Anda di halaman 1dari 14

SEL

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Biologi Umum
Yang dibina oleh Ibu Herawati Susilo

Oleh
Ichwan Akbar Satriya Putra (140341605900)
Maulidiya Nur Jannah (140341602717)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
AGUSTUS 2014
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
biologi “Sel” .
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung
maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Penulis, September 2014


DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... 1
Daftar isi……………………………………………………………………………………...2
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1. Latar Belakang.........................................................................................................................3
2. Rumusan Masalah....................................................................................................................3
3. Tujuan .....................................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4
1. Pengertian Sel...........................................................................................................................4
2. Struktur dan Fungsi Organel Sel..............................................................................................4
3. Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik...................................................................................9
4. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan .............................................................................10
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................12
1. Kesimpulan.............................................................................................................................12
2. Saran ......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….13
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam
kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita
mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah
kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa lihat
bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata
terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa
kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook
dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian
bahkan sudah mencapai tahap materi genetic.

Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10
mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam
ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian
sel yang memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.

Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki


membrane inti dan Prokariot(pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membrane inti
dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.

2. Rumusan Masalah
1) Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
2) Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
3) Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

3. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
1) Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
2) Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
3) Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh guru mata pelajaran biologi.
BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SEL
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan
unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel
tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari
banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-
sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya
secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang
ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki
kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi
yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel, yaitu:

 unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)


 unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
 unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
 unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)

2. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL


Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
a. Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan
tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan
kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga
bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel serta tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding
sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata, disebut noktah (titik).
b. Membran plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi
sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak
dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-
komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Selain itu membrane sel juga berfungsi
mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi,
osmosis, dan transport aktif.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang
terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam
sitoplasma antara lain :
 Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membrane. RE
terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar.
Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada
RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid.
d. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein.
Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
e. Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara
kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk
disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan
oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat enzim
ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP.Fungsi mitokondria ini adalah
tempat respirasi aerob.
f. Lisosom Merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel. Fungsi lain yaitu mencerna materi yang diambil secara
endositosis, menghancurkan organela sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage), dan
menghancurkan selnya sendiri(autolisis). Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.

» Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak
beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang
digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di
endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam
endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi
pematangan dan membentuk lisosom.
» Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar
menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi
dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom
lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.
» Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme
seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

g. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan
badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang
bernama Camillo Golgi.
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
 Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung
kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
 Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma.
Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
 Membentuk dinding sel tumbuhan
 Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
 Tempat untuk memodifikasi protein
 Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
 Untuk membentuk lisosom

h. Plastida
Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam:
 Leukoplas = Amiloplas : plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan
butir-butir zat tepung/pati.
 Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam),
likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin
(coklat).
 Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil),
terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau
kuning=C55H70O6N4Mg).

i. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme
sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi
garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu
putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin
pada tomat, piperin pada lada. Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
mkanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa metabolisme.

j. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan
mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat
terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat
sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan
dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri. Nukleus juga berfungsi
sebagai pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi
genetik.

k. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi
ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub
sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri
dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana
sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S,
yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang.
Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan
dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

3. STRUKTUR SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan
sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak
dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan
materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma.Sel eukariotik
dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.

Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma.Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa
dibatasi oleh membran inti, dan ribosom. Di sebelah luar dari membran plasma terdapat
dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian
bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak
berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk
menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat
klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian
sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas
(plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil
(kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal)
yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti)
dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari
sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas).
Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga
masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata
lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.

Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok,
yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan
jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel
somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan
makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai
jumlah kromosom n (haploid).

Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal
sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi
vakuola.
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan
pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula
yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.

4. PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

No. Sel Hewan Sel Tumbuhan

1 Tidak memiliki dinding sel Memiliki dinding sel


2 Tidak memiliki plastid Umumnya memiliki plastid
3 Memiliki lisosom Tidak memiliki lisosom
4 Memiliki sentrosom Tidak memiliki sentrosom
5 Timbunan zat berupa lemak dan glikogen Timbunan zat berupa pati
6 Bentuk tidak tetap Bentuk tetap
Pada hewan tertentu memiliki vakuola, Memiliki vakuola ukuran besar, dan
7
ukuran kecil, sedikit banyak
Sel hewan lebih kecil dari pada sel Sel tumbuhan lebih besar dari pada sel
8
tumbuhan hewan
9 Nukleus lebih besar dari pada vesikel Nukleus lebih kecil dari pada vakuola
Tidak ada perbedaan kutub embrionik,
10 Ada kutub animal dan vegetal
yang ada semacam epigeal dan hypogeal
Jaringan sel hewan bergerak menjadi Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi
11
bentuk yang berbeda bentuk yang berbeda
12 Terdapat proses gastrulasi Terdapat proses histodifferensiasi
Tidak terdapat jaringan embrionik Meristem sebagai jaringan embrionik
13
seumur hidup seumur hidup
Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali
Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran
14 kemampuan akar dalam hal menopang
tubuh)
berat tubuh bagian atas
Apoptosis untuk perkembangan jaringan, Tidak ada apoptosis, yang ada lebih ke arah
15
melibatkan mitokondria dan caspase proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria
16 Memiliki sentriol Tidak memiliki sentriol
17 Tidak memiliki kloroplas Memiliki kloroplas
18 Memiliki cincin kontraktil Tidak memiliki cincin kontraktil

19 Tidak memiliki plasmodesmata


Memiliki plasmodesmata

I. Sel hewan
Secara umum sel tumbuhan dan sel hewan tersusun atas inti sel, membrane sel, dan
sitoplasma. Namun ada organel-organel sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan,
begitu pula sebaliknya. Pada sel hewan terdapat sentrosom sedangkan pada sel tumbuhan
tidak mempunyai organel ini.

Pada sel hewan juga memiliki bagian yang sama dari sel tumbuhan yaitu mempunyai inti
dan sitoplasma. Salah satu organel yang dimiliki sel hewan dan tidak dimiliki sel tumbuhan
yaitu sentrosom yang fungsinya mengatur gerakan kromosom selama berlangsung
pembelahan sel.

II. Sel tumbuhan


Struktur sel tumbuhan terdiri atas inti sel, membrane sel, sitoplasma, dinding sel, plastid,
vakuola, mitokondria, ribosom, membrane plasma, badan golgi, kloroplas, lisosom,
sitoskeleton, dan lain sebagainya. Pada sel tumbuhan bentuk selnya tetap ini disebabkan
karena adanya dinding sel yang mengandung selulosa. Pada sel tumbuhan juga terdapat
organel kloroplas yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Namun pada sel
tumbuhan tidak terdapat sentrosom.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan
kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama
dalam organisasi yang sangat rapi. Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan
terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan
halus, ribosom, mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus). Berdasarkan
keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik.
Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh
membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera.
Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA
dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada
Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari
dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang
besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada
butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.

2. SARAN
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas .
Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel.
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk
hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

www.google.com

http://informasi-budidaya.blogspot.com/2009/11/makalah-biologi-struktur-dan-fungsi-
sel.html

http://rasyidacid.wordpress.com/2009/12/08/makalah-biologi-
%E2%80%9Csel%E2%80%9D/
Syamsuri, Istamar. 2008. Biologi SMA 2B. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai