Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tumbuhnya industri penerbangan terutama di kawasan Asia Pasifik turut meningkatkan
pertumbuhan perusahaan jasa perawatan pesawat atau biasa dikenal dengan perusahaan MRO
(Maintenance, Repair, and Overhaul). Melihat pertumbuhan maskapai penerbangan yang
berbasis biaya murah (Low Cost Carrier - LCC) dapat menjadi pangsa pasar bagi industri
perawatan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul - MRO) nasional.
PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia merupakan anak perusahaan PT.
Garuda Indonesia, salah satu perusahaan penerbangan milik pemerintah Republik Indonesia. PT.
GMF AeroAsia bergerak dalam jasa perawatan pesawat terbang (Maintenance, Repair, and
Overhaul - MRO). Perusahaan ini memberikan layanan pesawat dari berbagai jenis dan
merupakan salah satu fasilitas perawatan pesawat terbesar di Asia, lepas dari PT. Garuda
Indonesia pada Agustus 2002 memberikan fleksibilitas yang lebih bagi PT. GMF AeroAsia.
Dengan identitas baru, PT. GMF AeroAsia berkembang menjadi salah satu fasilitas maintenance,
repair dan overhaul pesawat terbaik dan terbesar di dunia. PT. GMF AeroAsia menguasai 70%
nilai kapitalisasi pasar bisnis MRO di Tanah Air. Dari angka itu, 70% di antaranya berasal dari
pesawat-pesawat maskapai nasional.
Dalam menjalani bisnis MRO, kesuksesan perusahaan sangat bergantung pada faktor –
faktor eksternal yang mendukung jalannya bisnis.

I.2. Gambaran Umum Industri


1. Sejarah Perusahan
Tahun 1949, pemerintah Indonesia mendirikan Garuda Indonesia, sebuah
perusahaan jasa pelayanan angkutan udara yang ditujukan sebagai sarana untuk
mempromosikan pariwisata nasional. Dalam perkembangannya, Garuda Indonesia
memahami bahwa ketepatan waktu, keandalan dan kenyamanan adalah kunci
sukses untuk mengoptimalkan peranan dan kontribusinya. Untuk itulah, Garuda
Maintenance Facilities Support Center didirikan pada tahun 1984.
Perkembangan fasilitas perawatan ini secara keseluruhan didanai oleh pemerintah
Indonesia. Jumlah investasi yang dikeluarkan dalam 7 tahun pertama mencapai 200
juta dolar dan 63%-nya dikeluarkan untuk mengimpor mesin-mesin dan peralatan
berteknologi tinggi. Dalam usaha mendongkrak kemampuannya, Garuda
Maintenance Facilities Support Center bertansformasi menjadi Strategic Business
Unit dengan nama GMF, Garuda Maintenance Facilities, pada tahun 1996 dengan
mulai melayani tiga operator transportasi udara. Dengan status baru ini GMF
memiliki manajemen sendiri namun masih tetap berada dibawah garis
pertanggungjawaban PT Garuda Indonesia. Lepas dari PT Garuda Indonesia pada
Agustus 2002 memberikan fleksibilitas yang lebih bagi GMF. Dengan identitas
baru, GMF Aero Asia berkembang menjadi salah satu fasilitas
perawatan, repair dan overhaul pesawat terbaik dan terbesar di dunia.

2. Jenis Usaha
Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) merupakan sebuah organisasi
yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang, baik yang dimiliki Garuda
Indonesia sendiri maupun yang dimiliki oleh maskapai penerbangan lainnya.
Fasilitas yang dimiliki GMF senantiasa dimodernisasi dan selalu dikembangkan
untuk dapat mengikuti perkembangan dunia penerbangan yang melaju pesat.
Hingga saat ini fasilitas yang dimiliki antara lain : 4 buah hangar, Office and Store
Area, Runup Bay and Apron, spare part stores, engine and component workshops,
Test Cell, utility buildings, ground support equipment, chemical storage dan water
waste treatment facility yang mampu menangani kegiatan maintenance serta
menampung 15 pesawat terbang berbadan kecil dan 4 pesawat terbang berbadan
besar. Hanggar 4 sebagai narroe body terbesar di dunia memiliki kapasitas 16 line
pesawat merupakan langkah GMF dalam pengembangan kapasitas perawatan
pesawat sesuai dengan tuntutan pertumbuhan bisnis perusahaan. Hingga saat ini
GMF telah dilengkapi dengan sarana untuk melakukan services and overhaul
sebagian besar pesawat terbang, baik untuk penerbangan domestik maupun
internasional, yang membutuhkan kualitas dan biaya yang sesuai dengan standar
maintenance internasional. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
para karyawannya, maka GMF secara berkesinambungan melakukan pelatihan
technical staff, agar dapat dihasilkan karyawan yang memiliki kemampuan,
dedikasi dan pengalaman yang sangat dibutuhkan untuk dapat mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin tinggi dibidang penerbangan.
Produk jasa PT. GMF AeroAsia Tbk diantaranya, yaitu :
a. Line Maintenance
Menyediakan jasa overnight dan transit dengan waktu yang efektif dan efisien,
dengan waktu kerja 24 jam sehari selama 365 hari.
b. Base Maintenance
Memberikan jasa solusi untuk berbagai masalah heavy maintenance mulai dari
kerusakan utama, mengecat eksterior pesawat sampai dekorasinya, memodifikasi
sayap pylon, cabin repurbishment dan rekonfigurasinya. Heavy maintenance ini
dilakukan untuk segala jenis pesawat dengan tipe B 737, B 747, A 300, A 310, A
330, DC 10, MD 80, dan F 28.
c. Engine Maintenance
Dengan memiliki teknologi aviasi dan pengembangan kapabilitas, pengalaman dan
keahlian, PT. GMF melakukan jasa overhaul pada berbagai tipe mesin pesawat,
selain itu mengembangkan Heavy Industrial Turbine (HIT) dan Light Industrial
Turbine (LIT)
d. Component Maintenance
Menangani component besar untuk jenis pesawat dengan tipe B 737, B 747, A 300,
A 310, DC 10, MD 80, dan F 28, sebagai solusi total Workshop PT. GMF
dilengkapi dengan peralatan untuk komponen pneumatic dan hydraulic.
e. Engineering Services
Menangani perbaikan kerusakan pada saat pemeliharaan untuk membuat rancangan
dan standar kualitas yang dispesifikas dari keperluan operator yang terotorisasi.
f. Trade and Asset Management
Menyediakan material untuk melayani para customernya. Dengan memiliki fasilitas
penyimpanan bounded area dan memiliki ruangan khusus untuk mengakomodasi
inventory atau penyimpanan peralatan yang besar. Beriringan dengan waktu jasa
AOG dan komputerisasi tracking system yang modern yang semuanya telah di
desain untuk mengurangi downtime pesawat.
3. Visi dan Misi Perusahaan
Sebagai perusahaan yang besar, Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk
memiliki visi dan misi dalam menjalankan organisasi perusahaannya. Visi dan misi
tersebut adalah :
A. Visi Perusahaan
GMF menjadi 10 besar MRO di dunia (Top 10 MROs in the world).
B. Misi Perusahaan
Menyediakan solusi perawatan pesawat terbang yang terpadu dan handal sebagai
kontribusi dalam mewujudkan lalu lintas udara yang aman dan menjamin kualitas
kehidupan umat manusia (To provide integrated and reliable aircraft maintenance
solutions for a safer sky and secured quality of life of mindkind).

I.3 Rumusan Permasalahan


Industri perawatan pesawat dipengaruhi oleh beberapa line bussiness yang berbeda. Pada
makalah ini akan membahas bisnis pada PT. GMF Aeroasia Tbk. Agar penelitian dapat
berjalan secara sistematis, maka dibuatkan suatu perumusan masalah sebagai berikut :
1. Strategi yang dilakukan PT GMF Aeroasia Tbk dalam menghadapi persaingan di
Industri MRO?

I.4 Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi faktor – faktor lingkungan bisnis dan dampaknya terhadap aktivitas
bisnis perusahaan.
2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan akibat perubahan lingkungan
eksternal.
3. Membuat formulasi strategi yang tepat bagi perusahaan dengan mempertimbangkan
faktor – faktor lingkungan bisnis yang terjadi agar perusahaan dapat bertahan dalam
industri.
I.5 Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan cara riset terhadap data sekunder yang penulis
dapatkan dari berbagai sumber seperti laporan tahunan PT GMF Aeroasia Tbk, internet dan
jurnal – jurnal yang terkait dengan pembahasan penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Company Profile


PT GMF Aroasia Tbk merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan penerbangan
nasional dan merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat
di Indonesia saat ini. PT GMF Aroasia Tbk juga merupakan bengkel perawatan pesawat yang
lengkap / One Stop Service, karena disamping dapat memperbaiki / merawat Airframe (Badan
Pesawat) juga dapat merawat komponen dan mesin pesawat.
PT GMF Aroasia Tbk yang mengelola bisnis Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO)
telah memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang menempati area tanah seluas
1.1500.000 m², antara lain fasilitas perkantoran, 4 hangar, fasilitas penyimpanan suku-cadang,
engine shop, structure and sheet metal shop, automatic test equipment, electric motor shop, dan
lain-lain.
PT GMF Aroasia Tbk awalnya merupakan salah satu unit dari perusahaan penerbangan
nasional. Pada tahun 1949, perusahaan penerbangan nasional didirikan dengan misi untuk
menjadi perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata
nasional.

Gambar 2.1 Milestone PT. GMF Aeroasia Tbk


Gambar 2.2 Milestone PT. GMF Aeroasia Tbk

Dan pada tanggal 10 Oktober 2017 GMF, perusahaan MRO (Maintenance, Repair and
Overhaul) resmi menjadi perusahaan public yang menjadi PT GMF Aeroasia Tbk. PT Garuda
Maintenance Facility AeroAsia (GMF) akan melepas 10.890.068.700 lembar saham yang
keseluruhannya merupakan saham baru dalam penawaran saham perdana (IPO). Direktur Utama
GMF Iwan Joeniarto mengatakan IPO dilakukan sebagai langkah mewujudkan visi menjadi 'Top
10 MRO in The World' dengan pendapatan mencapai USD1 miliar di 2021 mendatang. IPO ini
dilakukan untuk pendanaan dalam rangka rencana besar ekspansi GMF ke depannya. Sekitar
60% dana bersih dari hasil lPO bakal digunakan untuk mendanai investasi GMF dalam rangka
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di Line Maintenance dan Repair and Overhaul.
Kemudian 15% untuk refinancing, dan sisanya untuk kebutuhan modal kerja.

