Anda di halaman 1dari 36

Pusinfowas 2012 ®

Saran dan pertanyaan dapat di‐
layangkan melalui Lotus Notes: 
 
Redbit/BPKP 
Pengantar Redaksi 

Edisi pertama “bit” tahun 2012 ini memang


agak terlambat menyapa pembaca, dikarenakan
adanya diskusi yang hangat seputar pergeseran po-
sitioning “bit” dari yang sebelumnya heavy ke
teknologi informasi menuju pengelolaan informasi
bahkan mendukung pengelolaan knowledge dalam
arti luas. Barangkali tidak selalu pergeseran/
perubahan membawa kenyamanan bagi pembaca
semua, namun kira-kira demikianlah respon yang
harus dilakukan terhadap perubahan yang terjadi
di lingkungan organisasi BPKP. Mohon maaf atas
keterlambatan dan ketidaknyamanan ini.
Pembaca yang berbahagia, perlu kami sampai-
kan sebuah berita gembira untuk kita, yaitu telah
diperolehnya ISSN dari LIPI untuk “bit” yang meru-
pakan bentuk pengakuan sah sebagai media yang
berkualitas, sekaligus memberikan motivasi yang
lebih besar kepada seluruh warga BPKP untuk
menuangkan tulisannya dan memperoleh award
angka kredit yang sepadan. Bagaimanapun, edisi
“bit” kali ini merupakan acuan bagi penerbitan dan
pengembangan “bit” berikutnya dan oleh karenanya
itu kami perlu terus berupaya untuk lebih mampu
menyuguhkan banyak hal yang berguna bagi pem-
baca.
Selamat membaca dan jangan bosan untuk
terus menyampaikan tulisan, saran, dan masukan
kepada kami.

Salam “bit”
A. Animaharsi
Seputar Kita 

Dalam rangka menyusun perenca-


naan kegiatan Pusinfowas tahun
2012, pada 30 Januari 2012 Pus-
infowas menyelenggarakan Rapat
Kerja di Hotel Sahira Bogor. Setiap
tim memaparkan rencana dan tar-
getnya masing masing di hadapan
Kapusinfowas ibu Animaharsi.
“If you fail to plan, you make a plan
to fail”

Pada tanggal 19-22 Februari 2012,


Pusinfowas menyelenggarakan
sosialisasi Penyusunan Laporan Ha-
sil Pengawasan BPKP Kepada Gu-
bernur dan Desk Kepala di Hotel
Golden Jakarta. Sosialisasi dituju-
kan untuk Perwakilan di wilayah re-
gional Barat.

“First signifficant step to succeed…”

Pada 28 Februari 2012, untuk me-


lepas pegawai Pusinfowas yang alih
tugas, seluruh pegawai Pusinfowas
hadir sambil bersantap siang di
Rumah Makan Bumbu Desa Kelapa
Gading. Pegawai yang beralih tugas
adalah Farel S. alih-tugas ke Per-
wakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Riau dan Asep ke Perwakilan BPKP
Provinsi Maluku Utara.
“Selamat bertugas di tempat baru,
kawan...”
Opini 
Document Management System
Mengubah perilaku menjadi hemat dan efektif:
(Pengalaman ketika berkunjung ke redaksi Kaltim Post)
Oleh : Lutfi Budiarto

“Hemat pangkal Apa kaitannya dengan Bapak Lauhil Mahfudz


kaya…”. Demikian judul di atas? kami dari tim humas
ungkapan nenek
Yaa…... “jaka sembung berkesempatan menin-
moyang yang sering
kita dengar. naik kereta….” alias “tidak jau langsung dapur re-
Hemat tentu bu- nyambung kakak” hehe... daksi “Kaltim Post”.
kanlah serta-merta Tapi coba perhatikan Dengan memanfaatkan
langsung bisa barang D, E, F dan se- koneksi jaringan WAN
menambah terusnya jika kita alihkan mereka bekerja online
kekayaan. Bahkan
ke jenis pekerjaan D, E, F 24 jam dengan SOP
nenek moyang yang
katanya pelaut juga dan seterusnya. yang jelas dan teratur.
nggak kaya kaya Begitulah kira-kira secuil Nyaris tak terdengar eh
sampai sekarang. gambaran mengenai peri- salah...nyaris tidak ada
Perlu diingat bahwa laku yang hemat dalam kertas di atas meja.
biasanya yang ter- penggunaan sumber daya Hanya sekumpulan ber-
jadi adalah pengali-
namun efektif sehingga kas di atas meja benda-
han belanja. Yang se-
mula hanya bisa menghasilkan ragam harawan saja yang terli-
membeli barang A, B, pekerjaan yang ada hat, yaitu beberapa
dan C, dengan berhe- manfaatnya. bukti kuitansi.
mat bisa membeli Go green yang sering kita Bapak Lauhil Mahfudz
barang D, E, F dst. dengar nyaris hanya se- menjelaskan pola kerja
mangat tanpa keringat. wartawan yang ada di
Perilaku kita tetap saja kantor redaksi Kaltim
seperti 20 tahun sebe- Post secara detail.
lumnya. Proses pengiriman berita
Sticky notes di depan oleh wartawan langsung
layar sudah diciptakan, melalui jaringan internet
namun masih saja hobi dan reviu langsung dila-
mencoret di atas secarik kukan melalui media
kertas. komputer.
Tidak berubah..!!!! Saya jadi terbayang
Berbeda sekali dengan Mbak Ana…yang sudah
lingkungan kerja yang bekerja keras bersama
baru saja saya kunjungi tim mempromosikan
yaitu redaksi “Kaltim DMS-nya…
Post”. Namun sangat disayang-
Dipandu oleh redaktur kan sampai saat ini ma-
Opini 

sih dalam tahap penumpukan data se-


cara online, sementara data yang akan
dating pun nantinya akan diperlakukan
sama.
Sementara proses kerja yang dilakukan
sehari-hari tetap saja ‘berjibaku’ den-
gan tumpukan dokumen kertas dan be-
lum memanfaatkan DMS, padahal se-
mua menunya sudah disediakan.
Hambatan yang terjadi bisa jadi dise-
babkan ketidaktahuannya bagaimana
memulainya dan kapan, serta Perwakilan BPKP mana yang dijadikan pilot
project agar proses DMS berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Jika tidak segera dilakukan, hobi atau kegemaran lama corat-coret diatas
kertas sangat sulit dihilangkan.

Adakah Perwakilan atau Unit Pusat yang mau dijadikan contoh? Hayoo...ini
sebuah tantangan yang seharusnya segera diwujudkan...Salam “bit”.
Pengembangan Sistem Informasi 

Template LHP Berkala ke Gubernur:


Sebuah Peluang dan Tantangan
Yan Setiadi
Kepala Sub Bidang Dukungan Pengguna, Bidang Pengembangan Sistem Informasi
Pusat Informasi Pengawasan BPKP
Jl. Pramuka No. 33 Jakarta Timur Lt. 7, Indonesia
Yan.Setiadi@bpkp.go.id

Abstract— Dokumen ini menyajikan gambaran seputar Laporan Hasil Penga-


wasan Berkala Perwakilan BPKP kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah
di daerah (selanjutnya disebut Lapgub). Penyusunan Lapgub dirasakan tidak
mudah, selain karena menggunakan format baru, juga mensyaratkan berba-
gai data dan informasi yang tidak hanya berasal dari internal organisasi, na-
mun juga dari eksternal organisasi. Bahkan dari internal organisasi, kebutu-
han data/informasi yang diharapkan dapat memenuhi format baru empat
perspektif/dimensi akuntabilitas 4.0 (accountability 4.0) memerlukan ‘seni’
tersendiri terkait dengan proses perubahan mindset dari melaporkan ‘apa
yang dikerjakan’ kepada menginformasikan ‘apa yang dihasilkan’. Dengan
berbekal semangat perubahan ke arah perbaikan, akhirnya sebuah template
dapat dihasilkan, yang ditargetkan hanya sebagai acuan ide semata bagi
Perwakilan BPKP dalam menyusun Lapgub Tahunan 2011 berbasis akunt-
abilitas 4.0. Disadari, template saja tidaklah mampu menghasilkan laporan
yang ‘menggigit’ sehingga masih perlu penetapan/arahan dari unit kedepu-
tian mengenai hal-hal yang perlu dicantumkan, serta sentuhan kreasi dan
inovasi oleh penyusun di Perwakilan BPKP.

