Anda di halaman 1dari 37

Metode Pelaksanaan Flyover Balaraja

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan ini meliputi persiapan lokasi proyek serta pen yediaan sarana dan prasarana,
 pembersihan lokasi proyek, dan persiapan-persiapan sebelum melaksanakan pekerjaan lebih
lanjut. Tujuan pekerjaan persiapan ini adalah mengatur peralatan, bangunan pembantu, dan
fasilitas lainnya sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan efesien,
lancar, aman dan sesuai rencana kerja yang disusun. Sedangkan untuk jalan kerja, karena lokasi
 proyek yang berada di tengah kota, dan di sepanjang jalan maka tidak dibutuhkan lagi jalan
kerja.
Gambar 4.30 Breakdown Pekerjaan
 Breakdown Pekerjaan Persiapan

Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai
 berikut:

• Menentukan lokasi  lokasi kantor ! direction kit, stockyard 


kit, stockyard , dll sehingga dapat
terorganisir dengan baik.

• Meninjau ulang lokasi proyek agar kemungkinankemungkinan terjadinya kesalahan


dalam perencanaan tahap pekerjaan dapat di hindarkan.

• Menentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupun
untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan.

• Penyediaan alat  alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis.

a. Penyediaan sarana dan prasarana

Pekerjaan ini meliputi :

"# Penyediaan $ir bersih dan daya listrik untuk bekerja.

%# $ir yang digunakan harus bersih, bebas dari bau, &umpur, minyak, dan bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana.

(# Penyediaan rambu-rambu keselamatan, maupun tanda peringatan lainya.


Gambar 4.30 Breakdown Pekerjaan
 Breakdown Pekerjaan Persiapan

Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai
 berikut:

• Menentukan lokasi  lokasi kantor ! direction kit, stockyard 


kit, stockyard , dll sehingga dapat
terorganisir dengan baik.

• Meninjau ulang lokasi proyek agar kemungkinankemungkinan terjadinya kesalahan


dalam perencanaan tahap pekerjaan dapat di hindarkan.

• Menentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupun
untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan.

• Penyediaan alat  alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis.

a. Penyediaan sarana dan prasarana

Pekerjaan ini meliputi :

"# Penyediaan $ir bersih dan daya listrik untuk bekerja.

%# $ir yang digunakan harus bersih, bebas dari bau, &umpur, minyak, dan bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana.

(# Penyediaan rambu-rambu keselamatan, maupun tanda peringatan lainya.


)# *ontraktor +ajib membuat saluran sementara yang berfungsi sebagai pembuangan air yang
ada sesuai dengan petunjuk!persetujuan 'ireksi.

b.  Stockyard 

Stockyard  telebih
 telebih dahulu disiapkan sebelum pelaksanaan proyek dimulai. Stockyard  ini
 ini
digunakan untuk menyimpan material, memarkir kendaraan proyek, melakukan pabrikasi
tulangan maupun bekisting. &okasi stockyard 
&okasi stockyard  harus
 harus mudah dijangkau dari lokasi proyek, dan
harus pula cukup luas untuk dapat melakukan semua aktiitas tersebut di atas.

Stockyard  pada
 pada proyek North
proyek North Java Corridor Flyover  Paket
 Paket  Balaraja ini ditempatkan tidak jauh
dari lokasi pekerjaan, dan di stockyard 
di stockyard  pula
 pula sekaligus ditempatkan mess pekerja, laboratorium,
 pabrikasi tulangan maupun pabrikasi bekisting. Stockyard  ini
 ini pun dilengkapi dengan +c untuk
 pekerja, dan sebuah musholah.

Gambar 4.31 Situasi di dalam Stockyard , dan Sedang 'ilakukan Pabrikasi Tulangan Pondasi
2. Pekerjaan Pendahuluan

Pekerjaan pendahuluan meliputi pengukuran, land clearing , penggalian, pengurugan, pemadatan


tanah. Berikut uraian pekerjaan pendahuluan yang kami amati di lapangan.

a. Penukuran dan Pematokan

"# *egiatan ini meliputi pekerjaan pengukuran untuk pemasangan patok-patok sehingga
membentuk garisgaris yang sesuai dengan gambar dan harus memperoleh persetujuan tim
 penga+as sebelum memulai pekerjaan. Penentuan patok-patok di lapangan berdasarkan gambar
rencana disebut setting out .

%# *ontraktor bertanggung ja+ab atas kesempurnaan dan kebenaran pengukuran, kebenaran


 posisi leel dan garis untuk keseluruhan pekerjaan.

(# Tim penga+as akan memberikan titik acuan sebagai dasar pengukuran titik koordinat,
 batasbatas pekerjaan dan acuan untuk ketinggian. Seluruh titik ukur sehubungan dengan
 pekerjaan ini di dasarkan pada ukuran setempat, yaitu titiktitik ukur yang ada di lapangan
 proyek seperti yang direncanakan dalam gambargambar dan disetujui oleh team penga+as.

Gambar 4.32 Pekerjaan Setting Out 

)# $tas tanggungan sendiri kontraktor harus mengadakan surei dan pengukuran tambahan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
# Setiap tanda yang di buat oleh tim penga+as ataupun oleh kontraktor harus di jaga baik 
 baik, bila terganggu atau rusak harus diperbaiki oleh kontraktor atas tanggungan sendiri.

b.  Land Clearing  !Pembersihan dan "upasan#

Pekerjaan pada royek ini hampir tidak ada pekerjaan land clearing , karena area kerja sudah
cukup bersih, hanya saja pada bagian pekerjaan widening ! pelebaran jalan, existing  butuh untuk
dibongkar.

