak
Keterampilan menggunakan variasi. guru ditengah-tengah menerangkan
Variasi dalam kegiatan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut
pembelajaran dimaksudkan sebagai merupakan alat yang baik untuk menarik
proses perubahan dalam pembelajaran, perhatian siswa. Dengan keadaan senyap
yang dapat dikelompokkan kedalam tiga atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa

Ilman, La Ode Amaluddin


376
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

menimbulkan perhatian siswa, sebab hasilnya semakin baik, begitu pula siswa,
siswa begitu tahu apa yang terjadi dan jika seseorang yang mengajarnya hanya
demikian pula setelah guru memberikan mematung dan menggunakan mulutnya
pertanyaan kepada siswa alangkah saja, tanpa menggerakkan anggota badan
bagusnya apabila diberi waktu untuk akan memberi kesan buruk , suasana
berfikir dengan memberi kesenyapan hampa dan tidak hidup, sehingga siswa
supaya siswa bisa mengingat kembali cepat bosan.
informasi-informasi yang Perpindahan posisi guru dalam
memungkinkan ia hafal, sehingga bisa ruang kelas dapat membantu dalam
menjawab pertanyaan guru dengan baik menarik perhatian anak didik, dapat
dan tepat. Untuk itu seyogyanya guru pula meningkatkan kepribadian guru dan
memberikan kesennyapan terhadap siswa hendaklah selalu di ingat oleh guru,
untuk memikirkan jawaban dari bahwa perpindahan posisi itu hendaknya
pertannyaan yang diajukan. Supaya jangan di lakukan secara berlebihan guru
menjawabnya dengan sempurna dan akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja
tepat. secara wajar agar siswa bisa
Ketika proses belajar mengajar memperhatikan.
berlangsung jangan sampai guru Perpindahan posisi dapat
menunduk terus atau melihat langit- dilakukan dari muka ke bagian belakang
langit dan tidak berani mengadakan , dari sisi kiri ke sisi kanan, atau di antara
kontak mata dengan para siswanya dan anak didik dari belakang ke samping
jangan sampai pula guru hanya anak didik. Dapat juga dilakukan dengan
mengadakan kontak pandang dengan posisi berdiri kemudian berubah ke
satu siswa secara terus menerus tanpa posisi duduk dan diam di tempat lalu
memperhatikan siswa yang lain. berjalan-jalan mengelilingi siswa dan
Sebaliknya bila guru berbicara atau sebagainya. Yang penting dalam
menerangkan hendaknya mengarahkan perubahan posisi itu harus ada tujuanya
pandangannya keseluruh kelas atau tidak sekedar mondar-mandir dan
siswa, sebab menatap atau memandang seorang guru janganlah melakukan
mata setiap anak didik atau siswa bisa kegiatan hanya dengan satu posisi,
membentuk hubungan yang positif dan misalnya saja saat menerangkan guru
menghindari hilangnya ke pribadian. hanya berdiri di depan kelas saja atau
Bertemunya pandang diantara mereka duduk dikursi saja, tanpa ada pergantian
yang berinteraksi, sesungguhnya atau variasi ini bisa menimbulkan
merupakan sesuatu etika atau sopan kebosanan siswa.
santun pergaulan karena menunjukan Media dan alat pembelajaran bila
saling perhatian diantara mereka. ditinjau, dari indera yang digunakan
Variasi dalam ekspresi wajah dapat digolongkan menjadi tiga macam
guru, gerakan kepala, gerakan tangan dan yaitu yang dapat di dengarkan, yang
anggota badan lainnya adalah aspek yang dapat dilihat, yang dapat dirabah, dan
sangat penting dalam komunikasi, yang dapat dicium baunya. Pertukaran
gunannya adalah untuk menarik penggunaan dari jenis yang satu kepada
perhatian dan untuk menyampaikan arti jenis yang lain atau dari bermacam
dari pesan lain yang dimaksut untuk alat/bahan dalam satu komponen
memperjelas penyampaian materi. Orang (misalnya dari gambar ke tulisan di
akan lebih jelas memahami sesuatu papan tulis) mengharuskan anak
menggunakan indera pendengar dan menyesuaikan alat inderanya sehingga
disertai indera penglihatan atau mata. lebih dapat mempertinggi tingkat
Semakin banyak indera yang digunakan perhatian siswa. Karena besar