II.2 Business Environment


Perubahan lingkungan bisnis dapat terjadi setiap saat. Perubahan ini dapat dipengaruhi oleh
faktor – faktor eksternal atau lingkungan bisnis baik yang berskala regional, nasional maupun
global yang dampaknya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, Dampaknya dapat menjadi
opportunity (peluang bisnis) atau bahkan menjadi threat (ancaman bisnis) bagi perusahaan.
Faktor–faktor ini dapat menimbulkan ketidakpastian bagi para pelaku bisnis. Berikut ini
beberapa faktor lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan :
1. Demography,
Faktor demografi mencakup dinamika kependudukan manusia Demografi meliputi
ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah
setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan
dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. Faktor
eksternal ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan karena perusahaan tidak dapat
mempengaruhi usia, jenis kelamin dan komponen demografi lainnya. Namun kondisi
demografi dapat dijadikan perusahaan dalam menganalisis tren pelanggan dalam di masa
depan dalam mengonsumsi produk perusahaan.
2. Social & Cultural,
Faktor sosial dan budaya mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai dan karakteristik
sebagainya dari masyarakat dimana menjadi target pasar dari perusahaan. Perusahaan
harus memperhatikan setiap perubahan faktor sosial dan budaya untuk dapat
menyesuaikan strategi bisnis. Faktor ini dapat menentukan kebijakan pembiayaan produk
tertentu agar dapat diterima oleh pelanggan.
3. Development & Regional Economy,
Faktor pembangunan ekonomi menunjukkan peningkatan tingkat kesejahteraan.
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah merupakan salah satu aspek dari pembangunan
ekonomi wilayah tersebut. Faktor lingkungan bisnis ini meliputi Gross Domestic Product
(GDP), Gross National Product (GNP).
4. Monetary & Fiscal Policies,
Faktor kebijakan moneter memiliki tujuan untuk menjaga dan memelihara kestabilan
nilai rupiah,dan tingkat suku bunga untuk alur bisnis.
Faktor kebijakan fiskal mencakup perubahan pengeluaran pemerintah dan/atau pajak
untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu.
5. Information Technologies,
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan bisnis yang paling cepat mengalami
perubahan dan memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan, Hal ini mempengaruhi
strategi perusahaan dalam hal pengembangan sistem dan peningkatan kinerja operasional
perusahaan.
6. Natural Environment,
Faktor lingkungan alam mencakup kondisi alam, seperti iklim, geografis, kondisi sumber
daya alam, serta dampak – dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas bisnis
perusahaan secara langsung maupun tidak langsung, seperti pencemaran udara,
pencemaran air, banjir dll Perusahaan harus memperhatikan dampak lingkungan yang
terjadi dan aktif dalam memecahkan permasalahan lingkungan,
7. Industry & Sectoral Policies,
Kondisi suatu industri dipengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan di dalam
sektor industri tersebut. Dimana kebijakan sektor industri merupakan cara Perusahaan
menetukan strategi bisnis.
8. Goverenmental,
Faktor ini menjelaskan mengenai hubungan perusahaan dengan pemerintahan. Suatu
perusahaan akan berjalan secara kondusif dalam mengembangkan perusahaan ketika
dapat berjalan sesuai dengan regulasi pemerintah yang berlaku. Setiap perubahan
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam mempengaruhi manajemen
perusahaan dalam mengeluarkan kebijakan dan mengambil keputusan.
9. Domestic & International Political.
Kebijakan politik dapat mempengaruhi suatu bisnis, baik suasana politik yang terjadi di
dalam negeri maupun kondisi politik di luar negeri yang saling berpengaruh. Lingkungan
politik di suatu negara menjadi faktor pertimbangan bagi suatu perusahaan dalam
menentukan strategi bisnis.

II.3 Tools Analysis


Penelitian ini melakukan proses analisa dampak dari perubahan lingkungan bisnis. alat
yang digunakan peneliti dalam menganalisis faktor–faktor perubahan lingkungan bisnis dan
dampak terhadap perusahaan, dengan :
1. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Analysis
Adalah suatu bentuk analisa di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi
yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang
matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka
panjang.Terdapat 4 komponen analisis SWOT, diantaranya :
 Strength (kekuatan)
analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini
adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya.
 Weakness (kelemahan)
Cara mengidentifikasi kelemahan – kelemahan dari suatu perusahaan dibandingkan
kompetitornya. Hal ini yang akan menjadi kendala yang serius untuk kemajuan
perusahaan.
 Opportunity (peluang)
Situasi dan kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi atau perusahaan yang
memberikan peluang berkembang dimasa yang akan datang..
 Threat (ancaman)
Untuk menganalisis faktor eksternal yang akan menjadi tantangan atau ancaman yang
harus dihadapi oleh perusahaan. Hal ini digunakan untuk mengantisipasi dalam
mengatasi ancaman atau tantangan yang akan menjadi penghalang perkembangan
bisnis perusahaan.
BAB III
ANALISIS STRATEGI PT. GMF AEROASIA TBK DALAM MENGHADAPI
PERSAINGAN INDUSTRI MRO

Anda mungkin juga menyukai