Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

RAPAT KOORDINASI PENGELOLA KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

I. LATAR BELAKANG

Dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) diamanatkan
bahwa setiap pegawai ASN untuk melaksanakan tugas publik, tugas pemerintahan dan tugas pembangunan
tertentu. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, diperlukan manajemen ASN yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Salah satu bagian dalam manajemen
ASN adalah pengembangan karir pegawai yang perlu dilakukan secara baik, yaitu melalui seleksi dan promosi
secara adil dan kompetitif, menerapkan prinsip fairness, penggajian, reward and punishment berbasis kerja,
standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik, manajemen SDM secara efektif dan efisien, serta
melindungi pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena-mena, sebagaimana dijelaskan dalam
pasal 108 ayat 1 dan ayat 3 bahwa pengisian jabatan baik pimpinan tinggi utama, madya maupun pratama
pada kementerian, kesekretariatan lembaga Negara, lembaga non struktural dan instansi Daerah dilakukan
secara terbuka dan kompetitif dikalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengelolaan SDM Aparatur merupakan salah satu area perubahan dalam Reformasi Birokrasi 2010 –
2014 dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diperlukan pegawai negeri yang berintegritas dan
menjunjung tinggi prinsip-prinsip pelaksanaan tugas pemerintahan yang baik (good governance) serta
berkinerja tinggi. Untuk mewujudkan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan berkinerja
tinggi, diperlukan seorang pegawai negeri sipil yang dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan
sehari-hari wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, etika dalam penyelenggaraan
pemerintahan, etika dalam berorganisasi, etika dalam bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama
Pegawai Negeri Sipil.

Untuk mewujudkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan berkinerja tinggi sangat diperlukan
pengembangan dan dukungan dari berbagai sistem yang ada yang dapat memudahkan implementasi dalam
pengambilan keputusan, baik melalui pengembangan sistem informasi manajemen maupun sistem informasi
yang lain. Salah satu bentuk upaya adalah pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian
(SIMKA) yang didalamnya memuat riwayat kepegawaian PNS dan dapat menyajikan laporan atau informasi
tentang riwayat kompetensi pegawai untuk memberikan informasi secara cepat dan akurat dalam pengambilan
keputusan terkait pengembangan karir pegawai.
Berdasarkan alur pemikiran diatas, Biro Kepegawaian Setjen Kementerian Kesehatan akan
menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi Pengelola Kepegawaian Tahun 2014 yang salah satu tujuannya
adalah menyamakan persepsi bagi para pengelola kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Adapun tema dalam pertemuan rapat koordinasi kepegawaian adalah: “Dalam Rangka Koordinasi
Pengelolaan Kepegawaian, Kita Wujudkan Penataan Manajemen Aparatur Sipil Negara melalui Tata
Kelola Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang Terpadu dan Berkinerja Tinggi”.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian jo. Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999, sebagaimana telah dirubah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
3. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka menegah Tahun 2012-2014
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 008 Tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Kementerian Kesehatan

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Diperolehnya persamaan persepsi dalam mewujudkan tata kelola pelayanan administrasi kepegawaian
yang lebih baik dan terciptanya komitmen bersama dari para pejabat pengelola kepegawaian dalam
mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, melayani dan sejahtera.

B. Tujuan Khusus
1. Terinformasi dan tersosialisasinya pengembangan karier PNS terkait dengan UU ASN
2. Terinformasi dan tersosialisasinya proyek perubahan optimalisasi SIMKA dalam pengembangan
karier PNS
3. Terinformasinya peran Diklat dalam pengembangan karier PNS
4. Terinformasi dan tersosialisasinya Kode Etik dan Perilaku PNS
5. Terinformasi dan tersosialisasinya Budaya Anti Korupsi di Lingkungan Kementerian Kesehatan
6. Terevaluasinya proses pelayanan administrasi kepegawaian dan diperolehnya rencana tindak lanjut
tahun 2014

IV. KELUARAN (OUTPUT)


1. Monitoring dan evaluasi proses pelayanan administrasi kepegawaian selama tahun 2013 dan rencana
tindak lanjutnya
2. Pemahaman terhadap pengembangan karier PNS terkait dengan UU ASN
3. Pemahaman terhadap proyek perubahan optimalisasi SIMKA dalam pengembangan karier PNS
4. Pemahaman terhadap peran Diklat dalam pengembangan karier PNS
5. Pemahaman terhadap Kode Etik dan Perilaku PNS
6. Pemahaman terhadap Budaya Anti Korupsi di lingkungan Kementerian Kesehatan RI.

V. HASIL (OUTCOME)
Tercapainya Penataan Manajemen ASN melalui tata kelola pelayanan administrasi kepegawaian yang terpadu
dan berkinerja tinggi.

VI. MEKANISME
A. Alur Pelaksanaan
1. Evaluasi proses pelayanan administrasi kepegawaian tahun 2013 dan monitoring proses pelayanan
administrasi kepegawaian tahun 2014;
2. Materi Narasumber :
a. Pengembangan karier PNS terkait dengan UU ASN
b. Proyek perubahan optimalisasi SIMKA dalam pengembangan karier PNS
c. Peran Diklat dalam pengembangan karier PNS
d. Kode Etik dan Perilaku PNS
e. Budaya Anti Korupsi di lingkungan Kementerian Kesehatan RI
B. Metode Pelaksanaan
1. Penyajian Materi oleh Para Narasumber
2. Identifikasi permasalahan proses pelayanan administrasi kepegawaian tahun 2013.
3. Diskusi kelompok

VII. NARASUMBER
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
2. Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
3. Asisten Deputi Standarisasi Jabatan dan Pengembangan Kompetensi SDM Aparatur Kementerian
Pendayagunaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
4. Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
5. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
6. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

VIII. PESERTA
1. Para pejabat pengelola kepegawaian di lingkungan Unit Utama Kementerian Kesehatan, dan Biro, Pusat
dan Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia di lingkungan Setjen Kementerian Kesehatan.
2. Para pejabat pengelola kepegawaian di lingkungan UPT vertikal Kementerian Kesehatan.

IX. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan Rapat Koordinasi Pengelola Kepegawaian Tahun 2014 dilaksanakan di Yogyakarta selama 3 (tiga)
hari, pada :
Hari/Tanggal : Selasa - Kamis / 13 – 15 Mei 2014
Tempat : Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel
Jl. Gajah Mada No. 67 Yogyakarta
Telp. +62 274 585 655, Fax. +62 274 585 615

X. ANGGARAN
Anggaran penyelenggaraan kegiatan ini dibebankan pada DIPA Satker Biro Kepegawaian Setjen Kementerian
Kesehatan Tahun Anggaran 2014.

Anda mungkin juga menyukai