Ilman, La Ode Amaluddin


377
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

kemungkinan tiap anak mempunyai yang harus dikerjakan untuk menguasai


kemampuan yang berbeda dalam pelajaran Hasibuan dalam Subroto,
menggunakan alat inderanya untuk (2003: 80).
belajar, maka pendekatan multi indera ini Bagi siswa yang berhasil dan
akan dapat memenuhi selera anak yang motivasinya telah timbul akan nampak
berbeda terebut. asik dalam melakukan tugas, semangat
Tujuan memberikan penjelasan dan kualitas responya tinggi, adanya
adalah sebagai berikut: (a). pertanyaan-pertanyaan yang mereka
merencanakan penjelasan; (b). ajukan serta cepat beraksi terhadap
menyajikan penjelasan yang meliputi saran-saran guru. Pada awal suatu
kejelasan tujuan, pembahasan, serta pelajaran atau pada setiap penggal
proses penjelasannya; (c). penggunaan kegiatan dalam inti pelajaran.
contoh dan ilustrasi; (d) Gaya mengajar guru: perhatian
pengorganisasian, dengan cara membuat siswa dapat timbul dengan
hubungan antara contoh dalil sehingga memperhatikan gaya mengajar guru,
menjadi jelas; (e). balikan untuk misalnya guru memilih posisi dikelas
mengetahi tingkat pemahaman siswa dan memilih kegiatan yang berbeda dari
baik melalui pengamatan tingkah laku yang biasa dilakukan dalam membuka
maupun cara siswa menjawab pelajaran, misalnya suatu saat guru
pertannyaan (Moedijono 2006: 12). berdiri didepan kelas, ditengah atau
Usaha atau kegiatan yang mungkin dibelakang lalu ia kembali
dilakukan oleh guru dalam kegiatan didepan kelas sambil bercerita dengan
belajar mengajar untuk menciptakan ekspresi wajah yang meyakinkan dan
prakondisi bagi murid agar mental dan suara yang menunjukan rasa bangga dan
perhatianya terpusat pada apa yang penuh kewibawaan.
dipelajarinya, sehingga usaha tersebut Penggunaan alat bantu mengajar,
memberikan efek terhadap kegiatan alat-alat ini disamping dapat menarik
belajar. Berhubungan dengan hal perhatian siswa juga dapat menimbulkan
tersebut, maka membuka pelajaran motivasi. Pola interaksi yang bervariasi
adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa mendengarkan guru bertanya,
guru untuk menciptakan suasana siap siswa menjawabnya hanya dapat
mental dan menimbulkan perhatian siswa menimbulkan rangsangan permulaan
dan agar terpusat pada hal-hal yang saja. Siswa belum sepenuhnya
dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran memusatkan perhatiannya pada hal-hal
ini tidak hanya dilakukan guru pada awal yang dipelajari. Oleh karena itu agar
jam pelajaran, akan tetapi juga pada awal siswa dapat tertarik perhatiannya, guru
setiap penggal kegiatan dari inti hendaknya mengadakan pola interaksi
pelajaran yang diberikan selama jam yang bervariasi dalam menyelenggarakan
pelajaran berlangsung. proses belajar mengajar. Misalnya guru
Sehubungan dengan membuka memberi kesempatan kepada siswa
pelajaran kegiatan yang dilakukan guru bertanya atau siswa lainnya menjawab
untuk menumbuhkan kesiapan mental pertanyaan itu. Guru memberi peringatan
siswa dalam menerima pembelajaran siswa untuk mengerjakan perintah itu.
adalah (a). mengemukakan tujuan yang Beberapa cara yang dapat
akan dicapai; (b). mengemukakan menimbulkan motivasi bagi siswa.
masalah-masalah pokok yang akan Dengan kehangatan atau keantusiasan.
dipelajari; (c) menentukan langkah- Guru hendaknya bersikap ramah,
langkah kegiatan belajar mengajar; antusias, bersahabat dan hangat. Karena
(d)menetukan batasan-batasan tugas sikap yang demikian dapat menimbulkan

Ilman, La Ode Amaluddin


378
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

faktor-faktor dari dalam yang mendorong satu bait saja. Atau jika guru membuat
tingkah laku dan kesenangan dalam kesimpulan secara lisan hasil diskusi atau
menjalankan tugas. setelah siswa menjawab sejumlah
Dengan menimbulkan rasa ingin pertanyaan.
tahu. Cara ini dapat ditempuh oleh guru Kegiatan ini dapat dilakukan oleh
dengan menceritakan kepada siswa guru dan begitu pula dilakukan oleh
mengenai cerita yang dapat siswa secara perorangan ataupun secara
menimbulkan pertanyaan, menunjukan berkelompok. Untuk mengetahui
seri gambar, atau mendemonstrasikan wawasan siswa tentang konsep yang
suatu peristiwa, kemudian mengajukan diajarkan selama satu jam pelajaran atau
suatu pertanyaan sehubungan dengan hal sepenggal kegiatan tertentu. Ini
tersebut diatas. dilakukan dengan cara mengadakan
Mengemukakan ide yang penilaian baik secara lisan maupun
bertentangan. Untuk dapat dengan memberikan tugas-tugas dengan
menumbuhkan motivasi siswa, guru meminta mereka: (a).
dapat melontarkan ide-ide yang mendemonstrasikan suatu keterampilan;
bertentangan dengan mengajukan (b). mengaplikasikan ide baru pada
masalah-masalah dari kenyataan sehari- situasilain; (c). mengespresikan pendapat
hari. siswa sendiri; (d). menjawab soal-soal
Dengan memperhatikan minat secara tertulis.
siswa. Minat siswa dipengaruhi oleh Pemberian tindak lanjut ini
faktor umur, jenis kelamin, letak sekolah dilakukan guru dengan cara memberi
dan keadaan sosial ekonomi. oleh karena pekerjaan rumah, merancang sesuatu
itu dalam menentukan aktivitas yang atau berkunjung kesuatu tempat. Jadi
harus dipilih bagi guru oleh siswa TK, kegiatan membuka dan menutup
SD dan sekolah lanjutan perlu pelajaran tidak saja dilakukan pada awal
dipertimangkan faktor-faktor tersebut. dan akhir pelajaran, tetapi juga pada awal
Guru hendaknya terlebih dahulu dan akhir kegiatan dengan catatan bahwa
mengemukakan tujuan pelajaran dan kegiatan harus bermakna dan
batasan-batasan tugas yang harus berkesinambungan.
dipelajari oleh siswa agar mereka Keterampilan Mengajar
memperoleh gambaran yang jelas Kelompok Kecil dan Perorangan. Secara
tentang ruang lingkup bahan yang harus fisik bentuk pengajaran ini adalah bila
dikerjakan. Pada permulaan pelajaran jumlah siswa yang dihadapi guru
atau pada saat tertentu selama penyajian terbatas, yaitu 3-8 orang untuk kelompok
pelajaran guru hendaknya memberikan kecil dan seorang untuk perseorangan ini
saran-saran tentang langkah langkah tidak berarti bahwa guru hanya
yang ditempuh oleh siswa dalam belajar menghadapi satu kelompok atau seorang
sehingga siswa terarah usahanya untuk siswa saja sepanjang waktu belajar.
menguasai pelajaran. Hakikat pengajaran ini adalah: (a).
Pada akhir pelajaran guru harus terjadinya hubungan interpersonal antara
meninjau kembali apakah inti pelajaran lain guru dan siswa dan juga siswa
yang dikerjakan itu telah dikuasai siswa dengan siswa; (b). siswa belajar dengan
atau belum. Dua cara yang dapat kecepatan dan kemampuan masing-
dilakukan guru misalnya: masing; (c). siswa mendapat bantuan dari
Merangkum inti pelajaran. Pada guru sesuai dengan kebutuhan.
dasarnya kegiatan inti pelajaran ini Ada beberapa variasi
terdapat sepanjang proses pengajaran. pengorganisasian untuk memberikan
Misalnya pada saat guru menjelaskan kesempatan belajar kepada siswa dalam

Ilman, La Ode Amaluddin


379
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

kelompok kecil maupun perseorangan, supervise pemanduan yang memusatkan


yaitu sebagai berikut. Pelajaran diawali perhatian pada penilaian pencapaian
dengan pertemuan klasik untuk tujuan dari berbagai kegiatan yang
memberikan informasi dasar, penjelasan dilakukan dalam rangka menyampaikan
tentang tugas yang akan dikerjakan, serta rangkuman dan pemantapan sehingga
hal-hal lain yang dianggap perlu. Setelah siswa saling belajar dan memperoleh
pertemuan kelas siswa diberi kesempatan wawasan yang menyeluruh.
untuk memilih kegiatan dengan bekerja Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kelompok atau bekerja dalam menunjang keterampilan ini
perseorangan. Pertemuan diawali dengan diantaranya, guru yang biasa mengajar
pengarahan atau penjelasan secara klasik secara klasik, sebaiknya mulai dari
tentang materi, tugas, serta cara yang mengajar kelomok kecil, kemudian
digunakan. Setelah itu langsung bekerja perorangan, perlu juga seorang guru
dalam kelompok-kelompok kecil yang mengenal siswa secara pribadi dengan
diakhiri dengan laporan kelompok. harapan menjadi penasehat manakala
Pertemuan diawali dengan penjelasan siswa menemukan suatu permasalahan.
klasik tentang kegiatan atau tugas yang Penguasaan keterampilan mengajar
akan dilaksanakan. Setelah itu langsung kelompok kecil dan memerlukan
bekerja secara perseorangan. penguasaan keterampilan sebelumnya,
Keterampilan ini dapat di (Sasonhardjo, 2002: 22).
ciptakan antara lain dengan (a). Menurut Sagala Syaiful (2006:
menunjukan kehangatan dan kepekaan 12) keterampilan mengelola kelas adalah
terhadap kebutuhan siswa, baik dalam seorang guru dalam mengelola kelas
kelompok kecil maupun perorangan; (b). untuk menciptakan dan memelihara
mendengarkan secara simpatik ide-ide kondisi belajar yang optimal dan
yang dikemukakan oleh siswa; (c). mengembangkannya ke kondisi optimal
membangun hubungan saling jika terjadi gangguan, baik dengan cara
mempercayai. Dalam hal ini dapat mendisiplinkan ataupun melakukan
dilakukan dengan cara: (a). memberikan kegiatan remedial.
orientasi umum tentang tujuan dan tugas Prinsip penggunaan keterampilan
yang akan dilakukan; (b). memfariasikan mengelola kelas. Kehangatan dan
kegiatan yang mencangkup penyediaan keantusiasan, kehangatan dan
ruang, peralatan dan cara keantusiasan guru dapat memudahkan
melaksanakanya; (c). membentuk tercipanya iklim kelas yang
kelompok yang tepat; (d). membagi menyenangkan dan merupakan salah satu
perhatian kepada berbagai tugas dan kegiatan belajar yang optimal. Tantangan
kebutuhan siswa; (e). mengakhiri penguatan kata-kata, tindakan atau bahan
kegiatan dengan laporan hasil yang yang menantang akan meningkatkan
dicapai oleh siswa. gairah siswa untuk belajar, sehingga
Keterampilan ini dapat dilakukan mengurangi kemungkinan tingkahlaku
dengan cara (a). memberikan penguatan yang menyimpang. Bervariasi
yang merupakan dorongan yang penting penggunaan alat atau media, gaya, dan
bagi siswa untuk maju; (b). interaksi belajar mengajar yang
mengembangkan supervise proses awal, bervariasi merupakan kunci tercapainya
yakni sikap tanggap guru terhadap siswa pengelolaan kelas yang evektif dan
baik individu maupun kelompok yang menghindari kejenuhan. Keluasan,
memungkinkan guru mengetahui apakah keluasan tingkah laku guru untuk
segala sesuatu berjalan lancar sesuai mengubah strategi mengajarnya dapat
yang di harapkan; (c). mengadakan mencegah kemungkinan munculnya

Ilman, La Ode Amaluddin


380
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

gangguan siswa serta menciptakan iklim kelompok-kelompok kecil di bawah


belajar mengajar yang efektif. Penekanan bimbingan guru atau temannya untuk
pada hal-hal yang positif, pada dasarnya berbagi informasi, pemecahan masalah,
didalam mengajar dan mendidik, guru atau pengambilan keputusan. Setiap
harus menekankan hal-hal yang positif siswa bebas mengemukakan ide-idenya
dan menghindari pemusatan perhatian tanpa merasa ada tekanan dari teman
siswa pada hal-hal yang negatif. atau gurunya, dan setiap siswa harus
Keterampilan ini berkaitan menaati peraturan yang ditetapkan
dengan kemampuan guru dalam sebelumnya.
mengambil inisiatif dan mengendalikan Komponen-komponen
pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang keterampilan membimbing diskusi
berhubungan dengan (a) menunjukkan kelompok kecil adalah sebagai berikut.
sikap tanggap; (b) memberi perhatian; (c) Selama diskusi berlangsung, guru harus
memusatkan perhatian kelompok; (d) dapat memusatkan perhatian siswa,
memberikan petunjuk-petunjuk yang pemusatan perhatian tersebut dapat
jelas; (e) menegur; (f) memberi dikerjakan dengan cara : (a) merumuskan
penguatan (Sagala Syaiful, 20016: 15). tujuan atau topik diskusi; (b) menyatakan
Keterampilan ini berkaitan masalah-masalah yang spesifik dan
dengan respon guru terhadap gangguan menegaskan kembali bila terjadi
siswa yang berkelanjutan dengan maksud penyimpangan; (c) menandai dengan
agar guru dapat mengadakan tindakan cermat pembicaraan yang tidak relevan
remedial untuk mengembalikan kondisi yang akan menyimpang dari tujuan
belajar yang optimal. Dalam hal ini guru diskusi.
dapat melakukan strategi sebagai berikut: Permasalahan dapat diperjelas
(1) modifikasi tingkah laku. Guru dengan cara : (a) merangkum ide-ide
hendaknya menganalisis tingkah laku siswa; (b) melacak komentar siswa; (c)
siswa yang mengalami masalah atau mengurangi atau memperluas pandangan
kesulitan dan berusaha memodifikasi siswa dengan cara memberikan informasi
tingkah laku tersebut dengan tambahan. Analisis pandangan siswa
mengaplikasikan pemberian penguatan berkaitan erat dengan usaha guru
secara sistematis. (2) Guru dapat menjelaskan permasalahan. Maksudnya
menggunakan pendekatan pemecahan agar kelompok tetap berada dalam
masalah kelompok dengan cara suasana partisipasi dan kontruktif.
memperlancar tugas-tugas dan Kemampuan guru dalam
memelihara kegiatan-kegiatan kelompok. meningkatkan urutan kepada siswa
(3) Menemukan dan memecahkan sangat penting dalam usaha
tingkah laku yang menimbulkan mengembangkan kemampuan siswa
masalah. berfikir kritis. Beberapa cara yang dapat
Yamin Martinis (2006: 25) dikerjakan oleh guru adalah (a)
mengemukakan bahwa diskusi kelompok mengajukan pertanyaan kunci yang
adalah suatu proses yang teratur yang menantang siswa; (b) memberi contoh-
melibatkan sekelompok orang dalam contoh verbal maupun non-verbal; (c)
interaksi tatap muka yang memberi menhangatkan dan memancing sesuatu
informasi dengan berbagai pengalaman dengan mengajukan pertanyaan yang
atau informasi pengambilan keputusan, mengundang perbedaan pendapat siswa.
atau pemecahan masalah. Pengertian Partisipasi semua kelompok
diskusi dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, oleh sebab itu
tidak jauh berbedah dengan pengertian diperlakukan kemampuan guru untuk
tersebut. Siswa berdiskusi dalam meningkatkannya. Beberapa usaha harus

Ilman, La Ode Amaluddin


381
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

dilakukan oleh guru antara lain: (a) setelah melalui kegiatan belajar mengajar
memberikan pertanyaan langsung kepada itu sendiri merupakan suatu proses dan
siswa yang kurang berpartisipasi; (b) seseorang yang berusaha untuk
mencegah kegaduhan, menghindari memperoleh suatu bentuk perubahan
pembicaraan yang serentak; (c) perilaku yang relatif menetap. Dalam
mencegah secara bijaksana siswa yang kegiatan pembelajaran atau kegiatan
suka memonopoli pembicaraan. intruksional, biasanya guru menetapkan
Keterampilan menutup diskusi tujuan belajar. Siswa yang berhasil
dapat diidentifikasi sebagai berikut: (a) dalam belajar adalah yang berhasil
membuat rangkuman secara jelas singkat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
tentang butir-butir yang penting; (b); atau tujuan instruksional, Abdurrahman
memberitahukan langkah tidak lanjut (2009: 14).
hasil diskusi; (c) mengajak siswa menilai Hasil belajar merupakan hasil
hasil dan proses diskusi. Dari uraian dari suatu interaksi hasil belajar dan
diatas dapat diketahui bahwa tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
keterampilan dasar dalam poses menagajar diakhiri dengan proses
pembelajaran terbagi atas 8 yaitu (1) evaluasi hasil belajar. Dari sisi Siswa,
keterampilan memberi penguatan (2); hasil belajar merupakan puncak proses
keterampilan bertanya (3); keterampilan belajar yang merupakan bukti dari usaha
menggunakan variasi (4); keterampilan yang telah dilakukan. Menurut Hamalik
menjelaskan (5); keterampilan membuka (2002: 155) hasil belajar tampak sebagai
dan menutup pelajaran (6); keterampilan terjadinya perubahan tingkah laku pada
mengajar kelompok kecil dan perorangan diri siswa, yang dapat diamati dan diukur
(7); keterampilan membimbing diskusi dalam perubahan pengetahuan, sikap,
kelompok kecil dan (8); keterampilan dan keterampilan. Perubahan dapat
mengelola kelas. diartikan terjadinya peningkatan dan
Belajar mengajar sebagai suatu pengembangan yang lebih baik
proses mengandung tiga unsur yang dibandingkan dengan sebelumnya,
dapat dibedakan, yaitu tujuan pengajaran misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
(intruksional), pengalaman (prosesi) sikap tidak sopan menjadi sopan dan
belajar mengajar, dan hasil belajar sebagainya. Menurut Dimyati dan
(Sudjana 2004: 2). Belajar adalah suatu Mudjiono (2003: 4-5) dampak
proses usaha yang dilakukan seseorang pembelajaran adalah hasil yang dapat
untuk memperoleh suatu perubahan diukur seperti tertuang dalam raport
tingkah laku yang baru secara angka dalam ijazah atau kemampuan
keseluruhan, sebagai hasil meloncat setelah latihan.
pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto 2003: METODE PENELITIAN
2). Melihat dari pengertian belajar Jenis penelitian ini adalah
menurut Slameto maka yang dimaksud Penelitian kuantitatif (korelasi).
dengan belajar adalah perubahan tingkah Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
laku yang dimiliki seseorang sebagai sampai juli 2016, di Madrasah Alyiah
hasil pengalamannya sendiri dalam Negeri 1 Buton Kecamatan Pasarwajo.
interaksi dengan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan metode
Sedangkan menurut Sudjana (2004: 22) survey dengan menggunakan pendekatan
hasil belajar adalah kemampuan yang regresi dan pendekatan korelasi.
dimiliki siswa setelah ia menerima Penggunaan mtode survey ini
pengalaman belajarnya. Hasil belajar berdasarkan pendapat Donaldy Ary yang
adalah kemampuan yang diperoleh anak menyatakan bahwa desain korelasional