Keywords— lapgub, akuntabilitas, template, perspektif, wakil pemerintah

individual, sehingga ‘lalai’ untuk


PENDAHULUAN
merangkum dan mengemas hasil
Kewajiban untuk membuat laporan pengawasan ke dalam suatu lapo-
hasil pengawasan berkala oleh Per- ran yang komprehensif. Meski disa-
wakilan BPKP kepada Gubernur se- dari betapa pentingnya peran lapo-
benarnya bukan barang baru, artinya ran hasil pengawasan sebagai
telah cukup lama dituangkan dalam bagian dari media pertanggung-
aturan resmi tertulis sejak tahun jawaban sekaligus media penopang
2004[1]. Namun demikian, dalam citra organisasi, namun format dan
praktiknya belum seluruh Perwakilan substansi laporan hasil pengawasan
BPKP melaksanakannya, karena yang dirasakan ‘fit’ belum berhasil
barangkali ‘tertutupi’ dengan kesibu- dirumuskan sampai datangnya
kan melakukan kegiatan pengawasan peraturan terbaru di penghujung
Pengembangan Sistem Informasi 

tahun 2011. Dengan hadirnya Pera- LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN


turan Kepala BPKP Nomor: PER-1511/ LAPGUB
K/IP/2011 tanggal 24 November 2011
Pada pasal 3 ayat (1) huruf a
[2] yang mengusung konsep empat
Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER
perspektif akuntabilitas, menjadikan
-1511/K/IP/2011 dinyatakan bahwa
seluruh komponen BPKP tersadar per-
ruang lingkup standar format,
lunya disusun sebuah laporan yang
substansi, dan prosedur
secara menyeluruh melaporkan aktivi-
penyusunan laporan hasil
tas/peran BPKP sebagai auditor Presi-
pengawasan berkala adalah
den dalam mewujudkan akuntabilitas
penyusunan laporan hasil
keuangan negara yang berkualitas se-
pengawasan berkala secara
cara berkala kepada para stake-
triwulanan dan tahunan
holders. Namun bu-
kan soal format saja Perka juga men- s e c a r a b e r k a l a
kementerian/lembaga/
yang membuat Perka syaratkan adanya pemerintah daerah.
ini lebih ‘bertaji’, pernyataan yang ber-
Kemudian pada pasal 3
karena dari aspek
substansi, Perka juga ani, tegas, dan ayat (2) huruf b
dijelaskan bahwa
mensyaratkan adanya obyektif mengenai
standar format,
pernyataan yang ber- kualitas akuntabilitas
substansi, dan prosedur
ani, tegas, dan
obyektif mengenai
keuangan negara penyusunan laporan
hasil pengawasan
kualitas akuntabilitas
berkala dapat diterapkan
keuangan negara yang berhasil dica-
untuk laporan hasil pengawasan
pai atau setidaknya dapat disumbang-
berkala secara triwulanan dan
kan oleh institusi BPKP untuk setiap
tahunan kepada gubernur selaku
perspektif akuntabilitas. Meskipun ke-
koordinator/wakil Pemerintah di
lihatannya bukan perkara mudah un-
daerah. Dari kedua pasal tersebut
tuk mengisinya, setidaknya para
dapat dipahami bahwa yang
penyusun laporan boleh sedikit lega
menjadi kewajiban Perwakilan BPKP
karena untuk menguraikan bagian
adalah LHP berkala (triwulanan dan
peran/aktivitas BPKP dapat mengambil
data/informasi realisasi penugasan
pengawasan yang selama ini telah
tersedia rapi via aplikasi SIMONEV-
RKT. Nah, bagaimana pernak-pernik
format dan substansi dalam menyu-
sun Lapgub, akan dibahas dalam be-
berapa bagian berikut.
Pengembangan Sistem Informasi 

tahunan) ke pada pemda dan mengatur tugas dan wewenang


gubernur. Yang dimaksud pemda di gubernur, kita dapati Peraturan Pe-
sini adalah pemerintah provinsi, merintah Nomor 19 Tahun 2010
pemerintah kabupaten/pemerintah tentang Tatacara Pelaksanaan Tu-
kota, sedangkan gubernur dapat gas dan Wewenang serta Kedudu-
diposisikan dalam dua peran, yaitu kan Keuangan Gubernur sebagai
sebagai kepala daerah provinsi dan wakil Pemerintah di Wilayah
sebagai wakil Pemerintah di daerah. Provinsi, yang kemudian disempur-
Peran gubernur sebagai kepala nakan dengan Peraturan Pemerin-
daerah provinsi dapat dipahami seba- tah Nomor 23 Tahun 2011[3].
gai pemimpin tertinggi yang mem- Pada pasal 3 ayat (1) huruf a
bawahkan seluruh struktur pemerin- sampai dengan PP No. 23/2011
tahan provinsi, meliputi wakil d i n ya t a k a n bahwa
gubernur, sekretariat daerah gubernur gubernur sebagai wakil
provinsi, biro-biro, perangkat sebagai wakil Pemerintah memiliki
daerah provinsi, dan seterus- tugas melaksanakan
Pemerintah urusan pemerintahan
nya. Artinya, jika kita akan
menyusun LHP berkala memiliki tugas meliputi koordinasi
kepada pemerintah daerah melaksanakan p e n y e l e n g g a r a a n
pemerintahan antara
provinsi, maka bisa kita ba- urusan pemerintah daerah
yangkan materi yang akan
kita isikan adalah seputar
pemerintahan provinsi dengan instansi
hasil (kualitas) dan peran vertikal, dan
(aktivitas) BPKP dalam mewujudkan antarinstansi vertikal di wilayah
akuntabilitas keuangan negara/daerah provinsi yang bersangkutan,
di lingkungan pemerintah provinsi koordinasi penyelenggaraan
yang bersangkutan. Demikian pula pemerintahan antara pemerintah
halnya dengan penyusunan LHP ber- d a e r a h p r o v i n s i d e n g a n
kala kepada pemerintah kabupaten/ pemerintah daerah kabupaten/
kota, yang tentu saja dialamatkan kota di wilayah provinsi yang
kepada bupati/walikota sebagai b e r s a n g k u t a n , k o o r d i n a s i
pemimpin tertinggi di struktur pemer- penyelenggaraan pemerintahan
intah di sana, maka materinya diisikan a n t a r p e m e r i n t a h a n d a e r a h
dari hal-ihwal akuntabilitas keuangan kabupaten/kota di wilayah provinsi
negara/daerah di lingkungan pemerin- yang bersangkutan, koordinasi
tah kabupaten/kota yang bersangku- dalam penyusunan, pelaksanaan
tan. dan pengendalian serta evaluasi
Nah, bagaimana halnya dengan dalam rangka sinkronisasi Rencana
peran gubernur sebagai “presiden” di Pembangunan Jangka Panjang
wilayah provinsi? Jika kita mencermati D a e r a h ( R PJ P D ) , R e n c a n a
peraturan perundang-undangan yang Pembangunan Jangka Menengah
Pengembangan Sistem Informasi 

Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja kepada stakeholder terdekat di


Pemerintah Daerah (RKPD) kabupaten daerah, yaitu gubernur dalam
dan kota agar mengacu pada RPJPD, rangka mewujudkan akuntabilitas
RPJMD, dan RKPD provinsi serta keuangan negara/daerahsebagai
Rencana Pembangunan Jangka wakil Pemerintah di wilayah
Panjang Nasional (RPJPN), Rencana provinsi.
Pembangunan Jangka Menengah Dengan demikian, sangatlah wa-
Nasional (RPJMN), dan Rencana Kerja jar jika kita mengharapkan bahwa
Pemerintah (RKP) serta kebijakan LHP berkala yang kita sampaikan
p e m b a n g u n a n n a s i o n a l y a n g kepada gubernur (baik sebagai
ditetapkan oleh Pemerintah, dan kepala daerah provinsi maupun se-
k o o r d i n a s i p e m b i n a a n d a n bagai wakil Pemerintah di wilayah
pengawasan penyelenggaraan tugas provinsi) dapat menjadi bahan ma-
pembantuan di daerah sukan yang berharga
provinsi dan kabupaten/ yang dimaksud dan benar-benar di-
kota. tunggu-tunggu oleh gu-
dengan “lapor” bernur dalam penye-
Sebagai aturan pelak-
sanaan dari PP tersebut, atau “melapor” lenggaraan tugas pe-
telah diterbitkan Pera- adalah memberi- merintahan dari aspek
turan Menteri Dalam tahu atau men- pengawasan internal.
Negeri Nomor 24 Tahun
2011 tentang Penyeleng-
gadu.
SEKILAS KONSEPSI PE-
garaan Tugas dan Wewenang Guber- LAPORAN HASIL PENGAWASAN
nur sebagai Wakil Pemerintah di
Menurut Kamus Besar Bahasa
Wilayah Provinsi[4], dimana dalam
Indonesia tahun 2008[5], yang di-
pasal 28 dan 29 diuraikan tiga jenis
maksud dengan “lapor” atau
laporan yang harus disusun oleh gu-
“melapor” adalah memberitahu
bernur yaitu laporan manajerial, lapo-
atau mengadu. Laporan berarti
ran akuntabilitas, dan laporan teknis,
segala sesuatu yang dilaporkan,
yang harus disampaikan ke pusat.
sedangkan pelaporan berarti peri-
Kiranya dari ketentuan PP dan Per-
hal melaporkan. Secara garis besar
mendagri tersebut di atas, dapat dipa-
laporan yang baik harus memiliki
hami bahwa posisi Perwakilan BPKP di
dua kekuatan sekaligus, yaitu
wilayah provinsi juga termasuk salah
menginformasikan dan meng-
satu instansi vertikal yang koordi-
gerakkan/mendorong tindakan.
nasinya berada dalam ranah tugas gu-
Yang pertama, adalah bagaimana
bernur. Selain sebagai media komuni-
sebuah laporan dapat merangkum
kasi antara instansi vertikal dengan
seluruh hal yang memang dipan-
pemerintah daerah serta antar in-
dang perlu untuk diinformasikan
stansi vertikal, Lapgub merupakan
kepada pengguna secara akurat
pertanggungjawaban Perwakilan BPKP
dan tepat waktu. Kedua, kekuatan
Pengembangan Sistem Informasi 

