Anda di halaman 1dari 1

KOMPAS.

com - Campak sangat mudah ditularkan dan menjadi penyebab utama kematian pada
anak-anak bila tak segera ditangani. Campak yang juga dikenal sebagai rubeola, merupakan
infeksi virus pada sistem pernapasan. Campak sangat mudah menular dan dapat menyebar
melalui lendir atau air liur penderita melalui batuk serta bersin. Menurut data WHO, campak
menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak di tahun 2010. Dari 139.300 kematian
global terkait penyakit campak, sebagian besar korban adalah anak-anak di bawah usia 5
tahun. Siapa yang berisiko terkena Campak? Siapapun. Walau jumlah kasus campak telah
menurun secara signifikan dalam beberapa dekade akibat imunisasi. Namun, penyakit ini belum
benar-benar dihilangkan. Campak umumnya terjadi pada anak-anak yang tidak divaksinasi.
Beberapa orangtua memilih untuk tidak memvaksinasi anak-anak mereka karena takut bahwa
vaksin akan memberikan efek buruk. Padahal, sebagian besar anak-anak dan orang dewasa
yang menerima vaksin campak tidak mengalami efek samping. Hanya saja, untuk kasus yang
sangat jarang terjadi, vaksin telah dikaitkan dengan kejang, tuli, kerusakan otak, dan koma.
Beberapa orangtua bahkan percaya bahwa vaksin campak dapat menyebabkan autisme pada
anak-anak. Namun, belum ada penelitian yang benar-benar menemukan hubungan antara
autisme dan imunisasi. Selain itu, kekurangan vitamin A juga bisa menambah risiko
terjangkitnya penyakit campak. Anak-anak yang terlalu sedikit mengasup vitamin A memiliki
risiko lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai