Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lanjut Usia ( Lansia) merupakan pribadi yang unik yang sudah melewati fase kehidupan
dimana mengalami fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya
beberapa perubahan dalam hidup.
Lanjut Usia merupakan prose salami yang terjadi pada setiap individu yang tidak dapat dihindari
dan menyebabkan terjadinya penurunan fungsi organ tubuh. Proses penuaan pada lanjut usia
diikuti dengan kemunduran baik fisik-biologik, mental maupun sosio-ekonomi. Hal ini akan
mengakibatkan permasalahan pada lanjut usia semakin kompleks dan rumit. Penyakit
degenerative yang sering menyertai lansia bersifat menahun dan berbagai kelainan serta
komplikasi sehingga dalam penangananya memerlukan waktu lama dan membutuhkan biaya
cukup besar (Kemenkes RI,2012)
Menurut WHO lanjut usia ( lansia ) adalah sekelompok penduduk yang berumur 60 tahun
atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk berusia lebih dari 60
tahun adalah 11,7% dari total popilasi dunia dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus
meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. Jumlah proporsi lansia di Indonesia
juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun 2009 menunjukan lansia berjumlah
7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% , tahun 2013 menjadi 8,1% dan pada tahun
2014 jumlah lansia 18,781 juta jiwa ( 7,4 %) dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
mencapai 36 juta jiwa (WHO, 2015).
UPT Puskesmas Pulau Telo merupakan salah satu puskesmas yang mendukung kegiatan
Lansia melalui Posyandu lansia yang terdapat di 3 desa yang masuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Pulau telo, dimana Posyandu lansia sudah dilaksanakan di 3 desa tersebut yaitu desa
Pulau Telo, Pulau Telo Baru, dan Selat Barat.
“ LIHAT LANSIA “ merupakan program inovatif Puskesmas Pulau Telo dimana tidak
hanya melakukan kegiatan Posyandu lansia yang bertujuan meningkatkan kesehatan fisik
melalui kegiatan pengobatan, melaksanakan pemeriksaan fisik dan mental emosional yang
dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS), penyuluhan, upaya pencegahan

1
penyakit. Dalam kegiatan “LIHAT LANSIA” juga berupaya meningkatkan rasa kebersamaan
terhadap para Lansia, memberikan semangat, edukasi dan motivasi kepada Lansia melalui
sarana Curhat ,mengetahui secara dini penyakit yang diderita lansia melalui Screening kesehatan,
serta memberikan kegiatan yang dapat mengurangi penurunan daya ingat ( melalui senam Otak).
Selain itu, lansia merupakan fokus pelayanan yang masuk dalam indikator SPM 2017.

1.2 Masalah

Terdapat beberapa masalah yang muncul dalam implementasi Posyandu Lansia di wilayah
Puskesmas Pulau Telo, yaitu sebagai berikut :
1. Masyarakat khususnya Lansia belum memahami tujuan, manfaat, dan kepesertaan kegiatan
Posyandu Lansia.
2. Paradigma Lansia datang ke Posyandu adalah untuk berobat (kuratif), bukan untuk
pencegahan (preventif).
3. Fokus pelayanan posyandu lansia masih pada upaya kuratif dan rehabilitative belum kearah
upaya promotif dan preventif.

1.3. Perumusan Masalah

Dari berbagai masalah yang dikemukakan, penulis merumuskan satu masalah utama yaitu
Bagaimana meningkatkan Pelayanan Promotif dan Preventif di Posyandu Lansia di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Pulau Telo.

1.4. Tujuan

1.4.1. Tujuan Umum

Meningkatkan kesehatan Lansia dengan strategi yang tepat melalui “ LIHAT LANSIA”
di wilayah Puskesmas Pulau Telo.

1.4.2 Tujuan Khusus


1. Meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya lansia tentang tujuan, manfaat
dan kepersertaan mengikuti Posyandu Lansia.

2
2. Mengubah paradigm masyarakat khususnya lansia untuk datang ke Posyandu lansia
bukan hanya berobat (kuratif) tapi juga pencegahan (preventif).
3. Mengubah fokus pelayanan ke arah upaya promotif dan preventif.
4. Mengoptimalkan kualitas tenaga kesehatan dengan kuantitas yang tersedia di
Puskesmas.

1.5 Manfaat
Karya Tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan penulis sebagai tenaga kesehatan di fasilitas layanan
kesehatan tingkat pertama melalui Program Posyandu Lansia.
2. Memberikan pertimbangan dan informasi ilmiah bagi tenaga kesehatan khususnya dokter
yang berperan sebagai gate keeper untuk menerapkan strategi yang tepat dalam
memberikan pelayanan Lansia.

Anda mungkin juga menyukai