Gambar 4.33 Pembersihan dan *upasan Existing 

"# Semua tanaman, semak-semak dan pohon-pohon di bersihkan sampai ke akar-akarnya.

%# Pada daerah ra+a-ra+a atau sa+ah-sa+ah basah, lumpur harus digali dan diangkut keluar
lokasi sampai didapat tanah yang baik sesuai petunjuk tim penga+as.

(# &apisan kupasan yang perlu dibersihkan dan dikupas setebal / cm.


)# Bekas- bekas hasil kupasan, rumput, tanaman, semak-semak, pohon-pohon, lumpur,
dibuang dan diangkut ke luar area proyek.

# 0ara penimbuanan material bekas kupasan harus rapi dan sesuai dengan persetujuan tim
 penga+as.

Pekerjaan ini mencakup penggalian, penimbunan dan pemadatan atau pembuangan material sisa
atau pembuatan stok tanah dari badan jalan sesuai dengan spesifikasi dan memenuh i garis,
kelandaian dan penampang melintang yang ditujukan dalam gambar atau ditentukan oleh tim
 penga+as.

3. Pekerjaan Pembesian Pondasi dan "olom

Tualnagn untuk pondasi dan kolom terleboh dahulu dilakukan di stockyard, sebelum pekerjaan
 pengeboran1pondasi dimulai.. Sehingga ketika pengeboran selesai, tulangan hanya tinggal
ditempatkan ! erection pada galian pondasi, dengan kata lain, pekerjaan pembesian untuk
 pondasi dan kolom dikerjakan overlapping  dari pengeboran pondasi. 2al ini membuat pekerjaan
lebih efisien. 2anya saja akan dibutuhkan perlakuan khusus dalam penyimpanan tulangan
sebelum dipasang!ditempatkan, hal ini untuk mencegah rusaknya tulangan akibat korosi.
Pekerjaan pembesian yang meliputi perhitungan diameter tulangan, jarak antar tulangan dan
sebagainya harus memenuhi syaratsyarat dari pembesian sebagai berikut :

a. Persyaratan Peraturan Beton ndonesia "34" seperti panjang kait, panjang penyaluran,
 panjang stek dan jarak antar tulangan.

 b. Pengikatan tulangan harus kuat, supaya dalam pengecoran tidak mengalami pergeseran
tempat. Pengikatan dilakukan dengan menggunakan ka+at baja dan las listrik.

". 5ntuk menjaga tercapainya selimut beton yang diinginkan maka pada tulangan diberi
 spacer  di empat sisi, sepanjang tulangan, dengan jarak %/// mm.

%. Pengelasan harus memenuhi ketentuan perencana, yaitu harus sesuai denganStructural


Welding Code Reinorced Steel . Menggunakan electrode 63/77, dan saat pengelasan,
tidak boleh merusak batang tulangan utama.

(. Pengerjaan tulangan spiral harus diperhatikan secara seksama, sesuai dengan gambar
rencana, dan disambungkan dengan erat pada tulangan utama.

). Pemasangan tulangan harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana serta daftar
 pembesian yang dibuat oleh kepala pelaksana yang sudah disetujui oleh konsultan
 penga+as, kecuali ditentukan lain ataupun ada reisian desain.
Gambar 4.34  Breakdown Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan pembesian meliputi antara lain :

a# Membuat bestart !da$tar memoton besi#

Tahap ini merencanakan daftar pemotongan besi sesuai dengan gambar rencana dan besi di
lapangan.

b# Memoton tulanan sesuai denan ukuran yan dibutuhkan

Memotong tulangan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai bestart dan diupayakan supaya
tidak terjadi kesalahan juga diupayakan agar sisa potongan seminim mungkin. 2arga besi
tulangan sangatlah mahal, dan apabila terjadi kesalahan saat pemotongan akan membuat
 potongan tidak dapat digunakan lagi. Sedangkan besi sisa potongan harganya jatuh di pasaran,
sehingga hal ini akan membuat kerugian.

%# Membentuk kait dan senkan& dan tulanan spiral

Meliputi pembentukan kait, sengkamg, dan tulangan spiral. Pekerjaan ini membutuhkan alat
 pembentuk seperti bar bender, ataupun pembengkok tulangan tradisional yang dibuat sendiri.
Batang-batang tulangan dipotong sesuai dengan kebutuhan, kemudian dibentuk dengan bar
 bender sesuai dengan bentuk di gambar.

d# Menyusun tulanan pada tempatnya sesuai denan ambar ren%ana


Setelah komponen-komponen tulangan telah dibuat, kemudian disusun sesuai dengan gambar.
Terlebih dahulu tulangan-tulangan memanjang dipasangkan dengan tulangan melingkar di kedua
ujungnya, kemudian tulangan-tulangan spiral dipasangkan pada bentangan tulangan memanjang.
Tulangan-tulangan spiral tersebut diletakkan sesuai gambar, perlu diperhatikan rapat  renggang
tulangan spiral agar sesuai dengan gambar rencana. Selesai tulangan-tulangan ditempatkan tepat
 pada posisinya, sesuai dengan gambar, maka tulangan tersebut diikat dengan las.

e# Menikat tulanan yan berhubunan satu sama lain denan dilas.

Penga+as terlebihn mengecek tulangan pondasi maupun kolom yang telah dirakit dan kemudian
 bila telah disetujui, maka kemudian tulangan tersebut dilas pada beberapa titik sehingga tidak
terlepas dari posisinya.