bukanlah sekadar mengumpulkan


sebuah laporan ditentukan dari ke-
data/informasi sebanyak mungkin,
mampuan untuk menstimulasi atau
tetapi lebih kepada memberikan
bahkan memandu suatu tindakan ke
analisis atas data/informasi yang
arah perbaikan.
dikumpulkan tersebut dan
Dalam PermenPAN Nomor PER/04/
menyajikannya dengan tampilan
M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik
yang menarik dan berkualitas
APIP[6], dinyatakan bahwa laporan
kepada penggunanya. Hal ini
hasil pengawasan merupakan media
terasa semakin penting tatkala
komunikasi APIP kepada pihak-pihak
tuntutan kepada para penyusun
yang berkepentingan untuk
lapgub berdasarkan kaidah Perka
pengambilan keputusan bagi
1511/2011 agar lebih piawai
pimpinan, unit-unit kerja, serta
m e ra m u h a s i l p e n g awa s a n
pengguna lainnya untuk
individ u al men j adi laporan
meningkatkan kinerja organisasi
a k u m u l a t i f, e k s t ra k t i f, d a n
secara keseluruhan. Adapun kualitas
terintegrasi serta menyajikannya
laporan APIP diukur dari kriteria
dengan kemasan yang baik.
antara lain: langsung, ringkas,
Kita tidak perlu terlalu cemas
meyakinkan, membangun, orientasi
menyikapi tuntutan perubahan ini,
hasil, menarik, tepat waktu, tepat isi,
karena ternyata apa yang terjadi di
tepat saji, dan tepat alamat.
Indonesia, juga tidak berbeda hal-
Sebagai tambahan, barangkali ada
nya dengan di negara seberang
manfaatnya mengingat tips berikut
yang lebih maju. Berkaitan dengan
dalam proses penyusunan LHP, yaitu
pelaporan instansi pemerintah,
bahwa “Nilai tambah pekerjaan APIP
riset yang dilakukan di Australia
bukan pada informasi yang
menemukan adanya kelemahan
dikumpulkan, tetapi pada penilaian
yang lazim terjadi dan diungkap-
dan penyajian informasi tersebut
kan dengan pernyataan berikut: “It
kepada pihak yang berkepentingan
is a common weakness in many
[7]”. Dari ungkapan ini dapat diambil
annual reports that agencies
hikmah bahwa menyusun laporan
report on what they did rather
than what they achieved[8]”.
Teringat dengan jargon bahwa
tanpa kewenangan pun BPKP
dapat “exist” karena kita mampu
menunjukkan peran kita kepada
negara, ternyata terbawa sampai
saat kita menuliskan LHP. Betapa
kita terjebak dengan selalu
mengedepankan peran (aktivitas)
BPKP, dan lupa menyatakan
Pengembangan Sistem Informasi 
dengan berani, tegas, dan obyektif gaimana kita berpikir untuk mengo-
hasil-hasil pengawasan yang dicapai lah kalimat yang pas agar batasan
yang justru perlu diketahui oleh para ruang lingkup dan konstribusi yang
pengguna LHP BPKP. Saking asyiknya dapat dan telah diberikan BPKP
berwacana soal kualitas akuntabilitas kepada pemda dalam hal penca-
keuangan negara, pada saatnya tiba paian opini BPK dapat disajikan den-
untuk unjuk gigi kepada publik soal gan baik.
urgensi keberadaan institusi BPKP Mengingat indikator kualitas
dalam membantu Presiden akuntabilitas untuk setiap dimensi/
mewujudkan akuntabilitas keuangan perspektif akuntabilitas bervariasi,
negara, ternyata masih gamang juga maka pembahasan bagaimana men-
mengungkapkannya. Berbagai opini gungkapkan peran/kontribusi BPKP
dari rekan-rekan di Perwakilan, masih juga dapat meluas dan hal ini ber-
mengisyaratkan keraguan soal proses di seputar substansi hasil
‘kepantasan’ BPKP mengungkapkan pengawasan kedeputian yang tentu
hasil pengawasan selama ini. Sebagai saja, bukan kapasitas saya menje-
contoh, adanya pihak yang laskannya. Contoh pengungkapan
mempertanyakan hasil opini WTP oleh opini BPK dalam LHP, dimaksudkan
auditor BPK atas Laporan Keuangan sebagai ilustrasi dan semoga dapat
Pemerintah Daerah (LKPD) apakah memicu upaya kita bersama dalam
memang disebabkan kita memberikan menggali dan mencermati dengan
sosialisasi dan bimtek pengelolaan sungguh-sungguh esensi konsep
keuangan daerah? Bukankah karena akuntabilitas keuangan negara dan
memang pemda sendiri yang menjabarkannya dalam praktik
melakukan perubahan/perbaikan? penyusunan laporan hasil pengawa-
Bukankah opini BPK ditentukan san.
banyak faktor lainnya?
FORMAT DAN SUBSTANSI LAPGUB
Jawaban atas pertanyaan tersebut
sebenarnya mudah, namun sulit diu- Penyajian Lapgub mengikuti for-
kur validitasnya. Sudah pasti terdapat mat/sistematika yang terdapat pada
hubungan yang erat antara peran halaman 19 Perka 1511/2011 yang
BPKP dalam pencapaian opini WTP intinya memuat dua bagian, yaitu
atas LKPD, namun tentu saja faktor informasi mengenai kualitas akunt-
lainnya berperan. Yang sulit diukur abilitas berdasarkan pespektif peng-
barangkali adalah berapa besar porsi/ guna (akuntabilitas 4.0) dan peran
kontribusi BPKP dalam pencapaian (aktivitas) Perwakilan BPKP di
opini WTP tersebut. Dalam pandan- wilayah provinsi. Acuan dasar dalam
gan saya, diskusi mestinya tidak lagi menyajikan peran (aktivitas) adalah
di seputar pantas/tidaknya klaim sebagaimana terdapat pada Per-
BPKP atas pencapaian opini WTP menPAN dan Reformasi Birokrasi
LKPD, karena saya bisa menjawab: Nomor 42 Tahun 2011[9], yaitu au-
sangat pantas! Sekarang tinggal ba- dit (kinerja dan tujuan tertentu), re-
Pengembangan Sistem Informasi 
viu, evaluasi, pemantauan, dan kan berupa nilai Rupiah penye-
kegiatan pengawasan lainnya. Namun lamatan keuangan negara/daerah
hal ini akan dikembangkan terus ber- dan/atau kebijakan/keputusan
dasarkan kajian internal yang dilaku- stratejik yang berhasil dihasilkan
kan BPKP selanjutnya. Format/ atas peran BPKP juga dapat dican-
sistematika pokok Lapgub terdiri dari: tumkan. Uraian tentang peran
Kata Pengantar, Ringkasan Eksekutif, (aktivitas) Perwakilan BPKP cukup
Bab I Simpulan dan Rekomendasi, Bab dituangkan di bawahnya secara
II Uraian Hasil Pengawasan. Pada Bab keseluruhan dengan menyebutkan
I dan Bab II dijabarkan ke dalam em- berbagai instrumen pengawasan
pat perspektif akuntabilitas, yaitu: A. yang telah dilaksanakan. Yang
Akuntabilitas Pelaporan Keuangan; B. perlu diingat, pada bagian RE hen-
Akuntabilitas Kebendaharaan Umum daknya disertai dengan rekomen-
Negara dan Pengelolaan Aset; C. dasi (saran tindak lanjut) kepada
Akuntabilitas Pewujudan Kepemerin- Gubernur dan para pengambil
tahan yang Baik dan
Template bukanlah keputusan di jenjang
Bersih; dan D. Akunt- bawahnya. Jangan lupa
abilitas Pengelolaan persyaratan minimal rekomendasi kepada
Program Lintas Sek- dan juga bukan per- Gubernur dapat juga
toral. Pada Bab II dia- syaratan maksimal berisi usulan/masukan
wali dengan uraian Ru- kebijakan untuk diaju-
ang Lingkup dan Batasan Tanggung- kan ke Pemerintah (pusat), baik
jawab dan Gambaran Umum. Yang langsung ke presiden maupun via
penting dicermati dan masih menjadi menteri/pimpinan lembaga berkai-
bahan diskusi dengan rekan-rekan Per- tan dengan permasalahan seputar
wakilan adalah bagaimana mengemas kebijakan nasional di wilayah
kalimat pada Kata Pengantar (KP), masing-masing. Hal yang terakhir
Ringkasan Eksekutif (RE), serta Surat ini menurut hemat penulis, sangat
Penegasan Masalah (SPM). bernilai stratejik, agar Pemerintah
(pusat) dapat mengetahui gam-
Pandangan penulis adalah sebagai baran permasalahan sektoral/
berikut. KP sebaiknya diawali dengan kewilayahan yang terjadi di
ungkapan syukur kepada Tuhan atas daerah, sehingga menjadi bahan
keberhasilan penyusunan laporan, masukan bagi pembuatan kebija-
kedua berisi uraian sekilas isi keseluru- kan nasional selanjutnya.
han LHP, dan diakhiri dengan harapan
kebermanfaatan laporan tersebut bagi TEMPLATE LAPGUB
pembaca/pengguna dalam pengambi- Instruksi awal Kepala Pusinfowas
lan keputusan. Pada bagian RE, sebai- BPKP kepada penulis sebenarnya
knya diisi dengan analisis singkat dan adalah membuat semacam outline
padat mengenai hasil akuntabilitas dan kisi-kisi untuk mengisi setiap
tanpa dirinci per dimensi/perspektif, bagian dari outline tersebut. Na-
kecuali dipandang perlu. Hasil signifi-
Pengembangan Sistem Informasi 

