121 439 1 PB PDF
121 439 1 PB PDF
ABSTRAK
Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengganggu saluran pencernaan yang
paling sering terjadi.Kebanyakan gastritis disebakan pola makan yang salah,menu makanan yang tidak
berfariasi,tidak seimbang,stres dan kurang menjaga kebersihan dan minum obat yang
sembrangan.Gastritis bisa menyebabkan kematian apabila terjadinya komplikasi pada alat pencernaan
yang lain. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Gambaran faktor-faktor yang mengpengarui
kekambuhan gastritis di UPTD puskesmas Plosoklaten Kab.Kediri Tahun 2014.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Variabel penelitan ini yaitu gambran faktor-
faktor yang mempengaruhi kekambuhan gastritis dengan instrumkent penelitian kuisioner .Populasi
berjumlah 55 orang dengan sampel 28 responden. Pengambilan sampel dengan teknik aksidental
sampling. Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi Editing,Coding,Skoring,Tabulating dengan
diagram batang.
Dari hasil penelitian ini faktor stres 78,57% ,faktor makanan 63,39%,faktor obat 53,57% .
sehingga disimpulakan faktor paling banyak penyebab kekambuahan gastritis adalah faktor stres
dikarenakan. Stres psikologi akan meningkatkan akitifitas saraf simpatik yang dapat merangsang
peningkatan produksi asam lambung. Peningakatan HCL ini dirangsang oleh mediator kimia yang
dikeluarkan oleh neuron simpatik seperti epinefin sehingga gastritis bisa kambuh.
Untuk mengurangi angka kekambuhan gastritis yang disebabkan faktor makanan,faktor obat
dan faktor stres. Peran serta perawat untuk melakukan program salah satu mencegah kekambuhan pada
gastritis,melalui program yang sudah dilakukan promosi kesehatan yaitu dengan penyuluhan atau
pemberian pendidikan kesahatan tentang penyakit gastritis dimasyarakat.
ABSTRACT
Gasthritis is one of health problems that mostly disturb digestion tract. Most of gasthritis are
caused by inappropriate dietary pattern, monotous dietary menu, unbalanced dietary menu, stress and
low in keeping sanitation and consume medicines without prescription. Gathritis can cause death if
there is complication on other digestion organs. The purpose of this research is to identify description
of factors that influence gasthritis relapse at Region Technical Implementer Unit of Plosoklaten Public
Health Center in Kediri Regency in 2014.
Research design was descriptive. The Variable of this research is description of factors that
influence gasthritis relapse and Instrument using a questionnaire. Population consisted of 55 people
with sample size of 28 respondents. The sample was taken with accidental sampling technique. Data
analysis in this research through the stages of editing, coding, scoring and tabulating with bar diagram
From research result showed that stress factor 78,57%, dietary factor 63,39% and medicine
factor 53,37%. It can be concluded that the most factors influence gasthritis relapse is stress factor.
Psychology stress will increase simpatico nerve activity which can stimulate HCL production. Raising
HCL was stimulated by chemistry mediator which outted by simpatico neuron like ephineprin so
gastritis can relapse.
PENDAHULUAN
Gastritis adalah proses inflamasi pada masyarakat kurang tahu tentang faktor penyebab
lapisan lambung (Sudoyo,2006).Penyakit gastritis kekambuhan gastritis.
dan gangguan pencernaan merupakan penyakit Penyakit Gastritis yang diakibatkan oleh
yang sering di derita oleh warga masyarakat produksi asam lambung yang berlebihan dapat
kita.Pola makan yang salah,menu makanan yang diperparah oleh faktor-faktor yang menyebabkan
tidak bervariasi, tidak seimbang,stress,dan kurang kekambuhan gastritis.Biasanya waktu makan
menjaga kebersihan makanan akan menyebabkan yang tidak teratur,gizi atau kualitas makanan
penyakit tersebut menyerang tubuh kita.Beberapa yang kurang baik,jumlah makanan terlalu banyak
gejala yang dirasakan oleh penderita penyakit atau bahkan terlalu sedikit,jenis makanan yang
gastritis belum tentu dapat dilakukan penangan kurang cocok atau sulit dicerna,dan kurang
pengobatan dengan cara yang sama.Pengobatan istirahat,porsi pekerjaan yang melebihi
yang tidak tuntas dan salah akan mengakibatkan kemampuan fisik/spikis.pada penderita gastritis
penyakit ini “datang dan pergi” sehinga penderita gejalanya biasanya lambung terasa tidak
tidak kunjung sembuh.Akibatnya aktivitas enak,mual muntah,kram perut dan bisa
terganggu dan kualitas hidup terganggu.(wahyu menyebabkan muntah darah.(Ardian Ratu
andri,2011) R,2013).Gastritis bisa kambuh dikarenakan
Di Indonesia menurut ( WHO 2012 ) adalah konsumsi makanan dan minuman yang
40,8%.Angka kejadian gastritis pada beberapa mengandung gas,gastritis kambuh seperti
daerah di Indonesia cukup tinggi dengan makanan pedas dan makanan menimbulkan
prepalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 gas,minuman bersoda,makanan dalam jumlah
jiwa penduduk. Berdasarkan profil kesehatan di besar,dan makanan berkadar lemak
Indonesia tahun 2011, gastritis merupakan salah tinggi,coklat.(Risdiyani Chasanah,2010). Selain
satu penyakit dalam 10 penyakit terbanyak pada itu stress juga berpengaruh menyebabkan
pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia kekambuhan seperti Keluhan yang
dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%) (Depkes berkepanjangan dalam penyembuhan gastritis
RI).Menurut data yang diperoleh dari UPTD dapat menimbulkan stress. Bagi penderita
Puskesmas Plosoklaten merupakan urutan daftar gastritis yang mengalami stress bukan tidak
3 penyakit yang paling sering dikeluhkan pasien, mungkin, justru menambah berat gastritis
tahun 2012 tercatat sebanyak 405 pasien dan penderita yang sudah ada dikarenakan stress
bulan januari-agustus 2013 meningkat menjadi Psikologi akan meningkat aktifitas saraf simpatik
439 pasien.Dari studi pendahuluan di bulan yang dapat merangsang peningkatan produksi
septembar.Dari 5 responden dengan Diagnosa asam lambung.(Ardan Ratu R,2013)Gastritis bila
gastritis,5 rerponden tersebut didapatkan hasil tidak di cegah dapat terjadi komplikasi
bahwa 5 responden mengalami kekambuhan perdarahan saluran cerna bagian atas berupa
gastritis dengan faktor stress 2 responden dan 3 hematemesis dan melena, yang berakhir dengan
responden dari makanan.Pada kenyatakanya syock hemoragik (Ardiansyah,2012)