Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN INTERPRETASI HASIL KEGIATAN

PENGECEKAN LAPANGAN PETA GEOLOGI INDERAAN JAUH


LEMBAR CEPU (1508-44) SKALA 1:50.000, JAWA TENGAH

Oleh
Sonia Rijani, Dian Novita, Untung Margono, Indra Sanjaya,

1. PENDAHULUAN

Peta Geologi skala 1 : 50.000 merupakan salah satu data kebumian yang dibutuhkan,
karena peta tersebut dapat berfungsi sebagai data/informasi dasar untuk perencanaan
eksplorasi sumberdaya mineral dan energi, air tanah, pengembangan wilayah, dan mitigasi
kebencanaan geologi. Salah satu upaya Pusat Survei Geologi dalam menjawab kebutuhan
tersebut adalah dengan membuat program pengecekan lapangan peta geologi interpretasi
inderaan jauh Lembar Randublatung (1508-44), Jawa Tengah.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan updating ini dimaksudkan untuk dengan maksud mengetahui ciri
fisik tiap formasi dan hubungan antar satuan batuan baik secara lateral atau horizontal.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengecek validitas hasil interpretasi geologi pada
citra satelit dan pemutakhiran informasi geologi pada peta geologi regional skala
1:100.000 yang telah terbit sebelumnya.
3. LOKASI

Peta Geologi Inderaan Jauh Lembar Randublatung (1508-44) Skala 1:50.000 secara
administratif sebagian besar berada di dalam wilayah Kabupaten Blora (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi Pengecekan Lapangan, daerah dengan kotak arsir


1
4. METODOLOGI
Berikut ini adalah sistematika dan langkah-langkah keseluruhan dalam melakukan
interpretasi geologi pada citra radar yang didalamnya termasuk kegiatan lapangan:
• Studio, seperti halnya yang telah dilaksanakan pada saat kegiatan pemetaan geologi
sistematik skala 1 : 250.000, interpretasi data inderaan jauh (foto udara/citra
satelit/radar) merupakan tahap awal kegiatan pemetaan.
• Melakukan penafsiran citra radar melalui inderaan jauh guna memperoleh
penyebaran, hubungan antar satuan batuan secara regional, pola struktur yang
terekam dari bentuk morfologi suatu daerah. Kemudian dibuat draft peta sebagai
panduan pelaksanaan di lapangan.
• Pengecekan di Lapangan, tahapan ini adalah salah satu bagian dari rangkaian kegiatan
interpretasi geologi berbasis inderaan jauh, yang hasilnya berupa produk data digital
yang akan digunakan untuk validasi dengan hasil interpretasi. Rencana Lokasi
pengamatan lapangan dengan arah lintasan yang didasarkan atas sebaran batuan dan
struktur geologi yang ada.
• Lintasan dipilih melalui daerah kunci dengan tetap menyesuaikan waktu yang
tersedia. Pada kegiatan ini pengambilan foto morfologi, singkapan dan conto batuan
terpilih dilakukan sebagai validasi dari interpretasi citra. Hasil kegiatan lapangan
tersebut disajikan dalam bentuk lembar data lapangan.

5. HASIL KEGIATAN LAPANGAN

Dari hasil kegiatan pengamatan geologi di lapangan dimana batuan tersingkap cukup
baik, telah dilakukan pengamatan geologi secara menyeluruh. Sebanyak 54 stasiun
pengamatan telah didatangi dan direkam data geologinya.

Dari hasil kegiatan pengecekan lapangan Lembar Cepu, menunjukan bahwa sebagian
ada beberapa pergeseran batas satuan batuan dari yang telah diinterpretasi, khususnya batas
satuan batuan (gambar 2 dan 3).
Batas satuan yang bergeser atau berubah terjadi yaitu di bagian Barat terjadi
perubahan menjadi satuan batuan Batugamping Formasi Ledok (Nmll) dan satuan batuan
Napal Formasi Mundu (Npmm). Dibagian Timur satuan Napal Formasi Mundu (Npmm)
menjadi relative lebih luas penyebaran dibandingka dnegan peta hasil interpretasi. Di bagian
tengah lembar peta menjadi satuan batuapasir Formasi Wonocolo (Nmws), Napal Formasi

2
Mundu (Npmm), dan Batugamping Formasi Ledok (Nmll).

Gambar 1. Lembar Randublatung Hasil Interpretasi Inderaja Jauh (Suwijanto, 2013)

Gambar 3. Lembar Randublatung hasil Pengecekan Lapangan (modfifikasi Suwijanto, 2013 )

3
Geomorfologi pada Lembar Cepu, secara umum tersusun oleh tiga satuan morfologi
yaitu: dataran, dataran bergelombang, perbukitan berlereng sedang – landau.
Struktur Geologi yang berkembang di Lembar Randublatung adalah kekar yang cukup
intensif serta anticlinorium di bagian utara lembar peta.

6. PENUTUP

Berdasarkan hasil kegiatan pengecekan lapangan pada peta geologi Lembar


Randublatung ini, dapat disimpulkan masih ada perubahan atau pergeseran batas satuan
batuan pada peta hasil interpretasi inderaan jauh dengan kondisi geologi sebenarnya di
lapangan, hal ini disebabkan masih terdapat keterbatasan pada citera satelit untuk
menampilkan kondisi geologi.

DAFTAR ACUAN

Kadar, D. dan Sudijono (1993) Peta Geologi Lembar Rembang, Jawa. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi

Situmorang, R.I., R. Smit, dan E.J. van Vessem (1992) Peta Geologi Lembar Jatirogo, Jawa.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Suwijanto (2013) Peta Geologi Hasil Interpretasi Citra Inderaan Jauh Lembar Randublatungskala
1:50.000, Jawa Tengah. Pusat Survei Geologi.

Anda mungkin juga menyukai