Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPERAWATAN MATERNITAS
2. Manifestasi Klinik
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat / organ
reproduksi yaitu :
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan
pengecilan ukuran (involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi
fundus uteri (TFU) post partum menurut masa involusi :
b. Sistem Pencernaan
1) Nafsu Makan
Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan,
kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh
makanan dua kali dari jumlah biasa dikonsumsi diserta konsumsi
camilan yang sering ditemukan.
2) Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna
menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan
analgesia dan ansthesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan
motilitas ke keadaan normal.
3) Defekasi
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang
dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid.
Kebiasan buang air yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus
usus kembali normal.
c. Sistem Perkemihan
Uretra dan kandung kemih : Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung
kemih selama proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan
lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema,
seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi.
d. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya
setelah bayi lahir. Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha,
dan panggul mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya.
3. Etiologi
Etiologi post partum dibagi 2, yaitu :
a. Etiologi post partum dini :
1) Atonia uteri
2) Laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir
3) Hematoma
b. Etiologi post partum lambat
1) Tertinggalnya sebagian plasenta
2) Subinvolusidi daerah insersi plasenta
3) Dari luka bekas secsio sesaria
4. Fisiologi
Involusi rahim, terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih
kecil,yang disebabkan karena adanya proses autolysis,dimana zat protein
dinding rahim dipecah diabsorbsi dan kemudian dibuang melalui air kencing.
Inovasi tempat plasenta, setelah persalinan tempat plasenta
merupakan tempat permukaan kasar tidak rata kira-kira sebesar telapak
tangan, dengan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu kedua,hanya
sebesar 3 - 4 cm dan pada akhir nifas 1 - 2 cm.
Perubahan pada serviks dan vagina, pada serviks terbentuk sel-sel otot
terbaru,karena adanya kontraksi dan retraksi,vagina teregang pada waktu
persalinan namun lambat laun akan mencapai ukuran yang normal.
Perubahan pembuluh darah rahim, dalam kehamilan uterus
mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah
persalinan tidak diperlukan bagi peredaran darah yang banyak, maka arteri
tersebut harus mengecil lagi saat nifas.
Dinding perut dan peritoneum, setelah persalinan dinding perut
menjadi longgar karena teregang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali
dalam 6 minggu.
Saluran kencing, Dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga
menimbulkan obstruksi dan menyebabkan retensi urine, dilatasi ureter dan
pyelum kembali normal dalam 2 minggu.
Laktasi , Keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan
keadaan dalam kehamilan pada waktu ini .buah dada belum mengandung
susu melainkan colostrum.colostrum adalah cairan kuning yang
mengandung banyak protein dan garam.
Pathway Post Partum
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, Trombosit )
b. Urine lengkap