Anda di halaman 1dari 2

Tata Cara Pengiriman Artikel ke Surat Kabar

Bismillah...
Hai,

Mulai hari ini hingga ke beberapa hari ke depan, kita akan mulai membahas teknis penulisan
artikel untuk surat kabar.

Jauh sebelum kita menulis, ibarat perjalanan jauh, kita harus menyiapkan bekal agar
perjalanan kita aman dan nyaman. Begitu pula dalam menulis artikel.

Agar tulisan kita dimuat di surat kabar maka kita harus tau dulu spesifikasi tulisan yang layak
dimuat di surat kabar tersebut.

Darimana kita tau spesifikasi artikel yang kemungkinan diterima di surat kabar tersebut?

Sederhana, caranya adalah dengan membaca surat kabar yang Anda tuju. Ya, lagi-lagi
membaca!

Ketika Anda membaca artikel di surat kabar Kompas misalnya, maka Anda tidak sebatas
hanya menikmat artikel yang Anda baca tersebut. Melainkan Anda perlu tau detil
spesifikasinya.

Beberapa surat kabar memang menuliskan spesifikasi artikel yang layak dimuat.
Diantaranya...

 Jenis fonta apa yang harus digunakan;


 Ukuran fonta;
 Ukuran spasi;
 Maksimal karakter atau jumlah halaman.

Beberapa surat kabar ada yang menjelaskan detil tentang spesifikasi tersebut. Tapi ada juga
surat kabar yang tidak menjelaskanya.

Jika tidak dijelaskan, maka Anda harus melacaknya sendiri. Caranya dengan bertanya
langsung kepada redaktur surat kabar via telepon, sms, atau email.

Seandainya tidak ada balasan dari pihak redaktur, Anda harus ekstra kerja keras dengan
melakukan pengetikan ulang artikel yang sudah pernah dimuat di surat kabar tersebut.
Dengan demikian, Anda akan jadi paham spesifikasi artikel yang layak dimuat.

Halaman surat kabar terhadap artikel sangatlah terbatas. Itu sebabnya, terkait spesifikasi ini
Anda harus paham betul. Meskipun artikel Anda bagus namun tidak sesuai spesifikasi;
halaman terlalu banyak, maka sudah pasti akan sulit dimuat.

Selain perihal spesifikasi, ada hal lain yangj juga penting Anda ketahui yakni teknis
pengiriman tulisan; apakah naskah artikel dikirim via email atau pos?

Selain itu, terkait identitas Anda sebagai penulis sangat penting dilampirkan dalam naskah
artikel ketika Anda hendak mengirimkan artikel tersebut ke surat kabar.

Identitas diri tersebut meliputi scan atau copy kartu tanda penduduk dan biodata penulis.
Contoh biodata penulis dapat Anda baca disini > bit.ly/biodatatentor
Yang tak kalah penting dari itu semua adalah terkait idealisme surat kabar yang Anda tuju.
Apa idealisme yang dimaksud?

Yakni visi dan misi surat kabar atau kode etik surat kabar tersebut. Seperti contoh Harian
Waspada Medan. Ini adalah harian lokal di Medan yang mirip dengan Harian Republika di
Jakarta.

Kedua harian ini mengusung idealisme keislaman. Jadi, jika Anda menulis artikel terkait
sindirian atau kritikan terhadap dunia islam tanpa dalil dan ayat yang kuat niscaya tulisan
Anda pasti ditolak.

Maka, bagaimana cara kita mengetahui idealisme surat kabar tertentu?

Tidak lain dan tidak bukan, sering-seringlah membaca surat kabar tersebut. Titik. Hehehe.

Salam
Sukma

Anda mungkin juga menyukai