Memulai pekerjaan pembesian, sebelumnya kepala pelaksana harus membuat daftar rencana
 pembesian yang mendetail berdasarkan gambar rencana konstruksi yang lengkap, seperti
diameter tulangan, panjang tulangan, banyak tulangan yang dibutuhkan, panjang bengkokan,
 jarak antar tulangan, tempat penghentian dan penyambungan tulangan.

Gambar 4.3' Pekerjaan Pemasangan Spiral

Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan tulangan dilakukan di stockyard . Pekerjaan ini


memerlukan gambar konstruksi dan daftar rencana pembesian karena kebutuhan tulangan yang
 berariasi.
Mempertimbangkan tingginya harga besi tulangan, maka pekerjaan pemotongan dan
 pembengkokan tulangan harus diusahakan se-efisien mungkin dengan mengusahakan agar sisa
 potongan tulangan sesedikit mungkin. 8leh karena itu pekerja dituntut mengusahakan
 pemanfaatan sepenuhnya dari batang besi tulangan, dan meminimalisir potongan sisa tulangan
yang tidak berguna.

4. Pekerjaan (rainase

Saluran draiase yang digunakan pada proyek ini adalah:

a. )aluran dari pasanan batu

Saluran ini menggunakan pasangan batu dengan perekat berupa mortar 9campuran semen, pasir
dan air#, dengan pentup saluran berupa pelat-pelat kecil dari beton yang dicetak ditempat.

b.  Reinforced Concrete Pipe !*+P#

Perlu diperhatikan ketelitian dan ketepatan eleasi dalam pekerjaan drainase terutama pada
 bagian yang menggunakan 0P. Pemasangan 0P harus tepat pada eleasi yang ditentukan pada
gambar rencana, karena jika terjadi kesalahan akan membuat sistem drainase malah tidak
 berfungsi. 0ek dan ricek keseuaian eleasi pada gambar rencana dan aktual sebelum 0P
diletakkan pada lantai kerja harus terus dilakukan.
Gambar 4.3, Breakdown Pekerjaan 'rainase

Pekerjaan drainase meliputi:

1# Pekerjaan penalian

Pekerjaan saluran drainase pada section widening , dilakukan bersamaan dengan penggalian dan
kupasan eksisting  untuk pekerjaan widening . 2anya saja galian untuk saluran drainase lebih
dalam dibandingkan dengan galian widening . Pekerjaan penggalian dilakukan dengan alat
!ackhoe, dimana pada pekerjaan besar, !ackhoe lebih efisien dibanding dengan tukang!tenaga
manusia.

2# Pemasanan - erection RCP 

Pemasangan pipa saluran dibantu dengan !ackhoe. 0P diletakkan diatas lantai kerja, dengan
diberikan beton decking sebagai alas atau spacer antara &0 dan 0P. 0P diletakkan sedemikian
rupa, disusun sepanjang segmen kerja yang sebelumnya telah dibuat bekisting beton bedding
sepanjang peletakan 0P. Sambungan-sambungan tiap segmen kemudian direkatkan dengan
adukan mortar,sehigga tidak terjadi kebocoran saat saluran 0P dioperasikan nanti. Sedangkan
untuk menjaga posisi 0P pada letaknya, 0P dicor beton bedding yang merekatkan antara &0
dan 0P. Tinggi beton bedding sedikit lebih tinggi dari beton decking , sehingga sebagian tubuh
0P terendam dalam coran beton !edding .

Gambar 4.3 Pemasangan RC"  pada Saluran dengan $lat Backhoe


3# Pekerjaan saluran pasanan batu

Secara prinsip pekerjaan ini dilakukan sama seperti halnya pengerjaan pasangan batu lainnya.
Batu disusun dan direkatkan dengan mortar sedemikian rupa membentuk diding dan lantai
saluran di sepanjang jalur rencana saluran. Perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah
ketepatan eleasi rencana saluran, agar kemiringan saluran sesuai dengan kemiringan rencana,
sehingga saluran dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.

4# Pekerjaan man hole

 #an hole adalah lubang yang akan digunakan untuk pera+atan saluran drainase saat
dioperasikan. &ubang ini menjadi tempat masuknya orang yang akan melakukan pengecekan dan
 pembersihan saluran. 'imensi lubang ini pun tidak terlalu besar, hanya direncanakan untuk fit
terhadap tubuh orang de+asa sehingga dapat masuk ke dalam saluran. 'inding $an hole dibuat
dari susunan batako.

;ang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pemasangan 0P adalah:

"# Pemasangan pipa harus akurat menurut eleasi leel, dan kesebarisan.

%# Pastikan penyambungan pipa baik.

(# Pengurugan kembali harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah pergeseran maupun
kerusakan pada pipa.

)# 'asar parit harus cukup keras!kuat untuk menahan pipa diatasnya.

'. Pekerjaan /idenin - Pelebaran alan

Pekerjaan widening  ! pelebaran jalan terlebih dahulu dilakukan pada proyek ini, agar existing 
dapat digunakan untuk ruang kerja,sehingga tidak mengganggu lalulintas sekitar saat pekerjaan
konstruksi dilaksanakan. Pekerjaan +idening disini sebenarnya bukan pekerjaan jalan baru,
melainkan menambah dimensi melintang dari jalan yang sudah ada.
Gambar 4.3 Breakdown Pekerjaan Widening 

a. Penupasan tanah

Pekerjaan ini meliputi pengupasan tanah asli, maupun tanah jelek yang tidak memenuhi
spesifikasi sebagai subgrade. Pengupasan dilakukan dengan !ackhoe, karena akan lebih efisien
mengingat lapisan tanah dan existing  yang dikupas cukup keras, dan olume pekerjaan yang
 besar.

b. Pemadatan

Material timbunan dipadatkan hingga mencapai kepadatan kering masksimum, dan membentuk
 profil sesuai dengan yang diinginkan. <aktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan material
timbunan adalah:

"# *arakteristik material timbunan

%# *adar air material timbunan

(# =enis alat pemadatan yang digunakan

)# Massa 9berat# alat pemadatan yang digunakan.


