Metode Pelaksanaan Flyover Balaraja
Metode Pelaksanaan Flyover Balaraja
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan ini meliputi persiapan lokasi proyek serta pen yediaan sarana dan prasarana,
pembersihan lokasi proyek, dan persiapan-persiapan sebelum melaksanakan pekerjaan lebih
lanjut. Tujuan pekerjaan persiapan ini adalah mengatur peralatan, bangunan pembantu, dan
fasilitas lainnya sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan efesien,
lancar, aman dan sesuai rencana kerja yang disusun. Sedangkan untuk jalan kerja, karena lokasi
proyek yang berada di tengah kota, dan di sepanjang jalan maka tidak dibutuhkan lagi jalan
kerja.
Gambar 4.30 Breakdown Pekerjaan
Breakdown Pekerjaan Persiapan
Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai
berikut:
• Menentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupun
untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan.
• Penyediaan alat alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis.
%# $ir yang digunakan harus bersih, bebas dari bau, &umpur, minyak, dan bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana.
Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai
berikut:
• Menentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupun
untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan.
• Penyediaan alat alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis.
%# $ir yang digunakan harus bersih, bebas dari bau, &umpur, minyak, dan bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana.
b. Stockyard
Stockyard telebih
telebih dahulu disiapkan sebelum pelaksanaan proyek dimulai. Stockyard ini
ini
digunakan untuk menyimpan material, memarkir kendaraan proyek, melakukan pabrikasi
tulangan maupun bekisting. &okasi stockyard
&okasi stockyard harus
harus mudah dijangkau dari lokasi proyek, dan
harus pula cukup luas untuk dapat melakukan semua aktiitas tersebut di atas.
Stockyard pada
pada proyek North
proyek North Java Corridor Flyover Paket
Paket Balaraja ini ditempatkan tidak jauh
dari lokasi pekerjaan, dan di stockyard
di stockyard pula
pula sekaligus ditempatkan mess pekerja, laboratorium,
pabrikasi tulangan maupun pabrikasi bekisting. Stockyard ini
ini pun dilengkapi dengan +c untuk
pekerja, dan sebuah musholah.
Gambar 4.31 Situasi di dalam Stockyard , dan Sedang 'ilakukan Pabrikasi Tulangan Pondasi
2. Pekerjaan Pendahuluan
"# *egiatan ini meliputi pekerjaan pengukuran untuk pemasangan patok-patok sehingga
membentuk garisgaris yang sesuai dengan gambar dan harus memperoleh persetujuan tim
penga+as sebelum memulai pekerjaan. Penentuan patok-patok di lapangan berdasarkan gambar
rencana disebut setting out .
(# Tim penga+as akan memberikan titik acuan sebagai dasar pengukuran titik koordinat,
batasbatas pekerjaan dan acuan untuk ketinggian. Seluruh titik ukur sehubungan dengan
pekerjaan ini di dasarkan pada ukuran setempat, yaitu titiktitik ukur yang ada di lapangan
proyek seperti yang direncanakan dalam gambargambar dan disetujui oleh team penga+as.
)# $tas tanggungan sendiri kontraktor harus mengadakan surei dan pengukuran tambahan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
# Setiap tanda yang di buat oleh tim penga+as ataupun oleh kontraktor harus di jaga baik
baik, bila terganggu atau rusak harus diperbaiki oleh kontraktor atas tanggungan sendiri.
Pekerjaan pada royek ini hampir tidak ada pekerjaan land clearing , karena area kerja sudah
cukup bersih, hanya saja pada bagian pekerjaan widening ! pelebaran jalan, existing butuh untuk
dibongkar.
%# Pada daerah ra+a-ra+a atau sa+ah-sa+ah basah, lumpur harus digali dan diangkut keluar
lokasi sampai didapat tanah yang baik sesuai petunjuk tim penga+as.
# 0ara penimbuanan material bekas kupasan harus rapi dan sesuai dengan persetujuan tim
penga+as.
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penimbunan dan pemadatan atau pembuangan material sisa
atau pembuatan stok tanah dari badan jalan sesuai dengan spesifikasi dan memenuh i garis,
kelandaian dan penampang melintang yang ditujukan dalam gambar atau ditentukan oleh tim
penga+as.
Tualnagn untuk pondasi dan kolom terleboh dahulu dilakukan di stockyard, sebelum pekerjaan
pengeboran1pondasi dimulai.. Sehingga ketika pengeboran selesai, tulangan hanya tinggal
ditempatkan ! erection pada galian pondasi, dengan kata lain, pekerjaan pembesian untuk
pondasi dan kolom dikerjakan overlapping dari pengeboran pondasi. 2al ini membuat pekerjaan
lebih efisien. 2anya saja akan dibutuhkan perlakuan khusus dalam penyimpanan tulangan
sebelum dipasang!ditempatkan, hal ini untuk mencegah rusaknya tulangan akibat korosi.
Pekerjaan pembesian yang meliputi perhitungan diameter tulangan, jarak antar tulangan dan
sebagainya harus memenuhi syaratsyarat dari pembesian sebagai berikut :
a. Persyaratan Peraturan Beton ndonesia "34" seperti panjang kait, panjang penyaluran,
panjang stek dan jarak antar tulangan.
b. Pengikatan tulangan harus kuat, supaya dalam pengecoran tidak mengalami pergeseran
tempat. Pengikatan dilakukan dengan menggunakan ka+at baja dan las listrik.
". 5ntuk menjaga tercapainya selimut beton yang diinginkan maka pada tulangan diberi
spacer di empat sisi, sepanjang tulangan, dengan jarak %/// mm.
(. Pengerjaan tulangan spiral harus diperhatikan secara seksama, sesuai dengan gambar
rencana, dan disambungkan dengan erat pada tulangan utama.
). Pemasangan tulangan harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana serta daftar
pembesian yang dibuat oleh kepala pelaksana yang sudah disetujui oleh konsultan
penga+as, kecuali ditentukan lain ataupun ada reisian desain.
Gambar 4.34 Breakdown Pekerjaan Pembesian
Tahap ini merencanakan daftar pemotongan besi sesuai dengan gambar rencana dan besi di
lapangan.
Memotong tulangan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai bestart dan diupayakan supaya
tidak terjadi kesalahan juga diupayakan agar sisa potongan seminim mungkin. 2arga besi
tulangan sangatlah mahal, dan apabila terjadi kesalahan saat pemotongan akan membuat
potongan tidak dapat digunakan lagi. Sedangkan besi sisa potongan harganya jatuh di pasaran,
sehingga hal ini akan membuat kerugian.
Meliputi pembentukan kait, sengkamg, dan tulangan spiral. Pekerjaan ini membutuhkan alat
pembentuk seperti bar bender, ataupun pembengkok tulangan tradisional yang dibuat sendiri.
Batang-batang tulangan dipotong sesuai dengan kebutuhan, kemudian dibentuk dengan bar
bender sesuai dengan bentuk di gambar.
Penga+as terlebihn mengecek tulangan pondasi maupun kolom yang telah dirakit dan kemudian
bila telah disetujui, maka kemudian tulangan tersebut dilas pada beberapa titik sehingga tidak
terlepas dari posisinya.
Memulai pekerjaan pembesian, sebelumnya kepala pelaksana harus membuat daftar rencana
pembesian yang mendetail berdasarkan gambar rencana konstruksi yang lengkap, seperti
diameter tulangan, panjang tulangan, banyak tulangan yang dibutuhkan, panjang bengkokan,
jarak antar tulangan, tempat penghentian dan penyambungan tulangan.
4. Pekerjaan (rainase
Saluran ini menggunakan pasangan batu dengan perekat berupa mortar 9campuran semen, pasir
dan air#, dengan pentup saluran berupa pelat-pelat kecil dari beton yang dicetak ditempat.
Perlu diperhatikan ketelitian dan ketepatan eleasi dalam pekerjaan drainase terutama pada
bagian yang menggunakan 0P. Pemasangan 0P harus tepat pada eleasi yang ditentukan pada
gambar rencana, karena jika terjadi kesalahan akan membuat sistem drainase malah tidak
berfungsi. 0ek dan ricek keseuaian eleasi pada gambar rencana dan aktual sebelum 0P
diletakkan pada lantai kerja harus terus dilakukan.
Gambar 4.3, Breakdown Pekerjaan 'rainase
1# Pekerjaan penalian
Pekerjaan saluran drainase pada section widening , dilakukan bersamaan dengan penggalian dan
kupasan eksisting untuk pekerjaan widening . 2anya saja galian untuk saluran drainase lebih
dalam dibandingkan dengan galian widening . Pekerjaan penggalian dilakukan dengan alat
!ackhoe, dimana pada pekerjaan besar, !ackhoe lebih efisien dibanding dengan tukang!tenaga
manusia.
2# Pemasanan - erection RCP
Pemasangan pipa saluran dibantu dengan !ackhoe. 0P diletakkan diatas lantai kerja, dengan
diberikan beton decking sebagai alas atau spacer antara &0 dan 0P. 0P diletakkan sedemikian
rupa, disusun sepanjang segmen kerja yang sebelumnya telah dibuat bekisting beton bedding
sepanjang peletakan 0P. Sambungan-sambungan tiap segmen kemudian direkatkan dengan
adukan mortar,sehigga tidak terjadi kebocoran saat saluran 0P dioperasikan nanti. Sedangkan
untuk menjaga posisi 0P pada letaknya, 0P dicor beton bedding yang merekatkan antara &0
dan 0P. Tinggi beton bedding sedikit lebih tinggi dari beton decking , sehingga sebagian tubuh
0P terendam dalam coran beton !edding .
Secara prinsip pekerjaan ini dilakukan sama seperti halnya pengerjaan pasangan batu lainnya.
Batu disusun dan direkatkan dengan mortar sedemikian rupa membentuk diding dan lantai
saluran di sepanjang jalur rencana saluran. Perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah
ketepatan eleasi rencana saluran, agar kemiringan saluran sesuai dengan kemiringan rencana,
sehingga saluran dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
#an hole adalah lubang yang akan digunakan untuk pera+atan saluran drainase saat
dioperasikan. &ubang ini menjadi tempat masuknya orang yang akan melakukan pengecekan dan
pembersihan saluran. 'imensi lubang ini pun tidak terlalu besar, hanya direncanakan untuk fit
terhadap tubuh orang de+asa sehingga dapat masuk ke dalam saluran. 'inding $an hole dibuat
dari susunan batako.
"# Pemasangan pipa harus akurat menurut eleasi leel, dan kesebarisan.
(# Pengurugan kembali harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah pergeseran maupun
kerusakan pada pipa.
Pekerjaan widening ! pelebaran jalan terlebih dahulu dilakukan pada proyek ini, agar existing
dapat digunakan untuk ruang kerja,sehingga tidak mengganggu lalulintas sekitar saat pekerjaan
konstruksi dilaksanakan. Pekerjaan +idening disini sebenarnya bukan pekerjaan jalan baru,
melainkan menambah dimensi melintang dari jalan yang sudah ada.
Gambar 4.3 Breakdown Pekerjaan Widening
a. Penupasan tanah
Pekerjaan ini meliputi pengupasan tanah asli, maupun tanah jelek yang tidak memenuhi
spesifikasi sebagai subgrade. Pengupasan dilakukan dengan !ackhoe, karena akan lebih efisien
mengingat lapisan tanah dan existing yang dikupas cukup keras, dan olume pekerjaan yang
besar.
b. Pemadatan
Material timbunan dipadatkan hingga mencapai kepadatan kering masksimum, dan membentuk
profil sesuai dengan yang diinginkan. <aktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan material
timbunan adalah:
"# Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan mendistribusikan beban
roda.
&apis pondasi atas merupakan perletakan dari lapis permukaan. Sama halnya seperti lapis
pondasi ba+ah, lapis pondasi atas juga berfungsi untuk mendistribusikan beban lalulintas dari
lapis permukaan.
e. apis Permukaan
Merupakan hamparan pekrerasan dengan bahan pengikat aspal, sebagai lapisan permukaan jalan.
%# Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan akibat cuaca.
,. Pekerjaan )ub6)tru%ture
Pekerjaan su!%structure meliputi :
(# Casing
4# Selang
@# Pipa tre$ie 9'iameter % cm#
0airan !entonite diperlukan dalam proses pengecoran untuk mencegah terjadinya keruntuhan
dinding lubang galian saat dilakukan pengeboran. *eruntuhan biasanya terjadi akibat air tanah
yang menekan untuk mengisi lubang galian, akhirnya mendesak tanah untuk runtuh. $palagi
pada pekerjaan galian bor yang dalam, dam muka air yang tinggi, serta jenis tanah yang
berbutir ! granular. =ika hal ini terjadi tentu akan tidak menguntungkan, karena mengganggu
pekerjaan. 0airan !entonite yang memiliki berat jenis yang lebih besar daripada air, akan
menahan air untuk tidak masuk dalam lubang galian, sehingga tanah di sekeliling lubang galian
tidak akan runtuh. 0airan !entonite didapat dari campuran semen !entonite dengan air dengan
ketentuan ( kg Bentonite dicampur dengan "/// liter air. 0airan !entonite dicampur pada alat
khusus yang telah ditempatkan di lapangan milik PT. ndopora, setelah pencampuran dilakukan,
cairan !entonite ditampung dalam tangki besar. Terdapat % buah tangki besar di lapangan untuk
menampung cairan !entonite, sehingga pada +aktu dibutuhkan saat pengeboran, cairan !entonite
tersebut tinggal dialirkan dengan sistem graitasi melalui pipa-pipa yang disambungkan ke
tangki. 'emikian pula setelah cairan !entonite selesai digunakan kembali, akan dipompa menuju
tangki penampungan.
Pondasi yang digunakan pada proyek Pembangunan North Java Corridor Flyover "aket (
Balara)a Flyover adalah pondasi tiang bor, dengan dimensi sebagai berikut:
P% 2T %/ "//
P( %" %//
P) %3 %//
P %3 %//
P4 &6<T %( "//
P4 2T %( "//
P@ &6<T %/ "//
P@ 2T %/ "//
P3 &6<T %/ "//
P3 2T %/ "//
Pondasi tiang bor adalah pondasi yang dibangun dengan menggali tanah terlebih dahulu, yang
berpenampang lingkaran lalu diisi dengan tulangan dan dicor dengan beton. Pondasi tiang bor
diklasifikasikan sebagai pondasi dalam.
Pada proyek pembangunan North Java Corridor Flyover "aket ( Balara)a Flyover ini, jenis
pondasi tiang bor digunakan sebanyak > titik dengan diameter "@// mm, "% titik dengan
diameter "// mm, dan ( titik dengan diameter %// mm, dan dengan kedalaman "% m s.d. %3
m. Pondasi ini menggunakan beton kelas B-% dengan mutu *-(//.
Perlu diperhatikan urutan pekerjaan tiang saat pekerjaan pengeboran. Pekerjaan tiang yang satu
sengaja diloncat, tidak berurutan berdasarkan nama tiang. 2al ini dimaksudkan agar pada saat
pengeboran selanjutnya tidak terjadi keruntuhan akibat gangguan tegangan tanah yang
diakibatkan pengeboran sebelumnya.
Gambar 4.40 Breakdown Pekerjaan Pondasi Bored "ile
1# Pekerjaan Persiapan
una meletakkan silo !entonite yang bobotnya sangat berat, maka dibuat landasan berupa pelat
beton dengan tebal %/ cm seluas perletakan silo, apabila diperlukan, maka akan dipasang pelat-
pelat baja. Tujuannya untuk menopang alat-alat berat agar tidak ambles masuk ke tanah apabila
daya dukung tanah di lapangan tidak cukup baik, namum karena pada proyek ini pekerjaan
pengeboran dilakukan di atas existing berupa perkerasan aspal, maka hal itu tidak diperlukan.
Persiapan lahan juga terdiri dari pembersihan lahan, seperti misalnya pembersihan batu-batu
besar yang ada di lapangan, penebangan po hon-pohon yang mengganggu di lapangan.
2# Persiapan Bentonite Mix
Terlebih dahulu dipersiapkan alat-alat yang mendukung pekerjaan tersebut sebelum pekerjaan
!ored pile dimulai. Salah satunya adalah !entonite mi7ing plant. Bentonite $ixing plant terdiri
atas beberapa bagian, yakni:
9b# Silo
Seluruh alat tersebut didatangkan, kemudian dipasang dan diletakkan sesuai site plan yang telah
dibuat sehingga memungkinkan berlangsungnya siklus !entonite.
Gambar 4.41 Bentonite #ixing "lant
Gambar 4.42 Bentonite #ixing 'ank
0airan !entonite yang telah tercampur kemudian dialirkan ke silo. Silo merupakan tangki besar
tempat menyimpa !entonite sampai digunakan untuk !ored pile. Bentonite kemudian dialirkan
ke lubang galian selama pelaksanaan pengeboran. 0airan !entonite yang telah selesai digunakan
kemudian dipompa menuju de%sanding tank , disana cairan !entonite dicek apakah masih bisa di
gunakan kembali atau tidak. Bentonite yang masih memenuhi spek kemudian dipompa kembali
ke dalam silo, jika tidak maka !entonite dibuang dengan mobil tangki.
3# Peneboran
Pekerjaan pengeboran dapat dilakukan setelah pekerjaan persiapan lahan selesai. Pengeboran ini
bertujuan untuk melakukan pengecoran Bored "ile nantinya. Pekerjaan pengeboran ini harus
diparalel dengan pekerjaan pembuatan ! perakitan tulangan Bored "ile. 2al ini supaya jangan
sampai tanah sudah di bor, tapi ternyata tulangannya masih b elum siap. Tanah pada lubang
pondasi akan rusak, jika pekerjaan tertunda terlalu lama. 2al ini disebabkan karena hujan atau
getaran akibat lalu-lintas di atasnya. *erusakan pada lubang galian akan memerlukan pekerjaan
pengeboran lagi, yang memaksa kita untuk mengeluarkan biaya lagi. 2al ini sangat tidak efektif,
menghabiskan +aktu dan biaya oleh karena itulah diupayakan pengeboran, pemasangan
tulangan, dan pengecoran dilakukan dalam interal +aktu yang berdekatan 9" hari pekerjaan#.
Pengeboran dilaksanakan setelah rangkaian tulangan telah siap dan pihak ready $ix-nya juga
telah siap.
Pengeboran di lapangan dilakukan di atas existing yang berupa perkerasan aspal, sehingga pada
tahap a+al digunakan mata bor 9drilling tool # yang dapat memecahkan batu ! tanah keras, yakni
rock auger . Pengeboran dengan rock auger dilakukan sampai didapat lapisan tanah, kemudian
digunakan drilling tool untuk tanah biasa, kemudian sebelum mencapai kedalaman yang
diinginkan dipasang casing pada galian. Casing adalah pipa yang mempunyai ukuran diameter
dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor. <ungsi casing adalah untuk melindungi
dinding galian dari keruntuhan saat pengeboran dilakukan. Terlebih pada dinding bagian atas
galian, yang terpengaruh oleh aktiitas mesin bor 9getaran yang ditimbulkannya# saat
pengeboran dilakukan. 0ara pemasangan casing adalah diangkat dan dimasukkan pada lubang
bor, dimana memasukannya ada berbagai cara dengan di )acking atau vi!ration5
Pengecekan apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi dilkukan dengan menggunakan cara
manual yaitu mengikatkan pemberat pada sebuah pita ukur dan menjatuhkanya kedalam lubang
hingga terasa antukan pada pemberat tersebut. Setelah dipastikan pengeboran sudah mencapai
kedalaman yang ingin dicapai, tanah hasil pengeboran perlu juga dichek dengan data hasil
penyelidikan terdahulu, apakah jenis tanah adalah sama seperti yang diperkirakan dalam
menentukan kedalaman tiang bor tersebut. ni perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya
diambil dari satu dua tempat yang dianggap me+akili. Tetapi dengan proses pengeboran ini
maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi ko ndisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik
yang dibor.
Tahap berikutnya setelah proses pengeboran dan pemasangan casing dilakukan adalah
pemasangan tulangan. Penulangan harus disambung di lapangan, karena pond asi terlalu dalam
dan panjang tulangan tidak memungkinkan dibuat tanpa sambungan . 2al ini membuat
pengangkatan dilakukan dengan bertahap.
Gambar 4.44 Pekerjaan Pengeboran
4# Peletakan - Erection 9ulanan
Peletakan tulangan pada galian pondasi dimulai dengan pengangkutan tulangan dari pabrikasi di
stockyard ke lokasi pekerjaan. Pengangkutan dilakukan dengan truck trailer .
*edalaman pondasi yang dikerjakan di lapangan dapat mencapai %3 meter, sedangkan tulangan
tidak memungkinkan untuk dibuat menerus sepanjang itu, maka dibuat sistem tulangan segmen
per segmen yang dapat disambung. 2al ini mengakibatkan erection tulangan harus dilakukan
bagian perbagian yang kemudian disambung dengan las di bagian atas. Sambungan h arus dibuat
overlap yang memenuhi syarat )/' s!d >/'. Pengangkatan tulangan degan crane dibantu
dengan alat spider . Penggunaan Spider dimaksudkan agar menjaga bentuk diameter tulangan
agar tidak rusak akibat gaya yang ditimbulkan ikatan seling. Berikut rincian pekerjaan erection
di lapangan.
Gambar 4.4' Pengangkatan Tulangan dengan Crane Menggunakan Spider
Gambar 4.4, Pekerjaan Erection Tulangan
Proses selanjutnya setelah proses pemasangan tulangan baja adalah pengecoran beton. Pekerjaan
ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi,
meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah ben ar, tetapi bila pada tahapan ini gagal maka
gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan.
Pengecoran disebut gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya
ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton
mengisi bagian yang tidak tepat.
$ir tanah yang memenuhi lubang pondasi menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu
khusus, yaitu pipa tre$ie. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan
kedalaman lubang yang dibor.
). Casing baja silinder
a# Setting lat Pene%oran
Selesai lubang galian dibor, kemudian dilakukan persiapan alat-alat pengecoran. Pipa tre$ie
dimasukkan perlahan ke dalam lubang galian dengan bantuan crane, segmen per segmen. Suatu
segmen pipa masuk ke dalam galian, kemudian dijepit pada mulut lubang, kemudian segmen
lainya diangkat dan disambungkan pada segmen yang dijepit tadi. Penjepit kemudian dilepas,
setelah pipa tersambung dan dimasukkan kembali ke dalam galian. 2al yang sama dilakukan
selanjutnya sampai pipa tre$ie masuk pada kedalaman yang diinginkan, dan pipa tre$ie kembali
dijempi pada mulut galian agar tidak jatuh seluruhnya ke dalam galian. Selesai pipa tremi
dipasang, corong untuk pengecoran pun dipasang di atas pipa tre$ie. Posisi pipa harus
diperhatikan agar pipa tre$ie berada pada posisi center dari galian, hal ini agar distribusi
campuran beton yang dicor dapat merata di semua bagain galian pondasi.
b# Pene%oran
Beton untuk pondasi menggunakan ready $ix yang didatangkan dari PT. 2olcim !atching plant
balaraja. 0ampuran beton ini dirancang sedemikian rupa supaya +alaupun kandungan air tinggi,
namun tetap memiliki kekuatan yang tinggi. Ailai slump untuk beton pondasi ditentukan harus
lebih dari "4 mm, hal ini membuat pekerjaan pengecoran beton menjadi lebih mudah. Tidak
digunakan vi!rator untuk pemadatan dalam proses pengecoran, karena beton dengan nilai slump
"4 mm sangat encer sehingga proses pemadatannya tidak perlu menggunakan vi!rator .
Saat pipa tre$ie sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor, ujung atas ditahan sedemikian
sehingga posisinya terkontrol 9dipegang# dan tidak jatuh, lalu corong beton dipasang dan pada
kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap dilakuakan. Truk ready $ix siap untuk
mendekat dan menuang beton segar pada corong yang telah dipasang.
*esulitan mulai terasa pada tahap ini, karena keahlian operator sangat menentukan keberhasilan
dalam proses pengecoran dengan cara ini. 'ikatakan sulit karena pipa tre$ie tadi perlu untuk
dicabut lagi. =adi jika beton yang dituang terlalu banyak maka untuk mencabut pipa yang
tertanam menjadi lebih susah, sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tre$ie, sedangkan beton
pada bagian ba+ah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi ataupun
tercampur dengan tanah, padahal proses itu semua kejadiannya di ba+ah, di dalam lobang yang
tidak terlihat sama sekali. =adi pengalaman superisi atau operator yang mengangkat pipa tadi
memegang peran sangat penting. =ika pada tahap ini gagal, maka secara keseluruhan,
pelaksanaan pondasi juga gagal.
Saat beton yang di cor sudah semakin ke atas 9olumenya semakin banyak# maka pipa tre$ie
harus mulai ditarik ke atas bagian pipa tre$ie yang basah dan kering 9gambar kanan#.
$danya pipa tre$ie tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan
tanpa mengalami pencampuran dengan cairan !entonite. *arena Berat =enis beton lebih besar
dari B= !entonite maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. 2al
ini mengakibatkan cairan !entonite mulai terdorong ke dan mulai digantikan dengan beton segar
tadi. Sementara beton terus dicor melalui pipa tre$ie, cairan !entonite dipompa menuju tangki
penampungan.
Proses pengecoran ini memerlukan suplai beton yang menerus, jika ada keterlambatan beberapa
jam dan terjadi setting maka pipa tre$ie%nya bisa tertanam diba+ah dan tidak bisa dicabut,
sedangkan jika terburu-buru mencabut maka tiang beton bisa tidak menyambung. 2al ini
membuat pelaksana hrus selalu memperhatikan bagian logistik ! pengadaan beton.
Pengerjaan pengecoran yang berlangsung dengan baik adalah jika beton dapat muncul dari
kedalaman lobang. Pemasangan tre$ie mensyaratkan bah+a selama pengecoran dan penarikan
maka pipa tre$ie tersebut harus selalu tertanam pada beton segar. *ondisi tersebut fungsinya
sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran deng an lumpur.
Proses pengecoran telah selesai sampai tahap ini. Casing kemudian dicabut kembali dari lubang
bor saat beton masih segar ! belum setting .
'escription 0ontent
">
Silica Consign$ent
">4
&,S' purchase
(@3
Screen -"/
>4>
Split "/-%/
(@4
0ement Type
@%
Retarder P-%
'$$06M "(/
-
"4%
?ater
Pekerjaan ooting terdiri dari :
1# Pekerjaan Galian
una mencegah keruntuhan saat penggalian, tiang tiag kayu dan baja dipancang di pinggiran
galian, sebab bila dibiarkan runtuh, akan mengganggu pekerjaan dan dapat membuat jalan
pengalih di sebelahnya rusak!ikut runtuh..
Pembobokan beton dimaksudkan untuk mendapat besi stek dari pondasi untuk pengikatan
struktural dengan ooting , beton pondasi dibobok sampai dasar galian ooting . Pembobokan ini
juga bertujan untuk membuang beton jelek pada pondasi !ored pile. Sistem pengecoran dengan
pipa tre$ie membuat beton bagian atas jelek, karena bercampur dengan lumpur dan air, oleh
karena itu beton jelek ini perlu dibuang agar tidak merusak struktur.
Gambar 4.'2. Pekerjaan Bobokan Beton Pondasi
4# Pekerjaan Bekistin
Bagian-bagian tulangan tersebut kemudian diba+a ke lokasi pekerjaan untuk selanjutnya dirakit
di tempat sesuai dengan gambar rencana. Bagian bagian tulangan diikatkan satu sama lain
sedemikian rupa menggunakan ka+at bendrat ataupun dengan dilas.
,# Pene%oran
Pekerjaan ,pper Srtucture meliputi pekerjaan kolom, pekerajaan girder, dan pekerjaan pe lat,
namun pada laporan ini, hanya akan dibahas mengenai pekerjaan kolom, karena selama ( bulan
kerja praktek, proyek baru berjalan sampai pekerjaan kolom.
a. Pekerjaan "olom
*olom merupakan batang ertikal dari rangka 9frame# struktur yang memikul beban dari
jembatan, yang meneruskannya dari eleasi atas ke eleasi ba+ah hingga akhirnya sampai
ketanah melalui pondasi. Peran kolom sangat penting dalam konstruksi jembatan, maka
pekerjaan kolom juga harus dilakukan dengan hati-hati.
Terdapat % jenis kolom dalam proyek ini, yakni kolom beton bertulang, dan kolom komposit.
'engan jumlah masing-masing kolom:
1# ;re%tion tulanan
Tulangan kolom didatangkan dari fabrikasi di stockyard , kemudian dipasangkan pada lokasi
kolom dengan menyambungkanya pada oerstek pondasi. Penyambungan ini dilakukan dengan
dilas.
2# Pemasanan bekistin
Pekerjaan bekisting pada proyek ini dilaksanakan oleh subkontraktor PT.iGky, dimana
digunakan bekisting pabrikan yang dapat digunakan berulang-ulang. Bekisting kolom terdiri dari
% panel yang dapat disatukan sehingga membentuk kolom dan kemudian disanggah dengan
penyokong dan pengatur ertikal. Pengatur ertikal ini dapat diatur sedemikian rupa sehingga
kolom berdiri dengan tegak.
Bagian permukaan dalam panel-panel sebelumnya dilumuri dengan pelumas bekisitng, agar
beton yang mengeras nantinya tidak menempel pada beskisting, dan bekisting dapat dibuka
dengan mudah.