Disusun Oleh:
1. Faraz Sonia H.
2. Argo Hernito
3. Novia Nurhidayah P.
2
Abstrak
Konsep smarthouse yang sekarang ini menjadi bagian dari kebutuhan setiap
individu, sudah banyak digunakan untuk berbagai keperluan guna mempermudah
pekerjaan manusia. Otomatisasi salah satunya, sistem pengendali otomatis smarthouse
yang diemplementasikan secara spesifik di bagian atau keperluan tertentu. Pada tugas
besar ini, sistem kendali otomatis diterapkan untuk mengendalikan lampus secara
otomatis dengan sensor cahaya. Pengendali yang digunakan adalah mikrokontroler jenis
UNI yang berfungsi sebagai penggabung semua perintah sistem kotrol, pengolah, input
dan output yang dikaitkan dengan pemograman yang sebagai bagian dari inisialisasi dari
umpan balik sinyal inputan pada kondisi yang ditentukan. Hasil akhir penelitian ini
adalah sistem dapat bekerja secara otomatis untuk mengendalikan lampu berdasarkan
kondisi, pengukuran intensitas cahaya disekitar sensor cahaya dan mendeteksi
keberadaan manusia di sekitar ruang.
3
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 JUDUL……………………………………………………………………………………….4
1.2 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………….4
1.3 BATASAN MASALAH …………………………………………………………………….5
1.4 TUJUAN……………………………………………………………………………………..5
1.5 METODA PENELITIAN……………………………………………………………………5
BAB II LANDASAN TEORI
2.3. LDR………………………………………………………………………………………...13
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
Analisys ( Automatic Light System)
5
Pada penerlitian ini, batasan masalah yang diberikan sebagai berikut :
1. Pada tugas besar ini, hanya memakai dua sensor yaitu sensor LDR dan PIR yang
masing-masing memiliki peran kerja dengan kondisi tertentu.
2. Pemindahan mode sensor menggunkan batasan waktu (timer) secara manual atau
codingan dengan rentan waktu tertentu.
3. Penerapan sistem pengendali otomatis ini hanya diterapkan untuk ruangan yang
membutuhkan penerangan yang intensitas penggunaannya dapat dikendalikan,
kecuali kamar tidur.
4. Implementasi dari pembuatan sistem pada tugas besar ini hanya berupa simulasi dari
prototype sederhana sistem kendali.
1.4 TUJUAN
Penelitian ini bertujuan :
1. Sebagai syarat tugas besar matakuliah mikroprosesor.
2. Menciptakan suatu sistem kontrol lampu otomatis sebagai pengganti fungsi saklar
manual yang berbasis mikrokontroler arduino UNO yang bersifat realtime dan
conditional.
3. Membuat implementasi sistem pengedali otomatis yang dapat mempermudah
seseorang mengatur pencahayaan disetiap ruanganya.
4. Membantu dalam kegiatan penghematan tenaga listrik
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Penghematan Tenaga Listrik
Penghematan Energi Listrik Penggunaan saklar otomatis merupakan salah satu
cara operasi yang digunakan untuk mengendalikan beban listrik. Ide penggunaan saklar
otomatis ini muncul sebagai upaya menghindari pemborosan energi listrik. Saklar
otomatis juga memudahkan operasi. Dari segi ekonomis, dengan memasang saklar
otomatis, maka keborosan energi listrik dapat dihindari. Penggunaan energi listrik
menjadi terkontrol. Sebagai contoh, bila seseorang lupa mematikan lampu penerangan 40
watt dalam ruangan selama 5 jam, maka akan terjadi pemborosan energi listrik sebesar:
E=Pxt
= 40 x 5
= 400 watt jam
= 0,2 kWh
Dengan penghematan satu lampu selama 5 jam dapat menghemat energi listrik
sebesar 200 Wh. Bila suatu ruangan menggunakan puluhan lampu, maka akan lebih
banyak menghemat lagi. Penggunaan energi listrik tercatat dalam daya meter PLN. Nilai
tagihan rekening listrik dihitung dari Rp/ KWh selama satu bulan.
8
Gambar 2.1.1 Arduino UNO
2.2.1 Struktur Fisik Mikrokontroler ATMega8535 (Arduino UNO)
Berikut adalah keterangan – keterangan yang ada pada Arduino UNO:
1. USB Connector : Untuk menguhubungkan Arduino dengan komputer,
melakukan komunikasi serial seperti mengirimkan dan menerima data sensor
melalui serial terminal pada Arduino IDE.
2. Power Jack : Tegangan input untuk menghidupkan Arduino
3. IC ATMEGA328p : IC Microcontroler keluaran ATMEL dengan boothloader
Arduino UNO.
4. I/O Digital : Header yang dipergunakan untuk inpit dan output digital,
pada pin 3,5,6,9,10,11 memiliki tanda (~) menunjukan bahwa pin tersebut selain
memiliki fasilitas I/O Digital juga memiliki PWM ( Pulse Width Modulation)
dengan rentang nilai output sebesar 8 bit atau setara dengan nilai antara 0-255.
5. Input Analog : digunakan untuk input data sensor, potensiometer dan
perangkat analog input lainya.
6. Power : digunakan untuk mengambil power 5V, 3.3V, GND.
9
Gambar 2.1.2 Pin Arduino UNO
B. Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa c yang dibutuhkan untuk format penulisan :
1. // (komentar satu baris), terkadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri
sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis
miring dan apapun yang kita ketikan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.
2. /* (komentar banyak baris), jika Anda mempunyai banyak catatan, maka hal
tersebut dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang
terletak di anatara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
3. { ... } atau kurung kurawal, digunakan untuk mendefinisikan kapan blok
program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
4. ; (titik koma), setiap barus kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika
ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan.
C. Variabel,
Sebuah program secara garis besar didefinikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yangcerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk
memudahkannya.
1. Int (integer), digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak
mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -23.768 s/d 32.767.
2. Long, digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit)
dari memori RAM dan mempunyai rentang nilai dari -2.147.648 s/d 2.147.483.647.
11
3. Boolean, variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE
(benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari
RAM.
4. Float, digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit)
dari RAM dan mempunyai rentang nilai dari -3,4028235E+38 s/d 3,4028235E+38.
5. Char (character), menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya
‘A’ = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
D. Operator Matematika
Operator matematika adalah operator yang digunakan untuk memanipulasi angka
(bekerja seperti matematika yang sederhana).
1. = (sama dengan), membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain
(misalnya: x = 10 * 2, x = 20).
2. % (persen), menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka yang lain
(misalnya : 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).
3. + (plus), merupakan operasi penjumlahan.
4. - (minus), operasi pengurangan.
5. * (asteris), operasi perkalian.
6. / (garis miring), operasi pembagian.
E. Operator Pembanding
Operator pembanding digunakan untuk mebandingkan nilai logika.
1. == (sama dengan), misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12
adalah TRUE (benar).
2. != (tidak sama dengan), misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12
adalah FALSE (salah).
3. < (lebih kecil dari), misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12
adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar).
4. > (lebih besar dari), misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12
adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah).
12
F. Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya.
Berikut ini adalah elemen dasar pengaturan.
1. If ... else, dengan format seperti berikut ini: If(kondisi) { ... } Else if(kondisi)
{ ... } Else { ... } Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang
ada di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka
akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode
pada else yang akan dijalankan.
2. For, dengan format penulisan sebagai berikut: For(int i = 0; i < #pengulangan;
i++) { ... } Digunakan bila Anda ingin melakukan pengulangan kode program di
dalam kurung kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan
yang diinginkan. Melakukan perhitungan ke atas (++) atau ke bawah (--).
G. Digital
1. pinMode(pin, mode), digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin
adalah nomor pin yang akan digunakan sebagai port dari 0 s/d 19 (pin analog 0 s/d 5
adalah 14 s/d 19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
2. digitalWrite(pin, value), ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin
tersebut dapat dijadikan HIGH (+5 volt) atau LOW (ground).
3. digitalRead(pin), ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT, maka Anda
dapat menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (+5
volt) atau LOW (ground).
13
2. analogRead(pin), ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT Anda dapat
membaca keluaran voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volt) dan
1024 (untuk 5 volt).
LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka
terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan
semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang
mengenainya.
Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan
elektron bebas dengan jumlah yang relative kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron
14
untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi
konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada
saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang
lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron
untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi
konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi kecil pada saat
cahaya terang. Penerapan laindari sensor LDR ini ialah alarm Pencuri.
Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-
masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.
Sensor akan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar
inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak.
15
Pancaran sinar inframerah pasif yang membawa energi panas ini kemudian ditangkap
oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan
Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate
menghasilkan arus listrik.
16
BAB III
PERANCANGAN ALAT
17
Gambar 3.1 Struktur Perancangan Sistem
18
Gambar 3.2 Diagram Alir Sistem Lunak
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian sistem lampu otomatis berbasis arduino uno dapat
disimpulkan sebagai berikut.
a. Sistem dapat berganti mode ( sensor PIR dan sensor LDR) dengan pengatur waktu
yang sudah di setting.
b. Sensor PIR akan aktif atau bekerja ketika ada seseorang atau manusia yang
memasuki sebuah ruangan.
c. Pada rangkaian lampu otomatis jika dalam kondisi gelap maka lampu akan menyala dan
pada kondisi terang maka lampu akan mati.
4.2 SARAN
b. Bentuk fisik dari Lampu otomatis ini dapat dibuat lebih minimalis lagi agar pengguna
bisa lebih mudah menggunakannya
20
c.
LAMPIRAN
1.1 BIODATA ANGGOTA
1. Nama : Faraz Sonia Hindrayanti
NIM : 110115
Kelas : TT-39-09
Jurusan : Teknik Telekomunikasih
2. Nama ` : Argo Hernito
NIM : 1101154074
Kelas : TT-39-09
Jurusan : Teknik Telekomunikasi
3. Nama : Novia Nurhidayah Prihatiningtyas
NIM : 1101154451
Kelas : TT-39-09
Jurusan : Teknik Telekomunikasi
21
DAFTAR PUSTAKA
1. https://bagusrifqyalistia.wordpress.com/2008/12/12/cara-kerja-sensor-pir/
2. http://tryfajarman22.blogspot.co.id/2013/11/contoh-proposal-pengajuan-skripsi.html
3. http://180.242.93.57/~digilib/files/disk1/5/jbptsttippp--adethiazak-224-1-bab1.pdf
4. http://kemahasiswaan.stikom.edu/wp-content/uploads/2013/10/PKM-P_Moving-Sign-
Elektronik-Via-SMS_Dedi-Wirawan.pdf
5. http://elektronika-dasar.web.id/sensor-cahaya-ldr-light-dependent-resistor/
22