# *etebalan lapisan material yang dipadatkan

># =umlah lintasan yang diperlukan.

%. apis pondasi baah

<ungsi dari lapis pondasi ba+ah adalah:

"# Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan mendistribusikan beban
roda.

%# Memberi platform bagi penghamparan lapis pondasi atas.

(# 5ntuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.

d. apis Pondasi tas

&apis pondasi atas merupakan perletakan dari lapis permukaan. Sama halnya seperti lapis
 pondasi ba+ah, lapis pondasi atas juga berfungsi untuk mendistribusikan beban lalulintas dari
lapis permukaan.

e. apis Permukaan

Merupakan hamparan pekrerasan dengan bahan pengikat aspal, sebagai lapisan permukaan jalan.

<ungsi lapis permukaan:

"# Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda.

%# Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan akibat cuaca.

(# Sebagai lapisan aus 9?earing 0ourse#.


Gambar 4.35 Penghamparan Material Base B dan Pemadatan dengan Roller 

,. Pekerjaan )ub6)tru%ture

Pekerjaan su!%structure meliputi :

". a. Pekerjaan Pondasi

Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan pondasi ini adalah:

"# Mesin bor berupa Boring #achine Crane #ounted .

%# Mata bor ! &rilling 'ool  berbagai jenis dan ukuran.

(# Casing 

)# Tangki penampung campuran !entonite

# Mesin pencampur mesin !entonite.

># Pompa sentrifugal

4# Selang
@# Pipa tre$ie 9'iameter % cm#

3# 0orong 0or 9'iameter atas ) cm, dan diameter ba+ah % cm#

"/# *ait tulangan

""# Mesin las listrik 

0airan !entonite diperlukan dalam proses pengecoran untuk mencegah terjadinya keruntuhan
dinding lubang galian saat dilakukan pengeboran. *eruntuhan biasanya terjadi akibat air tanah
yang menekan untuk mengisi lubang galian, akhirnya mendesak tanah untuk runtuh. $palagi
 pada pekerjaan galian bor yang dalam, dam muka air yang tinggi, serta jenis tanah yang
 berbutir ! granular. =ika hal ini terjadi tentu akan tidak menguntungkan, karena mengganggu
 pekerjaan. 0airan !entonite yang memiliki berat jenis yang lebih besar daripada air, akan
menahan air untuk tidak masuk dalam lubang galian, sehingga tanah di sekeliling lubang galian
tidak akan runtuh. 0airan !entonite didapat dari campuran semen !entonite dengan air dengan
ketentuan ( kg Bentonite dicampur dengan "/// liter air. 0airan !entonite dicampur pada alat
khusus yang telah ditempatkan di lapangan milik PT. ndopora, setelah pencampuran dilakukan,
cairan !entonite ditampung dalam tangki besar. Terdapat % buah tangki besar di lapangan untuk
menampung cairan !entonite, sehingga pada +aktu dibutuhkan saat pengeboran, cairan !entonite
tersebut tinggal dialirkan dengan sistem graitasi melalui pipa-pipa yang disambungkan ke
tangki. 'emikian pula setelah cairan !entonite selesai digunakan kembali, akan dipompa menuju
tangki penampungan.

Pondasi yang digunakan pada proyek Pembangunan North Java Corridor Flyover "aket (
 Balara)a Flyover  adalah pondasi tiang bor, dengan dimensi sebagai berikut:

P7)8987: ;G9< !m=# (8M;9;* !mm#

$" &6<T "% "@//

$" 06AT6 "% "@//

$" 2T "% "@//

P" &6<T "@ "//

P" 2T "@ "//


P% &6<T %/ "//

P% 2T %/ "//

P( %" %//

P) %3 %//

P %3 %//

P> &6<T "@ "//

P> 2T %@ "//

P4 &6<T %( "//

P4 2T %( "//

P@ &6<T %/ "//

P@ 2T %/ "//

P3 &6<T %/ "//

P3 2T %/ "//

$% &6<T "@ "@//


$% 06AT6 "@ "@//

$% 2T "@ "@//

9abel 4.3 'ata *edalaman dan 'iameter Pondasi Bored "ile

Pondasi tiang bor adalah pondasi yang dibangun dengan menggali tanah terlebih dahulu, yang
 berpenampang lingkaran lalu diisi dengan tulangan dan dicor dengan beton. Pondasi tiang bor
diklasifikasikan sebagai pondasi dalam.

Pada proyek pembangunan North Java Corridor Flyover "aket ( Balara)a Flyover  ini, jenis
 pondasi tiang bor digunakan sebanyak > titik dengan diameter "@// mm, "% titik dengan
diameter "// mm, dan ( titik dengan diameter %// mm, dan dengan kedalaman "% m s.d. %3
m. Pondasi ini menggunakan beton kelas B-% dengan mutu *-(//.

