berat dari kendaraan bermotor dilepaskan ke atmosfer adalah Nama : Arfan Kaftaru karbon dioksida (CO2), dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari NIM : 1307012285 pembakaran bahan bakar yang berlangsung sempurna yang dapat Bagian : Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dicapai dengan terjadinya suplai udara yang berlebih. Namun, Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat kondisi pembakaran yang sempurna dalam mesin, jarang sekali Judul Kajian : Tingkat Kepadatan Kendaraan, terjadi (Ismiyati,2014). Tentunya kondisi ini jika terhirup tiap hari Kandungan Co, Co2, Dan Kadar Debu Di oleh para pengendara bermotor yang tidak menggunakan masker Beberapa Ruas Jalan Di Kota Kupang Tahun maka tidak dapat dipungkiri cepat atau lambat akan mempengaruhi 2018 pernafasan mereka. Dosen Pembimbing : 1. Soni Doke, S.Pt, M.Kes Berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Kupang, prevalensi 2. Sintha L. Purimahua, SKM., M.Kes infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Kota Kupang meningkat Dosen Penguji : Drs. Johny A. R. Salmun, M.Si dari tahun ke tahun, yaitu sebanyak 7316 penderita pada tahun 2014 meningkat menjadi 56226 pada tahun 2015, demikian pada BAB I PENDAHULUAN tahun 2016 meningkat menjadi 58.630. Prevalensi ISPA A. Latar Belakang Kota Kupang merupakan Ibu kota Provinsi Nusa Tenggara dipengaruhi oleh kualitas udara yang semakin menurun, hal ini Timur. Letak Kota Kupang berada di pulau Timor yang berada di ditandai dengan meningkatnya polutan yang terkandung pada bagian timur Indonesia. Kota Kupang memiliki luas wilayah udara diantaranya, debu, CO, CO2, dll. (Dinkes Kota Kupang, 47.349,9 Km2. Menurut BPS Kota Kupang (2017), jumlah 2017) penduduk Kota Kupang meningkat dari tahun 2014 (5.036.897 jiwa) ke tahun 2015 (5.120.061 jiwa), dan ke tahun 2016 B. Rumusan Masalah (5.203.514 jiwa). Pertambahan penduduk yang semakin pesat Berdasarkan Latar belakang dengan analisis situasi dilapangan, berpengaruh terhadap peningkatan berbagai sektor, antara lain maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : sektor perekonomian, perindustrian, dan transportasi. Sektor a. Bagaimana kepadatan kendaraan di Jalan Siliwangi, Jalan transportasi berkembang cukup pesat, dan jumlah kendaraan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral Soeharto, bermotor terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah kendaraan dan sekitaran Jembatan Liliba yaitu Jalan Piet A. Tallo ? bermotor di Kota Kupang meningkat dari tahun ke tahun dimana b. Berapakah kadar Debu (Particullate Matter) di Jalan Siliwangi, pada tahun 2014 jumlah kendaraan bermotor di kota kupang Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral sebanyak 142.369 unit, pada tahun 2015 meningkat menjadi Soeharto, dan sekitaran Jembatan Liliba yaitu Jalan Piet A. sebanyak 170.278 unit, demikian tahun 2016 meningkat menjadi Tallo? 177.396 unit. Bertambahnya jumlah kendaraan yang tidak sejalan c. Berapakah kadar Karbon Monoksida (CO) di Jalan Siliwangi, dengan pertambahan / perbaikan / peluasan jalan, di kota Kupang. Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral Beberapa ruas jalan di Kota Kupang seperti jalan Siliwangi, Soeharto, dan sekitaran Jembatan Liliba yaitu Jalan Piet A. Pertigaan Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Tallo? Jendral Soeharto, dan Jalan Piet A. Tallo cukup padat jumlah d. Berapakah kadar Karbon Dioksida (CO2) di Jalan Siliwangi, kendaraan bermotor yang melintasi jalan tersebut. Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral Tingkat kepadatan yang tinggi berdampak pada kualitas udara Soeharto, dan sekitaran Jembatan Liliba yaitu Jalan Piet A. yang menurun ditandai dengan meningkatnya polutan di dalam Tallo? udara, dalam hal ini Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida C. Tujuan Penelitian dapat dicapai dengan terjadinya suplai udara yang berlebih. 1. Tujuan Umum Tentunya kondisi ini jika terhirup oleh pengendara bermotor Mengetahui tingkat kepadatan kendaraan, kandungan karbon yang tidak menggunakan masker maka tidak dapat dipungkiri monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan debu di beberapa cepat atau lambat akan mempengaruhi pernafasan mereka. ruas jalan di Kota Kupang. Kepadatan lalu lintas terbagi atas 3 bagian yang 2. Tujuan Khusus mewakili proporsi jalan - jalan utama, yaitu Kepadatan jalan 1) Mengetahui kepadatan kendaraan yang melewati ruas jalan besar adalah kepadatan lalu lintas pada jalan besar, Kepadatan Siliwangi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan semua lalu lintas adalah kepadatan pada semua lalu lintas jalan Jendral Soeharto, dan Jalan Piet A. Tallo. besar atau kecil, dan Kepadatan lalu lintas berat adalah lalu 2) Mengetahui kadar Debu (Particullate Matter) di Jalan lintas yang cukup padat hingga menimbulkan kemacetan. Siliwangi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Menurut Liu, Chen, & Xue (2017). Beberapa ruas jalan di kota Jendral Soeharto, dan Jalan Piet A. Tallo. Kupang memiliki tingkat kepadatan yang berbeda-beda, Ruas 3) Mengetahui kadar Karbon Monoksida (CO) di Jalan Siliwangi, jalan di kota Kupang yang memiliki potensi lalu lintas yang Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral cukup padat adalah jalan Siliwangi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Soeharto, dan Jalan Piet A. Tallo. Jendral Sudirman, Jalan Jendral Soeharto, dan Jalan Piet A. 4) Mengetahui kadar Karbon Dioksida (CO2) di Jalan Siliwangi, Tallo. Kepadatan yang semakin tinggi akan menimbulkan Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral polutan di udara yang semakin tinggi juga. Soeharto, dan Jalan Piet A. Tallo. D. Manfaat Penelitian b) Kerangka Berpikir a. Bagi Peneliti b. Bagi pemerintah/Instansi Terkait c. Bagi Peneliti Lain
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Umum Tentang Kendaraan Bermotor 2. Tinjauan Umum Tentang Kepadatan Lalu Lintas 3. Tinjauan Umum Tentang Polusi Udara 4. Kerangka Konsep a) Dasar Pemikiran Kepadatan lalu lintas kini semakin padat hingga menimbulkan kemacetan dimana-mana, Tingkat kepadatan yang tinggi akan berdampak pada kualitas udara yang menurun ditandai dengan meningkatnya polutan didalam udara, dalam hal ini Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Debu, dll. Menurut Ismiyati (2004), Emisi gas buang yang paling berat dari kendaraan bermotor dilepaskan ke atmosfer adalah karbon dioksida (CO2), dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang berlangsung sempurna yang BAB III. METODE PENELITIAN kendaraan yang Tidak padat : < menual melintas pada 2.900 smp/jam dengan 1. Jenis dan Rancangan Penelitian titik Sumber : menggunak Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengamatan Manual an alat hand menggunakan pendekatan observasi yaitu mengetahui tingkat setiap jam Kapasitas tally kepadatan kendaraan, kandungan CO, CO2, dan kadar debu di dibandingkan Jalan counter. beberapa ruas jalan di Kota Kupang tahun 2018. dengan volume Indonesia jalan. Diperinci (1997). 2. Lokasi dan Waktu Penelitian berdasarkan Penelitian dilakukan di lima jalan raya di Kota Kupang, kendaraan roda yaitu jalan Siliwangi, Pertigaan Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral empat, roda dua, Sudirman, Jalan Jendral Soeharto, dan sekitaran Jembatan Liliba bus dan truk. Jalan Piet A. Tallo. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pengamatan Juli sampai dengan Agustus tahun 2018. dilakukan 3. Populasi dan Sampel dengan counter Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ruas jalan di Kota dan tabulasi Kupang. Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti frekuensi. (Notoatmodjo, 2010). 2. Konsentr Merupakan Kriteria : Data rasio Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah pada ruas Jalan asi konsentrasi gas ≥ 29 mg/m3 diambil Siliwangi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Karbon CO pada jam diatas nilai dengan Jendral Soeharto, dan Jalan Piet A. Tallo Monoksi pengamatan. ambang batas menggunak da (CO) Pengukuran < 29 mg/m3 an alat dilakukan dibawah nilai Complete 4. Instrumen Penelitian dengan metode ambang batas. Multi Gas Dalam penelitian ini peneliti merupakan instrumen utama Absorbsi dan Sumber : SNI Monitor. yang turun langsung ke lapangan melakukan pengukuran analisis 19-0232-2005 menggunakan alat Complete Multigas Monitor, dan Particulate Air laboratorium. tentang Nilai Monitoring Equipment, yaitu alat pengukuran jumlah banyaknya Ambang Batas kadar CO, CO2, dan partikel debu yang berada di ruas jalan. Lalu (NAB) zat mencatat hasil dari pengukuran kedalam lembar Observasi. kimia di udara tempat kerja 5. Definisi Operasional 3. Konsentr Partikulat Kriteria : Data rasio asi adalah partikel ≥ 0,24 mg/m3 diambil No Definisi Kriteria Cara Variabel Skala Partikula yang tersuspensi melebihi nilai dengan alat . Operasional Objektif Pengukuran t Matter di udara, berupa ambang batas Particulate 1. Kepadata Kepadatan lalu Kriteria : Data rasio (Debu) padatan ataupun < 0,24 mg/m3 Air n lalu lintas adalah Padat : ≥ 2.900 diambil cairan, dan dibawah nilai Monitoring lintas jumlah smp/jam secara merupakan ambang batas Equipment. salah satu Sumber : SNI 3. Jurnal-jurnal penelitian yang sesuai dalam objek penelitian. bentuk polusi 19-0232-2005 yang tampak tentang Nilai 7. Teknik Pengumpulan Data oleh mata Ambang Batas Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah seperti kabut (NAB) zat observasi. Observasi adalah pengamatan objek yang akan diteiliti yang kimia di udara sehingga peneliti memperoleh data yang dibutuhkan sesuai dengan menyelimuti tempat kerja. penelitian (Indriantoro, 2002). Teknik yang dilakukan yaitu kota atau mencatat angka yang ditampilkan oleh alat pengukur ke dalam wilayah. Lembar Observasi.
4. Konsentr Karbon dioksida Kriteria : Data rasio 8. Analisis Data
asi (CO2) ≥ 9.000 mg/m3 diambil Setelah data di sajikan kemudian di analisis secara diskriptif Karbon merupakan melebihi nilai dengan alat kuantitatif. Tujuan deskripsi ini adalah untuk membantu pembaca dioksida salah satu gas ambang batas Complete mengetahui apa yang terjadi dibawah pengamatan, seperti apa (CO2) rumah kaca < 9.000 mg/m3 Multi Gas standar jumlah kadar CO, CO2, serta Debu, dan seperti apa hasil (GRK) yang di dibawah nilai Monitor. observasi yang diperoleh oleh peneliti. yakini ambang batas. merupakan gas Sumber : SNI yang paling 19-0232-2005 banyak tentang Nilai mengambil Ambang Batas peran terhadap (NAB) zat peningkatan kimia di udara suhu udara di tempat kerja dunia. Sekian dan Terimakasih 6. Sumber Data dalam Penelitian God Bless a. Data primer Data primer pada penelitian ini adalah: 1. Data Jumlah kendaraan bermotor pada ruas jalan Siliwangi, Pertigaan Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral Soeharto, dan Jalan Piet A. Tallo. 2. Data jumlah Kadar Debu, CO, dan CO2. b. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: 1. Data jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, NTT, dan Kota Kupang di dapatkan dari data di BPS (2018). 2. Buku-buku yang mendukung dalam penelitian ini.