Ilman, La Ode Amaluddin


382
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

dapat digunakan untuk menjelaskan menggunakan metode survey dengan


hubungan dan pengaruh antara satu menggunakan pendekatan regresi dan
variabel dengan variabel lain. pendekatan korelasi. Penggunaan mtode
Penggunaan metode survey dalam survey ini berdasarkan pendapat Donaldy
penelitian ini atas pertimbangan bahwa Ary yang menyatakan bahwa desain
penelitian dirancang dengan tujuan korelasional dapat digunakan untuk
mengumpulkan data untuk mengetahui menjelaskan hubungan dan pengaruh
apakah ada hubungan yang positif antara antara satu variabel dengan variabel lain.
keterampilan mengajar guru geografi Keterampilan Mengajar Guru
dengan hasil belajar siswa. Geografi
Berdasarkan hasil penelitian
HASIL PENELITIAN menunjukan mayoritas responden
Deskripsi hasil penelitian ini memiliki responden skor keterampilan
dimaksud untuk memberikan gambaran mengajar guru yang berkisar antara 114-
secara jelas mengenai keadaan tiap-tiap 118 untuk lebih jelasnya mengenai skor
variabel penelitian yakni variabel keterampilan mengajar guru geografi
keterampilan mengajar guru geografi (X) dapat dilihat pada tabel berikut :
hasil belajar siswa (Y), penelitian ini

Tabel 1. Distribusi Keterampilan Mengajar Guru Geografi (X)


No Kelas Interval frekuensi absolute Frekuensi realistis
1 99-103 5 8,33
2 104-108 8 13,33
3 109-113 12 20
4 114-118 16 26,67
5 119-123 10 16,67
6 124-128 6 10
7 129-133 3 5
Jumlah 60 100%
Sumber: data hasil dokumentasi yang ada disekolah

Berdasarkan tabel diatas, maka


diagram tabel mengajar guru geografi
dapat dilihat sebagai berikut:

20
99-103
15
104-108
10 109-113

5 114-118
119-123
0
124-128
129-133
batas kelas

Gambar 1. Histogram Variabel Keterampilan Mengajar Guru Geografi.

Ilman, La Ode Amaluddin


383
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

Berdasarkan tabel dan grafik (10%) memiliki skor keterampilan


diatas menunjukan bahwa mayoritas mengajar guru geografi antara 124 -128,
responden memiliki skor keterampilan 5 orang (8,33%) memiliki skor
mengajar guru geografi yang berkisar keterampilan mengajar guru geografi
antara 114-118. Hal ini dapat dilihat dari antara 99 – 103, serta 3orang (5%)
60 orang responden, sebanyak 16 orang memiliki skor keterampilan mengajar
(26,67%) memiliki skor keterampilan guru geografi antara129 -133.
belajar guru geografi antara 114 – 118, Hasil Belajar Siswa
12 orang (20%) memiliki skor Berdasarkan hasil penelitian
keterampilan belajar guru geografi antara menunjukkan bahwa mayoritas
109 – 113, 10 orang (16,67%) memiliki responden memperoleh hasil belajar 69 –
keterampilan mengajar guru geografi 72 untuk lebih jelasnya mengenai data
antara 119 -123, 8 orang (13,33%) hasil belajar siswa dapat dilihat pada
memiliki skor keterampilan mengajar tabel berikut:
guru gografi antara 104 – 108, 6 orang

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa (Y)


No Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif
1 57-60 4 6,67
2 61-64 7 11,67
3 65-68 11 18,33
4 69-72 15 25
5 73-76 12 20
6 77-80 9 15
7 81-84 2 3,33
∑ 60 100%
Sumber: Hasil penelitian 2016

Berdasarkan tabel diatas, maka


diagram data hasil belajar siswa dapat
dilihat sebagai berikut:

15 57-60
61-64
10
65-68
69-72
5
73-76
0 77-80
81-84

batas kelas
Gambar 2 : Histogram Variabel Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan tabel dan grafik responden memiliki hasil belajar yang


diatas mnunjukkan bahwa mayoritas berkisar antara 69 – 72. Hal ini dapat

Ilman, La Ode Amaluddin


384
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

dilihat dari 60 orang responden, mengajar guru geografi (X) dengan hasil
sebanyak 15 orang (25%) memiliki hasil belajar siswa (Y).
belajar antara 69 – 72, 12 orang (20%) Menurut Sudjana (2002: 22)
memiliki hasil belajar antara 73-76, 11 mengutip pendapat Peters yang
orang (18,33%) memiliki hasil belajar mengatakan bahwa proses dan hasil
antara 65 – 68, 9 orang (15%) memiliki belajar siswa tergantung pada
hasil belajar antara 77 – 80, 7 orang penguasaan guru atas materi yang
(11,67%) memiliki hasil belajar antara diajarkan serta keterampilan
61 – 64 serta 4 orang (6,67%) memiliki mengajarnya. Keterampilan mengajar
hasil belajar antara 57 – 60, serta 2 orang guru merupakan kemampuan atau
(3,33%) memiliki hasil belajar antara 81 keahlian seorang guru dalam
– 84. melaksanakan dan mengelola kegiatan
Pengujian hipotesis mengajar agar tercipta kualitas
Untuk menguji normalitas data pembelajaran yang baik sehingga
skor keterampilan mengajar guru menarik siswa untuk mau belajar
geografi dan hasil belajar siswa, Chandra (2003: 45) yang memungkinkan
digunakan uji chi kuadrat (X)2 yang seorang menjadikan apa yang tersedia
perhitungannya pada lampiran dan menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik
hasilnya menunjukkan bahwa nilai X2 untuk dirinya maupun orang lain.
hitung variabel keterampilan mengajar Keterampilan menyangkut pengenalan
guru geografi sebesar 1,66 < X2 tabel bahan, input tahap pelaksanaan, serta
12,592 dengan α= 0,05 atau (X2 hitung < X2 bobot atau jumlah energi yang
tabel ) sehingga data keterampilan dibutuhkan dalam melaksanakan suatu
mengajar guru geografi (X) dalam proses.
penelitian ini berdistribusi normal. Belajar adalah suatu proses yang
Demikian juga perhitungan X2 hitung untuk berlangsung berulang-ulang sehingga
variabel hasil belajar siswa sebesar 1,98 menimbulkan kesan dan mengakibatkan
< X2tabel 12,592 ( X2 hitung < X2 tabel ) adanya perubahan dalam diri individu
dengan demikiandata variabel hasil yaitu perubahan tingkah laku. Dengan
belajar siswa berdistribusi normal. demikian dapat didefinisikan hasil
Hubungan antara keterampilan belajar sebagai hasil yang diperoleh
mengajar guru geografi (X) dengan hasil berupa kesan-kesan yang
belajar siswa (Y) dapat digambarkan mengakibatkan perubahan dalam diri
melalui persamaan regresi Ŷ= 5,56 + individu sebagai hasil dari aktifitas
0,56X, yang berarti bahwa dalam belajar baik itu kognitif , dan
setiapkenaikan atau penurunan skor psikomotor. Seorang guru yang memiliki
keterampilan mengajar guru geografi keterampilan mengajar yang baik akan
akan di ikuti oleh kenaikan atau mempengaruhi siswa untuk mau belajar
penurunan skor hasil belajar siswa sehingga akan meningkatkan hasil
sebesar 0,56x pada konstanta 5,56. belajar siswa.
Keterampilan mengajar bagi
PEMBAHASAN seorang guru sangat penting jika mau
Penelitian yang dilakukan ini menjadi seorang guru yang provesional,
termasuk dalam studi korelasional yang disamping dia harus menguasai materi
bertujuan untuk menyelidiki hubungan bidang studi, dia juga harus menguasai
antara variabel bebas dan variabel keterampilan mengajar sebagai
terikat. Korelasi antara variabel tersebut penunjang keberhasilan hasil belajar
adalah hubungan antara keterampilan siswa. Keterampilan mengajar
merupakan kompetensi profesional yang

Ilman, La Ode Amaluddin


385
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

cukup kompleks, sebagai integrasi dari keterampilan mengajar guru geografi


berbagai kompetensi guru secara utuh dengan hasil belajar siswa. Dengan
dan menyeluruh (Mulyasa, 2010: 29). demikian apabila keterampilan mengajar
Keterampilan mengajar merupakan guru geografi baik dan memacu
keterampilan yang sangat diperlukan semangat belajar siswa, maka siswa akan
oleh guru. Tugas seorang guru tidak memiliki hasil belajar yang tinggi.
hanya menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa, akan tetapi seorang guru KESIMPULAN
juga harus memiliki keterampilan Berdasarkan pembahasan hasil
mengajar sebagai penunjang untuk penelitian diatas dapat disimpulkan
keberhasilan dalam hasil belajar siswa. bahwa terdapat hubungan yang sangat
Pada dasarnya antara hasil signifikan antara keterampilan mengajar
belajar dengan prestasi belajar guru geografi dengan hasil belajar siswa
mempunyai arti yang sama, karena hasil kelas X MAN 1 Buton. Hal ini dapat
belajar merupakan bagian dari prestasi dilihat pada koefisisen korelasi (r) yaitu
belajar siswa. Hal ini sesuai dengan sebesar 0,76, dengan koefisien
pernyataan Tu’u (2004: 76) yang determinasi (r2) sebesar 0,5776 artinya
menyatakan bahwa unsur yang ada 57,76% hasil belajar siswa di tentukan
dalam perstasi siswa adalah hasil oleh keterampilan mengajar guru, serta
belajardan nilai siswa. hasil uji signifikan korelasi yang
Slameto (2004: 19) diperoleh nilai t-hitung = 8,91 > t-tabel =
mengemukakan bahwa faktor-faktor 2,00 berarti ada hubungan yang
yang mempengaruhi tinggi rendahnya signifikan antara keterampilan mengajar
hasil belajar adalah faktor dari dalam guru geografi (X) dengan hasil belajar
individu (internal) yang mempengaruhi siswa (Y). Dengan demikian semakin
hasil belajar terdiri dari faktor sosial, baik keterampilan mengajar guru maka
keluarga, sekolah, lingkungan semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
masyarakat, ilmu pengetahuan,
tehnologi, sarana belajar baik dirumah DAFTAR PUSTAKA
maupun disekolah. Ali, M. 2004. Pendidikan Bagi Anak
Untuk mengetahui besarnya Berkualitas Belajar. Jakarta:
hubungan antara keterampilan mengajar Rineka Cipta.
guru geografi dengan hasil belajar siswa Azhari, Drs.2002 Pengukuran Hasil
kelas X Madrasah Alyiah Negeri 1 Buton Belajar, Jakarta; LAN
(MAN 1 BUTON). Dalam penelitian ini Daljoeni, 1982. Pengantar Geografi.
digunakan angket dan tes hasil belajar Bandung: Alumni
siswa. Jawaban responden terhadap Darwanto. Drs. 2002. GBPP dan SAP,
angket dan tes hasil belajar yang Jakarta LAN
diberikan Djamarah, dkk. 2004 Psikologi Belajar,
Hasil penelitian ini menunjukkan Jakarta: Rineka cipta
bahwa terdapat hubungan yang sangat Hasibuan. 2003. Tehnik Penilaian Hasil
signifikan antara keterampilan mengajar Belajar. Bulan Bintang. Jakarta.
guru geografi dengan hasil belajar siswa JJ. Hasibuan. 2006, Proses Belajar
di MAN 1 Buton. Hal ini dapat dilihat Mengajar, Bandung: Remaja
dari nilai koefisiennya korelasi (r) yaitu Rosdakarya
sebesar 0,76 serta hasil uji signifikan Ibrahim, Nurdin. 2005. Pemanfaatan
korelasi yang diperoleh, nilai t-hitung = Tutorial Audio Interaktif, Jurnal
2,00 yang berarti bahwa ada hubungan Pendidikan dan Kbudayaan , No
yang sangat signifikan antara 044, Tahun ke-9, September, 2005.

Ilman, La Ode Amaluddin


386
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.1 Juli 2016

Muhibbin, Syah. (2005). Psikologi Usman, Moh. User dan Setiawan. 2000.
Pendidikan dengan Suatu Upaya Optimalisasi Belajar
Pendekatan Baru. Bandung : PT. Mengajar (Bahan Kajian PKG,
Remaja Rosdakarya MGBS,MGMP). Remaja.
Mulyasa, E,DR, M.Pd. 2005. Kurikulum Rosdakarya. Bandung.
Tingkat Satuan Pendidikan, Usman, Moh. User. 2005. Materi Guru
Bandung: remaja Rosda Karya. professional. Remaja. Rosdakarya.
Nasrun, H. 2002. Tehnik Penelitian Hasil Bandung.
Belajar. Jakarta: Bina Bangsa. Winarto, 2005. Memantapkan Motivasi
Roestiyah. 2005, Masalah-masalah Ilmu Diri, Andi, Jogjakarta.
Keguruan, Jakarta; Bina Bangsa. Yamin Martinis, H, Drs, M.Pd. 2006.
Sagala Syaiful, H, DR, M.Pd. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di
Konsep dan Makna Pembelajaran. Indonesia, Jakarta: Gaung Persada
Bandung: Alfabeta. Trianto. 2007. Model-Model
Samuelson, Paul A. 2003. Belajar dan Pembelajaran Inovatif
Faktor-Faktor yang Berorientasi Konstruktivistik.
Mempengaruhinnya; Jakarta: Jakarta: Prestasi Pustaka.
Rineka Cipta. Usman dan Setiawati, 2001. Statistika.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Bandung: Remaja Rosdakarya.
Faktor yang Mempengaruhinnya, UU No, 20 Tahun 2003.Tentang Sistem
Jakarta Pustaka Sinar Harapan Pendidikan Nasional.Pasal 1.
Sofyan, G. 2005. Belajar dan Interaksi Wardoyo, 2013. Pembelajaran
Belajar Mengajar; Unhalu Kontruktivisme. Bandung:
Kendari Alfabeta.
Suciati, dkk, 2006. Teori Belajar,
Motivasi, dan Keterampilan
Mengajar. Pusat Antar Universitas
Jakarta.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sukmadinata.S.N. 2004. Indonesia
Phisikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Syah, Muhibin. 2005. Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung : Grasindo.
Usman, Moh. User.2005. Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. PT. Rosdakarya.
Bandung.
Usman, Moh. User.2003. Menjadi Guru
Provesional. PT. Rosdakarya.
Bandung.
Usman, Moh. User.2005. Menjadi Guru
Provesional. Rosdakarya.
Bandung.

Ilman, La Ode Amaluddin

Anda mungkin juga menyukai