Perlu diperhatikan urutan pekerjaan tiang saat pekerjaan pengeboran. Pekerjaan tiang yang satu
sengaja diloncat, tidak berurutan berdasarkan nama tiang. 2al ini dimaksudkan agar pada saat
 pengeboran selanjutnya tidak terjadi keruntuhan akibat gangguan tegangan tanah yang
diakibatkan pengeboran sebelumnya.
Gambar 4.40 Breakdown Pekerjaan Pondasi Bored "ile

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan pondasi di lapangan:

1# Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persipan dilakukan sebelum melakukan prosedur penginstalan Bored "ile. Pekerjaan


 persiapan diantaranya meliputi persiapan lahan seperti pemetaan lahan dengan menggunakan
alat-alat theodolit, proses ini dilakukan sebelum alat-alat berat dimasukkan ke lapangan, karena
akan sulit jika melakukan pemetaan setelah alat-alat berat itu masuk ke lapangan. Pemetaan
dilakukan untuk menentukan letak pemasukan alat-alat berat ke lapangan.

una meletakkan silo !entonite yang bobotnya sangat berat, maka dibuat landasan berupa pelat
 beton dengan tebal %/ cm seluas perletakan silo, apabila diperlukan, maka akan dipasang pelat-
 pelat baja. Tujuannya untuk menopang alat-alat berat agar tidak ambles masuk ke tanah apabila
daya dukung tanah di lapangan tidak cukup baik, namum karena pada proyek ini pekerjaan
 pengeboran dilakukan di atas existing  berupa perkerasan aspal, maka hal itu tidak diperlukan.
Persiapan lahan juga terdiri dari pembersihan lahan, seperti misalnya pembersihan batu-batu
 besar yang ada di lapangan, penebangan po hon-pohon yang mengganggu di lapangan.

2# Persiapan  Bentonite Mix 

Terlebih dahulu dipersiapkan alat-alat yang mendukung pekerjaan tersebut sebelum pekerjaan
!ored pile dimulai. Salah satunya adalah !entonite mi7ing plant. Bentonite $ixing plant  terdiri
atas beberapa bagian, yakni:

*a+ #ixing tank 

9b# Silo

*c+ &e%sanding tank 

9d# Pompa sentrifugal

9e# Pipa baja

Seluruh alat tersebut didatangkan, kemudian dipasang dan diletakkan sesuai site plan yang telah
dibuat sehingga memungkinkan berlangsungnya siklus !entonite.
Gambar 4.41  Bentonite #ixing "lant 
Gambar 4.42  Bentonite #ixing 'ank 

Pekerjaan selanjutnya setelah !entonite $ixing plant  terpasang adalah proses pencampuran


cairan !entonite. 0airan !entonite terdiri atas bubuk !entonite dan air, keduanya dicampur dalam
$ixing tank .
Gambar 4.43 Siklus Bentonite dalam Proses Bored "ile

0airan !entonite yang telah tercampur kemudian dialirkan ke silo. Silo merupakan tangki besar
tempat menyimpa !entonite sampai digunakan untuk !ored pile. Bentonite kemudian dialirkan
ke lubang galian selama pelaksanaan pengeboran. 0airan !entonite yang telah selesai digunakan
kemudian dipompa menuju de%sanding tank , disana cairan !entonite dicek apakah masih bisa di
gunakan kembali atau tidak. Bentonite yang masih memenuhi spek kemudian dipompa kembali
ke dalam silo, jika tidak maka !entonite dibuang dengan mobil tangki.

 "roperty ,nits When Slurry  &uring   Result o  'est #ethod 


 -ntroduce Concrete in the test 
 .ole

"/,"/  "/,@> "/,"/  "",43 "/,@  &ensity Balance


 &ensity */N0$1+

ma7 (C ma7 (C " Sand Cone


Sand content *2+

3iscosity *sec per %@  ) %@  ) (%,%  #arsh Cone


4uart+

@  "" @  "" @  p. paper or $eter 


 p. 

9abel 4.4 Spek Bentonite dan 0ontoh 2asil Pengujian

3# Peneboran

Pekerjaan pengeboran dapat dilakukan setelah pekerjaan persiapan lahan selesai. Pengeboran ini
 bertujuan untuk melakukan pengecoran Bored "ile nantinya. Pekerjaan pengeboran ini harus
diparalel dengan pekerjaan pembuatan ! perakitan tulangan Bored "ile. 2al ini supaya jangan
sampai tanah sudah di bor, tapi ternyata tulangannya masih b elum siap. Tanah pada lubang
 pondasi akan rusak, jika pekerjaan tertunda terlalu lama. 2al ini disebabkan karena hujan atau
getaran akibat lalu-lintas di atasnya. *erusakan pada lubang galian akan memerlukan pekerjaan
 pengeboran lagi, yang memaksa kita untuk mengeluarkan biaya lagi. 2al ini sangat tidak efektif,
menghabiskan +aktu dan biaya oleh karena itulah diupayakan pengeboran, pemasangan
tulangan, dan pengecoran dilakukan dalam interal +aktu yang berdekatan 9" hari pekerjaan#.
Pengeboran dilaksanakan setelah rangkaian tulangan telah siap dan pihak ready $ix-nya juga
telah siap.

Pengeboran dilakukan dengan mesin Boring #achine Crane #ounted5 Mesin ini disebut


demikian, karena berupa mesin bor yang ditempelkan pada crane. Pengeboran dimulai dengan
menyetel alat pada titik-titik yang telah direncanakan. Mencari titik-titik koordinat itu di
lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolit, caranya dari titik !ench$ark 
di lapangan ! titik patok, yang didapat ketika melakukan surey, atau penggambaran denah
lapangan, dari titik tersebut kita lakukan DtembakanE dengan jarak dan sudut yang telah dicari
dalam perhitungan, sehingga didapatkan titik-titik pengeboran dilapangan.

Pengeboran di lapangan dilakukan di atas existing  yang berupa perkerasan aspal, sehingga pada
tahap a+al digunakan mata bor 9drilling tool # yang dapat memecahkan batu ! tanah keras, yakni
rock auger . Pengeboran dengan rock auger  dilakukan sampai didapat lapisan tanah, kemudian
digunakan drilling tool  untuk tanah biasa, kemudian sebelum mencapai kedalaman yang
diinginkan dipasang casing  pada galian. Casing  adalah pipa yang mempunyai ukuran diameter
dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor. <ungsi casing  adalah untuk melindungi
dinding galian dari keruntuhan saat pengeboran dilakukan. Terlebih pada dinding bagian atas
galian, yang terpengaruh oleh aktiitas mesin bor 9getaran yang ditimbulkannya# saat
 pengeboran dilakukan. 0ara pemasangan casing  adalah diangkat dan dimasukkan pada lubang
 bor, dimana memasukannya ada berbagai cara dengan di )acking atau vi!ration5

0airan !entonite kemudian dialirkan ke dalam galian, setelah casing  terpasang. 0airan !entonite


dan casing nantinya akan berfungsi mencegah keruntuhan tanah di sekitar dinding galian saat
dilaksanakan pengeboran. Pembersihan lubang kemudian dilakukan setelah pemasangan casing 
selesai, yakni dengan mengambil tanah dan &umpur dari dasar lubang dan kemudian dibuang.
Proses pembersihan ini menggunakan alat Cleaning  Bucket . Pengeboran kemudian dilanjutkan
kembali dengan drilling tool  untuk tanah keras 9dilengkapi keranjang# sampai kedalaman yang
ditentukan. 'emikian proses pengeboran dilakukan untuk setiap titik hingga mencapai tanah
keras.

Pengecekan apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi dilkukan dengan menggunakan cara
manual yaitu mengikatkan pemberat pada sebuah pita ukur dan menjatuhkanya kedalam lubang
hingga terasa antukan pada pemberat tersebut. Setelah dipastikan pengeboran sudah mencapai
kedalaman yang ingin dicapai, tanah hasil pengeboran perlu juga dichek dengan data hasil
 penyelidikan terdahulu, apakah jenis tanah adalah sama seperti yang diperkirakan dalam
menentukan kedalaman tiang bor tersebut. ni perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya
diambil dari satu dua tempat yang dianggap me+akili. Tetapi dengan proses pengeboran ini
maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi ko ndisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik
yang dibor.

Tahap berikutnya setelah proses pengeboran dan pemasangan casing dilakukan adalah
 pemasangan tulangan. Penulangan harus disambung di lapangan, karena pond asi terlalu dalam
dan panjang tulangan tidak memungkinkan dibuat tanpa sambungan . 2al ini membuat
 pengangkatan dilakukan dengan bertahap.
Gambar 4.44  Pekerjaan Pengeboran

4# Peletakan -  Erection 9ulanan

Peletakan tulangan pada galian pondasi dimulai dengan pengangkutan tulangan dari pabrikasi di
 stockyard  ke lokasi pekerjaan. Pengangkutan dilakukan dengan truck trailer .

*edalaman pondasi yang dikerjakan di lapangan dapat mencapai %3 meter, sedangkan tulangan
tidak memungkinkan untuk dibuat menerus sepanjang itu, maka dibuat sistem tulangan segmen
 per segmen yang dapat disambung. 2al ini mengakibatkan erection tulangan harus dilakukan
 bagian perbagian yang kemudian disambung dengan las di bagian atas. Sambungan h arus dibuat
overlap yang memenuhi syarat )/' s!d >/'. Pengangkatan tulangan degan crane dibantu
dengan alat spider . Penggunaan Spider  dimaksudkan agar menjaga bentuk diameter tulangan
agar tidak rusak akibat gaya yang ditimbulkan ikatan seling. Berikut rincian pekerjaan erection
di lapangan.
Gambar 4.4' Pengangkatan Tulangan dengan Crane Menggunakan Spider 
Gambar 4.4, Pekerjaan Erection Tulangan

'# Pene%oran Beton pada uban Pondasi

Proses selanjutnya setelah proses pemasangan tulangan baja adalah pengecoran beton. Pekerjaan
ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi,
meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah ben ar, tetapi bila pada tahapan ini gagal maka
gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan.

Pengecoran disebut gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya
ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton
mengisi bagian yang tidak tepat.

$ir tanah yang memenuhi lubang pondasi menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu
khusus, yaitu pipa tre$ie. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan
kedalaman lubang yang dibor.

$lat  alat yang digunakan dalam proses pengecoran pondasi:

". Pipa tre$ie


%. 0orong

(. Penjepit pipa ! tre$ie pipe holder 

). Casing  baja silinder 

&angkah-langkah pekerjaan pengecoran:

a#  Setting  lat Pene%oran

Selesai lubang galian dibor, kemudian dilakukan persiapan alat-alat pengecoran. Pipa tre$ie
dimasukkan perlahan ke dalam lubang galian dengan bantuan crane, segmen per segmen. Suatu
segmen pipa masuk ke dalam galian, kemudian dijepit pada mulut lubang, kemudian segmen
lainya diangkat dan disambungkan pada segmen yang dijepit tadi. Penjepit kemudian dilepas,
setelah pipa tersambung dan dimasukkan kembali ke dalam galian. 2al yang sama dilakukan
selanjutnya sampai pipa tre$ie masuk pada kedalaman yang diinginkan, dan pipa tre$ie kembali
dijempi pada mulut galian agar tidak jatuh seluruhnya ke dalam galian. Selesai pipa tremi
dipasang, corong untuk pengecoran pun dipasang di atas pipa tre$ie. Posisi pipa harus
diperhatikan agar pipa tre$ie berada pada posisi center  dari galian, hal ini agar distribusi
campuran beton yang dicor dapat merata di semua bagain galian pondasi.

