Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

Bagian pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian yang

diterapkan peneliti dalam studi kasus yang akan dilaksanakan. Bagian bab ini

terdiri dari :

A. Rancangan (Desain Penelitian)


Menurut Nursalam, pada tahun 2014 Rancangan studi kasus adalah

hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan

dengan bagaimana suatu studi kasus bisa diterapkan dan digunakan

sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan studi kasus untuk

mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan studi kasus.


Stiadi, pada tahun 2013 mengemukakan desain yang digunakan dalam

penyususnan karya tulis ilmiah adalah studi kasus, yaitu satu jenis

rangcanagan penelitian yang mencakup satu unit penelitian secara intensif.

Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari

berupa peristiwa, aktivitas atau individu.


Rencana penulisan studi kasus ini deskriptif yang bertujuan untuk

menggambarkan asuhan keperawatan keluarga pada remaja putri dengan

intervensi utama distraksi terapi musik terhadap dismenore (nyeri haid).


B. Subyek Penelitian
Pada studi kasus ini penelitian tidak mengenal populasi dan sampel,

namun lebih mengarah kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang

menjadi subyek studi kasus sekurang-kurangnya dua pasien baik itu individu,

keluarga dan masyarakat atau kelompok khusus yang diamati secara

mendalam subyek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah 2 orang

pasien (2 kasus) dengan masalah keperawatan yang sama yaitu pasien yang

mengalami Dismenore. Ada dua kriteria subyek penelitian yaitu :

67
68

1. Kriteria Inklusi
Menurut Nursalam, pada tahun 2013 Kriteria Inklusi adalah

karakteristik umum subyek penelitian dalam suatu populasi yang akan

diteliti, kriteria inklusi pada studi kasus ini adalah sebagai berikut :
a. Remaja Berusia antara 13-20 Tahun
b. Responden yang mengalami dismenore (skala ringan-sedang)
c. Belum menikah
d. Responden sadar dan dapat diajak berkomunikasi secara aktif
e. Responden menyukai semua jenis musik
f. Bersedia menandatangani lembar persetujuan peneliti (informeds

consent).
2. Kriteria Ekslusi
Menurut Nursalam, pada tahun 2013 Kriteria Ekslusi adalah

mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari penelitian

karena dapat mempengaruhi pengukuran maupun interpretasi hasil,

kriteria ekslusi pada studi kasus ini adalah sebagai berikut :


a. Sudah menikah
b. Responden dengan gangguan nyeri sekala berat dan sangat berat

(skala 7-10).
c. Tidak bersedia menjadi responden
d. Tidak menyukai musik mozart

C. Fokus Studi Kasus


Pada bagian ini diterangkan mengenai studi kasus peneliti. Fokus studi

kasus adalah kajian utama yang akan dijadikan titi acuan studi kasus. Fokus

studi kasus pada penelitian ini adalah Distraksi terapi musik terhadap

dismenore.
D. Batasan Istilah ( Difenisi operasioanl)
Menurut Setiadi, pada tahun 2013 pada bagian ini berisi tentang

penjelasan atau definisi yang dibuat oleh peneliti tentang fokus studi yang

dirumuskan secara operasional yang akan digunakan pada studi kasus dan

bukan merupakan definisi konseptual berdasarkan literatur.


1. Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu bentuk pelayanan yang

diberikan oleh seorang perawat di keluarga. Asuhan keperawatan dimulai


69

dari pengkajian, diagnosa, intervensi, sampai dengan evaluasi yang

dilakukan secara baik.


2. Remaja (Adolescence) yang berarti tumbuh ke arah kematangan.

Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik,

tetapi juga kematangan sosial dan psikologis. Masa remaja adalah masa

transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik emosi dan psikis.

Masa remaja yakni antara usia 10 – 19 tahun adalah suatu periode masa

pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa

pubertas.
3. Distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke

stimulus yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan

teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. Jika seseorang

menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan

terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan

oleh klien).
4. Terapi musik adalah suatu metode pemberian penanganan terhadap

nyeri dengan cara mendengarkan alunan yang indah atau lembut untuk

larut dalam makna lagu.


5. Dismenore adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24

jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-

36 jam meskipun beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama.

Kram tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah tetapi

dapat menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha, yang

terkadang menyebabkan penderita tidak berdaya dalam menahan

nyerinya tersebut.
E. Lokasi dan waktu penelitian
70

Penelitian ini dilakukan selama masa karya tulis ilmiah (KTI) berlangsung

yaitu dimulai dari bulan April-Juni Di Wilayah Kerja Puskesmas Basirih Baru

Tahun 2018.
F. Metode dan Instrumen pengumpulan data
Menurut Hidayat, pada tahun 2009 Metode pengumpulan data adalah

cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Prosedur

pengumpulan data dan isntrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

studi kasus, diuraikan dalam bagian ini, penyususnan bagian awal instrumen

dituliskan karakteristik responden : umur, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis

kelamin, dan lain-lai. Jenis instrumen yang sering digunakan pada ilmu

keperawatan di klasifikasikan menjadi :

1. Observasi dan Pemeriksaan Fisik


Menurut Hidayat, pada tahun 2009 Observasi adalah cara

pengumpulan data dengan pengamatan langsung kepada responden

penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang ditelitu. Observasi

dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik melalui pendekatan Inpeksi,

Perkusi,palpasi dan Auskultasi.


a. Inpeksi merupakan pengamatan menggunakan panca indra

(penglihatan, pendengaran, dan penciuman).


b. Perkusi adalah dilakukan dengan cara mengetuk (menggunakan jari)

pada bagian tubuh pasien untuk memperoleh data dan

membandingkannya dengan bunyi ketukan normal dibagian tubuh

tertentu dari pasien.


c. Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indra peraba

(menyentuh atau menekan).


d. Auskultasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara

menggunakan stetoskop dan mendengarkan bunyi yang dihasilkan

oleh bagian tertentu dari tubuh ( Kartikawati, 2011).


2. Wawancara
71

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mewawancarai responden yang akan diteliti. Wawancara (hasil

anamnesa berisi tentang identitas pasien, keluhan utama, riwayat

penyakit sekarang, dahulu dan keluarga). Sumber data bisa diperoleh

dari pasien, keluarga dan perawat.

3. Studi Dokumentasi
Metode pengambilan data dengan cara mengambil data yang berasal

dari dokumen asli seperti hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data

yang relevan.
G. Analisis Data dan Penyajian Data
Menurut Hidayat, pada tahun 2009 Analisis data dilakukan sejak peneliti

di lapangan, sewaktu pengumpulan data smpai dengan semua data

terkumpul. Analisa data dilakukan dengan dengan cara mengemukakan

fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan dan

selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang

digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang di peroleh dari

hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab

rumusan masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh

peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya

diinterpretasikan dan dibandingkan dengan teori yang sudah ada sebagai

bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut (Sugiyono,

2012). Urutan dalam analisa adalah sebagai berikut :


1. Data Reduction (Mereduksi Data)
Sugiyono, pada tahum 2012 mengatakan Data hasil wawancara yang

terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan satu dalam bentuk

transkip dan dikelompokan menjadi data subyektif dan obyektif, dianalisis


72

berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian dibandingkan nilai

normal.

2. Data Display (Penyajian Data)


Sugiyono, pada tahun 2012 mengatakan Penyajian data disesuaikan

dengan desain studi kasus dekriptif yang dipilih untuk studi kasus, data

disajikan secara tekstular atau narasi dan dapat disertai dengan cuplikan

ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data

pengukurnya. Penyajian data juga dapat dilakukan dengan tabel dan

gambar. Kerahasiaan dari pasien dijamin dengan jalan mengaburkan

identitas dari pasien.


3. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan

dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan

perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dengan metode induksi yaitu

penyimpulan dari umum kekhusus. Data yang dikumpulkan terkait

dengan data pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan

evaluasi.
H. Etika penelitian studi kasus
Masalah etika studi kasus merupakan hal penting yang harus

diperhatikan karena etika berhubungan dengan manusia. Adapun etika

penelitian studi kasus meliputi :


a. Informed Consent (perstujuan menjadi pasien)
Informed consent adalah pernyataan pasien atau yang sah

mewakilinya yang isinya berupa persetujuan atas rencana tindakan yang

akan dilakukan oleh tenaga kesehatan setelah menerima informasi yang

cukup untuk dapat membuat persetujuan atau penolakan.

b. Anonimity (tanpa nama)


73

Anonimity adalah etika dimana peneliti tidak mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur tetapi hanya menggunakan kode pada

lembar pengumpulan data.


c. Confidentiality (kerahasiaan )
Confidentialty adalah masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dari subyek ke peneliti. Seluruh

informasi hanya digunanakan untuk kepentingan peneliti dan hanya

kelompok tertentu saja untuk disajikan atau dilaporkan untuk kepentingan

pebelitian.

Anda mungkin juga menyukai