mun dengan berbekal sedikit kebera- man gambar atau foto sebaiknya
nian dan sisa-sisa pengalaman mempertimbangkan aspek hak
menghayati peran keprolapan di Per- cipta dari pemilik sah gambar atau
wakilan BPKP Provinsi Banten, foto tersebut kecuali telah dinyata-
akhirnya penulis mencoba menyusun kan sebagai milik publik.
template yang jika diamati ternyata Pada template yang telah dibuat,
lebih dari sekadar kisi-kisi. Dalam be- juga mengisyaratkan perlunya
berapa hal, menurut beberapa rekan penyusunan isi paragraf yang beru-
bahkan bakal memunculkan risiko rutan dan konsisten di setiap per-
‘membunuh’ kreativitas spektif akuntabilitas.
Perwakilan. Saya kira template bukanlah Diawali dengan penda-
pendapat demikian san- persyaratan mini- huluan, yang memberi-
gat berlebihan, karena kan overview penger-
pada dasarnya template mal dan juga bu- tian/definisi akuntabilitas
yang berhasil dibuat han- kan persyaratan yang bersangkutan, ke-
yalah sekumpulan para- maksimal mudian diikuti dengan
graf dan tabel yang mini- uraian hasil/kualitas, ke-
malis dan terasa datar teknik penyaji- mudian peran (aktivitas) BPKP, dan
annya (atau ‘plain’ dalam bahasa Ibu diakhiri dengan rekomendasi. Pen-
Kapus). Oleh karena itu, dalam ber- dahuluan pada bagian awal dipan-
bagai kesempatan, penulis menyata- dang perlu mengingat konsep
kan bahwa template bukanlah per- akuntabilitas 4.0 pada saat ini baru
syaratan minimal dan juga bukan populer di kalangan internal BPKP,
persyaratan maksimal penyusunan dan belum menjadi sebuah konsep
Lapgub tahun 2011 ini, dan hal ini yang berterima umum di kalangan
dipertegas oleh Ibu Kapus bahwa stakeholder BPKP, sehingga sedikit
agar keberadaan template hendaknya pengantar berisi pengertian dasar
disikapi sebagai acuan ide semata. akuntabilitas akan sangat mem-
Kreasi dan inovasi masih sangat dibu- bantu pembaca/pengguna dalam
tuhkan dalam menguraikan hasil pen- mengikuti alur fikir dan sistematika
gawasan, termasuk di dalamnya pe- pembabakan isi Lapgub.
nuangan dalam bentuk diagram/ Sisi lain pembelajaran dibuatnya
grafik/gambar, jika dipandang perlu. template adalah banyaknya data/
Hanya ada satu hal yang perlu diin- informasi yang harus diperoleh dari
gat, bahwa dalam menampilkan ta- sumber eksternal organisasi. Hasil
bel/grafik agar dicantumkan sumber opini BPK yang lengkap, indeks
data/informasinya, dan jika data/ layanan publik, indeks GCG, indeks
informasi tersebut telah mengalami persepsi korupsi dari seluruh
perubahan dari sumber aslinya, perlu pemda, dan lainnya sangat sulit
ditambahkan keterangan “diolah” diperoleh dari sumber yang sah. Al-
atau semacamnya. Untuk pencantu- hasil, beberapa rekan di Perwakilan
Pengembangan Sistem Informasi 

menduga hanya sedikit informasi yang Terbitnya Perka 1511/2011 men-


dapat disajikan untuk hal-hal tersebut. jadi landasan hukum yang kuat
Minimnya informasi akibat ket- bagi Perwakilan BPKP untuk mulai
ersediaan dan ketiadaan hak akses menyusun Lapgub, yang untuk se-
memunculkan ide masukan kepada mentara ini diprioritaskan Lapgub
BPKP Pusat agar mencari dan menya- Tahunan 2011. Akhir Maret 2012
jikan data/informasi dimaksud secara diharapkan menjadi tanggal teng-
komprehensif nasional, sehingga Per- gat waktu penyampaian Lapgub.
wakilan BPKP sebagai penerima atau Pembentukan tim atau satgas di
pengunduh saja. tingkat Perwakilan juga dimintakan
Isu lainnya yang muncul dalam dalam Perka untuk melengkapi per-
diskusi adalah perlu/tidaknya mencan- syaratan administrasi penyelengga-
tumkan data hasil temuan berkaitan raannya. Konsep akuntabilitas 4.0
dengan Temuan Pemeriksaan (TP) telah disepakati sebagai kerangka
yang bernilai Rupiah, terutama yang dasar penuangan laporan hasil pen-
menyangkut bidang keinvestigasian. gawasan, sekaligus secara implisit
Penulis setuju, bahwa prinsip keterbu- menjadi ‘guidance’ dalam meru-
kaan informasi perlu diharmoniskan muskan kebijakan dan perencanaan
dengan prinsip kehati-hatian dan legal pengawasan BPKP.
formal agar manfaat tetap melebihi Template yang telah disusun oleh
mudarat atas pencantuman informasi Pusinfowas BPKP, dengan segala
tersebut bagi institusi BPKP dan peng- keterbatasannya diharapkan ber-
guna laporan. Demikian pula halnya manfaat dalam memicu ide, kreasi,
dengan perlu/tidaknya pengungkapan dan inovasi yang lebih luas dalam
permasalahan seputar BUMN di mengolah data/informasi hasil pen-
daerah, sebagian berpendapat bahwa gawasan di Perwakilan BPKP.
hal itu masih dalam lingkup wewe- Agenda ke depan, dalam jangka
nang Gubernur sebagai wakil Pemer- pendek, Pusinfowas perlu men-
intah di daerah, namun sebagian lain- dorong kedeputian sebagai rendal-
nya berpendapat bahwa informasi was agar menetapkan kebijakan
tersebut tidak relevan, karena akan mengenai hal-hal yang perlu dican-
ditangani langsung oleh manajamen tumkan oleh Perwakilan BPKP
BUMN di bawah koordinasi Menteri dalam Lapgub. Dalam jangka me-
Negara Urusan BUMN. Sebagai jalan nengah, kedeputian diharapkan da-
tengah disodorkan alternatif pengung- pat merumuskan struktur database
kapan seputar BUMN hanya pada yang akan dibuat untuk kegiatan
aspek Corporate Social Responsibility pengawasan yang relatif stabil/
(CSR), ketenagakerjaan lokal, ban- berkesinambungan, yang akan
tuan/hibah kepada masyarakat, dan digunakan oleh Pusinfowas dalam
program kemitraan lainnya.
SIMPULAN
Pengembangan Sistem Informasi 

merancang dan membuat aplikasi atau capturing tools hasil pengawasan


BPKP khususnya non-audit.
Hikmah lainnya yang dapat dipetik dari penyusunan template Lapgub ini
adalah refleksi terhadap penyusunan kebijakan pengawasan dan perenca-
naan pengawasan BPKP selama ini. Pertanyaan retorisnya adalah sejauh
mana kegiatan pengawasan BPKP dapat terus mampu menjawab tantangan
akuntabilitas 4.0?.
REFERENSI
• Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-830/K/IP/2004 tanggal 16 Juli 2004 tentang Standar Baku Pengelolaan Database Hasil Penga-
wasan.
• Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1511/K/IP/2011 tanggal 24 November 2011 tentang Standar Format, Substansi, dan Prosedur
Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/
Kepala Daerah dan Presiden.
• Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata-
cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi.
• Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, Jakarta.
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik
APIP.
• Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, 2005, Modul Penulisan Laporan Hasil Audit, Ciawi, Bogor.
• Australian National Audit Office, 2004, “Better Practice in Annual Performance Reporting”, Canberra.
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.
Pengembangan Aplikasi 

Sistem Informasi Monitoring Realisasi


Keuangan: Sebuah Implementasi
Eko Hargianto
Pranata Komputer Ahli Pertama
Pusat Informasi Pengawasan BPKP
Jl. Pramuka No. 33 Jakarta Timur Lt. 7, Indonesia
ekohg@bpkp.go.id

Abstract— Pembahasan I PENDAHULUAN


berikut memberikan
gambaran seputar
Perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan politik
pengelolaan realisasi
yang sangat fundamental menuntut perlunya sis-
keuangan pada instansi
tem perencanaan pembangunan yang kompre-
pemerintah (satuan
hensif dan mengarah kepada perwujudan trans-
kerja). Data/dokumen
paransi, akuntabilitas, demokratisasi, desen-
keuangan harus dikelola
tralisasi, dan partisipasi masyarakat yang pada
dengan baik karena
akhirnya dapat menjamin pemanfaatan dan pen-
mengandung resiko
galokasian sumber dana pembangunan yang se-
kerugian negara, untuk
makin terbatas menjadi lebih efisien dan efektif
itu diperlukan peman-
serta berkelanjutan.
faatan tekhnologi infor-
Dalam sistem perencanaan pembangunan na-
masi. Aplikasi Sistem In-
sional (SPPN) tahapan perencanaan pemban-
formasi Monitoring Re-
gunan terdiri dari 4 tahap, yaitu: 1) penyusunan
alisasi Keuangan
rencana, 2) penetapan rencana, 3) pengendalian
(Simonkeu) adalah alat
pelaksanaan rencana, dan 4) evaluasi pelak-
pengelolaan data keuan-
sanaan rencana[1]. Keempat kegiatan di atas
gan untuk menyajikan
saling terkait, saling melengkapi, dan masing-
informasi yang dibu-
masing memberi umpan balik serta masukan
tuhkan secara cepat dan
kepada yang lainnya. Sejalan dengan itu, dalam
akurat sebagai cermin
rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas
transparansi dan akunt-
alokasi sumber daya serta meningkatkan trans-
abilitas. sektor pemerin-
paransi dan akuntabilitas pengelolaan program
tah.
pembangunan, perlu dilakukan upaya memadu-
Keywords— SPPN, Permasalahan kan keempat kegiatan tersebut dalam aplikasi
Pengelolaan Keuangan, Surat Tu- yang terintegrasi agar memudahkan dalam pen-
gendalian dan pemantauannya.
Dana merupakan sumber daya yang sangat
penting bagi organisasi. Untuk itu, setiap in-
Pengembangan Aplikasi 

stansi pemerintah harus memberikan • Kelambatan dan ketidaka-


perhatian yang memadai. Proses kuratan Laporan Realisasi Ang-
pengelolaan keuangan selayaknya di- garan.
tangani secara tepat, mulai dari per- • Kesulitan pencarian kembali
encanaan, pelaksanaan, sampai den- berkas keuangan.
gan pelaporan. • Adanya Surat Perintah per-
jalanan Dinas (SPPD) ganda.
II. KONDISI DAN PERMASALAHAN
• Proses pencatatan SAI belum
Pengelolaan sumber daya keuangan optimal.
bagi instansi pemerintah merupakan • Laporan Keuangan belum han-
salah satu unsur penting yang harus dal/akuntabel.
memperoleh perhatian. Proses Bukti penyimpangan pengelolaan
pengelolaan keuangan merupakan keuangan khususnya perjalanan
proses panjang yang meliputi prose- dinas diantaranya menurut Ihtisar
dur Rencana Kerja dan Anggaran Ke- Hasil Pemeriksaan BPK Tahun 2010
menterian/Lembaga (RKA-KL), proses Semester I sebesar lebih dari
terbitnya Daftar Isian Pelaksanaan 67,04 Milyar[2], hal tersebut
Anggaran (DIPA), penerbitan Surat dimuat juga di beberapa media
Permintaan Pembayaran (SPP), pener- cetak dan elektronik diantaranya
bitan Surat Perintah Membayar (SPM), www.metrotvnews.com[3]. Agar
penerbitan Surat Perintah Pencairan penyimpangan tersebut tidak ter-
Dana (SP2D), sampai Sistem Akun- jadi lagi diperlukan alat pengenda-
tansi Instansi (SAI) dan Sistem Akun- l i a n a t a s p e nye l e n g g a ra a n
tansi Barang Milik Negara (SABMN). kegiatan instansi pemerintah.
Proses-proses di atas saat ini ada Salah satu unsur sistem pengenda-
yang telah menggunakan program ap- lian instansi pemerintah adalah un-
likasi, tetapi masih ada yang pengel- sur komunikasi dan informasi, di-
olaannya secara manual. Karena antaranya dilakukan dengan
pengelolaan aplikasi masih terpisah, mengelola, mengembangkan dan
akibatnya pengelolaan keuangan memperbaharui sistem informasi
membutuhkan energi yang besar dan secara terus menerus[4].
belum secara maksimal memenuhi ke- Dari penelaahan terhadap
butuhan untuk pengendalian dan pe- kondisi lapangan, paling tidak ada
mantauan keuangan. Permasalahan 5 aplikasi yang sudah disediakan
dalam pengelolaan keuangan yang oleh Pemerintah dalam hal ini Ke-
sering terjadi diantaranya sebagai menterian Keuangan yang berdiri
berikut: sendiri berturut-turut sebagai beri-
• Pengajuan SPP belum didukung kut:
bukti yang lengkap. Aplikasi RKA-KL
• Kelambatan proses verifikasi. Aplikasi DIPA
• Kelambatan proses penerbitan Aplikasi SPM
SPM.
Pengembangan Aplikasi 

Aplikasi SAI dapat meningkatkan kinerja


Aplikasi SABMN kegiatan operasional, penggunaan
teknologi informasi juga bermanfaat
bagi pimpinan untuk menentukan
arah kebijakan yang akan ditempuh.
Upaya ini untuk meningkatkan
kinerja instansi secara keseluruhan.
III. DASAR HUKUM/RUJUKAN
Dasar hukum/rujukan pengem-
bangan Aplikasi Simonkeu dianta-
ranya sebagai berikut:
• UU No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara.
• UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
• PP No. 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan.
Gambar. 1 Skema Monitoring Pengelolaan • PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pe-
Keuangan
laporan Keuangan dan Kinerja In-
stansi Pemerintah.
Agar pengelolaan keuangan dapat
• Peraturan Menteri Keuangan Re-
diadministrasikan secara lebih tertib
p u b l i k I n d o n e s i a
dan teratur, maka perlu pengemban-
Nomor 45/PMK.05/2007 tentang
gan aplikasi SPP dan Aplikasi SP2D
Perjalanan Dinas Jabatan Dalam
menjadi sebuah aplikasi yang terin-
Negeri Bagi Pejabat Negara,
tegrasi dan bisa disebut Aplikasi Sis-
Pegawai Negeri, Dan Pegawai Ti-
tem Informasi Monitoring Realisasi
dak Tetap.
Keuangan selanjutnya disebut Ap-
• Peraturan Menteri Keuangan No-
likasi Simonkeu. Apalagi dengan se-
mor 73/PMK.05/2008 tentang
makin kompleks dan bertambahnya
Tata Cara Penatausahaan dan
kegiatan dan dokumen pengelolaan
Penyusunan Laporan Pertang-
keuangan, sudah menjadi kebutuhan
gungjawaban Bendahara Ke-
agar pengelolaan tersebut diadminis-
menterian Negara /Lembaga /
trasikan menggunakan teknologi in-
Kantor /Satuan Kerja;
formasi, agar tuntutan ketersediaan
• PERDIRJEN Perbendaharaan No-
informasi yang dibutuhkan secara
mor PER- 11 /PB/2011 Perubahan
cepat dan akurat sebagai cermin
atas Peraturan Direktur Jenderal
transparansi dan akuntabilitas sektor
Perbendaharaan Nomor PER-66/
pemerintah dapat diwujudkan. Selain
PB/2005 tentang Mekanisme Pe-
Pengembangan Aplikasi 

laksanaan Pembayaran atas Beban likasi yang dikembangkan harus


Anggaran Pendapatan dan Belanja bersifat mudah dalam pengop-
Negara. erasian, pemeliharaaan dan
pengembangan selanjutnya. Sa-
IV. TUJUAN DAN SASARAN
saran tersebut di atas terdiri dari:
Kegiatan pengembangan Aplikasi Si- • Peningkatan kemampuan sum-
monkeu pada Instansi Pemerintah ber daya manusia dalam
(Satuan Kerja) bertujuan untuk menya- pengelolaan keuangan.
jikan informasi secara cepat dan akurat • Peningkatan koordinasi antar
atas pengelolaan keuangan. Jenis infor- unit pelaksana teknis yang ter-
masi yang dihasilkan adalah sebagai kait dengan data keuangan.
berikut: • Perbaikan database keuangan.
1. Surat Tugas. • Peningkatan efesiensi dan
2. Surat Pengajuan Biaya (Nota Dinas). efektivitas pengelolaan keuan-
3. Rekapitulasi Rincian Biaya (cost gan bagi pihak yang terkait
sheet). dan berkompeten.
4. Surat Perintah Perjalanan Dinas • Optimalisasi penggunaan per-
(SPPD). angkat keras (hardware) yang
5. Kwitansi Biaya Penugasan Per Orang. sudah ada.
6. Kwitansi Biaya Riil Per Orang.
7. Rekapitulasi SPPD Rampung. V. Metodologi
8. Laporan Monitoring Realisasi Angga- Metodologi yang digunakan
ran Per Program, Kegiatan dan Out- dalam pengembangan Aplikasi
put. Simonkeu adalah sebagai beri-
9. Laporan Monitoring Realisasi Angga- kut:
ran Per Mata Anggaran Kegiatan. 1. Memanfaatkan perangkat
10.Laporan Monitoring Realisasi Angga- keras yang telah dimiliki
ran Per Pegawai. sepanjang spesifikasi teknis-
11.Laporan Monitoring Realisasi Angga- nya sesuai.
ran Per Satuan Kerja. 2. Memanfaatkan sistem jaringan
Laporan Monitoring Surat Tugas. komputer dan peralatan ko-
Dengan tersajinya informasi di atas se- munikasi, misalnya telepon,
cara cepat dan akurat maka dengan modem yang sudah ada.
sendirinya, efisiensi dan efektivitas 3. Penyusunan struktur data
pengelolaan keuangan pada instansi sedemikian rupa sehingga me-
pemerintah dapat diandalkan. rupakan suatu kesatuan
Sasaran dari kegiatan Pengembangan (terintegrasi).
Aplikasi Simonkeu adalah terwujudnya 4. Memanfaatkan SDM yang
suatu sistem pengelolaan database mempunyai latar belakang dan
keuangan, sehingga dapat dilakukan keahlian berbasis komputer
pemantauan anggaran dan realisasinya dan menguasai Sistem Operasi
secara cepat dan akurat. Program ap- Windows.
Pengembangan Aplikasi 

GAMBARAN SEKILAS APLIKASI SI- Hal ini untuk menghindari


MONKEU duplikasi pembiayaan yang diter-
ima pegawai pada waktu yang
Diagram aliran data Aplikasi Simonkeu
bersamaan. Lebih jelasnya seperti
terlihat dalam gambar berikut:
terlihat pada gambar berikut:

Gambar. 4 Formulir Input Tim Petugas Aplikasi


Simonkeu

Gambar. 2 Diagram Aliran Data Aplikasi Simonkeu


Setelah input surat tugas,
proses selanjutnya adalah input
Aplikasi Simonkeu dimulai dengan in- surat pengajuan biaya (nota di-
put surat tugas seperti terlihat dalam nas), di sini diminta mata angga-
gambar berikut: ran pembiayaan yang digunakan
atas suatu penugasan/kegiatan,
sekaligus akan diinformasikan
pagu anggaran, pemakaian sam-
pai dengan waktu lalu, saldo sam-
pai dengan waktu lalu, dipakai/
diajukan dalam nota dinas saat ini
dan saldo sampai dengan saat ini.
Formulir nota dinas seperti terlihat
dalam gambar berikut:
Gambar. 3 Formulir Surat Tugas Aplikasi Simonkeu

Pada saat input tim petugas terdapat


indikator merah, kuning dan hijau.
Merah berarti petugas yang bersangku-
tan sekarang dalam posisi bertugas, ini
berarti yang bersangkutan boleh ma-
suk dalam surat tugas tetapi pada saat
pengajuan biaya (cost sheet) tidak bo-
leh masuk atau otomatis akan dibuat Gambar. 5 Formulir Input Nota Dinas Ap-
likasi Simonkeu
biaya 0 (nol) oleh aplikasi simonkeu.
Pengembangan Aplikasi 

pada waktu yang bersamaan, penu-


gasan fiktif dan lain sebagainya. Ap-
likasi Simonkeu dikembangkan
generik sehingga bisa diimplementa-
sikan di semua instansi pemerintah
(satuan kerja). Aplikasi simonkeu ma-
sih banyak kekurangan, diantaranya
aplikasi ini belum bisa menghasilkan
pembukuan bendahara secara otoma-
tis, hal ini akan menjadi tantangan
menarik untuk pengembangan ke de-
Gambar. 6 Formulir Input Rincian pan. Aplikasi ini dapat diintegrasikan
Biaya Aplikasi Simonkeu dengan aplikasi perencanaan dan pe-
laporan kinerja, sehingga pertanyaan
Informasi yang dihasilkan oleh berapa besar anggaran yang dihabis-
aplikasi simonkeu sudah diuraikan kan dan output kinerja yang dihasil-
pada bagian tujuan dan sasaran kan oleh suatu instansi, dapat ter-
diatas. Gambar berikut adalah jawab dengan cepat dan akurat. Un-
monitoring realisasi anggaran, tuk itu penulis mohon saran dan du-
dimulai dari program dan dapat di kungan dari pembaca yang budiman
drill down sampai dengan mata agar impian tersebut dapat diwujud-
kan. Aamiin.
REFERENSI
[1] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2004 tanggal 25 Oktober 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
BAB. IV Pasal 8.
[2] Ihtisar Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa
Keuangan Semster 1 Tahun 2010.
[3] h t t p : / / w w w . m e t r o t v n e w s . c o m / r e a d /
newsprograms/2011/01/25/8068/ 213/10-
Lembaga-dengan-Penyimpangan-Belanja-
Perjalanan.
[4] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah Pasal 3, Pasal 41 dan Pasal
42.
VII. KESIMPULAN
Aplikasi Simonkeu dikembangkan
sebagai alat pengelolaan data
keuangan secara cepat dan
akurat. Aplikasi Simonkeu juga
berfungsi sebagai alat pengenda-
lian kecurangan yang sering ter-
jadi seperti pembiayaan ganda
Tips&Trik Lotus Notes 

Archive Email Lotus Notes


Oleh: Mujahidin

Halo pengguna Lotus Notes, kali ini saya akan membahas seputar opti-
malisasi Lotus Notes, karena sebagian besar pegawai BPKP tentunya senan-
tiasa ‘bercengkerama’ dengan Lotus Notes.
Kadang kita selaku pemilik email Lotus Notes tidak mengetahui sudah
berapa besar isi email kita yang tersimpan. Begitu banyaknya isi email kita,
sehingga bisa memberatkan proses pencarian dan indeks data email, belum
lagi kinerja server semakin berat jika data yang tersimpan di setiap peng-
guna email Lotus Notes rata-rata berukuran besar. Untuk itulah kita mem-
butuhkan proses archive isi email Lotus Notes kita. Proses archive terhadap
isi email, selain dapat menghindari permasalahan di atas, bisa juga menjadi
back-up data terhadap email yang sudah ‘jadul’. Jadi isi email kita yang di-
tampikan hanya berisi email terbaru, misalnya 3 tahun ke belakang atau le-
bih.
Ok, mari kita tinggalkan sejenak facebook/twitter... dan sekarang fokuskan
perhatian kita ke Lotus Notes, hehe...
Untuk melakukan proses archive email Lotus Notes lakukan langkah berikut:

1. Login dan buka email 2. Untuk meng-archive email lotus notes ke lo-
Lotus Notes cal, ada beberapa konfigurasi atau setting
dapat kita lakukan. Konfigurasi sederhana
dapat kita lakukan untuk meng-archive se-
bagai berikut:
Klik menu Action, pilih Archive kemudian Set-
ting.
Tips&Trik Lotus Notes 

3. Pilih Tab Basic, klik arah panah 4. Pilih Tab Criteria, jika kita tidak
bawah pada menu Notes Client ingin merubah archive criteria, klik
Based to , pilih local. Seperti ter- menu OK ( anda dapat meng-edit
lihat pada gambar berikut: dengan klik menu Edit)

5. Klik Menu Action, Archive ke- 6. klik tombol Yes


mudian Archive Now

7. Pada tampilan berikut tunggu sampai 8. Untuk melihat dan membuka


proses selesai isi email yang kita archive, da-
pat dilakukan dengan langkah
pada menu mail pilih Tools,
Archive.
K l i k
“ Default
for last

Dengan demikian selesai sudah proses archive email Lotus Notes.


Sampai jumpa di artikel Lotus Notes berikutnya...Salam “bit”
Tips&Trik 

Tetap Eksis saat


Trackball Blackberry ‘Ngadat’
Oleh : Rio Soesetyo

Pengguna BB tipe lama sering dipusingkan dengan masalah


trackball yang tersendat. Jika anda punya waktu, anda bisa member-
sihkan trackball untuk mengembalikan kelincahannya menggelinding. Tapi
kalau situasi membuat anda tidak sempat, anda bisa mengandalkan
shortcut namun sebelumnya anda harus menonaktifkan fitur “Dial from
Home Screen”. Bagaimana cara mengaturnya tanpa trackball, mudah saja
ikuti langkah di bawah ini.

Tekan tombol (Call/Send) ber- Klik tombol menu [Blackberry] lalu tekan
icon telepon hijau yang ada di [O] untuk membuka menu “Options”, lalu
sudut paling kiri bawah layar. tekan [Enter].
Tips&Trik 

Tekan [Enter] lagi pada pilihan Arahkan kursor ke opsi “Dial from
[General option]. Home Screen” dengan menekan
tombol [Enter] beberapa kali.
Jika sudah terpilih, tekan tombol
[Alt]. Tekan [N] untuk memilih No,
lalu tekan [Enter]. Tekan tombol
[Escape] lalu tekan [S] untuk
memilih Save.

Kini anda bisa menggunakan fasilitas dalam daftar pilihan atau menu, te-
“HomeScreen Shortcut”. kan huruf pertama dari item yang
Berikut adalah beberapa shortcut diinginkan
yang bisa digunakan
•Untuk memilih check box, tekan
•[A]ddress Book
•[B]rowser
tombol spasi. Untuk menghilangkan
•[C]ompose Manager
tanda pada check box, tekan tom-
•Memo pa[D]
bol spasi kembali.
•[E]nterprise Messenger •Untukmenjadikan huruf capital, te-
•Pro[F]ile kan tombol huruf yang diinginkan
•[G]oogle Talk hingga huruf kapitalnya muncul.
•[H]elp
•AOL [I]nstans Messenger •Untuk me-reply pesan, tekan ‘R’.
•Lock[K] Untuk melakukan forward, tekan’F’.
•[M]essages Untuk pilihan to all, tekan ‘L’.
•BlackBerry Messe[N]ger
•Untuk menuju bagian atas dari ha-
•[O]ptions
laman yang sedang dibuka, tekan
•Ala[R]m
‘T’. Untuk menggerakkan ke bagian
•[S]earch
bawah, tekan ‘B’.
•[T]asks
•Untuk gulir ke bawah, tekan tombol
•[Escape] untuk keluar dari layar spasi. Sementara untuk gulir ke
atau dialog box atas, tekan tombol Shift dan tombol
•[Untuk mengarah langsung ke item spasi.
Digital Imaging 

Teknik Menghaluskan Wajah dengan


Adobe Photoshop
Oleh : Rio Soesetyo

Kali ini saya ingin berbagi teknik sederhana memanipulasi foto, yaitu
menghaluskan wajah dengan fasilitas blur filter pada software Adobe Photo-
shop.

1. Buka file foto yang hendak 2. Duplikat layer background atau layer
diolah gambar dengan menekan Ctrl + J. ubah
layer style menjadi vivid light.

3. Klik image>adjustments>Invert 4. Klik filter>blur>gausin blur


Digital Imaging 

5.Filter>Other>High Pass, nilai radius 6. Kalau sudah terlihat halus..


dikira-kira saja sesuaikan dengan gam- klik add layer mask…
barnya sampai noda/jerawat hilang… Warna foreground harus hi-
tam

7. Langkah terakhir, klik brush tool. Warnai bagian-bagian yang harusnya tajam
seperti alis, mata, bibir, hidung, rambut, baju, dsb (kecuali daerah yang ada
jerawatnya...jangan di masking hehe…). Sampai jumpa...Salam “bit”
Trend IT 

Trend Teknologi 2012


Tahun 2011 menandai sejumlah "pergeseran". Event sekelas Consumer Elec-
tronics Show di Las Vegas Januari lalu telah mengirim sinyal perubahan, yang
kemudian diteruskan pameran sejenis di Eropa (Bonn) maupun Asia Tenggara
(Singapura), akan menjadi tolok ukur trend teknologi untuk tahun 2012.

Sejumlah lembaga riset pasar juga menenggarai bagaimana produk baru hadir
sebagai kompetitor potensial, bahkan lanjut menggantikan pemimpin pasar sebe-
lumnya.

Supaya ringkas dan sederhana, berikut kami pilihkan beberapa arus perubahan
trend dalam sebuah ilustrasi terkenal kisah David sebagai sang penantang dan
Goliath sebagai yang diunggulkan.

iPad vs Kindle Fire

Genap dua tahun iPad hadir di tengah konsumen dan masih menjadi Tablet paling
populer. Statistik penjualan Apple menunjukkan angka 40 juta unit sejak pembu-
kuan April 2010, sementara para pesaingnya harus bongkar pasang strategi pema-
saran dengan tambahan berbagai fasilitas dan aplikasi.

Hingga Oktober tahun ini, Amazon dengan berani meluncurkan Kindle Fire, sebuah
Tablet berkapasitas 8GB, dan difokuskan untuk menjelajahi literatur (e-books) di
dunia maya. Harganya? Yeap, cuma $199!

Kindle Fire akan dikirim ke berbagai negara mulai 15 November 2011 dan
diprediksi sanggup mengalahkan iPad dari segi angka penjualan dan popularitas,
karena kalau berdasarkan spec nya jelas sangat jauh berbeda.
Trend IT 

Tablet vs Laptop

Ada yang menyebut sekarang adalah masa "post-PC", artinya kita tidak lagi ber-
interaksi terpaku di depan sebuah monitor dan CPU terpisah, melainkan menjin-
jing laptop. Tapi, ibarat seumur jagung, booming laptop agaknya mulai beralih
dengan munculnya Tablet PC. Akankah laptop begitu saja terpinggirkan oleh ke-
hadiran device yang lebih praktis dan multifungsi? Hasil riset International Data
Group memproyeksikan penjualan laptop tahun 2012 masih akan stabil, bahkan
mengalami kenaikan tipis sekitar 11%
Keyboard vs Voice Controls

Hampir 150 tahun yang


lalu, dunia modern mengenal mesin ketik. Di era komput-
erisasi, perannya praktis tergantikan oleh keyboard sebagai input device ke PC.
Dan, katakanlah ada puluhan vendor menjadi pemain di segmen peripheral ini.
Lantas bagaimana ketika Google dan Apple memperkenalkan sistem input ber-
basis perintah suara (voice-based)?

Kini para pengguna Android berkenalan dengan Voice Actions sementara


pemilik iPhone 4S dengar-dengar semakin "mesra" dengan Siri.

Bukan hanya di platform device, Google juga coba bereksperimen untuk men-
gintegrasikan Voice Action pada aplikasi browser mereka: Google Chrome. Ha-
rus diakui, teknologi ini belum sepenuhnya sempurna (dan mungkin juga kita
sebagai pengguna belum terbiasa. Walau bagaimanapun, teknologi perintah
suara sudah semakin membumi.
Trend IT 
Spotify vs iTunes

Musik bagian dari hidup. Apple iTunes telah merevolusi industri musik di tahun 2003
dengan menyediakan lagu-lagu yang bisa didownload dengan harga relatif murah.

Oke, di internet kita memang bisa mencari dan mendownload lagu-lagu yang di-
inginkan (via mediashare etc). Di tengah hilir-mudiknya hits single terbaru, Spotify
(dan sejumlah portal layanan music subscription) mulai "merongrong" kedudukan
iTunes dengan memberi akses ke "gudang" atau perpustakaan lagu, yang tidak
perlu dibeli atau dimiliki, karena pengguna cuma butuh koneksi untuk streaming.
Jadi, konsepnya mungkin lebih memudahkan kedua pihak; antara pengguna yang
ingin mendengarkan lagu tersebut dan penyedia layanan memberikan akses, seka-
ligus meraih user tentunya.

Spotify mengklaim saat ini telah diakses lebih dari 10 juta ID user aktif, dimana 2
juta ID di antaranya memilih opsi berlangganan. Dari layanan subscribe
(berlangganan) inilah Spotify berharap terus mengalirkan pundi-pundi dollar. Musik
untuk semua?? Yes!

BlackBerry vs iOS, Android, dan Windows Phone 7

Di awal 2010, RIM BlackBerry menjadi smartphone paling populer di kawasan


Amerika Utara (NA). Tapi belakangan ini, RIM seakan tak kuasa menghadapi be-
sarnya "bayang-bayang" berbagai operating system lain di platform mobile : iOS
(Apple), Android dan yang teranyar Windows 7. RIM lantas berbenah dan lang-
sung bermanuver dengan meng-uprgade operating system menjadi BBXOS.

Pada acara tahunan Blackberry di bulan Oktober lalu, para engineer RIM membo-
corkan kemungkinan penggunaan Android pada smartphone mereka. RIM yang
berjaya sebagai perintis smartphone kini dalam posisi terjepit oleh 3 OS lainnya.
Belum lagi jika di tahun 2014 nanti, Linux siap terjun meramaikan pasar smart-
phone.
Trend IT 
Flash vs HTML 5

Adobe Flash sebagai platform pemutar video di internet tampaknya tak lama lagi
bakal tergantikan HTML 5. Dan siapakah yang dengan "jumawa" memulai revolusi
ini? Yeap! Apple mensterilkan fitur flash dari setiap produk device iOS. Langkah se-
rupa juga diikuti Microsoft, yang meniadakan Flash plug-ins pada browser seri ter-
baru mereka IE 10, yang disediakan untuk Windows 8.

HDD vs SSD

Solid-state drives (SSDs) semakin jadi pilihan kebutuhan penyimpanan data


(storage) di mobile device, juga laptop. Ukurannya yang mini dengan kapasitas
luar biasa, membuat seri Intel Ultrabook dan Apple MacBook Air terlihat ramping.
Sistem booting SSD berjalan cepat karena tidak mempengaruhi komponen moving
parts, yang diyakini membuatnya lebih tangguh dibanding HDD

Flickr vs Instagram

Berapa banyak di antara kalian yang sudah mengunggah (upload) foto melalui Flickr?
Situs ini cukup ramah bagi para user dan jaringannya pun didukung sistem yang
komprehensif hingga tak heran jumlah usernya sudah mencapai 51 juta akun ID. Di
sisi lain, para pengguna iPhone baru saja "berbulan madu" dengan kamera ciamik
pada iPhone4 yang dilengkapi fitur share melalui app Instagram.

Sebagai perbandingan, Instagram meraih 9 juta user dalam waktu sepuluh bulan
(dan lebih dari 150 juta foto terupload), sementara Flickr selama 2 tahun baru mem-
bagikan 100 juta file foto. Bukan hanya itu, pengelola Flickr tambah harap-harap ce-
mas karena situs indk mereka, Yahoo, juga hendak bersinergi untuk meluncurkan
app berbasis Android untuk menyaingi Instagram.
Trend IT 
Facebook vs Google+

Friendster sebagai pionir jejaring sosial bermetamorfosis menjadi portal game,


sedangkan "sang penerus" Facebook justru menjadi platform bagi game-game
browser. Di sinilah persimpangan itu. Tak ada hujan, tak ada badai, tiba-tiba
Google berinisiatif menciptakan platform jejaring sosial bernama Google+. Lawan
yang cukup tangguh bagi Facebook, mengingat kapasitas user yang sudah
menggunakan berbagai aplikasi Google bisa sangat diperhitungkan.

Mampukah Google+ menggoyahkan kemapanan Facebook (?) yang menyentuh


angka 800 juta user di seluruh dunia (dengan jumlah terbesar di negara-negara
maju seperti AS, Inggris dan Eropa)?

Google jelas pantang mundur. Dan 40 juta akun user kini bisa saling berbagi
dengan fitur-fitur khas dan semakin "personal" untuk menularkan "plus" satu
sama lain. Hei, mengapa keduanya tidak bergabung saja menjadi Facebook (+)
plus ??

Mobile Web vs Traditional Web

Lagi-lagi hasil riset IDC (Internet Data Centre) jadi acuan dengan memproyeksikan
bahwa di tahun 2015 mendatang mayoritas warga AS akan mengakses internet via
mobile device ketimbang PC.

Yup! Lupakan monitor, mouse,keybord dan CPU. Di masa depan, performa smart-
phone (dan tentunya juga Tablet) akan semakin ideal mengakselerasikan content
website dari internet.

Pemakaian internet bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan kebutuhan yang
menyatu dalam ritme aktivitas.Ketersediaan mobile device secara massal (dan
harga yang relatif kian terjangkau) akan mengubah pola dan gaya hidup kita.
Retro 

Biar ‘Jadul’ tapi tetap Unik, Antik, dan Asik

Walaupun kamera digital berteknologi cang- hampir semua album


gih yang ringkas semakin mudah ditemui, namun foto keluarga di Indone-
masih banyak juga yang memilih memotret den- sia. Foto yang sangat
gan kamera ‘jadul’ yang masih menggunakan berharga.
film, seperti Lomo dan Polaroid bahkan mereka Kesan nostalgia dan ha-
memiliki komunitas sendiri. sil foto yang vintage
membuat para pengge-
marnya bergabung di
Lomography Rusia tahun 1982 . Lo-
komunitas (community)
www.lomonesia.com mography sendiri mulai
www.polaroid.net.
populer di Indonesia
Harga filmnya sangat
pada awal tahun 2000-
Lomo bentuknya kecil mahal satu kotak film
an.
seperti mainan, war- berisi 10 lembar berkisar
Pada tahun 2004
nanya sangat men- Rp 300 ribuan. Karena
dibentuklah komunitas
colok dan terbuat dari harga filmnya mahal,
Lomography Indonesia,
plastik namun kamera setiap lembarnya men-
Lomonesia.
ini mampu menghasil- jadi begitu berarti. Meski
Harga kamera lomo
kan gambar dengan demikian, tidak ada isti-
sangat terjangkau, mu-
warna-warni cantik lah foto gagal bagi
lai dari harga Rp550
memikat hati. Tak ‘polanoiders’ jika hasil
ribu hingga Rp7 juta.
heran kamera old- foto tidak sesuai hara-
fashioned ini tetap di- pan, yang ada hanyalah
gandrungi hingga saat Polaroid karya seni baru yang
ini karena peng- www.polanoid.net unik. Setiap kesempatan
gunaannya sangat mu- jadi begitu berharga.
dah. Foto lama hasil jepretan (bisa aja yaa...)
Kamera lomo per- Polaroid dengan warna
tama kali diproduksi di yang memudar ada di

Anda mungkin juga menyukai