Gambar 4.4 Steel .older 


Gambar 4.4 Pemasangan Pipa 're$ie ke dalam alian Bor yang Siap 'icor 

b# Pene%oran

Beton untuk pondasi menggunakan ready $ix yang didatangkan dari PT. 2olcim !atching plant 
 balaraja. 0ampuran beton ini dirancang sedemikian rupa supaya +alaupun kandungan air tinggi,
namun tetap memiliki kekuatan yang tinggi. Ailai slump untuk beton pondasi ditentukan harus
lebih dari "4 mm, hal ini membuat pekerjaan pengecoran beton menjadi lebih mudah. Tidak
digunakan vi!rator  untuk pemadatan dalam proses pengecoran, karena beton dengan nilai slump
"4 mm sangat encer sehingga proses pemadatannya tidak perlu menggunakan vi!rator .

Proses kerjanya pengecoran beton pondasi adalah sebagai berikut :

Saat pipa tre$ie sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor, ujung atas ditahan sedemikian
sehingga posisinya terkontrol 9dipegang# dan tidak jatuh, lalu corong beton dipasang dan pada
kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap dilakuakan. Truk ready $ix siap untuk
mendekat dan menuang beton segar pada corong yang telah dipasang.

*esulitan mulai terasa pada tahap ini, karena keahlian operator sangat menentukan keberhasilan
dalam proses pengecoran dengan cara ini. 'ikatakan sulit karena pipa tre$ie tadi perlu untuk
dicabut lagi. =adi jika beton yang dituang terlalu banyak maka untuk mencabut pipa yang
tertanam menjadi lebih susah, sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tre$ie, sedangkan beton
 pada bagian ba+ah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi ataupun
tercampur dengan tanah, padahal proses itu semua kejadiannya di ba+ah, di dalam lobang yang
tidak terlihat sama sekali. =adi pengalaman superisi atau operator yang mengangkat pipa tadi
memegang peran sangat penting. =ika pada tahap ini gagal, maka secara keseluruhan,
 pelaksanaan pondasi juga gagal.

Saat beton yang di cor sudah semakin ke atas 9olumenya semakin banyak# maka pipa tre$ie
harus mulai ditarik ke atas bagian pipa tre$ie yang basah dan kering 9gambar kanan#.

$danya pipa tre$ie tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan
tanpa mengalami pencampuran dengan cairan !entonite. *arena Berat =enis beton lebih besar
dari B= !entonite maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. 2al
ini mengakibatkan cairan !entonite mulai terdorong ke dan mulai digantikan dengan beton segar
tadi. Sementara beton terus dicor melalui pipa tre$ie, cairan !entonite dipompa menuju tangki
 penampungan.

Proses pengecoran ini memerlukan suplai beton yang menerus, jika ada keterlambatan beberapa
 jam dan terjadi setting  maka pipa tre$ie%nya bisa tertanam diba+ah dan tidak bisa dicabut,
sedangkan jika terburu-buru mencabut maka tiang beton bisa tidak menyambung. 2al ini
membuat pelaksana hrus selalu memperhatikan bagian logistik ! pengadaan beton.

Pengerjaan pengecoran yang berlangsung dengan baik adalah jika beton dapat muncul dari
kedalaman lobang. Pemasangan tre$ie mensyaratkan bah+a selama pengecoran dan penarikan
maka pipa tre$ie tersebut harus selalu tertanam pada beton segar. *ondisi tersebut fungsinya
sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran deng an lumpur.
Proses pengecoran telah selesai sampai tahap ini. Casing  kemudian dicabut kembali dari lubang
 bor saat beton masih segar ! belum setting .

'escription 0ontent

">
Silica Consign$ent 

">4
 &,S'  purchase

(@3
Screen -"/

>4>
Split "/-%/

(@4
0ement Type

@%
 Retarder  P-%
'$$06M  "(/
-
"4%
?ater 

9abel 4.'  #ix &esign Beton *elas B-%

Gambar 4.45  Pekerjaan Pengecoran Pondasi

". b. Pekerjaan  footing 

Pekerjaan Bored "ile selesai maka dilajutkan dengan pekerjaan ooting . Footing  merupakan


struktur yang berfungsi untuk mengikat tiang-tiang menjadi satu kesatuan, dan memindahkan
 beban kolom kepada tiang pondasi. Tidak semua titik pondasi pada proyek ini menggunakan
 ooting . Sesuai dengan desainya, ooting  hanya terdapat pada a!ut$en yakni titik $" dan $%,
sedangkan untuk titik pondasi lainnya akan dilangsungkan dengan kolom tanpa cap ! kepala
 pondasi.

Pekerjaan ooting terdiri dari :
1# Pekerjaan Galian

Pekerjaan ooting  dia+ali dengan menggali lokasi sampai kedalaman tertentu sesuai gambar


rencana. Pekerjaan penggalian di lokasi dilakukan dengan dengan alat !ackhoe. Folume
 penggalian yang cukup besar membuat pengerjaan dengan !ackhoe lebih efisien. Pekerjaan
galian dia+ali dengan pengupasan existing  berupa perkerasan jalan. Pekerjaan ini dilakukan
secara manual dengan tenaga manusia, dengan bantuan pahat besar dan palu. Setelah perkerasan
aspal di permukaan pekerjaan ooting  dikupas, barulah pekerjaan galian dengan !ackhoe
dilakukan.
Gambar 4.'0 Pekerjaan alian Footing , inGet : tiang baja yang dipancang guna melindungi jalur 
lalulintas di sampingnya dari keruntuhan saat pekerjaan galian

una mencegah keruntuhan saat penggalian, tiang tiag kayu dan baja dipancang di pinggiran
galian, sebab bila dibiarkan runtuh, akan mengganggu pekerjaan dan dapat membuat jalan
 pengalih di sebelahnya rusak!ikut runtuh..

2# Pembuatan antai "erja


&antai kerja dibuat dengan tebal sekitar  cm, tujuan dibuatnya lantai kerja adalah agar beton
struktur ooting  tidak bersinggungan langsung dengan tanah, sehingga kualitas dan kekuatan
 beton tidak terganggu.

Gambar 4.'1  Pengecoran Pekerjaan &ean 0oncrete ! &antai *erja

3# Pembonkaran Beton Pondasi

Pembobokan beton dimaksudkan untuk mendapat besi stek dari pondasi untuk pengikatan
struktural dengan ooting , beton pondasi dibobok sampai dasar galian ooting . Pembobokan ini
 juga bertujan untuk membuang beton jelek pada pondasi !ored pile. Sistem pengecoran dengan
 pipa tre$ie membuat beton bagian atas jelek, karena bercampur dengan lumpur dan air, oleh
karena itu beton jelek ini perlu dibuang agar tidak merusak struktur.
Gambar 4.'2. Pekerjaan Bobokan Beton Pondasi

4# Pekerjaan Bekistin

Sesuatu yang unik dari bekisting ooting  adalah, panel plywood  ditahan oleh dinding tanah


disekitarnya dengan dihubungkan dengan balok-balok kayu. Bekisting ooting  seperti ini,
seringkali disebut sistem or$ work  tradisional, dimana pada sistem ini, bekisting menggunakan
kayu nantinya akan dibongkar kembali dan disusul dengan timbunan kembali.

Gambar 4.'3.  Skema For$ Work  Tradisional pada Footing 

'# Pekerjaan Pembesian

Pembesian ooting  dilakukan di tempat ! on%site. Baja tulangan sebelumnya dipotong dengan


 berbagai ukuran dan dibengkokkan sedemikian rupa di stockyard , sehingga membentuk bagian
 per-bagian tulangan ooting  yang mudah dirakit, dan effisien. Pekerjaan pemotongan dan
 pembengkokan baja tulangan diperhitungkan sedemikian rupa, agar tidak banyak sisa potongan
 baja yang terbuang begitu saja, dengan demikian akan meningkatkan cost eiciency.

Bagian-bagian tulangan tersebut kemudian diba+a ke lokasi pekerjaan untuk selanjutnya dirakit
di tempat sesuai dengan gambar rencana. Bagian  bagian tulangan diikatkan satu sama lain
sedemikian rupa menggunakan ka+at bendrat ataupun dengan dilas.

,# Pene%oran

Pengecoran ooting  dilakukan bertahap layer !y layer  atau per lapisan dengan ketebalan setiap


lapisan sekitar / cm. Setiap layer dilakukan ibration! penggetaran, kemudian dilanjutkan
 pengecoran selanjutnya. 2al ini ditujukan untuk menghindarai segregasi atau pemisahan
komposisi dan menjaga agar beton tidak keropos ! tetap padat.
Gambar 4.'4  Pekerjaan Pembesian Footing  $"

. Pekerjaan > pper Structure

Pekerjaan ,pper Srtucture meliputi pekerjaan kolom, pekerajaan girder, dan pekerjaan pe lat,
namun pada laporan ini, hanya akan dibahas mengenai pekerjaan kolom, karena selama ( bulan
kerja praktek, proyek baru berjalan sampai pekerjaan kolom.

a. Pekerjaan "olom

*olom merupakan batang ertikal dari rangka 9frame# struktur yang memikul beban dari
 jembatan, yang meneruskannya dari eleasi atas ke eleasi ba+ah hingga akhirnya sampai
ketanah melalui pondasi. Peran kolom sangat penting dalam konstruksi jembatan, maka
 pekerjaan kolom juga harus dilakukan dengan hati-hati.

Terdapat % jenis kolom dalam proyek ini, yakni kolom beton bertulang, dan kolom komposit.
'engan jumlah masing-masing kolom:

• 0 column : ") column

• 0omposit 0olumn : % column 9P), P#

Pekerjaan kolom meliputi:

1# ;re%tion tulanan

Tulangan kolom didatangkan dari fabrikasi di stockyard , kemudian dipasangkan pada lokasi
kolom dengan menyambungkanya pada oerstek pondasi. Penyambungan ini dilakukan dengan
dilas.

2# Pemasanan bekistin
Pekerjaan bekisting pada proyek ini dilaksanakan oleh subkontraktor PT.iGky, dimana
digunakan bekisting pabrikan yang dapat digunakan berulang-ulang. Bekisting kolom terdiri dari
% panel yang dapat disatukan sehingga membentuk kolom dan kemudian disanggah dengan
 penyokong dan pengatur ertikal. Pengatur ertikal ini dapat diatur sedemikian rupa sehingga
kolom berdiri dengan tegak.

9a# Penyokong ertikal

9b# 'ua panel bekisting

Gambar 4.''  Bagian-bagian bekisting

Bagian permukaan dalam panel-panel sebelumnya dilumuri dengan pelumas bekisitng, agar
 beton yang mengeras nantinya tidak menempel pada beskisting, dan bekisting dapat dibuka
dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai