Anda di halaman 1dari 13

Makalah Matematika

Membahas Fungsi Eksponensial

Diajukan sebagai mata kuliah Matematika

Disusun oleh: Yovanni Aurellia. (652017001)


Yosafat Andrew Gabrian K. (652017008)
Risma Dwi Sulistyowati. (652017011)
Vikki Wahyu Lorensius. (652017016)
Widhi Nugroho M. (652017020)
Laju Suri Arum. (652017801)

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2017
Definisi
Fungsi eksponensial adalah salah satu fungsi yang paling penting
dalam matematika. Biasanya, fungsi ini ditulis dengan notasi exp(x)
atau ex, di mana e adalah basis logaritma natural yang kira-kira sama
dengan 2.71828183.

Fungsi eksponensial (merah) terlihat hampir mendatar horizontal (naik


secara sangat perlahan) untuk nilai x yang negatif, dan naik secara cepat
untuk nilai x yang positif.
Sebagai fungsi variabel bilangan real x, grafik ex selalu positif (berada di
atas sumbu x) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke kanan).
Grafiknya tidak menyentuh sumbu x, namun mendekati sumbu tersebut
secara asimptotik. Invers dari fungsi ini, logaritma natural, atau ln(x),
didefinisikan untuk nilai x yang positif.
Secara umum, variabel x dapat berupa bilangan real atau bilangan
kompleks, ataupun objek matematika yang lain; lihat definisi formal di
bawah ini.

Bentuk-Bentuk Umum Fungsi Eksponen


Fungsi eksponen dibagi menjadi dua, yaitu:
• Berbentuk f (x) = a x dengan a > 1, a ϵ Ɍ dan x ϵ Ɍ.
Fungsi Eksponen f (x) = a x untuk a > 1 disebut sebagai fungsi
monoton naik, sebab jika x1 <x2 maka ax1 < ax2.
Bentuk di atas dapat dinyatakan dalam pertidaksamaan yang lebih
umum, sebagai berikut:
• Berbentuk f (x) = a x dengan 0 < a < 1, a ϵ Ɍ dan x ϵ Ɍ.
Fungsi Eksponen f (x) = a x untuk 0 < a < 1 disebut sebagai fungsi
monoton turun, sebab jika x1> x2 maka ax1 > ax2.
Bentuk di atas dapat dinyatakan dalam pertidaksamaan yang lebih
umum, sebagai berikut:

Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen adalah suatu persamaan yang pangkatnya
(eksponen), bilangan pokoknya, atau bilangan pokok dan eksponennya
memuat suatu variabel.
Bentuk-bentuk persamaan eksponen yang akan kita bahas yaitu
a. Bentuk persamaan af(x)=1
Misal terdapat persamaan af(x)=1 dengan a>0 dan a≠1, untuk
menentukan himpunan penyelesaian bentuk persamaan tersebut gunakan
sifat bahwa :
af(x)= 1 ⇔f(x)=0
b. Bentuk persamaan af(x) = ap
Misalkan terdapat persamaan af(x) = ap, dengan a>0 dan a≠1. Himpunan
penyelesaian bentuk persamaan eksponen diatas ditentukan dengan cara
menyamakan pangkat ruas kiri dengan ruas kanan.
af(x)= ap⇔ f(x) = p
c. Bentuk persamaan af(x) = ag(x)
Misalkan terdapat persamaan af(x)= ag(x) dengan a>0 dan a≠1. Himpunan
penyelesaian persamaan diatas dapat ditentukan dengan cara
menyamakan persamaan pangkatnya. Jadi dapat kita katakan sebagai
berikut :
af(x) = ag(x)⇔ f(x) = g(x)
d. Bentuk Persamaan af(x) = bf(x)
Misalkan terdapat persamaan af(x) = bf(x), dengan a≠b ;a,b >0 ; a,b ≠1.
Himpunan penyelesaian persamaan eksponen tersebut dapat ditentukan
dengan cara menyamakan f(x0 dengan nol. Jadi dapat disimpulkan
sebagai berikut :
af(x)= bf(x)⇔ f(x) = 0
e. Bentuk persamaan af(x)= bg(x)
Misalkan diberikan persamaan af(x)= bg(x) dengan a≤b ; a,b >0 ; a,b ≠1,
dan f(x) ≠ g(x). Himpunan penyelesaian untuk bentuk persamaan
eksponen tersebut dengan melogaritmakan kedua ruas, yaitu :
log af(x)= log bgx)
f. Bentuk Persamaan A{af(x)}² + B{af(x)}+ C = 0
Untuk menentukan penyelesaian persamaan eksponen yang berbentuk
persamaan kuadrat dapat dikerjakan dengan cara memfaktorkan,
melengkapkan kuadrat sempurna atau rumus abc.
g. Bntuk persamaan f(x)g(x) =1 ; f(x)≠g(x)
Untuk menyelesaikan persamaan eksponen dengan bentuk tersebut,
lakukanlah langkah-langkah berikut :
1). g(x)=0 karena ruas kanan nilainya 1 berarti g(x) harus sama dengan
nol.
2). f(x)=1 karena jika f(x)=1 maka bilangan 1 dipangkatkan berapapun
nilainya 1.
3). f(x)=-1, dengan syarat g(x) harus genap.
h. Bentuk persamaan f(x)g(x)= f(x)h(x)
Untuk nilai g(x) ≠ h(x). Himpunan penyelesaian bentuk eksponen
tersebut diperoleh dari empat kemungkinan berikut :
1). g(x)=h(x) karena bilangan pokok sudah sama maka pangkatnya harus
sama.
2). f(x)=1 karena g(x) ≠ h(x) maka bilangan pokok harus bernilai 1
(satu) agar persamaan bernilai benar.
3). f(x)=-1, bewrakibat g(x) dan h(x) harus sama-sama bernilai genap
atau sama-sama bernilai ganjil.
4). f(x)=0, dengan g(x) dan h(x) masing-masing bernilai positif
dituliskan g(x)>0 atau h(x)>0.
i. Bnetuk persamaan g(x)^f(x) = h(x)^f(x)
persamaan diatas akan bernilai benar jika
a. f(x)=0 untuk g(x)≠0 dan h(x)≠0 ;
b. g(x)=h(x)
Contoh :
Tentukan nilai x supaya 32x – 3 = 0
Jawab:

Pertidaksamaan Eksponen

1. f ( x ) > g ( x ), 0 > 1
2. f ( x ) <>Contoh:
Himpunan bilangan real yang memenuhi pertidaksamaan
22x – 2x+1 >8 adalah….
Jawab:

Jadi Himpunan Penyelesaian = { x | x > 2 }


Grafik Fungsi Eksponensial
Pertama, kita akan menggambar grafik fungsi eksponensial dengan
melakukan plot titik-titik. Kita nanti akan melihat bahwa grafik dari
fungsi semacam ini memiliki bentuk yang mudah dikenali.
Contoh 2: Grafik Fungsi Eksponensial
Gambarlah grafik masing-masing fungsi berikut.
1. f(x) = 2x
2. g(x) = (1/2)x

Pembahasan Tabel berikut mendaftar x mulai dari –3 sampai 3 dan nilai


fungsi-fungsi f dan g yang bersesuaian dengan nilai x tersebut.

Berikut ini grafik dari fungsi-fungsi f dan g pada satu bidang koordinat.

Perhatikan bahwa
sehingga kita dapat menggambar grafik fungsi g dengan mencerminkan
grafik fungsi f terhadap sumbu-y.
Gambar 2 menunjukkan grafik dari keluarga fungsi-fungsi
eksponensial f(x) = ax untuk beberapa nilai basis a. Semua grafik ini
melewati titik (0, 1) karena a0 = 1 untuk a ≠ 0. Kita dapat melihat dari
Gambar 2 bahwa terdapat dua jenis fungsi eksponensial: Jika 0 < a < 1,
fungsi eksponensial tersebut akan turun. Jika a > 1, fungsi tersebut akan
naik.

Sumbu-x merupakan asimtot fungsi eksponensial f(x) = ax. Hal ini


dikarenakan jika a > 1, kita mendapatkan ax akan mendekati nol
ketika x mendekati –∞, dan jika 0 < a < 1, kita mendapatkan ax akan
mendekati 0 ketika x mendekati ∞. Selain itu, ax > 0 untuk
setiap x bilangan real, sehingga fungsi f(x) = ax memiliki domain
bilangan real dan range (0, ∞). Pengamatan ini dapat kita rangkum
seperti berikut.
Fungsi eksponensial

memiliki domain bilangan real dan range (0, ∞). Garis y = 0 (sumbu-x)
merupakan asimtot horizontal dari f. Grafik f berbentuk salah satu dari
grafik-grafik pada Gambar 3 berikut ini.
Contoh 3: Mengidentifikasi Grafik Fungsi Eksponensial
Tentukan fungsi eksponensial f(x) = ax yang grafiknya diberikan oleh
Gambar 4(a) dan 4(b) berikut.

Pembahasan Pada Gambar 4(a), kita dapat melihat bahwa f(2) = a² =


25. Sehingga kita mendapatkan a = 5. Jadi, fungsi eksponensial untuk
Gambar 4(a) adalah f(x) = 5x. Selanjutnya, pada Gambar 4(b) kita dapat
melihat bahwa f(3) = a3 = 1/8. Sehingga a = ½. Oleh karena itu, fungsi
yang memiliki grafik seperti pada Gambar 4(b) adalah f(x) = (1/2)x.

Sifat-sifat Fungsi Eksponen


Bilangan eksponen memiliki beberapa sifat. Misalkan m dan n adalah
bilangan bulat maka:
1. a m . a n = a m + n
Contoh: 34 . 32 = 3 4+2 = 3 6
Bukti:

2.

Bentuk tersebut dapat diubah menjadi:

3. (a p)q = a pq
Contoh: 163 = (24)3 = 24 . 3 = 212
Bukti:
4. (a . b)m = a m . b m
Contoh: (17.19)5 = 175 . 195
Bukti:

5.

6. a 0 = 1
Contoh: 90 = 1
Karakteristik Fungsi Eksponen
a. Domainnya (daerah asalnya) adalah himpunan bilangan real, R = (-
∞, ∞)
b. Daerah hasilnya (rangenya) adalah himpunan bilangan real positif,
R+ = (0, ∞) karena ax nilainya tidak pernah negatif atau nol
c. Grafik fungsi selalu memotong sumbu y di titik (0,1)
d. Fungsi f(x) = ax merupakan fungsi naik untuk a > 1, dan
merupakan fungsi turun untuk 0 < a < 1, serta merupakan fungsi
konstan untuk a = 1. (f(x) = 1).
e. Grafik fungsinya tidak pernah memotong sumbu x karena sumbu x
merupakan asimtot datar. Asimtot tegaknya tidak ada, sebab untuk
x → ∞ ternyata y → ∞. Asimtot datarnya = 0, sebab untuk x → -∞
ternyata y → 0.
f. Fungsi eksponen merupakan fungsi yang berkorespondensi satu-
satu.

Rumus Eksponen (Pangkat) Matematika


Penjelasan Eksponen

Berdasarkan penjelasan di atas maka berlaku rumus-rumus di bawah


ini:

Misalkan dan m,n adalah bilangan positif, maka:


Contoh:
Ubahlah bentuk ini dalam bentuk pangkat positif :

Jawab:

Contoh Penerapan Fungsi Eksponen


• Fungsi Pertumbuhan Eksponensial
y = b. a x dengan a = 1 + r
Keterangan:
b = jumlah awal (ketika x = 0) y = jumlah setelah selang
waktu t
a = factor pertumbuhan (a > 1) x = fraksi dengan x = tT
r = laju pertumbuhan per selang waktu T.
• Fungsi Penyusutan Eksponensial
y = b. a x dengan a = 1 – r
Keterangan:
b = jumlah awal (ketika x = 0) y = jumlah setelah selang
waktu
a = factor penyusutan (0 < a < 1) x = fraksi dengan x = t.T
r = laju penyusutan per selang waktu t = selang waktu
• Fungsi Peluruhan Radioaktif
m = m0 × (12)n
Keterangan:
m = massa setelah selang waktu t. t = selang waktu
m0 = massa awal T = waktu paruh.
n = t.T

Daftar Pustaka

Kristanto, Yoseph Dwi.2015. Fungsi Eksponensial dan Grafiknya.


https://yos3prens.wordpress.com/ . (diakses 30 Oktober 2017 jam
17.49 WIB)

https://yos3prens.wordpress.com/2015/10/13/fungsi-eksponensial-
dan-grafiknya/2/ (30/10/2017 14:18)
http://rumus-matematika.com/materi-lengkap-fungsi-eksponen-
dan-logaritma/ (30/10/2017 14:39)
http://www.rumus.web.id/matematika/rumus-eksponen-pangkat-
matematika/ (30/10/2017 14:27)

Anda mungkin juga menyukai