𝐷𝑖𝑠𝑐𝑙𝑎𝑖𝑚𝑒𝑟: 𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑖𝑛 𝑐𝑜𝑐𝑜𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑖𝑚𝑒𝑟𝑠, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑗𝑎𝑟𝑔𝑜𝑛 𝑑𝑎𝑛
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝 𝑡𝑒𝑘𝑛𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎.
𝘗𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘥𝘪 𝘣𝘭𝘰𝘨 𝘴𝘦𝘢𝘳𝘤𝘩𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘦𝘭𝘢𝘯𝘥, 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴
𝘢𝘴𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘢. 𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘦𝘭𝘢𝘣𝘰𝘳𝘢𝘵𝘦 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪
𝘱𝘳𝘪𝘯𝘴𝘪𝘱 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘰𝘱𝘵𝘪𝘮𝘢𝘴𝘪 𝘪𝘬𝘭𝘢𝘯, 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘦𝘳𝘪 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑠𝘱𝘭𝘪𝘵 𝘵𝘦𝘴𝘵
𝘥𝘪 𝘎𝘰𝘰𝘨𝘭𝘦 𝘈𝘥𝘞𝘰𝘳𝘥𝘴.
𝐏𝐀𝐑𝐄𝐓𝐎, 𝐚𝐩𝐚?
Prinsip Pareto juga dikenal sebagai aturan 80-20, Menyatakan bahwa untuk banyak kejadian,
sekitar 80% efek disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. (wikipedia)
Dalam optimasi Google AdWords, seringkali kita akan menemukan prinpsip 80 - 20 ini. 20%
faktor kecil yang sering terabaikan, ternyata menyumbang 80% keberhasilan iklan.
𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐎𝐏𝐓𝐈𝐌𝐀𝐒𝐈
Sebelum analisa maka ada beberapa langkah wajib yang harus diselesaikan.
𝑪𝒐𝒏𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊𝒐𝒏 𝒕𝒓𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈
Setiap website punya sasaran / goal. Seperti: isi data form untuk mengumpulkan lead, isi form
pendaftaran event / kursus, penjualan dengan shopping cart murni, penjualan manual melalui cs
dengan nomor whatsapp berderet atau bertumpuk di web, atau hanya mencari trafik dengan tidak
memperdulikan penjualan, dan masih banyak lagi.
Yang menyelesaikan sasaran sesuai tujuan website, kita anggap sebagai terjadi konversi, jiika
dikaitkan denggan trafik maka bisa kita sebut converted traffic atau bisa juga converted click.
Artinya dengan nge-track ini, kita tahu, trafik atau klik mana yang akhirnya menjadikan
konversi.
Lengkapnya: conversion tracking adalah cara mengukur permorma media iklan, yang dikaikan
dengan KPI atau ROI. Prosesnya secara teknis berbasis pixel / code yang secara instan dan
simultan merekam jumlah konversi.
Lalu,
Berkaitan dengan keberhasilan iklan, setelah sasaran yang ditentukan kita track, mak kita akan
tahu seberapa besar tingkat keberhasilan campaign kita. Semakin valid kita dalam nge-track
sasarannya, maka semakin mudah dan tepat analisanya.
Contoh,
dari 1000 pengunjung web yang datang dari Google AdWords, terjadi penjualan 20 item, maka
tingkat konversi / conversion rate adalah: 20/1000 * 100%= 2%
Mengingat Google Adwords adalah instant traffic generator DAN BERBAYAR, maka trafik
yang datang berjibun datang ke website, harus dipilih dan pilah, mana dia yang menyelesaikan
sasaran web kita. Kara orang biar profit. Kata orang lagi biar gak boncos. Terserahlah, yang
penting untung.
Seperti:
Kata kunci nya apa, lokasi dimana, waktunya yang pas kapan, cewek apa cowok, umur berapa,
pakai hape apa laptop, dll
Di sini kemudian akan terbentuk sebuah pola, jika memang ada, karena tidak semuanya berpola.
Nah, tugas mu sebagai optimizer adalah 𝐌𝐄𝐍𝐂𝐀𝐑𝐈 𝐃𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐌𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐏𝐎𝐋𝐀 𝐈𝐍𝐈. Seperti
matematikawan yang menemukan pola trus jadilah rumus baku.
BUT, SEBELUMNYA,
Kalau ingin data lengkap maka tool Google analytics harus kita pakai, kemudian kita nikahkan
dengan Google AdWords. Setelah akad ini, maka data yang kita miliki untuk analisa semakin
kaya.
Pixel yang bisa digunakan untuk merekam konversipun, bisa dari Google analytics maupun
Adwords. (mengingat ini cukup teknikal, sepertinya perlu ada pembahasan tersendiri)
Investasi lokasi manakah yang mendatangkan konversi paling banyak. Dari 100 kota, bisa - bisa
hanya 20 kota yang menyumbang konversi tinggi.
Jika iklan tayangkan di seluruh Indoensia, di banyak kota, atau di beberapa negara, cek user
location dari Google AdWords bisa. Dari dasboard Google analytids yang sudah dinikahkan juga
bisa.
Jangan keburu nafsu, biarkan datanya banyak dulu. Misal iklan jalan sebulan. Lalu, cek dan
optimasi campaign.
Setelah kita tahu lokasi mana saja yang lebih convertable, maka kita bisa melakukan hal berikut:
Semisal:
Karena setiap produk atau jasa memiliki karakteristik jam masing - masing. Ini saya kasih contoh
di diimage. Mungkin di bawah ya. Dia jualan jasa. Dan konversi paling banyak terjadi pada pagi
hari. Dan sore / malam hari yang memesan jasa untuk esok pagi hari.
1. Bikin schedule iklan lebih dari satu dalam satu kampanye. Dan tingkatkan bidding untuk jam -
jam laris.
2. Atau, bikin campaign khusus untuk jam laris. Misal kita bikin 3 campaign: campaign pagi,
campaign siang, dan campaign sore. Cara yang kedua ini akan memudahkan kita dalam membagi
budget. Misal pagi kita kasih 500rb, sore Kita kasih 500rb, siang cukup 100rb.
𝐁𝐀𝐇𝐊𝐀𝐍, kita bisa set campaign sesuai dengan hasil analisa no 1 dan no 2. Kita set campaign di
lokasi laris di jam laris. 𝐖𝐔𝐈𝐇… 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐫 𝐥𝐞𝐤!
1. Temukan 20% kata kunci yang paling membuat penjualanmu laku. Cari top performing
keywords.
2. Temukan 20% kata kunci yang paling banyak mendatangkan trafik. Ini adala kata kunci yang
biasanya volumenya tinggi di keyword planner.
Sebenarnya masih ada variable lain yang kita paretokan. tapi sekian aja. kalau banyak nanti jadi
buku.
Setelah kita tahu data konversi, ini ada metode canggih dari adwords yang bisa kita pakai, split
test.
Misal.
Kita sudah running iklan dengan budget 1 juta per hari. masih ragu nih, berapa biddng manual
yang pas. Pakai split test dong.
Bagi campaign menjadi 2, dengan split test ini, budget 500rb untuk kampanye dengan settingan
awal, dan 500rb untuk settingan baru.
Yang perlu diingat ketika split test adalah, variable yang mau dibandingkan harus jelas, apakah
bidding, kata kunci, lokasi, text iklan, dll. DAN BAIKNYA JANGAN DICAMPURADUKKAN.
kamu bukan paranormal, kamu harus bicara berdasar data. Tentukan optimasi dari data yang ada.
𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐤𝐥𝐚𝐧 𝐠𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐚𝐝𝐰𝐨𝐫𝐝𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐝𝐠𝐞𝐭 𝐡𝐚𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝟓𝟎𝟎𝐫𝐛 𝐩𝐞𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐢,
𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐤𝐮𝐬𝐢 𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚.
𝘋𝘪𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘥𝘪 𝘊𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶.